Pedoman Teknis Pengembangan Kakao Rakyat Tahun 2013
8 Kelompok Penerima Bantuan Benih
Tanaman untuk
Wilayah Pasca
Bencana Rempah dan Penyegar.
Standar Teknis
Perluasan tanaman kakao adalah
kegiatan peningkatan
produktivitas melalui
tindakan-tindakan pengembangan
tanaman kakao
di areal
baru sesuai
standar teknis
dengan klon-klon unggul.
B. Spesifikasi Teknis
Benih Kakao Benih
kakao yang
digunakan pada
kegiatan perluasan tanaman kakao tahun 2013
adalah benih
kakao Somatic
Embryogenesis SE siap salur. Spesifikasi teknis benih kakao SE siap salur dan siap
tanam untuk kegiatan perluasan tanaman kakao adalah :
a. Asal usul benihnya diproduksi dengan
teknik Somatic Embryogenesis SE di Pusat
Penelitian Kopi
dan Kakao
Indonesia Puslitkoka; b. Materi
GenetikGenotipe benih
SE adalah
klon Sulawesi,
Sulawesi 2,
Sulawesi 3, ICCRI 03, ICCRI 04, ICCRI 07 serta Scavina 6;
c. Kemurnian untuk kelima klon tersebut adalah 100;
Pedoman Teknis Pengembangan Kakao Rakyat Tahun 2013
9 d. Lama pembesaran minimal 2 bulan
yang dimulai dari sejak penanaman diproses pembesaran, jika planlet yang
diterima tinggi 10 – 15 cm;
e. Tinggi benih minimal 20 cm, yang diukur dari leher akar sampai titik
tumbuh; f. Jumlah daun benih minimal 8 lembar,
pada kondisi daun normal; g. Warna daun benih hijau segar;
h. Batang benih
tidak ada
kotiledon maupun bekas duduk kotiledon pada
batang; i. Kesehatan benih bebas dari hama dan
penyakit; j. Sertifikasi
benih yang
berasal dari
Lembaga Pengawasan dan Pengujian mutu benih perkebunan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah.
Wilayah Pasca Bencana :
Benih Kakao yang diberikan kepada petani perluasan
kakao adalah
benih kakao
konvensional sebanyak 1.000 batangha. Harus memenuhi spesifikasi teknis sebagai
berikut : a. Penggunaan
varietas unggul
yang dilepas
melalui Keputusan
Menteri Pertanian.
b. Umur benih siap salur 3-5 bulan. c. Tinggi 40-60 cm.
d. Jumlah daun minimum 12 lembar.
Pedoman Teknis Pengembangan Kakao Rakyat Tahun 2013
10 e. Diameter batang 0,7 – 1,0 cm.
f. Dilakukan pengujian sertifikasi benih
pengujian mutu benih oleh institusi yang berwenang IP2MB atau UPTD
Perbenihan
Pedoman Teknis Pengembangan Kakao Rakyat Tahun 2013
11
III. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Ruang Lingkup
1. Pemberian bantuan bahan tanam kakao SE siap tanam kepada petani untuk
mendukung program
perluasan tanaman
kakao tahun
2013 dilaksanakan
di 4
provinsi dan
9 kabupaten,
yaitu Provinsi
Aceh di
Kabupaten Pidie 130 ha, Aceh Timur 410 ha, Pidie Jaya 130 ha, dan
Bieureun 78 ha; Provinsi Sumatera Barat di Kabupaten Pasaman Barat 150
ha;
Provinsi D.I.
Yogyakarta di
Kabupaten Gunung Kidul 100 ha dan Kulon Progo 100 ha; dan Provinsi
Gorontalo di Kabupaten Pohuwato 100 ha dan Boalemo 100 ha.
2. Kegiatan Perluasan Tanaman Kakao
Wilayah Pasca Bencana dilaksanakan di 1 Provinsi 1 Kabupaten yaitu di Provinsi
Sumatera Barat
Kabupaten Kep.
Mentawai seluas 68 ha. 3. Untuk
kegiatan perluasan
tanaman kakao
bantuan yang
diberikan dilakukan
secara kontraktual
yang terdiri dari: benih kakao SE siap tanam
sesuai dengan standar populasi per hektar 1.000 batang, pupuk NPK tidak
penuhterbatas 40 kg per hektar, pestisida sebanyak 1 liter.