PENINGKATKAN PEMAHAMAN GIZI SEIMBANG PADA ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK KREASI MAKANAN DI KELOMPOK B TK DARUL ULUM NGEMBALREJO KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS

PENINGKATKAN PEMAHAMAN GIZI SEIMBANG PADA ANAK
MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK KREASI MAKANAN
DI KELOMPOK B TK DARUL ULUM NGEMBALREJO
KECAMATAN BAE KABUPATEN KUDUS

Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Disusun oleh :
Nama : DAHLIA RAHMAWATI
Nim : 1601911004

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING


Skripsi ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing dan akan diajukan ke
sidang Panitia Ujian Skripsi. Jurusan Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas
Negeri Semarang.

Semarang, 21 November 2013

Pembimbing I

Pembimbing II

Amirul Mukminin, S.Pd., M.kes
NIP.197803302005011001

Wulan Adiarti, M.Pd
NIP. 198106132005012001

Ketua Jurusan PG PAUD

Edi Waluyo, S.Pd. M.Pd

NIP.197904252005011001

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Skripsi Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada :
Hari

: Rabu

Tanggal

: 4 Desember 2013
Panitia Ujian

Ketua

Sekretaris


Amirul Mukminin, S.Pd, M.Kes

Drs. Budiyono, M.S
NIP.196312091987031002

NIP. 197803302005011001

Penguji I

Henny Puji Astuti, M.Si
NIP.197711052010122002

Penguji II

Penguji III

Amirul Mukminin, S.Pd, M.Kes

Wulan Adiarti, M.Pd


NIP. 197803302005011001

NIP. 198106132005012001
iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang ditulis dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya sendiri bukan jiplakan/plagiat dari hasil karya orang lain baik sebagian
maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi
ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang , 4 Desember 2013
Yang membuat pernyataan

Dahlia Rahmawati
NIM. 1601911004


iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. Al-baqarah:
153).
Do’a adalah kekuatan dalam hidup.

PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur kepada Allah SWT, atas segala
karunia-Nya, skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Kedua Orangtua Ayahanda Sulifan dan Ibunda
Chozanah

serta

adik-adikku


dan

keluargaku,

saudara-saudaraku, terima kasih atas kasih sayang,
do’a dan dukungannya.
2. Guru-guruku dari TK sampai dengan Perguruan
Tinggi yang telah membimbing dengan penuh
kesabaran.
3. Rekan-rekan guru di TK Darul Ulum
4. Teman-teman dan sahabat-sahabat terbaikku di PJJPAUD angkatan 2011
5. Semua pihak yang telah mendukungku untuk
menyelesaikan skripsi ini.
v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan,
petunjuk, dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Meningkatkan
Pemahaman Gizi Seimbang Pada Anak Melalui Kegiatan Membentuk Kreasi

Makanan Di Kelompok B TK Darul Ulum Ngembalrejo Kecamatan Bae
Kabupaten Kudus (Penelitian Tindakan Kelas di TK Darul Ulum Kelompok B
Tahun Pelajaran 2012/2013) ini dapat terselesaikan.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun dalam
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Drs. Hardjono, M.Pd, selaku Dekan FIP Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
2. Edi Waluyo, S.Pd, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Semarang.
3. Amirul Mukminin, S.Pd. M.Kes, selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak membantu, mengarahkan, mengkritik dan membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Wulan Adiarti, M.Pd sebagai dosen pembimbing II yang telah banyak
membantu, mengarahkan, mengkritik dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.

vi


5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Anak Usia Dini yang telah memberikan
bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.
6. Ibu Sutimah, S.Pd kepala sekolah di TK Darul Ulum Ngembalrejo Bae
Kudus yang telah memberikan bimbingan, informasi serta arahannya.
7. Rekan-rekan guru di TK Darul Ulum yang telah memberikan dukungan
dan informasi kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan perkembangan anak
usia dini di Indonesia.

Semarang, Desember 2013

Penulis

vii

ABSTRAK
Rahmawati, Dahlia. 2013. Meningkatkan Pemahaman Gizi Seimbang pada
Anak Melalui Kegiatan Membentuk Kreasi Makanan di Kelompok B TK Darul

Ulum Ngembalrejo Bae Kudus. Skripsi. Jurusan Pendidikan GuruPendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing I: Amirul Mukminin, S.Pd. M.Kes, Pembimbing II:
Wulan Adiarti, M.Pd.
Kata Kunci: Kegiatan Membentuk Kreasi Makanan dan Pemahaman Gizi
Seimbang Anak.
Kegiatan membentuk kreasi makanan adalah seni yang digunakan untuk
memudahkan menyajikan makanan yang menyehatkan anak, bentuk makanan
yang disajikan unik dan kreatif, sehingga anak tertarik untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung gizi seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui cara meningkatkan kesadaran anak terhadap makanan yang
mengandung gizi seimbang melalui kegiatan membentuk kreasi makanan dan
mengetahui apakah kegiatan kreasi membentuk kreasi makanan dapat
meningkatkan pemahaman gizi seimbang anak.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK)
yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu teknik observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data diperoleh secara
kuantitatif kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan membentuk kreasi makanan
sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman gizi seimbang anak. Bekal atau

hidangan yang dikreasikan dengan menu yang menyehatkan yang terdiri dari
makanan yang mengandung gizi seimbang dapat memberikan pemahaman anak
untuk lebih mengkonsumsi makanan yang menyehatkan dan menghindari
makanan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Pembelajaran dilaksanakan
dalam 3 siklus. Pada siklus 1 persentase sebesar 52%, kemudian mengalami
peningkatan sebesar 70% pada siklus 2, dan pada siklus ke 3 mengalami
peningkatan yang cukup signifikan sebesar 82%. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran berhasil karena sudah melampaui batas minimal sesuai indikator
keberhasilan yaitu sebesar 75%. Bahwa saat ini anak-anak membawa bekal
makanan yang bergizi ke sekolah dan tidak lagi membeli jajanan di sembarang
tempat.

viii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN ................................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR FOTO ................................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 11
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 11
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 12
1.5 Sistematika Skripsi ............................................................................ 13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemahaman Gizi Seimbang ............................................15
2.2 Membentuk Kreasi Makanan ............................................................33
2.3 Pemahaman Gizi Seimbang dan Membentuk Kreasi Makanan........41
2.4 Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun .................44
ix

BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian..............................................................................50
3.2 Rancangan Penelitian ........................................................................52
3.3 Tempat dan Waktu ............................................................................56
3.4 Subyek dan Obyek Penelitian ...........................................................57
3.5 Variabel Penelitian ............................................................................57
3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................58
3.7 Teknik Analisis Data .........................................................................62
3.8 Indikator Keberhasilan ......................................................................63

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................64
4.2 Pembahasan .......................................................................................130
4.3 Keterbatasan Penelitian.....................................................................140

BAB 5 PENUTUP DAN SARAN
5.1 Simpulan ...........................................................................................141
5.2 Saran..................................................................................................142
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................143
LAMPIRAN ........................................................................................................146

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Data Tenaga Pengajar TK Darul Ulum............................... 64

Tabel 2

Data Siswa TK Darul Ulum Kelompok B........................... 65

Tabel 3

Persentase Nilai Anak Sebelum Siklus................................ 71

Tabel 4

Persentase Nilai yang Diperoleh Anak pada Siklus 1.......... 87

Tabel 5

Hasil Observasi Performance Guru dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus 1......................................................... 89

Tabel 6

Persentase Nilai yang Diperoleh Anak pada Siklus 2......... 105

Tabel 7

Hasil Observasi Performance Guru dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus 2......................................................... 107

Tabel 8

Persentase Nilai yang Diperoleh Anak pada Siklus 3......... 123

Tabel 9

Hasil Observasi Performance Guru dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus 3......................................................... 124

xi

DAFTAR FOTO

Halaman
Foto 1

Bangunan Fisik TK Darul Ulum............................................ 144

Foto 2

Kegiatan Belajar Mengajar dikelas........................................ 144

Foto 3

Kegiatan Belajar Mengajar dikelas........................................ 145

Foto 4

Kegiatan Belajar Mengajar dikelas........................................ 145

Foto 5

Kegiatan Belajar Mengajar dikelas........................................ 146

Foto 6

Kegiatan Belajar Mengajar dikelas........................................ 146.

Foto 7

Kegiatan Makan Bergizi Bersama Teman-teman dikelas...... 147

Foto 8

Kegiatan Makan Bergizi Bersama Teman-teman dikelas......147

Foto 9

Membentuk Kreasi Makanan “Bentuk Bendera dari Buah
Semangka”..............................................................................148

Foto 10

Membentuk Kreasi Makanan “Bentuk Pohon Beringin dari
Sayuran”..................................................................................148

Foto 11

Membentuk Kreasi Makanan “Bentuk Orang dari Nasi dan
Sayuran”.................................................................................149

Foto 12

Membentuk Kreasi Makanan “Membuat Sate dari
Buah-buahan”.........................................................................149

Foto 13

Membentuk Kreasi makanan “Membuat Bintang dari Buah
Pepaya”....................................................................................150

xii

Foto 14

Membentuk Kreasi Makanan “Bentuk Alat Angkutan Yang Dibuat
dari Roti dan
Sayuran”.......................................................................................150

Foto 15

Membentuk Kreasi Makanan “Membuat Jam Dari Roti Dan
Sayuran”.....................................................................................151

Foto 16

Membentuk Kreasi Makanan “Mie dan Sayuran”.....................151

Foto 17

Membentuk Kreasi Makanan “Mie dan Sayuran”.....................152

Foto 18

Membentuk Kreasi Makanan “Bentuk Matahari dari Roti”......152

Foto 19

Membentuk Kreasi Makanan “Bentuk Matahari dari Roti”......153

Foto 20

Membentuk Kreasi Makanan “Membuat Sate Dari Tahu Dan
Sayuran”....................................................................................153

Foto 21

Membentuk Kreasi Makanan...................................................154

Foto 22

Membentuk Kreasi Makanan..................................................154

Foto 23

Membentuk Kreasi Makanan..................................................155

Foto 24

Membentuk Kreasi Makanan..................................................155

Foto 25

Membentuk Kreasi Makanan..................................................156

Foto 26

Membentuk Kreasi Makanan.................................................157

xiii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Anak adalah anugerah yang luar biasa yang diberikan oleh Allah SWT
kepada para orangtua. Karunia terbesar yang dianugerahkan kepada dua insan
yang telah dipersatukan. Buah hati yang selalu didambakan dan dinantinantikan oleh para orangtua. Tidak seorangpun orang tua yang menginginkan
anak-anak yang dilahirkan mengalami penderitaan dan mengalami kesulitan.
Orang tua akan memberikan semua yang terbaik untuk anak-anak.
Memberikan stimulasi yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal. Anak adalah generasi penerus bangsa yang kelak akan menjadi
penerus dalam melanjutkan pembangunan di masa yang akan datang.
Masa usia dini (0-8 tahun) merupakan masa keemasan dalam
kehidupan anak, di mana anak mampu menyerap berbagai informasi yang
masuk dengan sangat mudah. Dalam tahap ini (disebut juga dengan masa
golden age), proporsi otak anak masih sangat optimal dalam menerima
berbagai hal. Oleh sebab itu, daya pikir anak di usia dini perlu untuk
dikembangkan dengan berbagai macam mengoptimalkan berbagai jenis
perkembangan, baik dari perkembangan fisik sampai dengan perkembangan
emosional.

1

2

Pengoptimalan daya pikir dan otak anak tak lepas dari gizi yang
diperoleh anak sejak dini (Noorlaila, 2010:19). Perkembangan anak pada
hakekatnya telah dimulai sejak anak dilahirkan kedunia, bahkan sebagian
besar pakar pendidikan meyakini bahwa perkembangan seorang anak
dimulai sejak terjadinya konsepsi yang merupakan pertemuan antara sel
telur dengan sel sperma dari kedua orang tua (Sujiono dan Sujiono,
2004:2). Karena itu perlunya memperhatikan gizi anak dari ibu yang
sedang hamil sampai anak lahir hingga dewasa. Anak-anak yang kurang
mendapatkan pemenuhan gizi yang baik tentunya akan mengalami
keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Anak-anak dengan
gizi yang buruk akan berdampak bagi pertumbuhan fisik maupun bagi
pertumbuhan mentalnya.
Gizi buruk adalah bentuk terparah (akut), merupakan keadaan
kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya tingkat
konsumsi energi, protein serta makanan sehari-hari dan terjadi dalam
waktu yang cukup lama. Itu ditandai dengan status gizi sangat kurus
(menurut berat badan terhadap tinggi badan) dan hasil pemeriksaan klinis
menunjukkan gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmik-kwashiorkor.
Bila jumlah asupan zat gizinya sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan
oleh tubuh disebut seimbang (gizi baik), tetapi bila asupan zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh rebih rendah maka disebut gizi kurang, sedangkan
bila asupan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sangat kurang disebut gizi
buruk.Keadaan kurang zat gizi tingkat berat yang disebabkan rendahnya

3

konsumsi energi dan protein dalam waktu cukup lama yang ditandai
dengan berat badan menurut umur yang berbeda (Athyesanti, diakses
tanggal 24 januari 2013, tersedia www.blogspot.com/.../tugas-makalahgizi buruk-mata-kuliah.ht...).
Gejala gizi buruk ada tiga yaitu marasmus, kwashiorkhor dan
marasmik kwashiorkor. Marasmus memiliki ciri-ciri seperti anak sangat
kurus, wajah seperti orang tua, cengeng dan rewel, rambut tipis, jarang,
kusam, kulit keriput. Tulang iga tampak jelas, pantat kendur dan keriput,
perut cekung. Kwashiorkor memiliki ciri-ciri seperti wajah bulat dan
sembab, cengeng dan rewel, apatis rambut tipis, warna rambut jagung,
mudah dicabut tanpa rasa sakit kedua punggung kaki bengkak, bercak
merah kehitaman di tungkai atau di pantat. Marasmik kwashiorkhor ciricirinya adalah sangat kurus, rambut jagung dan mudah rontok, perut
buncit, punggung kaki bengkak, cengeng(Uripi, 2004:34).
Fakta yang ada bahwa status gizi anak-anak Indonesia sangat
memprihatinkan masih banyak anak yang kurang gizi, mengalami efisiensi
vitamin D bertubuh pendek dan kurus, serta menderita anemia. Kurang
energi dan Protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah gizi dan
kesehatan masyarakat di Indonesia. Keadaan ini berpengaruh kepada
masih tingginya angka kematian bayi. Menurut WHO lebih dari 50%
kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh
karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat(Depkes,

4

diakses pada tanggal 24 januari 2013, tersedia www. Depkes. go. Id /wp.../
05/ buku-pedoman- pelayanan-anak dfr.pdf).
Gizi berhubungan dengan makanan, makanan sehari-hari yang
dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan
untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya apabila makanan tidak dipilih
dengan baik tubuh akan mengalami kekurangan zat gizi esensial tertentu.
Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.
Jajanan yang dikonsumsi oleh anak sehari-hari akan berdampak dalam
pertumbuhan dan perkembangan pada fase kehidupan anak selanjutnya
dan berdampak pada gizi anak(Almatisier, 2009 : 8).
Konsumsi makanan sangat mempengaruhi terhadap status gizi
seseorang terutama anak. Status gizi yang baik dan optimal terjadi apabila
tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang diperlukan secara efisien
sehingga

memungkinkan

pertumbuhan

fisik,

perkembangan

otak,

kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi
mungkin. Perkembangan otak anak sangat mempengaruhi dan menentukan
bagi perkembangan aspek-aspek lainnya. Status gizi yang kurang terjadi
apabila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih dari zat-zat gizi yang
esensial. Makanan yang baik tentunya makanan yang harus mempunyai
kandungan berbagai zat gizi yang sangat penting dan diperlukan di dalam
tubuh, termasuk makanan yang di konsumsi oleh anak-anak seharusnya
juga mengandung nilai-nilai gizi yang sangat penting untuk kesehatan,
kecerdasan dan memberikan stimulasi dalam tumbuh kembang anak.

5

Sejalan dengan hal tersebut diatas maka perlu adanya pemahaman tentang
pentingnya gizi yang seimbang terhadap anak(Yusuf, 2001 : 104).
Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam
makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi
kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh.
Sumber tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian. Kedua, sumber zat
pengatur yaitu sayuran dan buah-buah. Ketiga, sumber zat pembangun,
yaitu kacang-kacangan, makananhewani dan hasil olahan. Gizi seimbang
merupakan gizi yang mengandungi karbohidrat, protein, vitamin, garam
mineral, air untuk memenuhi keperluan badan. Karbohidrat dapat
diperoleh

dengan

cara

mengkonsumsi

tumbuh-tumbuhan

yang

mengandung karbohidrat, seperti padi, kentang, singkong, ubi, jagung,
talas, dan gandum. Sumber protein dapat diperoleh dari daging, telur, ikan,
susu, polong-polongan, kentang. Vitamin diperoleh dari sayur-sayuran dan
buah-buahan(M.Fakih, 2012 : 27).
Masalah gizi buruk yang terjadi disebabkan oleh banyak hal.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gizi buruk adalah kemiskinan,
kurangnya pendidikan dari orang tua, kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan. Selain itu hal-hal yang
menyebabkan gizi yang buruk yaitu dari penyebab langsung dan penyebab
tidak langsung. Penyebab langsung terjadinya masalah gizi buruk adalah
adanya asupan makanan yang kurang memenuhi gizi yang seimbang dan
adanya penyakit infeksi. Penyebab tidak langsung terdiri dari persediaan

6

makanan di rumah, perawatan anak dan ibu hamil, serta pelayanan
kesehatan. Sedangkan hal yang mendasar terjadinya gizi buruk adalah
kurangnya pendidikan dan ketrampilan dari masyarakat, kurangnya
pengetahuan dari masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang
untuk tumbuh kembang anak serta kemiskinan juga menjadi faktor
terjadinya gizi buruk(Supariasa dkk, 2002 : 13).
Penanganan masalah gizi buruk perlu mendapatkan perhatian dari
berbagai kalangan. Instansi yang terkait perlu mengadakan penyuluhanpenyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menu gizi yang
seimbang untuk anak. Kebutuhan gizi pada anak-anak yang baik dan
seimbang perlu diketahui oleh orangtua, supaya menu makan yang
disajikan dirumah mengandung gizi yang seimbang yang baik untuk
pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak usia dini. Selain itu
membiasakan anak untuk sarapan juga akan dapat menunjang kebutuhan
fisik dan daya pikir serta daya ingat anak. Sarapan sangat berguna untuk
menjaga kadar gula darah agar tetap normal(Ratnawati, 2001 : 81).
Kenyataan yang peneliti temui pada lembaga pendidikan di TK
Darul Ulum sangat berbanding terbalik dengan harapan yang ingin dicapai
yaitu gizi yang seimbang. Anak-anak di TK Darul Ulum ini lebih
menyukai makanan, jajan yang sama sekali jauh dari gizi yang seimbang
bahkan cenderung makanan yang dikonsumsi tersebut mengandung bahanbahan yang sangat berbahaya bagi tubuh anak. Makanan yang dipilih oleh
anak cenderung makanan siap saji dan makanan-makanan yang tidak

7

menyehatkan yang dijual bebas dijalan-jalan yang tidak terjaga kebersihan
dan kehigienisannya, anak-anak juga cenderung mengkonsumsi snack
makanan ringan yang banyak mengandung bahan-bahan pengawet dan
MSG yang sangat tidak bagus untuk kesehatan anak.
Sebagian besar anak di TK Darul Ulum kurang tertarik untuk
mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Orang tua sudah melakukan
berbagai cara untuk membujuk anak untuk mengkonsumsi sayur dan buah
tetapi karena penyajian yang kurang menarik maka anak tidak melihat
sama sekali makanan yang disajikan apalagi untuk mengkonsumsi
makanan yang sudah disajikan tersebut. Anak-anak kurang mengetahui
tentang makanan apa saja yang baik untuk kesehatan dan makanan apa
saja yang akan membawa pengaruh yang buruk terhadap kesehatan.
Sehingga anak-anak di TK Darul Ulum cenderung membeli makanan dan
jajanan sembarangan yang kurang terjaga kesehatan, kebersihan dari
makanan yang dibeli dan dikonsumsi oleh anak-anak tersebut, dikarenakan
mereka lebih tertarik pada kemasan luar yang bagus, dengan rasa yang
sangat enak dan sangat manis, dengan warna-warna makanan yang sangat
mencolok. Padahal bahan makanan yang dikonsumsi mengandung bahanbahan yang berbahaya bagi tubuh anak.
Makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak di TK Darul ulum yang
tidak sehat dan tidak mengandung gizi seimbang sangat membahayakan
perkembangan anak nantinya. Anak-anak menyukai mengkonsumsi
jajanan ringan yang mengandung pengawet dan MSG seperti chiki yang

8

tidak baik untuk kesehatan anak. Makanan siap saji juga sangat digemari
oleh anak-anak seperti mie instan, nugget, corn flakes dan lain-lain. Selain
itu juga anak-anak di TK Darul Ulum sangat menyukai mengkonsumsi
minuman yang bersoda dan makanan yang mengandung gula yang
berpengawet. Permen dan makanan dengan saos yang kurang sehat juga
senang

dikonsumsi

anak.

Selain

itu

anak-anak

juga

menyukai

mengkonsumsi makanan yang dijual dipinggir-pinggir jalan yang tidak
menggunakan penutup makanan sehingga banyak terdapat lalat dan
mengandung kuman penyakit.
Kemajuan ilmu pengetahuan dengan pesat diberbagai bidang,
termasuk bidang pangan membawa dampak positif dan negatif.Dampak
positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas
pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan
ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi ternyata cukup besar bagi
kesehatan terutama kesehatan anak-anak usia dini. Karena banyaknya
penggunaan zat-zat aditif yang berbahaya bagi tubuh anak-anak.
Menurut WHO (World Health Organization dan Food Agricultural
Organization (FAO) dalam Emirfan (2011 : 24) menyatakan bahwa
ancaman potensial dari makanan terhadap kesehatan manusia adalah aspek
toksikologis, bahan makanan yang mengandung racun terhadap organorgan tubuh. Aspek mikrobiologis,mikroba dalam bahan makanan dapat
mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan. Aspek
imunopatologis, dapat menurunkan kekebalan tubuh. Dampak negatif dari

9

zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung
dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Akibat dari mengkonsumsi makanan-makanan yang berbahaya dan
makanan yang mengandung zat-zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan,
banyak dari anak-anak yang terserang penyakit diare, dan muntaber.
Kesehatan

anak

menjadi

terganggu

karena

anak

terlalu

sering

mengkonsumsi makanan yang berbahaya bagi kesehatan dan tubuh anak.
Pola makan yang buruk dan kurangnya pemahaman tentang gizi seimbang
mengakibatkan anak-anak terserang penyakit. Anak-anak yang mudah
terserang penyakit akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
anak pada tahap selanjutnya.
Kurikulum yang digunakan di TK Darul Ulum menggunakan KBK
(Kurikulum Berbasis Kompetensi). KBK 2004 mengalami penyempurnaan
dan tambahan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang
disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing yang mengacu pada
Permendiknas nomor 58. Kegiatan yang digunakan dalam pembelajaran
menggunakan area yang diambil dari matrik dan dituangkan dalam
Promes, SKM, dan SKH. Kegiatan pemberian menu gizi pada anak di TK
Darul Ulum juga mengacu pada matrik yang menjadi panduan guru untuk
pembuatan SKM dan SKH. Salah satu dari indikatornya terdapat makan
bersama makanan yang bergizi, pada kesehatan fisik indikator nomor 71.

10

Program menu bergizi setiap 1 bulan sekali di TK Darul Ulum
sudah ada tetapi makanan bergizi yang disajikan tetap saja tidak menarik
bagi anak. Ketika menu gizi tersebut diberikan, anak cenderung membawa
pulang makanan tersebut. Anak lebih tertarik membeli makanan dan
jajanan diluar sekolah dikarenakan kemasan dan penyajian yang menarik.
Penyajian sayur dan nasi seperti makanan yang dikonsumsi oleh orang
dewasa, sehingga anak tidak menyukai makanan tersebut. Selain itu
kemasan yang disajikan hanya menggunakan mika atau kertas bungkus,
sehingga anak kurang menyukai bahkan tidak tertarik terhadap makanan
yang disajikan. Setiap hari sabtu dan minggu anak-anak TK Darul Ulum
diharuskan membawa bekal nasi untuk melatih kemandirian dan
memberikanpemahaman kepada anak tentang makanan yang menyehatkan
dengan gizi yang seimbang, tetapi masih banyak anak yang tidak
membawa bekal nasi dan menu gizi dari rumah.
Sesuai dengan permasalahan di atas maka sangat penting kegiatan
kreasi makanan untuk meningkatkan pemahaman tentang gizi seimbang
pada anak. Melalui kegiatan membentuk kreasi makanan anak akan lebih
tertarik untuk melihat makanan yang disajikan, untuk pertama mungkin
anak hanya melihat makanan yang disajikan tetapi kemudian ketika anakanak dilibatkan dalam kegiatan membentuk kreasi makanan, tentunya anak
akan tertarik untuk mencoba makanan yang sudah susah payah anak buat
dengan kreasinya sendiri. Ketika anak mulai menyukai makanan dengan
kreasi tersebut guru dapat memberikan pengertian tentang bagaimana

11

makanan yang baik yang berguna untuk kesehatan dan gizi seimbang
untuk anak. Melalui kegiatan membentuk kreasi makanan anak-anak akan
tertarik untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang
dan berguna untuk tumbuh kembang anak.
Kreasi makanan itu dapat berupa sayuran dan nasi yang dapat
dikreasikan dan dibentuk seperti bunga, hewan dan lain-lain sesuai dengan
imajinasi dan keinginan dari anak. Kegiatan kreasi melibatkan anak secara
langsung untuk berkreasi membentuk makanan sesuai dengan imajinasi
anak. Berdasarkan permasalahan diatas, sangat penting sekali kegiatan
untuk membentuk kreasi makanan yang dapat meningkatkan pemahaman
anak tentang gizi yang seimbang, sehingga penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang. ”Peningkatkan Pemahaman Gizi
Seimbang Pada Anak Melalui Kegiatan Membentuk Kreasi Makanan
Di kelompok B TK Darul Ulum Ngembalrejo Kecamatan Bae
Kabupaten Kudus.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana cara meningkatkan pemahaman gizi seimbang pada anak
melalui kegiatan membentuk kreasi makanan?

12

1.3 TujuanPenelitian
Sesuai dengan Rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1.3.1 Mengetahui cara meningkatkan kesadaran anak terhadap makanan yang
mengandung gizi yang seimbang melalui kegiatan kreasi bentuk
makanan.

1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penulisan, maka manfaat yang diharapkan dari hasil
penelitian ini adalah :
1.4.1. Manfaat Teoritis
Berdasarkan kajian keilmuan hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan dan menambah khazanah pengetahuan kepada lembagalembaga yang menangani pendidikan anak usia dini.
1.4.2. Manfaat Praktis
1.4.2.1. Manfaat bagi siswa TK darul ulum adalah untuk meningkatkan
pemahaman dan kesadaran terhadap gizi seimbang melalui kegiatan
kreasi membentuk makanan.
1.4.2.2. Manfaat bagi guru TK darul Ulum adalah untuk mengetahui tentang
metode dan strategi yang tepat untuk meningkatkan kesadaran dan
pemahaman anak-anak didik tentang pentingnya gizi yang seimbang
melalui kegiatan kreasi membentuk makanan.

13

1.4.2.3. Manfaat bagi TK Darul Ulum, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan yang positif untuk meningkatkan mutu
pendidikannya.
1.4.2.4. Manfaat bagi perguruan tinggi, untuk menambah perbendaharaan isi
perpustakaan yang nantinya dapat dimanfaatkan bagi pembaca pada
umumnya

1.5 Sistematika Skripsi
Untuk memudahkan memahami jalan pikiran secara keseluruhan,
penelitian skripsi ini terbagi dalam tiga bagian yaitu : bagian awal berisi
halaman judul, halaman pengesahpan, halaman motto dan persembahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar lampiran. Bagian isi terbagi atas lima bab yaitu :
Bab Satu Pendahuluan, dalam pendahuluan berisikan latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika skripsi.
Bab Dua Kajian pustaka, dalam kajian pustaka berisikan pengertian
pemahaman gizi seimbang yang terdiri: dari pengertian pemahaman,
pengertian gizi, macam-macam gizi, pengertian gizi seimbang, manfaat gizi
seimbang, konsep dan pemahaman gizi seimbang pada anak usia dini, konsep
tentang pola makan anak. Membentuk kreasi makanan yang terdiri dari:
pengertian membentuk kreasi makanan, strategi dalam membentuk kreasi
makanan, manfaat membentuk kreasi makanan. Pemahaman gizi seimbang
dan membentuk kreasi makanan. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia

14

5-6 tahun yang terdiri dari: pengertian pertumbuhan dan perkembangan,
konsep pertumbuhan dan kesehatan anak.
Bab Tiga Metode penelitian, dalam metode penelitian berisi uraian
tentang rancangan penelitian, perencanaan tahap penelitian yang terdiri dari
siklus 1, siklus 2, siklus 3, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek
penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisi data,
indikator keberhasilan.
Bab Empat hasil penelitian dan pembahasan, dalam bab ini
menguraikan tentang hasil penelitian, pembahasan masalah yang berisi
tentang gambaran umum lokasi penelitian serta membahas tentang
pelaksanaan kegiatan membentuk kreasi makanan untuk meningkatkan
pemahaman tentang gizi seimbang pada anak dari siklus 1, siklus 2, dan siklus
3 di TK Darul Ulum Ngembalrejo, Bae, Kudus, pada kelompok B dan
keterbatasan penelitian.
Bab Lima Simpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan-kesimpulan
yang diambil dari hasil penelitian serta berbagai saran mengenai hasil dari
penelitian tersebut.
Daftar Pustaka.
Bagian akhir skripsi ini berisi tentang lampiran-lampiran.

BAB 2
KAJIANTEORI

2.1 Pengertian Pemahaman Gizi Seimbang
2.1.1

Pengertian Pemahaman
Kata“pemahaman” itu sendiri dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2008:998) juga memiliki arti, yaitu proses, cara, perbuatan,
memahami atau memahamkan. Seseorang dikatakan paham terhadap
sesuatu hal, apabila orang tersebut mengerti benar dan dapat menjelaskan
tentang sesuatu hal tersebut. Pemahaman berasal dari kata “paham”
terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:998), paham berarti
pengertian, pengetahuan, pendapat, pikiran atau pandangan. Dikatakan
demikian, karena untuk menuju kearah pemahaman perlu diikuti dengan
belajar dan berpikir. Sedangkan dalam Kamus Psikologi (Chaplin, 1981:
523), definisi pemahaman (understanding: pengertian) adalah proses
memahami arti.
Sejalan dengan pendapat Reber (Kamus Psikologi, 2010:1013),
pemahaman atau pengertian (understanding) adalah prosesmengenali
sesuatu, mengapresiasi makna sebuah kata, kalimat, peristiwa, kejadian,
proposisi sebuah apresiasi yang simpatik mengenai orang lain, khususnya
sudut pandang tentang beberapa hal atau keyakinan mengenai sejumlah
isu. Pemahaman juga didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh
makna dari materi pembelajaran (Rifai, 2007:41).

15

16

Sama halnya seperti yang dikatakan oleh Winkel (1996:274), pemahaman
adalah mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari
bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dengan
menguraikan isi pokok dari suatu bacaan.
Menurut Purwanto (2009:43-44), pemahaman adalah tingkat
kemampuan yang mengharapkan seseorang mampu memahami arti atau
konsep, situasi serta fakta yang diketahui.Pemahaman dalam hal ini tidak
hanya hafal secara verbalitas tetapi juga memahami konsep dari masalah
atau fakta yang ditanyakan. Operasional dari pemahaman, yaitu dapat
membedakan,

mengubah,

mempersiapkan,

menyajikan,

mengatur,

menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, memberi contoh,
memperkirakan, menentukan, dan mengambil keputusan.
Sudijono

(2009:50)

mendefinisikan

pemahaman

sebagai

kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah
sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah
mengetahui tentang sesuatu dan dapat dilihat dari berbagai segi.
pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih
tinggi dari sekedar ingatan dan hafalan. Membangun pemahaman pada
seorang anak memerlukan waktu dan proses belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, maka dapat
disimpulkan secara umum definisi pemahaman, yaitu suatu kemampuan
untuk menangkap dan memahami makna dari suatu pengetahuan tertentu

17

yang dipelajari tidak hanya hafal secara verbal, namun juga mampu
memahami konsep dari suatu pengetahuan sehingga dapat menyajikan,
menjelaskan,

menginterpretasikan,

sampai

menganalisis

suatu

pengetahuan tersebut. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan
berpikir yang setingkat lebih tinggi dari sekedar hafalan dan ingatan.

2.1.2

Pengertian Gizi
Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat erat kaitannya

dengan makanan yang dikonsumsi oleh anak sehari-hari. Menurut
Soemanto (2006:57) bahwa pertumbuhan yang berhubungan dengan tinggi
dan berat badan sangat dipengaruhi oleh kondisi internal, misalnya gizi
yang diperoleh dari makanan, perangai dan lain-lain. Gizi yang baik dan
seimbang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
serta aspek-aspek perkembangan anak. Gizi yang buruk akan mengganggu
pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, kecerdasan dan daya tahan tubuh
anak.
Menurut Isna Hikmawati (2012 : 109)Gizi (Nutrition) adalah suatu
proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi. Gizi berkaitan dengan perkembangan otak,
kemampuan belajar, produktivitas kerja.

18

Kata gizi sendiri berasal dari bahasa arab yaitu “ ghidza” yang
berarti makanan. Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang
dikonsumsi secara normal oleh suatu organism melalui proses digesti,
absobsi, serta penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Zat-zat ini
sangat berguna untuk kesehatan dan proses yang terjadi sampai
dikonsumsi,

dicerna,

dan

diserap

sampai

dimanfaatkan

oleh

tubuh(Proverawati&Kusumawati, 2011:1).
Penulis dapat menyimpulkan dari berbagai pendapat tersebut diatas
bahwa pengertian gizi adalah zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh melalui
makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Gizi tersebut berfungsi untuk
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan. Makanan
yang dikonsumsi seharusnya mengandung zat-zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh. Gizi menjadi bagian yang saangat penting bagi pertumbuhan
dan perkembangan. Gizi didalamnya memiliki keterkaitan yang erat
hubungannya dengan kesehatan dan kecerdasan. Karena itu gizi sangatlah
diperlukan oleh anak untuk mengembangkan segala aspek dan
memberikan stimulasi untuk perkembangan otak anak. Sehingga akan
tercipta anak-anak yang sehat dan anak-anak dengan gizi yang baik dan
seimbang akan menjadi anak yang mempunyai daya tahan tubuh yang
baik. Anak-anak dengan gizi yang baik menjadi lebih cerdas dan tidak
mudah terserang penyakit.

19

2.1.3

Macam-macan Gizi
Gizi yang seimbang bukan saja untuk pertumbuhan dan

perkembangan anak itu sendiri tetapi juga sangat berguna untuk
meningkatkan daya tahan tubuh, daya ingat dan meningkatkan kecerdasan
anak. Makin baik gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh anak, maka
akan semakin baik pula perkembangan fisik, sejalan dengan semakin baik
perkembangan perkembangan fisik anak, akan meningkatkan daya tahan
tubuh anak serta meningkatkan kecerdasan. Ketika daya tahan tubuh anak
semakin meningkat, anak tidak akan mudah terserang penyakit dan
perkembangan anak akan semakin optimal(Widjaja, 2003:48).
Makanan yang dikonsumsi oleh anak harus mengandung zat-zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
itu yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kebiasaan
dan kesukaan anak terhadap makanan mulai dibentuk sejak kecil. Anak
diperkenalkan dengan berbagai jenis makanan mulai sejak usia dini. Anakanak dibiasakan mengkonsumsi makanan yang sehat dan mengandung
gizi yang seimbang dan variatif. Aneka bahan makanan yang diberikan
secara bertahap dapat merangsang alat pencernaan untuk memproduksi
enzim-enzim yang diperlukan(Uripi, 2003 :7).
Menurut Faqih M(2012:27) zat-zat gizi seimbang yang dibutuhkan
oleh tubuh melalui makanan yang dikonsumsi oleh anak sehari-hari harus
mengandung zat-zat seperti karbohidrat yang berguna untuk sumber
tenaga anak. Selain itu juga makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak

20

harus mengandung protein yang sangat berperan dalam pertumbuhan dan
perbaikan jaringan. Makanan yang dikonsumsi oleh anak juga harus
mengandung vitamin yang berguna untuk katalisator. Lemak juga
berperan penting dalam kesehatan anak. Sedangkan mineral dibutuhkan
oleh tubuh sebagai zat pembangun dan zat pengatur. Berguna untuk
pembentukan tulang dan gigi dan untuk proses pembekuan darah.
Zat-zat gizi yang berperan dalam tubuh diperoleh dari makanan
yang dikonsumsi oleh anak, zat gizi tersebut antara lain adalah
karbohidrat, lemak, protein mineral, asam folat dan lain-lain. Selain dari
zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh anak juga memerlukan olahraga,
membiasakan anak untuk makan sayuran, buah-buahan, ikan. Selain itu
lebih baik menghindari makanan dengan mutu yang buruk, tinggi gula,
makanan yang mengandung pengawet juga tidak bagus untuk anak. Selain
itu anak-anak perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
dan anak-anak dibiasakan untuk cukup minum air putih dan menghindari
minuman ringan berkarbonasi(Graimes, 2005 : 7).
Berbagai pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa macammacam zat gizi yang diperlukan tubuh diperoleh dari makanan. Zat-zat
gizi yang diperoleh dari makanan antara lain adalah karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, zat besi, fosfor dan lain-lain. Membiasakan anak
untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan juga sangat berperan
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Zat gizi juga diperoleh dari

21

kualitas makanan yang baik, makanan yang mengandung pengawet dan
makanan siap saji juga kurang bagus untuk kesehatan anak.

2.1.4

Pengertian Gizi Seimbang
Menurut

Uripi (2004:7) Hidangan dengan gizi yang seimbang

adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur. Zat tenaga atau kalori diperlukan untuk melakukanaktivitas
sehari-hari yang sebagian besar dibutuhkan dari bahan makanan
sumberkarbohidrat dan lemak serta sedikit protein. Zat pembangun atau
protein ini penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang
didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati).
Sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan yang
mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk proses
metabolisme atau bekerjanya fungsi organ tubuh. Selain itu, air juga
diperlukan untuk proses metabolisme. Sedangkan serat juga dibutuhkan
oleh tubuh terutama untuk memberikan isi perut (bulky) dan membantu
memperlancar proses buang air besar. Selain itu serat juga mempengaruhi
penyerapan zat gizi dalam usus.
Sejalan dengan pendapat diatas bahwa gizi yang baik adalah yang
mendasar bagi fungsi otak, protein (telur, ikan, tahu, ayam, yogurt) juga
penting. Jumlah protein yang diperlukan oleh tubuh bergantung pada usia,
berat, dan tingkat aktivitas anak. Selain itu gizi yang baik adalah

22

kecukupan akan karbohidrat, kebutuhan tubuh akan buah-buahan dan
sayuran juga tercukupi. Pembiasaan anak untuk mengurangi makanan siap
saji dan sarapan juga penting. Selain itu kecukupan akan air penting untuk
perkembangan anak (Schiller, 1999:79).
Gizi yang baik selain diperoleh dari makanan yang tercukupi
dengan zat-zat gizi juga perlu memperhatikan dalam tehnik pengolahan
dan cara memasak makanan tersebut. Pengolahan makanan bertujuan
untuk mengubah makanan menjadi lebih mudah dicerna, lebih higienis,
lebih bergizi, terbebas dari racun. Pengupasan, pencucian kemudian
pemasakan makanan haruslah tepat. Prinsip yang baik dalam pengolahan
makanan agar zat gizi tidak menyusut bahkan hilang adalah dengan tidak
terlalu lama dan tidak terlalu panas atau matang dalam memasak (Nakita,
2009:3).
Seiring dengan berbagai pendapat tentang gizi seimbang dapat
penulis simpulkan bahwa gizi seimbang adalah menu gizi yang diperoleh
dari makanan. Makanan tersebut harus mengandung nilai-nilai gizi yang
tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh. Nilai gizi tersebut mengandung zat
tenaga yang didapatkan dari karbohidrat, lemak dan protein, zat
pembangun yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi seperti ikan,
ayam, telur, daging dan lain-lain. Zat pengatur yang didapatkan dari
sayuran dan buah-buahan. Selain itu juga perlu memperhatikan dalam hal
pengolahan dan cara memasak makanan untuk anak-anak.

23

2.1.5

Manfaat Gizi Seimbang
Menurut proverawati dan kusumawati (2011:66) gizi yang

seimbang perlu diterapkan sejak dini dalam sebuah keluarga. Karena gizi
yang seimbang sangat berguna bagi anak untuk mendapatkan stimulasi
kearah pertumbuhan dan perkembangan yang lebih optimal. Zat-zat gizi
yang dikonsumsi oleh anak sehari-hari dapat diperoleh dari makanan. Agar
stimulasi yang diberikan pada anak tepat makanan yang diberikan tidak
sekedar untuk mengenyangkan perut saja tetapi makanan tersebut
seharusnya beragam jenis, jumlah porsi cukup, higienis dan aman, makan
dilakukan secara teratur, makanan mengandung zat gizi yang seimbang.
Zat-zat gizi yang seimbang tersebut bermanfaat untuk :
Menghasilkan tenaga yang digunakan oleh anak untuk melakukan
berbagai macam kegiatan seperti belajar, berolahraga, bermain,dan
aktivitas lain (disebut zat tenaga). Zat makanan yang sumber tenaga utama
adalah karbohidrat dan lemak. Makanan yang banyak mengandung
karbohidrat adalah beras, jagung, singkong, ubi jalar, kentang, talas,
gandum dan sagu. Makanan yang banyak mengandung lemak adalah
lemak hewan (gajih), mentega, minyak goreng, kelapa, keju.
Membangun jaringan tubuh dan mengganti jaringan tubuh yang
telah rusak (disebut zat pembangun). Zat makanan yang merupakan zat
pembangun adalah protein. Makanan yang banyak mengandung protein
yaitu tahu, tempe, oncom, kacang-kacangan, telur, daging, ikan, udang dan
kerang.Mengatur kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam tubuh (disebut

24

zat pengatur). Zat makanan yang merupakan zat pengatur adalah vitamin,
mineral dan air. Makanan yang banyak mengandung vitamin, mineral dan
air adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.
Kepandaian seorang anak ditentukan oleh perkembangan sistem
saraf dan otak. Sistem saraf terdiri atas bermilyar-milyar sel yang
mendeteksi informasi dari dalam dan dari luar tubuh seorang anak. Sistem
saraf dan otak baru berangsur-angsur sempurna sejalan dengan usia dan
tergantung pada kualitas dan kuantitas gizi yang diberikan kepada anak.
Manfaat yang dapat diperoleh dari gizi yang seimbang pada anak adalah :
(Widjaja, 2003:41)Dapat menentukan perkembangan otak dan kecerdasan
pada anak. Untuk sistem imunitas atau kekebalan pada anak sehingga anak
tidak mudah terserang penyakit, tidak mudah terserang infeksi terutama
diare atau cacingan. Sebagai sumber tenaga bagi anak. Untuk memberi
bahan untuk membangun atau memelihara jaringan-jaringan tubuh dann
pengatur pekerjaan jaringan tubuh yang terdiri dari vitamin, mineral dan
air.
Manfaat yang dapat diperoleh dari makanan yang mengandung gizi
yang

seimbang

adalah

untuk

mengoptimalkan

kesehatan

dan

perkembangan anak. Pemenuhan gizi yang sempurna akan membuat
sistem imun pada anak menjadi kuat dan cenderung lebih tahan terhadap
penyakit, anak juga akan cenderung lebih cepat beradaptasi dan mudah
menagkap respon dalam proses belajar dilingkungan sekitarnya. Untuk
menjaga sistem kekebalan tubuh dari penyakit, gizi akan membantu

25

membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga anak tidak mudah
terserang penyakit. Untuk mempercepat proses pertumbuhan, gizi yang
seimbang sangat berpengaruh dalam membantu proses pertumbuhan anak
kearah yang lebih optimal. Untuk menunjang kecerdasan berfikir dan
pertumbuhan otak, jika gizi yang diperlukan otak tidak terpenuhi, maka
perkembangan otak akan terlambat, dan hal tersebut secara otomatis akan
berakibat pada lemahnya tingkat kecerdasan pada anak. Untuk
memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari. Mengatur
metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan
tubuh yang lain.

2.1.6

Pemahaman Gizi Seimbang Pada Anak Usia Dini
Kondisi otak dan fisik anak dikemudian hari sangat bergantung

pada jumlah makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak sehari-hari.
Makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak hendaknya mengandung zat-zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Potensi anak sangat penting untuk
dikembangkan sejak dini. Perlunya menanamkan konsep dan pemahaman
tentang gizi yang baik pada anak-anak usia dini, sehingga anak-anak tidak
akan mengkonsumsi makanan yang berbahaya dan tidak mengandung nilai
gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh.
Perilaku makan anak sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologis,
kesehatan dan sosial anak. Keadaan lingkungan dan sikap keluarga

26

merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan dan menanamkan
konsep dan pemahaman tentang gizi yang baik pada anak usia dini.
Perlunya memberikan pemahaman tentang bagaimana zat-zat gizi yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. konsep
gizi untuk anak usia dini antara lain makanan yang akan dikonsumsi
mengandung karbohidrat yang diperoleh dari nasi, singkong, protein yang
diperoleh dari tahu, tempe, lemak yang diperoleh dari lemak hewan, gajih,
vitamin yang diperoleh dari sayuran dan buah-buahan, air serta susu.
Selain itu makanan yang dikonsumsi oleh anak beragam jenisnya. Jumlah
dan porsi makan anak cukup, tidak lebih dan tidak kurang. Makanan yang
dikonsumsi harus higienis dan aman. Anak usia dini ditanamkan untuk
makan secara teratur dan dilakukan dengan cara yang baik(Proverawati
dan Kusumawati, 2011:65).
Menurut Rushdie (2009:125) konsep pemahaman tentang makanan
yang mengandung gizi seimbang pada anak diterapkan melalui konsumsi
sayuran dan buah-buahan. Kandungan sayur-mayur dan buah-buahan
sangat berguna bagi tubuh manusia terutama untuk anak. Fitokimia
karetonoid terdapat pada sayuran yang berwarna kuning jingga seperti
wortel, labu kuning dan kentang manis. Sayuran berwarna hijau seperti
brokoli. Buah-buahan berwarna merah dan kuning jingga seperti mangga,
tomat, nanas

Dokumen yang terkait

PENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN BALOK ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK UNIVERSAL ANANDA KECAMATAN PATEBON KENDAL

8 66 162

UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR BEBAS PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Mengembangkan Kreativitas Melalui Kegiatan Menggambar Bebas Pada Anak Kelompok B Semester Gasal Di Tk Indriyasana Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun

0 1 14

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU PINTAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MIFTAHUL Peningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Permainan Kartu Pintar Pada Anak Kelompok B Di TK Miftahul Ulum Krompakan Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 15

PENDAHULUAN Peningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Permainan Kartu Pintar Pada Anak Kelompok B Di TK Miftahul Ulum Krompakan Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 7

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PERMAINAN KARTU PINTAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK MIFTAHUL Peningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Permainan Kartu Pintar Pada Anak Kelompok B Di TK Miftahul Ulum Krompakan Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 13

UPAYA PENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM Upaya Peningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam (Penelitian Pada Anak Kelompok B, TK Pertiwi Prawatan Jogonalan, Klaten Tahun Ajaran 2011/2012).

0 3 14

A. Deskripsi Umum Pondok Pesantren Darul Ulum Ngembalrejo Bae Kudus 1. Tinjauan Historis dan Profil KH. SA’AD BASYAR - PENGARUH BIMBINGAN KIAI DAN MOTIVASI SANTRI TERHADAP REGULASI DIRI MENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN DARUL ULUM NGEMBALREJO BAE KU

0 5 42

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU DARUL ULUM 02 NGEMBALREJO BAE KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU DARUL ULUM 02 NGEMBALREJO BAE KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 10

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU DARUL ULUM 02 NGEMBALREJO BAE KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 24