Price to Book Value pada perusahaan batu bara
yang menjadi sampel. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price
to Book Value pada perusahaan batu bara yang
menjadi sampel. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Eno Fuji 2014 Trade off theory menyatakan bahwa penggunaan hutang akan
meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya sampai titik tertentu, setelah melewati titik tersebut
penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan dari penggunaan
hutang tidak sebanding dengan kenaikan biaya financial distress
dan konflik keagenan. Eugene F. Fama dan Kenneth 1998 “firms value
is negatively related to dividends and positively related to debt”.
Hasil tersebut juga tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Edhi
Asmirantho 2014 Debt to Equity Ratio no significant effect on firms value.
Dita Purnamaningsih dan Ni Gusti Putu Wirawati 2014 Pembiayaan melalui hutang memiliki
keuntungan tersendiri bagi perusahaan dan investor diantaranya: 1. Bunga dari hutang
mengurangi pajak, 2. Kreditur mendapatkan return
terbatas. 3. Kreditur tidak memiliki hak suara. Keuntungan tersebut mampu meningkatkan
daya tarik investor dalam membeli saham perusahaan.
Peningkatan atas
saham akan
berbanding lurus dengan peningkatan return saham.
Novia Maharani 2013 menyatakan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan yang diproksikan oleh PBV. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Tito,
Chabachib, Mulyo, dan Irine 2007, Yesi, Rika dan Nailal 2014, juga menyatakan bahwa DER
berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Eko Hidayati 2010 yang menyatakan
bahwa DER memiliki pengaruh negatif terhadap PBV.
2. Activity with Firm Value
Pada hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel activity dengan nilai
perusahaan. Kemudian secara simultan Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit margin
dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan Price to Book Value. Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Total
Asset Turnover berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel.
Hal ini bertentangan dengan pengujian hipotesis yang dilakukan oleh Novia 2013
menjelaskan bahwa TATO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Bahwa nilai TATO yang
meningkat akan
meningkatkan nilai
ROA. Peningkatan nilai TATO menunjukan bahwa
tingkat efektivitas
.perusahaan dalam
menghasilkan laba menjadi semakin efektif, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan laba
perusahaan yang berdampak pada peningkatan ROA.
Dwi Martani, Mulyono and Rahfiani 2009 Total Asset Turnover TATO reflects efficiency in
assets management to earn revenue from operating activities. Thus a higher TATO is a
benefit for the firm and can give positive effect on stock return. The result of negative correlation of
TATO on return might be caused by big firm’s ussually cannot increase their TATO easily.
Another factor that caused negative correlation is that stock return is also affected by non operating
profit which is not gained from sales.
3. Profitability with Firm Value
Pada hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabe l profitability dengan
nilai perusahaan. Kemudian secara simultan Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit margin
dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan Price to Book Value. Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Return
On Asset berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap Price to Book Value, Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price
to Book Value dan Net Profit Margin berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap Price to Book Value
pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel.
Hasil tersebut sekaligus menolak teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston 2010;
152 yaitu jika suatu perusahaan menerima tingkat pengembalian atas aset yang rendah, maka rasio
PBV akan relatif rendah dibandingkan rata-rata perusahaan lain.
Stella 2009 ROA tidak berpengaruh terhadap harga
saham dimungkinkan
karena masih
tingginya intervensi pemerintah akibat pasar efek Indonesia yang masih dikategorikan dalam pasar
sedang berkembang emerging market akibatnya banyak aturan main pasar efek yang tidak berjalan
dengan seharusnya. Hasil ini menunjukan bahwa ROA tidak mampu dijadikan indikator oleh
investor dalam menentukan keputusan membeli atau menjual suatu saham.
Dan juga menolak hasil penelitian yang dilakukan Ni Wayan Lady dan Ni Gusti Putu
2014, Novia Maharani 2013 yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan yang diproksikan PBV. Dan sesuai dengan beberapa penelitian yang
dilakukan diantaranya penelitian oleh Edhi Asmirantho 2014 bahwa ROA tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
Menurut Brigham
dan Houston
2010;133 ROE merupakan rasio yang paling penting karena merupakan laba bersih bagi
pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham. Pemegang saham pastinya ingin
mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan, dan ROE
menunjukan tingkat yang mereka peroleh. Jika ROE tinggi maka harga saham juga cenderung
akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga
saham. Dan menurut Weston dan Copeland 2010;241 hasil pengembalian atas ekuitas
mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Durotun Nasehah 2012 yang
berjudul “Analisis Pengaruh ROE, DPR, DER, Growth dan Firm Size terhadap PBV” menyatakan
bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap
PBV. ROE
merupakan indikator
keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Semakin tinggi ROE maka kinerja
perusahaan juga semakin baik. Hal ini juga akan mempertinggi kepercayaan investor terhadap
perusahaan. Oleh karena itu return saham juga akan semakin besar, maka PBV juga akan
meningkat. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Eko Hidayati 2010 yang juga
menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.
Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Net Profit Margin berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap Price to Pook Value
pada perusahaan batu bara yang tercatat di BEI.
Hal tersebut sesuai dengan teori Brigham dan Houston 2010;146 yang menjelaskan bahwa
perusahaan dengan margin laba NPM yang rendah memungkinkan akan mendapatkan tingkat
pengembalian atas investasi ROA pemegang saham yang tinggi karena adanya penggunaan
laverage
keuangan. Dengan itu dapat disimpulkan bahwa net profit margin memiliki pengaruh negatif
terhadap harga saham. Berbeda dengan penelitian Dwi Martani,
Mulyono dan Rahfiani yaitu Net Profit Margin NPM memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap harga pasar saham.
4. Market Value with Firm Value