Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri STABN Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan, dan Balai Penelitian dan Menteri Agama Sekretariat Jenderal

48

16. Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri STABN

a. Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Ketua STABN adalah Surat Keputusan mengenai pelaksanaan pembinaan sekolah tinggi bersangkutan berdasarkan kebijakan teknis Dirjen Bimas Buddha, atau sebagai tindak lanjut kebijakan Menteri. b. Instruksi yang ditandatangani oleh Ketua STABN adalah yang menyangkut operasional sebagai pelaksanaan kebijakan Menteri atau Keputusan Dirjen Bimas Buddha.

17. Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan, dan Balai Penelitian dan

Pengembangan Agama. a. Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Kepala Balai adalah surat keputusan mengenai kebijakanPembinaanPenelitian KeagamaanDiklat Keagamaan di lingkungan Balai yang bersangkutan atau sebagai tindak lanjut surat keputusan instruksi Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan. b. Instruksi yang ditandatangani oleh Kepala Balai adalah yang menyangkut operasional sebagai pelaksanaan surat keputusaninstruksi Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan. B. Pejabat yang berwenang menandatangani surat nonstatuter Pejabat yang berwenang menandatangani surat nonstatuter diatur sebagai berikut :

1. Menteri Agama

Surat yang isinya penetapan, keputusan dan surat dinas yang menyangkut kebijakan umum ditandatangani sendiri oleh Menteri.

2. Sekretariat Jenderal

a. Surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Agama adalah surat mengenai kebijakan pelayanan di bidang Administrasi, Organisasi, Ketatalaksanaan, Kerukunan Umat Beragama dan Informasi Keagamaan dan Kehumasan yang menyangkut seluruh unit di lingkungan Departemen Agama. b. Surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal atas namanya sendiri adalah surat yang menyangkut kebijakan pelaksanaan di bidang administrasi, organisasi, ketatalaksanaan, kebijakan Kerukunan Umat Beragama dan Informasi Keagamaan dan Kehumasan di lingkungan intern Sekretaris Jenderal. c. Kepala Biro dan Kepala Pusat di lingkungan Sekretariat Jenderal dapat menandatangani surat a.n. Menteri Agama, Sekretaris Jenderal u.b. KaroKapus yang isinya mengenai pelaksanaan sebagian tugas Sekretariat Jenderal yang menjadi tanggung jawab Kepala Biro dan Kepala Pusat bersangkutan dan menyangkut ke seluruh unit di lingkungan Departemen Agama yang bersifat rutin dan tidak rahasia. d. Kepala Biro dan Kepala Pusat dapat menandatangani surat a.n. Sekretaris Jenderal yang isinya mengenai pelaksanaan sebagian tugas Sekretaris Jenderal yang menjadi tanggung jawab Kepala Biro dan Kepala Pusat bersangkutan untuk lingkungan Sekretaris Jenderal yang bersifat rutin dan tidak rahasia. 49

3. Direktorat Jenderal