Aulia Rahmah, 2014 Proofil kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran sistem pencernaan menggunakan
praktikum dan diskusi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sistem  pendidikan  di  Indonesia  telah  lama  menggunakan  teori  taksonomi pendidikan  secara  adaptif  sebagai  landasan  pendekatan  belajar.  Implikasi  dari
penggunaan  teori  tersebut  yaitu,  kegiatan  pembelajaran  harus  disusun  dan dilaksanakan  berdasarkan  tujuan-tujuan  pendidikan  yang  terdiri  dari  ranah
kognitif,  afektif,  dan  psikomotor.  Ketiga  ranah  tujuan  pendidikan  tersebut dikemukakan oleh seorang ahli psikologi pendidikan yaitu Benjamin Bloom pada
tahun 1956 berdasarkan kerangka konsep kemampuan berpikir yang ia susun dan
dikenal sebagai taksonomi Bloom Karthwohl, 2002.
Tahun  2001,  seorang  ahli  psikologi  pendidikan  yaitu  Anderson  bersama rekan-rekannya  merevisi  taksonomi  tersebut  dan  mengemukakan  hasil  revisinya
dalam sebuah buku yang berjudul “A Taxonomy for Learning and Teaching and Assessing:  A  Revision  of  Bloom’s  Taxonomy  of  Educational  Objectives”
Anderson  dan  Karthwohl,  2001.  Saat  ini,  revisi  dari  taksonomi  Bloom  yang banyak digunakan dalam sistem penilaian pendidikan di Indonesia.
Penerapan  taksonomi  revisi  Bloom  dalam  sistem  pendidikan  terlihat  dari keputusan Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan
dasar  dan  menengah.  Dalam  peraturan  tersebut,  dikatakan  bahwa  pengetahuan sebagai salah satu sasaran pembelajaran harus diperoleh melalui aktivitas-aktivitas
seperti  mengingat,  memahami,  menerapkan,  menganalisis,  mengevaluasi,  dan mencipta.  Keenam  jenis  aktivitas  tersebut  merupakan  pola  baru  dari  dimensi
poses  pada  domain  kognitif  taksonomi  revisi  Bloom  Anderson  dan  Karthwohl, 2001.  Selain  dari  keputusan  Permendikbud,  penerapan  taksonomi  revisi  Bloom
domain kognitif juga terlihat secara eksplisit pada kurikulum yang saat ini sedang diterapkan, yaitu kurikulum 2013.
Aulia Rahmah, 2014 Proofil kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran sistem pencernaan menggunakan
praktikum dan diskusi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam  kurikulum  2013, khususnya  pada  Kompetensi  Inti  KI    nomor  tiga siswa  dituntut  untuk  memiliki  kemampuan  kognitif  sebagi  salah  satu  sasaran
pembelajaran. KI  3:
“Memahami,  menerapkan,  dan  menganalisis  pengetahuan    faktual, konseptual,  prosedural,  dan  metakognitif  berdasarkan  rasa  ingin  tahunya
tentang  ilmu  pengetahuan,  teknologi,  seni,  budaya,  dan  humaniora  dengan wawasan  kemanusiaan,    kebangsaan,  kenegaraan,  dan  peradaban  terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada  bidang  kajian  yang  spesifik  sesuai  dengan  bakat  dan  minatnya  untuk
memecahkan masalah.” Berdasarkan KI nomor tiga, dapat diketahui bahwa proses kognitif ditujukan
pada  empat  jenis  pengetahuan  yang  terdiri  dari  pengetahuan  faktual,  konseptual, prosedural,  dan  metakognitif.  Empat  jenis  pengetahuan  tersebut  merupakan
dimensi baru pada domain kognitif taksonomi revisi Bloom. Dalam proses pembelajaran, domain kognitif merupakan salah satu sasaran
pembelajaran  yang  harus  dikembangkan  dan  dicapai  oleh  siswa.  Kognitif merupakan  sesuatu  yang  berhubungan  dengan  kognisi  atau  aktivitas  mental  otak
Mahmud,  2014.  Dengan  mengembangkan  kemampuan  kognitif,  siswa diharapkan mampu menguasai pengetahuan yang sedang dipelajarinya.
Pada  prakteknya  di  sekolah,  domain  kognitif  yang  banyak  dikembangkan tidak sampai pada jenjang yang dituntut oleh kurikulum. Hal tersebut terbukti dari
soal-soal ulangan harian  yang memiliki domain kognitif pada jenjang mengingat C1  dan  memahami  C2  saja.  Padahal  sesuai  dengan  tuntutan  kurikulum  yang
telah  dipaparkan  sebelumnya,  kemampuan  kognitif  yang  harus  dikuasai  siswa sampai pada jenjang menganalisis C4 ataupun mencipta C6. Untuk itu, dalam
penelitian  ini  dilaksanakan  pembelajaran  pada  materi  sistem  pencernaan.  Sistem pencernaan  merupakan  salah  satu  materi  dengan  Kompetensi  Dasar  KD  yang
menuntut siswa untuk mengembangkan kemampuan kognitif hingga pada jenjang menganalisis C4.
Pembelajaran  sistem  pencernaan  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini menggunakan dua jenis metode yaitu metode praktikum dan diskusi. Penggunaan
Aulia Rahmah, 2014 Proofil kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran sistem pencernaan menggunakan
praktikum dan diskusi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
metode  praktikum  bertujuan  untuk  menyediakan  pengetahuan  prosedural  yang dituntut  oleh  kurikulum.  Selain  itu,  menurut  Adisendjaja  2013  pembelajaran
dengan  metode  praktikum  dapat  menunjang  pemahaman  materi  pelajaran.  Hal tersebut  dapat  terjadi  karena melalui kegiatan praktikum, siswa akan dihadapkan
pada  fakta-fakta  atau  fenomena  yang  akan  digunakan  untuk  membentuk  atau membuktikan  konsep  yang  ia  pelajari  Rustaman,  dkk.,  2005.  Dengan  begitu,
penggunaan  metode  praktikum  diharapkan  dapat  menunjang  pencapaian  tujuan pembelajaran  dari  segi  kognitif.  Kelebihan  lain  dari  penggunaan  metode
praktikum  adalah  metode  praktikum  juga  mampu  memberikan  aspek-aspek  lain seperti  sikap  ilmiah  dan  keterampilan  proses  sains  yang  dapat  menunjang  siswa
untuk  memperoleh  pengetahuan  Subiantoro,  2013.  Walaupun  penelitian  ini hanya  akan  menggambarkan  kemampuan  kognitif  siswa,  namun  proses
pembelajaran  harus  tetap  menggunakan  metode-metode  yang  dapat  menunjang pencapaian tujuan pendidikan lainnya, yaitu dari ranah afektif dan psikomotor.
Praktikum  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini  terdiri  dari  dua  jenis praktikum,  yaitu  praktikum  uji  zat  makanan  dan  praktikum  pengukuran  nilai
energi  makanan.  Praktikum  uji  zat  makanan  yang  biasanya  dilakukan  di  sekolah merupakan kegiatan praktikum untuk menguji kandungan zat makanan test food
seperti  karbohidrat,  protein,  dan  lemak.  Dalam  penelitian  ini,  selain  test  food dilakukan  pula  praktikum  lain,  yaitu  sebuah  percobaan  yang  bertujuan  untuk
mengukur  nilai  energi  bahan  makanan  tertentu.  Praktikum  tersebut  merupakan bentuk  praktikum  yang  baru  diterapkan  sebagai  tambahan  untuk  melatih
keterampilan dan memperoleh pengetahuan mengenai hubungan nutrisi dan energi yang  dipelajari  dalam  materi  sistem  pencernaan.  Dalam  kegiatan  tersebut,  siswa
dituntut untuk
menggunakan kemampuan
berpikir matematis
dalam menginterpretasikan  data  hasil  praktikum.  Kemampuan  tersebut  merupakan
kompetensi  yang sedang populer dikembangkan  dalam dunia pendidikan  saat  ini yang dikenal sebagai literasi kuantitatif Speth, dkk., 2010.
Aulia Rahmah, 2014 Proofil kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran sistem pencernaan menggunakan
praktikum dan diskusi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Selain  kegiatan  praktikum,  pembelajaran  sistem  pencernaan  dalam penelitian ini juga menggunakan metode diskusi. Diskusi merupakan percakapan
ilmiah  yang  berisikan  pertukaran  pendapat,  pemunculan  ide-ide  serta  pengajuan pendapat  yang  dilakukan  oleh  beberapa  orang  yang  tergabung  dalam  kelompok
untuk mencari jawaban dari suatu permasalahan Syafrudin, 2013. Permasalahan yang  muncul  dalam  diskusi  dapat  berasal  dari  siswa  tanpa  direncanakan  terlebih
dahulu  maupun  berasal  dari  guru.  Permasalahan  yang  ditentukan  oleh  guru dikemukakan dalam bentuk pertanyaan dengan jenjang kognitif tertentu.  Dengan
begitu, metode diskusi diharapkan dapat menjadi sarana bagi siswa untuk berbagi pendapat,  memperluas  wawasan  siswa,  serta  sarana  untuk  mengembangkan
kemampuan  kognitif  siswa.  Terlebih  lagi  dari  segi  keluasan  materi,  praktikum yang  dilaksanakan  tidak  menyajikan  konsep  yang  akan  dipelajari  secara
menyeluruh  sehingga metode
diskusi dipilih
sebagai metode
untuk menanggulangi hal tersebut.
Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  dipaparkan  di  atas,  peneliti bermaksud untuk membuat profil kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran
sistem pencernaan menggunakan praktikum dan diskusi.
B. Rumusan Masalah