UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MEMBUAT PENNELITIAN TINDAKAN KELAS MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP DI SMA KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM ACEH.

(1)

0

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

DALAM MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP

DI SMA KECAMATAN SIMPANG KIRI

KOTA SUBULUSSALAM ACEH

Tesis

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Program Studi Adminitrasi Pendidikan

Oleh :

Heri Sukamto

NIM : 8146132042

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

HERI SUKAMTO, 8146132042. Upaya Peningkatan Kompetensi Guru dalam Membuat Pennelitian Tindakan Kelas Melalui Supervisi Akademik Teknik Workshop di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas melalui Supervisi Akademik Teknik Workshop di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh. Subjek penelitian ini adalah guru–guru pada SMA di Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh yang berjumlah 10 orang guru dengan kriteria guru mata pelajaran bahasa Inggris. Subjek ditentukan dengan cara purposive. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengetahui kompetensi guru dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas adalah pedoman wawancara dan daftar cocok dengan jumlah butir sebanyak 25. Sedangkan untuk mengamati kegiatan workshop pembuatan Penelitian Tindakan Kelas digunakan lembar observasi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan sekolah dengan dua siklus. Hasil penelitian adalah penilaian kompetensi guru dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas setelah dilakukan supervisi akademik teknik workshop pada siklus I tergolong dalam kategori rendah dengan nilai 69,2 dan pada siklus II tergolong dalam kategori baik dengan nilai 88,4 . Penilaian aktivitas peserta dalam melaksanakan workshop pada siklus I adalah sangat baik dengan nilai 91, dan pada siklus II tergolog dalam kategori sangat baik dengan nilai 95,2. Penilaian kegiatan workshop pada siklus I adalah sangat baik dengan nilai 92,3, dan pada siklus II juga tergolong dalam kategori sangat baik dengan nilai 98,2. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa penerapan supervisi akademik teknik workshop dapat meningkatkan kompetensi guru dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada supervisor yaitu pelaksanaan supervisi akademik teknik workshop dalam upaya membantu guru membuat Penelitian Tindakan Kelas.


(6)

ABSTRACT

Heri Sukamto. 8146132042. provi e her o pete e i M ki ssroo tio ese r h hrou h de i upervisio Workshop e h iques i i h hoo o i p Kiri u u uss eh. hesis. Post

r du te Pro r , t te iversit o Med , .

his stud is i ed to deter i e the i re si o te her o pete e i M ki o ssroo tio ese r h throu h de i upervisio Workshop e h iques i i h hoo o i p Kiri u u uss eh. he su je ts were te hers t i h hoo i i p Kiri u u uss eh ou ted te hers with riteri or E ish. u je t is deter i ed purposive. he rese r h i stru e t th t used to deter i e the o pete e o te hers i ki o ssroo tio rese r h is i terview uides d ist o t hes with the u er o r i s s u h s . Me whi e, to o serve the workshop tivit i

ki o ssroo tio rese r h is used o serv tio sheet. his stud used s hoo tio rese r h with two es. he resu ts o the stud is the ssessi o te her o pete e i ki o ssroo tio rese r h ter de i supervisio workshop te h ique w s ssi ied i the ow te or t the irst e with s ore o . d the se o d e e o i ood te or with s ore o . . he tivit ssess e t o workshop p rti ip ts i i p e e ti the workshop t the isrt e is ver ood with s ore o , d the se o d e is the e e e t te or with s ore o . . he ssess e t o workshop tivit i the e is ver ood with s ore o . , d the se o d e is ver ood te or with s ore o . . sed o the sis o d t , e

o uded th t the pp i tio o de i supervisio workshop te h iques i prove the o pete o te hers i ki o ssroo tio ese r h i the i h hoo o i p Kiri u u uss eh. he i p i tio o this rese r h is spe i i ddressed to supervisors, th t is the i p e e t tio o de i supervisio workshop te h iques i the e ort o he pi te hers i ki o ssroo tio rese r h.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-Nya penulisan tesis dengan judul “ Upaya Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Membuat Penelitian Tindakan Kelas Melalui Supervisi Akademik Teknik Workshop di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan salam dan shalawat keharibaan junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan kaum muslimin.

Tesis ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberikan bantuan berupa Beasiswa S2 Kepengawasan bagi penulis sehingga dapat menimba ilmu di Universitas Negeri Medan (UNIMED).

2. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan dan semua staf pengajar yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

3. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

4. Dr. Darwin, M. Pd. Selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan (UNIMED) sekaligus sebagai narasumber yang memberikan masukan untuk dapat menyempurnakan proposal tesis ini.

5. Dr. Sukarman Purba, M. Pd. Selaku Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan (UNIMED) sekaligus sebagai narasumber yang memberikan masukan untuk dapat menyempurnakan proposal tesis ini.

6. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Pembimbing I dan Dr. Sukarman Purba, M.Pd. sebagai Pembimbing II yang telah banyak mencurahkan ilmu dan memberikan arahan dengan ikhlas dan penuh kesabaran.

7. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Dr. Eka Daryanto, M.T, dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku narasumber/penguji yang telah memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka menyempurnakan tesis ini.

8. Para Dosen yang telah memberikan ilmu dan nasehat selama penulis mengikuti perkuliahan di Program Studi AP-Kepengawasan PPs UNIMED.


(8)

9. Istri tercinta Gustriyani Harahap, S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan dan do’a dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, serta buah hati tercinta Muhammad Rayyan Zaky dan Gadiza Syafika Azka.

10. Kedua Orang Tua Penulis yaitu Ayahanda (Alm) Sulis Sutiono dan Ibunda Pawoh, Kedua Mertua Penulis yaitu Ayahanda (Alm) Rusli Harahap dan Ibunda Nurbaiti serta seluruh keluarga besarku (abangda serta adikku tersayang) yang tak bosan-basannya memberikan dukungan dan do’a dengan segala sikap penuh pengertian dan kasih sayang.

11. Teman – teman Mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Konsentrasi Kepengawasan Angkatan 2014.

12. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyusun tesis ini. akhir kata, penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kemajuan bagi pendidik di SMA Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh.

Medan, Juli 2016 Penulis

HERI SUKAMTO NIM. 8146132042


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah... 9

D. Perumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 12

A. Kajian Teoretis ... 12

1. Hakikat Kompetensi Guru dalam Membuat PTK ... 12


(10)

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... C. Kerangka Berpikir ...

D. Hipotesis Tindakan ... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 0

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 0

B. Subjek dan Objek Penelitian... 0

C. Prosedur Penelitian ... 1

D. Teknik Pengumpulan Data ... E. Instrumen Pengumpulan Data ... F. Teknik Analisis Data ... 1

G. Indikator Keberhasilan Tindakan ... 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 3

A. Hasil Penelitian... 1. Siklus I ... 2. Siklus II ... 2

B. Pembahasan ... 9

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 101

A. Simpulan ... 101

B. Implikasi ... 101

C. Saran ... 102


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Prosedur Penyelenggaraan Workshop ... 44

Tabel 3.1 Daftar Peserta Workshop ... 50

Tabel 3.2 Siklus I Penelitian Tindakan Sekolah ... 53

Tabel 3.3 Siklus II Penelitian Tindakan Sekolah ... 55

Tabel 3.4 Kisi-kisi Daftar Cocok Kompetensi Guru Membuat PTK ... 59

Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Workshop . 60 Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Workshop ... 61

Tabel 4.1 Nilai Kompetensi Awal Guru Membuat PTK ... 64

Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Kompetensi Awal Guru Membuat PTK ... 67

Tabel 4.3 Nilai Kompetensi Guru Membuat PTK Siklus I ... 72

Tabel 4.4 Nilai Indikator Pembuatan PTK Siklus I... 74

Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Guru dalam Membuat PTK Siklus I ... 78

Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Guru Pada Siklus I dengan Pra Siklus ... 80

Tabel 4.7 Nilai Kompetensi Guru Membuat PTK Siklus II ... 86

Tabel 4.8 Nilai Indikator Pembuatan PTK Siklus II ... 88

Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai Guru dalam Membuat PTK Siklus II ... 92

Tabel 4.10 Perbandingan Nilai Guru Pada Siklus II dengan Siklus I ... 93


(12)

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan ... 52

Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Kompetensi Awal Guru ... 65

Gambar 4.2 Diagram Kompetensi Awal Guru Membuat PTK ... 65

Gambar 4.3 Diagram Kompetensi Awal Guru membuat PTK Pra siklus ... 67

Gambar 4.4 Diagram Nilai Kompetensi Guru membuat PTK Siklus I ... 72

Gambar 4.5 Diagram Nilai Rata-rata Kompetensi Guru membuat PTK Siklus I... 73

Gambar 4.6 Diagram Nilai Indikator Pembuatan PTK Siklus I... 75

Gambar 4.7 Diagram Nilai Kompetensi Guru Membuat PTK Siklus I ... 79

Gambar 4.8 Diagram Peningkatan Kompetensi Guru dalam Membuat PTK .... 80

Gambar 4.9 Diagram Nilai Kompetensi Guru membuat PTK Siklus II .... 87

Gambar 4.10 Diagram Nilai Rata-rata Kompetensi Guru membuat PTK Siklus II ... 87

Gambar 4.11 Diagram Nilai Indikator Pembuatan PTK Siklus II ... 89

Gambar 4.12 Diagram Nilai Kompetensi Guru Membuat PTK Siklus II ... 92

Gambar 4.13 Diagram Peningkatan Kompetensi Guru dalam Membuat PTK ... 94


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Panduan Wawancara Diagnosa Tingkat Kemampuan

Guru dalam Membuat PTK... ... 106

Lampiran 2 Rencana Kegiatan Penelitian (Workshop) ... 108

Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Saat Workshop... 114

Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Penelitian (Workshop) ... 116

Lampiran 5 Lembar Penilaian Kemampuan Guru dalam Membuat PTK... 120

Lampiran 6 Rundown Pelaksanaan Workshop Siklus I... 126

Lampiran 7 Rundown Pelaksanaan Workshop Siklus II... 127

Lampiran 8 Materi Workshop Penulisan PTK ... 128

Lampiran 9 Nilai Kemampuan Awal Guru Membuat PTK (Pra Siklus) ... 140

Lampiran 10 Nilai Kemampuan Guru Membuat PTK Siklus I ... 141

Lampiran 11 Nilai Kemampuan Guru Membuat PTK Siklus II ... 142

Lampiran 12 Penilaian Aktivitas Guru pada Saat Workshop Siklus I ... 143

Lampiran 13 Penilaian Aktivitas Guru pada Saat Workshop Siklus II ... 144

Lampiran 14 Nilai Observasi Workshop Kompetensi Guru Membuat PTK Siklus I ... 145


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sebuah pekerjaan dapat dikatakan sebuah profesi apabila salah satu syaratnya dilandasi oleh suatu disiplin ilmu. Keilmuan yang melandasi sebuah profesi seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi dituntut untuk senantiasa dikembangkan, termasuk di dalamnya profesi dalam bidang pendidikan. Secara yuridis Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 3 menyebutkan bahwa, pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan dasar dan menegah disebut guru dan pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan tinggi disebut dosen. Dengan demikian profesi pendidik terbagi menjadi dua yakni guru dan dosen.

Ketentuan yuridis lain yang mengatur mengenai kedudukan guru dan dosen diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 2 ayat 1 menegaskan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan dengan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian profesi pendidik dalam hal ini guru merupakan sebuah profesi yang diakui sebagai tenaga profesional. Tenaga profesional menurut Trianto (2010: 2) merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut di dalam sains dan teknologi pembelajaran yang digunakan sebagai perangkat dasar kemudian diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.


(16)

2

Berdasarkan Permenpan No. 16 tahun 2009 pasal 16 ayat 2 disebutkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dari Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang /a sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang V/e wajib melakukan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang meliputi sub unsur pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif. Dengan demikian PKB dapat membantu kenaikan pangkat dan jabatan guru. Mengikuti kegiatan PKB bagi guru merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban guru sebagai tenaga profesional.

Berdasarkan Permenpan No. 16 tahun 2009 pasal 11 salah satu kegiatan PKB bagi guru ialah Publikasi lmiah. Di dalam publikasi ilmiah terdapat kegiatan publikasi karya tulis ilmiah. Dwiloka (2005:2) mengatakan bahwa karya tulis ilmiah merupakan hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.

Kusmana (2010:4) mengungkapkan bahwa Karya Tulis lmiah atau Karya lmiah diartikan sebagai karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Dalam hal ini , karya tulis ilmiah dapat dikatakan sebagai hasil rangkaian gagasan yang dihasilkan berdasarkan fakta dan data yang ditulis berdasarkan sistematika yang akurat dan ilmiah. Dengan demikian penulisan sebuah karya ilmiah harus bersifat keilmuan atau berdasarkan ilmu pengetahuan yang telah memenuhi syarat ilmu


(17)

No 16 tahun 2009 terbagi menjadi beberapa jenis yaitu laporan hasil penelitian, artikel ilmiah, makalah, buku, modul/ diktat, tulisan ilmiah populer, dan karya hasil terjemahan.

Menurut Saroni (2012: 24) kompetensi menulis guru masih memprihatinkan, meskipun memiliki kompetensi untuk menulis, hasil tulisan para guru belum menggambarkan tulisan seseorang yang mempunyai kesibukan utama seorang guru. Sebagai kaum yang memiliki intelektualitas tinggi ironisnya tidak diimbangi dengan kompetensi menulis yang sesuai dengan tuntutan. Padahal, dalam proses pendidikan dan pembelajaran, kemampuan guru dalam menulis sangat dibutuhkan sebagai wahana untuk menyampaikan materi. Guru dapat menyampaikan banyak hal dalam bentuk tulisan sehingga anak didik dapat belajar secara mandiri. Apabila guru memiliki kemampuan menulis yang bagus akan menjadi nilai tambah yang mampu mengangkat posisi guru dalam proses pendidikan dan pembelajarannya.

Menulis karya tulis ilmiah merupakan sarana bagi guru untuk menuliskan gagasan yang ada dalam pikirannya. Tulisan yang dihasilkan merupakan wujud intelektual diri. Menurut Saroni (2012: 25) semakin banyak karya tulis yang dihasilkan, semakin bagus isi tulisan dan hal tersebut menunjukkan semakin tinggi tingkat intelektual seorang guru, hal demikian ini sekaligus dapat menjadi cerminan kualitas pendidikan di ndonesia.

Namun, fakta yang ditemukan adalah kurangnya kompetensi guru dalam menulis Penelitian Tindakan Kelas. Hari Amirullah, perwakilan dari Pusat Pengembangan Program Profesi Pendidik Direktorat enderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengungkapkan,


(18)

“meski menguasai praktik pembelajaran dengan baik di kelas, banyak guru yang masih kesulitan menuliskan tindakan kelas dalam bentuk laporan atau publikasi ilmiah. Padahal, menulis karya ilmiah merupakan syarat wajib bagi guru dalam jabatan profesi.” Kondisi itu mengemuka dalam Lokakarya Kajian dan Penyusunan Laporan Pendidikan Tindakan Kelas yang difasilitasi oleh USA D Prioritizing Reform, nnovation, and Opportunities for Reaching ndonesia's Teachers, Administrators, and Students (USA D Prioritas) di akarta, Kamis (25/6). Sebanyak 32 guru dan 32 dosen dari delapan provinsi terlibat dalam pelatihan intensif dengan pendampingan sejak enam bulan lalu. (Kompas, 26 uni 2015).

Wijaya Kusumah, mengatakan bahwa dewasa ini banyak dijumpai guru yang belum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di dalam proses pembelajarannya. Ada lima alasan utama yang menyebabkan guru takut melakukan PTK: (1) Kurang memahami profesi. (2) Malas membaca buku. (3) Malas Menulis. (4) Kurang sensitif terhadap waktu dan terjebak rutinitas. 5) Kurang memahami PTK. (Kompas, 3 uni 2010)

Di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh, guru juga tidak bisa lepas dari permasalahan yang muncul dalam menjalankan berbagai tugasnya. Salah satu permasalahan yang kerap dialami guru adalah ketidakmampuan mereka dalam membuat karya tulis ilmiah termasuk di dalamnya penelitian tindakan kelas. Permasalahan yang dihadapi para guru SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh hendaknya disikapi secara ilmiah, yakni mengupayakan kegiatan ilmiah baik dengan penelitian, pelatihan,


(19)

ilmiah tersebut guru diharapkan dapat mengatasi masalah yang mereka temukan secara efektif, sekaligus dapat menghasilkan karya tulis ilmiah (Penelitian Tindakan kelas) sebagai hasil kegiatan ilmiahnya.

Fenomena masih belum optimalnya kemampuan guru di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas diperoleh melalui hasil studi pendahuluan (survei) dan diskusi yang dilakukan terhadap teman sesama guru di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh. Dari hasil wawancara kepada petugas perpustakaan SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh juga tidak menemukan bukti fisik Penelitian Tindakan Kelas yang pernah dibuat. Melihat kenyataan ini, jika dibiarkan akan mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh. Oleh karena itu permasalahan tersebut harus segera diatasi dengan sebaik-baiknya.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas adalah dengan mengadakan kegiatan supervisi akademik. Teknik yang akan digunakan dalam kegiatan supervisi akademik adalah teknik supervisi kelompok. Dari beberapa jenis teknik supervisi kelompok yang ada, kegiatan

workshop dipilih dalam kegiatan penelitian ini. Kegiatan workshop dipilih karena teknik ini penekanannya sering lebih ke arah aktivitas dan pengembangan keterampilan, dan banyak menggunakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembelajaran orang dewasa (andragogi). Workshop merupakan suatu pembelajaran dengan menggunakan metode berbagi ide, saling memberi dan


(20)

menerima. Tujuan dari workshop ialah untuk memperoleh informasi melalui pengalaman langsung dan saling menyampaikan informasi.

Tindakan kepada guru di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam akan diberikan oleh pengawas sekolah karena salah satu kompetensi pengawas sekolah/madrasah yang tersirat dan tersurat dalam Permendiknas No 12 tahun 200 adalah memiliki kompetensi supervisi akademik yang terdiri dari: (1) menguasai konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran. (2) menguasai konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan kecenderungan proses pembelajaran/pembimbingan tiap mata pelajaran. (3) membimbing guru dalam menyusun silabus mata pelajaran berdasarkan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta prinsip-prinsip pengembangan KTSP. (4) membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan setiap mata pelajaran membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tiap mata pelajaran. (5) membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tiap mata pelajaran. (6) membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran di laboratorium dan di lapangan. ( ) membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media serta fasilitas pembelajaran/bimbingan, dan ( ) membimbing guru dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran/bimbingan.

Teknik supervisi yang dilakukan pengawas sekolah akan berpengaruh secara psikologis terhadap peningkatan kemampuan guru dalam membuat penelitian tindakan kelas. Apabila guru menerima supervisi tersebut sebagai


(21)

bekerja dengan sukarela yang akhirnya dapat membuat produktivitas kerja guru menjadi meningkat. Tetapi jika guru tidak menerima supervisi sebagai suatu hal yang dapat mengakibatkan peningkatan kualitas mengajar dan motivasi, atau dengan kata lain supervisi yang dilakukan menjadi beban bagi mereka maka para guru akan bekerja karena terpaksa dan kurang bergairah sehingga mengakibatkan produktivitas kerja guru menjadi menurun.

Kegiatan yang selama ini umum dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh adalah melalui sosialiasi dan pelatihan yang hasilnya dirasa kurang maksimal. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang pernah dibuat oleh para guru yang pernah mendapatkan pelatihan tersebut. Pada sosialisasi maupun pelatihan yang sudah dilakukan, narasumber hanya menjelaskan fungsi dan pembuatan penelitian tindakan kelas. Guru tidak dibimbing secara langsung untuk membuat penelitian tindakan kelas.

Berdasarkan data awal yang diperoleh, maka dihadirkan guru SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh untuk menjadi peserta

workshop. Peneliti menjelaskan bahwa maksud dan tujuan diadakan workshop

adalah untuk membuat penelitian tindakan kelas. Kegiatan ini merupakan penjabaran mengenai penelitian tindakan kelas. Dimulai dengan menguraikan maksud pembuatan penelitian tindakan kelas, tujuan dan manfaat pembuatan penelitian tindakan kelas, serta pelaksanaan pembuatan penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang terdapat di dalam kelas. Karena permasalahan yang akan dipecahkan berada di kelas maka gurulah yang paling mengetahui mengapa


(22)

masalah itu muncul. Untuk mengetahui apa penyebab munculnya masalah, guru perlu menjadi peneliti. Tentunya banyak faktor yang menyebabkan munculnya permasalahan itu, misalnya penyebabnya adalah guru atau siswa dalam proses pembelajaran.

Tujuan dan manfaat penelitian tindakan kelas adalah demi perbaikan dan peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional pendidikan yang diemban guru. Oleh karena itu penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara strategis dalam memperbaiki dan meningkatkan layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks dan/atau dalam peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan dalam masyarakat yang cepat berubah.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang dijumpai guru dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan tindakan merupakan suatu skenario atau program kerja yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian. Perencanaan tindakan meliputi semua langkah tindakan secara rinci , dan segala keperluan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas. Monitoring berfungsi untuk mengenali dan mengevaluasi perkembangan yang terjadi dengan adanya tindakan. nformasi yang diperoleh merupakan umpan balik bagi penelitian dan sangat menentukan langkah selanjutnya. Refleksi adalah upaya evaluasi yang dilakukan oleh para


(23)

kolaborator atau partisipan yang terkait dengan suatu penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan.

Berdasarkan keadaan guru SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tindakan sekolah (PTS) dengan judul : “Upaya Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Membuat Penelitian Tindakan Kelas Melalui Supervisi Akademik Teknik Workshop Di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh.”

B. Ident f kas Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, masalah yang dapat diidentifikasi adalah kompetensi guru dalam membuat PTK masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: (1) Supervisi yang diterima oleh para guru masih belum optimal. (2) Teknik supervisi yang digunakan dalam penulisan PTK tidak sesuai dengan kebutuhan guru (3) Supervisi yang diperoleh kurang merespon minat dan motivasi guru dalam membuat PTK. (4) Guru belum mencoba membuat PTK sendiri. (5) Guru belum memahami bahwa supervisi akademik adalah kebutuhan mereka. (6) Guru belum pernah mendapat pembinaan melalui workshop.

Sedangkan usaha yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan kompetensi guru dalam membuat PTK adalah: (1) rapat guru, (2) Lokakarya/Workshop, (3) diskusi panel, (4) seminar/simposium, (5) demonstrasi mengajar, (6) perpustakaan jabatan, ( ) buletin supervisi, ( ) organisasi profesi.


(24)

10

Dari beberapa masalah dan usaha yang telah diidentifikasikan, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: (1) supervisi akademik teknik

workshop, dan (2) peningkatan kompetensi guru dalam membuat PTK di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh.

D. Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: apakah melalui supervisi akademik teknik workshop

dapat meningkatkan kompetensi guru dalam Membuat Penelitian Tindakan Kelas di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh?

E. Tu uan Penel t an

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh teknik workshop dapat meningkatkan kompetensi guru dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh.

F. Manfaat Penel t an

a. Manfaat Teoret s

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lebih lanjut dalam peningkatan kompetensi guru dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas. Di samping itu, juga akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan teori manajemen pendidikan.


(25)

11

b. Manfaat Prakt s

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan yang berarti sebagai sumbangan pemikiran terhadap beberapa pihak. (1) bagi guru, meningkatkan kompetensi dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas karena mereka merupakan objek langsung pada workshop yang dilakukan. (2) bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah, dapat dijadikan sumber acuan dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guru di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas.


(26)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Penerapan supervisi akademik teknik workshop dapat meningkatkan kompetensi guru dalam membuat PTK di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh. Setelah melakukan tindakan melalui supervisi akademik teknik workshop pada siklus I, dapat diketahui bahwa dari 10 orang guru bahasa Inggris tidak terdapat guru (0%) yang memiliki nilai sangat baik, empat orang guru (40%) yang memiliki nilai baik, satu orang guru (10%) yang memiliki nilai cukup, tiga orang guru (30%) yang memiliki nilai kurang, dan satu orang guru (10%) yang memiliki nilai sangat kurang. Pada tindakan supervisi akademik teknik workshop siklus II diketahui dari 10 orang guru bahasa Inggris semua guru (100%) sudah mampu membuat PTK.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian terjadi peningkatan kompetensi guru bahasa Inggris dalam membuat PTK melalui supervisi akademik teknik workshop. Terjadinya peningkatan kompetensi guru bahasa Inggris dalam membuat PTK melalui supervisi akademik teknik workshop disebabkan pada kegiatan ini diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk membuat PTK. Melalui kegiatan workshop dikembangkan strategi kegiatan dalam upaya memberikan penjelasan secara detail kepada guru tentang PTK. Dalam memberikan penjelasan ini


(27)

Pelaksanaan kegiatan workshop ternyata berdampak positif bagi peningkatan kompetensi guru dalam membuat PTK. Pelaksanaan kegiatan workshop ini tentunya selain dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensi guru dalam membuat PTK, juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran oleh guru di sekolah.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, implikasi dan simpulan dapat disampaikan bahwa untuk meningkatkan kompetensi dalam membuat PTK dapat diterapkan supervisi akademik teknik workshop. Sehubungan dengan itu, pengawas sekolah dapat melakukan upaya memahami tahapan-tahapan supervisi akademik teknik workshop dan menerapkan supervisi akademik teknik workshop dalam melaksanakan supervisi karena supervisi akademik teknik workshop berfokus pada peningkatan keterampilan guru dalam membuat sesuatu.

Bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Subulussalam sebaiknya memberikan pelatihan kepada pengawas untuk memperluas wawasan tentang penerapan supervisi akademik teknik workshop secara berkesinambungan. Bagi guru harus meningkatkan kompetensi terutama dalam peningkatan keterampilan dalam membuat PTK sehingga terjadi peningkatan kualitas pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengadakan penelitian yang lebih mendalam tentang supervisi akademik teknik workshop dan mengkaji permasalahan yang lebih dalam lagi, terutama mengkaji masalah pembelajaran di dalam kelas.


(28)

3

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, Hari. 2015. Menulis Ilmiah Masih Tidak Mudah.

http://edukasi.kompas.com/diakses pada tanggal 18 Januari 2016)

Abdulhak, Ishak dan Suprayogi Ugi, 2012. Penelitian Tindakan dalam

Pendidikan Norformal. Jakarta. RajaGrafindo Persada.

Ahmadi, H. Abu. 1997. Ilmu Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. 2008. Standar Kualifikasi – Kompetensi – Sertifikasi Guru- kepala

Sekolah – Pengawas. Bandung . Yrama Widya

Aqib, Zainal. Eko Diniati. Siti Jaiyaroh & Khusnul Khotimah. 2008. Penelitian

Tindakan Kelas: Untuk Guru SMP, SMA, SMK. Bandung: Yrama Widya

Amstrong, Michael. 2014. Amstrong’s Handbook of Human Resource

Management Practice (13th ed.). London: KoganPage

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Bandung: Rineka Cipta

Atmaka, Dri. 2004. Tips Menjadi Guru Kreatif. Bandung. Yrama Widya

Darwin dan Irsan. 2012. Penjaminan mutu Pendidikan dan Pengawasan. Medan.

Unimed Press

Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Bandung: Rineka Cipta.

Endrayanto, Hermanyosepsanu & Yustiana W. Harumurti. 2014. Penilaian

Belajar Siswa di Sekolah. Yokyakarta: Kanisius.

Ghani, Rahman A. 2014. Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta:

RajaGrafindo Persada.

Glickman, Carl D. Stephen P Gordon & Jovita M. Ross-Gordon. 2010. Supervision and Instructional Leadership (8th ed). Boston: Pearson Education, Inc.

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups: Sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi KTSP dan Persiapan

Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung. Remaja Rosdakarya


(29)

Kusumah, Wijaya. 2010. Lima Alasan Guru Takut Lakukan PTK.

(http://edukasi.kompas.com/diakses pada tanggal 18 Januari 2016)

Makawimbang, Jery H. 2001. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan.

Bandung. Alfabeta.

Materka, Pat Roessle. 1994. Lokakarya dan Seminar. Yogyakarta. Kanisius

Mulyasa. Enco. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Notoatmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta. Rhineka Cipta.

Patton, M. Quinn. 2009. Metode Evaluasi Kualitatif. Terjemahan oleh Budi Puspo

Priyana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pelton, Robert P (Ed.). 2010. Action Research For Teacher Candidates: Using

Classroom Data To Enhance Instruction. USA: Rowman & Littlefield Education.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 16 Tahun tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Prasojo, Lantif Diat, dkk. 2002. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta. Gava Media

Purba, Sukarman. 2011. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi: Teori,

Konsep & Korelatnya. Yogyakarta. Laksbang Pressindo.

Purwanto, Ngalim. 1984. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

____________ . 2012. Supervisi Pembelajaran: dalam Profesi Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Sahertian, Piet A. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam

Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Saroni, Muhammad 2012. Mengelola Jurnal Pendidikan Sekolah. Yogyakarta.

Ar Ruzz Media

Sedarmayanti. 2004. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung.


(30)

Sudjana, Nana. 2011. Supervisi Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya Bagi Pengawas Sekolah. Bekasi: Binamitra-Publishing.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi dan

Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Suprijanto. 1996. Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah terhadap Motivasi dan

Kinerja Guru SD. Makassar. UNM

Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta.

Pustaka Sinar Harapan

Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta. Kencana Prenada media Group.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Usman, Moh. Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Rosdakarya

Wahjosumidjo. 2003. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta. PT. RajaGrasindo

Persada

Zaini, dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta. CYDS


(1)

b. Manfaat Prakt s

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan masukan yang berarti sebagai sumbangan pemikiran terhadap beberapa pihak. (1) bagi guru, meningkatkan kompetensi dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas karena mereka merupakan objek langsung pada workshop yang dilakukan. (2) bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah, dapat dijadikan sumber acuan dalam mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guru di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas.


(2)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Penerapan supervisi akademik teknik workshop dapat meningkatkan kompetensi guru dalam membuat PTK di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh. Setelah melakukan tindakan melalui supervisi akademik teknik workshop pada siklus I, dapat diketahui bahwa dari 10 orang guru bahasa Inggris tidak terdapat guru (0%) yang memiliki nilai sangat baik, empat orang guru (40%) yang memiliki nilai baik, satu orang guru (10%) yang memiliki nilai cukup, tiga orang guru (30%) yang memiliki nilai kurang, dan satu orang guru (10%) yang memiliki nilai sangat kurang. Pada tindakan supervisi akademik teknik workshop siklus II diketahui dari 10 orang guru bahasa Inggris semua guru (100%) sudah mampu membuat PTK.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian terjadi peningkatan kompetensi guru bahasa Inggris dalam membuat PTK melalui supervisi akademik teknik workshop. Terjadinya peningkatan kompetensi guru bahasa Inggris dalam membuat PTK melalui supervisi akademik teknik workshop disebabkan pada kegiatan ini diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk membuat PTK. Melalui kegiatan workshop dikembangkan strategi kegiatan dalam upaya memberikan penjelasan secara detail kepada guru tentang PTK. Dalam memberikan penjelasan ini tentunya didukung oleh para ahli yang memang menguasai tentang PTK.


(3)

2 Pelaksanaan kegiatan

peningkatan kompetensi guru dalam membuat PTK. Pelaksanaan kegiatan workshop ini tentunya selain dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensi guru dalam membuat PTK, juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran oleh guru di sekolah.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, implikasi dan simpulan dapat disampaikan bahwa untuk meningkatkan kompetensi dalam membuat PTK dapat diterapkan supervisi akademik teknik workshop. Sehubungan dengan itu, pengawas sekolah dapat melakukan upaya memahami tahapan-tahapan supervisi akademik teknik workshop dan menerapkan supervisi akademik teknik workshop dalam melaksanakan supervisi karena supervisi akademik teknik workshop berfokus pada peningkatan keterampilan guru dalam membuat sesuatu.

Bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Subulussalam sebaiknya memberikan pelatihan kepada pengawas untuk memperluas wawasan tentang penerapan supervisi akademik teknik workshop secara berkesinambungan. Bagi guru harus meningkatkan kompetensi terutama dalam peningkatan keterampilan dalam membuat PTK sehingga terjadi peningkatan kualitas pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengadakan penelitian yang lebih mendalam tentang supervisi akademik teknik workshop dan mengkaji permasalahan yang lebih dalam lagi, terutama mengkaji masalah pembelajaran di dalam kelas.


(4)

3

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, Hari. 2015. Menulis Ilmiah Masih Tidak Mudah. http://edukasi.kompas.com/diakses pada tanggal 18 Januari 2016)

Abdulhak, Ishak dan Suprayogi Ugi, 2012. Penelitian Tindakan dalam Pendidikan Norformal. Jakarta. RajaGrafindo Persada.

Ahmadi, H. Abu. 1997. Ilmu Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Aqib, Zainal. 2008. Standar Kualifikasi – Kompetensi – Sertifikasi Guru- kepala

Sekolah – Pengawas. Bandung . Yrama Widya

Aqib, Zainal. Eko Diniati. Siti Jaiyaroh & Khusnul Khotimah. 2008. Penelitian

Tindakan Kelas: Untuk Guru SMP, SMA, SMK. Bandung: Yrama Widya

Amstrong, Michael. 2014. Amstrong’s Handbook of Human Resource

Management Practice (13th ed.). London: KoganPage

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Bandung: Rineka Cipta Atmaka, Dri. 2004. Tips Menjadi Guru Kreatif. Bandung. Yrama Widya

Darwin dan Irsan. 2012. Penjaminan mutu Pendidikan dan Pengawasan. Medan. Unimed Press

Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Bandung: Rineka Cipta. Endrayanto, Hermanyosepsanu & Yustiana W. Harumurti. 2014. Penilaian

Belajar Siswa di Sekolah. Yokyakarta: Kanisius.

Ghani, Rahman A. 2014. Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Glickman, Carl D. Stephen P Gordon & Jovita M. Ross-Gordon. 2010. Supervision and Instructional Leadership (8th ed). Boston: Pearson Education, Inc.

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups: Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi KTSP dan Persiapan

Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusmana, Suherli. 2010. Merancang Karya Tulis Ilmiah. Bandung. Remaja Rosdakarya


(5)

Kusumah, Wijaya. 2010. Lima Alasan Guru Takut Lakukan PTK. (http://edukasi.kompas.com/diakses pada tanggal 18 Januari 2016)

Makawimbang, Jery H. 2001. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Materka, Pat Roessle. 1994. Lokakarya dan Seminar. Yogyakarta. Kanisius Mulyasa. Enco. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Notoatmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta. Rhineka Cipta.

Patton, M. Quinn. 2009. Metode Evaluasi Kualitatif. Terjemahan oleh Budi Puspo Priyana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pelton, Robert P (Ed.). 2010. Action Research For Teacher Candidates: Using Classroom Data To Enhance Instruction. USA: Rowman & Littlefield Education.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 16 Tahun tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Prasojo, Lantif Diat, dkk. 2002. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta. Gava Media Purba, Sukarman. 2011. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi: Teori,

Konsep & Korelatnya. Yogyakarta. Laksbang Pressindo.

Purwanto, Ngalim. 1984. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

____________ . 2012. Supervisi Pembelajaran: dalam Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Sahertian, Piet A. 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam

Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Saroni, Muhammad 2012. Mengelola Jurnal Pendidikan Sekolah. Yogyakarta. Ar Ruzz Media

Sedarmayanti. 2004. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung. Mandar Maju


(6)

Sudjana, Nana. 2011. Supervisi Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya Bagi Pengawas Sekolah. Bekasi: Binamitra-Publishing.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi dan

Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Suprijanto. 1996. Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah terhadap Motivasi dan

Kinerja Guru SD. Makassar. UNM

Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan

Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta. Kencana Prenada media Group.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Usman, Moh. Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung. Rosdakarya Wahjosumidjo. 2003. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta. PT. RajaGrasindo

Persada

Zaini, dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta. CYDS IAIN Sunan Kali Jaga


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompetensi Kader kesehatan Terhap Kinerja dalam Upaya Meningkatkan Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam

1 27 120

ANALISIS MIGRASI PENDUDUK KE KECAMATAN SIMPANG KIRI KOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH TAHUN 2005-2009.

0 1 21

Pengaruh Kompetensi Kader kesehatan Terhap Kinerja dalam Upaya Meningkatkan Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam

0 0 16

Pengaruh Kompetensi Kader kesehatan Terhap Kinerja dalam Upaya Meningkatkan Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam

0 1 2

Pengaruh Kompetensi Kader kesehatan Terhap Kinerja dalam Upaya Meningkatkan Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam

0 3 6

Pengaruh Kompetensi Kader kesehatan Terhap Kinerja dalam Upaya Meningkatkan Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Kiri Kota Subulussalam

0 0 27

View of SUPERVISI AKADEMIK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SMK NEGERI 1 BOJONG DALAM MEMBUAT ADMINISTRASI PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP

0 1 10

View of SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU SMA COKROAMINOTO SUKARESMI DALAM MEMBUAT ADMINISTRASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MELALUI WORKSHOP

0 0 10

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SDN 12 SUNGAI LIMAU

0 0 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI TEKNIK SUPERVISI BERKELOMPOK BERBASIS DISKUSI DI SDN 28 SIMPANG

0 0 10