Metode Akar Waktu Square Root of Time Method Taylor, 1948

Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori dan volume tanah total, yaitu : = V v V di mana : = Porositas Porosity Vv = Volume pori V = Volume tanah total Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai perbandingan antara volume air dan volume pori, yaitu : Sr = - atau Sr = di mana : Sr = Derajat kejenuhan degree of saturation Vv = Volume pori Vw = Volume tanah total Derajat kejenuhan pada umumnya dinyatakan dalam persen.

9. Konsolidasi Sekunder

Konsolidasi sekunder terjadi setelah konsolidasi prmer berhenti. Lintasan kurva konsolidasi sekunder didefinisikan sebagai kemiringan kurva C  pada bagian akhir dari kurva H-log t atau dari kurva e-log t. untuk memperoleh kemiringan kurva konsolidasi sekunder yang baik, diperlukan memperanjang proses pengamatan pengujian di laboratorium. Dengan cara ini akan mempermudah hitungan kemiringan kurva kompresi sekunder C  . Dengan melihat gambar 7, persamaan untuk memperoleh C  diperoleh dengan : 1 2 log t t e C    Penurunan akibat konsolidasi sekunder, dihitung dengan persamaan 1 2 log 1 t t e C H S p s    dimana e p = angka pori saat konsolidasi primer selesai H = tebal benda uji awal atau tebal lapisan tanah yang ditinjau H = perubahan tebal benda uji di laboratorium dari t 1 ke t 2 t 2 = t 1 + t t 1 = saat waktu setelah konsolidasi primer selesai. Dala tanah organik tinggi dan beberapa jenis lempung lunak, jumlah konsolidasi sekunder mungkin akan sebanding dengan konsolidasi primernya. Akan tetapi, kebanyakan jenis tanah, pengaruh konsolidasi sekunder biasanya sangat kecil sehingga sering diabaikan. Penurunan akibat konsolidasi harus dihitung secara terpisah. Nilai yang diperoleh ditambahkan dengan nilai penurunan konsolidasi primer dan penurunan segeranya.

III. METODE PENELITIAN

A. Sampel Tanah Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa Gedong Pasir Kelurahan Benteng Sari Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur dengan titik koordinat lintang -5 o 71’ 84,26” dan bujur 105 o 39’ 10,73” dengan membuat sampel A, sampel B, dan Sampel C pada penelitian di laboratotium.

B. Pelaksanaan Pengujian

Pelaksanaan pengujian dilakukan dalam 3 tahap. 1. Pengujian sifat kimia tanah dilakukan di Laboratorium Teknologi hasil pertanian Politeknik Negeri Lampung untuk pengujian kadar serat dan Laboratorium Analisis Politeknik Negeri Lampung untuk pengujian kadar abu dan kadar organik. 2. Pengujian sifat fisik tanah dilakukan di laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik, Universitas Lampung. 3. Pengujian konsolidasi tanah organik dilakukan di laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik, Universitas Lampung.