PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA KIMIA.

PERBEDAAN HASILBELAJAR KIMIA SISWA DENGANMENGGUNAKAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN STUDENT
TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA
MATERI TATA NAMA SENYAWA KIMIA

Oleh:
Nurhayani Siregar
NIM 4113331031
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


iii

Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Menggunakan
Model Problem Based Learning (PBL) dan Student
Teams Achivement Division (STAD) Pada
Materi Tata Nama Senyawa Kimia
Nurhayani Siregar (NIM 4113331031)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) kelas eksperimen I dan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD) kelas
eksperimen II pada materi Tata Nama Senyawa Kimia, populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh kelas X IPA SMAN 11 Medan, yang berjumlah 8 kelas
sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak
(Random Sampling), satu kelas sebagai kelas eksperimen I dan satu kelas lagi
sebagai kelas eksperimen II. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah test hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal
sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel = 0,6661. Hasil
pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas ekperimen memiliki rata – rata

nilai pretest 30,17 + 6,36 dan post-tes 79,67 + 10,25 dengan rata – rata gain
sebesar 0,71. Sedangkan siswa pada kelas Kontrol memiliki rata – rata nilai
pretest 27,33 + 6,79 dan post-tes 73,33 + 8,94 dengan rata – rata gain sebesar
0,63. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dua pihak dari data hasil
belajar dan diperoleh thitung = 2,556 sedangkan ttabel = 2,0021 untuk α = 0,05 dan
db = 58, sehingga thitung>ttabel. maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dalam hal ini
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Student
Team Achievement Division (STAD) yaitu sebesar 8%.
Kata Kunci : Problem Based Learning (PBL), Student Team achievement Division
(STAD), Tata Nama Senyawa Kimia.

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat
dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah
direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan

Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan

Student Teams

Achivement Division (STAD) Pada Materi Tata Nama Senyawa Kimia”, disusun
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dra.
Hafni Indriati Nasution, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ayi Darmana, M.Si, Dr. Mahmud, M.Sc,
dan Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si, M.Sc yang telah memberikan masukan dan
saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs.
Jamalun Purba, M.Si selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak
dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Saur Sianturi

selaku guru kimia di SMA Negeri 11 Medan, yang telah membantu dan
memberikan banyak Ilmu kepada penulis selama proses Penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada orang tua saya yaitu Ayahanda Alm. Zulpan Yusuf Siregar, sosok yang
selalu penulis rindukan dan Ibunda tersayang Rosidah Siregar, Perempuan luar
biasa yang tiada henti selalu mendoakan dengan penuh cinta dan kasih,
Memberikan Semangat dan berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan
saya sehingga saya dapat menyelesaikan studi di UNIMED.

v

penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Teti, dan Ibu Ni yang telah menjaga
penulis selama menjalani Studi di UNIMED.
Teristimewa Penulis ucapkan Terimakasih buat abang-abangku tersayang
Ahmad Yani Siregar, Sahnial Siregar, S.Pd. Adikku tersayang Isnani Siregar, Dan
kakakku tersayang Ummi Hanni Nasution yang telah banyak memberikan
dukungan baik Materi, Motivasi, Semangat dan Kasih sayang kepada penulis.
Terimakasih Penulis sampaikan kepada Alm.Mulia Harahap, Edi Syahputra dan
Salman Hasibuan yang selalu memberikan canda dan tawa.
Terimakasih juga disampaikan kepada 3 sahabat terbaikku: Fatimah

Khaerani Siregar, Khairani Harahap, dan Siti Aminah, yang telah memberikan
warna dan bersedia menjadi bagian dari cerita manis dan pahit penulis selama
menempuh pendidikan di bangku kuliah, dan selalu menghadirkan canda, tawa
saat kita bersama, memberikan motivasi, memberi saran. Banyak hal yang kita
lalui bersama, kelak kita kan menjadi kenangan manis untuk masa yang akan
datang. Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan, Laura Valentina
Simanjuntak, Ida Fitriyani (pipit), Agus Heriyana, Frensi Hasanah, Pitri Adelina,
Zuliah Isnaini dan teman-teman Kimia Ekstensi 2011 yang telah menjadi
semangat, motivasi, dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik selama
studi 4 tahun di UNIMED.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa,seperti kata pepatah “Tak ada Gading yang Tak Retak” begitu
juga dengan isi dari tulisan ini, masih perlu banyak perbaikan untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya
khasanah ilmu pendidikan, Khususnya dalam bidang Kimia.
Medan, Januari 2016
Penulis


Nurhayani Siregar
NIM. 4113331031

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat
dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah
direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan
Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan

Student Teams

Achivement Division (STAD) Pada Materi Tata Nama Senyawa Kimia”, disusun
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dra.
Hafni Indriati Nasution, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ayi Darmana, M.Si, Dr. Mahmud, M.Sc,
dan Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si, M.Sc yang telah memberikan masukan dan
saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs.
Jamalun Purba, M.Si selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak
dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Saur Sianturi
selaku guru kimia di SMA Negeri 11 Medan, yang telah membantu dan
memberikan banyak Ilmu kepada penulis selama proses Penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada orang tua saya yaitu Ayahanda Alm. Zulpan Yusuf Siregar, sosok yang
selalu penulis rindukan dan Ibunda tersayang Rosidah Siregar, Perempuan luar
biasa yang tiada henti selalu mendoakan dengan penuh cinta dan kasih,
Memberikan Semangat dan berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan
saya sehingga saya dapat menyelesaikan studi di UNIMED.


v

penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Teti, dan Ibu Ni yang telah menjaga
penulis selama menjalani Studi di UNIMED.
Teristimewa Penulis ucapkan Terimakasih buat abang-abangku tersayang
Ahmad Yani Siregar, Sahnial Siregar, S.Pd. Adikku tersayang Isnani Siregar, Dan
kakakku tersayang Ummi Hanni Nasution yang telah banyak memberikan
dukungan baik Materi, Motivasi, Semangat dan Kasih sayang kepada penulis.
Terimakasih Penulis sampaikan kepada Alm.Mulia Harahap, Edi Syahputra dan
Salman Hasibuan yang selalu memberikan canda dan tawa.
Terimakasih juga disampaikan kepada 3 sahabat terbaikku: Fatimah
Khaerani Siregar, Khairani Harahap, dan Siti Aminah, yang telah memberikan
warna dan bersedia menjadi bagian dari cerita manis dan pahit penulis selama
menempuh pendidikan di bangku kuliah, dan selalu menghadirkan canda, tawa
saat kita bersama, memberikan motivasi, memberi saran. Banyak hal yang kita
lalui bersama, kelak kita kan menjadi kenangan manis untuk masa yang akan
datang. Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan, Laura Valentina
Simanjuntak, Ida Fitriyani (pipit), Agus Heriyana, Frensi Hasanah, Pitri Adelina,
Zuliah Isnaini dan teman-teman Kimia Ekstensi 2011 yang telah menjadi
semangat, motivasi, dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik selama

studi 4 tahun di UNIMED.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa,seperti kata pepatah “Tak ada Gading yang Tak Retak” begitu
juga dengan isi dari tulisan ini, masih perlu banyak perbaikan untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya
khasanah ilmu pendidikan, Khususnya dalam bidang Kimia.
Medan, Januari 2016
Penulis

Nurhayani Siregar
NIM. 4113331031

v

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup

Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Ruang Lingkup

1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

1
1
4
4
5
5
5
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjaun Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar Kimia
2.2. Model Pembelajaran
2.2.1 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
2.2.2 Model Pembelajaran Student Team Achievement Division
2.3. Materi Tata Nama Senyawa
2.3.1 Penamaan Senyawa Ionik
2.3.2 Penamaan Senyawa Poliatomik
2.3.3 Penamaan kelompok Anion Okso
2.3.4 Penamaan senyawa Hidrat
2.3.5 Penamaan Senyawa Asam
2.3.6 Penamaan Senyawa Basa
2.3.7 Penamaan Senyawa Kovalen Biner
2.3.8 Penamaan Senyawa Hidrokarbon
2.3.9 Tata Nama IUPAC Berdasarkan Bilangan Oksidasi
2.4. Kerangka Berpikir
2.5. Hipotesis

7
7
7
8
10
11
16
20
20
21
22
23
24
25
25
25
27
29
30

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi

31
31
31
31

vi

3.2.2 Sampel
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian
3.3.1 Variabel Penelitian
3.3.2 Instrumen Penelitian
3.4. Desain/ Rancangan Penelitian
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Teknik Analisis Data

31
31
31
32
36
37
39
40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1.Analisis Instrumen Penelitian
4.1.1.1. Validitas Instrumen Tes
4.1.1.2. Reliabilitas Instrumen Tes
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
4.1.1.4. Daya Pembeda Instrumen Tes
4.1.1.5. Distruktor
4.1.2. Data Hasil Penelitian
4.2. Analisis Data Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.3. Analisa Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
4.3.1. Normalitas Data Gain
4.3.2. Homogenitas Data Gain
4.3.3. Persentase Peningkatan Hasil Belajar
4.4. Pengujian Hipotesis
4.5. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
4.6. Sikap Kerjasama Siswa
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian

44
44
44
44
45
45
45
46
46
47
48
49
50
50
50
51
52
53
56
60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

63
63
63

DAFTAR PUSTAKA

65

vii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skema Pendekatan Project-Based Science yang Serupa
dengan PBL
Gambar 3.1. Gambar Flow Chart Prosedur Penelitian
Gambar 4.1. Diagram Hasil Rata-rata Pretest dan Postest Sampel
Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.3. Diagram Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Gambar 4.4. Diagram Perbedaan Rata-rata Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa
Gambar 4.5. Diagram Rata-Rata Kerjasama Siswa
Gambar 4.6. Diagram Perbedaan Rata-rata Kerjasama Siswa

14
39
47
52
54
55
57
58

viii

DAFTAR TABEL

Halaman
Table 2.1. Sintak model pembelajaran Berbasis Masalah
Tabel 2.2. Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD
Table 2.3. Beberapa ion-ion mengikuti penamaan IUPAC dan Trivial
Tabel 2.4. beberapa ion poliatomik (kation)
Tabel 2.5. beberapa ion poliatomik (anion)
Tabel 2.6. Penamaan Kelompok Anion Oksihalogen
Tabel 2.7. Penamaan Awalan Latin
Tabel 2.8. Penulisan Rumus Senyawa Hidrokarbon
Tabel 2.9. Rumus dan Nama Senyawa Biner Menurut Aturan IUPAC
Tabel 3.2. Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes
Tabel 3.3. Pretest-Posttest Control Group Design
Tabel 3.4. Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
Tabel 4.1. Hasil Perolehan Pretes Dan Postes
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pretes, Postes, dan Gain
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretest Dan Postest
Tabel 4.5. Uji Homogenitas Data Pretest Dan Postest
Tabel 4.6. Persen Peningkatan Hasil Belajar
Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis
Tabel 4.8. Nilai Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Tabel 4.9. Rangkuman Statistik Deskriptif Berpikir Kritis Siswa
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berpikir Kritis Siswa
Tabel 4.11. Nilai Rata-Rata Sikap Kerjasama Siswa
Tabel 4.12. Rangkuman Statistik Deskriptif Kerjasama Siswa
Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi dan Persentase Kerjasama Siswa

15
18
21
22
22
23
24
26
27
34
36
41
47
48
49
50
51
51
53
54
55
56
57
58
59

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Test Sebelum Divalidasi
Lampiran 4 Instrumen Test Sebelum Divalidasi
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Tes
Lampiran 6 Lembar Analisis Masalah
Lampiran 7 Lembar Penilaian Apektif Siswa
Lampiran 8 Perhitungan Validitas Tes
Lampiran 9 Tabel Data Validasi Instrumen Tes
Lampiran 10 Tabel Validasi Instrumen Tes
Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas
Lampiran 12 Tabel Reliabilitas
Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran
Lampiran 14 Tabel Tingkat Kesukaran
Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda
Lampiran 16 Tabel Daya Beda
Lampiran 17 Perhitunga Distruktor
Lampiran 18 Tabel Distruktor
Lampiran 19 Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes
Lampiran 20 Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Validasi
Lampiran 21 Instrumen Tes Sesudah Validasi
Lampiran 22 Daftar Hasil Belajar Siswa
Lampiran 23 Perhitungan Standar Deviasi
Lampiran 24 Uji Normalitas Data
Lampiran 25 Uji Homogenitas Data
Lampiran 26 Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
Lampiran 27 Uji Normalitas Data Gain
Lampiran 28 Uji Homogenitas Data Gain
Lampiran 29 Presentasi Hasil Gain
Lampiran 30 Uji Hipotesis
Lampiran 31 Media Power Point
Lampiran 31 Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment
Lampiran 32 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat
Lampiran 33 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)
Lampiran 34 Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi F
Lampiran 35 Jadwal Penelitian
Lampiran 36 Dokumentasi Penelitian

68
71
96
115
124
125
133
139
141
142
143
144
145
147
148
150
151
152
154
155
163
167
169
171
175
177
179
181
182
183
185
189
190
191
192
193
194

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia saat ini
adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau kualitas pendidikan yang
masih rendah. Rendahnya kualitas pendidikan ini terlihat dari capaian daya serap
siswa terhadap materi pelajaran, yang disebabkan oleh banyak faktor salah
satunya adalah rendahnya kualitas proses pembelajaran di sekolah (Harsanto,
2007).
Guru mempunyai peranan yang menentukan di dalam mengarahkan proses
belajar, tetapi berperan pula di dalam merancang dan mengontrol proses belajar.
Apabila guru dapat melaksanakannya secara efesien dan efektif di dalam
merekayasa pengajaran di sekolah, maka dengan sendirinya akan berlangsung
proses belajar yang efesien sehingga pada akhirnya terwujud lah pola tingkah laku
yang diharapkan. Dalam pembelajaran, anak hendaknya menjadi subjek (pelaku)
bukan yang dikenai perlakuan (objek). Dengan menjadi subjek seluruh tubuh anak
terlibat, juga emosi, dan pemikiran serta daya khayalnya (Mudyahardjo, 2001).
Metode belajar yang didominasi oleh guru, mengakibatkan siswa sulit
memahami konsep sains yang bersifat abstrak dan rendahnya kemampuan siswa
dalam menghubungkan konsep atau materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, siswa juga sulit untuk berperan aktif dan kreatif dalam pembelajaran,
karena proses belajar mengajar yang tidak menarik dan kurang bermakna
sehingga siswa cenderung jenuh dan bosan. Hal itu berpengaruh besar terhadap
prestasi belajar rendah (Pratianingsih, 2005).
Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran IPA yang banyak
menggunakan konsep dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks sehingga
diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar. Banyak diantara siswa
yang sering kali memaknai konsep yang kompleks menjadi konsep yang
membingungkan dan menyebabkan siswa kurang tertarik terhadap materi
pelajaran kimia (Gusbandono, 2013).

2

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA N 11 Medan,
pada hari Kamis tanggal 29 Januari 2015 dengan mewawancarai salah seorang
guru bidang studi kimia kelas X (sepuluh) diketahui bahwa guru kimia disekolah
tersebut sebagian masih mengajar menggunakan metode konvensional dengan
sesekali mengadakan praktikum di laboratorium dan mengerjakan LKS, hal ini
menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga
mengakibatkan nilai ulangan harian siswa kurang memuaskan, setiap kali
dilakukan ulangan dari 40 orang siswa kelas X hanya sekitar 35% saja yang
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), KKM untuk mata pelajaran kimia
di sekolah tersebut adalah 75 .
Sebagian besar proses belajar di SMA Negeri 11 Medan masih
menggunakan model pembelajaran teacher centered artinya proses belajar masih
terpusat pada guru, sehingga siswa tidak ikut terlibat secara aktif dalam proses
belajar mengajar tersebut. Hal ini dikarenakan sifat dari metode pembelajaran
tersebut adalah satu arah yaitu dari guru ke siswa yang menyebabkan siswa
kurang aktif dalam belajar. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang
dapat melibatkan siswa aktif untuk berpikir dan mengembangkan pengetahuan,
memberikan dukungan serta kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
ide-idenya.
Tugas seorang guru dalam hal ini ialah membuat agar proses belajar
mengajar berlangsung secara efektif dan bermakna. Untuk itu diperlukan sebuah
metode pembelajaran yang lebih memberdayakan dan membantu siswa
memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik empirik
serta menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari (Nurcahyani,
2012).
Berdasarkan hal tersebut untuk menyelesaikan masalah lemahnya proses
pembelajaran dan rendahnya hasil belajar kimia siswa dalam mempelajari tata
nama senyawa kimia maka guru perlu melakukan perubahan paradigma
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang melibatkan siswa
dan model pembelajaran yang digunakan guru seharusnya dapat membantu proses
analisis peserta didik. Salah satu model tersebut adalah model Problem Based

3

Learning, Model ini sangat berbeda dengan model pembelajaran konvensional
yang terpusat pada guru, sebaliknya pendekatan PBL adalah pembelajaran yang
fokus pada belajar yang dilakukan siswa dan segala sesuatu yang siswa lakukan
untuk

menerima

pengetahuan.

Dengan

menerapkan

model

PBL

pada

pembelajaran Kimia diharapkan peserta didik akan mampu menggunakan dan
mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah
dengan menggunakan berbagai strategi penyelesaian (Nurhayati. 2013)
Model pembelajaran problem based learning ini pernah diteliti oleh
beberapa peneliti sebelumnya, antara lain: Muhammad Adnan (2014) hasil
penelitiannya menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa
yang menggunakan model pembelajaran problem based learning (eksperimen I)
pretest sebesar 44,55% dan posttest sebesar 83,23% sedangkan Process Oriented
Guided Inquiry Learning (eksperimen II) pretest sebesar 50,735 dan posttest
sebesar 78,52%. Peneliti Liyana Nurhayati (2013) menyatakan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar siswa sebesar 77,20 %. Dan penelitian Muhammad
Syahrianda (2014) hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa siswa yang diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
memiliki pengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa, berdasarkan hasil
perhitungannya, pretest sebesar 24,37 dan posttest sebesar 78,88 (eksperimen I)
sedangkan pretest sebesar 32,5 dan posttest sebesar 71,63 (eksperimen II).
Agar penerapan model pembelajaran problem based learning lebih mudah
dan lebih menarik dalam implementasinya, model pembelajaran dipadukan
dengan Dengan metode pembelajaran STAD , dimana Pada model pembelajaran
STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
Metode STAD juga dapat meningkatkan sikap percaya diri, dan kerja sama,
Model pembelajaran Student team achievement division (STAD) ini pernah
diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya, antara lain: Penelitian yang dilakukan
Citra (2012) menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar pada kelas yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 43,92%
sedangkan

pada

kelas

yang

dibelajarkan

dengan

model

pembelajaran

konvensional adalah 35,79%. Peneliti lain yaitu Toto Gusbandono (2013)

4

diperoleh hasil penelitian dilihat berdasarkan hasil pretest dan postest sebesar
32,77 pretest dan postest 68,61 pada kelas eksperimen I dan hasil pretest-postest
pada kelas eksperimen II sebesar 35,24 pretest dan 65,48 postest .
Konsep tata nama senyawa kimia merupakan konsep hafalan dan
memerlukan pemahaman berkaitan dengan unsur-unsur kimia dan lambangnya.
Dengan metode pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan STAD
(Student Team Achievement Division) siswa diharapkan akan berpikir kritis dan
bekerjasama sehingga bisa meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep tata
nama senyawa kimia (Manurung. 2013)
Maka, berdasarkan uraian di atas penulis mencoba melakukan penelitian
dengan mengangkat judul penelitian : “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa
Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Dan Student
Team Achievement Division (STAD)

Pada Materi

Tata Nama Senyawa

Kimia”.
1.2

Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang

menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah model pembelajaran dan
pengaruhnya terhadap hasil belajar kimia siswa.
1.3

Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang dan masalah yang di uraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Student Team
Achievement Division (STAD) pada materi Tata Nama Senyawa Kimia?
2. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang di belajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dengan Student Team Achievement Division (STAD) pada meteri Tata Nama
Senyawa Kimia?

5

1.4

Batasan Masalah
Dari ruang rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian

ini dibatasi pada :
1. Perbedaan hasil belajar kimia siswa kelas X semester genap SMA N 11
Medan Tahun Pelajaran 2015.
2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dengan Student Team Achievement Division
(STAD)
3. Materi kimia yang diberikan adalah tata nama senyawa kimia.
1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dan Student Team achievement Division (STAD) pada materi Tata
Nama Senyawa Kimia.
2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dan Student Team Achievement Division (STAD) pada
materi Tata Nama Senyawa Kimia

1.6

Mamfaat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan mamfaat

sebagai berikut :
1. Mamfaat Bagi Siswa
Memperoleh pengalaman langsung dalam belajar, sehingga proses belajar
mengajar akan lebih menarik dalam pokok bahasan Tata Nama Senyawa
sehingga menambah minat belajar siswa.
2. Mamfaat Bagi Guru
Memberikan masukan kepada guru mengenai model pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran .

6

3. Mamfaat Bagi Sekolah
Sebagai sumbangan pemikiran dalam perbaikan pengajaran serta referensi
untuk bahan pertimbangan agar penggunaan model pembelajaran dapat
diterapkan disekolah.
4. Mamfaat Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran
yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah di masa yang akan
datang.
1.7

Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam menfsirkan istilah, maka perlu

diberikan penegasan istilah sebagai berikut :
1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning merupakan
salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi
belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap
metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan

dengan

masalah

tersebut

dan

sekaligus

memiliki

keterampilan untuk memecahkan masalah (Ngalimun, 2013).
2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran
dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan anggota tiap
kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. (Trianto, 2011).
3. Hasil belajar kimia adalah tingkat kemampuan dan penguasaan siswa
terhadap mata pelajaran kimia. Siswa dapat dikatakan berhasil dalam
belajar kimia apabila siswa tersebut menerapkan hasil belajarnya
(Djamarah,2011).
4. Hasil belajar merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan siswa
dalam belajar (Slameto, 2010). Dalam penelitian hasil belajar yang
digunakan adalah berupa gain ternormalisasi. Menurut Meltzer dalam
(Sitorus, 2011) persen peningkatan hasil belajar dapat dihitung dengan
rumus g faktor (gain skor ternormalisasi).

63

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab IV, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Student Team
Achievement Division (STAD)
2. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan model Student
Team achievement Division (STAD) pada materi Tata Nama Senyawa Kimia
yaitu sebesar 8%

5.2.

SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas

maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1.

Bagi guru dan calon guru, penerapan model Problem Based Learning (PBL)
mempermudah pencapaian tujuan instruktusional dan dapat memperoleh hasil
belajar siswa yang lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia pokok bahasan
tata nama senyawa kimia.

2.

Bagi guru dan calon guru yang ingin menerapkan model Problem Based
Learning (PBL)

hendaknya mampu menguasai kelas dan mengatur waktu

dengan baik supaya sintaks dari Problem Based Learning dapat berjalan dengan
baik dan efisien.
3.

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam PBM dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran kimia disarankan
memilih masalah yang nyata, actual, dan bersifat ill-structrured dalam bentuk

64

LAS. Selain itu juga dalam penentuan kelompok diskusi di usahakan agar
anggota kelompok bervarisi tingkat kemampuan yang dimiliki sehingga intraksi
sosial yang terjadi antara siswa menjadi lebih baik.
4.

Perlunya guru dan calon guru untuk memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
melihat perkembangan yang terjadi guna meningkatkan kreativitas siswa dalam
mendesain pembelajaran

5.

Mahasiswa yang lain dapat mengadakan penelitian lanjutan tentang model
pembelajaran Problem Based Learning dan Student Team Achievement Division
diharapakan menggunakan dua kelas dengan sekolah yang berbeda sebagai studi
perbandingan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan perbedaan hasil
belajar yang lebih signifikan.

65

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M., (2014), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Dibelajarkan
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dengan Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) pada
materi Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Anni, C.T., (2004), Psikologi Belajar, UNNES Press, Semarang.
Citra, S., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam
Pemecahan Masalah Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa, skripsi, FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Dimyati dan Mudjiono., (1999), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B, Zain A., (2011), Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), Rineka
Cipta, Jakarta.
Gusbandono, T.,(2013), Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Student Team
Achievement Division (STAD) Dilengkapi Media Animasi Macromedia
Flash Dan Plastisin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Ikatan Kimia Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Sambungmacan Tahun
Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 4 Tahun 2013,
Hal :102.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung
Harsanto,R., (2007), Pengelolaan kelas yang dinamis, Kanisius, Yogyakarta.
Huda, M., (2009), Cooperative Learning :Metode, Taktik, Struktur dan Model
Terapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Hung, Woei., (2009), The -9-step problem design process for Problem –based
Learning: Aplication of 3C3R model, Educational reviw report 4 : 118-141
Karli, H., (2012), Model Pembelajaran untuk Mengembangkan Keterampilan
Berfikir, Jurnal Pendidikan Penabur-, No 18/Tahun Ke 11
Kusnadi., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan Problem Based Learning (PBL)
Menggunakan Laboratorium Real Dan Virtual Ditinjau dari Kemampuan

66

Matematik Dan Kemampuan Berpikir Abstark Siswa, Jurnal Inkuiri, Vol 2
No.2 Tahun 2013, Hal : 163-172
Mudyahardjo,.(2001), Pengantar Pendidikan, Kharisma Putra Utama, Jakarta.
Manurung, W,. (2013), Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Numbered Head Together (NHT) Dan Learning Together (LT) Dengan
Melihat Kemampuan Memori Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada
Materi Tata Nama Senyawa Kimia Kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar
Tahun 2012/2013, Jurnal Pendidikan kimia, Vol 2 No.4 Tahun 2013, Hal :
26.
Ngalimun., (2012), Strategi Dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja
Pressindo, Yogyakarta
Nurhayati, L., (2013), Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi
Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 2
No.4 Tahun 2013, Hal : 152.
Pratianingsih, T.,(2005), Implementasi Pembelajaran Bioteknologi Berwawasan
SETS Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Dan Kemampuan
Akademik Yang Berorientasi Life Skill Pada Siswa SMA 6 Semarang.
Semarang : Jurnal Pendidikan Iswara Manggala Vol 1 No. 6 Desember
2005.
Riyanto, Y., (2009), Paradigma Baru Pembelajran: Sebagai Referensi Bagi
Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan
Berkualitas, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Sanjaya, W., (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Pranada Group, Jakarta.
Silitonga, P.M.,(2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed,
Medan.
Sirait, R.A., (2014), Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Pada Pokok Bahasan Larutan Elektolit Dan Non Elektrolit, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan

67

Sitorus, Suryani., (2011), Implementasi Problem Based Learning pada
pembelajaran Elektrokimia Berbantukan Power Point di SMK Otomotif
Satria Dharma Perbaungan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Slameto., (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa
Media, Bandung
Sudarman, (2007), Problem Based Learning :Suatu model pembelajaran untuk
Mengembangkan dan Meningkatkan Kemempuan Memecahkan Masalah,
Jurnal Penelitian Inovatif, 2, Nomor 2
Sugiyanto., (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Yuma Pustaka,
Surakarta.
Sutikno, M. Sobry., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Holistica, Lombok
Suyanti, D.R., (2006), Strategi Pembelajaran Kimia, FMIPA Unimed, Medan.
Syahrianda, M., (2014), Perbedaan Hasil Belajar, Berpikir Kritis, dan kerjasama
Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning dan Kooperatif Tipe Student Team Achievemnt
Division Pada Pokok Bahasan Stoikiometri, Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progreif, Karisma Putra
Utama, Jakarta.
Watoni, A. Haris, (2013), Kimia untuk SMA/MA Kelas X Peminatan, Yrama
Widya, Bandung.
Winkel, WS., (1991), Psikologi Pengajaran, Gramedia, Jakarta
Yamin, M., (2013), Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran, GP.Preaa
Group, Jakarta.
Yusnita, E., (2014), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dan Tipe Student Teams
Achievement Division Pada Materi Pokok Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI IKATAN KIMIA DI SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN.

0 2 21

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA CHEMOEDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA ANORGANIK.

0 2 22

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR, BERPIKIR KRITIS DAN KERJASAMA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI POKOK TATA NAMA SENYAWA.

0 2 21