σ
t 2
=
59 80
, 919
σ
t 2
= 15,59
h. Reliabilitas cronbach alpha r
=
2 2
1 1
t b
k k
r =
59 ,
15 89
, 5
1 1
17 17
r =
3778 ,
1 16
17
r =
6222 ,
0625 ,
1
r = 0,66
Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh 0,60. Dari penghitungan reliabilitas cronbach alpha, diperoleh
r
hitung
= 0,66. Dengan demikian maka r
hitung
lebih besar dari 0,60, hal ini menunjukan bahwa instrumen penelitian ini reliabilitasnya baik atau dapat
dipercaya.
4.3.2 Perhitungan Korelasi Rank Spearman
Korelasi rank spearman digunakan untuk menganalisa pengaruh anatar variabel bila datanya berbentuk ordinal, arti angka korelasi rank spearman :
a. Berkenaan dengan besaran angka, angka korelasi berkisar pada nol tidak ada korelasi sama sekali dan 1 korelasi sempurna. Pedoman sederhana
angka korelasi di atas 0,5 menunjukan korelasi cukup kuat, sedangkan dibawah 0,5 korelasi lemah.
b. Selain besarnya korelasi, tanda korelasi berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda negatif - pada output menunjukan adanya arah yang berlawanan,
sedangkan tanda positif + menunjukan arah yang sama. Mengetahui sejauh mana pengaruh implementasi kebijakan tentang
SISMS Gateway variabel X terhadap ppelayanan keamanan masyarakat di Kota Bandung variabel Y digunakan koefisien korelasi rank spearman, dengan
menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Perhitungan dengan menggunakan rumus rank spearman adalah sebagai berikut :
Tabel 4.42 Hasil perhitungan koefisien korelasi
Rank Spearman
Correlations
Implementasi Kebijakan Tentang
SISMS Gateway Pelayanan
Keamanan Masyarakat
Implementasi Kebijakan Tentang SISMS Gateway
Pearson Correlation 1
.676 Sig. 2-tailed
.000 Sum of Squares and Cross-
products 3998.305
1296.271 Covariance
68.936 22.350
N 59
59 Pelayanan Keamanan
Masyarakat Pearson Correlation
.676 1
Sig. 2-tailed .000
Sum of Squares and Cross- products
1296.271 919.797
Covariance 22.350
15.859 N
59 59
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber: Data yang telah diolah, 2010 Angka pada output implementasi kebijakan tentang SISMS Gateway dan
pelayanan keamanan masyarakat yang menghasilkan angka +0,676. Angka tersebut menunjukan korelasi yang cukup berarti antara implementasi kebijakan
tentang SISIMS Gateway dengan pelayanan keamanan masyarakat, sedangkan tanda + positif menunjukan bahwa semakin baik antara implementasi kebijakan
tentang SISIMS Gateway, maka semakin baik pula pelayanan keamanan masyarakat di Kota Bandung, sebaliknya semakin buruk implementasi kebijakan
tentang SISIMS Gateway, maka semakin buruk pula pelayanan keamanan masyarakat di Kota Bandung.
Mengetahui besarnya keeratan korelasi dari hasil output korelasi rank spearman, maka dapat dijelaskan sesuai dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 4.43 Interpretasi Tingkat Hubungan Korelasi Menurut Guilford
Kurang dari 0,20 Hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,20 - 0,40 Hubungan rendah tetapi pasti
0,40 - 0,70 Hubungan yang cukup berarti
0,70 - 0,90 Hubungan yang tinggi; kuat
Lebih dari 0,90 Hubungan sangat tinggi; kuat sekali;
dapat diandalkan Sumber : Guilford dalam Rakhmat, 1999:29, modifikasi 2010
Berdasarkan tabel interpretasi tingkat
hubungan korelasi yang
dikemukakan oleh Guildford, maka tingkat hubungan yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian dilapangan, dapat disimpulkan bahwa tingkat
hubungan korelasi yang ada antara implementasi kebijakan tentang sistem informasi short message service gateway terhadap pelayanan keamanan
masyarakat berada pada 0,676=0,68 pembulatan dapat dikategorikan “hubungan
yang cukup berarti” karena 0,68 berada pada kisaran 0,40 – 0,70 tabel interpretasi tingkat hubungan korelasi menurut Guildford.
.
4.3.3 Koefisien Determinasi