Biogasoline gasohol dan Perkembangannya

5 Produksi etanol Nasional pada tahun 2006 mencapai sekitar 200 juta liter. Kebutuhan etanol Nasional tersebut pada tahun 2007 diperkirakan mencapai 900 juta liter Surendro, 2006. Saat ini bioetanol diproduksi dari tetes tebu, singkong dan jagung. Alternatif lain bahan baku bioetanol yaitu biomassa berselulosa. Biomassa berselulosa merupakan sumber daya alam yang berlimpah dan murah serta memiliki potensi untuk produksi komersial industri etanol atau butanol. Selain dikonversi menjadi biofuel, biomassa berselulosa juga dapat mendukung produksi komersial industri kimia seperti asam organik, aseton atau gliserol Wymann, 2002. Secara lebih spesifik bioetanol adalah cairan yang dihasilkan melalui proses fermentasi gula dari penguraian sumber karbohidrat dengan bantuan mikroorganisme Anonim, 2007. Bioetanol dapat juga diartikan sebagai bahan kimia yang memiliki ada sifat kesamaan dengan minyak premium, karena terdapatnya unsur – unsur seperti karbon C dan hidrogen H. Khairani, 2007. Bahan baku pembuatan bioetanol dibagi menjadi tiga kelompok yaitu bahan ber sukrosa nira, tebu, nira nipah, nira sargum manis, nira kelapa, nira aren, dan sari buah mete; bahan berpati bahan yang mengandung pati seperti tepung ubi, tepung ubi ganyong, sorgum biji, jagung, cantel, sagu, ubi kayu, ubi jalar, dan lain–lain; dan bahan berserat selulosalignoselulosa tanaman yang mengandung selulosa dan lignin seperti kayu, jerami, batang pisang, dan lain-lain. Dari ketiga jenis bahan baku tersebut, terdapat bahan berlignoselulosa sebagai bahan yang jarang digunakan karena cukup sulit dilakukan penguraiannya menjadi bioetanol. Ini disebabkan adanya lignin yang merupakan senyawa polifenol sehingga lebih sukar diuraikan dan selanjutnya mempersulit pembentukkan glukosa dan jumlahnya sedikit Khairani, 2007. Rincian macam sumber karbohidrat yang dapat dikonversi menjadi alkohol etanol berikut hasil dan rendemen perolehan etanol dapat dilihat pada Tabel 1.

B. Biogasoline gasohol dan Perkembangannya

Gasohol adalah campuran antara bioetanol dan bensin dengan porsi bioetanol sampai dengan 25 yang dapat langsung digunakan pada mesin mobil bensin tanpa perlu memodifikasi mesin. Hasil pengujian kinerja mesin mobil bensin menggunakan gasohol menunjukkan gasohol E-10 10 bioetanol dan gasohol E-20 20 bioetanol menunjukkan kinerja mesin yang lebih baik dari premium dan setara dengan pertamax Anonim, 2008. Bahan bakar ini jika dioperasikan pada mesin berbasis gasoline akan menghasilkan emisi karbonmonoksida CO dan 6 senyawa lain hidrokarbon lebih sederhana hasil pembakaran oksidasi tidak sempurna pada tingkat lebih rendah dibandingkan dengan pengoperasian bahan bakar konvensional gasoline. Ini disebabkan adanya etanol yang sudah mengandung oksigen O2 sekitar 35 dapat meningkatkan efisiensi pembakaran oksidasi. Biogasoline atau dikenal juga dengan nama Gasohol, telah dijual secara luas di Amerika Serikat, dengan campuran 10 bioetanol dari bahan baku jagung dan 90 gasoline. Di Brazil, bioetanol untuk campuran gasoline dibuat dari bahan baku tebu, dan digunakan dalam kadar 10. Di Finlandia, biogasoline yang digunakan memiliki kadar bioetanol 5 dan memiliki angka oktan 98. Di Jepang, sejak tahun 2005 sudah mulai digunakan gasoline dengan campuran 3 bioetanol, dan diharapkan pada tahun 2012 seluruh gasoline yang dijual di Jepang sudah menggunakan biogasoline. Sejak tahun 2006 Thailand telah menjual gasohol 95, dan direncanakan pada tahun 2012 Thailand akan mengganti seluruh gasoline dengan biogasoline. Tabel 1. Sumber, hasil panen dan rendemen alkohol sebagai hasil konversi Sumber karbohidrat Hasil panen tonhath Perolehan alkohol literton literhath Singkong 25 23,6 180 155 4500 3658 Tetes tebu 3,6 270 973 Sorgum biji 6 333,4 2000 Ubi jalar 62,5 125 7812 Sagu 6,8 608 4133 Tebu 75 67 5025 Nipah 27 93 2500 Sorgum manis 80 75 6000 Sumber: Anonim 2005; Nurdyastuti 2008 dan Assegaf 2009. Bulan Agustus 2006, Perusahaan minyak negara Pertamina telah meluncurkan produk biopremium, namun masih terbatas di stasiun pengisian bahan bakar utama SPBU berlokasi di Jalan. Mayjen M. Wiyono, Malang. Biopremium yang dijual dibuat dari campuran Premium dengan 5 bioetanol. Bioetanol untuk campuran biopremium diproduksi oleh PT Molindo Raya Industrial MRI di Lawang menggunakan bahan baku tetes tebu. Sejak diluncurkan, respon masyarakat cukup baik, dengan meningkatnya omzet penjualan. Sedangkan di Jakarta, sejak Desember 2006 sudah dapat dilihat BioPertamax di beberapa SPBU, antara lain pada SPBU di jalan. Tentara Pelajar, Senayan Jakarta Selatan. Pengembangan selanjutnya di wilayah Jawa Barat, di mana Pertamina meluncurkan biopremium di Bandung tahun 2007. Untuk memenuhi 7 kebutuhan tersebut, direncanakan akan didirikan pabrik etanol berkapasitas 200 juta liter etanol per tahun oleh PT Mitra Sae Internasional di Kuningan bekerja sama dengan LBL Network Ltd.dari Korea Selatan dengan bahan dasar ubi kayu jenis Manihot esculanta trans.w http:www.pertamina.com

II. POTENSI SUMBER BIOETANOL A.