Implementasi Algoritma Turbo Boyer-Moore Dalam Pencarian Surat Pada Sistem Informasi Arsip Surat Masuk Dan Kelua

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, A. 2009.Panduan Lengkap Korespondensi. Jakarta: Eska Media

Andika, R. 2011. Penerapan CI (Code Igniter) dalam Pengembangan Sistem

Informasi Manajemen Surat dan Pengarsipan (Studi Kasus Pt. Semen Padang). Skripsi. UIN Jakarta

Bentley, J. 1999. Programming Pearls. New York: Addison-Wesley

Charras, C.& Lecroq, T. 2001.Handbook of Exact String Matching Algorithm.Oxford University Press.

Chhajed, N., Uddin I., & Bhatia, S.M. 2013. A Comparison Based Analysis of Four Different Types of Sorting Algorithms in Data Structures with Their Performances. International Journal of Advanced Research in Computer

Science and Software Engineering Vol 3 Februari 2013pp 373-381

Crochemore, M., Czumaj, A., Gasieniec, L., Jarominek, S., Lecroq, T., Plandowski, W. &Rytter, W. 1994. Speeding up two string matching algorithms, Algorithmica 12:247-267

Dewi, I.C.2011.Manajemen Kearsipan. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Haryadi, H.2009. Administrasi Perkantoran Untuk Manajer & Staf.Jakarta : Visimedia.

Laudon,K.C.& Laudon, J.P.2012.Management Information System Managing The

Difital Firm 12nd Edition. New Jersey : Prentice Hall

Kumar, A., Sharma,V.& Kumar, S. 2011. A Comparative Analysis of Various Exact String Matching Algorithms for Virus SignatureDetection.International

Conference on Emerging Trends in Soft Computing and ICT (SCICT2011)

India, pp 162-166

Kumara, G.H. 2009.Visualisasi Beberapa Algoritma Pencocokan String Dengan Java.Skripsi. Institut Teknologi Bandung


(2)

Lesmana, E.C. 2010.Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk

Keamanan Komputer. (Online

2011/Makalah2010/MakalahStima2010-080.pdf.(20 November 2015). Munawar.2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu: Yogyakarta Nuraida, I. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius. O’Brien, J.&Marakas. G. M. 2010. Management Information System, 10th

Edition.New York : McGraw-Hill/ Irwin

Rizal. 2015. Permainan Tebak Kata Bahasa Aceh Menggunakan Algoritma Turbo

Boyer-Moore.Skripsi.Universitas Malikussaleh.

De Rolt, C. R., Dias, J.S. & Romao, L. 2007. Holonic document: a new approach to electronic document management. IADIS International Conference

WWW/Internet 2007, pp 122-127.

Sedgewick, R. &Wayne, K. 2011.Algorithms (Fourth Edition). Addison-Wesley Professional

Siahaan, M. 2010.Perbandingan Algoritma Boyer-Moore dan Turbo Boyer-Moore

dalam Query Mysql.(Online)http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/

Stmik/2011-2012/Makalah2011/MakalahIF3051-2011-030.pdf. (20 November 2015).

Stair, M.R&Reynolds, G.W. (2010). Principles of Information Systems: A Managerial Approach. (9th edition). Australia : Thomson Course Technology.

Sugiarto, A., Silintowe Y. B.& Kartika L.N. 2013. Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik Berbasis Client-Server.Jurnal Teknologi Informasi-Aiti No. 1

Februari 2013, pp: 46-51.

Sugiharto, D. 2010.Penyelamatan Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi Digital.Portal GarudaVol. 31 No. 1 Agustus 2010, pp 27-51.


(3)

Sukoco, B.D. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Penerbit Erlangga

Departemen Pendidikan Nasional.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.


(4)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Komisi Independen Pemilihan Kabupaten Pidie Jaya

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Pidie Jaya merupakan lembaga independen non departemen yang bertugas menyelenggarakan pemilu pada Kabupaten Pidie Jaya. KIP adalah nama lain dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang di bentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Hal yang membedakan KIP Aceh dengan KPU Provinsi lainnya adalah tata cara penyaringan dan penjaringan anggota KIP. Anggota KIP Aceh berjumlah 7 orang, dibandingkan dengan KPU Provinsi lain yang berjumlah 5 orang. Sedangkan jumlah personil anggota KIP Kabupaten/Kota sama dengan KPU Kabupaten/Kota lainnya yaitu sebanyak 5 orang.KIP Pidie Jaya berdiri pada tahun 2008 untuk melaksanakan pemilihan umum kepala daerah Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Pidie Jaya.

2.2 Sistem Informasi

O’Brien (2010) berpendapat bahwa sistem di definisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling terkait, dengan batas jelas, bekerja bersama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi terorganisir.

Menurut Laudon (2010), Data adalah aliran fakta-fakta mentah yang merupakan peristiwa yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum mereka terorganisir dan disusun menjadi bentuk yang orang-orang dapat memahami dan menggunakarmya.


(5)

Informasi adalah data yang telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia (Laudon, 2010).Sementara Stair (2010) mendefinisikan Informasi sebagaikumpulan fakta yang terorganisir sehingga mereka memiliki nilai tambahan selain nilai fakta individu.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan (Sutabri, 2005). Menurut Laudon (2010), Sistem Informasi merupakan komponen yang saling bekerja samauntuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, pengendalian, analisis dan visualisasi dalam sebuah organisasi.

Aktifitas dasar dari Sistem Informasi menurut Laudon (2010) adalah sebagai berikut :

1. Input

Melibatkan penangkapan atau pengumpulan data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan ekstemal untuk pengolahan dalam suatu sistem informasi. 2. Process

Melibatkan proses mengkonversi input mentah ke bentuk yang lebih bermakna.

3. Output

Mentransfer proses informasi kepada orang yang akan menggunakannya atau kepada aktivitas yang akan digunakan.

4. Feedback

Output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang sesuai untuk kemudian

membantu mengevaluasi atau mengoreksi tahap Input.

Menurut O'Brien (2010), komponen dan aktivitas Sistem Informasi terdiri dari sumber daya data, hardware, software, manusia, dan jaringan untuk melakukan aktivitas input, pemrosesan, output, penyimpanan dan pengelolaan yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi.


(6)

Gambar 2.1 Komponen dan Aktifitas Sistem Informasi (O’Brien,2010)

1. Sumber Daya Manusia

Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi, sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem informasi

a. Pemakai akhir adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. Mereka adalah para pelanggan, tenaga penjualan, teknisis, staf administrasi, akuntan atau para manajer. Sebagian besar dari pemakai sistem informasi dalam dunia bisnis adalah pekerja ahli, yaitu orang yang sebagian besar waktunya untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim serta kelompok kerja yang membuat, menggunakan dan menyebarkan informasi.

b. Pakar Sistem Informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka adalah analis sistem, pembuat

software, operator sistem, personal tingkat manajerial, teknisis dan staf

administrasi sistem informasi lainnya. Analis sistem bertugas sebagai pendesain sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai akhir. Pembuat software bertugas membuat program komputer yang di berdasarkan pada spesifikasi yang di peroleh dari analis sistem. Operatorbertugas


(7)

membantu mengawasi serta mengoperasikan sistem komputer dan jaringan yang besar.

2. Sumber Daya Hardware

Konsep sumber daya pemrosesan informasi. Secara khusus, sumber daya ini meliputi tidak hanya mesin, seperti komputer dan perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu objek berwujud tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk

magnetis atau optical. Contoh-contoh sumber daya hardware dalam sistem informasi

berbasis komputer adalah :

a. Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi pemrosesan mikro, dan berbagai periferal yang saling berhubungan. Contoh adalah sistem komputer palmtop, atau desktop. Sistem komputer berskala menengah dan sistem komputer mainframe besar.

b. Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard atau electronic mouse untuk input data dan perintah, layar video, atau printer untuk output

informasi, dan disk magnetic/optikal untuk menyimpan sumber daya data. 3. Sumber Daya Software

Sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi rangkaian perintah operasi dengan hardware komputer yang disebut program, rangkaian perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur. Berikut ini contoh sumber daya informasi :

a. Software sistem, seperti program sistem operasi, yang mengendalikan serta

mendukung operasi sistem komputer.

b. Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu dalam sistem komputer oleh penguna akhir. Contoh : program analisis penjualan, program pengolah kata.

c. Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan sistem informasi. Contoh ; perintah untuk mengisi formulir kertas atau menggunakan software.


(8)

4. Sumber Daya Data

Sumber daya data dapat berupa angka, huruf serta karater lainnnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya. Data teks berupa kalimat yang digunakan untuk menulis komunikasi, data gambar, seperti grafik dan angka-angka.Serta data dalam bentuk audio,video.

Sumber daya data pada umumnya disimpan, diatur dan diakses oleh berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam :

a. Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.

b. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuknya seperti fakta, peraturan.

5. Sumber Daya Jaringan

Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet, dan extranet telah menjadi hal yang mendasar bagi operasi e-business dan e-commerce yang berhasil untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi danperalatan lainnya yang dihubungkan antara satu dengan lainnya melalui media komunikasi serta dikendalikan melaluisoftware komunikasi. Sumber daya jaringan meliputi :

a. Media komunikasi, misalnya kabel twisted-pair, kabel tembaga, kabel serat optik, teknologi gelombang mikro, seluler dan satelit yang tanpamenggunakan kabel.

b. Dukungan Jaringan, dalam hal ini diperlukan banyak dukunga hardware,

software, dan teknologi data untuk mendukung operasi dan penggunaan

jaringan komunikasi. Contoh : pemroseskomunikasi seperti modem, prosesor antar jaringan,software pengendali, seperti software sistem operasi jaringan dan penjelajah internet.

Manfaat dari sebuah sistem informasi menurut O'Brien (2010), yaitu:

1. Mendukung fungsi dariarea bisnis untuk mencapai tujuan yang mencakupbagiankeuangan, akuntansi, operasional, pemasaran, dan sumber daya manusia.


(9)

2. Untuk meningkatkan efesiensi dari proses produksi, meningkatkan produktivitas pekerja, memberikan pelayanan dan kepuasan pelanggan.

3. Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif yang diambil oleh manajer dan profesional bisni.

4. Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan sebagai sebuah keuntungan strategik dalam menghadapi persaingan global.

5. Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan kehandalanjaringan bisnis masa kini.

2.3 Surat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi kedua cetakan ketiga tahun 1994, kata surat mempunyai arti kertas dan sebagainya yang tertulis atau secarik kertas dan sebagainya sebagai tanda atau keterangan atas sesuatu yang ditulis. Menurut Ali (2009), surat adalah alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari satu pihak ke pihak lain.

Dewi (2011)menyatakan bahwa surat akan menjadi bagian yang vital selama budaya dan peradaban modern masih berjalan sebagaimana biasanya, sehingga surat surat berfungsi sebagai:

1. Alat pengingat paling akurat.

2. Bukti hitam di atas putih, terutama surat perjanjian. 3. Dokumen.

4. Wakil/duta dari penulisnya untuk pembaca.

5. Pedoman kerja, misalnya surat keputusan, surat instruksi, surat tugas, dan sebagainya.

6. Aspek humas, karena berdampak membina hubungan baik antara suatu lembaga dengan publiknya.

Ali (2009) menyebutkan bahwa dalam suatu organisasi, surat berfungsi sebagai:

1. Alat komunikasi. 2. Wakil atau duta. 3. Bahan bukti.


(10)

4. Pedoman untuk mengambil keputusan lebih lanjut. 5. Alat untuk memperpendek dan menghemat tenaga. 6. Bukti sejarah dan bukti kegiatan.

7. Alat pengikat. 8. Alat promosi.

2.3.1 Surat Masuk

Menurut Nuraida (2008), surat masuk adalah surat yang masuk ke dalam suatu instansi/perusahaan atau bagian lain pada instansi/perusahaan, baik yang berasal dari instansi/perusahaan lain atau dari bagian lain pada instansi/perusahaan yang sama

2.3.2 Surat Keluar

Nuraida (2008) berpendapat bahwa surat keluar adalah surat yang dikirim oleh suatu instansi/perusahaan atau antarbagian dalam instansi/perusahaan tersebut, ditujukan kepada instansi/perusahaan lain atau bagian lain dalam instansi/perusahaan yang sama.

2.3.3 Lembar Disposisi

Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada bawahan yang berisi tindakan atau lanjutan dari pimpinan kepada bawahan yang berupa memo, atau perintah yang menjelaskan tentang pekerjaan apa yang seharusnya dikerjkan dan siapa penanggungjawabnya sesuai instruksi pimpinan. Disposisi biasanya merupakan tindakan yang diambil pimpinan sehubungan adanya surat masuk dari luar instansi maupun dari dalam instansi itu sendiri.

2.4 Arsip

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 43 Tahun 2009 mengenai Kearsipan, Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


(11)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum menyatakan antara lainbahwa Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota berkewajibanmemelihara arsip dan dokumen pemilihan umum.

Menurut Haryadi (2009), Arsip menurut fungsinya terdiri dari 2 macam, yaitu arsip dinamis dan arsip statis.

a. Arsip dinamis (dokumen), yaitu arsip yang setiap hari digunakan secara langsung untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan

b. Arsip statis, yaitu arsip yang setiap hari digunakan, tetapi tidak secara langsung untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan. Arsip seperti ini tetap disimpan dengan alasan historisnya.

Menurut Haryadi (2009), penyimpanan arsip bertujuan sebagai berikut :

a. Sebagai pusat ingatan dan informasi jika berkas diperlukan sebagai keterangan.

b. Memberi data kepada pegawai yang memerlukan data mengenai hasil – hasil kegiatan dan pekerjaan pada masa lampau.

c. Memberikan keterangan vital, sesuai dengan ketentuan perundang – undangan

2.4.1 Arsip Manual

Menurut Sukoco (2008), Arsip manual adalah kumpulan data yang berbentuk kertas atau file-file yang tidak beraturan. Penyimpanannya dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan tempat penyimpanannya lebih luas.

2.4.2 Arsip Elektronis

Menurut Haryadi (2009), Arsip elektronis adalah kumpulan data yang disimpan dalam bentuk scan yang dipindahkan secara elektronik atau dilakukan dengan digital copy menggunakan resolusi tinggi, kemudian disimpan ke dalam hard drive atau optical


(12)

Rolt (2007) mengemukakan pendapat bahwa manajemen kearsipan elektronik adalah pengelolaan berbagai jenis dokumen dalam organisasi yang menggunakan program komputer dan penyimpanan.Sebuah sistem kearsipan elektronik memungkinkan suatu organisasi dan pengguna untuk membuat dokumen, memindai

hard copy dalam bentuk elektronik dan menyimpan, mengedit, mencetak, proses, dan

juga mengelola dokumen. 2.5 Eliminasi Stopwords

Eliminasi stopwords merupakan penghilangan kata-kata yang frekuensinya terlalu banyak terdapat dalam dokumen.Biasanya kata-kata ini tidak memiliki arti yang lebih di dalam memenuhi kebutuhan seorang pencari di dalam mencari informasi.Eliminasi

stopwords bermanfaat dengan adanya pengurangan ukuran strukur indeks Karena

pengurangan ukuran indeks, beberapa kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan lainnya dapat juga dapat dimasukkan juga ke dalam daftar stopword.

Berikut ini adalah contoh stopwords dalam bahasa Indonesia : yang, juga, dari, dia, kami, kamu, aku, saya, ini, itu, atau, dan, tersebut, pada, dengan, adalah, yaitu, ke, tak, tidak, di, pada, jika, maka, ada, pun, lain, saja, hanya, namun, seperti, kemudian.

2.6 Algoritma Turbo Boyer-Moore

Algoritma Turbo Moore adalah pengembangan dari algoritma

Boyer-Moore.Algoritma Boyer-Moore adalah algoritma pencarian string yang dipublikasikan

pertama kali oleh Robert S. Boyer, dan J. Strother Moore pada tahun 1977.

Menurut Christian Thierry Charras dalam bukunya Handbook of Exact String Matching Algorithm mengatakan algoritma Boyer-Moore adalah algoritma yang paling efisien pada aplikasi umum.Algoritma Boyer-Moore bekerja dengan memulai pencocokan pattern dari kanan bukan dari kiri. Dengan memulai pencocokan karakter dari kanan, maka akan lebih banyak informasi yang didapat.

Algoritma Turbo Boyer-Moore tidak jauh berbeda dengan algoritma pendahulunya yaitu Algoritma Boyer-Moore yang melakukan pencocokan dimulai dari karakter yang paling kanan hingga karakter paling kiri pattern. Jika terjadi ketidakcocokan antara karakter paling kanan pattern dengan karakter pada text yang dicocokkan maka, karakter pada pattern akan diperiksa satu persatu untuk mendeteksi


(13)

apakah ada karakter pada teks tersebut yang sama dengan karakter pada pattern. Apabila terjadi kecocokan, maka pattern akan digeser sedemikian rupa sehingga posisi karakter yang sama antara pattern dan text terletak sejajar menggunakan dua fungsi penggeseranyaitu penggeseran good-suffix dan penggeseran bad-character.

Algoritma ini tidak membutuhkan proses tambahan, hanya membutuhkan ruang tambahan untuk menyimpan faktor dari teks yang cocok dengan akhiran dari

pattern selama attempt terakhir dan hanya jika penggeseran good-suffix dilakukan.

Dengan demikian teknik ini memiliki dua keuntungan (Charras, 2001), yaitu:

1. Teknik ini memungkinkan segmen yang diingat tadi dilewati tanpa perlu diperiksa.

2. Teknik ini mengizinkan sebuah penggeseran turbo

Penggeseran bad-character dan good-suffix pada algoritma Turbo

Boyer-Mooresama dengan penggeseran yang dilakukan algoritma Boyer-Moore.Cara kerja

algoritma Turbo Boyer-Moore adalah sebagai berikut:

1. Inisialisasi, karena algoritma ini menggunakan penggeseran good-suffix dan penggeseran bad-characterdari algoritma Boyer-Moore maka untuk inisialisasi dijalankan prosedur preBmBc dan preBmGs seperti algoritma

Boyer-Moore.

2. Melakukan proses pencocokan karakter pada pattern dengan karakter pada teks. Jika terjadi ketidakcocokan maka dilakukan penggeseran terbesar berdasarkan tabel BmBc, tabel BmGs dan turbo shift.

Sebuah penggeseran turbo pada algoritma Turbo Boyer-Moore dapat terjadi bila pada attempt yang sedang dilakukan, akhiran dari pattern yang cocok dengan teks lebih pendek dari bagian dari teks yang diingat dari attempt sebelumnya.

Fase inisialisasi pada algoritma ini sama dengan fase inisialisasi pada algoritma Boyer-Moore, yaitu mempunyai kompleksitas waktu dan ruang sebesar O(n + σ) dengan σ adalah besar ruang alfabet. Sedangkan pada fase pencocokan, algoritma ini mempunyai kompleksitas waktu sebesar O(m), Jumlah pencocokan karakter pada algoritma ini adalah 2m.


(14)

2.6.1 Penggeseran Bad-Character

Penggeseran bad-character yang terdiri dari mensejajarkan karakter y[i+j] dengan kemunculan paling kanan karakter tersebut di pattern, penggeseran ini diilustrasikan oleh Gambar 2.2. Dan bila karakter tersebut tidak ada di pattern, maka pattern akan disejajarkan dengan y[i+n+1], seperti yang diilustrasikan oleh Gambar 2.3. Penggeseran bad-character ini akan sering terjadi pada pencocokan string dengan ruang alfabet yang besar dan dengan pattern yang pendek yang sering terjadi di praktik pada umumnya. Hal ini terjadi karena akan banyak karakter di teks yang tidak muncul di pattern. Namun, untuk file biner, yang mempunyai alfabet Σ ={0, 1}, penggeseran ini kemungkinan besar tidak akan membantu sama sekali. Hal ini dapat diatasi dengan membandingkan beberapa bit sekaligus (Kumara,2009).

Gambar 2.2 Penggeseranbad-character, b muncul pada x(Charras, 2001)

Gambar 2.3 Penggeseranbad-character, tidak ada kemuncul b pada x (Charras, 2001)

Pada tabel bad-character, setiap karakter pada pattern diberi nilai sesuai dengan ukuran jauhnya karakter tersebut dari karakter paling kanan dari pattern dan untuk karakter yang tidak terdapat pada pattern akan diberi nilai sejumlah karakter pada pattern.


(15)

Procedure preBmBc(

input y : array[0..n-1]of char, input n : integer,

input/output bmBc : array of integer )

Deklarasi i:integer Algoritma

for (i=0; i<ASIZE; ++i) bmBc[i]  n endfor

for (i=0; i< n - 1; ++i) bmBc[y[i]]  n – i – 1 endfor

Gambar 2.4Pseudocode Bad-Character(Charras, 2001)

2.6.2 Penggeseran Good-Suffix

Asumsikan bahwa ketidak cocokan terjadi antara karakter x[i] = a pada pattern dan karakter y[i+j] = b pada teks selama attempt pada posisi j, v adalah akhiran dari pattern setelah b dan u adalah sebuah awalan dari pattern. Kemudian x[i+1 .. m-1] =

y[i+j+1 .. j+m-1]= u dan x[i] y[i+j]. Penggeseran good-suffix terdiri atas

mensejajarkan y[i+j+1 .. j+m-1] = x[i+1 .. m-1] dengan kemunculan paling kanan potongan tersebut pada x yang didahului oleh karakter yang berbeda dari x[i], seperti terlihat pada gambar 2.2. Namun jika tidak ada potongan seperti itu, maka algoritma akan mensejajarkan akhiran dari v dari y[i+j+1 .. j+m-1] dengan awalan u dari pattern yang sama, seperti yang terlihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5Penggeserangood-suffix, u muncul didahului oleh karakter

c(Charras, 2001)

Gambar 2.6Penggeserangood-suffix, hanya akhiran dari u yang muncul pada y (Charras, 2001)


(16)

Pada tabel Penggeserangood-suffix, nilai Penggeseran digunakan ketika ketidakcocokan ditemukan berdasarkan karakter pada posisi keberapa yang menyebabkan ketidakcocokan.Untuk menentukan nilai-nilai tersebut, lebih dahulu menghitung nilai tabel suffix yang bertujuan untuk memberi tanda adanya perulangan akhiran. Dari tabel suffix inilah tabel good-suffixakan didapat. Pada tabel suffix berisi nilai dari tiap karakter yang ada pada pattern yang menunjukkan ada atau tidaknya perulangan akhiran (suffix) dan dimana posisi perulangan tersebut sehingga ketika proses perhitungan tabel good-suffix dapat diketahui seberapa banyak penggeseran yang akan dilakukan untuk pencocokan selanjutnya. Nilai dari setiap karakter yang ada pada pattern bergantung terhadap ada atau tidaknya perulangan akhiran(suffix) v dari text pada pattern. Semakin banyak perulangan, maka akan semakin kecil nilai penggeseran.

Procedure suffixes(

input y: array[0..n-1] of char, input n: integer,

input/output suff: array of integer )

Deklarasi

f, g, i : integer

Algoritma

suff[n-1]  n

g  n-1

for (i = n-2; i >= 0; --i)

if(i > g and suff[i + n – 1 - f] < i-g)do

suff[i]  suff[i + n – 1 - f]

else

if(i<g)do

g  i

endif f = i

while(g >= 0 and y[g] == y[g + n – 1 - f])do --g;

endwhile

suff[i]  f-g;

endif endfor


(17)

procedure preBmGs( input y: array of char, input n:integer,

input/output bmGs: array of integer )

Deklarasi

i, j : integer

suff : array [0..YSIZE] of integer

Algoritma

suffixes(y, n, suff) for (i=0; i < n; ++i)

bmGs [i]  n

endfor

for (i= n-1; i >= -1; --1)

if(i == -1 or suff[i] == i+1) for(j=0; j < n-1-i; ++j)

if(bmGs[j] == n)

bmGs[j]  n-1-i

endif endfor endif

endfor

for (i=0; i <= n-2; ++i)

bmGs[n-1-suff[i]]  n-1-i

endfor

Gambar 2.7Pseudocode Good-Suffix (lanjutan)

2.6.3 Penggeseran Turbo

Penggeseranturbo dapat terjadi bila pada attempt yang sedang dilakukan, akhiran dari

pattern yang cocok dengan teks lebih pendek dari bagian dari teks yang diingat dari attempt sebelumnya hanya pada saat good-suffix terjadi. Pada kasus ini, anggap u

adalah faktor yang diingat dari attempt sebelumnya, dan v adalah bagian dari pattern yang cocok pada attempt yang sedang dilakukan, sehingga uzv adalah akhiran dari

pattern.

Lalu anggap a adalah karakter di teks dan b adalah karakter dari pattern yang sedang dicocokan pada attempt tersebut. Maka av adalah akhiran dari pattern, dan juga akhiran dari u karena |v|<|u|.Dua karakter a dan b muncul dengan jarak p di teks, dan akhiran dari uzv dari pattern mempunyai periode p=|zv|, karena u merupakan pinggiran dari uv, sehingga tidak mungkin melewati duakemunculan karakter a dan b di teks. Penggeseran terkecil yang mungkin dilakukan adalah sebesar |u|-|v|, yang disebut sebagai penggeseran turbo dan diilustrasikan oleh Gambar 2.8.


(18)

Gambar 2.8Penggeseranturbo dapat terjadi jika | v | < |u |(Charras, 2001)

Gambar 2.9cd, maka tidak dapat disejajarkan pada karakter yang sama di v(Charras, 2001)

Masih dalam kasus dimana |v|<|u|, dan panjang dari penggeseran

bad-characterlebih besar dari penggeseran good-suffix maupun penggeseran turbo.Pada

kasus ini, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.9, dua karakter c dan d pastilah berbeda karena disyaratkan bahwa jika u≠0 maka penggeseran sebelumnya adalah penggeseran good-suffix. Sebagai akibatnya, jika penggeseran dengan panjang yang lebih besar dari penggeseran turbo namun lebih kecil dari |u|+1 maka c dan dakan disejajarkan dengan karakter yang sama di teks. Oleh karena itu, dalam kasus ini panjang penggeseran minimal adalah |u|+1.

procedure Turbo Boyer Moore ( input m,n : integer,

input y: array of[0..n-1] char, input x: array of[0..m-1] char, input m:integer

)

Deklarasi

i, j, u, v, shift, bmBcShift, bmGsShift, tuboShift : integer bmGs : array [0..n-1] of integer

bmBc : array [0..ASIZE] of integer


(19)

Algoritma

preBmGs(y, n, bmGs) preBmBc(y, n, bmBc) i:= u:=0

shift:=n

while (i<= m-n) do j:= n-1

while (j>=0 n and T[i+j] = P[j]) do j:= j-1

if(not(u=0) and (i=m-1-shift)) j:=j-u endif endwhile if(j<0) then ketemu[i]:=true shift:=bmGs[0] u=n-shift else v: =n-1-j turboShift:=u-v

bmBcShift :=bmBc[chartoint(T[i+j])] – n + j + 1 bmGsShift := BmGs[j]

shift:= max(bmBcShift, bmGsShift) shift:= max(shift, turboShift) if(shift = bmGs[i]) then

v1:=min(m-shift, v) else

if(turboShift < bmBcShift) shift:=max(shift, u+1) endif endif endif i:= i+shift endwhile

Gambar 2.10Pseudocode Turbo Boyer-Moore (lanjutan)

2.7 Algoritma Quick Sort

Algoritma quicksort diperkenalkan pertama kali oleh C.A.R. Hoare pada tahun 1960, dan dimuat sebagai artikel di Computer Journal 5 pada April 1962.Sedgewick et al (2011) menyatakan bahwa terdapat dua bagian pada pendekatan rekursif, yaitu sort dan partisi. Partisi merupakan bagian yang melakukan tugas untuk mengelompokkan data, sedangkan sort adalah bagian yang melakukan proses rekursif. Semakin besar jumlah data, maka kompleksitas ruang suatu algoritma rekursif akan semakin besar. Chhajed et al (2013) Dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa quicksort lebih baik dibandingan algoritma lain dalam membandingkan list acak angka dari 10000 sampai 30000.

Metode pengurutan quicksort delakukan dengan cara membandingkan suatu elemen (pivot) dengan elemen yang lain dan menyusunnya sedemikian rupa sehingga


(20)

elemen-elemen lain yang lebih kecil daripada pivot tersebut terletak di sebelah kirinya dan yang lebih besar daripada pivot tersebut terletak di sebelah kanan. Sehingga dengan demikian telah terbentuk dua sublist kiri dan sublist kanan dari pivot.

algorithm quicksort(A, lo, hi) if lo < hi then

p := partition(A, lo, hi) quicksort(A, lo, p - 1) quicksort(A, p + 1, hi)

algorithm partition(A, lo, hi) pivot := A[hi]

i := lo // place for swapping for j := lo to hi - 1 do

if A[j] ≤ pivot then

swap A[i] with A[j] i := i + 1

swap A[i] with A[hi] return i

Gambar 2.11Pseudocode Algoritma Quicksort (Bentley, 1999)

2.8 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu tentang pengarsipan elektronik diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto el al (2013) yang mengembangkan sistem kearsipan elektronik berbasis clinet-server pada kantor yayasan perguruan tinggi Kristen satya wacana. Pada penelitiannya, Sugiarto el al (2013) membangun sistem multi user dengan beberapa fitur utama yang pada dasarnya mengadopsi dari sistem kearsipan secara konvensional dan bisa diakses dari berbagai computer melalui jaringan Local Area Network((LAN).

Penelitian yang dilakukan Sugiharto (2012), Untuk mencapai tujuan penyelamatan dokumen atau arsip melalui digitalisasi harus tetap mengacu pada prinsip-prinsip preservasi dan mampu menyesuaikan dengan teknologi yang lebih baru, diantaranya adalah kemampuan menjaga efisiensi dalam digitalisasi dan proses setelah terdigitalisai sehingga lebih hemat waktu dan biaya.

Andika (2011) dalam penelitiannya membangun sebuah sistem manajemen surat dan pengarsipan untuk memecahkan permasalahan surat studi kasus PT. Semen Padang. Andika menggunakan framework Code Igniter (CI) dengan metode Object


(21)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu tentang Sistem Pengarsipan

No Judul Nama Keterangan

1 Pengembangan Sistem Kearsipan Elektronik Berbasis Cient-Server (Studi pada Kantor

Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana)

Sugiarto el al (2013)

Sugiarto el al membangun sistemsistem multi user dengan beberapa fitur utama yang pada dasarnya mengadopsi dari sistem kearsipan secara konvensional dan bisa diakses dari berbagai

computer melalui jaringan Local Area Network((LAN).

2 Penyelamatan Informasi Dokumen/Arsip di Era Teknologi Digital

Sugiharto (2012)

Untuk mencapai tujuan

penyelamatan dokumen atau arsip melalui digitalisasi harus tetap mengacu pada prinsip-prinsip preservasi dan mampu

menyesuaikan dengan teknologi yang lebih baru

3 Penerapan CI (Code Igniter) dalam

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Surat dan Pengarsipan

Andika (2011)

Andika membangun aplikasi menggunakan framework Code Igniter dengan metode Object

Oriented Analysis and Design

sebagai metode pengembangan sistem.

Beberapa penelitian terdahulu tentang algoritma Turbo Boyer Moore diantaranya adalah Siahaan (2011),melakukan penelitian dengan membandingkan algoritma Boyer-Moore dengan variannya yaitu Turbo Boyer-Moore dalam

queryMySql. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk perintah query

seperti LIKE, Algoritma Turbo Boyer-Moore dapat melakukan lebih perbandingan dalam penelusurannya. Perbedaan kecepatan penelusuran query kedua algoritma tersebut tidak jauh berbeda, namun karena kompleksitas waktu untuk kasus terburuk


(22)

algoritma Moore dapat dikurangi dengan menggunakan algoritma Turbo

Boyer-Moore.

Lesmana (2010) menerapkan algoritma pencocokan string boyer moore dan turbo boyer moore untuk keamanan computer. Dalam penelitiannya, jika sebuah file ingin dieksekusi, maka file tersebut tidak langsung diizinkan untuk dijalankan, namun akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Algoritma Turbo Moorelebih baik dari algoritma

Boyer-Moore untuk keamanan computer dalam hal performansi karena tidak memerlukan

permrosesan ekstra dan memungkinkan untuk mengingat potongan teks yang telah diperiksa sebelumnya.

Rizal (2015) dalam penelitiannya juga menggunakan algoritma Turbo

Boyer-Moorepermainan tebak kata Bahasa aceh. Pencocokan string yang diterapkan pada

aplikasi permainan tebak kata Bahasa aceh ini menghasilkan pencocokan yang sesuai dengan harapan dengan waktu yang cepat.

Kumar et al (2011) menganalisis perbandingan algoritma exact stirng matching untuk mendeteksi virus signature. Virus signature adalah urutan unik dari bit ( dalam kode virus) yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus dalam sebuah file atau memori. Biasanya urutan tersebut dalam bentuk heksa. Algoritma exact string matching dan Approximate Sting Matching digunakan untuk mendeteksi kecocokan virus signature tersebut dalam sebuah file. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah, berdasarkan kompleksitas untuk payload text dan pola yang panjang, algoritma Boyer Moore dan variannya ( Turbo Boyer-Moore, BHM) adalah algoritma paling efisien.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu tentang Algoritma Turbo Boyer-Moore

No Judul Nama Keterangan

1 Perbandingan Algoritma

Boyer-Moore dan Turbo BoyerMoore dalam QueryMySQL

Siahaan (2011)

Untuk perintah query seperti LIKE, Algoritma Turbo

Boyer-Mooredapat melakukan lebih

perbandingan dalam penelusurannya. Perbedaan


(23)

kecepatan penelusuran query kedua algoritma tersebut tidak

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu tentang Algoritma Turbo Boyer-Moore (lanjutan)

No Judul Nama Keterangan

jauh berbeda, namun karena kompleksitas waktu untuk kasus terburuk algoritma

Boyer-Mooredapat dikurangi dengan

menggunakan algoritma Turbo

Boyer-Moore .

2 Penerapan Algoritma Pencocokan String

Boyer-Moore untuk

Keamanan Komputer

Lesmana (2010)

Algoritma Turbo

Boyer-Moorelebih baik dari algoritma Boyer-Moore untuk keamanan

computer dalam hal performansi karena tidak memerlukan

permrosesan ekstra dan

memungkinkan untuk mengingat potongan teks yang telah

diperiksa sebelumnya. 3 A Comparative Analysis

of Various Exact String- Matching Algorithms for Virus SignatureDetection

Kumar et al (2011)

Berdasarkan kompleksitas untuk

payload text dan pola yang

panjang, algoritma Boyer Moore dan variannya ( Turbo

Boyer-Moore, BHM) adalah algoritma

paling efisien. 4 Permainan Tebak Kata

Bahasa Aceh

Menggunakan Algoritma

Turbo Booyer-Moore

Rizal (2015)

Pencocokan string yang diterapkan pada aplikasi

permainan tebak kata Bahasa aceh ini menghasilkan pencocokan yang sesuai dengan harapan dengan waktu yang cepat.


(24)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Ali (2009) surat adalah alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari satu pihak ke pihak lain. Meskipun teknologi komunikasi berkembang pesat, peranan surat belum dapat tergantikan. Surat akan menjadi bagian yang vital selama budaya dan peradaban modern masih berjalan sebagaimana biasanya, sehingga surat-surat berfungsi sebagai alat pengingat paling akurat, bukti hitam di atas putih terutama surat perjanjian, dokumen, wakil atau duta dari penulisnya untuk pembaca, pedoman kerja misalnya surat keputusan, surat instruksi, surat tugas, dan sebagainya, dan juga sebagai aspek humas (Dewi, 2011).Surat merupakan salah satu sarana penting dalam sebuah organisasi karena banyak informasi penting yang terkandung di dalamnya, sehingga diperlukan pengelolaan yang tepat agar tidak ada kesalahan seperti adanya surat yang tercecer maupun rusak yang dapat mengakibatkan kerugian pada instansi bersangkutan.

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya merupakan lembaga independen non departemen yang bertugas menyelenggarakan pemilu pada Kabupaten Pidie Jaya. Komisi Independen Pemilih (KIP) adalah nama lain dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang di bentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, KIP tidak pernah lepas dari kegiatan surat menyurat yang menjadi sarana komunikasi dengan berbagai pihak internal maupun eksternal yang berkepentingan dengan KIP. Oleh sebab itu pengelolaan surat menyurat harus dilakukan dengan tepat, pengarsipan surat dan dokumentasi harus ditata dengan baik.Berdarsarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007tentang Penyelenggara Pemilihan Umum menyatakan bahwa Komisi


(25)

Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi,dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota berkewajibanmemelihara arsip dan dokumen pemilihan umum.

Saat ini pengelolaan surat-menyurat di KIP Pidie Jaya masih menggunakan sistem manual, surat masuk dan keluar dicatat dalam sebuah buku agenda kemudian disimpan dalam lemari arsip. Pencarian surat secara manual memiliki kelemahan dalam hal waktu dan juga resiko kerusakan fisik surat. Ketika dibutuhkan infomasi mengenai surat, pegawai harus mencari data tentang surat di buku agenda terlebih dahulu, kemudian melakukan pencarian surat di lemari arsip. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan sebuah surat, apalagi dalam jumlah yang banyak. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem administrasi suratlengkap dengan proses pencarian suratyang lebih terstruktur agar dapat membantu pihak administrasi dalam mengelola pengarsipan surat masuk dan keluar yang lebih efisien serta menjaga fisik surat dapat terjaga.

Algoritma Turbo Boyer-Moore adalah salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk melakukan pencarianyaitu dengan mencocokkan kata kunci dengan teks.Algoritma ini merupakan pengembangan dari algoritma Boyer-More yang melakukan pencocokan karakter dari kanan, dan bukan dari kiri.Bila dibandingkan dengan algoritma Boyer Moore, algoritma ini membutuhkan ruang pemrosesan ekstra. Ruang ekstra yang diperlukan berguna untuk mengingat faktor dari teks yang cocok dengan akhiran dari string yang dicari selama attempt terakhir dan hanya jika

good-suffix shift dilakukan (Crochemore, 1994). Siahaan (2010) dalam penelitiannya

membandingkan algoritma Boyer-More dengan algoritma Turbo Boyer-Moore dalam sebuah query MySql. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitiannya tersebut menyatakan kedua algoritma tersebut menghasilkan kecepatan yang hampir sama, namun algoritma TurboBoyer-More dipilih dan digunakan dalam pengaksesan basis data karena dapat mengurangi kompleksitas waktu kasus terburuk dari algoritma

Boyer-More. Kumar et al (2011) menganalisis perbandingan algoritma exact matching

untuk mendeteksi virus signature dalam sebuah file. Hasil analisis perbandingan algoritma tersebut adalah berdasarkan kompleksitas untuk payload text dan pola yang panjang, algoritma Boyer-Moore dan variannya (Turbo Boyer-Moore, BHM) adalah algoritma paling efisien.


(26)

Berdasarkan uraian diatas, penulismencoba untuk menerapkan algoritma

TurboBoyer-Moreuntuk memecahkan masalah pencarian dalam pengelolaan arsip

surat pada sistem informasi arsip surat masuk dan keluar di KIP Pidie Jaya. 1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah pengelolaan arsip surat menyurat di Komisi Independen Pemilih (KIP) Pidie Jaya masih menggunakan sistem manual dengan pencataan di buku agenda dan disimpan di lemari arsip. Dengan banyaknya jumlah surat yang ada, diperlukan waktu dan tenaga untuk mencari dan menemukan informasi dari surat-surat tersebut. Untuk itu diperlukan sebuah sistem administrasi pengarsipan surat secara digital yang dapat membantu pendataan dan mempercepat pencarian surat sehingga mempermudah bagian administrasi untuk menemukan informasi yang dibutuhkan KIP Pidie Jaya

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelola arsip surat menyurat yang selama ini menggunakan sistem manual, melakukan pencarian surat dengan cepat serta menjaga kondisi fisik surat tetap terjaga dan tidak ada yang tercecer, rusak maupun hilang.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian adalah arsip surat masuk dan keluar KIP Pidie Jaya 2. Aturan surat menyurat disesuaikan dengan aturan yang ada di KIP Pidie Jaya 3. Proses pencarian data surat menggunakan Algoritma Turbo Boyer-Moore 1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah kemudahan yang didapat oleh Bagian umum KIP Pidie Jaya dalam mendata dan mengelola surat masuk dan keluar sehingga pencarian surat untuk kepentingan KIP Pidie Jaya dapat dilakukan dengan cepat, serta bukti keberadaan surat tetap ada walaupun bukti fisik telah rusak karena sesuatu hal.


(27)

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur

Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi literatur, yaitu proses pengumpulan data sebagai bahan referensi baik dari buku, artikel, jurnal maupun dari situs internet yang berkaitan dengan sistem informasi, surat menyurat dan algoritma Turbo Boyer-Moore.

b. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan informasi mengenai pengarsipan surat menyurat di KIP Pidie Jaya

c. Analisis dan Perancangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan analisis permasalahan yang ada, batasan yang dimiliki dan kebutuhan yang diperlukan dalam membangun aplikasi pengarsipan surat masuk dan keluar dan pencarian menggunakan algoritma Turbo Boyer-Moore. d. Implementasi Sistem

Pada tahap ini sistem diimplementasikan berbasis web dengan menggunakan PHP dan database MySql.

e. Pengujian Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem terhadap sistem yang telah dibangun untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan sebelumnya.

f. Penyusunan Laporan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan dokumentasi dari hasil analisis dan implementasi dari aplikasi yang telah dibuat.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah dari penelitian yang akan dilakukan beserta batasannya, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.


(28)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang beberapa teori dasar,penelitian terdahulu yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan mengenai analisis dan perancangan sistem pengarsipan surat masuk keluar berbasis web dengan menerapkan algoritma Turbo Boyer Moore dalam proses pencarian data, model Unified Modelling Language (UML) yang digunakan adalah use case diagram dan perancangan antar muka sistem.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI

Bab ini akan membahas mengenai implementasi algoritma dan hasil pengujian aplikasi dari penelitian berupa tampilan dari aplikasi pengarsipan surat masuk keluar berbasis web.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil penelitian yang berisi kesimpulan dan saran yang nantinya akan dikembangkan atau melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini.


(29)

ABSTRAK

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya merupakan lembaga independen non departemen yang bertugas menyelenggarakan pemilu pada Kabupaten Pidie Jaya. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, KIP tidak pernah lepas dari kegiatan surat menyurat yang menjadi sarana komunikasi dengan berbagai pihak internal maupun eksternal yang berkepentingan dengan KIP. Oleh sebab itu pengelolaan surat menyurat harus dilakukan dengan tepat, pengarsipan surat dan dokumentasi harus ditata dengan baik sehingga dapat meminimalisir kerusakan fisik surat maupun kehilangan yang dapat merugikan instansi bersangkutan. Saat ini pengelolaan surat di KIP Pidie jaya masih menggunakan sistem manual, sehingga dibutuhkan waktu dan tenaga untuk melakukan pencarian terhadap sebuah surat. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem administrasi surat yang dapat membantu pihak KIP Pidie Jaya dalam melakukan pengelolaan dan pencarian surat. Pencarian surat dilakukan dengan mencocokkan kata kunci yang diberikan user dengan data surat yang disimpan di database. Pencocokan surat dilakukan dengan menggunakan algoritma Turbo

Boyer-Moore. Hasil pencarian akan menampilkan data surat yang mengandung kata-kata

pada kata kunci yang diberikan dan diurutkan berdasarkan jumlah kata pada kata kunci yang ditemukan. Pengurutan hasil pencarian dilakukan menggunakan algoritma

quicksort dengan mengurutkan data secara menurun (descending order). Hasil dari

penelitian ini adalah algoritma Turbo Boyer-Moore dapat diimplementasikan dalam pencarian surat. Semakin banyak kata pada kata kunci yang ditemukan di dalam surat maka semakin akurat pencarian yang dilakukan.


(30)

IMPLEMENTATION OF TURBO BOYER-MOORE ALGORITHM IN LETTER SEARCH ON INCOMING AND OUTGOING LETTER

ARCHIVAL INFORMATION SYSTEM

ABSTRACT

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya is an independent non-departmental agencies in charge of organizing elections in Pidie Jaya district. In carrying out its functions and duties, KIP was never be separated from the activities of correspondence, which became a part of communication among various internal and external parties with an interest in KIP. Therefore, management of correspondence should be implemented properly, letter archiving and documentation had to be laid out so that it could minimize physical damage or loss of letters, that could harm the concerned agencies. Currently, the management letter in KIP Pidie Jaya was still using manual sistems, so it took both time and effort to conduct a searching of a letter. It required an administrative sistem, which was able to help the KIP Pidie Jaya in maintaining and searching letter. Searching letter was performed by matching keywords given by user with the data stored in the letter database. Matching letter undertaken using Turbo Boyer-Moore algorithm. The results would display the letter, which contained the words on a given keyword and sorted by the number of words based on keywords found. Sorting the search results was made using quicksortalgorithm to sort the data in descending order. The results of this reseach wasTurbo Boyer-Moore algorithm could be implemented in letter search.


(31)

IMPLEMENTASI ALGORITMA TURBO BOYER-MOORE DALAM

PENCARIAN SURATPADA SISTEM INFORMASI

ARSIPSURATMASUK DAN KELUAR

SKRIPSI

YUDHITYA SYAHPUTRA

091402053

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016


(32)

IMPLEMENTASI ALGORITMA TURBO BOYER-MOORE DALAM

PENCARIAN SURAT PADA SISTEM INFORMASI ARSIP

SURAT MASUK DAN KELUAR

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Teknologi Informasi

YUDHITYA SYAHPUTRA 091402053

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016


(33)

PERSETUJUAN

Judul : IMPLEMENTASI ALGORITMA TURBO

BOYER-MOORE DALAM PENCARIAN SURAT PADA

SISTEM INFORMASI ARSIPSURAT MASUK DAN KELUAR

Kategori : SKRIPSI

Nama : YUDHITYA SYAHPUTRA

Nomor Induk Mahasiswa : 091402053

Program Studi : SARJANA (S1) TEKNOLOGI INFORMASI Departemen : TEKNOLOGI INFORMASI

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

INFORMASI

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Baihaqi Siregar, S.Si.,M.T. Drs. Sawaluddin, M. IT NIP. 19790108 201212 1 002 NIP. 195912311998021001

Diketahui/ Disetujui Oleh

Program Studi Teknologi Informasi Ketua,

Muhammad Anggia Muchtar, ST.,MM.IT NIP. 19800110 200801 1 010


(34)

PERNYATAAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA TURBO BOYER-MOORE DALAM PENCARIAN SURAT PADA SISTEM INFORMASI ARSIP

SURAT MASUK DAN KELUAR

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Januari 2016

YUDHITYA SYAHPUTRA 091402053


(35)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT dengan segala rahmat dan karuniaNya penulisan tugas akhir ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan. Selama penyelesaian tugas akhir ini, banyak bantuan dan kerja sama serta doa dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis sampaikan ucapan terima kasih sedalam - dalamnya dan penghargaan kepada :

1. Kedua orang tua dan sanak saudara penulis yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik materil dan spiritual selama penulis mengikuti pendidikan hingga selesainya tugas akhir ini.

2. Ibu Drs. Sawaluddin, M.IT dan Bapak Baihaqi Siregar, S.Si., M.T selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran beliau, memotivasi, memberikan arahan, kritik dan saran kepada penulis.

3. Ibu Sarah Purnamawati, ST., M.Sc. dan Bapak Dedy Arisandi, S.T., M. Kom. yang telah bersedia menjadi dosen pembanding yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.

4. Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Informasi, Bapak M. Anggia Muchtar, ST.,MM.IT dan Bapak M. Fadly Syahputra, B.Sc.,M.Sc.IT. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara, semua dosen di Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.

5. Semua staff dan pegawai di Jurusan Teknologi Informasi serta Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

6. Sahabat seperjuangan dan rekan – rekan mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi USU yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk saya.

7. Paguyuban KSE USU.

Semoga segala kebaikan dan bantuannya dibalas oleh Allah SWT dan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.


(36)

ABSTRAK

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya merupakan lembaga independen non departemen yang bertugas menyelenggarakan pemilu pada Kabupaten Pidie Jaya. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, KIP tidak pernah lepas dari kegiatan surat menyurat yang menjadi sarana komunikasi dengan berbagai pihak internal maupun eksternal yang berkepentingan dengan KIP. Oleh sebab itu pengelolaan surat menyurat harus dilakukan dengan tepat, pengarsipan surat dan dokumentasi harus ditata dengan baik sehingga dapat meminimalisir kerusakan fisik surat maupun kehilangan yang dapat merugikan instansi bersangkutan. Saat ini pengelolaan surat di KIP Pidie jaya masih menggunakan sistem manual, sehingga dibutuhkan waktu dan tenaga untuk melakukan pencarian terhadap sebuah surat. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem administrasi surat yang dapat membantu pihak KIP Pidie Jaya dalam melakukan pengelolaan dan pencarian surat. Pencarian surat dilakukan dengan mencocokkan kata kunci yang diberikan user dengan data surat yang disimpan di database. Pencocokan surat dilakukan dengan menggunakan algoritma Turbo

Boyer-Moore. Hasil pencarian akan menampilkan data surat yang mengandung kata-kata

pada kata kunci yang diberikan dan diurutkan berdasarkan jumlah kata pada kata kunci yang ditemukan. Pengurutan hasil pencarian dilakukan menggunakan algoritma

quicksort dengan mengurutkan data secara menurun (descending order). Hasil dari

penelitian ini adalah algoritma Turbo Boyer-Moore dapat diimplementasikan dalam pencarian surat. Semakin banyak kata pada kata kunci yang ditemukan di dalam surat maka semakin akurat pencarian yang dilakukan.


(37)

IMPLEMENTATION OF TURBO BOYER-MOORE ALGORITHM IN LETTER SEARCH ON INCOMING AND OUTGOING LETTER

ARCHIVAL INFORMATION SYSTEM

ABSTRACT

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya is an independent non-departmental agencies in charge of organizing elections in Pidie Jaya district. In carrying out its functions and duties, KIP was never be separated from the activities of correspondence, which became a part of communication among various internal and external parties with an interest in KIP. Therefore, management of correspondence should be implemented properly, letter archiving and documentation had to be laid out so that it could minimize physical damage or loss of letters, that could harm the concerned agencies. Currently, the management letter in KIP Pidie Jaya was still using manual sistems, so it took both time and effort to conduct a searching of a letter. It required an administrative sistem, which was able to help the KIP Pidie Jaya in maintaining and searching letter. Searching letter was performed by matching keywords given by user with the data stored in the letter database. Matching letter undertaken using Turbo Boyer-Moore algorithm. The results would display the letter, which contained the words on a given keyword and sorted by the number of words based on keywords found. Sorting the search results was made using quicksortalgorithm to sort the data in descending order. The results of this reseach wasTurbo Boyer-Moore algorithm could be implemented in letter search.


(38)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Batasan Masalah 3

1.5 Manfaat Penelitian 3

1.6 Metode Penelitian 4

1.7 Sistematika Penulisan 4

BAB 2 LANDASAN TEORI 6

2.1 Komisi Independen Pemilihan Kabupaten Pidie Jaya 6

2.2 Sistem Informasi 6

2.3 Surat 11

2.3.1 Surat Masuk 12

2.3.2 Surat Keluar 12

2.3.3 Lembar Disposisi 12

2.4 Arsip 12

2.4.1 Arsip Manual 13

2.4.2 Arsip Elektronis 13

2.5 Eliminasi Stopwords 14


(39)

2.7 Algoritma Quick Sort 21

2.8 Penelitian Terdahulu 22

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 26

3.1 Analisis Masalah 26

3.2 Data yang digunakan 27

3.3 Arsitektur Umum 27

3.4 Analisis Data 28

3.4.1 Proses Pencarian Surat 28

3.4.2 Perhitungan Algoritma Turbo Boyer Moore 31

3.4.3 Menampilkan Hasil Pencarian 35

3.5 Perancangan Sistem 36

3.5.1 Use Case Diagram 37

3.5.2 Use Case Specification 38

3.5.3 Perancangan Database 51

3.5.4 Rancangan Menu Sistem 52

3.5.5 Perancangan Antarmuka 53

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 74

4.1. Implementasi Sistem 74

4.2. Pengujian Sistem 79

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 85

5.1. Kesimpulan 85

5.2. Saran 85


(40)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu tentang Sistem Pengarsipan 23 Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu tentang Algoritma Turbo Boyer-Moore 24 Tabel 3.1 Use Case Spesifikasi Untuk Login 38 Tabel 3.2 Use Case Spesifikasi Untuk Beranda 39 Tabel 3.3 Use Case Spesifikasi Untuk Ganti Password 39 Tabel 3.4 Use Case Spesifikasi Untuk Pengaturan Akun 40 Tabel 3.5 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Struktur 41 Tabel 3.6 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Surat Masuk 41 Tabel 3.7 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Surat Keluar 43 Tabel 3.8 Use Case Spesifikasi Untuk Data Disposisi 44 Tabel 3.9 Use Case Spesifikasi Untuk Disposisi Surat 44 Tabel 3.10 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen File Surat 45 Tabel 3.11 Use Case Spesifikasi Untuk Cetak Laporan 46 Tabel 3.12 Use Case Spesifikasi Untuk Data Korespondensi 46 Tabel 3.13 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Jenis Surat 47 Tabel 3.14 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen File Surat 48 Tabel 3.15 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Pengiriman 48 Tabel 3.2 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Rak Surat 49 Tabel 3.17 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen User 50 Tabel 3.19 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Jabatan 51 Tabel 4.1 Pencarian dengan kata kunci “pemilu” 80 Tabel 4.2 Pencarian dengan kata kunci “pilkada serentak” 82 Tabel 4.3 Pencarian dengan kata kunci “penyusunan laporan keuangan” 83


(41)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen dan Aktifitas Sistem Informasi ( O’Brien,2010) 8 Gambar 2.2 Penggeseran bad-character, b muncul pada x 16 Gambar 2.3 Penggeseran bad-character, tidak ada kemuncul b pada x 16

Gambar 2.4 Pseudocode Bad-Character 17

Gambar 2.5 Penggeseran good-suffix, u muncul didahului oleh karakter c 17 Gambar 2.6 Penggeseran good-suffix, hanya akhiran dari u yang muncul pada y 17

Gambar 2.7 Pseudocode Good-Suffix 18

Gambar 2.8 Penggeseran turbo dapat terjadi jika | v | < |u | 20 Gambar 2.9 c d, maka tidak dapat disejajarkan pada karakter yang sama di v 20

Gambar 2.10 Pseudocode Turbo Boyer-Moore 20

Gambar 2.11 Pseudocode Algoritma Quick Sort 22

Gambar 3.1 Arsitektur Umum 27

Gambar 3.2. Proses Pencarian Surat dan Penampilan Hasil Pencarian 31

Gambar 3.3. Use Case 37

Gambar 3.4 Rancangan Database Sistem 52

Gambar 3.5 Rancangan Menu Sistem 52

Gambar 3.6 Rancangan Halaman Login 53

Gambar 3.7 Rancangan Halaman Beranda 54

Gambar 3.8 Rancangan Halaman Pengaturan Akun Tab Detail Akun 55 Gambar 3.9 Rancangan Halaman Pengaturan Akun Tab Manage Akun 55 Gambar 3.10 Rancangan Halaman Ganti Password 56 Gambar 3.11 Rancangan Halaman Struktur Tab Detail Struktur 57 Gambar 3.12 Rancangan Halaman Struktur Tab Manage Struktur 57 Gambar 3.13 Rancangan Halaman Manajemen Surat Masuk 58 Gambar 3.14 Rancangan Halaman Manajemen Surat Masuk Tambah / Edit 59 Gambar 3.15 Rancangan Halaman Manajen Surat Masuk Info Surat Masuk 60 Gambar 3.16 Rancangan Halaman Manajemen Surat Masuk Tab File Surat 61


(42)

Gambar 3.17 Rancangan Halaman Manajemen Surat Masuk Tab Disposisi Surat 61 Gambar 3.18 Rancangan Halaman Manajemen Surat Keluar 62 Gambar 3.19 Rancangan Halaman Manajemen Surat Keluar Tambah / Edit 63 Gambar 3.20 Rancangan Halaman Manajen Surat Keluar Info Surat Keluar 64 Gambar 3.21 Rancangan Halaman Manajemen Surat Masuk Tab File Surat 64 Gambar 3.22 Rancangan Halaman Data Disposisi 65 Gambar 3.23 Rancangan Halaman Data Korespondensi 66 Gambar 3.24 Rancangan Halaman Laporan Surat Masuk 67 Gambar 3.25 Rancangan Halaman Laporan Surat Keluar 67 Gambar 3.26 Rancangan Halaman Manajemen Jenis Surat 68 Gambar 3.27 Rancangan Halaman Manajemen Sifat Surat 69 Gambar 3.28 Rancangan Halaman Manajemen Pengiriman Surat 70 Gambar 3.29 Rancangan Halaman Manajemen Rak Penyimpanan 70 Gambar 3.30 Rancangan Halaman Manajemen User 71 Gambar 3.31 Rancangan Halaman Manajemen User Tambah / Edit 72 Gambar 3.32 Rancangan Halaman Manajemen Jabatan 72

Gambar 4.1 Tampilan Halaman login 75

Gambar 4.2 Tampilan Halamanan beranda 76

Gambar 4.3 Tampilan Halaman Struktur Tab Detail Struktur 76 Gambar 4.4 Tampilan Halaman Struktur Tab Manage Struktur 77 Gambar 4.5 Tampilan Halaman Manajemen Surat Masuk 77 Gambar 4.6 Tampilan Halaman Manajemen Surat Masuk Tambah / Edit 78 Gambar 4.7 Tampilan Halaman Manajemen Surat Masuk Upload File Surat 78 Gambar 4.8 Tampilan Halaman Manajemen Surat Masuk Tab Disposisi 79 Gambar 4.9 Tampilan Halaman Manajemen Surat Masuk Cetak Disposisi 79 Gambar 4.10 Tampilan pencarian dengan kata kunci pemilu 80 Gambar 4.11 Tampilan Pencarian dengan kata kunci pilkada serentak 82 Gambar 4.12 Tampilan Pencarian dengan kata kunci penyusunan laporan keuangan 83


(1)

IMPLEMENTATION OF TURBO BOYER-MOORE ALGORITHM IN LETTER SEARCH ON INCOMING AND OUTGOING LETTER

ARCHIVAL INFORMATION SYSTEM

ABSTRACT

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie Jaya is an independent non-departmental agencies in charge of organizing elections in Pidie Jaya district. In carrying out its functions and duties, KIP was never be separated from the activities of correspondence, which became a part of communication among various internal and external parties with an interest in KIP. Therefore, management of correspondence should be implemented properly, letter archiving and documentation had to be laid out so that it could minimize physical damage or loss of letters, that could harm the concerned agencies. Currently, the management letter in KIP Pidie Jaya was still using manual sistems, so it took both time and effort to conduct a searching of a letter. It required an administrative sistem, which was able to help the KIP Pidie Jaya in maintaining and searching letter. Searching letter was performed by matching keywords given by user with the data stored in the letter database. Matching letter undertaken using Turbo Boyer-Moore algorithm. The results would display the letter, which contained the words on a given keyword and sorted by the number of words based on keywords found. Sorting the search results was made using quicksortalgorithm to sort the data in descending order. The results of this reseach wasTurbo Boyer-Moore algorithm could be implemented in letter search.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Batasan Masalah 3

1.5 Manfaat Penelitian 3

1.6 Metode Penelitian 4

1.7 Sistematika Penulisan 4

BAB 2 LANDASAN TEORI 6

2.1 Komisi Independen Pemilihan Kabupaten Pidie Jaya 6

2.2 Sistem Informasi 6

2.3 Surat 11

2.3.1 Surat Masuk 12

2.3.2 Surat Keluar 12

2.3.3 Lembar Disposisi 12

2.4 Arsip 12

2.4.1 Arsip Manual 13

2.4.2 Arsip Elektronis 13

2.5 Eliminasi Stopwords 14


(3)

2.7 Algoritma Quick Sort 21

2.8 Penelitian Terdahulu 22

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 26

3.1 Analisis Masalah 26

3.2 Data yang digunakan 27

3.3 Arsitektur Umum 27

3.4 Analisis Data 28

3.4.1 Proses Pencarian Surat 28

3.4.2 Perhitungan Algoritma Turbo Boyer Moore 31

3.4.3 Menampilkan Hasil Pencarian 35

3.5 Perancangan Sistem 36

3.5.1 Use Case Diagram 37

3.5.2 Use Case Specification 38

3.5.3 Perancangan Database 51

3.5.4 Rancangan Menu Sistem 52

3.5.5 Perancangan Antarmuka 53

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 74

4.1. Implementasi Sistem 74

4.2. Pengujian Sistem 79

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 85

5.1. Kesimpulan 85

5.2. Saran 85


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu tentang Sistem Pengarsipan 23

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu tentang Algoritma Turbo Boyer-Moore 24

Tabel 3.1 Use Case Spesifikasi Untuk Login 38

Tabel 3.2 Use Case Spesifikasi Untuk Beranda 39

Tabel 3.3 Use Case Spesifikasi Untuk Ganti Password 39

Tabel 3.4 Use Case Spesifikasi Untuk Pengaturan Akun 40

Tabel 3.5 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Struktur 41

Tabel 3.6 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Surat Masuk 41

Tabel 3.7 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Surat Keluar 43

Tabel 3.8 Use Case Spesifikasi Untuk Data Disposisi 44

Tabel 3.9 Use Case Spesifikasi Untuk Disposisi Surat 44

Tabel 3.10 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen File Surat 45

Tabel 3.11 Use Case Spesifikasi Untuk Cetak Laporan 46

Tabel 3.12 Use Case Spesifikasi Untuk Data Korespondensi 46

Tabel 3.13 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Jenis Surat 47

Tabel 3.14 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen File Surat 48

Tabel 3.15 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Pengiriman 48

Tabel 3.2 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Rak Surat 49

Tabel 3.17 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen User 50

Tabel 3.19 Use Case Spesifikasi Untuk Manajemen Jabatan 51

Tabel 4.1 Pencarian dengan kata kunci “pemilu” 80

Tabel 4.2 Pencarian dengan kata kunci “pilkada serentak” 82


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen dan Aktifitas Sistem Informasi ( O’Brien,2010) 8

Gambar 2.2 Penggeseran bad-character, b muncul pada x 16

Gambar 2.3 Penggeseran bad-character, tidak ada kemuncul b pada x 16

Gambar 2.4 Pseudocode Bad-Character 17

Gambar 2.5 Penggeseran good-suffix, u muncul didahului oleh karakter c 17

Gambar 2.6 Penggeseran good-suffix, hanya akhiran dari u yang muncul pada y 17

Gambar 2.7 Pseudocode Good-Suffix 18

Gambar 2.8 Penggeseran turbo dapat terjadi jika | v | < |u | 20

Gambar 2.9 c d, maka tidak dapat disejajarkan pada karakter yang sama di v 20

Gambar 2.10 Pseudocode Turbo Boyer-Moore 20

Gambar 2.11 Pseudocode Algoritma Quick Sort 22

Gambar 3.1 Arsitektur Umum 27

Gambar 3.2. Proses Pencarian Surat dan Penampilan Hasil Pencarian 31

Gambar 3.3. Use Case 37

Gambar 3.4 Rancangan Database Sistem 52

Gambar 3.5 Rancangan Menu Sistem 52

Gambar 3.6 Rancangan Halaman Login 53

Gambar 3.7 Rancangan Halaman Beranda 54

Gambar 3.8 Rancangan Halaman Pengaturan Akun Tab Detail Akun 55

Gambar 3.9 Rancangan Halaman Pengaturan Akun Tab Manage Akun 55

Gambar 3.10 Rancangan Halaman Ganti Password 56

Gambar 3.11 Rancangan Halaman Struktur Tab Detail Struktur 57

Gambar 3.12 Rancangan Halaman Struktur Tab Manage Struktur 57

Gambar 3.13 Rancangan Halaman Manajemen Surat Masuk 58

Gambar 3.14 Rancangan Halaman Manajemen Surat Masuk Tambah / Edit 59

Gambar 3.15 Rancangan Halaman Manajen Surat Masuk Info Surat Masuk 60


(6)

Gambar 3.17 Rancangan Halaman Manajemen Surat Masuk Tab Disposisi Surat 61

Gambar 3.18 Rancangan Halaman Manajemen Surat Keluar 62

Gambar 3.19 Rancangan Halaman Manajemen Surat Keluar Tambah / Edit 63

Gambar 3.20 Rancangan Halaman Manajen Surat Keluar Info Surat Keluar 64

Gambar 3.21 Rancangan Halaman Manajemen Surat Masuk Tab File Surat 64

Gambar 3.22 Rancangan Halaman Data Disposisi 65

Gambar 3.23 Rancangan Halaman Data Korespondensi 66

Gambar 3.24 Rancangan Halaman Laporan Surat Masuk 67

Gambar 3.25 Rancangan Halaman Laporan Surat Keluar 67

Gambar 3.26 Rancangan Halaman Manajemen Jenis Surat 68

Gambar 3.27 Rancangan Halaman Manajemen Sifat Surat 69

Gambar 3.28 Rancangan Halaman Manajemen Pengiriman Surat 70

Gambar 3.29 Rancangan Halaman Manajemen Rak Penyimpanan 70

Gambar 3.30 Rancangan Halaman Manajemen User 71

Gambar 3.31 Rancangan Halaman Manajemen User Tambah / Edit 72

Gambar 3.32 Rancangan Halaman Manajemen Jabatan 72

Gambar 4.1 Tampilan Halaman login 75

Gambar 4.2 Tampilan Halamanan beranda 76

Gambar 4.3 Tampilan Halaman Struktur Tab Detail Struktur 76

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Struktur Tab Manage Struktur 77

Gambar 4.5 Tampilan Halaman Manajemen Surat Masuk 77

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Manajemen Surat Masuk Tambah / Edit 78

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Manajemen Surat Masuk Upload File Surat 78

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Manajemen Surat Masuk Tab Disposisi 79

Gambar 4.9 Tampilan Halaman Manajemen Surat Masuk Cetak Disposisi 79

Gambar 4.10 Tampilan pencarian dengan kata kunci pemilu 80

Gambar 4.11 Tampilan Pencarian dengan kata kunci pilkada serentak 82