Perencanaan Pengendalian Persediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu di PT Pepsi Cola Indobeverages
Perencanaan ~engendalian Persediaan Bahan
Baku dan Bahan Pembantu di PT Pepsi Cola Indobeverages.
Dibawah bimbingan Dr. Ir. Bambang Pramudya, M-Eng.
DIAN KUSTIADI,
RINGKASAN
Persaingan yang sangat ketat pada dunia industri,
khu-
susnya industri minuman, akan merangsang perusahaan untuk
meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja agar terjadi
peningkatan keuntungan perusahaan, dengan cara
seminimal mungkin biaya produksi.
menekan
Salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan mengendalikan persediaan bahan yang
ada pada perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) merencanakan
pengendalian persediaan bahan baku dan bahan pembantu dengan
mencari kombinasi optimal dari jumlah pemesanan dan tingkat
pemesanan kembali, (2) menghitung biaya total dan biayabiaya persediaan lainnya sehingga didapat biaya persediaan
yang minimum.
Metode penelitian yang digunakan adalah teknik simulasi
untuk meramalkan
permintaan bahan dan model
persediaan
stokastik dengan kebijaksanaan pemesanan kontinyu (Q,r),
pada kasus kehilangan penjualan dan diperbolehkan pesanan
tertunda
.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji
Lilliefors pada data permintaan bahan tahun 1994, seluruh
bahan yang dikendalikan menyebar normal.
Untuk konsentrat
pepsi cola, konsentrat tonic water, caustic soda, dan crown
mirinda strawbery data menyebar normal pada a= 0.01, sedangkan bahan lainnya menyebar normal pada a= 0.05.
Hal ini
menunjukkan bahwa untuk konsentrat pepsi cola, konsentrat
tonic water, caustic soda, dan crown mirinda strawbery
tingkat penerimaan sebaran normalnya sebesar 99 %,
untuk bahan lainnya sebesar 95 %.
sedangkan
Selanjutnya dilakukan
simulasi sebaran normal untuk mendapatkan prakiraan permintaan bahan selama satu tahun sebagai masukan pada model
pengendalian persediaan.
Berdasarkan hasil
didapatkan bahwa
untuk
verifikasi
pada model
konsentrat pepsi
yang ada,
cola, mirinda
orange, mirinda strawbery, mirinda soda, seven up, A&W root
beer, bitter lemon, canada dry soda, tonic water, ginger
ale, caramel powder, IFF, sodium benzoat, hyflo supercell,
active carbon, FeS04, kaporit, super RV, horolith 617, dan
BS ekstra, model persediaan kontinyu pada kasus pesanan
tertunda tidak dapat diterapkan, karena besarnya tingkat
pesanan tertunda.
Pada sebagian bahan yang dikendalikan,
jumlah pada saat pemesanan (Q) lebih kecil dibandingkan
dengan tingkat pemesanan kembalinya (r).
Sehingga diperlu-
kan persediaan pada awal periode pengendalian yang besarnya
lebih besar atau sama dengan
tingkat pemesanan kembalinya.
Hasil pengendalian memperlihatkan bahwa dengan menerapkan
persediaan dengan model pemesanan kontinyu (Q,r) untuk kasus
kehilangan penjualan pada semua bahan, maka besarnya biaya
total pengendalian untuk seluruh bahan dalam satu tahun
adalah sebesar Rp
bulan rata-rata
sar Rp
Berarti dalam satu
1,153,402,827.00.
perusahaan
96,116,902.25.
harus
menyediakan biaya sebe-
Sedangkan model dengan kasus pesanan
tertunda tidak dapat diterapkan pada semua bahan karena
model yang ada tidak memenuhi untuk sebagian bahan.
Namun
Jika dilakukan penerapan model dengan kombinasi antara kasus
pesanan tertunda dan kehilangan penjualan, maka biaya total
pengendalian persediaan dalam satu tahun adalah sebesar
Rp
perusahaan
Rp
harus
96,082,432.00.
ini
Rp
Sehingga
1,152,989,194.00.
akan
mengeluarkan
biaya
sebesar
Pengendalian persediaan dengan kombinasi
mengurangi
413,633.00
rata-rata dalam satu bulan
biaya
total
per tahun atau Rp
pengendalian
34,469.45
sebesar
perbulannya.
Analisa pareto memberikan saran kepada perusahaan agar
pengendalian persediaan yang ketat hanya dilakukan terhadap
bahan yang termasuk ke dalam golongan A, seperti gula pasir,
crown tekita, koncentrat seven up, teh kualitas 11, konsentrat pepsi cola, crown seven up, dan konsentrat A&W root
beer.
PERENCANAAN PENGENDALIAN
PERSED
BAWAN BAKU DAN BAWAN PEMBANTU
DI PT PEPS1 COLA INDOBEVERAGES
Oleh
DIAN KUSTIADI
F 28.0603
SKRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian pada Jumsan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1995
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PERENCANAAN PENGENDALIAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
DI PT PEPS1 COLA INDOBEVERAGES
Oleh
DIAN KUSTIADI
F 28.0603
SKRrPSI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1972
di Subang
Tanggal Lulus : 4 September 1995
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT atas ridho dan bimbingan-Nya yang dilimpahkan kepada
penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul
" Penentuan Kebijaksanaan Pengendalian Persediaan
Bahan Baku dan Bahan Pembantu di PT Pepsi Cola Indobeverages
".
Skripsi ini merupakan laporan hasil penelitian yang
dilaksanakan di PT ~ e p s iCola Indobeverages Ungaran Jawa
Tengah dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Mekanisasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Penulis menyadari sedalam-dalamnya bahwa tulisan
ini masih jauh dari sempurna karena masih terbatasnya
kemampuan dan pengalaman penulis.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak D r . .
Bambang Pramudya, M-Eng., yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis sampai selesainya
skripsi ini.
2. Bapak
Ir.
Didi Indrakusuma dan
Bapak
Ir.
Yunus
Triyonggo yang telah memberikan ijin dan bimbingan
selama penulis melakukan penelitian di PT Pepsi Cola
Indobeverages.
3. Bapak Cipto, Mbak Umi, Mbak
Emi dan seluruh staf
Departemen Produksi yang telah banyak memberikan
informasi yang diperlukan.
Baku dan Bahan Pembantu di PT Pepsi Cola Indobeverages.
Dibawah bimbingan Dr. Ir. Bambang Pramudya, M-Eng.
DIAN KUSTIADI,
RINGKASAN
Persaingan yang sangat ketat pada dunia industri,
khu-
susnya industri minuman, akan merangsang perusahaan untuk
meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja agar terjadi
peningkatan keuntungan perusahaan, dengan cara
seminimal mungkin biaya produksi.
menekan
Salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan mengendalikan persediaan bahan yang
ada pada perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) merencanakan
pengendalian persediaan bahan baku dan bahan pembantu dengan
mencari kombinasi optimal dari jumlah pemesanan dan tingkat
pemesanan kembali, (2) menghitung biaya total dan biayabiaya persediaan lainnya sehingga didapat biaya persediaan
yang minimum.
Metode penelitian yang digunakan adalah teknik simulasi
untuk meramalkan
permintaan bahan dan model
persediaan
stokastik dengan kebijaksanaan pemesanan kontinyu (Q,r),
pada kasus kehilangan penjualan dan diperbolehkan pesanan
tertunda
.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji
Lilliefors pada data permintaan bahan tahun 1994, seluruh
bahan yang dikendalikan menyebar normal.
Untuk konsentrat
pepsi cola, konsentrat tonic water, caustic soda, dan crown
mirinda strawbery data menyebar normal pada a= 0.01, sedangkan bahan lainnya menyebar normal pada a= 0.05.
Hal ini
menunjukkan bahwa untuk konsentrat pepsi cola, konsentrat
tonic water, caustic soda, dan crown mirinda strawbery
tingkat penerimaan sebaran normalnya sebesar 99 %,
untuk bahan lainnya sebesar 95 %.
sedangkan
Selanjutnya dilakukan
simulasi sebaran normal untuk mendapatkan prakiraan permintaan bahan selama satu tahun sebagai masukan pada model
pengendalian persediaan.
Berdasarkan hasil
didapatkan bahwa
untuk
verifikasi
pada model
konsentrat pepsi
yang ada,
cola, mirinda
orange, mirinda strawbery, mirinda soda, seven up, A&W root
beer, bitter lemon, canada dry soda, tonic water, ginger
ale, caramel powder, IFF, sodium benzoat, hyflo supercell,
active carbon, FeS04, kaporit, super RV, horolith 617, dan
BS ekstra, model persediaan kontinyu pada kasus pesanan
tertunda tidak dapat diterapkan, karena besarnya tingkat
pesanan tertunda.
Pada sebagian bahan yang dikendalikan,
jumlah pada saat pemesanan (Q) lebih kecil dibandingkan
dengan tingkat pemesanan kembalinya (r).
Sehingga diperlu-
kan persediaan pada awal periode pengendalian yang besarnya
lebih besar atau sama dengan
tingkat pemesanan kembalinya.
Hasil pengendalian memperlihatkan bahwa dengan menerapkan
persediaan dengan model pemesanan kontinyu (Q,r) untuk kasus
kehilangan penjualan pada semua bahan, maka besarnya biaya
total pengendalian untuk seluruh bahan dalam satu tahun
adalah sebesar Rp
bulan rata-rata
sar Rp
Berarti dalam satu
1,153,402,827.00.
perusahaan
96,116,902.25.
harus
menyediakan biaya sebe-
Sedangkan model dengan kasus pesanan
tertunda tidak dapat diterapkan pada semua bahan karena
model yang ada tidak memenuhi untuk sebagian bahan.
Namun
Jika dilakukan penerapan model dengan kombinasi antara kasus
pesanan tertunda dan kehilangan penjualan, maka biaya total
pengendalian persediaan dalam satu tahun adalah sebesar
Rp
perusahaan
Rp
harus
96,082,432.00.
ini
Rp
Sehingga
1,152,989,194.00.
akan
mengeluarkan
biaya
sebesar
Pengendalian persediaan dengan kombinasi
mengurangi
413,633.00
rata-rata dalam satu bulan
biaya
total
per tahun atau Rp
pengendalian
34,469.45
sebesar
perbulannya.
Analisa pareto memberikan saran kepada perusahaan agar
pengendalian persediaan yang ketat hanya dilakukan terhadap
bahan yang termasuk ke dalam golongan A, seperti gula pasir,
crown tekita, koncentrat seven up, teh kualitas 11, konsentrat pepsi cola, crown seven up, dan konsentrat A&W root
beer.
PERENCANAAN PENGENDALIAN
PERSED
BAWAN BAKU DAN BAWAN PEMBANTU
DI PT PEPS1 COLA INDOBEVERAGES
Oleh
DIAN KUSTIADI
F 28.0603
SKRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian pada Jumsan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1995
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PERENCANAAN PENGENDALIAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
DI PT PEPS1 COLA INDOBEVERAGES
Oleh
DIAN KUSTIADI
F 28.0603
SKRrPSI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1972
di Subang
Tanggal Lulus : 4 September 1995
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT atas ridho dan bimbingan-Nya yang dilimpahkan kepada
penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul
" Penentuan Kebijaksanaan Pengendalian Persediaan
Bahan Baku dan Bahan Pembantu di PT Pepsi Cola Indobeverages
".
Skripsi ini merupakan laporan hasil penelitian yang
dilaksanakan di PT ~ e p s iCola Indobeverages Ungaran Jawa
Tengah dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Mekanisasi Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Penulis menyadari sedalam-dalamnya bahwa tulisan
ini masih jauh dari sempurna karena masih terbatasnya
kemampuan dan pengalaman penulis.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak D r . .
Bambang Pramudya, M-Eng., yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis sampai selesainya
skripsi ini.
2. Bapak
Ir.
Didi Indrakusuma dan
Bapak
Ir.
Yunus
Triyonggo yang telah memberikan ijin dan bimbingan
selama penulis melakukan penelitian di PT Pepsi Cola
Indobeverages.
3. Bapak Cipto, Mbak Umi, Mbak
Emi dan seluruh staf
Departemen Produksi yang telah banyak memberikan
informasi yang diperlukan.