BAB 2 : Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara

BAB 2 : Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa
Praaksara dan Masa Aksara

Jejak sejarah yang historis : Jejak sejarah yang menurut para ahli memiliki informasi tentang
kejadian-kejadian historis, sehingga dapat dipergunakan untuk penulisan sejarah

Jejak nonhistoris : Suatu kejadian pada masa lampau yang di dalamnya tidak memiliki nilai
sejarah atau hanya merupakan kejadian semata, tidak ada kaitan dengan peristiwa sejarah

Jejak historis berwujud benda : Hasil budaya/tradisi di masa kuno
Zaman Paleolitikum (zaman batu kasar)
Zaman hidup berpindah
Pithecanthropus
Mengumpulkan makanan (food gathering)
Hidup di gua-gua
Kebudayaan pacitan : Chopper (kapak penetak/kapak genggam). Stone culture
(budaya batu)
Kebudayaan ngandong : Bone culture. Kapak genggam, chalcedon (batu indah
berwarna)
Zaman Mesolitikum
Memiliki kemajuan hidup

Kjokkenmoddinger (sampah kerang)
Abris sous roche (gua tempat tinggal)
Alat-alat : Kapak genggam (kapak sumatra), kapak pendek, dan pipisan
Zaman Neolitikum (zaman batu halus)
Food producing : Mengusahakan bercocok tanam sederhana dengan
menggunakan ladang. Jenis tanamannya : ubi, talas, padi, dan jelai

Peralatan yang lebih bagus seperti beliung persegi (kapak persegi) dan kapak
lonjong
Pada masa ini terjadi perpindahan penduduk dari daratan Asia (Tonkin ke
Indocina) ke Nusantara yang disebut bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM.
Kebudayaan Bacson-Hoabinh
Tradisi Megalitikum
Menhir : Tugu batu besar tempat roh nenek moyang. Ditemukan di Sumatra
Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimanta
Dolmen : Meja batu besar (altar). Terdapat di Bondowoso, Jatim
Sarkofagus/waruga : Kubur peti batu besar. Di Sulawesi
Tradisi Zaman Perundagian
Sudah mampu membuat alat dari logam (budaya dongson)
Telah mengenal sawah dan sistem pengairan

Jenis benda logam :
Nekara : Tambur besar yang ditemukan di Bali, Roti, Alor, Kei, dan Papua
Kapak corong : Bagian tangkainya berbentuk corong. Sebutan lainnya
adalah kapak sepatu. Ditemukan di Makassar, Jawa, Bali, Pulau Selayar
dan Papua
Arca Perunggu : Ditemukan di daerah Bangkinang, Riau, dan
Limbangan, Bogor

Kemampuan nenek moyang kita sebelum mengenal tulisan dan sebelum terpengaruh budaya
Hindu-Buddha :
Kemampuan berlayar :
Perahu cadik : Perahu yang menggunakan alat dari bambu/kayu yang dipasang
di kanan kiri perahu
Perahy lesung : Sampan yang dibuat dari 1 batang kayu yang dikeru di dalamnya
menyerupai lesung, tetapi bentuknya memanjang
Kemampuan bersawah : Sejak zaman neolitikum, diawali sistem ladang sederhana,
kemudian meningkat dengan adanya teknologi pengairan hingga lahirnya sistem
persawahan

Mengenal astronomi : Ilmu perbintangan

Teknologi angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas pelayaran dan
perdagangan
Mengenali musim
Petunjuk arah dalam pelayaran :
Bintang Biduk Selatan & Bintang Pari: Arah selatan
Bintang Biduk Utara : Arah utara
Pertanian : Bintang Waluku : Awal musim hujan
Sistem mocopat : Kepercayaan yang didasarkan pada pembagian 4 penjuru arah mata
angin, yaitu utara, selatan, barat, dan timur
Kesenian wayang :
Berpangkal pada pemujaan nenek moyang
Kedatangan hinduisme ke nusantara maka kisah nenek moyang digantikan kisa
Ramayana dan Mahabhrata
Zaman Kediri : Kitab Gatotkacasraya
Seni gamelan : Mengiringi pertunjukkan wayang
Seni membatik : Kegiatan religius, untuk menghormati nenek moyang mereka
Pengaturan masyarakat : Berkelompok, gotong royong, dan demokratis. cara pemilihan
pemimpin : primus inter pares (Terutama di antara yang banyak)
Sistem ekonomi dengan mengenal perdagangan : Kegiatan barter karena belum
mengenal uang, nilainya berdasarkan kesepakatan bersama

Sistem kepercayaan :
Mulai tumbuh pada masa hidup berburu dan mengumpulkan makanan
Zaman hidup bercocok tanam : Percaya adanya dewa alam
Zaman perundagian : Percaya pada roh nenek moyang

Metode-metode pewarisan masa lalu yang dilakukan masyarakat praaksara melalui keluarga dan
masyarakat :

Folklore : Adat istiadat tradisional & cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun,
tetapi belum dibukukan
Mitologi : Cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi & bertalian dengan terjadimya
tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Cerita
tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan caracara gaib dan mengandung arti yang dalam
Legenda : Cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi yang ceritanya dihubungkan
dengan tokoh sejarah, telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan
tokohnya
Dongeng : Cerita rakyat yang tidak benar-benar terjadi, diceritakan karena berisi patuah,
kebaikan mengalahkan kejahatan, ajaran moral, dan petuah bijak lainnya
Upacara : Serangkaian tindakan/perbuatan yang terikat pada aturan tertentu
berdasarkan adat istiadat, agama dan kepercayaan

Lagu-lagu daerah : Syair-syair yang ditembangkan dengan irama menarik dalam bentuk
lisan

TRADISI
SEJARAH
DALAM
MASYARAKAT INDONESIA MASA
PRA AKSARA DAN MASA AKSARA
TRADISI MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PRA AKSARA

1. CARA MASYARAKAT MEWARISKAN MASA LALUNYA
Dua cara untuk mewariskan masa lalu pada masyarakat yang belum mengenal tulisan ( Pra aksara )
yaitu :
a. melalui keluarga
Keluarga memiliki peranan yang penting dalam proses pewarisan budaya masa lalu karena kesempatan
berinteraksi dalam keluarga lebih besar sehingga memudahkan orang tua menanamkan ide-ide dan
menyampaikan informasi mengenai tatacara berprilaku dan adat istiadat serta kebiasaan keluarga yang
benar pada anak.
b. melalui masyarakat
Masyarakat secara langsung atau tidak langsung memiliki cara tersendiri dalam mewariskan masa

lalunya yaitu, yaitu melalui adat istiadat, pertunjukan hiburan dan kepercayaan masyarakat.

2. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA SEBELUM
TULISAN

MENGENAL

a. Sistem kepercayaan
b. Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
c. Sistem mata pencaharian
d. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup ( teknologi )
e. Sistem Bahasa
f. Sistem kesenian
g. Ilmu Pengetahuan

3. JEJAK SEJARAH INDONESIA

a. Folklore
Folklore merupakan adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun
dan tidak dibukukan.

Folklore Lisan : bahasa rakyat, teka-teki, puisi, cerita rakyat, Nyanyian rakyat.
Folklore bukan lisan : Arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian, obat-obatan tradisional, perhiasan
dsb.

b. Mitologi
Ilmu Kesusasteraan tentang dongeng kehidupan para dewa dan mahluk halus dalam suatu kebudayaan
juga menceritakan tentang asal usul alam semesta, manusia dan bangsa yang diungkap secara ghaib.

c. Legenda
Merupakan cerita rakyat pada masa lampau yang masih memiliki hubungan dengan peristiwa sejarah.

d. Upacara
Merupakan rangkaian kegiatan yang terikat oleh aturan tertentu berdasarkan adat istiadat dan agama
( kepercayaan ).

e. Lagu daerah
Merupakan lagu yang menggunakan bahasa daerah.