Keragaman bahan organik dan tekstur tanah berdasarkan kedalaman pada tanah aluvial dari brebes

.be%

04%
K E R A G M IBAHAN ORGANX DAN TEKSTUR TANAH
BERDASARKAN KEDALAMAN PADA TANAH ALUVIAL
DARI BIREBES

Qleh :
TRILIA NUR INDAH
A24101036

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

~@~uCufhhS A W 6ersa6da : Barang siapa yang pada pagi harinya
menja&t&an d u n k se6agai konsentrasi yang utama, dun sama sekal?
tidak memper4atikan hakA&h, nkcaya ,Zffih akan menumbuhkan
empat perkara &pa&anya ~ertama,kinginan yang tidak pemah
ha6k-ha6isnya. !@dm, &si6u/&an yang tidat pemah tersehsaikan

ohhnya. Ketiga, f@butuhan yang tidak 6emjung. xeempat, anganangan yang tidakpenzah tercapai ( H i aaihmi).

Karya @cil+u ini kupersem6ahkan
Bust @spa(, I ~ uf@, dm kaka[[u (afm), dun adikku tercinta

SUMMARY

TRILIA NUR INDAH. Variability of Organic Matter and Texture with Depth in
Alluvial Soils of Brebes. Under supenision of SUDARSONO and
DARMAWAN.
"Alluvial Soil" is soil formed from alluvial sediient that originated from
mud transported and deposited by flood. Most of materials of the mud are derived
from eroding soils or streambanks and contain an appreciable organic material.
The alluvial sediment is deposited through a repeated sedimentation process that
resulted in an irregular texture and organic-C content throughout the layers. Such
alluvial sediment is regarded as recent sediment (Soil Taxonomy, 1999). The soils
formed from this recent alluvial sediment, therefore, would be juvenile soils,
which are among others characterized with an irregular texture and organicC
content throughout the solum. In Soil Taxonomy (1999), organic-C content that
decreases irregulary with depth or that is 0.2 % or more at a depth of 125 cm are

used as determining characteristics of sub order Fluvent and subgroup Fluventic.
However some data of tropical soils show that the content of soil organic-C of 0.2
% or more at a depth of 125 is also common for soils formed from non-alluvial
parent materials. The objective of this research, therefore, is to collect data of
organic-C of soils developed on floodplain from recent alluvium to clarify if the
value of 0.2 % organic-C content at a depth of 125 cm is too low for the above
use.
Soils samples were collected from some "Alluvial" soils in Brebes Distric,
at 2,5, 12 and 16 krn from Java Sea and at 0, 10,20 and 30 m from Pemali River
for each distance from the sea. At each location soil samples were taken from each
soil horizon up to a depth of 125 cm and fiom the 125 cm depth. In addition to
soil samples, sample of river mud were also taken. The sample were then analyzed
for texture and organic-C content.
The result shows that the organic-C of the soils irregularly decreases with
increasing depth and coincide the irregularity of the texture. This indicates that all
the studied soils are formed from recent alluvial sediments. Organic-C content of
the soils at a depth of 125 cm ranges from 0.36-1.23 %indicating that the value of
organicC at depth of 125 cm of 0.2 % is too low to be used as determining
characteristics of Fluvent or Fluventic.


RINGKASAN

TRILIA NUR INDAH. Keragaman Bahan Organik dan Tekstur Tanah
Berdasarkan Kedalaman pada Tanah Aluvial dari Brebes. Di bawah bimbingan
SUDARSONO dan DARMAWAN.
Tanah Aluvial terbentuk dari sedimen aluvial yang berasal dari lumpur
yang di transportasikan dan kemudian diendapkan oleh banjir. Sebagian besar
bahan lumpur diperoleh dari tanah atau pinggiran sungai yang tererosi dan
mengandung bahan organik yang cukup besar. Sediien aluvial di endapkan
melalui proses sediientasi yang berulang yang menghasilkan teksur dan kadar Corganik yang tidak beraturan pada setiap lapisannya. Sediien ini dikenal sebagai
sedimen aluvial muda (Soil Taxonomy, 1999). Tanah yang terbentuk dari sediaen
aluvial muda, oleh karena itu disebut tanah muda yang dicirikan oleh adanya
tekstur dan kadar C-organik yang tidak beratusan pada solumnya. Dalam Soil
Taxonomy (1999), kadar C-organik menurun tidak beraturan menurut kedalaman
dan bemilai sekitar 0.2 % atau lebii pada kedalaman 125 cm yang digunakan
sebagai penciri sub order Fluvent dan subgroup Fluventic. Namun ada beberapa
data dari tanah tropik yang menunjukan bahwa kadar C-organik 0.2 % atau lebih
pada kedalaman 125 cm juga ditemui pada tanah-tanah yang terbentuk dari bahan
induk non aluvial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data kadar
C-organik tanah pada dataran banjir yang berkembang dari bahan aluvial muda

untuk menentukan apakah kadar C-organik sebesar 0.2 % pada kedalaman 125 cm
masih terlalu rendah untuk digunakan sebagai batasan tersebut di atas.
Contoh Tanah Aluvial di Kabupaten Brebes diambil pada jarak 2, 5, 12
dan 16 km dari Laut Jawa dan 0, 10,20 dan 30 m dari Sungai Pemali pada setiap
lokmi. Contoh tanah diambil dari setiap horison sampai kedalaman 125 cm.
Sebagai tarnbahan, contoh lumpur sungainya juga diambil. Kemudian seluruh
contoh tanah di analisis tekstur dan kadar C-organiknya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin bertambahnya kedalaman,
kadar C-organik tanah menurun secara tidak beraturan demikian pula dengan
teksturnya. Hal ini menunjukan bahwa semua tanah yang diteliti terbentuk dari
sedimen aluvial muda. Kadar C-organik tanah pada kedalaman 125 cm berkisar
antara 0.36-1.23 % yang menunjukkan bahwa nilai 0.2 % yang digunakan sebagai
penciri sifat Fluvent atau Fluventic masih terlalu rendah.

ICERAGAMAN BABAN O R G m DAN TEKSTUR TANAH
BEWDASAMUN KEDAEAM[AN PADA TANAH ALUVIAL

D M BREBES

Skripsi

Sebagai saBah satu syasat untok memperoleh gelas
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Pnstitut Pertanian Bogor

TRILIA NUR INDAH
A24101036

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
PAKULTAS PERTANLAN
INSTITUT PERTANPAN BOGOR
2006

Judul

: KERAGAMAN BAHAN ORGANIK,DANTEKSTUR

TANAH BERDASARKAN KEDALAMAN PADA
TANAH ALWIAL DARI BREBES
Nama


: TRILIANURINDAH

NRP

: A24101036

Menyetujui,

Pembimbing I1

Pembimbing I

Prof. Dr Ir Sudarsono. MSc
NIP. 130 607 618

Tanggal lulus :

2 *j

""


;

2006

Dr Ir Darmawan, MSc
NIP. 131 879 335

Penulis bernama lengkap Trilia Nur Indah dilahirkan di Tegal, pada
tanggal 19 Juli 1983 dari pasangan Bapak Haryanto dan Ibu Danisah. Penulis
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Pertiwi, Slawi ditempuh pada
tahun 1987 sampai dengan 1989. Penulis kemudian melanjutkan sekolah di SD
Kudaile 2 Slawi hingga tahun 1995. Pada tahun 1998 penulis menyelesaikan
pendidikan di SLTPN 1 Slawi dan lulus dari SMUN 2 Slawi tahun 2001. Pada
tahun yang sama, penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor,
melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) pada
program studi Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, lnstitut
Pertanian Bogor.