Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

5 Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2013 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan

C. Tujuan

Tujuan kegiatan pengembangan karet tahun 2013 yaitu: a. Percepatan peremajaan karet rakyat didaerah sentra-sentra produksi dan pelaksanaan perluasan karet rakyat di wilayah perbatasan, eks Proyek PIR dan wilayah konflik, wilayah tertinggal dan daerah bencana alam. b. Peningkatan produksi dan produktivitas karet rakyat. c. Peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengembangan karet rakyat, memperluas kesempatan dan peluang kerja. d. Pemanfaatan lahan diantara karet untuk dengan tanaman sela e. Menjaga kelestarian lingkungan hidup.

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

1. Pendekatan pelaksanaan kegiatan pengembangan dilakukan melalui pendekatan teknis seperti yang dilakukan selama ini dan pendekatan sosial budaya yang mampu merangsang perubahan sikap, perilaku dan peran serta petani 6 Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2013 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan yang disinergiskan dengan program pembangunan dan pengembangan Pertanian di KabupatenKota; 2. Daerah sasaran kegiatan pengembangan karet : a. Daerah sasaran peremajaan karet rakyat adalah daerah sentra produksi karet yang diutamakan pada daerah yang pertanaman karetnya sudah tuarusakbahan tanamnya tidak unggul dan produksinya rendah. b. Daerah sasaran perluasan karet adalah wilayah spesifik yaitu wilayah perbatasan, pasca konflik, pascarawan bencana, rawan sosial dan daerah miskin atau tertinggal; c. Demplot karet merupakan percontohan mengenai pemanfaatan lahan diantara tanaman karet pada saat peremajaan, dengan jarak tanam yang disesuaikan 20 x 3 mm . 3. Petani atau kelompok tani sasaran adalah petani pekebun kelompok tani didaerah sasaran seperti pada butir 1, yang telah diseleksi. Selanjutnya Calon Petani CP yang telah diseleksi ditetapkan oleh 7 Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2013 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan Pemerintah Daerah Bupati setempat atau Kepala Dinas yang membidangi perkebunan Kabupaten setempat; 4. Calon Lahan CL, adalah lahan milik petani seperti pada butir 2, yang tidak dalam sengketa dan secara teknis memenuhi persyaratan agroklimat; 5. Kriteria Calon Petani dan Calon Lahan CPCL dapat diatur lebih rinci dalam Petunjuk Pelaksanaan JUKLAK yang disusun oleh Provinsi sesuai dengan kondisi wilayah yang ada, kemudian diatur secara spesifik dalam Petunjuk Teknis JUKNIS oleh KabupatenKota sesuai kondisi petani dan budaya setempat; 6. Standar Teknis: a. Peremajaan karet dilakukan pada kebun atau pertanaman karet yang produksinya rendah dengan kriteria: 1 Kondisi tanaman tuarusak tidak menggunakan bahan tanaman unggul. 2 Tingkat kerusakan bidang sadap minimal 60. 3 Produksi per ha dibawah batas minimum nilai ekonomis. 8 Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2013 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan a Kerapatan tanaman kurang dari 100 pohonha atau melebihi 800 pohonha. b. Perluasan karet dilaksanakan pada daerah-daerah secara agroklimat sesuai untuk pengembangan Perluasan Tanaman Karet dengan kriteria sebagai berikut 1 Di utamakan di wilayah perbatasan, pasca konflik dan bencana alam; 2 Pengadaan benih karet unggul bermutu; 3 Pengawalan pelaksanaan kegiatan oleh petugas Dinas yang membidangi perkebunan, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten serta oleh petugas pusat. 7. Paket bantuan merupakan hibah dan pelaksanaan pengadaan benih karet siap tanam dan atau saprodi lainnya mengacu kepada PEDOMAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BARANG DAN JASA LINGKUP SATKER DITJEN PERKEBUNAN TAHUN 2013 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Sedangkan khusus untuk demplot tumpang sari karet dengan tanaman pangan mendapat bantuan paket penuh; 9 Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2013 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan 8. Seluruh tahapan kegiatan yang dilakukan oleh petani melalui Kelompok Tani dilaksanakan dengan bimbingan oleh Petugas Daerah yang ditunjuk.

B. Spesifikasi Teknis