Analisa Mikrostruktur .1 Mikroskop Optik

4. Pilih permukaan yang akan diamati, permukaan yang benar-benar datar dan dalam kondisi fokus dalam pengujian ini dilakukan pengujian sebanyak enam kali pada masing-masing sampel pada permukaan atas dan bawah sampel uji 5. Ukur panjang masing-masing diagonal dari hasil penekanan tersebut, sehingga nilai kekerasan yang terukur dapat dibaca. 6. Proses selanjutnya yaitu perhitungan hasil uji kekerasan Vickers, perhitungan nilai kekerasan dilakukan dengan persamaan berikut : VHN = 2 2 sin 2 d P  = 2 854 , 1 d P 2.8 Dengan : VHN = Angka kekerasan Vickers MPa P = beban yang diterapkan ,kgf d = panjang diagonal rata-rata, mm Ө = sudut antara permukaan intan yang berlawanan = 136 3.5.3 Analisa Mikrostruktur 3.5.3.1 Mikroskop Optik Pengujian sampel material baja karbon rendah ini dilakukan di Laboratorium Material Test PTKI Medan. Bentuk dan ukuran partikel pelapisan krom pada baja karbon rendah St 37 dapat diidentifikasi berdasarkan data yang diperoleh dari alat ukur Mikroskop Optik Optic Microscope, merek Olympus. Prosedur untuk sampel sebelum dilakukan pengamatan mikro struktur sebagai berikut: a. Diratakan permukaan sampel yang diselidiki hingga bekas goresan pada permukaan logam tidak ada lagi dengan menggunakan alat pengasah logam Marumoto Metallographic Pregrinder b. Permukaan sampel yang sudah halus, digosok dengan alat penggosok logam yang diberi larutan alumina Polisher sampai permukaan menjadi mengkilat. c. Sampel yang telah selesai dipoles, dikeringkan dengan Specimen Dryer yang bertujuan untuk menghilangkan air dari permukaan sampel yang dipoles. Universitas Sumatera Utara d. Selanjutnya permukaan yang selesai dipoles, diberikan larutan etchan nital dan dikeringkan kembali dengan Specimen Dryer dan sampel siap untuk diteliti. Prosedur untuk pengamatan mikro struktur adalah sebagai berikut : 1. Sampel yang sudah siap diteliti, diletakkan tepat di bawah lensa fokus. Kemudian dihidupkan mikroskop optik tersebut sehingga cahaya akan mengenai permukaan sampel. 2. Diputar-putar bagian samping dari mikroskop optik untuk memperjelas dan memperbesar mikrostruktur pada perbesaran 50X bersamaan dengan melihat teropong yang ada pada mikroskop optik tersebut. 3. Setelah mikrostruktur permukaan sampel terlihat jelas, tekan tombol kamera untuk mengambil foto dari mikrostruktur sampel tersebut. 4. Hasil dari pengamatan mikrostruktur dapat dilihat pada gambar 4.1, 4.2, 4.3, 4.4 dan 4.5. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sifat Fisis

4.1.1.1 Hasil Pengujian Ketebalan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,untuk mengukur ketebalan dapat dilakukan dengan bantuan Mikroskop Optik yang dilengkapi oleh kaca skala linier dengan perbesaran 50X. Sehingga diperoleh data ketebalan sebagai berikut : Tabel 4.1 Pengukuran Ketebalan Pelapisan Krom No. Sampel Kuat Arus Amp Ketebalan mm 1 10 0,0100 2 11 0,0125 3 12 0,0143 4 13 0,0167 5 14 0,0167

4.1.1.2 Hasil Pengujian Korosi

Dari hasil pengujian laju korosi pada sampel uji yang dilakukan selama 168 jam 7 hari dengan menggunakan larutan H 2 SO 4 20, NaCl 3 , H 2 O dan di udara, maka dapat dihitung laju korosinya dengan menggunakan persamaan 2.5, 2.6 dan 2.7. Persamaan : Kehilangan berat = kehilangan volume spesimen x berat jenis spesimen ΔW = ΔV x ρ 2.5 Dengan : ΔW = Kehilangan berat spesimen gr ΔV = Kehilangan volume spesimen mm 3 ρ = Berat jenis spesimen grcm 3 Universitas Sumatera Utara