Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Intensifikasi Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Majalaya 2013-2015)

(1)

(2)

(3)

(4)

109

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Rina Octaviani

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 5 Oktober 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Nama Ayah : H. Yayat Sutaryat Nama Ibu : Hj. Euis Cucu

Alamat Rumah : Jl. Cibolerang Gg. M.H Abdulrohman RT.04 RW.07 No.73 Bandung 40225

Handphone : 085720000947

E-mail : octavianisuta@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

Tahun 1999-2000 : RA Baittul Muttaqin Bandung Tahun 2000-2006 : SDN Babakan Ciparay 6 Bandung Tahun 2006-2009 : SMPN 39 Bandung

Tahun 2009-2012 : SMK Pasundan 1 Bandung

Tahun 2012-sekarang : Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi, Bandung


(5)

110

PENDIDIKAN NON FORMAL

Tahun 2014 : Pelatihan Pajak Terapan (Brevet A & B Terpadu) di Tax Center Unikom

PENGALAMAN ORGANISASI

Tahun 2010- 2011 : Ketua Kelompok Seni Pertunjukan (KSP) di SMK Pasundan 1 Bandung

Tahun 2013-2014 : Dewan MUBES Saung Budaya (SADAYA) di Universitas Komputer Indonesia


(6)

PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK DAN

INTENSIFIKASI PAJAK TERHADAP

PENERIMAAN PAJAK

(Studi Kasus Pada KPP Pratama Majalaya Periode 2013-2015)

THE INFLUENCE OF TAX AUDIT AND TAX INTENSIFICATION ON TAX REVENUE

(Case Study on KPP Pratama Majalaya Period 2013-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Starata I Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

Oleh :

Nama : Rina Octaviani NIM : 21112097

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur Penulis Panjatkan atas Kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan anugrah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Intensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak”.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh jenjang S1 Program Studi Akuntansi di Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari dalam penulisan penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan baik isi maupun bahasa yang digunakan. Hal ini tidak lain karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Selain itu penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbinan, dorongan, nasehat, serta doa dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu penulis sehingga penelitian dapat selesai tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.


(8)

iv

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., CA Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia Bandung dan Wali Dosen 4 Akuntansi 7.

4. Dr. Adeh Ratna Komala, SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing penulis selama proses penyelesaian Usulan Penelitian ini.

5. Seluruh Bapak, Ibu Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia Bandung.

6. Orang tua saya atas semua yang telah diberikan kepada saya atas doa, dukungan baik moral maupun materil dan kasih sayang. Semoga kalian diberi kesehatan dan rejeki yang berlimpah serta dalam lindungan Allah SWT. 7. Keluarga Besar atas semua doa dan perjuangannya yang selalu tercurahkan

kepada saya.

8. Oky Prabowo yang tak pernah lelah selalu memberikan bantuan, motivasi, inspirasi serta menjadi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih banyak untuk semuanya.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan Kamilah Noer, Evi Restiawati, Kirana Widya Pradita dan Siti Aisyah Mualimah yang setia membantu dan juga seluruh teman-teman dikelas 4 ak 7 angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu-satu terimakasih atas semuanya.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun maupun penyelesaian skripsi ini.


(9)

v

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa penulisan penelitian ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman penulis sehingga penulisan penelitian ini masih memerlukan banyak perbaikan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima saran dan kritik membangun guna perbaikan lebih lanjut. Namun demikian, penulis masih berharap semoga penulisan penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Agustus, 2016


(10)

vi DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Indentifikasi Masalah ... 9

1.3 Rumusan Masalah ... 9

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4.1 Maksud Penelitian ... 9

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 10

1.5 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 10

1.5.2 Kegunaan Akademis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.2 Kerangka Pemikiran ... 16

2.3 Hipotesis ... 19

BAB III METODOLOGI ... 20

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan ... 20


(11)

vii

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.3.1 Sumber Data ... 25

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.4 Populasi, Sample dan Tempat serta waktu penelitian... 27

3.4.1 Populasi ... 27

3.4.2 Penarikan Sample ... 28

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

3.4.3.1Tempat Penelitian ... 29

3.4.3.2Waktu Penelitian ... 29

3.5 Metode Pengujian Data ... 30

3.6 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 44

4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 58

4.1.2.1Uji Asumsi Klasik ... 58

4.1.2.2Analisis Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Intensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak ... 63

4.2 Hasil Pembahasan ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77


(12)

77 DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2014. Perpajakan: Konsep, Aplikasi, Contoh, dan Studi Kasus, Jakarta: Salemba Empat.

Abdul Rahman. 2010. Strategi Menghadapi Pemeriksaan Pajak: Upaya Legal

Dalam Kerangka Sistem Administrasi Perpajakan”. Jurnal Ilmu

Administrasi, Vol VII, No 1.

Agus Martowadojo. 2011. Agus Marto akan Bongkar Nama Penunggak Pajak ke Media Massa Diakses pada Detik, Sabtu 6 September 2014.

Andi Supangat. 2007. Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensial, dan Nonparametik, Edisi 1. Jakarta: Kencana.

Andi Supangat. 2010. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Parametrik. Jakarta: Kencana Prenada.

Anik Rahmawati . 2010. Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pada KPP PMA Lima Jakarta.

Asep Hermawan. 2009. Penelitian Bisnis.Jakarta: PT Grasindo.

Bambang Brodjonegoro. 2016 Pemerintah Masih Hitung Revisi Penerimaan Pajak di APBN 2016.

http://bisnis.liputan6.com/read/2428646/pemerintah-masih-hitung-revisi-penerimaan-pajak-di-apbn-2016

Bambang Jatmiko. 2008. Pelatihan Metodologi penelitian Bagi Karyawan PT. Pos Indonesia. Bandung: Modul.

Boediono. 2011. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Danang Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: Refika Aditama.

Darmin Nasution. 2015. Usul Menko Darmin untuk Maksimalkan Penerimaan Pajak.

http://bisnis.liputan6.com/read/2392929/usul-menko-darmin-untuk-maksimalkan-penerimaan-pajak


(13)

78

Darmin Nasution. 2015. Setoran Pajak Tak Pernah Capai Target Sejak 2009, Ini Penjelasan Darmin Nasution.

http://finance.detik.com/read/2015/04/09/123352/2882388/4/setoran-pajak-tak-pernah-capai-target-sejak-2009-ini-penjelasan-darmin-nasution Dendi Barkah. 2014. Pengaruh Ekstensifikasi dan pengaruh Intensifikasi Pajak

terhadap Penerimaan Pajak Daerah (Penelitian Pada Kantor Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kab.Karawang). Djoko Muljono. 2010. Panduan Brevet Pajak: Akuntansi Pajak dan Ketentuan

Umum Perpajakan.Yogyakarta: Andi.

Drajad Wibowo. 2011. Postur APBN 2012 Dinilai Berisiko Tinggi. Diakses Pada Bisnis online, Selasa 2 September 2014. Dari world wide web : http://m.bisnis.com/finansial/read/20110817/9/44155/postur-apbn-2012- dinilai-berisiko-tinggi

Eddi wahyudi,Bunasor Sanim ,Hermanto, Siregar Nunung Nuryartono. 2009. Pengaruh Economic Shock Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor 117 Wilayah Pajak Di Indonesia. Jurnal ekonomi pembangunan,Vol. 10, no.1, juni, hal. 68 – 83.

Ely Suhayati & Siti Kurnia Rahayu. 2010. AUDITING, Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Erly Suandy. 2011. Hukum Pajak, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Fuad Rahmany, M.A. 2011. Buku Panduan Sensus Pajak Nasional: Direktorat Jenderal Pajak.

Fuad Rahmay. 2011. Pemerintah Mengaku Berat Genjot Penerimaan Pajak. Diakses Pada Detik, kamis 4 Semptember 2014. Dari world wide web : http://news.detik.com/transisipresiden/read/2011/05/11/154602/1637442/4 /pemerintah-mengaku-berat-genjot-penerimaan-pajak

Fuad Rahmany. 2014. Penerimaan Pajak 2014 Tak Capai Target. Diakses Pada Jurnal Asia , Senin 6 Oktober 2014. Dari world wide web : http://jurnalasia.com/2014/10/15/penerimaan-pajak-2014-tak-capai-target/ Husein Umar. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.

Imam Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Edisi kelima. Semarang: Universitas Diponegoro.


(14)

79

Imanuel Arifin. 2007. Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung: Grafindo.

Jarunee Wonglimpiyarat (2010). Economic innovation challenges of financial and tax Auditing, 2(12), 290-298.

John Hutagaol. 2007. Perpajakan: Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011 . Yogyakarta: Penerbit Andi. Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.

Merisa Herryanto dan Agus Arianto. 2013. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan.

Nana Sudjana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna Sari, dkk,. 2010. Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPH Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Denpasar Timur, Denpasar: Universitas Udayana.

Rezha Agistya Buana. 2013. Pengaruh Ekstensifikasi dan Intensifikasi Pajak Restoran Dalam Meningkatkan Pajak Daerah Pada Pemerintah Kota Bandung.

Rizki Maulana. 2015. Siap Tempur SBMPTN Saintek Soshum 2016. Jakarta: Tangga Pustaka.

Rizki Yuslam Primerdo. 2015. Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Efektifitas Penerimaan Pajak.

Sabilla Fitrialdini Riyanto. 2014. Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Pelaksanaan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak.

Silvia dan Abriandi. 2015. Pelaksanaan Ekstensifikasi dan Intensifikasi Pajak dalam Rangka Meningkatkan Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Satu.


(15)

80

Siti Kurnia Rahayu. 2010. PERPAJAKAN INDONESIA: Konsep dan Aspek Formal, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Soemarso. 2011. Perpajakan: Pendekatan Komprehensif. Jakarta: Salemba Empat.

Sri Mulyani. 2010. Penagihan Pajak Kaku. http://www.pajakpribadi.com Suahasil Nazara. 2015. Strategi Meningkatkan Perpajakan 2016.

http://vibiznews.com/2016/01/13/strategi-meningkatkan-perpajakan-2016/ Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujoko Efferin, Stevanus Hadi Darmaji, Yuliawati Tan. 2004. Metode Penelitian Untuk Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan pertama. Malang: Bayumedia Publishing.

Supramono dan Theresia. 2010. Perpajakan Indonesia: Mekanisme dan Perhitungan. Yogyakarta: Andi.

Suryadi. 2006. Model Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak. Jurnal Keuangan Publik, 4(1), 105-121.

Telisa Aulia Falianty. 2013. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Harus Simulta. Timbul Hamonangan. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan Dalam Pembangunan

Ekonomi. Yogyakarta: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya).

Umar Husein. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


(16)

81

Umi Narimawati. 2008. Penulisan Karya Ilmiah: Paduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta: Genesis.

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah: Paduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta: Genesis.

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media.

Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia Edisi 10 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Waluyo. 2012. Akuntansi Pajak. Jakarta: Selemba Empat.

__________. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013.

__________. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 Tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak mendefinisikan.


(17)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini berisikan pemaparan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh pemeriksaan pajak dan intensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak.

2.1.1 Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan pajak merupakan salah satu hak yang dimiliki oleh fiskus. Pemeriksaan pajak dilakukan oleh pemeriksa pajak yang telah memiliki tanda pengenal pemeriksa serta dilengkapi surat perintah.

2.1.1.1Pengertian Pemeriksaan Pajak

Menurut Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2010:52) Pemeriksaan pajak adalah dasar untuk menerbitkan (Surat Ketetapan Pajak) SKP yang hanya terbatas pada wajib pajak tertentu yang disebabkan ketidakbenaran pengisian SPT, dapat juga karena ditemukan data fiskal yang tidak dilaporkan.

Mardiasmo (2011:41) mengemukakan definisi pemeriksaan pajak:

”Pemerikasaan pajak adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengelola data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan”.

Berikutnya Soemarso (2011:60) menyebutkan pengertian pemeriksaan pajak sebagai berikut:


(18)

12

“Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh kantor pajak terhadap Wajib Pajak untuk mencari dan mengumpulkan data atau keterangan lainnya guna penetapan besarnya pajak terutang dan/ atau tujuan lain dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan pepajakan”.

Sedangkan pengertian pemeriksaan pajak menurut Djoko Muljono (2010:125):

“Pemeriksaan Pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/ atau untuk tujuan lain, dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan”.

Waluyo (2012:370) mengemukakan pengertian pemeriksaan pajak adalah:

“Serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan

dan/atau bukti yang dilaksanakan sebagai objek dan proporsional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan peraturan perundang-undang perpajakan”.

Adapun pengertian pemeriksaan pajak menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:245) adalah hal pengawasan pelaksanaan self assessment system yang dilakukan oleh wajib pajak, harus berpegang teguh pada Undang-undang perpajakan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan bahwa pemeriksaan pajak adalah pelaksanaan pengawasan self assessment system yang menjadikan suatu dasar untuk menerbitkan suatu produk hukum perpajakan.

2.1.1.2 Indikator Pemeriksana Pajak

Indikator pemeriksaan pajak diungkapkan oleh beberapa pakar. Siti Kurnia Rahayu (2010: 323) menyebutkan bahwa laporan pemeriksaan pajak merupakan dasar untuk penerbitan suatu produk hukum perpajakan yaitu Surat Ketetapan Pajak (SKP).


(19)

13

Berikutnya menurut Soemarso S.R(2007: 116) menyebutkan bahwa:

“Hasil pemeriksaan dapat mengakibatkan pajak yang terutang menjadi

lebih besar, lebih kecil atau sama dengan yang telah dilaporkan oleh wajib pajak.Dari hasil pemeriksaan akan dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak

(SKP) baik berupa SKPKB, SKPLB maupun SKPN”.

Dari hasil pemikiran di atas, indikator untuk pemeriksaan pajak pada penelitian ini adalah nominal Surat Ketetapan Pajak (SKP) dari tahun 2013 hingga 2015.

2.1.2 Intensifikasi Pajak

2.1.2.1Pengertian Intensifikasi Pajak

Supramono dan Theresia (2010:2) mengemukakan pengertian intensifikasi pajak adalah upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan yang ditempuh melalui peningkatan kepatuhan subjek pajak yang telah ada. Hal serupa dikatakan Timbul Hamunangan Simanjuntak dan Imam Mukhlis (2012:28) mendefinisikan intensifikasi pajak adalah upaya meningkatkan penerimaan pajak dari wajib pajak yang sudah terdaftar. Selanjutnya Rizki Maulana (2015:409) mengatakan bahwa intensifikasi pajak merupakan tindakan penarikan pajak secara intensif dan progresif kepada para wajib pajak. Adapun menurut Supramo (2010:2) intensifikasi pajak adalah upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak yang ditempuh melalui peningkatan kepatuhan subjek pajak yang telah ada.

Abdul Halim (2014:147) menyebutkan bahwa:

“Intensifikasi pajak diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh pemerintah kota/kabupaten untuk meningkatkan penerimaan pajak yang biasanya diaplikasikan dalam bentuk perubahan tarif pajak dan


(20)

14

Menurut Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 Tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak mendefinisikan:

“Intensifikasi pajak adalah kegiatan optimalisasi penggalian penerimaan pajak terhadap objek serta subjek pajak yang telah tercatat atau terdaftar dalam administrasi DJP dan dari hasil pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa intensifikasi pajak adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan jumlah penerimaan pajak melalui subyek pajak yang sudah terdaftar.

2.1.2.2Indikator Intensifikasi Pajak

Menurut Purwanto (2013:1) intensifikasi pajak dapat dilaksanakan dengan cara menggali potensi pajak melalui SPT yang disampaikan oleh wajib pajak. Sedangkan Mardiasmo (2013:36) mengungkapkan bahwa SPT yang dilaporkan oleh wajib pajak dapat dijadikan sumber data untuk diproses melalui kegiatan himbauan pembetulan SPT untuk tujuan intensifikasi pajak.

Dari hasil pemikiran di atas maka penelitian ini mengambil indikator untuk intensifikasi pajak adalah SPT (Surat Pemberitahuan) dari tahun 2013 hingga 2015.

2.1.3 Penerimaan Pajak

2.1.3.1Pengertian Penerimaan Pajak

Definisi Penerimana Pajak menurut Timbul dan Imam (2012:30) adalah sumber penerimaan paling penting bagi negara untuk kemandirian dan pembiayaan pembangunan. Kemudian John Hutagaol (2007:325) mendefinisikan penerimaan pajak adalah sumber penerimaan yang dapat diperoleh secara


(21)

terus-15

menerus dan dapat dikembangkan secara optimal sesuai kebutuhan pemerintahan serta kondisi masyarakat. Adapun Siti Kurnia Rahayu (2010:55) mengungkapkan penerimaan pajak adalah pajak negara yang terdiri dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan nilai barang dan jasa, Bea Materai, Bea Perolehan tanah dan bangunan. Sedangkan Suryadi (2006:105) mengemukakan bahwa penerimaan pajak merupakan sumber pembiayaan negara yang dominan baik untuk belanja rutin maupun pembangunan. Imanuel Arifin (2007:98) mengatakan bahwa penerimaan pajak merupakan sumber pembiayaan negara yang dominan baik untuk belanja rutin maupun pembangunan. Adapun menurut Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 bahwa penerimaan pajak adalah semua penerimaan negara yang terdiri atas pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa penerimaan dapat menjadi sumber pembiayaan pembangunan untuk menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah dan dilaksanakan secara efektif dan efisien.

2.1.3.2Indikator Penerimaan Pajak

Menurut John Hutagaol (2007:145) untuk mengetahui peningkatan penerimaan pajak dapat dilihat dari segi realisasi penerimaan pajak yang diperoleh. Sedangkan Supramono dan Theresia (2010: 1) mengungkapkan bahwa naik turunnya penerimaan pajak dapat dilihat dari realisasi penerimaan pajak.

Dari hasil pemikiran di atas maka dapat diambil indikator untuk penerimaan pajak adalah jumlah realisasi penerimaan pajak.


(22)

16

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Menurut Waluyo (2012:370) pemeriksaan pajak merupakan serangkaian kegiatan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan penerimaan pajak.

Kemudian Erly Suandy (2011:217) mengungkapkan sebagai berikut:

“Tujuan Pelaksanaan pemeriksaan pajak adalah agar tata cara pelaksanaan pajak terarah, efesien, efektif, dan mencapai sasarannya yaitu meningkatkan penerimaan negara dari sektor perpajakan guna menunjang kegiatan pembangunan”.

Siti Kurnia Rahayu (2010:248) mengungkapkan bahwa tujuan pemeriksaan pajak secara tidak langsung menjadi aspek pendorong untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak. Sedangkan John Hutagaol (2007:73) mengatakan bahwa pemeriksaan pajak memberikan efek terhadap kepatuhan wajib pajak yang secara langsung berpengaruh atas peningkatan penerimaan negara dari sektor perpajakan. Berikut pengungkapan keterkaitan pemeriksaan pajak dengan penerimaan pajak yang dilakukan oleh beberapa peneliti. Menurut Ratna Sari, dkk., (2010) pemeriksaan pajak merupakan instrumen paling penting untuk meningkatkan penerimaan pajak. Sedangkan Anik Rahmawati (2010) mengatakan Pemeriksaan pajak pada nominal Pajak Penghasilan Badan dan rasio Pajak Penghasilan Badan penjualan mempengaruhi peningkatan penerimaaan pajak. Rizki Yuslam Primerdo (2015) mengungkapkan pemeriksaan pajak berpengaruh terhadap efektivitas penerimaan pajak. Adapun penelitian dari Sabilla Fitrialdini Riyanto (2014) mengungkapkan dengan semakin seringnya fiskus melakukan pemeriksaan pajak maka penerimaan pajak akan meningkat dan mencapai target penerimaan pajak setiap tahunnya.


(23)

17

Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa pemeriksaan pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak.

2.2.2 Pengaruh Intensifikasi Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Menurut Edi Slamet Irianto,dkk (2014:49) kegiatan intensifikasi pajak dilakukan melalui pengawasan dan monitoring kewajiban perpajakan, guna tercapainya penerimaan pajak. Sedangkan menurut Timbul Hamunangan Simanjuntak dan Imam Mukhlis (2012:27) mengungkapkan bahwa strategi penerimaan pajak yang tepat salah satunya dapat dilakukan melalui upaya intensifikasi. Selanjutnya Supramono dan Theresia (2010:2) mengatakan bahwa dalam kaitanya fungsi budgetair, pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan penerimaan negara yang ditempuh salahsatunya melalui intensifikasi pajak. Adapun menurut Abdul Halim (2014:147) intensifikasi pajak merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak. Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE.06/Pj.9/2001 salah satu tujuan dari intensifikasi pajak adalah mengintensifikasikan semua usahanya dalam meningkatkan penerimaan pajak.

Berikut pengungkapan keterkaitan pemeriksaan pajak dengan penerimaan pajak yang dilakukan oleh beberapa peneliti. Menurut Telisa Aulia Falianty (2013) menyebutkan bahwa intensifikasi pajak merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mendorong penerimaan pajak. Sedangkan menurut Silvia dan Abriandi (2015) untuk meningkatkan jumlah penerimaan pajak maka salah satu cara yang ditempuh oleh Ditjen Pajak adalah dengan melakukan intensifikasi pajak. Adapun penelitian dari Rezha Agistya Buana (2013)


(24)

18

mengungkapkan bahwa intensifikasi pajak merupakan cara untuk mengoptimalisasi penggalian penerimaan pajak terhadap objek dan subjek pajak yang telah terdaftar.

Dari penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa adanya pengaruh intensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak.

Untuk memahami kerangka pemikiran dalam penelitian ini, maka dapat digambarkan pada paradigma penelitian yang memperhatikan hubungan antara variabel dalam penelitian ini :

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian


(25)

19

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013: 96) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Sedangkan menurut Umi Narimawati (2008:63) hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara yang digunakan sebelum dilakukannya penelitian. Hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang masih belum sempurna. Adapun pengertian hipotesis menurut Supangat (2007:293) adalah salah satu cara dalam statistika untuk menguji “parameter” populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu.

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih yang dinyatakan berdasarkan pemikiran peneliti atau diturunkan dari teori yang telah ada. Maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Pemeriksaan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak.


(26)

74 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Intensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Majalaya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh dari pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Majalaya. Artinya semakin sering fiskus melakukan pemeriksaan pajak maka penerimaan pajak akan meningkat dan mencapai target setiap tahunnya. Namun ada beberapa kendala yang terdapat di pemeriksaan pajak yaitu masih banyak kesalahan dalam menyampaikan kewajiban perpajakannya sehingga mengakibatkan masih banyak wajib pajak yang kurang bayar dalam pembayar pajak karena ketelatan penyampaian SPT sehingga ditemukan sanksi administrasi perpajakan yang masih harus dibayar, ditemukannya Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang seharusnya tidak dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenakan tarif 0%.

2. Terdapat pengaruh dari intensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Majalaya. Artinya dengan semakin seringnya fiskus melakukan intensifikasi pajak maka semakin besar pula penerimaan pajak


(27)

75

yang diperoleh sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak dan mencapai target yang ditetapkan. Namun masih terdapat beberapa kendala dalam intensifikasi pajak yaitu masih banyak wajib pajak yang tidak membayar dan menyampaikan SPT nya sehingga antara jumlah wajib pajak yang terdaftar dan jumlah SPT yang dilaporkan tidak sesuai.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan bahwa Pemeriksaan pajak maupun intensifikasi pajak telah terbukti membawa pengaruh terhadap penerimaan pajak maka penulis memberikan saran yang dapat dijadikan masukkan kepada KPP Pratama Majalaya sebagai berikut :

1. Saran Operasional/Praktis

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan adanya pengaruh pemeriksaan pajak dan intensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak, dan sesuai fenomena yang terjadi pemeriksaan pajak masih tergolong lemah karena masih kurangnya kesadaran dan efek jera terhadap wajib pajak yang menimbulkan masih banyak wajib pajak yang kurang bayar dalam membayar pajaknya. Begitu pula dengan intensifikasi pajak yang belum efektif sehingga masih banyak wajib pajak yang tidak membayar atau menyampaikan SPT. Maka, KPP Pratama Majalaya harus meningkatkan penegakan hukum terhadap wajib pajak yang masih kurang bayar dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya melalui penagihan dalam pencairan tunggakan pajak berupa Surat Paksa dan Surat Teguran sedangkan terhadap wajib pajak yang enggan pembayar atau


(28)

76

menyampaikan SPT nya dapat dilakukan penyidikan dan pengawasan dalam pengembangan aplikasi e-filling.

2. Saran Akademis

a. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lainnya diharapkan agar dapat mengeksplorasi atau mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi penerimaan pajak selain variabel-variabel yang diletiti pada penelitian ini. Peneliti lainnya juga dapat menggunakan jumlah sampel serta tempat dan waktu penelitian yang berbeda agar dapat memperoleh hasil yang variatif.

b. Pengembangan Ilmu

Diharapkan bisa menambah sumbangan pemikiran dan referensi dalam pengembangan ilmu akuntansi perpajakan mengenai pemeriksaan pajak, intensifikasi pajak dan penerimaan pajak serta dapat memberikan bukti empiris dari konsep yang telah dikaji bahwa penerimaan pajak dipengaruhi oleh pemeriksaan pajak dan intensifikasi pajak.


(1)

17

Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa pemeriksaan pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak.

2.2.2 Pengaruh Intensifikasi Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Menurut Edi Slamet Irianto,dkk (2014:49) kegiatan intensifikasi pajak dilakukan melalui pengawasan dan monitoring kewajiban perpajakan, guna tercapainya penerimaan pajak. Sedangkan menurut Timbul Hamunangan Simanjuntak dan Imam Mukhlis (2012:27) mengungkapkan bahwa strategi penerimaan pajak yang tepat salah satunya dapat dilakukan melalui upaya intensifikasi. Selanjutnya Supramono dan Theresia (2010:2) mengatakan bahwa dalam kaitanya fungsi budgetair, pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan penerimaan negara yang ditempuh salahsatunya melalui intensifikasi pajak. Adapun menurut Abdul Halim (2014:147) intensifikasi pajak merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak. Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE.06/Pj.9/2001 salah satu tujuan dari intensifikasi pajak adalah mengintensifikasikan semua usahanya dalam meningkatkan penerimaan pajak.

Berikut pengungkapan keterkaitan pemeriksaan pajak dengan penerimaan pajak yang dilakukan oleh beberapa peneliti. Menurut Telisa Aulia Falianty (2013) menyebutkan bahwa intensifikasi pajak merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mendorong penerimaan pajak. Sedangkan menurut Silvia dan Abriandi (2015) untuk meningkatkan jumlah penerimaan pajak maka salah satu cara yang ditempuh oleh Ditjen Pajak adalah dengan melakukan intensifikasi pajak. Adapun penelitian dari Rezha Agistya Buana (2013)


(2)

mengungkapkan bahwa intensifikasi pajak merupakan cara untuk mengoptimalisasi penggalian penerimaan pajak terhadap objek dan subjek pajak yang telah terdaftar.

Dari penjelasan diatas maka dapat dikatakan bahwa adanya pengaruh intensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak.

Untuk memahami kerangka pemikiran dalam penelitian ini, maka dapat digambarkan pada paradigma penelitian yang memperhatikan hubungan antara variabel dalam penelitian ini :

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian


(3)

19

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013: 96) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Sedangkan menurut Umi Narimawati (2008:63) hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara yang digunakan sebelum dilakukannya penelitian. Hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang masih belum sempurna. Adapun pengertian hipotesis menurut Supangat (2007:293) adalah salah satu cara dalam statistika untuk menguji “parameter” populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu.

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih yang dinyatakan berdasarkan pemikiran peneliti atau diturunkan dari teori yang telah ada. Maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Pemeriksaan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak. H2 : Intensifikasi Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak.


(4)

74 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Intensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Majalaya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh dari pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Majalaya. Artinya semakin sering fiskus melakukan pemeriksaan pajak maka penerimaan pajak akan meningkat dan mencapai target setiap tahunnya. Namun ada beberapa kendala yang terdapat di pemeriksaan pajak yaitu masih banyak kesalahan dalam menyampaikan kewajiban perpajakannya sehingga mengakibatkan masih banyak wajib pajak yang kurang bayar dalam pembayar pajak karena ketelatan penyampaian SPT sehingga ditemukan sanksi administrasi perpajakan yang masih harus dibayar, ditemukannya Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang seharusnya tidak dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenakan tarif 0%.

2. Terdapat pengaruh dari intensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Majalaya. Artinya dengan semakin seringnya fiskus melakukan intensifikasi pajak maka semakin besar pula penerimaan pajak


(5)

75

yang diperoleh sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak dan mencapai target yang ditetapkan. Namun masih terdapat beberapa kendala dalam intensifikasi pajak yaitu masih banyak wajib pajak yang tidak membayar dan menyampaikan SPT nya sehingga antara jumlah wajib pajak yang terdaftar dan jumlah SPT yang dilaporkan tidak sesuai.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan bahwa Pemeriksaan pajak maupun intensifikasi pajak telah terbukti membawa pengaruh terhadap penerimaan pajak maka penulis memberikan saran yang dapat dijadikan masukkan kepada KPP Pratama Majalaya sebagai berikut :

1. Saran Operasional/Praktis

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan adanya pengaruh pemeriksaan pajak dan intensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak, dan sesuai fenomena yang terjadi pemeriksaan pajak masih tergolong lemah karena masih kurangnya kesadaran dan efek jera terhadap wajib pajak yang menimbulkan masih banyak wajib pajak yang kurang bayar dalam membayar pajaknya. Begitu pula dengan intensifikasi pajak yang belum efektif sehingga masih banyak wajib pajak yang tidak membayar atau menyampaikan SPT. Maka, KPP Pratama Majalaya harus meningkatkan penegakan hukum terhadap wajib pajak yang masih kurang bayar dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya melalui penagihan dalam pencairan tunggakan pajak berupa Surat Paksa dan Surat Teguran sedangkan terhadap wajib pajak yang enggan pembayar atau


(6)

menyampaikan SPT nya dapat dilakukan penyidikan dan pengawasan dalam pengembangan aplikasi e-filling.

2. Saran Akademis

a. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lainnya diharapkan agar dapat mengeksplorasi atau mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi penerimaan pajak selain variabel-variabel yang diletiti pada penelitian ini. Peneliti lainnya juga dapat menggunakan jumlah sampel serta tempat dan waktu penelitian yang berbeda agar dapat memperoleh hasil yang variatif.

b. Pengembangan Ilmu

Diharapkan bisa menambah sumbangan pemikiran dan referensi dalam pengembangan ilmu akuntansi perpajakan mengenai pemeriksaan pajak, intensifikasi pajak dan penerimaan pajak serta dapat memberikan bukti empiris dari konsep yang telah dikaji bahwa penerimaan pajak dipengaruhi oleh pemeriksaan pajak dan intensifikasi pajak.


Dokumen yang terkait

Analisa Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Kota

17 123 90

Pengaruh Penagihan Pajak Terhadap Wajib Pajak Dalam Melunasi Tunggakan Pajak dan Implikasinya pada Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Majalaya dan KPP Pratama Tegallega)

3 18 27

Pengaruh Intensifikasi Pajak dan Jumlah Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya Periode 2011-2015)

4 17 42

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Jumlah Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Majalaya)

0 3 1

Pengaruh Penagihan Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya 2013-2015)

2 10 32

Pengaruh Ekstensifikasi Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya 2013-2015)

5 16 28

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

1 3 1

PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak(Studi Kasus Pada Kpp Pratama Surakarta).

0 3 18

PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak(Studi Kasus Pada Kpp Pratama Surakarta).

0 3 14

PENDAHULUAN Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak(Studi Kasus Pada Kpp Pratama Surakarta).

0 4 10