277146020 jurnal manajemen dan bisnis

(1)

THE EFFECT OF ANALYSIS LEVERAGE, ACTIVITY, PROFITABILITY AND MARKET VALUE ON FIRM’S VALUE ON BATU BARA COMPANIES LISTED IN

INDONESIA STOCK EXCHANGE”

Dewi Sartika, Dr.Edhi Asmirantho,MM.,SE, Lesti Hartati, MBA.,SE (Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan)

ABSTRACT

The research is based on problems that a rise from the average of data leverage proxed Debt to Asset Ratio (DAR) and Debt to Equity Ratio (DER), Activity Proxed by Total Asset Turnover, Profitability proxed by Return On Asset, Return On Equity and Net Profit Margin, and than Market Value proxed by Price Earning Ratio (PER) on the Batu Bara companies listed in indonesian stock exchange in 2011-2013. Has inconsistent data between the variables studied and differences in the results of research that has been conducted by previous researchers, it is necessary to test the influence of the seven independent variable DAR, DER, TATO, ROA, ROE, NPM and PER in influencing the firm’s value proxed by Price to Book Value (PBV).

This study uses a sample of 17 Batu Bara companies from the sum of all population of 21 companies. The appropriate populations with many criteria by using purposive sampling technique.The analysis technique used a multiple linear regression with analysis to test classical assumption.

The result of research simulta neously DAR, DER, TATO, ROA, ROE, NPM and PER effect on firms value (PBV). While partially that DER and ROE had positive and significant effect on the firms value (PBV), TATO, ROA, NPM had negative and no significant effect on the firms value (PBV), DAR had negative and significant effect on the firm value (PBV) and PER had positive and no significant on the firms value (PBV).

Keywords: Firms Value,Debt to asset ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NP M), Price Earning Ratio (PER).

PENDAHULUAN

Batu bara sebagai bahan bakar telah digunakan sejak berabad-abad yang lalu. Pada awalnya, batu bara mengubah sejarah dunia modern dengan mendorong Revolusi Industri di Inggris, sejak itu batu bara tak berhenti mengubah wajah dunia dengan berbagai jejak kerusakan yang ditinggalkannya. (www.greenpeace.org)

Banyak orang yang ingin terjun dalam bisnis tambang batu bara karena dianggap menggiurkan akibat keuntungan yang besar. Tahun 2011 merupakan awal terjadinya krisis dalam bisnis batu bara yang melanda Indonesia. Dengan seiringnya waktu, anggapan orang tentang bisnis pertambangan batu bara sebagai “bisnis primadona” lama-lama telah pudar. Hal ini dikarenakan harga batu bara semakin lama

semakin menurun. (Bob Kamandanu dalam Okezone.com; selasa 14 Januari 2014). Pengaruh dari luar pun sangat kuat atas penurunan produksi. Karena trend harga komoditi batu bara dipengaruhi luar negeri. Negara-negara luar juga mengurangi energi batu bara. Hal ini membuat produksi Indonesia yang banyak mengekspor ke sana turun. Penyebab lainnya adalah krisis Eropa dan tarif luar Pemerintah RI. (Tribunnews.com; senin, 24 September 2012)


(2)

TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Variabel Independen terhadap Nilai Perusahaan (PBV)

Nilai Perusahaan - Price to Book Value

Tujuan utama perusahaan tidak lagi berorientasi pada memaksimalkan profit semata, melainkan lebih ke memaksimalkan kemakmuran para pemegang sahamnya, melalui maksimalisasi nilai perusahaan. Tujuan perusahaan dalam mengoptimalisasi nilai perusahaan tersebut dapat dicapai dengan melaksanakan fungsi dari manajemen keuangan. Fama and French (1998)

Pada penelitian ini nilai perusahaan akan diwakili oleh rasio pasar. Rasio nilai pasar yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi dipasar.

Nilai pasar (Market Value Ratio) berhubungan dengan harga saham perusahaan terhadap laba, arus kas, dan nilai buku persahamnya. Rasio ini memberikan indikasi bagi manajemen tentang bagaimana pandangan investor terhadap resiko dan prospek perusahaan dimasa depan. Jika rasio likuiditas, manajemen aset, manajemen utang dan profitabilitas semuanya terlihat baik dan kondisi ini berjalan terus menerus dan stabil maka rasio nilai pasar juga akan tinggi, harga saham kemungkinan tinggi sesuai dengan yang diperkirakan, dan manajemen telah melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga mendapat imbalan. Jika sebliknya, mungkin ada perubahan yang harus dilakukan. (Brigham dan Houston, 2010;150).

Alasan PBV dijadikan sebagai variable dependen dikarenakan PBV mempunyai peran penting sebagai suatu pertimbangan bagi investor untuk memilih saham yang akan dibeli dan PBV dapat dijadikan sebagai indicator harga/nilai saham. Ahmed dan Nanda (2004).

Laverage

- Pengaruh DAR terhadap PBV

Menurut Van Horne dan Wachowicz (1997; 138) Debt to Asset Ratio memiliki tujuan yang sama dengan rasio hutang terhadap ekuitas. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang bagi perusahaan dengan jalan menunjukan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan hutang. Eugene F.

Fama dan Kenneth (1998) “firms value is negatively related to dividends and positively related to debt”.

- Pengaruh DER terhadap PBV

Dwi Martani, Mulyono and Rahfiani (2009). “A high Debt to Equity Ratio (DER) suggest that the firm uses debt financing aggressively. The fund can be used to support long term growth for the firm so it can earn profit. This suggest that the firms debt level has not yet reached the level of financial distress”. Dalam persoalan Debt to Equity Ratio ini yang aman bagi suatu perusahaan, namun untuk konservatif biasanya Debt to Equity Ratio yang lewat 66% atau 2/3 sudah dianggap beresiko.(Irham Fahmi; 2011;128).

Novia Maharani (2013) menyatakan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dalam hal ini PBV. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Yesi, Rika dan Nailal (2014), juga menyatakan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Edhi Asmirantho (2014) yaitu DER tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Eva Eko Hidayati (2010) yang menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PBV. Aktivitas

- Pengaruh TATO terhadap PBV

Rasio perputaran total aset Total Assets Turnover (TATO) mengukur perputaran seluruh aset perusahaan, dan dihitung dengan membagi penjualan dengan total aset (Brigham dan Houtson, 2010;139). Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan oleh Novia (2013) menjelaskan bahwa TATO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Bahwa nilai TATO yang meningkat akan meningkatkan nilai ROA. Peningkatan nilai TATO menunjukan bahwa tingkat efektivitas .perusahaan dalam menghasilkan laba menjadi semakin efektif, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan laba perusahaan yang berdampak pada peningkatan ROA.

Dwi Martani, Mulyono and Rahfiani (2009) Total Asset Turnover (TATO) reflects efficiency in assets management to earn revenue from operating activities. Thus a higher TATO is a benefit for the firm and can give positive effect


(3)

on stock return. The result of negative correlation of TATO on return might be caused by big firm’s ussually cannot increase their TATO easily. Another factor that caused negative correlation is that stock return is also affected by non operating profit which is not gained from sales.

Profitabilitas

- Pengaruh ROA terhadap PBV

Menurut Weston dan Copeland (2010;240) Return On Asset (ROA) biasanya disebut sebagai “hasil pengembalian atas total aktiva” rasio ini mencoba mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan. Kadang-kadang rasio ini disebut hasil pengembalian atas investasi (return on investmen/ROI). Uraian ini khususnya bisa diterapkan dalam mengukur kinerja masing-masing segmen atau divisi dari suatu perusahaan. Manajemen perlu mengetahui hasil pengembalian operasi atas sumber daya yang digunakan oleh sebuah segmen.

Menurut Tito, Chabachib, Mulyo dan Irine (2007) ROA menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan total aset yang dimiliki perusahaan. Dengan laba yang tinggi maka tingkat kepercayaan investor akan meningkat. Dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Wayan Lady dan Ni Gusti Putu (2014), Novia Maharani (2013) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan PBV. ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin baik pula kinerja perusahaan. Dengan peningkatan profitabilitas diikuti dengan peningkatan nilai perusahaan.

Sedangkan menurut Edhi Asmirantho (2014) bahwa ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Dita Purnamaningsih dan Ni Gusti Putu (2014) bahwa Return On Asset (ROA) tidak signifikan terhadap Stock Market Price.

- Pengaruh ROE terhadap PBV

Return on equity (ROE) mencerminkan pengaruh dari seluruh rasio lain dan merupakan ukuran kinerja tunggal yang terbaik dilihat dari kacamata akuntansi. Investor sudah pasti menyukai nilai ROE yang tinggi, dan ROE yang tinggi umumnya memiliki korelasi positif dengan

harga saham yang tinggi. Namun ada beberapa faktor lain yang terlihat. Leverage keuangan pada umumnya akan meningkatkan ROE tetapi juga akan meningkatkan risiko perusahaan, yang tidak disukai oleh investor. Jadi jika ROE yang tinggi diperoleh melalui penggunaan utang dalam jumlah yang sangat besar, harga saham kemungkinan akan lebih rendah dari seharusnya dengan utang yang lebih sedikit dan ROE yang lebih rendah. Sama halnya investor akan tetarik dengan pertumbuhan. Jika ROE saat ini diperoleh dengan menunda biaya penelitian dan pengembangan yang akan membatasi pertumbuhan di masa depan, maka cara seperti ini juga akan dipandang kurang menguntungkan. (Brigham and Houston, 2010;150)

Dwi Martani, Mulyono dan Rahfiani (2009) a higher ROE shows that the firm can earn higher return on shareholders equity. A higher ROE also indicates a higher efficiency is spending money invested by shareholders to earn profit growth.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Durotun Nasehah (2012) yang berjudul “Analisis Pengaruh ROE, DPR, DER, Growth dan Firm Size terhadap PBV” menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. ROE merupakan indikator keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Semakin tinggi ROE maka kinerja perusahaan juga semakin baik. Hal ini juga akan mempertinggi kepercayaan investor terhadap perusahaan. Oleh karena itu return saham juga akan semakin besar, maka PBV juga akan meningkat.Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Eko Hidayati (2010) yang juga menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.

- Pengaruh NPM terhadap PBV

Rasio Net Profit Margin disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap penjualan. Menurut Brigham dan Houston (2010; 146) dalam bukunya menjelaskan bahwa perusahaan dengan margin laba yang rendah memungkinkan akan mendapatkan tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham yang tinggi karena adanya penggunaan leverage keuangan. Dengan itu dapat disimpulkan bahwa Net Profit Margin memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham.

Berbeda dengan penelitian Dwi Martani, Mulyono dan Rahfiani yaitu Net P rofit Margin (NPM) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.


(4)

Nilai Pasar

- Pengaruh PER terhadap PBV

Menurut Weston dan Copeland (2010; 244) dalam bukunya menjelaskan Price Earning Ratio (PER) atau harga pasar per saham terhadap laba per saham adalah ukuran yang banyak dipakai. Rasio PER ini mencerminkan banyak pengaruh yang kadang-kadang saling menghilangkan yang membuat penafsirannya menjadi sulit. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi faktor diskonto dan semakin rendah PER semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan, semakin tinggi rasio harga per laba. Sebagian orang menganggap tingkat pertumbuhan yang tinggi sulit dipertahankan sehingga unsur risiko dalam tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung menarik turun rasio PER.

Stella (2009) Price Earning Ratio (PER) mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk memperoleh setiap Rupiah laba perusahaan. Perusahaan yang memungkinkan pertumbuhan yang lebih tinggi biasanya mempunyai PER yang besar, demikian sebaliknya. Dalam hal ini penelitian menunjukan adanya pengaruh positif PER terhadap harga pasar saham. Dalam berinvestasi investor memperhatikan PER sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan investasinya. Dimana dengan meningkatnya PER investor mengharapkan adanya pertumbuhan perusahaan yang lebih tinggi. Dan dari penelitian menunjukan bahwa PER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Ahmed dan Nanda (2004) menunjukan bahwa rata-rata semua keputusan investasi di pasar modal berdasarkan pada perkembangan PBV. Disarankan penelitian PBV hendaknya menggunakan variabel-variabel pendukung antara lain pertumbuhan (Growth), EPS, PER dengan jangka waktu amatan tiga tahun. Maka dari itu penulis mencoba menambahkan variabel PER pada penelitian ini untuk menguji pengaruh terhadap PBV.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat hipotesis penelitian sebagai-berikut:

1) Debt to Asset Ratio memiliki pengaruh positif terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di BEI. 2) Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh

positif terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di BEI.

3) Total Assets Turnover memiliki pengaruh positif terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di BEI 4) Return on Asset memiliki pengaruh positif

terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di BEI. 5) Return on Equity memiliki pengaruh positif

terhadap price to Book value pada perusahaan batu bara yang tercatat di BEI. 6) Net Profit Margin memiliki pengaruh

negatif terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di BEI. 7) Price Earning Ratio memiliki pengaruh

positif terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di BEI. 8) Debt to asset ratio, debt to equity ratio,

total assets turnover, return on asset, return on equity, net profit margin dan price earning ratio secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap price to book value pada perusahaan batu bara yang tercatat di BEI.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Batu Bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian tahun 2011-2013. Jumlah perusahaan batu bara hingga tahun 2013 berjumlah 21 perusahaan. Dari populasi sejumlah 21 perusahaan tersebut diambil sampel 17 karena memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan oleh peneliti.

TEKNIK ANALISIS

Untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variable independen terhadap PBV dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda. Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut dengan asumsi klasik. Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam model regresi linier yaitu residual terdistribusi normal, tidak adanya Multikolinearitas, tidak adanya heteroskedastisitas dan tidak adanya autokorelasi pada model regresi (Duwi Priyatno2012;143).

Pengaruh hasil analisis leverage, aktivitas, profitabilitas dan nilai pasar terhadap nilai perusahaan:

Y’ = a + b1 . DAR + b2 . DER + b3 . TATO + b4 . ROA + b5 . ROE + b6 . NPM + b7 .P


(5)

Table 1

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square

F Sig.

1

Regression 1162,537 7 166,077 9,329 ,000b Residual 765,530 43 17,803

Total 1928,066 50 Sumber: Data Sekunder yang diolah

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis

Dari tabel 1 diketahui nilai F hitung sebesar 9,329 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi priceto book value atau dikatakan bahwa DAR, DER, TATO, ROA, ROE, NPM,

dan PER secara bersama-sama berpengaruh terhadap Price to Book Value.

Hasil Uji Hipotesis

Untuk menentukan pengaruh masing-masing variable bebas terhadap variable dependen digunakan uji t.

Table 2 Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 9,335 2,849 3,276 ,002

Debt to Asset Ratio -16,393 3,660 -,738 -4,479 ,000 Debt to Equity Ratio ,950 ,177 ,960 5,381 ,000 Total Asset Turnover -,312 1,488 -,028 -,210 ,835 Return On Assets -,013 ,066 -,037 -,201 ,842 Return On Equity ,035 ,014 ,444 2,603 ,013 Net Profit Margin -,036 ,024 -,251 -1,500 ,141 Price Earning Ratio ,025 ,013 ,258 1,917 ,062 Sumber: data sekunder yang diolah


(6)

Dari tabel 2 dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut: PBV = 9,335 – 16,393 DAR + 0,950 DER – 0,312

TATO – 0,013 ROA + 0,035 ROE – 0,036 NPM + 0,025 PER

Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar 9,335 menyatakan bahwa jika variabel DAR, DER, TATO, ROA, ROE, NPM, dan PER dianggap konstan, maka besarnya nilai PBV yaitu sebesar 0.

2) Koefisien regresi DAR sebesar -16,393 menyatakan bahwa terdapat kenaikan DAR maka akan menurunkan PBV.

3) Koefisien regresi DER sebesar 0,950 menyatakan bahwa terdapat kenaikan DER maka akan menaikan PBV.

4) Koefisien regresi TATO sebesar -0,312 menyatakan bahwa terdapat kenaikan TATO maka akan menurunkan PBV.

5) Koefisien regresi ROA sebesar -0,013 menyatakan bahwa terdapat kenaikan ROA maka akan menurunkan PBV.

6) Koefisien regresi ROE sebesar 0,035 menyatakan bahwa terdapat kenaikan ROE maka akan menaikan PBV.

7) Koefisien regresi NPM sebesar -0,036 menyatakan bahwa terdapat kenaikan NPM maka akan menurunkan PBV.

8) Koefisien regresi PER sebesar 0,025 menyatakan bahwa terdapat kenaikan PER maka akan menaikan PBV.

Table 3 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,777a ,603 ,538 4,21936 1,948

Sumber: data sekunder yang diolah Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui model yang terdirir dari hasil nilai korelasi bergan (R), koefisien determinasi (R Square), koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square bahwa angka Adjusted R Square), dan ukuran kesalahan prediksi (Std error of the Estimate). Berikut interpretasi hasil model regresi linier berganda:

a) Nilai R sebesar 0.777, artinya korelasi antara variabel Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Price Earning Ratio sebesar 0.777. Hal ini berarti terjadi hubungan yang kuat karena nilai R berada diantara 0 dan 1. b) Koefisien Determinasi (R Square) sebesar

0.603 atau 60,3%. Hasil ini menunjukan bahwa variasi Price to Book value (PBV) dapat dijelaskan oleh nilai Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Price Earning Ratio sebesar 60.3%. sedangkan sisanya sebesar 39.7% (100%-60.3%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini.

c) Adjusted R Square sebesar 0,538. Hal ini berarti bahwa 53,8% variabel Price to Book

Value perusahaan batu bara dapat dijelaskan oleh variabel Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Price Earning Ratio. Terhadap variabel Price to Book Value. Adjusted R Square digunakan karena variabel independen dalam penelitian ini lebih dari satu.

d) Standar Error of the Estimate, adalah ukuran kesalahan prediksi dalam penelitian ini yaitu sebesar 1.948. Artinya kesalahan yang dapat terjadi dalam memprediksi tingkat P rice to Book Value sebesar 1.948. INTERPRETASI HASIL

1. Leverage with Firm Value

Pada hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel laverage dengan nilai perusahaan. Kemudian secara simultan Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit margin dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Price to Book Value). Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Debt to Asset Ratio berpengaruh negatif dan signifikan


(7)

Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eno Fuji (2014) Trade off theory menyatakan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya sampai titik tertentu, setelah melewati titik tersebut penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan dari penggunaan hutang tidak sebanding dengan kenaikan biaya financial distress dan konflik keagenan.

Eugene F. Fama dan Kenneth (1998) “firms value is negatively related to dividends and positively related to debt”.

Hasil tersebut juga tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Edhi Asmirantho (2014) Debt to Equity Ratio no significant effect on firms value.

Dita Purnamaningsih dan Ni Gusti Putu Wirawati (2014) Pembiayaan melalui hutang memiliki keuntungan tersendiri bagi perusahaan dan investor diantaranya: 1). Bunga dari hutang mengurangi pajak, 2). Kreditur mendapatkan return terbatas. 3). Kreditur tidak memiliki hak suara. Keuntungan tersebut mampu meningkatkan daya tarik investor dalam membeli saham perusahaan. Peningkatan atas saham akan berbanding lurus dengan peningkatan return saham.

Novia Maharani (2013) menyatakan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan oleh PBV. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Tito, Chabachib, Mulyo, dan Irine (2007), Yesi, Rika dan Nailal (2014), juga menyatakan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Eko Hidayati (2010) yang menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh negatif terhadap PBV.

2. Activity with Firm Value

Pada hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel activity dengan nilai perusahaan. Kemudian secara simultan Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit margin dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Price to Book Value). Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Total Asset Turnover berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel.

Hal ini bertentangan dengan pengujian hipotesis yang dilakukan oleh Novia (2013) menjelaskan bahwa TATO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Bahwa nilai TATO yang meningkat akan meningkatkan nilai ROA. Peningkatan nilai TATO menunjukan bahwa tingkat efektivitas .perusahaan dalam menghasilkan laba menjadi semakin efektif, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan laba perusahaan yang berdampak pada peningkatan ROA.

Dwi Martani, Mulyono and Rahfiani (2009) Total Asset Turnover (TATO) reflects efficiency in assets management to earn revenue from operating activities. Thus a higher TATO is a benefit for the firm and can give positive effect on stock return. The result of negative correlation of TATO on return might be caused by big firm’s ussually cannot increase their TATO easily. Another factor that caused negative correlation is that stock return is also affected by non operating profit which is not gained from sales.

3. Profitability with Firm Value

Pada hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabe l profitability dengan nilai perusahaan. Kemudian secara simultan Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit margin dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Price to Book Value). Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Return On Asset berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Price to Book Value, Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Book Value dan Net Profit Margin berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel.

Hasil tersebut sekaligus menolak teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2010; 152) yaitu jika suatu perusahaan menerima tingkat pengembalian atas aset yang rendah, maka rasio PBV akan relatif rendah dibandingkan rata-rata perusahaan lain.

Stella (2009) ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham dimungkinkan karena masih tingginya intervensi pemerintah akibat pasar efek Indonesia yang masih dikategorikan dalam pasar sedang berkembang (emerging market) akibatnya banyak aturan main pasar efek yang tidak berjalan dengan seharusnya. Hasil ini menunjukan bahwa ROA tidak mampu dijadikan indikator oleh


(8)

investor dalam menentukan keputusan membeli atau menjual suatu saham.

Dan juga menolak hasil penelitian yang dilakukan Ni Wayan Lady dan Ni Gusti Putu (2014), Novia Maharani (2013) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan PBV. Dan sesuai dengan beberapa penelitian yang dilakukan diantaranya penelitian oleh Edhi Asmirantho (2014) bahwa ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2010;133) ROE merupakan rasio yang paling penting karena merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham. Pemegang saham pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan, dan ROE menunjukan tingkat yang mereka peroleh. Jika ROE tinggi maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham. Dan menurut Weston dan Copeland (2010;241) hasil pengembalian atas ekuitas mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Durotun Nasehah (2012) yang berjudul “Analisis Pengaruh ROE, DPR, DER, Growth dan Firm Size terhadap PBV” menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. ROE merupakan indikator keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Semakin tinggi ROE maka kinerja perusahaan juga semakin baik. Hal ini juga akan mempertinggi kepercayaan investor terhadap perusahaan. Oleh karena itu return saham juga akan semakin besar, maka PBV juga akan meningkat. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Eko Hidayati (2010) yang juga menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.

Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Net Profit Margin berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Price to Pook Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di BEI.

Hal tersebut sesuai dengan teori Brigham dan Houston (2010;146) yang menjelaskan bahwa perusahaan dengan margin laba (NPM) yang rendah memungkinkan akan mendapatkan tingkat pengembalian atas investasi (ROA) pemegang saham yang tinggi karena adanya penggunaan laverage keuangan. Dengan itu dapat disimpulkan bahwa net profit margin memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham.

Berbeda dengan penelitian Dwi Martani, Mulyono dan Rahfiani yaitu Net Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.

4. Market Value with Firm Value

Pada hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabe l Market Value dengan nilai perusahaan. Kemudian secara simultan Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit margin dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Price to Book Value). Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Price Earning Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Stella (2009) Price Earning Ratio (PER) mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk memperoleh setiap Rupiah laba perusahaan. Perusahaan yang memungkinkan pertumbuhan yang lebih tinggi biasanya mempunyai PER yang besar, demikian sebaliknya. Dalam hal ini penelitian menunjukan adanya pengaruh positif PER terhadap harga pasar saham. Dalam berinvestasi investor memperhatikan PER sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan investasinya. Dimana dengan meningkatnya PER investor mengharapkan adanya pertumbuhan perusahaan yang lebih tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Perhitungan rasio-rasio yang mewakili Leverage, aktivitas, profitabilitas, nilai pasar dan nilai perusahaan.

1) Hasil pengujian statistik yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Leverage, aktivitas, profitabilitas dan nilai pasar terhadap nilai perusahaan pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji F, uji t, uji R2, yang dipaparkan sebagai berikut:

a) Uji F

Pengujian dengan uji F menyatakan bahwa secara serentak/bersama-sama variabel Debt to Asset Ratio, debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On equity, Net Profit Margin dan Price Earning Ratio


(9)

berpengaruh signifikan terhadap Price to Book Value. Ketujuh variabel tersebut berpengaruh sebesar 932.9% terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan Debt to Asset Ratio, debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On equity, Net Profit Margin dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap Price to Book Value dapat diterima.

b) Uji t

Pengujian dengan menggunakan uji t menyatakan bahwa ada tiga variabel yang berpengaruh positif terhadap Price to Book Value yaitu Debt to Equity Ratio (5,381), Return On Equity (2,603) dan Price Earning Ratio (1,917) pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan variabel Debt to Asset Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset,dan Net Profit Margin berpengaruh negatif terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. c) Uji R Square

Pengujian dengan uji R Square menyatakan bahwa variabel Debt to Asset Ratio, debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On equity, Net Profit Margin dan Price Earning Ratio telah menyumbang 53,8% terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sisanya 46,2% (100%-53,8%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini.

Saran

Saran yang dapat dikemukakan penulis sesuai dengan permasalahan yang ditemukan dalam penelitian mengenai “ Pengaruh Hasil Analisis Leverage, Aktivitas, Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Batu Bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia” yaitu sebagai berikut:

1) Bagi para investor atau calon investor yang akan melakukan kegiatan investasi pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dapat menggunakan informasi tentang leverage, aktivitas, profitabilitas dan nilai pasar ini sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan dalam berinvestasi

sehingga kerugian dalam berinvestasi dapat dihindari sedini mungkin.

2) Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa, sebaiknya menggunakan variabel-variabel tambahan lainnya untuk memprediksi tingkat nilai perusahaan yang akan menajdi penilaian pihak internal maupun eksternal perusahaan. Variabel-variabel lain yang bisa ditambahkan seperti rasio fundamental dan rasio teknikal. Dan juga dapat menambahklan jumlah perusahaan lainnya yang masih sejenis dan menambahkan tahun penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Parvez. Sudhir, Nanda. 2004. Style investing:incorporating PBV in value stocks. The Journal of Portofolio management. Brigham F. Eugene, Houston. Joel F. 2010.

Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

D agus Harjito dan Martono, 2012, Manajemen keuangan, Ekonisa. Yogyakarta

Darsono P. 2010. Pendekatan Praktis Manajemen Keuangan. Nusantara Consulting, Jakarta. Dasmond Wira, 2011. Analisis Fundamental

Saham, gramedia Jakarta

Dita Purnamaningsih dan Ni Gusti Putu Wirawati. 2014. The effect of return on asset, capital stucture and price to book value on stock return. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 9.1 (2014): 1-16

Durrotun Nasehah dan Widyanti Tri Endang, 2012. Pengaruh ROE, DER, DPR, Growth dan Firm Size terhadap Price to Book Value (PBV)(Studi kasus pada perusahaan manufaktur yang listed di BEI periode tahun 2007-2010). Diponegoro Journal of Management Volume 1 nomor 1 tahun 2012 Halaman 1-9

Duwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Dwi Martani, Mulyono dan Rahfiani Khairurizka. 2009. The effect of financial ratios, firm size, and cash flow from operating activities in the interim report to the stock return. Chinese Business review. ISSN june 2009 Vol. 8 No. 6 (Serial no. 72)


(10)

Edhi Asmirantho. 2014. Effect of Financial Fundamental Factors and Macroeconomics to Stock Return with Implications on Corporate Value (Tobins Q) Real Estate and Property Go Public in Indonesia. Journal of Business and Management (JOBMAN), Vol. 1 No. 1 Jan 2014.

Edhi Asmirantho. 2013. Financial management. Bogor: Universitas Pakuan (Diktat Kuliah) Eno Fuji Astriani. 2014. The influence of

managerial ownership, leverage, profitability, size and investment opportunity set of the firm value. Jurnal akuntansi vol. 2, no. 1 tahun 2014

Euis.Soliha, Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan serta Beberapa Faktor yang mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol 9. No. 2 September: 149-163

Eva Eko Hidayati. 2010. Analisis Pengaruh DER, DPR, ROE dan Size Terhadap PBV perusahaan Manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2007.Jurnal Universitas Diponegoro, Semarang. Masters Thesis. Fama. Eugene F, French. kenneth R. 1998. Taxes,

Financing Decision and Firm Value. The Journal of Finance. Vol LIII No. 3, June, pp 819-843

Irham Fahmi. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta, Bandung.

Irham Fahmi. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Mitra Wacana Media, Jakarta.

K.R. Subramanyam, John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Keown, Arthur J., John D. Martin, J. William Petty

dan David F. Scott, JR. 2008. Manajemen Keuangan Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Alih Bahasa: Haryandini, PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Ni Wayan Lady Andini, Ni GustiPutu Wirawati. 2014. pengaruh Cash Flow pada Kinerja Keuangan dan Implikasinya pada Nilai Perusahaan Manufaktur. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.1 tahun 2014 hal: 107-121.

Novia Maharani Yuliana Dewi Putri Sari. 2013. Analisis Pengaruh Laverage, Efektivitas Aset

dan Sales terhadap Profitabilitas serta dampaknya terhadap Nilai Perusahaan (studi pada Perusahaan di Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode tahun 2007-2011). Diponegoro Journal Of Management. Vol 2, Nomor 3 tahun 2013 Hal 1

Nuryaman. 2012. The Influence of corporate governance practices on the company’s financial ferpormance: studies on the companies surveyed by IICG and listed on the Indonesia Stock Exchange” 3rd International Conference on Business and Economic research (3rd ICBER 2012) Proceeding.

Rr.Fitria Agustin. 2013. Analisis Pengaruh PBV, EPS, PER dan ROA terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Journal Dinamika Manajemen. Vol. 3 No. 2 hal: 65-80

Stella. 2009. The influence price earning ratio, debt to equity ratio, return on asset and price to book value on the stock market price.the journal business and accounting. Vol 11. No. 02 August. Pp97-106

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bamdung. Tito Perdana Putra, M. Chabachib, Mulyo

Haryanto dan Irine Rini Demi Pangestuti. 2007. Pengaruh kinerja keuangan dan beta saham terhadap price to book value (studi pada perusahaan Real Estate dan Property yang listed di BEI periode tahun 2004-2006). Jurnal studi manajemen dan organisasi Universitas Diponegoro. Vol 04 no. 02 tahun 2007. Hal 81

Van Horne. James C, Wachowicz. John M. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi kesembilan. Alih Bahasa: Heru Sutojo. Salemba Empat, Jakarta.

Werner R. Murhadi. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham. Salemba Empat, Jakarta.

Weston J. Fred, Copeland E.Thomas. 2010. Manajemen Keuangan. Alih Bahasa: Jaka Wasana dan Kibrandoko.Binarupa Aksara Publisher, Tanggerang.

Yesi Rahmatika, Rika Desiyanti dan Nailal Husna. 2014. Pengaruh Likuiditas, Laverage,


(11)

Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Price to book value (pada beberapa sub sektor perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Bung Hatta University Journal of management Volume 5 nomor 2 tahun 2014.

www.greenpeace.org www.idx.co.id

www.okezone.com/ Bob Kamandanu, selasa 14 Januari 2014

www.sahamok.com


(1)

Dari tabel 2 dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut: PBV = 9,335 – 16,393 DAR + 0,950 DER – 0,312

TATO – 0,013 ROA + 0,035 ROE – 0,036 NPM + 0,025 PER

Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar 9,335 menyatakan bahwa jika variabel DAR, DER, TATO, ROA, ROE, NPM, dan PER dianggap konstan, maka besarnya nilai PBV yaitu sebesar 0.

2) Koefisien regresi DAR sebesar -16,393 menyatakan bahwa terdapat kenaikan DAR maka akan menurunkan PBV.

3) Koefisien regresi DER sebesar 0,950 menyatakan bahwa terdapat kenaikan DER maka akan menaikan PBV.

4) Koefisien regresi TATO sebesar -0,312 menyatakan bahwa terdapat kenaikan TATO maka akan menurunkan PBV.

5) Koefisien regresi ROA sebesar -0,013 menyatakan bahwa terdapat kenaikan ROA maka akan menurunkan PBV.

6) Koefisien regresi ROE sebesar 0,035 menyatakan bahwa terdapat kenaikan ROE maka akan menaikan PBV.

7) Koefisien regresi NPM sebesar -0,036 menyatakan bahwa terdapat kenaikan NPM maka akan menurunkan PBV.

8) Koefisien regresi PER sebesar 0,025 menyatakan bahwa terdapat kenaikan PER maka akan menaikan PBV.

Table 3 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,777a ,603 ,538 4,21936 1,948

Sumber: data sekunder yang diolah Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui model yang terdirir dari hasil nilai korelasi bergan (R), koefisien determinasi (R Square), koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square bahwa angka Adjusted R Square), dan ukuran kesalahan prediksi (Std error of the Estimate). Berikut interpretasi hasil model regresi linier berganda:

a) Nilai R sebesar 0.777, artinya korelasi antara variabel Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Price Earning Ratio sebesar 0.777. Hal ini berarti terjadi hubungan yang kuat karena nilai R berada diantara 0 dan 1. b) Koefisien Determinasi (R Square) sebesar

0.603 atau 60,3%. Hasil ini menunjukan bahwa variasi Price to Book value (PBV) dapat dijelaskan oleh nilai Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Price Earning Ratio sebesar 60.3%. sedangkan sisanya sebesar 39.7% (100%-60.3%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini.

c) Adjusted R Square sebesar 0,538. Hal ini berarti bahwa 53,8% variabel Price to Book

Value perusahaan batu bara dapat dijelaskan oleh variabel Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit Margin, Price Earning Ratio. Terhadap variabel Price to Book Value. Adjusted R Square digunakan karena variabel independen dalam penelitian ini lebih dari satu.

d) Standar Error of the Estimate, adalah ukuran kesalahan prediksi dalam penelitian ini yaitu sebesar 1.948. Artinya kesalahan yang dapat terjadi dalam memprediksi tingkat P rice to Book Value sebesar 1.948. INTERPRETASI HASIL

1. Leverage with Firm Value

Pada hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel laverage dengan nilai perusahaan. Kemudian secara simultan Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit margin dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Price to Book Value). Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Debt to Asset Ratio berpengaruh negatif dan signifikan


(2)

Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel. Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eno Fuji (2014) Trade off theory menyatakan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya sampai titik tertentu, setelah melewati titik tersebut penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan dari penggunaan hutang tidak sebanding dengan kenaikan biaya financial distress dan konflik keagenan.

Eugene F. Fama dan Kenneth (1998) “firms value is negatively related to dividends and positively related to debt”.

Hasil tersebut juga tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Edhi Asmirantho (2014) Debt to Equity Ratio no significant effect on firms value.

Dita Purnamaningsih dan Ni Gusti Putu Wirawati (2014) Pembiayaan melalui hutang memiliki keuntungan tersendiri bagi perusahaan dan investor diantaranya: 1). Bunga dari hutang mengurangi pajak, 2). Kreditur mendapatkan return terbatas. 3). Kreditur tidak memiliki hak suara. Keuntungan tersebut mampu meningkatkan daya tarik investor dalam membeli saham perusahaan. Peningkatan atas saham akan berbanding lurus dengan peningkatan return saham.

Novia Maharani (2013) menyatakan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan oleh PBV. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Tito, Chabachib, Mulyo, dan Irine (2007), Yesi, Rika dan Nailal (2014), juga menyatakan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Eko Hidayati (2010) yang menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh negatif terhadap PBV.

2. Activity with Firm Value

Pada hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel activity dengan nilai perusahaan. Kemudian secara simultan Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit margin dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Price to Book Value). Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Total Asset Turnover berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel.

Hal ini bertentangan dengan pengujian hipotesis yang dilakukan oleh Novia (2013) menjelaskan bahwa TATO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Bahwa nilai TATO yang meningkat akan meningkatkan nilai ROA. Peningkatan nilai TATO menunjukan bahwa tingkat efektivitas .perusahaan dalam menghasilkan laba menjadi semakin efektif, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan laba perusahaan yang berdampak pada peningkatan ROA.

Dwi Martani, Mulyono and Rahfiani (2009) Total Asset Turnover (TATO) reflects efficiency in assets management to earn revenue from operating activities. Thus a higher TATO is a benefit for the firm and can give positive effect on stock return. The result of negative correlation of TATO on return might be caused by big firm’s ussually cannot increase their TATO easily. Another factor that caused negative correlation is that stock return is also affected by non operating profit which is not gained from sales.

3. Profitability with Firm Value

Pada hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabe l profitability dengan nilai perusahaan. Kemudian secara simultan Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit margin dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Price to Book Value). Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Return On Asset berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Price to Book Value, Return On Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Book Value dan Net Profit Margin berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel.

Hasil tersebut sekaligus menolak teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2010; 152) yaitu jika suatu perusahaan menerima tingkat pengembalian atas aset yang rendah, maka rasio PBV akan relatif rendah dibandingkan rata-rata perusahaan lain.

Stella (2009) ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham dimungkinkan karena masih tingginya intervensi pemerintah akibat pasar efek Indonesia yang masih dikategorikan dalam pasar sedang berkembang (emerging market) akibatnya banyak aturan main pasar efek yang tidak berjalan dengan seharusnya. Hasil ini menunjukan bahwa ROA tidak mampu dijadikan indikator oleh


(3)

investor dalam menentukan keputusan membeli atau menjual suatu saham.

Dan juga menolak hasil penelitian yang dilakukan Ni Wayan Lady dan Ni Gusti Putu (2014), Novia Maharani (2013) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan PBV. Dan sesuai dengan beberapa penelitian yang dilakukan diantaranya penelitian oleh Edhi Asmirantho (2014) bahwa ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2010;133) ROE merupakan rasio yang paling penting karena merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham. Pemegang saham pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka investasikan, dan ROE menunjukan tingkat yang mereka peroleh. Jika ROE tinggi maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham. Dan menurut Weston dan Copeland (2010;241) hasil pengembalian atas ekuitas mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Durotun Nasehah (2012) yang berjudul “Analisis Pengaruh ROE, DPR, DER, Growth dan Firm Size terhadap PBV” menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. ROE merupakan indikator keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Semakin tinggi ROE maka kinerja perusahaan juga semakin baik. Hal ini juga akan mempertinggi kepercayaan investor terhadap perusahaan. Oleh karena itu return saham juga akan semakin besar, maka PBV juga akan meningkat. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Eko Hidayati (2010) yang juga menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV.

Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Net Profit Margin berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Price to Pook Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di BEI.

Hal tersebut sesuai dengan teori Brigham dan Houston (2010;146) yang menjelaskan bahwa perusahaan dengan margin laba (NPM) yang rendah memungkinkan akan mendapatkan tingkat pengembalian atas investasi (ROA) pemegang saham yang tinggi karena adanya penggunaan laverage keuangan. Dengan itu dapat disimpulkan bahwa net profit margin memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham.

Berbeda dengan penelitian Dwi Martani, Mulyono dan Rahfiani yaitu Net Profit Margin (NPM) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga pasar saham.

4. Market Value with Firm Value

Pada hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabe l Market Value dengan nilai perusahaan. Kemudian secara simultan Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On Equity, Net Profit margin dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Price to Book Value). Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh bahwa Price Earning Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang menjadi sampel.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Stella (2009) Price Earning Ratio (PER) mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk memperoleh setiap Rupiah laba perusahaan. Perusahaan yang memungkinkan pertumbuhan yang lebih tinggi biasanya mempunyai PER yang besar, demikian sebaliknya. Dalam hal ini penelitian menunjukan adanya pengaruh positif PER terhadap harga pasar saham. Dalam berinvestasi investor memperhatikan PER sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan investasinya. Dimana dengan meningkatnya PER investor mengharapkan adanya pertumbuhan perusahaan yang lebih tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Perhitungan rasio-rasio yang mewakili Leverage, aktivitas, profitabilitas, nilai pasar dan nilai perusahaan.

1) Hasil pengujian statistik yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Leverage, aktivitas, profitabilitas dan nilai pasar terhadap nilai perusahaan pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji F, uji t, uji R2, yang dipaparkan sebagai berikut:

a) Uji F

Pengujian dengan uji F menyatakan bahwa secara serentak/bersama-sama variabel Debt to Asset Ratio, debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On equity, Net Profit Margin dan Price Earning Ratio


(4)

berpengaruh signifikan terhadap Price to Book Value. Ketujuh variabel tersebut berpengaruh sebesar 932.9% terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan Debt to Asset Ratio, debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On equity, Net Profit Margin dan Price Earning Ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap Price to Book Value dapat diterima.

b) Uji t

Pengujian dengan menggunakan uji t menyatakan bahwa ada tiga variabel yang berpengaruh positif terhadap Price to Book Value yaitu Debt to Equity Ratio (5,381), Return On Equity (2,603) dan Price Earning Ratio (1,917) pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan variabel Debt to Asset Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset,dan Net Profit Margin berpengaruh negatif terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. c) Uji R Square

Pengujian dengan uji R Square menyatakan bahwa variabel Debt to Asset Ratio, debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Return On Asset, Return On equity, Net Profit Margin dan Price Earning Ratio telah menyumbang 53,8% terhadap Price to Book Value pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sisanya 46,2% (100%-53,8%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini.

Saran

Saran yang dapat dikemukakan penulis sesuai dengan permasalahan yang ditemukan dalam penelitian mengenai “ Pengaruh Hasil Analisis Leverage, Aktivitas, Profitabilitas dan Nilai Pasar terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Batu Bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia” yaitu sebagai berikut:

1) Bagi para investor atau calon investor yang akan melakukan kegiatan investasi pada perusahaan batu bara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dapat menggunakan informasi tentang leverage, aktivitas, profitabilitas dan nilai pasar ini sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan dalam berinvestasi

sehingga kerugian dalam berinvestasi dapat dihindari sedini mungkin.

2) Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa, sebaiknya menggunakan variabel-variabel tambahan lainnya untuk memprediksi tingkat nilai perusahaan yang akan menajdi penilaian pihak internal maupun eksternal perusahaan. Variabel-variabel lain yang bisa ditambahkan seperti rasio fundamental dan rasio teknikal. Dan juga dapat menambahklan jumlah perusahaan lainnya yang masih sejenis dan menambahkan tahun penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Parvez. Sudhir, Nanda. 2004. Style investing:incorporating PBV in value stocks. The Journal of Portofolio management. Brigham F. Eugene, Houston. Joel F. 2010.

Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

D agus Harjito dan Martono, 2012, Manajemen keuangan, Ekonisa. Yogyakarta

Darsono P. 2010. Pendekatan Praktis Manajemen Keuangan. Nusantara Consulting, Jakarta. Dasmond Wira, 2011. Analisis Fundamental

Saham, gramedia Jakarta

Dita Purnamaningsih dan Ni Gusti Putu Wirawati. 2014. The effect of return on asset, capital stucture and price to book value on stock return. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 9.1 (2014): 1-16

Durrotun Nasehah dan Widyanti Tri Endang, 2012. Pengaruh ROE, DER, DPR, Growth dan Firm Size terhadap Price to Book Value (PBV)(Studi kasus pada perusahaan manufaktur yang listed di BEI periode tahun 2007-2010). Diponegoro Journal of Management Volume 1 nomor 1 tahun 2012 Halaman 1-9

Duwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Dwi Martani, Mulyono dan Rahfiani Khairurizka. 2009. The effect of financial ratios, firm size, and cash flow from operating activities in the interim report to the stock return. Chinese Business review. ISSN june 2009 Vol. 8 No. 6 (Serial no. 72)


(5)

Edhi Asmirantho. 2014. Effect of Financial Fundamental Factors and Macroeconomics to Stock Return with Implications on Corporate Value (Tobins Q) Real Estate and Property Go Public in Indonesia. Journal of Business and Management (JOBMAN), Vol. 1 No. 1 Jan 2014.

Edhi Asmirantho. 2013. Financial management. Bogor: Universitas Pakuan (Diktat Kuliah) Eno Fuji Astriani. 2014. The influence of

managerial ownership, leverage, profitability, size and investment opportunity set of the firm value. Jurnal akuntansi vol. 2, no. 1 tahun 2014

Euis.Soliha, Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan serta Beberapa Faktor yang mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol 9. No. 2 September: 149-163

Eva Eko Hidayati. 2010. Analisis Pengaruh DER, DPR, ROE dan Size Terhadap PBV perusahaan Manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2007.Jurnal Universitas Diponegoro, Semarang. Masters Thesis. Fama. Eugene F, French. kenneth R. 1998. Taxes,

Financing Decision and Firm Value. The Journal of Finance. Vol LIII No. 3, June, pp 819-843

Irham Fahmi. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta, Bandung.

Irham Fahmi. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Mitra Wacana Media, Jakarta.

K.R. Subramanyam, John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Keown, Arthur J., John D. Martin, J. William Petty

dan David F. Scott, JR. 2008. Manajemen Keuangan Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Alih Bahasa: Haryandini, PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Ni Wayan Lady Andini, Ni GustiPutu Wirawati. 2014. pengaruh Cash Flow pada Kinerja Keuangan dan Implikasinya pada Nilai Perusahaan Manufaktur. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.1 tahun 2014 hal: 107-121.

Novia Maharani Yuliana Dewi Putri Sari. 2013. Analisis Pengaruh Laverage, Efektivitas Aset

dan Sales terhadap Profitabilitas serta dampaknya terhadap Nilai Perusahaan (studi pada Perusahaan di Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode tahun 2007-2011). Diponegoro Journal Of Management. Vol 2, Nomor 3 tahun 2013 Hal 1

Nuryaman. 2012. The Influence of corporate governance practices on the company’s financial ferpormance: studies on the companies surveyed by IICG and listed on

the Indonesia Stock Exchange” 3rd

International Conference on Business and Economic research (3rd ICBER 2012) Proceeding.

Rr.Fitria Agustin. 2013. Analisis Pengaruh PBV, EPS, PER dan ROA terhadap Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Journal Dinamika Manajemen. Vol. 3 No. 2 hal: 65-80

Stella. 2009. The influence price earning ratio, debt to equity ratio, return on asset and price to book value on the stock market price.the journal business and accounting. Vol 11. No. 02 August. Pp97-106

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bamdung. Tito Perdana Putra, M. Chabachib, Mulyo

Haryanto dan Irine Rini Demi Pangestuti. 2007. Pengaruh kinerja keuangan dan beta saham terhadap price to book value (studi pada perusahaan Real Estate dan Property yang listed di BEI periode tahun 2004-2006). Jurnal studi manajemen dan organisasi Universitas Diponegoro. Vol 04 no. 02 tahun 2007. Hal 81

Van Horne. James C, Wachowicz. John M. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi kesembilan. Alih Bahasa: Heru Sutojo. Salemba Empat, Jakarta.

Werner R. Murhadi. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham. Salemba Empat, Jakarta.

Weston J. Fred, Copeland E.Thomas. 2010. Manajemen Keuangan. Alih Bahasa: Jaka Wasana dan Kibrandoko.Binarupa Aksara Publisher, Tanggerang.

Yesi Rahmatika, Rika Desiyanti dan Nailal Husna. 2014. Pengaruh Likuiditas, Laverage,


(6)

Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Price to book value (pada beberapa sub sektor perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Bung Hatta University Journal of management Volume 5 nomor 2 tahun 2014.

www.greenpeace.org www.idx.co.id

www.okezone.com/ Bob Kamandanu, selasa 14 Januari 2014

www.sahamok.com