sensasi pada otak. Misalnya ketika seseorang merasa tertarik untuk lebih mengetahui lebih jauh
mengenai kegiatan yang dilakukan perusahaan tersebut.
3. Pencarian informasi, dibagi menjadi: a Informasi intern, bersumber dari ingatan
konsumen untuk memilih barang atau jasa yang memuaskannya.
b Informasi ekstern, informasi yang berasal dari iklan, melalui kawan, ataupun dari massmedia.
c Memastikan sifat yang khas dari setiap pilihan yang ada, pada tahap ini konsumen
mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan ciri dari setiap pilihan, setelah itu baru
konsumen memutuskan barangjasa yang akan dibelinya.
d Pemilihan alternatif, setelah informasi yang berkaitan dengan produk yang diinginkan
telah diperoleh, maka konsumen melakukan penelitian akan alternatif-alternatif yang ada.
Beberapa konsep dasar yang membantu konsumen dalam melakukan penelitian atas
alternatif-alternatif yang ada, yaitu: 1 Sifat produk warna, ukuran, kemasan
misalnya jika seseorang konsumen akan membeli baju, maka ia akan
memperhatikan bahan, model, warna serta harganya.
2 Bobot tingkat kepentingan dari produk, hal ini bergantung pada ciriciri produk yang
berkesan dan masuk ke dalam benak konsumen.
3 Kepercayaan atas merek, merupakan alat yang dipakai konsumen untuk
membedakan tiap merek dengan ciri masing-masing. Kepercayaan ini adalah
hasil dari pengalaman dan persepsi konsumen.
4 Fungsi kemanfaatan produk, merupakan gambaran konsumen yang mengharapkan
kepuasan atas produk yang diinginkan. 5 Proses penilaian produk dapat dilakukan
dengan menggunakan prosedur penilaian tertentu untuk membuat satu pilihan dari
sekian banyak alternatif yang ada. e Tempat pembelian, merupakan salah satu
pertimbangan di toko mana konsumen akan membeli produk atau jasa. Sebuah toko yang
memiliki citra yang baik akan merangsang konsumen untuk selalu berbelanja di tempat yang
sama.
f Pembelian, merupakan tahap terakhir dimana konsumen telah menentukan pilihan dan siap
untuk menukarkan uangnya dengan barangjasa tersebut. Ada dua faktor yang turut menentukan
keputusan pembelian konsumen yaitu sikap orang lain dan faktor situasional yang tidak terduga.
2.3 Hubungan terhadap variable Periklanan, Minat Beli Konsumen
Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan
dalam mempromosikan produknya. Fandy Tjiptono 2005:226 mengatakan bahwa :
“iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa
menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian”.
Tujuan dari periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap khalayak sasaran sebelum
melakukan suatu pembelian atau disebut juga tahapan-tahapan minat beli konsumen. Pada dasarnya
perusahaan mengiklankan produknya untuk mendapatkan perhatian konsumen yang kemudian
melakukan pembelian, oleh karena itu periklanan yang dibuat oleh perusahaan harus dapat
menginformasikan, membujuk serta mengingatkan konsumen secara baik dan menarik agar konsumen
mendapatkan rangsangan dari periklanan tersebut yang mendorong konsumen melakukan tindakan
membeli.
Keberhasilan suatu iklan tidak terlepas dari pemilihan media yang tepat, karena setiap media
periklanan memiliki karakteristik dan keunggulannya sendiri yang unik, maka setiap pengiklan diharuskan
untuk menyesuaikan tujuan sasaran dengan media yang akan dipilih agar periklanan yang dilaksanakan
tidak sia-sia.
Untuk menumbuhkan suatu minat beli konsumen yakni diperlukan adanya suatu rangsangan,
kesadaran, dan informasi. Sedangkan tujuan periklanan menurut Terence A.Shimp 2000:261
yaitu : Informing memberikan informasi, Persuading
mempersuasi, Reminding
mengingatkan, Adding value memberikan nilai tambah, dan Assisting mendampingi. Dari kelima
tujuan tersebut mewakili bahwa untuk menumbuhkan minat beli konsumen dapat dilakukan dengan cara
periklanan
III. Metodologi Penelitian
Tipe penelitian dilakukan berdasarkan deskriptif dan verifikatif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran keterkaitan variable penelitian dan menjawab permasalahan penelitian sebagaimana
dinyatakan oleh Malhotra 2010. Sehingga metode penelitian yang digunakan adalah descriptive survey
dan verifikative survey. Pendekatan analisis yang digunakan yaitu dengan regresi linier sederhana
dimana Periklanan X menjadi variable bebas, sedangkan variable terikatnya Y adalah minat beli.
Unit observasi dalam penelitian ini adalah konsumen penikmat kopi dengan jumlah sample sebanyak 45
orang yang memenuhi syarat sebagai responden. Adapun syarat responden dalam penelitian ini adalah:
1. Pernah melihatmendengar iklan Kopi luwak white
koffie 2. Suka kopi
3. Laki-lakiperempuan usia 16-65tahun 4. Warga daerah antapani
dengan menggunakan teori pengambilan sampel menurut Malhotra 1993. Pengujian statistik dalam
penelitian ini menggunakan program aplikasi SPSS. Berikut desain penelitian pada Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Variabel Penelitian 1.
Variabel bebas independent Periklanan X
1
2. Variabel terikat dependent
Minat Beli Y
1
Tabel 1. Variabel Indikator Periklanan dan Minat beli
Variabel Indikator
Periklana n
Terence A.Shimp 2000 : 261
Informing memberikan informasi
Persuading mempersuasi
Reminding mengingatkan
Adding Value memberikan nilai tambah
Assisting mendampingi
Minat Beli
Ferdinand : 2006
Minat transaksional
Minat referensial
Minat preferensial
Minat eksploratif
Tabel 1I. Operasionalisasi Variabel VARIABEL PERIKLANAN
Indikator Ukuran
No. Ques
ioner
Skala
Informing memberik
an informasi
a. tingkat kesadaran dan pengetahuan
akan produk baru b. tingkat kesadaran
akan fitur dan manfaat barangjasa
c. tingkat variansi dari barangjasa yang
diiklankan X.1
X.2 X
.
3 Ordinal
Persuadin g
mempersu asi
d. tingkat kesukaan terhadap barangjasa
e. tingkat keyakinan terhadap barangjasa
f. tingkat ketertarikan untuk membeli
barangjasa X.4
X.5 X.6
Ordinal
Reminding mengingat
kan g. Tingkat merek
barangjasa dalam ingatan konsumen
h. Tingkat rangsangan pembelian kembali
barangjasa X.7
X.8 Ordinal
Adding Value
memberik an nilai
tambah i. Tingkat
penyempurnaan kualitas inovasi
barangjasa j. Tingkat pengaruh
persepsi konsumen X.9
X.10 Ordinal
Assisting mendampi
ngi k. Tingkat
pendampingan fasilitas proses
komunikasi pemasaran
X.11 Ordinal
VARIABEL MINAT BELI Indikator
Ukuran No.
Ques ioner
Skala
Minat transaksion
al Tingkat ketertarikan
konsumen untuk membeli suatu produk
Y.1 Ordinal
Minat referensial
Tingkat pencarian informasi mengenai
produk Y.2
Ordinal Minat
preferensia l
Tingkat pengenalan variansi produk
tersebut Y.3
Ordinal Minat
eksploratif Tingkat
merekomendasikan produk kepada orang
lain Y.4
Ordinal
Periklanan Minat beli
IV. Hasil dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Penelitian