Tata Cara Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Tahun Anggaran 2005 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
No. PER-21 PB2005 Tanggal 29 Juli 2005 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga
Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca Kementerian NegaraLembaga disampaikan kepada Menteri Keuangan cq. Direktur Jenderal Perbendaharaan, dengan ketentuan sebagai berikut :
A. Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan semester I Tahun Anggaran 2005 selambat-lambatnya pada tanggal 3 Oktober 2005
B. Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2005 selambat-lambatnya pada tanggal 28 Februari 2006.
C.
Laporan Realisasi Anggaran Triwulan III Tahun Anggaran 2005 selambat-lambatnya pada tanggal 23 November 2005
D.
Untuk memenuhi target penyampaian laporan keuangan di atas, disampaikan jadwal pengiriman laporan dari tingkat Satuan kerja UAKPA sampai dengan tingkat kementerian
negaralembaga UAPA sesuai dengan Lampiran V Peraturan Dirjen PBN.
VI. LAIN-LAIN PENDUKUNG LAPORAN KEUANGAN
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk menunjang kelengkapan dan keakuratan data dalam laporan keuangan yaitu :
A.
Kementerian negaralembaga yang menggunakan anggaran pembiayaan dan perhitungan di samping menyampaikan laporan keuangan bagian anggarannya juga menyampaikan laporan
keuangan bagian anggaran pembiayaan dan perhitungan yang digunakan. Aset tetap yang dibeli dari anggaran pembiayaan dan perhitungan harus dicatat di dalam neraca kementerian
negaralembaga;
B. Laporan Keuangan kementerian negaralembaga yang disampaikan termasuk dana dekonsentrasi yang disalurkan melalui dinas provinsi dan tugas pembantuan yang disalurkan
melalui provinsikotamadyakabupatendesa; C. Sebelum melaksanakan proses Tahun Anggaran 2005, proses tutup tahun untuk Tahun
Anggaran 2004 harus dilaksanakan; D. Kementerian negaralembaga mencetak buku besar untuk keperluan rekonsiliasi dengan
Direktorat Informasi dan Akuntansi.
VII. ISI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca kementerian negaralembaga disertai dengan penjelasan atas laporan yang memuat :
A. Uraian Umum; B. Kebijakan Akuntansi;
C. Penjelasan atas Pos Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca; D. Informasi tambahan bila diperlukan.
VIII. POS-POS LAPORAN KEUANGAN
Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca kementerian negaralembaga. A. Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran
1. Pendapatan:
a. Penerimaan Perpajakan b.
Penerimaan Negara Bukan Pajak. c.
Penerimaan Hibah. 2. Belanja Negara :
8
Tata Cara Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Tahun Anggaran 2005 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
No. PER-21 PB2005 Tanggal 29 Juli 2005 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga
a.
Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja :
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Barang
3
Belanja Modal
4
Pembayaran Bunga Utang
5
Subsidi
6
Belanja Hibah
7
Bantuan Sosial
8
Belanja Lain-lain
b.
Belanja Untuk Daerah : 1 Dana Perimbangan :
♦
Dana Bagi Hasil;
♦
Dana Alokasi Umum;
♦
Dana Alokasi Khusus. 2 Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang .
♦
Dana Otonomi Khusus
♦
Dana Penyeimbang 3. Pembiayaan :
a. Pembiayaan Dalam Negeri Netto :
1
Pembiayaan Dalam Negeri Bruto Perbankan Dalam Negeri
Non Perbankan Dalam Negeri.
2
Pembayaran Cicilan Pokok Utang Dalam Negeri b. Pembiayaan Luar Negeri Netto :
1 Penarikan Pinjaman Luar Negeri Bruto : Pinjaman Program
Pinjaman Proyek. 2 Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri.
B. Pos-Pos Neraca : 1. Aset Lancar terdiri dari :
a. Kas dan Bank 1 Kas di Bendahara Pengeluaran;
2 Kas di Bendahara Penerimaan. b. Piutang :
1 Piutang Pajak ; 2 Piutang PNBP;
3 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran; 4 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi;
5 Bagian Lancar Investasi Permanen ; 6 Piutang Bukan Pajak Lainnya.
c. Investasi Jangka Pendek : 1
Investasi dalam Deposito; 2
Investasi dalam Surat Utang Negara; 3
Investasi Jangka Pendek Lainnya. d. Persediaan
2. Investasi Jangka Panjang :
9
Tata Cara Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Tahun Anggaran 2005 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
No. PER-21 PB2005 Tanggal 29 Juli 2005 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga
I. Investasi Non Permanen a. Rekening Dana InvestasiRekening Pembangunan Daerah;
b. Dana Restrukturisasi Perbankan; c. Dana Bergulir;
d. Investasi dalam Obligasi; e. Penyertaan Modal Pemerintah dalam Proyek Pembangunan;
f. Investasi Non Permanen Lainnya.
II. Investasi Permanen a. Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah;
b. Investasi Permanen Lainnya. 3. Aset Tetap :
a.
Tanah;
b.
Peralatan dan Mesin;
c.
Gedung dan Bangunan;
d.
Jalan, Irigasi dan Jaringan;
e.
Aset Tetap Lainnya;
f.
Konstruksi Dalam Pengerjaan. 4. Aset Lainnya :
a. Tagihan Penjualan Angsuran; b. Kemitraan dengan Pihak Ketiga;
c. Tagihan Tuntutan PerbendaharaanGanti Rugi; d. Aset Tak Berwujud;
e. Aset Lain-lain.
5. Kewajiban Jangka Pendek : a. Utang Kelebihan Bayar Pajak ;
b. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang ; c. Utang Bunga ;
d. Utang Subsidi ; e. Uang Muka Rekening Khusus;
f. Uang Muka dari BUN ; g. Uang Muka dari KPPN;
h. Pendapatan yang Ditangguhkan; i.
Utang Jangka Pendek Lainnya . 6. Kewajiban Jangka Panjang :
a. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Perbankan; b. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Obligasi;
c. Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya; d. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Perbankan;
e. Utang Jangka Panjang Luar Negeri Non Perbankan; f.
Utang Jangka Panjang Luar Negeri Lainnya. 7. Ekuitas Dana Lancar :
a. Cadangan Piutang; b. Cadangan Persediaan;
c. Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek ;
8. Ekuitas Dana Investasi :
10
Tata Cara Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga Tahun Anggaran 2005 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
No. PER-21 PB2005 Tanggal 29 Juli 2005 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga
a. Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang ; b. Diinvestasikan dalam Aset Tetap;
c. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya; d. Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang .
Catatan : Khusus Departemen Keuangan dan Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan serta
Departemen tertentu.
IX. SISTEMATIKA ISI LAPORAN KEUANGAN