PeraturanKeputusan Menteri Agama Pimpinan Satuan Organisasi Instruksi Menteri AgamaPimpinan Satuan Organisasi adalah :

13

BAB III BAGIAN SURAT

A. Bagian Surat Statuter: Surat Statuter yang terdiri dari PeraturanKeputusan Menteri Agama, Peraturan Keputusan Pimpinan Satuan Organisasi dan Instruksi Menteri AgamaPimpinan Satuan Organisasi menggunakan pola penulisan bagian surat sebagai berikut:

1. PeraturanKeputusan Menteri Agama Pimpinan Satuan Organisasi

a. Judul, terdiri atas: 1 Kalimat “PeraturanKeputusan Menteri Agama Republik IndonesiaPimpinan Satuan Organisasi”. 2 Nomor dan Tahun. 3 Nama PeraturanKeputusan. b. Pembukaan, terdiri atas: 1 Jabatan Pembentuk Peraturan Perundang-undangan Kalimat “Menteri Agama Republik IndonesiaPimpinan Satuan Organisasi”; 2 Konsiderans Menimbang. 3 Dasar hukum Mengingat. 4 Memperhatikan apabila perlu. 5 Diktum Memutuskan, Menetapkan, Nama PeraturanKeputusan c. Batang tubuh, terdiri dari Bab, Pasal dan Ayat. d. Penutup, terdiri atas: 1 Tempat penetapan. 2 Tanggal, bulan dan tahun penetapan. 3 Nama jabatan. 4 Tanda tangan pejabat. 5 Nama terang pejabat. 6 Cap jabatancap dinas.

2. Instruksi Menteri AgamaPimpinan Satuan Organisasi adalah :

a. Judul, terdiri atas: 1 Kalimat ”Instruksi Menteri Agama Republik IndonesiaPimpinan Satuan Organisasi”. 2 Nomor dan Tahun. 3 Nama Instruksi. 14 b. Pembukaan, terdiri atas: 1 Kalimat “Menteri Agama Republik IndonesiaPimpinan Satuan Organisasi” 2 Konsiderans Menimbang. 3 Dasar hukum Mengingat. 4 Memperhatikan apabila perlu. 5 Diktum Menginstruksikan. c. Batang tubuh Kepada Untuk : Pertama, Kedua, dst.. d. Penutup, terdiri atas: 1 Tempat penetapan. 2 Tanggal, bulan dan tahun penetapan. 3 Nama jabatan. 4 Tandatangan pejabat. 5 Nama pejabatPemangku jabatan. 6 Cap jabatancap dinas.

B. Bagian Surat Nonstatuter

Surat Nonstatuter menggunakan pola penulisan bagian surat sebagai berikut: 1. Kepala Surat, terdiri atas: a. Kop Surat. b. Nomor, Sifat, Lampiran dan Hal 1 Penomoran surat dilengkapi dengan kode indeks, kode klasifikasi dan tahun. lihat bab X. 1 2 Sifat surat ditulis dibawah nomor, dengan memperhatikan aspek keamanan dan legalitas yang dibedakan sebagai berikut: a Keaslian surat: 1 Asli. 2 Tembusan. 3 Salinan. 4 Petikan. b Bobot informasi: 1 Surat penting. 2 Surat biasa. c Pengamanan informasi: 1 Sangat rahasia. 2 Rahasia. 3 Terbatas. 4 Biasa. Untuk penanganan surat sangat rahasiarahasia diberlakukan secara khusus dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 Proses pembuatan surat. 2 Penomoran surat. 3 Penyampulan surat. 4 Penyampaianpengiriman surat. d Penyampaianpengiriman surat lihat bab IX