LAPORAN PRAKTIKUM DAN FISIKA TERAPAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN
1. 1. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengukur besarnya cepat rambat bunyi di udara dengan benar apabila
diberikan tabung resonansi terbuka.
1. 2. PENDAHULUAN
Jumlah getaran tiap detik disebut dengan frekuensi (satuannya Hertz). Bunyi adalah segala
sesuatu yang dapat didengar oleh manusia. Manusia hanya dapat mendengar gelombang yang
frekuensinya antara 20 Hertz sampai dengan 20 ribu Hertz. Dengan demikian dinamakan
gelombang bunyi (audio). Bunyi dapat merambat dari sumbernya ke telinga manusia melalui
udara.
Generator gelombang sinus mengendalikan speaker terbuka untuk menciptakan gelombang
suara di tabung resonansi. Frekuensi pengendali divariasikan untuk mempelajari hubungan
keduanya dengan panjang gelombang dan kecepatan gelombang suara. Konsep dari node,
anti node, dan harmonik diselidiki untuk tabung dengan satu sisi terbuka dan sisi lain tertutup
dan tabung terbuka.
1. 3. TEORI
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya benda kedua karena bergetarnya benda pertama.
Perhatikanlah gambar 1. Loudspeaker bergetar (menimbulkan bunyi) lalu menggetarkan
membran karena bunyi dapat merambat melalui udara. Membran yang bergetar itu, juga
menghasilkan bunyi ( selain bunyi dari loudspeaker ). Bunyi ( gabungan ) yang paling
nyaring, terjadi saat simpul tepat berada pada membran. Peristiwa ini disebut resonansi pada
kolom udara. Resonansi dapat terjadi lebih dari satu kali tergantung pada panjang tabung dan
frekuensi gelombang sumber ( loudspeaker ). Jarak antara 2 simpul ( node ) yang berdekatan
adalah ½ λ ( lihat gambar 1 ). Diantara 2 simpul terdapat perut ( anti-node ).
Tabung resonansi dengan satu sisi terbuka dan satu sisi lain tertutup akan selalu memiliki
node pada sisi tertutup dan anti node pada sisi terbuka. Node merepresentasikan area dimana
kecepatan udara adalah minimum (nol), dan anti node merepresentasikan area dimana
kecepatan udara adalah maksimum.
Dengan memperbesar panjang dari bagian aktif tabung, suara akan menjadi nyaring pada
setiap node berurutan dan senyap pada anti node.
Hubungan antara cepat rambat gelombang, panjang gelombang dan frekuensi adalah
v = λ ۰ f………………………………………………………………… (1)
Dimana:
v = cepat rambat bunyi di udara ( m/s )
λ = panjang gelombang ( m )
f = Frekuensi ( Hz )
Secara aktual, cepat rambat bunyi di udara dipengaruhi oleh suhu ( temperatur ) udara,
sehingga
v = 331 m/s + 0,6 T (°C)…………………………………………………………………. (2)
Dimana T temperatur udara dalam derajat celcius. Ukur temperatur udara dan hitung
kecepatan suara sebenarnya. Bandingkan nilai terukur dan nilai sebenarnya dari kecepatan
suara. Hitung presentasi deviasinya.
% Deviasi =
1. 4. DAFTAR ALAT
Tabel 1. Daftar Alat
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Alat
Sine Wave Generator
Adaptor
Loudspeaker
Banana Patch Cord
Economy Resonance Tube (tabung
biru + tabung putih)
Thermometer suhu udara
PERCOBAAN
Kode Alat
WA-9867
WA-9900
SE-9750
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 pasang
WA-9495
1 set
1. 5.
URUTAN
1 buah
1. Catatlah suhu ruangan pada tabel 2.
2. Pastikanlah adaptor dalam keadaan terputus dari jala-jala PLN saat akan dihubungkan
dengan sine wave generator.
3. Pastikanlah sine wave generator dalam keadaan mati (off) saat akan dihubungkan
dengan adaptor.
4. Pastikanlah knob amplitudo (pada sine wave generator) menunjukkan nilai terkecil.
5. Pastikanlah meteran yang melekat pada tabung putih adalah tampak.
6. Letakkan tabung putih di tabung biru secara sempurna (sejajar ujung-ujungnya).
Dekatkanlah membran yang ada pada tabung putih dengan loudspeaker.
7. Hubungkanlah loudspeaker dan sine wave generator dengan menggunakan banana
patch cord. Soket (pada masing-masing alat) tidak memiliki polaritas.
8. Letakkanlah loudspeaker dengan sudut 45° terhadap economy resonance tube (lihat
gambar 2).
9. Hidupkanlah (on) sine wave generator. Kemudian aturlah agar menghasilkan
frekuensi 300Hz. Kemudian putarlah knob amplitudonya sehingga cukup bunyi yang
dihasilkan (tidak terlalu keras).
10. Geserlah (secara perlahan) tabung putih (ini menyebabkan membrannya jauh dari
loudspeaker) sampai terdengar bunyi paling keras pertama. Catatlah posisi membran
saat terdengar bunyi paling keras pertama pada tabel 2.
11. Lanjutkan langkah 5.9 sampai terdengar bunyi paling keras kedua. Kemudian catatlah
posisi membran saat terdengar bunyi paling keras kedua pada tabel 2.
12. Ulangilah langkah 5.9 sampai 5.11 untuk frekuensi 400 Hz.
1. 6. DATA HASIL PRAKTEK
Tabel 2. Daftar hasil praktik
Frekuensi
T
A
B
[A-B]
(Hz)
(°C)
(meter)
(meter)
(meter)
300
400
27
27
24
16
82
59
58
43
Keterangan :
T
= suhu ruang
A
= Posisi membran saat terdengar bunyi paling keras pertama ( simpul pertama )
B
= Posisi membran saat bunyi paling keras kedua ( simpul kedua )
[A-B] = Jarak antar simpul ( simpul pertama dengan kedua )
1. 7. PERTANYAAN
7.1 Hitung jarak antara node, ambil nilai rata-ratanya jika anda memperoleh lebih dari satu
nilai. Gunakan jarak ini untuk menghitung panjang gelombang !
Untuk frekuensi 300 Hz
λ1 = 2 . ( 0,58 )
λ1 = 1,16 m
Untuk frekuensi 400 Hz
λ2 = 2 . ( 0,43 )
λ2 = 0,86 m
7.2 Gunakan frekuensi dari generator gelombang sinus untuk menghitung kecepatan
gelombang.
Berdasarkan hasil praktik, cepat rambat bunyi yang frekuensinya 300 Hz di udara adalah
v1 = λ . f
v1 = ( 1,16 ) . ( 300 )
= 348 m/s
Secara aktual, cepat rambat bunyi di udara adalah
v2 = 331 m/s + 0,6 T
v2 = 331 m/s + 0,6 ( 27 oC )
v2 = 331 m/s + 16,2
v2 = 347,2 m/s
Dengan demikian, besar penyimpangan adalah
Besar penyimpangan =
=
= 0,23 %
7.3 Berdasarkan hasil praktek, cepat rambat bunyi yang dihasilkan frekuensi 400 Hz di udara
adalah
v1 = λ . f
v1 = ( 0,86 ) . ( 400 )
= 344 m/s
Bandingkan nilai terukur dan nilai sebenarnya dari kecepatan suara. Hitung presentasi
deviasinya
Secara aktual, cepat rambat bunyi di udara adalah
v2 = 331 m/s + 0,6 T
v2 = 331 m/s + 0,6 ( 27 oC )
v2 = 331 m/s + 16,2
v2 = 347,2 m/s
Dengan demikian, besar penyimpangan adalah
Besar penyimpangan =
=
= – 0,92 %
1. 8. KESIMPULAN
Resonansi yang terjadi pada frekuensi 300 Hz dan 400 Hz memiliki perbedaan, faktor yang
mempengaruhi cepat rambat bunyi di udara adalah suhu. Cepat rambat yang terjadi pada
frekuensi 300 Hz lebih besar dibandingkan dengan frekuensi 400 Hz. Penyimpangan yang
terjadi pada percobaan ini sangat bisa diterima karena nilai penyimpangan yang kecil dan
masih diambang toleransi.
Judul Praktik
: Resonansi di Kolom Udara
Kode Praktik
: 05 – b
Lama Praktik
: 90 Menit
Hari/Tgl Praktik : Jum’at / 9 Nov 2012
Dimulai
: 16.00 WIB
Nama Mahasiswa : Puspita Helianti
No. Reg
: 5215 10 7362
Program Studi
: Pend. T. Elektronika
Jurusan
: Teknik Elektro
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN
1. 1. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengukur besarnya cepat rambat bunyi di udara dengan benar apabila
diberikan tabung resonansi terbuka.
1. 2. PENDAHULUAN
Jumlah getaran tiap detik disebut dengan frekuensi (satuannya Hertz). Bunyi adalah segala
sesuatu yang dapat didengar oleh manusia. Manusia hanya dapat mendengar gelombang yang
frekuensinya antara 20 Hertz sampai dengan 20 ribu Hertz. Dengan demikian dinamakan
gelombang bunyi (audio). Bunyi dapat merambat dari sumbernya ke telinga manusia melalui
udara.
Generator gelombang sinus mengendalikan speaker terbuka untuk menciptakan gelombang
suara di tabung resonansi. Frekuensi pengendali divariasikan untuk mempelajari hubungan
keduanya dengan panjang gelombang dan kecepatan gelombang suara. Konsep dari node,
anti node, dan harmonik diselidiki untuk tabung dengan satu sisi terbuka dan sisi lain tertutup
dan tabung terbuka.
1. 3. TEORI
Tabung resonansi dengan kedua ujung terbuka akan selalu memiliki anti node pada kedua
ujung tersebut. Jumlah node berhubungan dengan panjang gelombang dan harmonik.
Harmonik pertama ( atau fundamental ) memilki dua node, dan seterusnya. Untuk tabung
panjang tetap, pada harmonik yang lebih tinggi, frekuensi lebih tinggi dan panjang
gelombang pendek.
1. 4. DAFTAR ALAT
NO.
1
2
3
4
5
6
Nama Alat
Sine Wave Generator
Adaptor
Loudspeaker
Banana Patch Cord
Economy Resonance Tube
( tabung biru + tabung putih )
Termometer Suhu Udara
PERCOBAAN
Kode Alat
WA-9867
WA-9900
SE-9760
WA-9495
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 pasang
1. 5.
URUTAN
1 set
1 buah
5.1 Keluarkan tabung dalam, letakkan di tempat terpisah dari tabung luar. Pada percobaan ini
hanya digunakan tabung luar dengan kedua ujung terbuka.
5.2 Siapkan generator gelombang sinus dan speaker seperti sebelumnya. Mulai dengan
frekuensi 50 Hz dan perlahan tingkatkan dengan knob coarse ( 1.0 ).
5.3 Hitung panjang gelombang menggunakan frekuensi dan kecepatan aktual yang anda
hitung pada bagian pertama. Bagaimana perbandingannya dengan panjang gelombang ?
5.4 Naikkan frekuensi generator gelombang sinus dan tentukan frekuensi harmonic kedua dan
ketiga. Bagaimanakah perbandingannya dengan frekuansi fundamental ?
1. 6. DATA HASIL PRAKTEK
Tabel 2. Daftar hasil praktik
Frekuensi ( Hz )
Harmonik Pertama Harmonik Kedua Harmonik Ketiga
50
120 Hz
245 Hz
370 Hz
1. 7. PERTANYAAN
7.1 Temukan frekuensi fundamental !
Frekuensi fundamental = Harmonik pertama = 120 Hz
7.2 Hitung panjang gelombang menggunakan frekuensi dan kecepatan aktual suara yang anda
hitung pada bagian pertama. Bagaimana perbandingannya dengan panjang gelombang?
frekuensi fundamental : harmonik kedua : harmonik ketiga
2,893 m
:
1,417 m
:
0,94 m
7.3 Naikkan frekuensi Generator Gelombang Sinus dan tentukan frekuensi harmonik kedua
dan ketiga. Bagaimanakah perbandingannya dengan fundamental!
Frekuensi Harmonik Kedua = 240 Hz
Frekuensi Harmonik ketiga = 360 Hz
Perbandingannya dengan frekuensi fundamental adalah
Harmonik I
:
Harmonik II
:
Harmonik III
120 Hz
:
245 Hz
:
370 Hz
1
:
2
:
3
1. 8. KESIMPULAN
Perbandingan antara frekuensi harmonik pertama, kedua, dan ketiga adalah 1 : 2 : 3.
Perbandingan panjang gelombang antara frekuensi awal dan harmonik pertama
(fundamental) adalah 2 : 1
Semakin besar frekuensinya, semakin kecil panjang gelombang
1. 1. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengukur besarnya cepat rambat bunyi di udara dengan benar apabila
diberikan tabung resonansi terbuka.
1. 2. PENDAHULUAN
Jumlah getaran tiap detik disebut dengan frekuensi (satuannya Hertz). Bunyi adalah segala
sesuatu yang dapat didengar oleh manusia. Manusia hanya dapat mendengar gelombang yang
frekuensinya antara 20 Hertz sampai dengan 20 ribu Hertz. Dengan demikian dinamakan
gelombang bunyi (audio). Bunyi dapat merambat dari sumbernya ke telinga manusia melalui
udara.
Generator gelombang sinus mengendalikan speaker terbuka untuk menciptakan gelombang
suara di tabung resonansi. Frekuensi pengendali divariasikan untuk mempelajari hubungan
keduanya dengan panjang gelombang dan kecepatan gelombang suara. Konsep dari node,
anti node, dan harmonik diselidiki untuk tabung dengan satu sisi terbuka dan sisi lain tertutup
dan tabung terbuka.
1. 3. TEORI
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya benda kedua karena bergetarnya benda pertama.
Perhatikanlah gambar 1. Loudspeaker bergetar (menimbulkan bunyi) lalu menggetarkan
membran karena bunyi dapat merambat melalui udara. Membran yang bergetar itu, juga
menghasilkan bunyi ( selain bunyi dari loudspeaker ). Bunyi ( gabungan ) yang paling
nyaring, terjadi saat simpul tepat berada pada membran. Peristiwa ini disebut resonansi pada
kolom udara. Resonansi dapat terjadi lebih dari satu kali tergantung pada panjang tabung dan
frekuensi gelombang sumber ( loudspeaker ). Jarak antara 2 simpul ( node ) yang berdekatan
adalah ½ λ ( lihat gambar 1 ). Diantara 2 simpul terdapat perut ( anti-node ).
Tabung resonansi dengan satu sisi terbuka dan satu sisi lain tertutup akan selalu memiliki
node pada sisi tertutup dan anti node pada sisi terbuka. Node merepresentasikan area dimana
kecepatan udara adalah minimum (nol), dan anti node merepresentasikan area dimana
kecepatan udara adalah maksimum.
Dengan memperbesar panjang dari bagian aktif tabung, suara akan menjadi nyaring pada
setiap node berurutan dan senyap pada anti node.
Hubungan antara cepat rambat gelombang, panjang gelombang dan frekuensi adalah
v = λ ۰ f………………………………………………………………… (1)
Dimana:
v = cepat rambat bunyi di udara ( m/s )
λ = panjang gelombang ( m )
f = Frekuensi ( Hz )
Secara aktual, cepat rambat bunyi di udara dipengaruhi oleh suhu ( temperatur ) udara,
sehingga
v = 331 m/s + 0,6 T (°C)…………………………………………………………………. (2)
Dimana T temperatur udara dalam derajat celcius. Ukur temperatur udara dan hitung
kecepatan suara sebenarnya. Bandingkan nilai terukur dan nilai sebenarnya dari kecepatan
suara. Hitung presentasi deviasinya.
% Deviasi =
1. 4. DAFTAR ALAT
Tabel 1. Daftar Alat
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Alat
Sine Wave Generator
Adaptor
Loudspeaker
Banana Patch Cord
Economy Resonance Tube (tabung
biru + tabung putih)
Thermometer suhu udara
PERCOBAAN
Kode Alat
WA-9867
WA-9900
SE-9750
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 pasang
WA-9495
1 set
1. 5.
URUTAN
1 buah
1. Catatlah suhu ruangan pada tabel 2.
2. Pastikanlah adaptor dalam keadaan terputus dari jala-jala PLN saat akan dihubungkan
dengan sine wave generator.
3. Pastikanlah sine wave generator dalam keadaan mati (off) saat akan dihubungkan
dengan adaptor.
4. Pastikanlah knob amplitudo (pada sine wave generator) menunjukkan nilai terkecil.
5. Pastikanlah meteran yang melekat pada tabung putih adalah tampak.
6. Letakkan tabung putih di tabung biru secara sempurna (sejajar ujung-ujungnya).
Dekatkanlah membran yang ada pada tabung putih dengan loudspeaker.
7. Hubungkanlah loudspeaker dan sine wave generator dengan menggunakan banana
patch cord. Soket (pada masing-masing alat) tidak memiliki polaritas.
8. Letakkanlah loudspeaker dengan sudut 45° terhadap economy resonance tube (lihat
gambar 2).
9. Hidupkanlah (on) sine wave generator. Kemudian aturlah agar menghasilkan
frekuensi 300Hz. Kemudian putarlah knob amplitudonya sehingga cukup bunyi yang
dihasilkan (tidak terlalu keras).
10. Geserlah (secara perlahan) tabung putih (ini menyebabkan membrannya jauh dari
loudspeaker) sampai terdengar bunyi paling keras pertama. Catatlah posisi membran
saat terdengar bunyi paling keras pertama pada tabel 2.
11. Lanjutkan langkah 5.9 sampai terdengar bunyi paling keras kedua. Kemudian catatlah
posisi membran saat terdengar bunyi paling keras kedua pada tabel 2.
12. Ulangilah langkah 5.9 sampai 5.11 untuk frekuensi 400 Hz.
1. 6. DATA HASIL PRAKTEK
Tabel 2. Daftar hasil praktik
Frekuensi
T
A
B
[A-B]
(Hz)
(°C)
(meter)
(meter)
(meter)
300
400
27
27
24
16
82
59
58
43
Keterangan :
T
= suhu ruang
A
= Posisi membran saat terdengar bunyi paling keras pertama ( simpul pertama )
B
= Posisi membran saat bunyi paling keras kedua ( simpul kedua )
[A-B] = Jarak antar simpul ( simpul pertama dengan kedua )
1. 7. PERTANYAAN
7.1 Hitung jarak antara node, ambil nilai rata-ratanya jika anda memperoleh lebih dari satu
nilai. Gunakan jarak ini untuk menghitung panjang gelombang !
Untuk frekuensi 300 Hz
λ1 = 2 . ( 0,58 )
λ1 = 1,16 m
Untuk frekuensi 400 Hz
λ2 = 2 . ( 0,43 )
λ2 = 0,86 m
7.2 Gunakan frekuensi dari generator gelombang sinus untuk menghitung kecepatan
gelombang.
Berdasarkan hasil praktik, cepat rambat bunyi yang frekuensinya 300 Hz di udara adalah
v1 = λ . f
v1 = ( 1,16 ) . ( 300 )
= 348 m/s
Secara aktual, cepat rambat bunyi di udara adalah
v2 = 331 m/s + 0,6 T
v2 = 331 m/s + 0,6 ( 27 oC )
v2 = 331 m/s + 16,2
v2 = 347,2 m/s
Dengan demikian, besar penyimpangan adalah
Besar penyimpangan =
=
= 0,23 %
7.3 Berdasarkan hasil praktek, cepat rambat bunyi yang dihasilkan frekuensi 400 Hz di udara
adalah
v1 = λ . f
v1 = ( 0,86 ) . ( 400 )
= 344 m/s
Bandingkan nilai terukur dan nilai sebenarnya dari kecepatan suara. Hitung presentasi
deviasinya
Secara aktual, cepat rambat bunyi di udara adalah
v2 = 331 m/s + 0,6 T
v2 = 331 m/s + 0,6 ( 27 oC )
v2 = 331 m/s + 16,2
v2 = 347,2 m/s
Dengan demikian, besar penyimpangan adalah
Besar penyimpangan =
=
= – 0,92 %
1. 8. KESIMPULAN
Resonansi yang terjadi pada frekuensi 300 Hz dan 400 Hz memiliki perbedaan, faktor yang
mempengaruhi cepat rambat bunyi di udara adalah suhu. Cepat rambat yang terjadi pada
frekuensi 300 Hz lebih besar dibandingkan dengan frekuensi 400 Hz. Penyimpangan yang
terjadi pada percobaan ini sangat bisa diterima karena nilai penyimpangan yang kecil dan
masih diambang toleransi.
Judul Praktik
: Resonansi di Kolom Udara
Kode Praktik
: 05 – b
Lama Praktik
: 90 Menit
Hari/Tgl Praktik : Jum’at / 9 Nov 2012
Dimulai
: 16.00 WIB
Nama Mahasiswa : Puspita Helianti
No. Reg
: 5215 10 7362
Program Studi
: Pend. T. Elektronika
Jurusan
: Teknik Elektro
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN
1. 1. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengukur besarnya cepat rambat bunyi di udara dengan benar apabila
diberikan tabung resonansi terbuka.
1. 2. PENDAHULUAN
Jumlah getaran tiap detik disebut dengan frekuensi (satuannya Hertz). Bunyi adalah segala
sesuatu yang dapat didengar oleh manusia. Manusia hanya dapat mendengar gelombang yang
frekuensinya antara 20 Hertz sampai dengan 20 ribu Hertz. Dengan demikian dinamakan
gelombang bunyi (audio). Bunyi dapat merambat dari sumbernya ke telinga manusia melalui
udara.
Generator gelombang sinus mengendalikan speaker terbuka untuk menciptakan gelombang
suara di tabung resonansi. Frekuensi pengendali divariasikan untuk mempelajari hubungan
keduanya dengan panjang gelombang dan kecepatan gelombang suara. Konsep dari node,
anti node, dan harmonik diselidiki untuk tabung dengan satu sisi terbuka dan sisi lain tertutup
dan tabung terbuka.
1. 3. TEORI
Tabung resonansi dengan kedua ujung terbuka akan selalu memiliki anti node pada kedua
ujung tersebut. Jumlah node berhubungan dengan panjang gelombang dan harmonik.
Harmonik pertama ( atau fundamental ) memilki dua node, dan seterusnya. Untuk tabung
panjang tetap, pada harmonik yang lebih tinggi, frekuensi lebih tinggi dan panjang
gelombang pendek.
1. 4. DAFTAR ALAT
NO.
1
2
3
4
5
6
Nama Alat
Sine Wave Generator
Adaptor
Loudspeaker
Banana Patch Cord
Economy Resonance Tube
( tabung biru + tabung putih )
Termometer Suhu Udara
PERCOBAAN
Kode Alat
WA-9867
WA-9900
SE-9760
WA-9495
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 pasang
1. 5.
URUTAN
1 set
1 buah
5.1 Keluarkan tabung dalam, letakkan di tempat terpisah dari tabung luar. Pada percobaan ini
hanya digunakan tabung luar dengan kedua ujung terbuka.
5.2 Siapkan generator gelombang sinus dan speaker seperti sebelumnya. Mulai dengan
frekuensi 50 Hz dan perlahan tingkatkan dengan knob coarse ( 1.0 ).
5.3 Hitung panjang gelombang menggunakan frekuensi dan kecepatan aktual yang anda
hitung pada bagian pertama. Bagaimana perbandingannya dengan panjang gelombang ?
5.4 Naikkan frekuensi generator gelombang sinus dan tentukan frekuensi harmonic kedua dan
ketiga. Bagaimanakah perbandingannya dengan frekuansi fundamental ?
1. 6. DATA HASIL PRAKTEK
Tabel 2. Daftar hasil praktik
Frekuensi ( Hz )
Harmonik Pertama Harmonik Kedua Harmonik Ketiga
50
120 Hz
245 Hz
370 Hz
1. 7. PERTANYAAN
7.1 Temukan frekuensi fundamental !
Frekuensi fundamental = Harmonik pertama = 120 Hz
7.2 Hitung panjang gelombang menggunakan frekuensi dan kecepatan aktual suara yang anda
hitung pada bagian pertama. Bagaimana perbandingannya dengan panjang gelombang?
frekuensi fundamental : harmonik kedua : harmonik ketiga
2,893 m
:
1,417 m
:
0,94 m
7.3 Naikkan frekuensi Generator Gelombang Sinus dan tentukan frekuensi harmonik kedua
dan ketiga. Bagaimanakah perbandingannya dengan fundamental!
Frekuensi Harmonik Kedua = 240 Hz
Frekuensi Harmonik ketiga = 360 Hz
Perbandingannya dengan frekuensi fundamental adalah
Harmonik I
:
Harmonik II
:
Harmonik III
120 Hz
:
245 Hz
:
370 Hz
1
:
2
:
3
1. 8. KESIMPULAN
Perbandingan antara frekuensi harmonik pertama, kedua, dan ketiga adalah 1 : 2 : 3.
Perbandingan panjang gelombang antara frekuensi awal dan harmonik pertama
(fundamental) adalah 2 : 1
Semakin besar frekuensinya, semakin kecil panjang gelombang