laporan praktikum fisika materi dan peru
A. Definisi Materi
Materi merupakan penyusun segala macam benda. Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang (memiliki volume) dan mempunyai massa. Massa suatu materi tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Materi di alam dapat berupa zat tunggal (murni) atau berupa campuran.
Dalam kehidupan sehari-hari materi juga dikenal dengan nama zat dan bahan. Zat merupakan sebutan untuk sejumlah materi yang sifatnya spesifik. Contohnya seperti gula, garam, air, dan lain-lain. Bahan merupakan sebutan untuk sejumlah materi yang kurang spesifik sifatnya. Contohnya antara lain kayu, besi, dan lain-lain.
Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud padat mempunyai bentuk tertentu. Materi berwujud cair memiliki bentuk mengikuti bentuk wadahnya. Meteri berwujud padat dan cair mempunyai volume tertentu.
Gas mempunyai struktur di mana partikelnya bergerak bebas, sehingga bentuk dan volumenya tidak tetap. Gas mengisi ruangan yang ditempatinya secara homogen (artinya gas tersebar merata dalam ruang). Karena partikelnya yang tidak rapat, maka gas mudah dikompresikan (Kanginan : 2004)
(2)
B. Sifat-Sifat Materi 1. Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif merupakan sifat materi yang tergantung pada jumlah atau ukuran suatu materi. Contohnya:
a. Volume, semakin besar ukuran suatu materi, maka semakin besar volume materi tersebut.
b. Massa, semakin banyak jumlah materi, maka semakin besar pula massa materi tersebut.
2. Sifat Intensif
Sifat intensif merupakan sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah maupun ukuran materi. Sifat intensif dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Sifat fisis suatu materi adalah sifat yang berhubungan dengan perubahan fisik materi.
b. Sifat kimia suatu zat adalah sifat yang menunjukkan kemampuan suatu zat untuk melakukan reaksi kimia, atau sifat yang menyatakan interaksi antar zat.
C. Perubahan Materi
Perubahan materi adalah perubahan sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain, baik yang menjadi zat baru maupun tidak. Perubahan materi terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan suatu materi yang tidak disertai
terbentuknya suatu materi baru. Perubahan fisika merupakan perubahan yang bersifat sementara. Pada perubahan fisika, komposisi zat tidak berubah, tetapi yang berubah hanya wujudnya saja.
(3)
a. Perubahan wujud yang menyerap kalor:
1) Mencair: peubahan wujud dari zat padat menjadi zat cair. Misalnya, lilin yang dipanaskan akan mencair.
2) Menguap: perubahan wujud dari zat cair menjadi gas. Misalnya, air menjadi uap air.
3) Menyublim: perubahan wujud dari zat padat menjadi gas. Misalnya, kamper menjadi uap kamper.
b. Perubahan wujud yang melepas kalor:
1) Membeku: perubahan wujud dari zat cair menjadi zat padat. Misalnya, air menjadi es.
2) Mengembun: perubahan wujud dari gas menjadi cair. Misalnya, uap air menjadi embun.
3) Mengristal: perubahan wujud dari zat gas menjadi padat. Misalnya, gas nitrogen menjadi pupuk nitrogen.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan suatu materi yang menghasilkan suatu materi baru. Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal. Pada perubahan kimia, susunan zat-zat yang menyusun materi akan mengalami perubahan, sehingga komposisi penyusun materi awal akan berbeda dengan komposisi zat penyusun materi akhir. Perubahan kimia sering juga disebut dengan reaksi kimia.
Proses-proses perubahan kimia antara lain pembakaran, pembusukan, karat dan korosi. Ciri-ciri yang menyertai perubahan kimia antara lain, terjadinya perubahan warna, perubahan suhu, timbulnya gas, dan terjadinya endapan.
D. Penggolongan Materi
Setiap materi mempunyai komposisi dan sifat-sifat khas yang membedakannya dari materi lain (Fadhli : 1997).
(4)
Selain berbeda, suatu materi juga mempunyai persamaan dengan materi lain, sehingga dapat dibuat suatu pengelompokan.
1. Zat tunggal merupakan zat yang terdiri dari satu jenis saja. Contohnya yaitu air, oksigen, garam, dan gula.
2. Zat campuran merupakan zat yang terdiri dari dua jenis atau lebih materi. Contohnya yaitu air laut.
(5)
II. PELAKSANAAN PRATIKUM A. Pratikum I: Es yang Tenggelam 1. Alat
a. Gelas kimia 200 ml 2 buah. 2. Bahan
a. Es kristal secukupnya. b. Alkohol 70%.
c. Air.
3. Langkah Kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan saat melakukan pengamatan. b. Mengisi salah satu gelas kimia ¾ bagian dengan alkohol.
c. Mengisi gelas kimia yang lainnya dengan ¾ bagian air. d. Memasukkan satu es kristal pada masing-masing gelas kimia. e. Mengamati apa yang terjadi pada es kristal.
f. Membuat tabel hasil pengamatan dan kesimpulan tentang percobaan yang telah dilakukan.
(6)
B. Pratikum II: Bintang yang Menjadi Besar 1. Alat
a. Korek api secukupnya. 2. Bahan
-3. Langkah kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengamatan. b. Mematahkan bagian tengah korek api, tetapi tidak sampai terpisah. c. Membakar korek api yang telah dipatahkan.
d. Mengamati apa yang terjadi pada korek api. e. Membuat kesimpulan sesuai hasil pengamatan.
(7)
C. Pratikum III: Badai Warna 1. Alat
a. Labu erlenmayer.
b. Gelas kimia 250 ml 3 buah. c. Sendok.
d. Pengaduk. 2. Bahan
a. Minyak secukupnya. b. Air secukupnya.
c. Pewarna makanan (merah, kuning, hijau). 3. Langkah kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan selama pengamatan.
b. Menyiapkan gelas kimia, kemudian mengisinya dengan air sebanyak ¾ bagian. c. Menyiapkan 3 gelas kimia, kemudian memasukkan satu sendok makan minyak
pada tiga gelas tersebut.
d. Memasukkan beberapa tetes pewarna makanan, pada gelas A pewarna merah, gelas B pewarna kuning dan pada gelas C pewarna hijau. Kemudian
mengaduknya hingga rata.
e. Menuangkan masing-masing gelas kimia yang berisi pewarna pada gelas kimia yang telah di isi air sebelumnya.
(8)
III. HASIL PENGAMATAN PRATIKUM
(9)
(10)
(11)
IV. ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRATIKUM
A. Analisis Hasil Pengamatan Pratikum I: Es yang Tenggelam
Pengamat pertama-tama menyiapkan alat berupa gelas kimia 200 ml sebanyak 2 buah. Bahan berupa es kristal secukupnya, alkohol 70%, dan air. Pengamat kemudian memasukkan air dan alkohol masing-masing ¾ bagian pada gelas kimia 200 ml. Selanjutnya, pengamat memberi tanda atau lebel untuk membedakan gelas kimia yang berisi air (gelas A) dengan gelas kimia yang berisi alkohol (gelas B). Setelah membedakan kedua gelas kimia, pengamat memasukkan es kristal secara bersamaan pada dua gelas kimia tersebut. Dan mengamati es yang perlahan mulai mencair.
Hasil yang diperoleh yaitu, es yang dimasukkan ke dalam alkohol lebih cepat mencair dan tenggelam. Sedangkan es yang dimasukkan ke dalam air lebih lambat mencair dan es mengapung.
Berdasarkan pengamatan di atas, diketahui bahwa kalor jenis alkohol lebih tinggi daripada air.
(12)
B. Analisis Hasil Pengamatan Pratikum II: Bintang yang Menjadi Besar Pengamat pertama-tama menyiapkan alat berupa korek api batang. Selanjutnya, pengamat mengambil beberapa batang korek api yang kemudian dipatahkan tepat ditengah-tengahnya, tetapi tidak sampai terpisah. Pengamat kemudian membakar beberapa batang korek api yang telah dipatahkan dan mengamati perubahan yang terjadi.
Hasil yang diperoleh yaitu korek api yang dipatahkan akan patah. Dan korek api yang dibakar berubah menjadi arang.
Berdasarkan pengamatan di atas, diketahui bahwa korek api yang dipatahkan mengalami perubahan fisika, dan korek api yang dibakar mengalami perubahan kimia.
(13)
C. Analisis Hasil Pengamatan Pratikum III: Badai Warna
Pengamat pertama-tama menyiapkan alat berupa labu erlenmayer, gelas kimia 250 ml 3 buah, sedok, dan sebuah pengaduk. Bahan berupa minyak secukupnya, air secukupnya, dan pewarna makanan (merah, kuning, hijau). Pengamat selanjutnya mengisi labu erlenmayer dengan air ¾ bagian. Dan mengisi ketiga gelas kimia lainnya dengan minyak masing-masing satu sendok makan. Pengamat kemudian memasukkan beberapa tetes pewarna makanan, pada gelas kimia ke-1 (gelas A) warna merah, gelas kimia ke-2 (gelas B) warna kuning, dan pada gelas ke-3 (gelas C) warna hijau, dan mengaduknya dengan rata. Selanjutnya ke tiga gelas yang telah diberi campuran minyak dan pewarna makanan tersebut disatukan pada gelas kimia pertama (gelas yang telah di isi air) dan mengaduknya sampai rata. Pengamat kemudian mengamati perubahan yang terjadi pada campuran tersebut.
Hasil yang diperoleh adalah, gelas A (warna merah), gelas B (warna kuning), dan gelas C (warna hijau). Minyak tidak menyatu dengan air dan pewarna menyatu dengan air.
Berdasarkan pengamatan di atas, diketahui bahwa massa jenis air lebih besar daripada massa jenis minyak. Dan pewarna akan cenderung untuk bersatu dengan air ketimbang dengan minyak.
(14)
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan Pratikum I: Es yang Tenggelam
Massa jenis air lebih besar daripada alkohol, tetapi kalor jenis alkohol lebih tinggi daripada air.
B. Kesimpulan Pratikum II: Bintang yang Menjadi Besar
Suatu zat akan mengalami perubahan wujud baik perubahan fisika maupun perubahan kimia tergantung perlakuan yang diberikan.
C. Kesimpulan Pratikum III: Badai Warna
(15)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Khalim, dkk. 2008. Sains Fisika 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Fadhli, Syamlawi. 1997. Intisari Materi dan Pembahasan Soal-Soal Ebtanas Kimia SMU. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Foster, Bob. 2004. Eksplorasi Sains Fisika SMP Kelas 1. Bandung: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika SMP Kelas 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ruswardiyatmo, dkk. 2002. Fisika Sltp Kelas 1. Jakarta: Sinar Grafika.
Tim Dosen. 2015. Panduan Pratikum Konsep Dasar IPA 1 Kumpulan Percobaan Menarik. Makassar: FIP UNM.
(1)
(2)
IV. ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRATIKUM
A. Analisis Hasil Pengamatan Pratikum I: Es yang Tenggelam
Pengamat pertama-tama menyiapkan alat berupa gelas kimia 200 ml sebanyak 2 buah. Bahan berupa es kristal secukupnya, alkohol 70%, dan air. Pengamat kemudian memasukkan air dan alkohol masing-masing ¾ bagian pada gelas kimia 200 ml. Selanjutnya, pengamat memberi tanda atau lebel untuk membedakan gelas kimia yang berisi air (gelas A) dengan gelas kimia yang berisi alkohol (gelas B). Setelah membedakan kedua gelas kimia, pengamat memasukkan es kristal secara bersamaan pada dua gelas kimia tersebut. Dan mengamati es yang perlahan mulai mencair.
Hasil yang diperoleh yaitu, es yang dimasukkan ke dalam alkohol lebih cepat mencair dan tenggelam. Sedangkan es yang dimasukkan ke dalam air lebih lambat mencair dan es mengapung.
Berdasarkan pengamatan di atas, diketahui bahwa kalor jenis alkohol lebih tinggi daripada air.
(3)
B. Analisis Hasil Pengamatan Pratikum II: Bintang yang Menjadi Besar Pengamat pertama-tama menyiapkan alat berupa korek api batang. Selanjutnya, pengamat mengambil beberapa batang korek api yang kemudian dipatahkan tepat ditengah-tengahnya, tetapi tidak sampai terpisah. Pengamat kemudian membakar beberapa batang korek api yang telah dipatahkan dan mengamati perubahan yang terjadi.
Hasil yang diperoleh yaitu korek api yang dipatahkan akan patah. Dan korek api yang dibakar berubah menjadi arang.
Berdasarkan pengamatan di atas, diketahui bahwa korek api yang dipatahkan mengalami perubahan fisika, dan korek api yang dibakar mengalami perubahan kimia.
(4)
C. Analisis Hasil Pengamatan Pratikum III: Badai Warna
Pengamat pertama-tama menyiapkan alat berupa labu erlenmayer, gelas kimia 250 ml 3 buah, sedok, dan sebuah pengaduk. Bahan berupa minyak secukupnya, air secukupnya, dan pewarna makanan (merah, kuning, hijau). Pengamat selanjutnya mengisi labu erlenmayer dengan air ¾ bagian. Dan mengisi ketiga gelas kimia lainnya dengan minyak masing-masing satu sendok makan. Pengamat kemudian memasukkan beberapa tetes pewarna makanan, pada gelas kimia ke-1 (gelas A) warna merah, gelas kimia ke-2 (gelas B) warna kuning, dan pada gelas ke-3 (gelas C) warna hijau, dan mengaduknya dengan rata. Selanjutnya ke tiga gelas yang telah diberi campuran minyak dan pewarna makanan tersebut disatukan pada gelas kimia pertama (gelas yang telah di isi air) dan mengaduknya sampai rata. Pengamat kemudian mengamati perubahan yang terjadi pada campuran tersebut.
Hasil yang diperoleh adalah, gelas A (warna merah), gelas B (warna kuning), dan gelas C (warna hijau). Minyak tidak menyatu dengan air dan pewarna menyatu dengan air.
Berdasarkan pengamatan di atas, diketahui bahwa massa jenis air lebih besar daripada massa jenis minyak. Dan pewarna akan cenderung untuk bersatu dengan air ketimbang dengan minyak.
(5)
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan Pratikum I: Es yang Tenggelam
Massa jenis air lebih besar daripada alkohol, tetapi kalor jenis alkohol lebih tinggi daripada air.
B. Kesimpulan Pratikum II: Bintang yang Menjadi Besar
Suatu zat akan mengalami perubahan wujud baik perubahan fisika maupun perubahan kimia tergantung perlakuan yang diberikan.
C. Kesimpulan Pratikum III: Badai Warna
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Khalim, dkk. 2008. Sains Fisika 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Fadhli, Syamlawi. 1997. Intisari Materi dan Pembahasan Soal-Soal Ebtanas Kimia SMU. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Foster, Bob. 2004. Eksplorasi Sains Fisika SMP Kelas 1. Bandung: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika SMP Kelas 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ruswardiyatmo, dkk. 2002. Fisika Sltp Kelas 1. Jakarta: Sinar Grafika.
Tim Dosen. 2015. Panduan Pratikum Konsep Dasar IPA 1 Kumpulan Percobaan Menarik. Makassar: FIP UNM.