PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA CHEMOEDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK.

PENGARUH
H MODEL PROBLEM BASED LEARNING
G (PBL)
DENGAN
N MEDIA
ME
CHEMOEDUTAINMENT TERHA
HADAP
HASIL
IL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATE
ERI
TA
ATA NAMA SENYAWA ANORGANIK

Oleh :
Khairani Harahap
NIM 4113331020
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan

an Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Ge
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MA
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA
UAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

ii

RIWAYAT HIDUP
Khairani Harahap dilahirkan di Medan, pada tanggal 17 Mei 1993. Ayah
bernama Kobul Aslim Harahap dan Ibu bernama Herawati Siregar, dan
merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Medan Tembung dan lulus pada tahun 2005. Pada
tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah ke Madrasah Tsanawiyah Negeri 2

Medan dan lulus pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2008, penulis
melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di Madrasah Aliyah Negeri 2
Model Medan dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2011, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) melalui jalur
SLMPTN (Seleksi Lokal Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri). Kegiatan
intrakulikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti antara lain,
FORSIMKA, HMJ KIMIA.

iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DENGAN MEDIA CHEMOEDUTAINMENT TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI
TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK

Khairani Harahap (NIM 4113331020)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil
belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) dengan media Chemoedutainment dan model Direct Instruction
pada materi tata nama senyawa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X IPA MAN 2 Model Medan yang terdiri dari 7 kelas. Sampel yang
digunakan sebanyak 2 kelas dengan teknik random sampling (acak) dan masing–
masing kelas terdiri atas 40 siswa. Pada kelas eksperimen diberi pengajaran
dengan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media
Chemoedutainment dan pada kelas Kontrol diberikan pengajaran dengan model
Direct Instruction (DI). Jenis penelitian ini adalah penelitian ekperimental. Soal
Instrumen tes yang valid sebanyak 20 soal dan dinyatakan reliabel = 0,46. Hasil
pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas PBL memiliki rata – rata nilai
pretest 35,50 + 6,47 dan post-tes 87,33 + 7,62 dengan rata – rata gain sebesar 80
%. Sedangkan siswa pada kelas DI memiliki rata – rata nilai pretest 36,83 + 7,63
dan post-tes 75,17 + 8,95 dengan rata – rata gain sebesar 60 %. Uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan uji t pihak kanan dari data hasil belajar dan
diperoleh thitung =28,47 sedangkan ttabel = 2,0021 untuk α = 0,05 dan db = 58,
sehingga thitung>ttabel. Maka Ha terima, yakni ada perbedaan yang signifikan hasil
belajar antara siswa yang diajarkan dengan menerapkan model Problem Based
Learning ( pada kelas eksperimen ) dengan model Direct Instruction ( kelas
kontrol ) sebesar 12 %. Dari data yang diperoleh ranah kognitif C1(pengetahuan)
sebesar 0,62,C2(pemahaman) sebesar 0,82 dan ranah kognitif yang paling

berkembang adalah C3(Analisis) sebesar 0,83 .Berdasarkan pengaruh peningkatan
hasil belajar kimia siswa diperoleh bahwa hasil belajar yang tertinggi yaitu
dengan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL).
Kata Kunci : Problem Based Learning (PBL), Chemoedutainment, Tata nama
senyawa anorganik.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul
“Pengaruh

Model

Problem

Based


Learning (PBL)

Dengan

Media

Chemoedutainment Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Tata
Nama Senyawa Anorganik” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan (FMIPA UNIMED).
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.
Ratu Evina Dibyantini, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra.Hafni Nasution, M.Si, Bapak Drs. Bajoka
Nainggolan, M.Si, dan Ibu Prof.Dr.Retno Dwi Suyanti,M.Si, selaku dosen penguji
yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Eddyanto,
Ph.D, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Dosen beserta staff
pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada

Bapak H. Ali Masran Daulay, S.Pd. MA., selaku Kepala Sekolah MAN 2 Model
Medan yang telah memberikan izin penelitian, dan juga kepada Ibu Dra. Jati
Setiasih selaku guru Kimia Kelas X di MAN 2 Model Medan yang telah
membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian di sekolah tersebut serta Bapak
dan Ibu Guru di MAN 2 Model Medan yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian. Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orang
tua saya tercinta, Ayahanda Kobul Aslim Harahap dan Ibunda L.Herawati Siregar
yang telah mencucurkan segala keringat dan tidak pernah lelah selalu
memanjatkan do’a demi selesainya studi penulis, buat Adik-adikku Gumanopik
Hrp, Kamsir Hrp, Nursakinah Hrp, terima kasih atas semua do’anya.

v

Terima kasih juga disampaikan kepada sahabatku Fatimah Siregar,
Nurhayani Siregar, Siti Aminah, Anita Sari Ritonga, Hasanah Hakim, Fadhilah
Latief, Rahima, Frensi, Qiqi, Irma, Lia, Lidya, Dewi Sanhot Simare-mare, juga
teman-teman sekelas di Pendidikan Kimia Eks 2011 yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga
yang selalu mendukung dan mendoakan penulis, bantuan dan nasehatnya yang
tidak pernah saya lupakan.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penulisan skripsi ini
baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.Akhir kata,
penulis berharap kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah
ilmu pendidikan.

Medan,

Juli 2015

Penulis,

Khairani Harahap
NIM.4113331020

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Ruang Lingkup
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian

1.7.
Defenisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Belajar
2.2.
Hasil Belajar
2.3.
Model Pembelajaran
2.3.1
Model Problem Based Learning (PBL)
2.3.2
Sintaks Model Problem Based Learning (PBL)
2.3.3
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
2.3.3.1 Pengertian Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
2.3.3.2 Sintaks Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
2.4
Media Pembelajaran
2.4.1

Media Pembelajaran Chemo-Edutainment (CET)
2.5
Materi Pelajaran Kimia Tata Nama Senyawa
2.5.1
Tata Nama Senyawa Biner
2.5.2
Tata Nama Senyawa Poliatomik
2.5.3
Tata Nama Asam
2.5.4
Tata Nama Basa
2.5.6
Tata Nama Garam
2.6
Kerangka Konseptual
2.7
Hipotesis Penelitian

Halaman
i

ii
iii
iv
vi
ix
x
xi

1
4
4
5
5
5
6

7
8
10
11
14
16
16
16
18
19
20
20
22
25
25
26
26
27

vii

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3.
Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1. Variabel Penelitian
3.3.2. Instrumen Penelitian
3.3.2.1. Instrumen Tes
3.3.2.2. Validitas Tes
3.3.2.3 Reliabilitas Tes
3.3.2.4 Taraf Kesukaran Soal
3.3.2.5 Uji Daya Beda
3.4.
Rancangan Penelitian
3.5
Teknik Pengumpulan Data
3.5.1
Persiapan Penelitian
3.5.2
Prosedur Pelaksanaan Penelitian
3.6
Prosedur Penelitian
3.7
Teknik Analisis Data
3.7.1
Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar
3.7.2
Uji Normalitas
3.7.3
Uji Homogenitas
3.7.4. Uji Hipotesis

28
28
28
28
28
28
29
29
30
30
31
31
32
40
33
33
35
35
36
36
37
38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.2
Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.2.1 Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa
4.2
Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1
Uji Normalitas
4.2.2
Uji Homogenitas
4.2.3
Pengujian Hipotesis
4.2.3.1 Hipotesis
4.2.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar
4.2.5
Ranah Kognitif Penelitian
4.2.5.1 Perbandingan Ranah Kognitif
4.2.6
Aktivitas Siswa
4.3
Pembahasan Hasil Penelitian

39
39
41
41
42
43
44
44
45
45
47
47
48
49

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA

53
54
55

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Pendekatan PBL
Gambar 3.1 Flow Chart Prosedur Penelitian
Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Kimia Siswa
Gambar 4.2 Grafik Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar
Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Gain Kelas Eksperimen
Gambar 4.4 Grafik Frekuensi Hasil Aktivitas Belajar Siswa

14
35
42
46
47
48

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
Tabel 2.2 Sintaks Model Pengajaran Langsung
Tabel 2.3 Nama Ion Kation dan Anion
Tabel 2.4 Awalan Penamaan Senyawa Nonlogam
Tabel 2.5 Nama-nama Senyawa Poliatomik
Tabel 2.6 Penamaan Ion Poliatomik
Tabel 2.7 Penamaan Senyawa Poliatomik
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Tabel 3.2 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
Tabel 4.1 Hasil Perolehan Rata-rata Pretest dan Postest
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretest,Posstest,Dan Gain
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Sampel
Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis
Tabel 4.5 Persen Peningkatan Hasil Belajar
Tabel 4.6 Jumlah Rata-rata Kognitif Eksperimen
Tabel 4.8 Hasil Aktivitas Siswa

15
17
21
22
23
24
25
33
37
41
43
44
45
46
47
48

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 29
Lampiran 30
Lampiran 31
Lampiran 32
Lampiran 33
Lampiran 34
Lampiran 35
Lampiran 36

Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Divalidkan
Instrumen Penelitian Sebelum Divalidkan
Kisi-Kisi Instrumen Sesudah Divalidkan
Instrumen Penelitian Sesudah Divalidkan
LKS Kelas Eksperimen I dan II
Gambar Video Chemoedutainment
Perhitungan Validitas Soal
Perhitungan Reliabilitas Soal
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Perhitungan Daya Beda Tiap Soal
Distruktor
Tabel Validitas
Tabel Reliabilitas
Tabel Tingkat Kesukaran
Tabel Daya Pembeda Soal
Tabel Distruktor
Kesimpulan Instrument Tes
Hasil Pretest dan Postest
Perhitungan, Rata-rata Standar Deviasi dan Varians
Uji Normalitas Data
Uji Homogenitas Data
Data peningkatan Hasil belajar
Uji Normalitas Data Gain Test
Uji Homogenitas Data Gain Tes
Uji Hipotesis
Persentase Peningkatan Hasil Belajar
Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
Tabel r-Product Moment
Tabel Chi Kuadrat
Tabel Distribusi t
Tabel Distribusi F
Jadwal Kegiatan Penelitian
Dokumentasi Penelitian

57
60
76
77
85
103
108
112
119
121
124
126
125
128
129
130
132
133
134
135
137
139
144
159
161
163
164
167
168
175
177
176
178
179
181

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Visi pendidikan sains di Indonesia mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pemahaman tentang sains dan teknologi melalui pengembangan
keterampilan berpikir, dan keterampilan sikap dalam upaya untuk memahami
dirinya sehingga dapat mengelola lingkungan dan mengatasi masalah (Problem
Based Learning) dalam lingkungannya. Dalam jangka panjang visi pendidikan
sains memberikan kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, bersikap kreatif,
tekun, disiplin, mengikuti aturan, dapat bekerja sama, bersikap terbuka, percaya
diri, memiliki keterampilan kerja, keterampilan komunikasi dan keterampilan
sosial lainnya yang merupakan kemampuan dasar bekerja ilmiah yang secara terus
menerus perlu dikembangkan untuk memberikan bekal siswa menghadapi
tantangan dalam masyarakat yang semakin kompetitif (Nazaruddin, 2012).
Selama ini, guru mengajar dengan berceramah sehingga semua anak sering
dijadikan sama oleh guru baik dalam pelaksanaan KBM maupun evaluasi.
Berbagai kemampuan siswa (belajar mandiri, bekerjasama, berfikir kritis,
mencari informasi, memecahkan masalah, mengambil keputusan dsb) tidak di
kembangkan untuk memberikan bekal bagi mereka untuk terjun ke dunia modren
yang penuh dengan tantangan dan persaingan bangsa. Model pembelajaran yang
monoton yang mana guru bertindak sebagai aktor menyebabkan siswa manjadi
bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti materi kimia yang diajarkan oleh
guru (Ernawati, 2011).
Metode belajar yang didominasi oleh guru, mengakibatkan siswa sulit
memahami konsep sains yang bersifat abstrak dan rendahnya kemampuan siswa
dalam menghubungkan konsep atau materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, siswa juga sulit untuk berperan aktif dan kreatif dalam pembelajaran,
karena proses belajar mengajar yang tidak menarik dan kurang bermakna
sehingga siswa cenderung jenuh dan bosan. Hal itu berpengaruh besar terhadap
prestasi belajar rendah (Pratianingsih, 2013).

2

Hasil pengamatan peneliti di lapangan sebagian besar proses belajar di
MAN 2 Model Medan pada pelajaran kimia masih menggunakan model
pembelajaran teacher centered artinya proses belajar masih terpusat pada guru,
sehingga siswa tidak ikut terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar
tersebut. Hal ini dikarenakan sifat dari metode pembelajaran tersebut adalah satu
arah yaitu dari guru ke siswa yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam belajar.
Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa
aktif untuk berpikir dan mengembangkan pengetahuan, memberikan dukungan
serta kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide-idenya. Selain
penggunaan model pembelajaran, media sangat diperlukan untuk mempermudah
pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan. Media juga meningkatkan
minat siswa dalam proses pembelajaran. Dengan bantuan media, pembelajaran
akan menjadi lebih mudah dan hasil akan menjadi maksimal.
Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran
yang berdasarkan pada konstruktivis suatu masalah yang ada di kehidupan nyata
dan dapat dilaksanakan secara kooperatif. Dari masalah tersebut siswa dirangsang
untuk mempelajari masalah berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman
belajar sehingga akan memudahkan siswa untuk membentuk pengetahuan dan
pengalaman baru. Dalam PBL pembelajarannya lebih mengutamakan proses
belajar, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa,
mencapai keterampilan mengarahkan diri.
Dalam pembelajaran Kimia dengan menggunakan media pembelajaran
CET yaitu media yang menarik dan menyenangkan sehingga pembelajaran kimia
tidak terasa jenuh dan membosankan.Media CET merupakan media yang menarik
dan menyenangkan sehingga dapat memotivasi siswa dan membuat siswa tertarik
untuk mempelajari kimia. Media-media edutainment yang dapat digunakan dalam
pembelajaran kimia antara lain gambar visual, compactdisk(CD), permainan,
kunjungan langsung ke pabrik - pabrik industri kimia dan komik. Pembelajaran
yang menyenangkan adalah pembelajaran dengan suasana belajar mengajar yang
membuat siswa senang sehingga siswa memusatkan perhatian secara penuh dan

3

waktu curah perhatiannya (time on task) tinggi. Tingginya time on task akan
meningkatkan hasil belajar siswa.
Kimia merupakan ilmu yang mencari jawaban atas dasar pertanyaan apa,
mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi,
struktur, sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat yang melibatkan
keterampilan dan penalaran. Ilmu kimia sebagai bagian dari IPA terdiri atas aspek
teoritis dan empris. Belajar kimia harus mampu mengukur kedua aspek tersebut,
yaitu selain mempelajari aspek teoritis (produk kimia) seperti konsep, teori,
hukum, prinsip juga harus melakukan aktivitas empris (produk kimia) dalam
rangka membuktikan suatu produk kimia yang diperoleh melalui eksprimen
(kemendikbud, 2013).
Beberapa hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran
Problem based learning telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, antara lain
Penelitian Farida Simorangkir (2010) menyataakan bahwa “ada korelasi yang
positif antara kemampuan berpikir kritis dengan peningkatan hasil belajar pada
pembelajaran redoks dengan menggunakan

model Problem Based Learning”

memberikan konstribusi pengaruh sebesar 82,56%. Yola Adhysta (2014)
menyatakan bahwa “pengaruh penerapan model Problem Based Learning yang
berbantuan media kartu berpasangan pada materi tata nama senyawa”memberikan
kontribusi pengaruh sebesar 82,90%. Yussi Pratiwi (2014) menyatakan bahwa
“pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi
redoks”memberikan kontribusi pengaruh sebesar 76,25% peserta didik memiliki
aktivitas belajar tinggi dan 82,29% peserta didik memiliki sikap baik melalui
penilaian observasi.
Beberapa hasil penelitian dengan menggunakan media chemo-edutainment,
antara lain penelitian Cristianti (2012) menyatakan bahwa “pengaruh model
pembelajaran Guided Note Taking berbantuan media Chemo-Edutainment Pada
Materi Pokok Koloid” memberikan kontribusi pengaruh sebesar 92.86%. Dyah
Wulandari (2013) menyatakan bahwa “Pembelajaran kimia berwawasan chemoedutainment dengan eksperimen menggunakan laboratorium virtual dan riil pada
materi laju reaksi ”memberikan kontribusi pengaruh sebesar 81,38% pada kelas

4

eksperimen I dan 82,02% pada kelas eksperimen II terhadap prestasi belajar
siswa.
Berdasarkan pada pemikiran di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul “PENGARUH MODEL PROBLEM
BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI TATA
NAMA SENYAWA ANORGANIK”.

1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang diatas dapat di identifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Adanya konsep-konsep yang abstrak menjadikan kimia sebagai mata
pelajaran yang sulit bagi siswa.
2. Lemahnya peran guru dalam mengaplikasikan model, metode, atau strategi
pembelajaran untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran.
3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dan monoton
(pembelajaran

konvensional)

menyebabkan

siswa

kurang

dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa.
4. Pemahaman siswa terhadap materi tidak dibarengi dengan kemampuan
untuk menginvestigasi dan memecahkan suatu masalah.

1.3 Batasan Penelitian
Adapun Batasan Masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning ) dengan media chemo-edutainment
2. Peningkatan hasil belajar siswa pada materi Tata nama senyawa
3. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X semester genap di MAN 2
MODEL MEDAN tahun ajaran 2014/2015

5

1.4 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajarn PBL
media Chemo-Edutainment lebih tinggi daripada hasil belajar dengan
model pembelajaran Direct Instruction pada materi Tata nama senyawa ?
2. Aspek kognitif yang manakah yang memiliki peningkatan paling tinggi
dengan penerapan model PBL dengan media chemo-edutainment pada
materi tata nama senyawa?

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajarn PBL dengan media Chemo-Edutainment lebih tinggi daripada
model pembelajaran Direct Instruction pada materi Tata nama senyawa.
2. Untuk mengetahui Aspek kognitif yang manakah yang memiliki
peningkatan paling tinggi dengan penerapan model PBL pada materi Tata
nama senyawa.

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diharahapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Memberikan wawasan dalam penerapan model pembelajaran PBL dengan
media Chemo-Edutainment dalam berbagai topic yang sesuai pada
pembelajaran kimia,dan diharapkan guru bisa menjadi lebih kreatif dan
inovatif.
2. Memberikan ide bagi sekolah dalam rangka perbaikan model pembelajarn
yang digunakan guru kimia dan sebagai bentuk inovasi pembelajaran yang
dapat diterapkan pada pelajaran kimia maupun pada mata pelajaran yang
lain.
3. Meningkatkan hasil belajar model pembelajaran PBL dengan media
Chemo-Edutaiment sehingga siswa berani menghadapi problema hidup
yang terjadi serta secara kreatif menemukannya.

6

4. Sebagai bahan masukan bagi guru,sekolah dan penelitian lainnya untuk
mengembangkan penelitian yang relevan.

1.7 Defenisi Operasional
1.

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu,orang,benda dan
sebagainya (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern).Mengacu dari
pengertian tersebut,pengaruh adalah akibat atau hasil dari penerapan
pendekatan pembelajaran dengan model problem based learning.

2.

Model PBL adalah salah satu model pembelajaran yang menyodorkan
masalah kepada peserta didik untuk dipecahkan secara individu atau
kelompok. Model ini intinya melatih keterampilan kognitifnya peserta didik
terbiasa dalam pemecahan masalah, mengambil keputusan, menarik
kesimpulan, mencari informasi sebagai bentuk laporan mereka.

3.

Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam memahami bahan ajar kimia
di sekolah yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang diperoleh siswa pada
awal (pretest) dan akhir (posttest) dalam penelitian. Hasil belajar siswa
merupakan pencapaian pemahaman siswa dalam ranah kognitif pada materi
tata nama senyawa. (Dimyati dan Mudjiono, 2013).

4.

Media CET adalah media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
sehingga dapat memotivasi dan membuat siswa tertarik untuk mempelajari
kimia.(Adhista,2014) Pembelajaran menggunakan media CET yang dipakai
didalam penelitian berbantuan komputer dengan media movie maker.

5.

Hasil belajar merupakan kemampuan kognitif siswa yang diperoleh dalam
bentuk skor setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar diukur
melalui pretest (sebelum pembelajaran) dan posttest (setelah pembelajarn).

53

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :
1. Adanya perbedaan antara hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan
dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan model
pembelajaran direct instruction pada materi tata nama senyawa anorganik
sebesar 12 % . Siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem
Based Learning memperoleh peningkatan hasil belajar kimia yang lebih
tinggi dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran direct
instruction.Peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X MAN 2 Model
Medan pada materi tata nama senyawa anorganik dengan menerapkan
model Problem Based Learning menggunakan media chemoedutainment
sebesar 80 %, sedangkan dengan menggunakan model pembelajaran
Direct Instruction sebesar 60 %.
2. Ranah kognitif yang paling banyak terkembangkan pada diri siswa yaitu
ranah kognitif C3 (Analisis) sebesar 0,83 (83%) sedangakan C1 sebesar
0,62 (62%) dan C2 (Pemahaman) sebesar 0,82 (82%)

.

54

5.2.

Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai salah satu alternatif
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran direct
instruction dengan media chemoedutainment, sebaiknya memperhatikan
kelemahan-kelemahan dalam menerapkan model dan media dalam
pembelajaran ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.

55

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S,. (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakyik Edisi Revisi
VI, Rineka cipta, Jakarta.
Adhysta, Y., (2014), Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning Yang
Berbantuan Media Kartu Berpasangan Pada Materi Tata Nama Senyawa,
FMIPA Unimed, Medan.
Bukit, N., (2012), Analis Kemampuan Prasyarat Dan Kemampuan Pemecahan
Masalah Sains Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan Model Problem
Based Learning, Jurnal Online Pendidikan: 2301-7651.
Cristianti., (2010), Model Pembelajaran Guided Note Taking Berbantuan Media
Chemo-Edutainment Pada Materi Pokok Koloid, Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, April Tahun 2012, Hal : 27-31.
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung.
Djamarah, S., (2013),Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamdani., (2011) ,Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Istarani.,(2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Kemendikbud., (2013), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 81 Tentang Implementasi umum belajar.
Ngalimun., (2012), Strategi Dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja
Pressindo, Yogyakarta.
Pratiwi, Y., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 3 No.3 Tahun 2014,
Hal : 40-48.
Rohmah, S., (2011), Penerapan Pendekatan Problem Solving Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Terhadap Konsop Mol dalam
Stoikiometri.,,http://repository.library.uinsyah.edu/ (Diakses tanggal 09
Februari 2014).
Rusman., (2013), Model-model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Purba, M., (2007), Kimia SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

56

Sanjaya, W.,(2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Silitonga, P., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga, P., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA, Universitas
Negeri Medan, Medan.
Simorangkir,F., (2010), Penerapan Model Problem Based Learning Terhadap
Peningkatan Hasi Belajar Siswa Kelas X pada Pokok Bahasan Redoks ,
FMIPA Unimed, Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiyanto., (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Yuma Pustaka,
Surakarta.
Sutresna, N., (2008), Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas X Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah, Grafindo Media Utama, Bandung.
Suyitno, T.,(2013),http://bdksemarang.kemeneg.go.id.page&id=272dpuf (Diakses
19 Januari 2014).
Tim Pendidikan Kimia, (2010), Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar Kimia,
FMIPA Unimed.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progreif, Karisma Putra
Utama, Jakarta.
Wulandari,
D,.
(2013),
Pembelajaran
Kimia
Berwawasan
CET
(Chemoedutainment) Dengan Eksperimen Meguunakan Laboratorium
Virtuil dan Riil Dtinjau Dari Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar, Jurnal
Pendidikan Kimia, Vol 2 No.1 Tahun 2013, Hal : 29-35.
Yamin, M., (2013), Strategi Dan Metode Dalam Model Pembelajaran, Penerbit
GP Press Group, Jakarta.