Pengruh Faktor Anti Nutrisi Daun Glirisidia (Gliricidia sepium) Terhadap Produksi dan Reproduksi Ayam Petelur
PENGARUH FAKTOR ANTINUTRISI DAUN GLIRISIDIA
(Gfiricidia sepium) TERHADAP PRODUKSI DAN
REPRODUKSI AYAM PETELUR
Oleh
I'KAI'TI W I
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOH
1996
.
PRAIYTIW. Pengaruh Faktor Antinutrisi Daun Glirisidia (Gliricidia sepium) Terhadap
koduksi dan Reproduksi
Ayam Petelur
.
(I3 bawah bimbingan
REVJANY
WDJAJAKUSUMA, sebagai ketua, DAWAN SUGANDJ, AUNUDDIN DAN BUD1
I'ANGENDJAJA sebagai anggota).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran senyawa antinutrisi yang terdapat
pada daun glirisidia. Selain itu juga untuk mengetahw pengaruh kumarin murni yang
diduga sebagai senyawa antinutrisi utama dam glirisidia terhadap produksi dan reproduksi
aynm petelur. Beberapa cara pengolahan dilakukan pula sebagai usaha untuk menurunkan
kmdungan faktor antinutrisi pada daun glirisidia sehingga dapat digunakan secara optimal
sebagai salah satu suple~nenpakan unggas.
Penelitim I menggunakan ayam petelur strain f3y-Line Urown fase produksi 11.
'l'ingknt suplementasi tepung daun glirisidia pada pakan sebesar 0, 3, 6, 9 dan 12%,
diberikm selama 6 minggu, selanjutnya ayam tersebut diberi pakan komersial selama 4
ininggu.
Penelitim I1 menggunakan ayam petelur fase I, dan dilakukan selarna 20 minggu.
Dilakukan fiaksinasi tepung daun glirisidia herupa residu tcpung daun dan ekstrak
inetanol. Perlakuan ymg digunakan adalh supletnentasi fraksi tepung daun (residu dan
ekstrak) masing-masing pada tingkat setara dengan 2.5% dan 5% tepung daun, kurnarin
lnurni pada tingkat setara dengan kumarin ymg dikandung 2.5 dan 5% tepung daun dan
perlakuan tanpa tepung daun (kontrol),
J'cnelitan Ill dilakukan sclatna 20 tninggu mcnggunakan ayam fase produksi 11.
l'erlakuan yang digunakan adalah suplementasi 5% tepung daun yang daunnya diproscs
terlcbih dahulu, antara lain dengan perendaman pada air mcngalir sclama 24 jam,
pcrcndaman dcngan air kapur jcnuh sclama 24 jam, pcrcbusan daun sclama 5 lncnit dan
pcmbuatan konscntrat protein daun glirisidia.
I lasil yang dipcrolch padi~pcnclitian ini adalah scbagai bcrikut :
I.
Suplcrncntasi tcpung daurr glirisitiia pada pakim ayam pctclur fiisc produksi I dan I1
schaiknya tidal< lcbili dari 5% ap;ibila daunnya tidak diproscs. I0.05) oleh mcningkatnya suplcmenti~sitcpung daun miiupun fraksinya.
6.
Kuinarin mcrupakan salah satu fhktor antinutrisi yang mcmpengaruhi konsumsi
pakan dan produksi telur, tetapi nampaknya disa~npingkumarin masih terdapat
faktor antinutrisi lain pada daun glirisidia yang dapat mempengaruhi konsumsi
pakan lnaupun produksi telur.
PKNGAKII 11 P'AK'I'OR AN'I'INIJ'I'KISI DAIJN CI~IRISIDIA
(Gfiricidiasepium) 'I'ERI 1 ADAP PHODUKSI DAN
Rk:I'KODIIKSI AYAM PE'rE1,IJR
1)isertasi sebagai salah satu syarat untuk memperolch gelar
Iloktor
pada
Program Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA
msrIrrmPERTANIAN BOGOR
BOCOR
1996
Judul thesis
: Pk:N
(Gfiricidia sepium) TERHADAP PRODUKSI DAN
REPRODUKSI AYAM PETELUR
Oleh
I'KAI'TI W I
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOH
1996
.
PRAIYTIW. Pengaruh Faktor Antinutrisi Daun Glirisidia (Gliricidia sepium) Terhadap
koduksi dan Reproduksi
Ayam Petelur
.
(I3 bawah bimbingan
REVJANY
WDJAJAKUSUMA, sebagai ketua, DAWAN SUGANDJ, AUNUDDIN DAN BUD1
I'ANGENDJAJA sebagai anggota).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran senyawa antinutrisi yang terdapat
pada daun glirisidia. Selain itu juga untuk mengetahw pengaruh kumarin murni yang
diduga sebagai senyawa antinutrisi utama dam glirisidia terhadap produksi dan reproduksi
aynm petelur. Beberapa cara pengolahan dilakukan pula sebagai usaha untuk menurunkan
kmdungan faktor antinutrisi pada daun glirisidia sehingga dapat digunakan secara optimal
sebagai salah satu suple~nenpakan unggas.
Penelitim I menggunakan ayam petelur strain f3y-Line Urown fase produksi 11.
'l'ingknt suplementasi tepung daun glirisidia pada pakan sebesar 0, 3, 6, 9 dan 12%,
diberikm selama 6 minggu, selanjutnya ayam tersebut diberi pakan komersial selama 4
ininggu.
Penelitim I1 menggunakan ayam petelur fase I, dan dilakukan selarna 20 minggu.
Dilakukan fiaksinasi tepung daun glirisidia herupa residu tcpung daun dan ekstrak
inetanol. Perlakuan ymg digunakan adalh supletnentasi fraksi tepung daun (residu dan
ekstrak) masing-masing pada tingkat setara dengan 2.5% dan 5% tepung daun, kurnarin
lnurni pada tingkat setara dengan kumarin ymg dikandung 2.5 dan 5% tepung daun dan
perlakuan tanpa tepung daun (kontrol),
J'cnelitan Ill dilakukan sclatna 20 tninggu mcnggunakan ayam fase produksi 11.
l'erlakuan yang digunakan adalah suplementasi 5% tepung daun yang daunnya diproscs
terlcbih dahulu, antara lain dengan perendaman pada air mcngalir sclama 24 jam,
pcrcndaman dcngan air kapur jcnuh sclama 24 jam, pcrcbusan daun sclama 5 lncnit dan
pcmbuatan konscntrat protein daun glirisidia.
I lasil yang dipcrolch padi~pcnclitian ini adalah scbagai bcrikut :
I.
Suplcrncntasi tcpung daurr glirisitiia pada pakim ayam pctclur fiisc produksi I dan I1
schaiknya tidal< lcbili dari 5% ap;ibila daunnya tidak diproscs. I0.05) oleh mcningkatnya suplcmenti~sitcpung daun miiupun fraksinya.
6.
Kuinarin mcrupakan salah satu fhktor antinutrisi yang mcmpengaruhi konsumsi
pakan dan produksi telur, tetapi nampaknya disa~npingkumarin masih terdapat
faktor antinutrisi lain pada daun glirisidia yang dapat mempengaruhi konsumsi
pakan lnaupun produksi telur.
PKNGAKII 11 P'AK'I'OR AN'I'INIJ'I'KISI DAIJN CI~IRISIDIA
(Gfiricidiasepium) 'I'ERI 1 ADAP PHODUKSI DAN
Rk:I'KODIIKSI AYAM PE'rE1,IJR
1)isertasi sebagai salah satu syarat untuk memperolch gelar
Iloktor
pada
Program Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA
msrIrrmPERTANIAN BOGOR
BOCOR
1996
Judul thesis
: Pk:N