RINGKASAN
ALBERT, “ Pengaruh Konsentrasi H
2
O
2
dan Konsentrasi Asam Asetat Dalam Proses Pembuatan Kitosan” dibimbing oleh Ir. Terip Karo-Karo, MS dan
Mimi Nurminah, STP, M.Si sebagai ketua dan anggota pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi H
2
O
2
dan konsentrasi asam asetat dalam proses peembuatan kitosan.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor, yaitu: faktor 1: Konsentrasi H
2
O
2
terdiri dari 4 taraf yaitu K
1
= 5: K
2
= 6: K
3
= 7: K
4
= 8, dan faktor 2: Konsentrasi Asam Asetat terdiri dari 4 taraf yaitu A
1
= 2 : A
2
= 4: A
3
= 6: A
4
= 8.
1. Kejernihan
Konsentrasi H
2
O
2
memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap kejernihan. Kejernihan tertinggi terdapat pada perlakuan K
4
sebesar 29,67T dan terendah pada perlakuan K
1
sebesar 28,87T. Konsentrasi asam asetat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata
P0,01 terhadap kejernihan. Kejernihan tertinggi terdapat pada perlakuan A
4
sebesar 29,34T dan terendah pada perlakuan A
1
sebesar 29,21T. Interaksi antara konsentrasi H
2
O
2
dengan konsentrasi asam asetat memberi pengaruh yang berbeda tidak nyata P0,05 terhadap kejernihan.
2. Viskositas
Konsentrasi H
2
O
2
memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap viskositas. Viskositas tertinggi terdapat pada perlakuan K
4
sebesar 40,98 CPs dan terendah pada perlakuan K
1
sebesar 36,84 CPs.
Universitas Sumatera Utara
Konsentrasi asam asetat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap viskositas. Viskositas tertinggi terdapat pada perlakuan A
4
sebesar 39,29 CPs dan terendah pada perlakuan A
1
sebesar 39,01 CPs. Interaksi antara konsentrasi H
2
O
2
dengan konsentrasi asam asetat memberi pengaruh berbeda tidak nyata P0,05 terhadap viskositas.
3. Total Mikroba
Konsentrasi H
2
O
2
memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap total mikroba. Total mikroba tertinggi terdapat pada perlakuan K
1
sebesar 32,75 x 10
3
CFUml dan terendah pada perlakuan K
4
sebesar 11,25 x 10
3
CFUml. Konsentrasi asam asetat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata
P0,01 terhadap total mikroba. Total mikroba tertinggi terdapat pada perlakuan A
1
sebesar 24,25 x 10
3
CFUml dan terendah pada perlakuan A
4
sebesar 19,13 x 10
3
CFUml. Interaksi antara konsentrasi H
2
O
2
dengan konsentrasi asam asetat memberi pengaruh berbeda tidak nyata P0,05 terhadap total mikroba.
4. Uji Organoleptik Warna
Konsentrasi H
2
O
2
memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap uji organoleptik warna. Uji Organoleptik warna tertinggi terdapat pada
perlakuan K
4
sebesar 3,75 dan terendah pada perlakuan K
1
sebesar 3,05. Konsentrasi asam asetat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata
P0,01 terhadap uji organoleptik warna. Uji Organoleptik warna tertinggi terdapat pada perlakuan A
4
sebesar 3,48 dan terendah pada perlakuan A
1
sebesar
Universitas Sumatera Utara
3,30. Interaksi antara konsentrasi H
2
O
2
dengan konsentrasi asam asetat memberi pengaruh berbeda tidak nyata P0,05 terhadap uji organoleptik warna.
5. Uji Organoleptik Aroma