Bahan sambutan kabad

(1)

1. Petugas wawancara (Kabag Ortala dan Kepagwaian)

dibantu oleh Kasubbag Hukum dan Peraturan Perundang-undangan sebagai notulis melakukan klarifikasi dan penelitian ini dalam bentuk BAP kepada tiga widyaiswara;

2. Penentuan widyaiswara yang diwawancarai

berdasarkan kategori (1) mereka yang pernah mengajar Sosialisasi Kurikulum 2013, (2) relatif pintar, dan (3) relatif kritis. Referensi nama-nama itu berasal dari Subhan Sofian, WI BDK Bandung, Sri Hendrini, pegawai mantan BDK Bandung yang sekarang menjadi pegawai Sekretariat Badan Litbang dan Diklat, dan Kasubbag Kepegawaian;

3. Berdasarkan nama-nama itu, maka didapatlah nama

Firdos Mujahidin (Koordinator WI), Muaripin, Emma Himayaturrohmah, Ryna Rachmawati. Berdasarkan itu, saya berkomunikasi via telepon pada hari Minggu, tanggal 18 Mei 2014 dengan 3 WI, kecuali Ryna Rachmawati, yang tidak merespons. Berdasarkan wawancara awal, hanya Firdos Mujahidin yang membenarkan adanya pemotongan honor, sementara Emma dan Muaripin tidak mengakui adanya pemotongan honor;

4. Esoknya Senin, tanggal 19 Mei 2014, Kabag Ortala

dan Kepegawaian serta Kasubbag Hukum dan Peraturan Perundang-undangan mem-BAP Firdos Mujahidin dan Muaripin satu per satu. Sementara, Emma tidak di-BAP karena sedang mengajar di Bekasi. Sebagai penggantinya, Losarini Sumartati, WI Madrasah yang dipilih secara acak;


(2)

5. Sebelum wawancara, pewawancara menginfokan

bahwa klarifikasi ini adalah rahasia dan informasi para WI tidak berimplikasi terhadap dedikasi dan kinerja WI karena pewawancara hanya bermaksud menggali kebenaran isi pengaduan yaitu “adanya pemotongan honor yang tidak sesuai dengan kuitansi pertanggungjawaban.”

6. Berdasarkan BAP itu, didapat kesimpulan yaitu, (1)

adanya kesamaan informasi tentang pemotongan honor mengajar Sosialisasi Kurikulum 2013 yang tidak sesuai dengan kuitansi pertanggungjawaban; (2). ketiganya berbeda pendapat tentang besar pemotongan honor, dari setengah honor yang diterima sampai dengan setengah lebih; (3), ketiganya sepakat bahwa pemotongan itu berdasarkan kesepakatan yang diputuskan dalam rapat; (4) terkait peran Dr. Aep Syaefuddin Firdaus, Kepala BDK Bandung, ketiganya berbeda pendapat terkait peran beliau. Ada yang mengatakan bahwa beliau memimpin rapat kesepahaman pemotongan, dan ada juga yang tidak menyebutkan beliau sebagai pemimpin rapat kesepahaman pemotongan honor tersebut; dan (5) ketiganya sepakat bahwa maksud pemotongan itu adalah sebagai iuran kesejahteraan yang diperuntukkan bagi pegawai yang tidak menerima honor dan bagi panitia yang menerima honornya relatif lebih kecil daripada honor WI;

7. Hasil klarfikasi dan penelitian ini selengkapnya terlampir.


(3)

Yang Saya hormati:

Wakil Menteri PAN dan RB;

Para Pejabat dan Pegawai Negeri Sipil dalam lingkup Kementerian PAN dan RB.

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua,

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat dan hidayahNYA kita semua dapat mengikuti acara ini dalam

keadaan sehat lahir dan batin. Saya


(4)

kita bisa berkumpul bersama dalam

rangka acara Penandatanganan

Dokumen Pakta Integritas di

3

Lingkungan Kementerian PAN dan

RB. Dokumen Pakta Integritas yang

akan ditandatangani berisi pernyataan atau janji kepada diri sendiri tentang

komitmen melaksanakan seluruh tugas, fungsi, tanggung jawab, wewenang dan peran sesuai dengan peraturan

perundang­undangan dan kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme. Acara ini merupakan

implementasi dari Rencana Aksi

Penerapan Pakta Integritas Secara Konsisten di Lingkungan

Kementeria/Lembaga dan Pemerintah Daerah dan Pengawasannya oleh

Komponen Masyarakat yang

ditetapkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2011 tentang

4


(5)

Pemberantasan Korupsi Tahun 2011. Berdasarkan Inpres tersebut,

Kementerian PAN dan RB berperan sebagai penanggung jawab Rencana Aksi Penerapan Pakta Integritas.

Sehubungan dengan itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menerbitkan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 49 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pakta Integritas di Lingkungan di

Lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, yang juga

mengatur peran komponen masyarakat

5

dalam rangka pengawasan penerapan pakta integritas.

Saudara­saudara sekalian,

Pentingnya penerapan pakta

integritas sebagai best practice di setiap

lini pembangunan untuk mewujudkan Pemerintahan Indonesia yang bebas


(6)

dari korupsi, kolusi dan nepotisme, sebenarnya telah dinyatakan oleh Presiden RI pada Pidato Kenegaraan

Pengantar Nota Keuangan RAPBN 2010 pada tanggal 14 Agustus 2009. Dengan

terbitnya Inpres Nomor 9 Tahun

2011, maka penerapan pakta

integritas mejadi kewajiban bagi setiap Kementerian/Lembaga dan

6

Pemerintah Daerah. Sebelum terbitnya Inpres Nomor 9 Tahun 2011, telah

cukup banyak Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang secara suka rela menyelenggarakan

penandatanganan Dokumen Pakta Integritas sesuai dengan himbauan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara melalui Surat Edaran Nomor SR/06/M.PAN/04/2006 tentang Pelaksanaan Pakta Integritas.

Hasil monitoring dan evaluasi

Kementerian PAN dan RB menunjukkan bahwa sebagian besar


(7)

penandatanganan Dokumen Pakta Integritas tersebut hanya terhenti

sebagai acara seremonial belaka. Hal

7

tersebut disebabkan penandatangan dokumen pakta integritas tidak diikuti dengan penerapan berupa program dan kegiatan serta evaluasi terhadap

penerapan pakta integritas tersebut. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 49 Thun 2011, pada saat ini

Kementerian PAN dan RB bekerja sama dengan KPK sedang menyusun

Pedoman Penerapan dan Evaluasi Pakta Integritas di lingkungan

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Pedoman tersebut berisi

tahapan­tahapan pembangunan dan

evaluasi zona integritas, yang

merupakan embrio dari wilayah bebas korupsi, di Lingkungan

8

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.


(8)

Sebagai penanggung jawab Rencana

Aksi Penerapan Pakta Integritas, sudah sewajarnya Kementerian PAN dan RB menjadi contoh dalam Penerapan Pakta Integritas Secara Konsisten. Oleh

karena itu, saya berharap,

penandatanganan Dokumen Pakta Integritas ini segera diikuti dengan penerapan yang dimulai dengan

pencanangan unit kerja di lingkungan Kementerian PAN dan RB yang akan

dibina menjadi zona integritas. Yang

dimaksud dengan zona integritas dalam hal ini adalah unit kerja yang

dikembangkan sebagai wujud

9

penerapan upaya­upaya konkrit dalam pencegahan dan pemberantasan

korupsi melalui peningkatan kualitas kelembagaan dan sumber daya manusia dalam rangka penguatan komitmen anti korupsi.

Dalam proses pembangunan zona


(9)

PAN dan RB berperan sebagai unit

penggerak integritas melalui kegiatan

asistensi dan konsultansi terhadap unit kerja yang akan dibina untuk menjadi zona Integritas. Selain itu

Inspektorat Kementerian PAN dan RB juga akan menilai apakah unit kerja yang dibina telah layak untuk

ditetapkan sebagai zona integritas oleh

10

Menteri PAN dan RB. Oleh karena itu, saya berharap selama proses penilaian tersebut, Inspektorat Kementerian PAN dan RB juga turut berproses menjadi satuan kerja yang memenuhi syarat sebagai zona integritas.

Saudara­saudara sekalian,

Zona integritas merupakan unit kerja atau bagian dari

Kementerian/Lembaga dan Pemeritah Daerah yang dinilai telah memenuhi syarat sebagai wilayah bebas dari korupsi, sebagaimana diamanatkan dalam Diktum Ke­lima Instruksi


(10)

Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

11

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Diktuk tentang Penetapan Wilayah

Bebas dari Korupsi merupakan bagian dai Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 yang paling minim

implementasinya. Melalui upaya yang bertahap dan sistematis dan sejalan

dengan Grand Design Reformasi

Birokrasi, diharapkan semakin banyak zona integritas yang terbentuk didalam Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

Sebagai Penanggung Jawab Rencana Aksi Penerapan Pakta Integritas Secara Konsisten, Kementerian PAN dan RB berperan melakukan evaluasi tentang kelayakan penetapan zona integritas

12

pada setiap

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, sudah


(11)

terlebih dahulu menjadi contoh

pembangunan zona integritas secara total pada seluruh unit keja, sehingga memenuhi syarat sebagai wilayah bebas dari korupsi. Tentu saja hal ini

merupakan suatu tantangan yang berat, namun harus kita hadapi dan buktikan bahwa kita mampu

mewujudkannya. Hanya dengan cara inilah kita dapat menunjukkan bahwa Kementerian PAN dan RB memang

benar­benar layak untuk disebut sebagai penanggung jawab dan juga lokomotif Reformasi Birokrasi.

13

Pembangunan zona integritas dan wilayah bebas dari korupsi akan mendorong terciptanya perbaikan sistem dalam tubuh birokrasi

(pemerintahan) yang pada akhirnya

akan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hal ini diharapkan dapat

menjadi pemacu peningkatan indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia


(12)

dalam RPJMN II, yaitu 5,0 pada tahun 2014. Peningkatan IPK merupakan

indikator keberhasilan pemberantasan korupsi yang obyektif dan diakui secara global. Dampak akhir yang kita

harapkan adalah terwujudnya iklim

yang kondusif bagi peningkatan

pertumbuhan, penciptaan lapangan

14

kerja, penurunan kemiskinan dan tercapainya sasaran­ sasaran

pembangunan nasional lainnya.

Saudara­saudara sekalian,

Akhirnya, pada kesempatan yang baik ini, kita semua berharap agar Penandatanganan Dokumen Pakta

Integritas pada pagi ini dapat menjadi awal terwujudnya Wilayah Bebas dari Korupsi di lingkungan Kementerian

PAN dan RB. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan bimbinganNYA

kepada seluruh warga Kementerian PAN dan RB, dalam upaya


(13)

BismillahHirrahmannirrahim,

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua.

Hadirin yang berbahagia

Sore ini kita berkumpul untuk menjalankan amanat Instruksi Presiden, yakni Inpres RI No. 9 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Dalam Inpres tersebut, seluruh pimpinan kementerian/lembaga diwajibkan untuk

menandatangani Dokumen Pakta Integritas. Seluruh Menteri dan pejabat setingkat Menteri telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas tersebut dengan disaksikan oleh bapak Presiden RI. Kini gilirannya, sore ini, kita melaksanakn penandatanganan

Dokumen Pakta Integritas oleh kepala LPNK Ristek dan Ketua DRN, dengan disaksikan oleh Menteri Riset dan Teknologi.

Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas di hari ini menjadi penting, karena dilaksanakan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Anti KORupsi seDunIA (HAKORDIA), yang jatuh pada setiap tanggal 9 Desember.

Hadirin yang berbahagia

Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas ini dimaksudkan sebagai simbol, tekad dan Komitmen para kepala LPNK Ristek dan Ketua DRN untuk menuntaskan gerakan Reformasi Birokrasi di masing-masing unit kerja, sekaligus cerminan semangat untuk mencegah dan memberantas korupsi. Kita telah dengar dan saksikan sendiri setiap butir janji yang baru saja dibacakan sarat dengan makna tersebut. Karenanya tekad dan

semangat itu harus menjadi bagian dari diri kita bersama, sebagai bagian dari Insan Iptek. Karenanya, setelah penandatangan dokumen pakta integritas oleh kepala LPNK Ristek dan Ketua DRN, akan diikuti dengan penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pegawai di masing-masing LPNK, termasuk juga di Ristek, pada saat acara pelantikan pegawai/pejabat.

Hadirin yang berbahagia

Pembangunan llmu Pengetahuan dan Teknologi, yang dalam RPJMN 2010-2014 difokuskan pada program Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional dan program Litbangrap Iptek, mensyaratkan para pelaksana yang handal berkinerja tinggi, melayani dengan tulus dan berintegritas tinggi.

Integritas tersebut dapat dimaknai dalam aspek nasionalitas maupun moralitas. Dengan Integritas nasional yang tinggi, berarti SDM kita mampu dan sadar mengemban tugas-tugas dalam rangka membangun bangsa, menjaga kedaulatan negara, dan berkhidmat kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan integritas moral yang tinggi,


(14)

berarti SDM kita dapat melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan kepadanya dengan tulus-ikhlas, menjaga martabat dan harga diri, serta saling menguatkan solidaritas kemanusiaan di antara sesama. Dengan demikian, tumbuhnya SDM yang bertintegritas tinggi menjadi harapan kita semua.

Hadirin yang berbahagia

Terkait dengan program Reformasi Birokrasi, kita bersyukur Ristek beserta BPPT dan BATAN telah masuk dalam daftar 17 Kementerian dan Lembaga yang siap untuk

melaksanakan program ini di tahun 2011. Dan insya Allah, sebagai harapan kita bersama, segera disusul oleh LIPI, LAPAN, BSN, BAPETEN dan Bakosurtanal untuk siap

melaksanakan program Reformasi Birokrasi di tahun 2012. Capaian ini secara lugas mengindikasikan kesiapan kita untuk meningkatkan kualitas kinerja, layanan publik dan integritas kita dalam mengemban tugas-tugas pemerintahan di bidang riset dan teknologi. Karenanya, acara penandatanganan Dokumen Pakta Integritas kali ini, dalam perspektif di atas, menjadi pemicu dan pemacu, agar kesiapan itu semakin kokoh, bukan hanya secara prosedural, tetapi juga secara spiritual.

Akhirnya, harapan saya, semoga acara penandatanganan Dokumen Pakta Integritas yang kita laksanakan bersama ini, tidak sekedar menjadi simbol lalu kemudian dilupakan, tetapi benar-benar dihayati untuk kemudian diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas kita sehari-hari. Amin ya rabbal 'alamin.

Wabillahi Taufik Wal Hidayah,

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Menteri Negara Riset dan Teknologi,

Gusti Muhammad Hatta


(15)

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 49 tahun 2011.

PNS Tanda Tangan Pakta Integritas

Dokumen Pakta Integritas yang berisi pernyataan atau janji kepada diri sendiri tentang Komitmen melaksanakan seluruh tugas, fungsi, tanggung jawab, wewenang dan peran sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme bertujuan untuk:

a. Memperkuat komitmen bersama dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi;

b. Menumbuhkembangkan keterbukaan, kejujuran, serta memperlancar pelaksanaan tugas yang berkualitas, efektif, efisien dan akuntabel;

c. Mewujudkan Pemerintah dan masyarakat Indonesia yang maju, mandiri, bertanggung jawab dan bermartabat dengan dilandasi oleh nilai-nilai luhur budaya bangsa, Undang-undang Dasar Negara RI 1945 dan Pancasila.

Penyerahan STTB ke Ibu Ir. Ariarti Tyasdjaya

Pengucapan dan penandatanganan yang dilakukan bertepatan dengan peralihan pimpinan pemerintahan, Presiden dan Wakil Presiden beserta jajaran kabinetnya yang mempunyai tekad terwujudnya percepatan pembangunan dan perbaikan budaya kerja. Semoga hal ini menjadi pendorong bagi kita semua dalam mensukseskan apa yang diinginkan pimpinan


(16)

(1)

terlebih dahulu menjadi contoh

pembangunan zona integritas secara

total pada seluruh unit keja, sehingga

memenuhi syarat sebagai wilayah bebas

dari korupsi. Tentu saja hal ini

merupakan suatu tantangan yang

berat, namun harus kita hadapi dan

buktikan bahwa kita mampu

mewujudkannya. Hanya dengan cara

inilah kita dapat menunjukkan bahwa

Kementerian PAN dan RB memang

benar­benar layak untuk disebut

sebagai penanggung jawab dan juga

lokomotif Reformasi Birokrasi.

13

Pembangunan zona integritas dan

wilayah bebas dari korupsi akan

mendorong terciptanya perbaikan

sistem dalam tubuh birokrasi

(pemerintahan) yang pada akhirnya

akan meningkatkan kualitas pelayanan

publik. Hal ini diharapkan dapat

menjadi pemacu peningkatan indeks

persepsi korupsi (IPK) Indonesia


(2)

dalam RPJMN II, yaitu 5,0 pada tahun

2014. Peningkatan IPK merupakan

indikator keberhasilan pemberantasan

korupsi yang obyektif dan diakui secara

global. Dampak akhir yang kita

harapkan adalah 

terwujudnya iklim

yang kondusif bagi peningkatan

pertumbuhan, penciptaan lapangan

14

kerja, penurunan kemiskinan dan

tercapainya sasaran­ sasaran

pembangunan nasional lainnya

.

Saudara­saudara sekalian,

Akhirnya, pada kesempatan yang

baik ini, kita semua berharap agar

Penandatanganan Dokumen Pakta

Integritas pada pagi ini dapat menjadi

awal terwujudnya Wilayah Bebas dari

Korupsi di lingkungan Kementerian

PAN dan RB. Semoga Tuhan Yang Maha

Kuasa memberikan bimbinganNYA

kepada seluruh warga Kementerian PAN

dan RB, dalam upaya


(3)

BismillahHirrahmannirrahim,

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua.

Hadirin yang berbahagia

Sore ini kita berkumpul untuk menjalankan amanat Instruksi Presiden, yakni Inpres RI No. 9 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Dalam Inpres tersebut, seluruh pimpinan kementerian/lembaga diwajibkan untuk

menandatangani Dokumen Pakta Integritas. Seluruh Menteri dan pejabat setingkat Menteri telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas tersebut dengan disaksikan oleh bapak Presiden RI. Kini gilirannya, sore ini, kita melaksanakn penandatanganan

Dokumen Pakta Integritas oleh kepala LPNK Ristek dan Ketua DRN, dengan disaksikan oleh Menteri Riset dan Teknologi.

Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas di hari ini menjadi penting, karena dilaksanakan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Anti KORupsi seDunIA (HAKORDIA), yang jatuh pada setiap tanggal 9 Desember.

Hadirin yang berbahagia

Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas ini dimaksudkan sebagai simbol, tekad dan Komitmen para kepala LPNK Ristek dan Ketua DRN untuk menuntaskan gerakan Reformasi Birokrasi di masing-masing unit kerja, sekaligus cerminan semangat untuk mencegah dan memberantas korupsi. Kita telah dengar dan saksikan sendiri setiap butir janji yang baru saja dibacakan sarat dengan makna tersebut. Karenanya tekad dan

semangat itu harus menjadi bagian dari diri kita bersama, sebagai bagian dari Insan Iptek. Karenanya, setelah penandatangan dokumen pakta integritas oleh kepala LPNK Ristek dan Ketua DRN, akan diikuti dengan penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pegawai di masing-masing LPNK, termasuk juga di Ristek, pada saat acara pelantikan pegawai/pejabat.

Hadirin yang berbahagia

Pembangunan llmu Pengetahuan dan Teknologi, yang dalam RPJMN 2010-2014 difokuskan pada program Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional dan program Litbangrap Iptek, mensyaratkan para pelaksana yang handal berkinerja tinggi, melayani dengan tulus dan berintegritas tinggi.

Integritas tersebut dapat dimaknai dalam aspek nasionalitas maupun moralitas. Dengan Integritas nasional yang tinggi, berarti SDM kita mampu dan sadar mengemban tugas-tugas dalam rangka membangun bangsa, menjaga kedaulatan negara, dan berkhidmat kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan integritas moral yang tinggi,


(4)

berarti SDM kita dapat melaksanakan tugas-tugas yang diamanatkan kepadanya dengan tulus-ikhlas, menjaga martabat dan harga diri, serta saling menguatkan solidaritas kemanusiaan di antara sesama. Dengan demikian, tumbuhnya SDM yang bertintegritas tinggi menjadi harapan kita semua.

Hadirin yang berbahagia

Terkait dengan program Reformasi Birokrasi, kita bersyukur Ristek beserta BPPT dan BATAN telah masuk dalam daftar 17 Kementerian dan Lembaga yang siap untuk

melaksanakan program ini di tahun 2011. Dan insya Allah, sebagai harapan kita bersama, segera disusul oleh LIPI, LAPAN, BSN, BAPETEN dan Bakosurtanal untuk siap

melaksanakan program Reformasi Birokrasi di tahun 2012. Capaian ini secara lugas mengindikasikan kesiapan kita untuk meningkatkan kualitas kinerja, layanan publik dan integritas kita dalam mengemban tugas-tugas pemerintahan di bidang riset dan teknologi. Karenanya, acara penandatanganan Dokumen Pakta Integritas kali ini, dalam perspektif di atas, menjadi pemicu dan pemacu, agar kesiapan itu semakin kokoh, bukan hanya secara prosedural, tetapi juga secara spiritual.

Akhirnya, harapan saya, semoga acara penandatanganan Dokumen Pakta Integritas yang kita laksanakan bersama ini, tidak sekedar menjadi simbol lalu kemudian dilupakan, tetapi benar-benar dihayati untuk kemudian diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas kita sehari-hari. Amin ya rabbal 'alamin.

Wabillahi Taufik Wal Hidayah,

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Menteri Negara Riset dan Teknologi,

Gusti Muhammad Hatta

epala Balai Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si dalam sambutannya menyatakan bahwa penandatanganan yang dilakukan ini merupakan kewajiban bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Lembaga dan Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan dalam


(5)

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 49 tahun 2011.

PNS Tanda Tangan Pakta Integritas

Dokumen Pakta Integritas yang berisi pernyataan atau janji kepada diri sendiri tentang Komitmen melaksanakan seluruh tugas, fungsi, tanggung jawab, wewenang dan peran sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme bertujuan untuk:

a. Memperkuat komitmen bersama dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi;

b. Menumbuhkembangkan keterbukaan, kejujuran, serta memperlancar pelaksanaan tugas yang berkualitas, efektif, efisien dan akuntabel;

c. Mewujudkan Pemerintah dan masyarakat Indonesia yang maju, mandiri, bertanggung jawab dan bermartabat dengan dilandasi oleh nilai-nilai luhur budaya bangsa, Undang-undang Dasar Negara RI 1945 dan Pancasila.

Penyerahan STTB ke Ibu Ir. Ariarti Tyasdjaya

Pengucapan dan penandatanganan yang dilakukan bertepatan dengan peralihan pimpinan pemerintahan, Presiden dan Wakil Presiden beserta jajaran kabinetnya yang mempunyai tekad terwujudnya percepatan pembangunan dan perbaikan budaya kerja. Semoga hal ini menjadi pendorong bagi kita semua dalam mensukseskan apa yang diinginkan pimpinan pemerintahan saat ini. (D


(6)