ANALISIS PERBEDAAN PERTUMBUHAN WAJIB PAJAK DAN PENERIMAAN BAGI HASIL PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG SEBELUM DAN SESUDAH PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN

(1)

ANALISIS PERBEDAAN PERTUMBUHAN WAJIB PAJAK DAN PENERIMAAN BAGI HASIL PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG SEBELUM DAN SESUDAH PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

Fery Syamsul Arifin 06.620.202

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011


(2)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN TERHADAP PERTUMBUHAN WAJIB PAJAK DAN PENERIMAAN

BAGI HASIL PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG

Oleh :

Fery Syamsul Arifin (06.620.202)

Diterima dan disetujui Pada tanggal ………2011

Pembimbing I Pembimbing II

(Eny Suprapti, Dra. MM. Ak) (Ihyaul Ulum, SE. M.Si)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Akuntansi


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN TERHADAP PENERIMAAN BAGI HASIL PEMERINTAH DAERAH

KOTA MALANG

Yang disiapkan dan disusun oleh : Nama : Fery Syamsul Arifin

NIM : 06620202

Jurusan : Akuntansi

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 30 April 2011 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Susunan Tim Penguji :

Penguji I : Endang Dwi W, Dra. M.Si. Ak 1………...

Penguji II : Adi Prasetyo, Drs. M.Si 2………...

Penguji III : Ihyaul Ulum, SE. M.Si 3………...

Penguji IV : Eny Suprapti, Dra. MM. Ak 4………...

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Jurusan Akuntansi


(4)

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Fery Syamsul Arifin Nim : 06.620.202

Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi

Universitas Muhamadiyah Malang Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya,

1. Naskah Skripsi dengan judul : ”Analisis Perbedaan Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Bagi Hasil Pemerintah Daerah Kota Malang Sebelum Dan Sesudah Perubahan Tarif Pajak Penghasilan” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah lain tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALAKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 20 Mei 2011 Yang Menyatakan,


(5)

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini kepada:

Kedua orang tuaku, yang senantiasa mengajaiku disiplin,

berkorban dan pantang menyerah.

Adikku, yang merupakan buah inspirasiku.

Sahabat-sahabatku yang senantiasa memberi semangat dan

membantuku.


(6)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Semoga rahmat, salam, dan berkah-Nya yang berlimpah senantiasa diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman. Atas berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Perbedaan Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Bagi Hasil Pemerintah Daerah Kota Malang Sebelum Dan Sesudah Perubahan Tarif Pajak Penghasilan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mecapai derajat Sarjana Strata-1, dan lebih dari itu sesungguhnya penelitian ini merupakan rangkuman dari proses pembelajaran yang telah ditempuh selama masa perkuliahan.

Selama dalam proses penyelesaiannya, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

2. Dra. Sri Wahjuni L. selaku dosen wali dan sebagai kakak yang telah membimbing mulai dari semester satu sampai semester akhir.

3. Dra. Eny Suprapti, MM.,Ak dan Ihyaul Ulum, SE.,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, pengarahan, saran-saran dan berbagai kemudahan yang bermanfaat bagi penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Prodi Akuntansi FE-UMM yang telah mendidik dengan ilmu pengetahuan, baik langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dan penulisan skripsi ini.

5. Kedua orang tua dan adikku, atas cinta, perhatian, dan dukungan yang berlimpah yang selalu diberikan. Doa Ibu dan Bapak yang memberikan


(7)

ix

kekuatan untuk meraih cita di hari esok. Semoga dengan selesainya studi ini dapat memberikan pelita yang senantiasa bercahaya di relung hati keduanya. 6. KPP Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan, karena telah di

ijinkan untuk melakukan penelitian.

7. William Indra S. Mooduto, atas bantuan dan waktu yang telah diluangkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Staf tata usaha jurusan akuntansi yang sangat membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

9. AMS Community, atas motivasi dan do’a yang telah diberikan.

10. Mufidah Arifatul Habibah, atas cinta, kasih sayang dan semangat yang telah diberikan kepadaku, Semoga benar-benar menjadi jodohku, Amien.

11. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

Akhirnya, penulis hanya dapat berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan dicatat Allah SWT. sebagai amal saleh.

Malang, 20 Mei 2011


(8)

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA... 6

2.1 Landasan Teori ... 6

2.1.1 Pajak... 6

2.1.2 Fungsi Pajak ... 7

2.1.3 Syarat dan Tata Cara Pemungutan Pajak ... 8

2.1.4 Asas Pemungutan Pajak ... 9

2.2 Pajak Penghasilan ... 9

2.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan, PPh Pasal 21, PPh Pasal 25 dan PPh Pasal 29 ... 9

2.2.2 Objek Pajak Penghasilan... 12

2.2.3 Objek Pajak Yang Dikecualikan Dari Pajak Penghasilan ... 15

2.2.4 Dasar Pengenaan Penghasilan Kena Pajak dan Penghasilan Tidak Kena Pajak... 18

2.3 Pembagian Hasil Pajak Penghasilan ... 20

2.4 Hipotesis Penelitian ... 21

BAB III. METODELOGI PENELITIAN ... 22

3.1 Lokasi Penelitian ... 22

3.2 Jenis Penelitian ... 22

3.3 Jenis Dan Sumber Data... 23


(9)

xi

3.5 Identifikasi Variabel ... 23

3.6 Definisi Operasional Variabel ... 23

3.7 Teknik Analisa Data ... 24

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 26

4.1 Deskripsi Umum ... 26

4.2 Analisa Data... 33

4.3 Pembahasan ... 45

BAB V. PENUTUP... 48

5.1 Kesimpulan ... 48

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 49

5.3 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA………51 LAMPIRAN


(10)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 WP Tahun 2008 dan 2009... 27

Tabel 4.2 Laporan Penerimaan PPh Tahun 2008... 28

Tabel 4.3 Laporan Penerimaan PPh Tahun 2009... 29

Tabel 4.4 WP Tahun 2008 dan 2009... 30

Tabel 4.5 Laporan penerimaan PPh Tahun 2008 ... 31

Tabel 4.6 Laporan Penerimaan PPh Tahun 2009... 32

Tabel 4.7 Pertumbuhan Wajib Pajak Tahun 2008 ... 33

Tabel 4.8 Laporan Penerimaan PPh Tahun 2008... 34

Tabel 4.9 Pertumbuhan Wajib Pajak Tahun 2009 ... 35

Tabel 4.10 Laporan Penerimaan PPh Tahun 2009... 36

Tabel 4.11 Pertumbuhan Wajib Pajak Tahun 2008 ... 37

Tabel 4.12 Laporan Penerimaan PPh Tahun 2008... 38

Tabel 4.13 Pertumbuhan Wajib Pajak Tahun 2009 ... 39

Tabel 4.14 Laporan Penerimaan PPh Tahun 2009... 40

Tabel 4.15 Paired Samples Statistics ... 42

Tabel 4.16 Paired Samples Correlations ... 43

Tabel 4.17 Paire Samples Test ... 43

Tabel 4.18 Paired Samples Statistics ... 44

Tabel 4.19 Paired Samples Correlations ... 44


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Caratri, Iin. 2009. Perubahan Tarif Pajak Penghasilan. Diambil dari

http://vibizmanagement.com/journal.php?id=302&sub=journal&awal =90&page=tax

Hartini. 2009. Analisis Manfaat Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi PPh Pasal 21 dan Insentif PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah tahun 2009 Bagi Wajib Pajak. Tesis Magister Akuntansi pada Universitas Diponegoro : Semarang.

Diambil darihttp://eprints.undip.ac.id/24694/1/Hartini.pdf

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE-YOGYAKARTA : Yogyakarta.

Mardiasmo. 2001.Perpajakan. Andi Offset : Yogyakarta.

Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru. PT. GRAMEDIA : Jakarta. Diambil dari

http://books.google.co.id/books?id=lOXOEV7GpVwC&pg=PA146&lp g=PA146&dq=modernisasi+pelayanan+pembayaran+pajak&source=bl &ots=uUF6MxmeV5&sig=kZJR7LknabIBsVM4uItFxX5IR4I&hl=id& ei=QCG6Ta6pJoiYvAP7ucjBCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&r esnum=4&ved=0CCkQ6AEwAw#v=onepage&q=modernisasi%20pela yanan%20pembayaran%20pajak&f=false

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 193/PMK.07/2008Penetapan Alokasi Definitif Dana bagi Hasil Pajak PenghasilanPasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Anggaran 2008.

Priyatno, Duwi. 2009.5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Andi Offset : Yogyakarta.

Rizal. 2008. Tarif Pajak Penghasilan (PPh) dan PTKP akan turun??. Sumber : Majalah Tempo tanggal : 16 Juni. Diambil dari

http://hitungpajak.wordpress.com/2008/06/16/tarif-pajak-penghasilan-pph-dan-ptkp-akan-turun

Setyawan, Setu dan Eny Suprapti. 2006. Perpajakan. BayumediaPublising dan UMM Press : Malang.


(12)

Wahyuni, Sri. 2009. Analisis Potensi Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pada Pemerintah Kota Di Jawa Timur.Skripsi, UMM, Malang.

Wahyudi, Dudi. 2008. Sunset Policy. Diambil dari

http://dudiwahyudi.com/pajak/pajak-penghasilan/sunset-policy.html

_______, 1983. Undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan (PPh) sebagai telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1994 dan dirubah dengan undang-undang nomor 17 tahun 2000. _______, 2008. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2008 tentang

perubahan keempat atas undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan.

_______. 2009. Pensiunan PNS Ketakutan Bayar Pajak Lebih Besar. Diambil darihttp://bataviase.co.id/detailberita-10443545.html


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-undang PPh No. 36 Tahun 2008 akhirnya resmi diundangkan pada tanggal 23 September 2008 dan berlaku efektif mulai tanggal 01 Januari 2009. Salah satu poin penting Undang-undang PPh No. 36 Tahun 2008 adalah penurunan tarif Pajak Penghasilan (tarif PPh).

Pada umumnya wajib pajak ( WP ) merasa terbebani dengan pajak, karena pajak akan meningkatkan biaya atau mengurangi pendapatan. Semakin besar tarif pajak maka semakin tinggi biayanya atau semakin rendah pendapatan yang diperoleh wajib pajak, karena itu wajib pajak akan berusaha untuk menghindari pajak atau memperkecil pembayaran pajaknya. Tentu saja tidak semua wajib pajak berperilaku demikian. Wajib pajak yang jujur akan membayar sesuai dengan tarif pajak ( Hartini : 2009).

Di bawah ini dijelaskan adanya perubahan lapisan tarif PPh sesuai dengan Dasar hukum : pasal 17 UU PPh nomor 36 tahun 2008 untuk tarif PPh Orang Pribadi, sebagai berikut: Sampai dengan tahun pajak 2008 lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP) s.d. Rp 25 juta dikenakan tarif sebesar 5%, untuk lapisan PKP Rp 25 juta s.d. Rp 50 juta dikenakan tarif sebesar 10%, lapisan PKP Rp 50 juta s.d. Rp 100 juta dikenakan tarif sebesar 15%, lapisan PKP Rp 100 juta s.d. Rp 200 juta dikenakan tarif sebesar 25% dan untuk lapisan PKP di atas Rp 200 juta dikenakan tarif sebesar 35%. Sedangkan


(14)

2

untuk tahun pajak 2009, struktur tarifnya adalah sebagai berikut : lapisan PKP s.d. Rp 50 juta dikenakan tarif sebesar 5%, untuk lapisan PKP Rp 50 juta s.d. Rp 250 juta dikenakan tarif sebesar 15%, lapisan PKP Rp 250 juta s.d. Rp 500 juta dikenakan tarif sebesar 25% dan untuk lapisan PKP di atas Rp 500 juta dikenakan tarif sebesar 30%.

Sistem pemberian tarif yang digunakan masih merupakan tarif proporsional, tetapi secara umum bisa dikatakan bahwa perubahan tarif bagi Wajib Pajak perseorangan ini bersifat menurunkan tarif pajak. Hal ini berarti bisa diartikan sebagai keuntungan bagi masyarakat Wajib Pajak dan adanya potensi penurunan penerimaan pajak bagi negara.

Perubahan UU yang telah diberlakukan Menteri Keuangan sejak 1 januari 2009, membuat permasalahan. Direktur Jendral Pajak Darmin Nasution menghitung, penurunan tarif pada PPh perseorangan akan mengurangi pendapatan pajak pada 2009 sebesar Rp 12 triliun. Sistem pajak penghasilan baru untuk badan usaha juga bakal menghilangkan pendapatan sekitar Rp 14,5 triliun. Di luar itu, ada beberapa pos yang belum disepakati yang juga bakal mengurangi setoran pajak, yakni batas penghasilan tidak kena pajak. Sebelumnya, batas tersebut berada di level Rp 13,2 juta setahun. Mereka yang berpenghasilan Rp 1,1 juta sebulan tidak perlu membayar pajak, karena tarif PPh diturunkan maka setoran Negara berkurang Rp 34 triliun, Rizal (2008). Pemerintah dapat menutupi kekurangan setoran pajak hingga Rp 34 triliun itu dengan menggiatkan ekstensifikasi untuk menambah jumlah WP dan intensifikasi untuk meningkatkan nilai pembayaran pajak.


(15)

3

Melalui kebijakan berupa penurunan tarif PPh, diharapkan mampu mendorong WP agar lebih jujur, faham, konsisten dan sukarela dalam melaksanakan kewajiban pajaknya. Semakin banyak WP yang membayar pajak penghasilan, akan menentukan tingkat penerimaan pajak penghasilannya.

Dengan demikian, diharapkan UU perpajakan yang baru tentang penurunan tarif ini dapat berdampak signifikan dan efektif bagi semua pihak yang berkaitan, serta menjadi suatu kemudahan untuk semua pihak dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak serta meningkatkan daya saing dengan Negara-negara lain, dengan mengedepankan prinsip keadilan dan netralitas dalam penetapan tarif pajaknya.

Dari uraian di atas, terdapat masalah yang menarik untuk diteliti yaitu perubahan tarif PPh mempengaruhi penerimaan negara dari pemungutan PPh turun sehingga penerimaan bagi hasil PPh yang diterima daerah juga mengalami penurunan. Selain itu perubahan tarif yang cenderung menguntungkan tersebut, akan memberikan manfaat kepada wajib pajak atau masyarakat yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk segera membayar pajak, dikarenakan pendapatan setelah pajak yang mereka peroleh lebih besar dibandingkan dengan tarif PPh yang lama. Berdasarkan realita tersebut penulis ingin meneliti tentang “ANALISIS PENGARUH

PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN TERHADAP

PERTUMBUHAN WAJIB PAJAK DAN PENERIMAAN BAGI HASIL PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG”.


(16)

4

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan peningkatan jumlah wajib pajak dan penerimaan bagi hasil pajak penghasilan terhadap penerimaan daerah Kota Malang antara sebelum dan setelah perubahan tarif pajak penghasilan”?

1.3 Batasan Masalah

Agar lebih terarah dan bahasannya tidak meluas serta memudahkan dalam pemecahan masalah, maka batasan yang diberikan oleh peneliti adalah hanya data Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21, 25 dan 29 wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan tahun pajak 2008 – 2009 yang digunakan sebagai penghitungan penerimaan bagi hasil pajak penghasilan kota Malang. Selain itu juga data jumlah wajib pajak orang pribadi mulai tahun 2008 – 2009. Penelitian tidak dilakukan di KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Madya karena pada KPP tersebut hanya mengelola wajib pajak besar dengan jenis badan dan tidak ada kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak sehingga jumlah wajib pajaknya sudah tetap jumlahnya, sedangkan pada KPP Pratama mengelola wajib pajak jenis badan dan orang pribadi.

1.4 Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut :

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui selisih dan potensi penerimaan bagi hasil pajak


(17)

5

penghasilan pada Pemerintah Daerah Kota Malang setelah terjadinya perubahan tarif dan pertumbuhan jumlah wajib pajak orang pribadi.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah Kota Malang

Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi kinerja keuangan guna membawa peningkatan penerimaan daerah.dimasa yang akan datang. 2. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui perbedaan praktek dalam kenyataan yang ada pada dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan serta menambah wawasan ilmu pengetahuan.

3. Bagi Pihak lain

Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wacana, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut.


(1)

Wahyudi, Dudi. 2008. Sunset Policy. Diambil dari http://dudiwahyudi.com/pajak/pajak-penghasilan/sunset-policy.html _______, 1983. Undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan

(PPh) sebagai telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1994 dan dirubah dengan undang-undang nomor 17 tahun 2000. _______, 2008. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2008 tentang

perubahan keempat atas undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan.

_______. 2009. Pensiunan PNS Ketakutan Bayar Pajak Lebih Besar. Diambil darihttp://bataviase.co.id/detailberita-10443545.html


(2)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-undang PPh No. 36 Tahun 2008 akhirnya resmi diundangkan pada tanggal 23 September 2008 dan berlaku efektif mulai tanggal 01 Januari 2009. Salah satu poin penting Undang-undang PPh No. 36 Tahun 2008 adalah penurunan tarif Pajak Penghasilan (tarif PPh).

Pada umumnya wajib pajak ( WP ) merasa terbebani dengan pajak, karena pajak akan meningkatkan biaya atau mengurangi pendapatan. Semakin besar tarif pajak maka semakin tinggi biayanya atau semakin rendah pendapatan yang diperoleh wajib pajak, karena itu wajib pajak akan berusaha untuk menghindari pajak atau memperkecil pembayaran pajaknya. Tentu saja tidak semua wajib pajak berperilaku demikian. Wajib pajak yang jujur akan membayar sesuai dengan tarif pajak ( Hartini : 2009).

Di bawah ini dijelaskan adanya perubahan lapisan tarif PPh sesuai dengan Dasar hukum : pasal 17 UU PPh nomor 36 tahun 2008 untuk tarif PPh Orang Pribadi, sebagai berikut: Sampai dengan tahun pajak 2008 lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP) s.d. Rp 25 juta dikenakan tarif sebesar 5%, untuk lapisan PKP Rp 25 juta s.d. Rp 50 juta dikenakan tarif sebesar 10%, lapisan PKP Rp 50 juta s.d. Rp 100 juta dikenakan tarif sebesar 15%, lapisan PKP Rp 100 juta s.d. Rp 200 juta dikenakan tarif sebesar 25% dan untuk lapisan PKP di atas Rp 200 juta dikenakan tarif sebesar 35%. Sedangkan


(3)

untuk tahun pajak 2009, struktur tarifnya adalah sebagai berikut : lapisan PKP s.d. Rp 50 juta dikenakan tarif sebesar 5%, untuk lapisan PKP Rp 50 juta s.d. Rp 250 juta dikenakan tarif sebesar 15%, lapisan PKP Rp 250 juta s.d. Rp 500 juta dikenakan tarif sebesar 25% dan untuk lapisan PKP di atas Rp 500 juta dikenakan tarif sebesar 30%.

Sistem pemberian tarif yang digunakan masih merupakan tarif proporsional, tetapi secara umum bisa dikatakan bahwa perubahan tarif bagi Wajib Pajak perseorangan ini bersifat menurunkan tarif pajak. Hal ini berarti bisa diartikan sebagai keuntungan bagi masyarakat Wajib Pajak dan adanya potensi penurunan penerimaan pajak bagi negara.

Perubahan UU yang telah diberlakukan Menteri Keuangan sejak 1 januari 2009, membuat permasalahan. Direktur Jendral Pajak Darmin Nasution menghitung, penurunan tarif pada PPh perseorangan akan mengurangi pendapatan pajak pada 2009 sebesar Rp 12 triliun. Sistem pajak penghasilan baru untuk badan usaha juga bakal menghilangkan pendapatan sekitar Rp 14,5 triliun. Di luar itu, ada beberapa pos yang belum disepakati yang juga bakal mengurangi setoran pajak, yakni batas penghasilan tidak kena pajak. Sebelumnya, batas tersebut berada di level Rp 13,2 juta setahun. Mereka yang berpenghasilan Rp 1,1 juta sebulan tidak perlu membayar pajak, karena tarif PPh diturunkan maka setoran Negara berkurang Rp 34 triliun, Rizal (2008). Pemerintah dapat menutupi kekurangan setoran pajak hingga Rp 34 triliun itu dengan menggiatkan ekstensifikasi untuk menambah jumlah WP dan intensifikasi untuk meningkatkan nilai pembayaran pajak.


(4)

Melalui kebijakan berupa penurunan tarif PPh, diharapkan mampu mendorong WP agar lebih jujur, faham, konsisten dan sukarela dalam melaksanakan kewajiban pajaknya. Semakin banyak WP yang membayar pajak penghasilan, akan menentukan tingkat penerimaan pajak penghasilannya.

Dengan demikian, diharapkan UU perpajakan yang baru tentang penurunan tarif ini dapat berdampak signifikan dan efektif bagi semua pihak yang berkaitan, serta menjadi suatu kemudahan untuk semua pihak dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak serta meningkatkan daya saing dengan Negara-negara lain, dengan mengedepankan prinsip keadilan dan netralitas dalam penetapan tarif pajaknya.

Dari uraian di atas, terdapat masalah yang menarik untuk diteliti yaitu perubahan tarif PPh mempengaruhi penerimaan negara dari pemungutan PPh turun sehingga penerimaan bagi hasil PPh yang diterima daerah juga mengalami penurunan. Selain itu perubahan tarif yang cenderung menguntungkan tersebut, akan memberikan manfaat kepada wajib pajak atau masyarakat yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk segera membayar pajak, dikarenakan pendapatan setelah pajak yang mereka peroleh lebih besar dibandingkan dengan tarif PPh yang lama. Berdasarkan realita tersebut penulis ingin meneliti tentang “ANALISIS PENGARUH

PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN TERHADAP

PERTUMBUHAN WAJIB PAJAK DAN PENERIMAAN BAGI HASIL PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG”.


(5)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan peningkatan jumlah wajib pajak dan penerimaan bagi hasil pajak penghasilan terhadap penerimaan daerah Kota Malang antara sebelum dan setelah perubahan tarif pajak penghasilan”?

1.3 Batasan Masalah

Agar lebih terarah dan bahasannya tidak meluas serta memudahkan dalam pemecahan masalah, maka batasan yang diberikan oleh peneliti adalah hanya data Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21, 25 dan 29 wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Malang Utara dan KPP Pratama Malang Selatan tahun pajak 2008 – 2009 yang digunakan sebagai penghitungan penerimaan bagi hasil pajak penghasilan kota Malang. Selain itu juga data jumlah wajib pajak orang pribadi mulai tahun 2008 – 2009. Penelitian tidak dilakukan di KPP Wajib Pajak Besar dan KPP Madya karena pada KPP tersebut hanya mengelola wajib pajak besar dengan jenis badan dan tidak ada kegiatan ekstensifikasi Wajib Pajak sehingga jumlah wajib pajaknya sudah tetap jumlahnya, sedangkan pada KPP Pratama mengelola wajib pajak jenis badan dan orang pribadi.

1.4 Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut :

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui selisih dan potensi penerimaan bagi hasil pajak


(6)

penghasilan pada Pemerintah Daerah Kota Malang setelah terjadinya perubahan tarif dan pertumbuhan jumlah wajib pajak orang pribadi.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah Kota Malang

Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi kinerja keuangan guna membawa peningkatan penerimaan daerah.dimasa yang akan datang. 2. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui perbedaan praktek dalam kenyataan yang ada pada dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan serta menambah wawasan ilmu pengetahuan.

3. Bagi Pihak lain

Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wacana, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Perubahan Tarif Pph Orang Pribadi Terhadap TIngkat Pertumbuhan Wajib Pajak dan Implikasinya pada Penerimaan Pajak Penghasilan (Survei pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama bandung Cibeunying 2010-2014)

3 28 39

Analisis Komparasi Pertumbuhan Reksa Dana Syariah Sebelum dan Sesudah Perubahan Tarif Pajak Penghasilan (Pph) Berupa Bunga Obligasi

0 3 105

ANALISIS PERBANDINGAN PERTUMBUHAN INVESTASI SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN FLAT RATE TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN : Studi Pada Wajib Pajak Badan Provinsi Banten.

0 1 50

Analisis Penerimaan Pajak Penghasilan Sebelum dan Sesudah modernisasi Administrasi Perpajakan.

1 3 23

Analisis Perbandingan Jumlah Wajib Pajak dan Tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan Sebelum dan Sesudah Penerapan Program Sensus Pajak Nasional (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Karees).

0 0 21

Perbandingan Pajak Penghasilan terutang Sebelum dan Sesudah Pemeriksaan Pajak.

1 4 28

Perbandingan Penerimaan Pajak Penghasilan Terutang Wajib Pajak Badan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pemeriksaan Lengkap (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara).

0 0 23

PEMBAGIAN HASIL PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DALAM NEGERI DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH

0 0 6

ANALISIS PERBANDINGAN JUMLAH WAJIB PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH PROGRAM TAX AMNESTY DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA PONDOK GEDE

0 0 14

ANALISIS PERBEDAAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN SEBELUM DAN SESUDAH KENAIKAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PANGKALPINANG

0 0 20