PENGARUH TAM TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KPP Pengaruh TAM Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Penggunaan E-Filing Sebagai Variabel Intervening Pada KPP Pratama Sukoharjo.

(1)

PENGARUH TAM TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KPP

PRATAMA SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat – Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammdiyah Surakarta

Disusun Oleh : KARMILA B 200 110 316

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul : PENGARUH TAM TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KPP PRATAMA SUKOHARJO.

Yang ditulis oleh : KARMILA

B 200 110 316

Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi telah memenuhi syarat untuk dterima.

Surakarta, Februari 2016


(3)

ABSTRAK

TAM (Technology Acceptance Model) merupakan salah satu teori tentang penggunaan system teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan system teknologi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara langsung dan tidak langsung antara TAM (Technology Acceptance Model) terhadap kepatuhan wajib pajak melalui penggunaan e-filing.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 wajib pajak. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 67 wajib pajak. Dengan adanya data outliers sebanyak 28 maka sampel menjadi 39 wajib pajak. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis path (analisis jalur).

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa variabel TAM dan penggunaan e-filing berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung>ttabel dan probabilitas < 0,05.

Kata kunci: TAM, Penggunaan E-Filing, Kepatuhan Wajib Pajak., Analisis jalur (path).

ABSTRACT

TAM is one of the teories on the use of information technology systems that are considered very influential and is commonly used todescribe the individual acceptance of the use of information technology system. The purpose of this study was to determine the effect directly and indirectly between TAM on tax compliance through this of e-filing.

The population used in this study were 100 taxpayers. Sampling with purposive sampling method. The number of samples used were 67 taxpayers. In the presence of data outliers, the sample as mech as 28 to 39 taxpayers. Analysis used in this research is the analysis path.

Based on the results of data analysis showed that the variables TAM and the use of e-filing significantly influence taxpayers compliance. This can be see from thitung >

ttabel and probabilities < 0.05.


(4)

PENGARUH TAM TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KPP

PRATAMA SUKOHARJO

KARMILA (B 200 110 316)

A. PENDAHULUAN

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar, penerimaan pajak ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat Indonesia. Penerimaan negara tersbesar ini dapat dilihat dalam RAPBN sebesar Rp 1.484,6 triliun. Perubahan 2015 atau lebih tinggi Rp 104,6 triliun dari perkiraan angka penerimaan perpajakan dalam APBN sebesar Rp 1.380 triliun. Potensi perpajakan Indonesia sangatlah besar, namun sayang belum tergarap optimal. Dari 254,8 juta penduduk Indonesia, hingga Januari 2015, baru tercatat 26,8 juta wajib pajak orang pribadi. Padahal pemilik pekerjaan potensial mencapai 44,8 juta orang. Belum lagi penduduk usia 15 tahun yang bisa dikategorikan usia produktif, angkanya mencapai 206,6 juta orang. Menurut Mardiasmo dalam Akuntan “Kerja Keras Kejar Target” bahwa rendahnya tax ratio Indonesia (12-13%) antara lain dipicu oleh rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dan terbatasnya kapasitas administrasi perpajakan. Di sisi lain, capital outflow berupa devisa yang disimpan di luar negeri mencapai U$ 23,4 miliar. Bahkan di dalam negeri sendiri, underground economy alias perputaran roda ekonomi yang tidak terdata mencapai 22,9% dari PDB.

. Penerapan e-filing sebagai suatu langkah dalam modernisasi sistem perpajakan di Indonesia diharapkan mampu memberikan layanan prima terhadap publik sehingga dapat merubah perilakunya dalam membayar pajak, wajib pajak yang puas akan dapat merubah perilakunya dalam membayar pajak, akhirnya tingkat kepatuhan wajib pajak juga dapat berubah. Penelitian terhadap kepatuhan wajib pajak dapat menggunakan variabel persepsi kebermanfaatan dan persespsi kemudahan dilakukan berdasarkan kerangka model Technology Acceptance Model.


(5)

E-Filing adalah sebuah layanan pengiriman atau penyampaian SPT secara elektronik baik untuk orang pribadi maupun badan (perusahaan, organisasi) ke DJP melalui ASP (Application Service Provider) atau Penyedia Jasa Aplikasi dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet secara online dan real time, sehingga wajib pajak tidak perlu lagi melakukan pencetakan semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual.

Sistem e-filing ini menggunakan salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yaitu Technology Acceptance Model (TAM). TAM merupakan salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi informasi. Teori ini juga menunjukkan bahwa seseorang sering bertindak berdasarkan persepsi mereka mengenai apa yang orang lain pikir mereka harus lakukan. TAM berteori bahwa niat seseorang untuk menggunakan sistem atau teknologi ditentukan oleh dua faktor, yaitu persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness) adalah tingkat kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan suatu item, maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna tersebut. Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan e-filing terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak, mengetahui pengaruh persepsi kebermanfaatan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak, mengetahui pengaruh persepsi kemudahan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak, dan mengetahui pengaruh persepsi kebermanfaatan dan persepsi kemudahan terhadap kepatuhan wajib pajak melalui penggunaan e-filing.

B. TINJAUAN PUSTAKA 1) Pajak

Pengertian pajak menurut undang-undang No. 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) yaitu “Pajak adalah kontribusi wajib


(6)

kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2) Surat Pemberitahuan (SPT)

Sesuai dengan prinsip self assessment system yang dianut di Indonesia, wajib pajak harus menghitung memperhitungkan, membayar, dan melaporkan pajak yang terutang sendiri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dimana wajib pajak terdaftar. Penyampaian SPT merupakan pertanggung jawaban atas kewajiban perpajakan yang telah dipenuhinya dalam satu masa pajak atau tahun pajak. Berdasarkan pasal 1 ayat (11) undang-undang no.28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, disebutkan bahwa :“Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan/pembayaran pajak, objek pajak/bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan”.

3) E-Filing

Secara etimologi e-filing terdiri dari dua kata, yaitu : e untuk electronic dan filing. Electronic berarti penggunaan sistem komputerisasi, sedangkan filing berarti pengisian formulir. Jadi e-filing merupakan sistem komputerisasi yang membantu pengisian atau penyampaian SPT Tahunan.

E-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT atau penyampaian pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online yang real time melalui website Direktorat Jenderal Pajak atau Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP).


(7)

4) TAM (Technology Acceptance Model)

TAM merupakan salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi informasi. TAM merupakan adaptasi dari TRA (Theory Of Reasoned Action) oleh Ajzen dan Fishbein (1980). Tujuan utama dari Technology Acceptance Model (TAM) sesungguhnya adalah untuk memberikan dasar langkah dari dampak suatu faktor eksternal pada kepercayaan intern (internal beliefs), sikap (attitude) dan niat (intention).

TAM mendeskripsikan terdapat dua faktor yang secara dominan mempengaruhi integrasi teknologi. Faktor pertama adalah persepsi kebermanfaatan (usefulness), sedangkan faktor kedua adalah persepsi kemudahan dalam penggunaan teknologi (eas of use).

5) Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan wajib pajak merupakaan ketaatan, tunduk dan patuh serta melaksanakan ketentuan perpajakan. Kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela merupakan tulang punggung sistem self assessment, dimana wajib pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakan dan kemudian secara akurat dan tepat waktu membayar dan melaporkan pajaknya tersebut. Hal serupa dinyatakan oleh Abdul Rahman (2010) bahwa kepatuhan pajak adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. 6) Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis


(8)

Pengaruh TAM Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Penggunaan E-Filing Sebagai Variabel Intervening Pada KPP Pratama Sukoharjo

7) Hipotesis

H1 : Pengaruh Penggunaan e-filing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

H2 : Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan Terhadap Penggunaan E-Filing

H3 : Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Penggunaan E-Filing

H4 : Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan dan Persepsi Kemudahan Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Penggunaan E-Filing C. METODE PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN

1) Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif yang bersifat menjelaskan (explanatory research) dan metode hubungan kausal.

2) Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Sukoharjo. sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini mengambil dari jumlah populasi.

Persepsi

Kebermanfaatan

Persepsi Kemudahan

Penggunaan E-Filing

Kepatuhan Wajib Pajak


(9)

3) Metode Pengambilan Sampel

Teknik penentuan sampel adalah metode purposive sampling yaitu dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan adalah para wajib pajak yang telah menggunakan fasilitas e-filing. Unit analisis dari penelitian ini adalah individu (wajib pajak). 4) Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Menurut Indriantoro (1999:146) data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian, dimana data tersebut diperoleh melalui kuesioner atai angket. Sumebr data diperoleh dari wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Sukoharjo.

5) Metode Pengumpulan Data dan Pengukurannya

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada responden. Menurut Indriantoro (1999:146) metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner, yaitu salah satu metode pengambilan data penelitian yang mengumpulkan data dengan cara memakai daftar pertanyaan atau pernyataan yang disebarkan kepada responden (wajib pajak). Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Sukoharjo.


(10)

6) Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Dependen (Kepatuhan WajibPajak)

Kepatuhan wajib pajak merupakaan ketaatan, tunduk dan patuh serta melaksanakan ketentuan perpajakan. Kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela merupakan tulang punggung sistem self assessment, dimana wajib pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakan dan kemudian secara akurat dan tepat waktu membayar dan melaporkan pajaknya tersebut. Hal serupa dinyatakan oleh Abdul Rahman (2010) bahwa kepatuhan pajak adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya.

b. Variabel Independen (Technology Acceptance Model)

TAM (Theory of Acceptance Model) dalam hal ini dua keyakinan individual yang diasumsikan oleh TAM, yaitu persepsi kebermanfaatan atau perceived usefulness (PU) dan persepsi kemudahan atau perceived easy of use (PEU). Persepsi kebermanfaatan adalah persepsi yang dimiliki oleh individu dalam mengembangkan performa kinerjanya dengan menggunakan sistem informasi dan teknologi.

c. Variabel Intervening (Penggunaan E-Filing)

Menurut Tuckman (dalam Sugiyono, 2007) variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan varaibel penyela/antara variabel


(11)

independen dengan varaibel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. 7) Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Korelasi Product Moment dilakukan dengan bantuan program SPSS. Hasil perhitungan yang diperoleh akan dibandingkan dengan angka kritis tabel korelasi pada taraf signifikan 5%. Jika hasil perhitungan korelasi Product Moment sama dengan atau lebih besar dari nilai r pada angka kritis, maka pernyataan tersebut dikatakan valid.

b. Uji Relibialitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47).

8) Teknik Analisis Data Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan analisis jalur (path) dengan variabel intervening yaitu penggunaan e-filing. Analisis jalur menurut (Jonathan Sarwono, 2011) adalah teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis


(12)

hubungan sebab akibat yang inheren antar variabel yang disusun berdasarkan urutan temporer dengan menggunakan koefesien jalur sebagai besaran nilai dalam menentukan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jadi dengan ati lain Analisis Jalur dapat dikatakan sebagai kepanjangan dari analisis regresi berganda, meski didasarkan sejarah terdapat perbedaan dasar antara path analysis yang bersifat independen terhadap prosedur statistik dalam menentukan hubungan sebab akibat; sedang regresi linier memang merupakan prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar variabel yang dikaji.

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2011:98). Uji F digunakan untuk mengetahui fit of goodness pada model regresi.

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengatuh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara thitung dan ttabel tiap-tiap

variabel bebas dengan taraf signifikansi (α = 0,05). Jika nilai thitung > ttabel, maka

variabel independen secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika thitung < ttabel, maka variabel independen secara

individu tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Analisis regresi dengan variabel intervening digunakan untuk mengetahui total pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen yang terdiri dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, yakni melalui variabel


(13)

intervening (Ghozali, 2011). Apabila nilai total pengaruh lebih besar daripada pengaruh langsung berarti variabel tersebut marupakan variabel intervening. D. KESIMPULAN DAN SARAN

1) Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan dan pengguna e-filing masing – masing berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Dalam penelitian ini pengguna e-filing menjadi perantara yang menghubungkan persepsi kebermanfaatan dan persepsi kemudahan terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan kata lain secara tidak langsung teori TAM (Persepsi Kebermanfaatan dan Persepsi Kemudahan) berpengaruh terhadap kepatuham wajib pajak melalui pengguna e-filing.

2) Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa keterbatasan yang perlu disampaikan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya, yaitu :

1. Lingkup penelitian terbatas pada satu tempat saja yaitu KPP Pratama Sukoharjo, sehingga hasil penelitian ini kurang maksimal.

2. Pengukuran variabel dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner, sehingga kemungkinan jawaban dari responden tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

3) Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian, peneliti memberikan saran sebagai berikut :


(14)

1. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengeksplorasi variabel yang lebih banyak untuk dapat mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak. Untuk objek penelitian dengan lokasi yang berbeda, mungkin akan ditemukan hasil yang berbeda pula, sehingga pemilihan variabel menjadi hal yang sangat penting dalam penelitian selanjutnya. Metode penelitian ynag digunakan bisa menggunakan analisis path sehingga dapat diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak.

2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak, diharapkan memberikan sosialisasi mengenai sistem e-filing tidak hanya secara online (e-tutorial) akan tetapi juga mendelegasikan pegawai di masing – masing KPP agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan wajib pajak. Kedepannya, sistem e-filing perlu terus dikembangkan sehingga wajib pajak tidak perlu lagi dating ke KPP apabila sudah mengisi SPT secara elektronik. Hal ini akan sangat membantu efisiensi penggunaan sistem e-filing oleh wajib pajak. Pengembangan e-filing ini juga segera diterapkan diseluruh KPP di Indonesia mengingat perkembangan internet sudah sangat cepat dan merambah hampir ke seluruh wilayah Indonesia.

3. Untuk lingkupan penelitian yang terbatas, disarankan untuk lebih melakukan penelitian di banyak, sehingga hasil yang didapat juga akan lebih maksimal. 4. Untuk pengukuran variabel disarankan tidak hanya menggunakan kuesioner,

tetapi dengan mengambil data dari tempat penelitian. Untuk membandingkan dari semua hasil penelitian, sehingga data bisa lebih valid.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Indra Pahala, Tresno dan Selvy Ayu Rizky. 2012. Pengaruh Perspsi Penerapan Sistem E-filig Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dengan Perilaku Wajib Pajak Sebagai Variabel Intervening Dan Biaya Kepatuhan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pulogadung Jakarta Timur). Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4.

Jannah, Fury Fathul. 2014. Pengaruh Pengguna Fasilitas E-Filing Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Dalam Pelaporan SPT. Skripsi Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Pasundan. Bandung.

K. Tjahjono Josephine, Vierly Ananta Upa dan Eugenia Sareba’ Sesa. 2015. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Penerapan E-Filing Terhadap Kepatuhan Dalam Menyampaikan SPT Tahunan Di Kota Surabaya. Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 4 No. 1.

Kertahadi, Nani Kharisma, dan Siti Ragil Handayani. 2014. Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi E-SPT Masa PPN Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surabaya. Jurnal E-Perpajakan, No. 1 Volume 1 Tahun 2014.

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 544/KMK.04/2000 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 235/KMK.03/2003

Lingga, Ita Salsalina. 2013. Pengaruh Penerapan E-SPT Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Pengusaha Kena Pajak di Wilayah KPP Pratama Jawa Barat. Jurnal Akuntansi Vol. 5 No. 1 Tahun 2013.

Miladia, Novita. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tax Compliance Wajib Pajak Badan Pada Perusahaan Industri Manufaktur di Semarang. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Nurul Citra Noviandini. 2013. Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Bagi Wajib Pajak Di Yogyakarta. Jurnal Nominal Volume 1 Nomor 1 tahun 2013.

Peraturan Direktir Jenderal Pajak Nomor Kep-05/PJ/2005 Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-39/PJ/2011

Rapina, Jerry dan Yenni Carolina. 2011. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying). Jurnal Riset Akuntansi Vol.III No.2 Oktober 2011.


(16)

Rahayu, Sri dan Ita Salsalina Lingga. 2009. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Vol.1 No.2 November 2009.

Risal C. Y. Laihad. 2013. Pengaruh Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Wajib Pajak Di Kota Manado. Jurnal EMBA Volume 1 No.3 September 2013.

Sarwono, Jonathan. 2011. Mengenal Path Analysis : Sejarah, Pengertian dan Aplikasi. Jakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Sitompul, M. Faisal. 2008. Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas

Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada KPP Pratama Medan Kota. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.


(1)

independen dengan varaibel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. 7) Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Korelasi Product Moment dilakukan dengan bantuan program SPSS. Hasil perhitungan yang diperoleh akan dibandingkan dengan angka kritis tabel korelasi pada taraf signifikan 5%. Jika hasil perhitungan korelasi Product Moment sama dengan atau lebih besar dari nilai r pada angka kritis, maka pernyataan tersebut dikatakan valid.

b. Uji Relibialitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47).

8) Teknik Analisis Data Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan analisis jalur (path) dengan variabel intervening yaitu penggunaan e-filing. Analisis jalur menurut (Jonathan Sarwono, 2011) adalah teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis


(2)

hubungan sebab akibat yang inheren antar variabel yang disusun berdasarkan urutan temporer dengan menggunakan koefesien jalur sebagai besaran nilai dalam menentukan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jadi dengan ati lain Analisis Jalur dapat dikatakan sebagai kepanjangan dari analisis regresi berganda, meski didasarkan sejarah terdapat perbedaan dasar antara path analysis yang bersifat independen terhadap prosedur statistik dalam menentukan hubungan sebab akibat; sedang regresi linier memang merupakan prosedur statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar variabel yang dikaji.

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2011:98). Uji F digunakan untuk mengetahui fit of goodness pada model regresi.

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengatuh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara thitung dan ttabel tiap-tiap

variabel bebas dengan taraf signifikansi (α = 0,05). Jika nilai thitung > ttabel, maka

variabel independen secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika thitung < ttabel, maka variabel independen secara

individu tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Analisis regresi dengan variabel intervening digunakan untuk mengetahui total pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen yang terdiri dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, yakni melalui variabel


(3)

intervening (Ghozali, 2011). Apabila nilai total pengaruh lebih besar daripada pengaruh langsung berarti variabel tersebut marupakan variabel intervening. D. KESIMPULAN DAN SARAN

1) Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan dan pengguna e-filing masing – masing berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Dalam penelitian ini pengguna e-filing menjadi perantara yang menghubungkan persepsi kebermanfaatan dan persepsi kemudahan terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan kata lain secara tidak langsung teori TAM (Persepsi Kebermanfaatan dan Persepsi Kemudahan) berpengaruh terhadap kepatuham wajib pajak melalui pengguna e-filing.

2) Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa keterbatasan yang perlu disampaikan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya, yaitu :

1. Lingkup penelitian terbatas pada satu tempat saja yaitu KPP Pratama Sukoharjo, sehingga hasil penelitian ini kurang maksimal.

2. Pengukuran variabel dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner, sehingga kemungkinan jawaban dari responden tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

3) Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian, peneliti memberikan saran sebagai berikut :


(4)

1. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengeksplorasi variabel yang lebih banyak untuk dapat mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak. Untuk objek penelitian dengan lokasi yang berbeda, mungkin akan ditemukan hasil yang berbeda pula, sehingga pemilihan variabel menjadi hal yang sangat penting dalam penelitian selanjutnya. Metode penelitian ynag digunakan bisa menggunakan analisis path sehingga dapat diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak.

2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak, diharapkan memberikan sosialisasi mengenai sistem e-filing tidak hanya secara online (e-tutorial) akan tetapi juga mendelegasikan pegawai di masing – masing KPP agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan wajib pajak. Kedepannya, sistem e-filing perlu terus dikembangkan sehingga wajib pajak tidak perlu lagi dating ke KPP apabila sudah mengisi SPT secara elektronik. Hal ini akan sangat membantu efisiensi penggunaan sistem e-filing oleh wajib pajak. Pengembangan e-filing ini juga segera diterapkan diseluruh KPP di Indonesia mengingat perkembangan internet sudah sangat cepat dan merambah hampir ke seluruh wilayah Indonesia.

3. Untuk lingkupan penelitian yang terbatas, disarankan untuk lebih melakukan penelitian di banyak, sehingga hasil yang didapat juga akan lebih maksimal. 4. Untuk pengukuran variabel disarankan tidak hanya menggunakan kuesioner,

tetapi dengan mengambil data dari tempat penelitian. Untuk membandingkan dari semua hasil penelitian, sehingga data bisa lebih valid.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Indra Pahala, Tresno dan Selvy Ayu Rizky. 2012. Pengaruh Perspsi Penerapan Sistem E-filig Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dengan Perilaku Wajib Pajak Sebagai Variabel Intervening Dan Biaya Kepatuhan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pulogadung Jakarta Timur). Prosiding Simposium Nasional Perpajakan 4.

Jannah, Fury Fathul. 2014. Pengaruh Pengguna Fasilitas E-Filing Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Dalam Pelaporan SPT. Skripsi Fakultas Ekonomi Akuntansi Universitas Pasundan. Bandung.

K. Tjahjono Josephine, Vierly Ananta Upa dan Eugenia Sareba’ Sesa. 2015. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Penerapan E-Filing Terhadap Kepatuhan Dalam Menyampaikan SPT Tahunan Di Kota Surabaya. Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 4 No. 1.

Kertahadi, Nani Kharisma, dan Siti Ragil Handayani. 2014. Pengaruh Pemanfaatan Aplikasi E-SPT Masa PPN Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surabaya. Jurnal E-Perpajakan, No. 1 Volume 1 Tahun 2014.

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 544/KMK.04/2000 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 235/KMK.03/2003

Lingga, Ita Salsalina. 2013. Pengaruh Penerapan E-SPT Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Pengusaha Kena Pajak di Wilayah KPP Pratama Jawa Barat. Jurnal Akuntansi Vol. 5 No. 1 Tahun 2013.

Miladia, Novita. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tax Compliance Wajib Pajak Badan Pada Perusahaan Industri Manufaktur di Semarang. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Nurul Citra Noviandini. 2013. Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Bagi Wajib Pajak Di Yogyakarta. Jurnal Nominal Volume 1 Nomor 1 tahun 2013.

Peraturan Direktir Jenderal Pajak Nomor Kep-05/PJ/2005 Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-39/PJ/2011

Rapina, Jerry dan Yenni Carolina. 2011. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying). Jurnal Riset Akuntansi Vol.III No.2 Oktober 2011.


(6)

Rahayu, Sri dan Ita Salsalina Lingga. 2009. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Vol.1 No.2 November 2009.

Risal C. Y. Laihad. 2013. Pengaruh Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Wajib Pajak Di Kota Manado. Jurnal EMBA Volume 1 No.3 September 2013.

Sarwono, Jonathan. 2011. Mengenal Path Analysis : Sejarah, Pengertian dan Aplikasi. Jakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Sitompul, M. Faisal. 2008. Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas

Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada KPP Pratama Medan Kota. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.


Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh kesadaran dan kepatuhan wajib pajak terhadap kinerja kantor pelayanan pajak (KPP) dengan pelayanan wajib pajak sebagai variabel intervening di kpp medan timur

9 52 93

Pengaruh Perilaku Wajib pajak dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E Filing (Survei pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Soreang)

0 5 1

PENGARUH TAM TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PENGGUNAAN E-FILING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA Pengaruh TAM Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Penggunaan E-Filing Sebagai Variabel Intervening Pada KPP Pratama Sukoharjo.

1 10 14

PENDAHULUAN Pengaruh TAM Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Penggunaan E-Filing Sebagai Variabel Intervening Pada KPP Pratama Sukoharjo.

1 8 10

Pengaruh Perilaku Wajib Pajak terhadap Penggunaan E-Filing (Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bojonagara Bandung).

0 0 16

Pengaruh Etnis Terhadap Kepatuhan Pajak Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening Cover

1 0 18

“PENGARUH PENERAPAN E-FILING, TINGKAT PEMAHAMAN PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA YOGYAKARTA”.

1 9 170

PENGARUH PENERAPAN E-FILING, TINGKAT PEMAHAMAN PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA YOGYAKARTA.

0 2 12

PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILLING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PEMAHAMAN INTERNET SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA KPP PRATAMA BENGKULU

0 1 83

PENGARUH PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENGGUNAAN ELECTRONIC FILING (E-FILING) DI KPP PRATAMA PALEMBANG ILIR BARAT

0 0 14