b. Baja Karbon Sedang
Baja karbon sedang mengandung karbon 0,3 – 0,6 dan kandungan karbonnya memungkinkan baja untuk dikeraskan sebagian dengan pengerjaan panas heat
treatment yang sesuai. Proses pengerjaan panas menaikkan kekuatan baja dengan cara digiling. Baja karbon sedang digunakan untuk sejumlah peralatan mesin seperti
roda gigi otomotif, poros bubungan, poros engkol, sekrup sungkup, dan alat angkat presisi.
c. Baja Karbon Tinggi
Baja karbon tinggi yang mengandung karbon 0,6 – 1,5, dibuat dengan cara digiling panas. Pembentukan baja ini dilakukan dengan cara menggerinda
permukaannya, misalnya batang bor dan batang datar. Apabila baja ini digunakan untuk peralatan mesin-mesin berat, batang-batang pengontrol, alat-alat tangan seperti
palu, obeng, tang, dan kunci mur, baja pelat, pegas kumparan, dan sejumlah peralatan pertanian.
2
2.3 Krom
2.3.1 Krom dan Sifat-sifat Krom
Kromium adalah logam non ferro yang dalam tabel periodik termasuk grup VIb dan lebih mulia dari besi. Mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
Berat atom : 52,01 amu
Nomor atom : 24
Struktur Atom : BCC
Berat jenis : 7,91 grcm
3
Titik cair : 1920
C Valensi
: 2; 3; 6; Titik didih
: 2260 C
Koef. Muai panas : 6,20 in
C Daya hantar panas
: 38,5 Calm jam Reflektivitas
: cukup baik
Universitas Sumatera Utara
Sifat lain yang sangat mennonjol adalah mudah teroksidasi dengan udara membentuk lapisan kromium oksida pada permukaan . Lapisan tersebut bersifat kaku,
tahan korosi, tidak berubah warna terhadap pengaruh cuaca. Tetapi larut dalam asam klorida, sedikit larut dalam asam sulfat dan tidak larut dalam asam nitrat.
Karena sifat-sifat tersebut, maka dalam pemakaiannya banyak digunakan sebagai bahan paduan untuk meningkatkan ketahanan korosi sebagai bahan pelapis.
Proses pelapisan krom dikenal secara luas pada industri-industri logam sebagai pengerjaan akhir final finishing sejak tahun 1930, karena ketahanan korosi dan
tampak rupa lapisannya yang baik.
2.3.2 Klasifikasi Pelapisan Krom
Pelapisan krom dapat diklasifikasikan dalam dua macam yaitu : 1.
Pelapisan Krom Dekoratif Pada pelapisan ini umumnya logam benda kerja terlebih dahulu dilapis
dengan tembaga kemudian nikel dan akhirnya krom. Tebal lapisan krom dekoratif berkisar antara 0,25 – 0,5 mikron.
2. Pelapisan krom keras
Pelapisan ini sering disebut industrial krom yaitu pelapisan krom yang memanfaatkan sifat-sifat krom untuk mendapatkan sifat-sifat seperti ;
tahan panas, aus, erosi, korosi dan koefisien rendah. Pada pelapisan krom keras, krom diendapkan pada logam dasar secara
langsung tanpa melalui pelapisan perantara. Biasanya lapisan ini lebih tebal dari lapisan krom dekoratif. Berbeda dengan lapisan tembaga dan
nikel dimana logam yang berfungsi sebagai anoda yaitu tembaga dan nikel. Untuk pelapisan krom, logam krom tidak akan berfungsi dengan baik
sebagai anoda, sehingga dalam pelapisan krom digunakan anoda yang tidak larut yaitu lead Pb.
11
Universitas Sumatera Utara
2.4 Karakterisasi Material