Pengaruh Perbedaan Waktu Hauling Terhadap Tangkapan Bagan Diesel di Perairan Carocok, Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera Barat

Zulfia,
C31.0511.
Pengaruh Perbedaan Waktu Hauling Terhadap Hasil
Tangkapan Bagan Diesel d i Perairan Carocok, Kabupaten Pesisir Selatan,
Propinsi Sumatera Barat, Dibawah Bimbingan Bambang Murdiyanto dan
Zulkarnain
Bagan adalah salah satu alat penangkapan ikan yang menggunakan
attrakator cahaya buatan sebagai alat bantu penangkapan. Di Perairan Carocok,
perikanan bagan ini merupakan jenis usaha penangkapan ikan yang cukup dominan
dan telah dikenal sejak awal tahun 1970-an.

Bagan diesel yang ada di Perairan

Carocok termasuk bagan perahu (mobililiff net) dan sumber cahaya yang digunakan
sebagai attraktor adalah lampu listrik dengan sistem pembangkit tenaga diesel.
Dalam proses penangkapan ikan dengan bagan, attraktor yang digunakan bertujuan
untuk menarik ikan berkumpul dibawah sinar lampu, terutama ikan yang bersifat
fototaksis positif.

Agar hasil tangkapan yang diperoleh lebih baik, maka perlu


diketahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan setting ataupun hauling,
diantaranya dengan memahami tingkah laku ikan, misalnya pada saat kapan ikan
lebih reaktif terhadap rangsangan cahaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah waktu hauling sebelum dan
sesudah tengah malam berpengaruh terhadap hasil tangkapan bagan diesel serta
untuk rnengetahui berapa besarnya iluminasi cahaya lampu bagan diesel dalam air.
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 8 - 29 November 1998 di Perairan Carocok,
Kabupaten Pesisir Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi langsung, yaitu dengan mengikuti kegiatan operasi penangkapan ikan di
laut.

Untuk data primer hasil tangkapan,

sebanyak 13 kali trip.

pengumpulan datanya dilakukan

Data tersebut adalah data hasil tangkapan yang diperoleh

sebelurn dan sesudah tengah malam (antara jam 18.00


- 24.00

WIB dan jam

24.00 - 06.00 WIB).

Untuk mengetahui pengaruh waktu hauling terhadap hasil

tangkapan, terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan data dengan Uji Lilliefors. Jika
data yang diperoleh menyebar normal, maka digunakan uji statistik parametrik,
yaitu dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perbedaan waktu hauling dianggap
sebagai perlakuan dan jumlah trip dianggap sebagai ulangan.

Jika data tidak

menyebar normal maka digunakan Uji Tanda Berpangkat Wilcoxon.
Untuk pengukuran besarnya iluminasi cahaya lampu bagan diesel dalam air
dilakukan pada tiga posisi lampu, yaitu pada bagian haluan (jarak larnpu tertinggi
dari perrnukaan air), bagian pinggang haluan (sedang) dan bagian tengah kapal

yang merupakan jarak lampu terendah dari permukaan air. Alat yang digunakan
untuk mengukur besarnya iluminasi cahaya dalam air adalah lux meter.
Pengukuran besarnya iluminasi cahaya lampu bagan diesel dalam air
dilakukan sebelum waring diturunkan ke dalam air.

Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui besarnya iluminasi cahaya lampu bagan diesel pada saat melakukan
operasi penangkapan ikan.

Dari hasil pengukuran terlihat bahwa kedalaman

rnaksimum yang dapat diternbus oleh cahaya lampu bagan adalah 30 meter, yaitu
pada bagian tengah kapal dan 25 meter pada bagian haluan kapal.

Dengan

demikian penyebaran cahaya lampu secara vertikal terjadi pada kedalaman
0 - 30 meter, sehingga keberadaan ikan pada saat ikan itu tertangkap diduga pada
kedalaman 0 - 30 meter, dimana cahaya lampu bagan diesel menyebar pada

kedalaman tersebut.
Total berat hasil tangkapan yang diperoleh pada waktu hauling jam
18.00 - 24.00 WIB adalah 868.5 kg, sedangkan jumlah total hasil tangkapan pada
waktu hauling jam 24.00 - 06.00 WIB adalah 3371 kg (lebih banyak dibanding
sebelum tengah malam). Jumlah hasil tangkapan sebelum tengah malam setelah

dirata-rata dengan jumlah hauling untuk setiap waktu hauling adalah 756.25 kg dan
untuk waktu hauling sesudah tengah malam 2831.5 kg. Frekuensi kemunculan ikan
sesudah tengah malam juga lebih banyak dibanding waktu sebelum tengah malam,
ha1 ini terlihat dengan lebih banyaknya jumlah hauling yang dilakukan sesudah
tengah malam. Tertangkapnya ikan pada waktu sebelum tengah malam paling
banyak terjadi antara jam 20.00 - 24.00 WIB, sedangkan untuk waktu sesudah
tengah

malam

tertangkapnya

ikan


paling

banyak

terjadi

pada

waktu

02.00 - 06.00 WIB. Secara keseluruhan ikan hasil tangkapan bagan diesel paling
banyak tertangkap pada waktu 02.00 - 06.00 WIB.
Uji Tanda Berpangkat Wilcoxon untuk berat (kg) hasil tangkapan pada waktu
hauling jam 18.00 - 24.00 WIB (sebelum tengah malam) dan jam 24.00 - 06.00 WIB
(sesudah tengah malam) memperlihatkan hasil yang berbeda nyata.

Ini artinya

waktu hauling berpengaruh terhadap hasil tangkapan bagan diesel dan hasil
tangkapan yang diperoleh sesudah tengah malam lebih baik dibanding hasil

tangkapan sebelum tengah malam. Uji Tanda Berpangkat Wilcoxon berdasarkan
jenis ikan memberikan hasil yang tidak berbeda nyata, ha1 ini berarti waktu hauling
tidak mempengaruhi jumlah hasil tangkapan ikan-ikan tersebut. Meskipun waktu
hauling tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan menurut jenis ikan, tetapi data
yang diperoleh selama penelitian menunjukkan kecenderungan tertangkapnya ikan
pada waktu sesudah tengah malam (jam 24.00 - 06.00 WIB) lebih besar dibanding
sebelum tengah malam (jam 18.00 - 24.00 WIB), terutama ikan selar dan ikan teri.
Hal ini diduga kelompok ikan yang tertangkap sesudah tengah malam lebih besar
dibanding sebelum tengah malam.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah s.w.t yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan skripsi ini.

Laporan skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian di

Perairan Carocok,


Kabupaten Pesisir Selatan dengan

mengambil judul

"Pengaruh Perbedaan Waktu Hauling Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Diesel
di Perairan Carocok, Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera Barat".
Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Fakultas
Perikanan dan llmu Kelautan.
Pada kesernpatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Bambang Murdiyanto , M.Sc. dan Bapak lr. Zulkarnain selaku

dosen pembimbing,

atas segala saran dan bimbingannya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak dan lbu atas segala ketulusan dan keikhlasannya
3. Bapak Ir. Firial Marahuddin. M.Sc.

selaku Kepala Dinas Perikanan Tingkat I


Sumatera Barat yang telah membantu mernberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian ini.
4.

Bapak Ir. Yeflin Luandri, selaku Kepala Dinas Perikanan Tingkat II Pesisir
Selatan beserta staf yang banyak rnembantu dalam memberikan data.

5. Bapak Edi Medan dan keluarga yang telah menerima dan banyak membantu
penulis selama melakukan penelitian.
6. Seluruh ASK KM.

melakukan penelitian.

Jasa Usaha Bersama yang mernbantu penulis dalam

7.

Ondri, atas segala bantuannya selama ini dan rekan-rekan PSP '31 (Ade, Nia,
lin, Lusy, Rully, Agus, Tirom, Santi. Nur, Misar, Jefri, Makhfud, Yatna, Andi dan

Wirya) atas segala persahabatnnya dan dukungannya.

8.

Kru Base Camp (Ade, Yudhi, Edmon, Hirmen Asep dan Hedi) atas segala
dukungan dan persahabatannya selama ini.

9.

Een, Emy dan Era atas segala dukungannya

10. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna, saran dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan tulisan ini.
Harapan penulis semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Bogor, Agustus 1999

Penulis


DAFTAR IS1
halaman
KATA PENGANTAR.................
.
....................................................................

i

DAFTAR IS1..................................................................................................

iii

.
.
...
. . . . . . ..........................................................

DAFTAR GAMBAR ..............

v


DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................

viii

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
. . .................................................................................
1.2 Tujuan Penellt~an
2
..
.............................................................................
1.3 Manfaat Penelittan
2
2 . TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Bagan Diesel di Perairan Carocok ..............................
..
2.2 Definis~Bagan ......................................................................................
2.3 Attraktor dan Karakteristik Cahaya dalam Air ......................................
2.3.1 Attraktor Cahaya ......................................................................
2.3.2 Karakterisrik Cahaya dalam Air ................................................
2.4 Sumber Cahaya ...................................................................................
2.5 Reaksi lkan Terhadap Stimuli Cahaya ..................................... ............
2.6 Waktu Operasi Penangkapan lkan dengan Bagan Diesel ....................
2.7 Metode Penagkapan lkan dengan Bagan Diesel............................... ...
2.8 Jenis Hasil Tangkapan Bagan Diese
3. METODOLOGI PENELlTlAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................
19
..
3.2 Alat dan Metode Penelltlan ...........................................................
19
..
3.2.1 Alat penelittan ............................................................................19
..
.............................................. 20
3.2.2 Metode Penelltlan............. ..
.................................................
3.2.3 Pengukuran lluminasi Cahaya
20
3.3 Data yang Dikumpulkan .......................................................................21
3.4 Metode Analisa Data .............................................................................23
4

KEADAAN UMUN DAERAH PENELlTlAN
4.1 Letak Geografis. Topografis dan Luas Daerah..................................... 25
4.2 Penduduk.............................................................................................26
4.3 Keadaan lklim dan Musim ............................:....................................... 27
4.4 Keadaan Perikanan Laut......................................................................28
4.4.1 Produksi Perikanan Laut .........................................................
28
4.4.2 Unit Penangkapan lkan ............................................................ 32
34
4.4.3 Musim dan Daerah Penangkapan .......................................