Greenhouse Arang Sekam TINJAUAN PUSTAKA

4

B. Greenhouse

Menurut Nelson 1978 dalam Haryanto 2010 greenhouse didefinisikan sebagai suatu bangunan yang memiliki struktur atap dan dinding yang bersifat tembus cahaya. Cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman dapat masuk ke dalam rumah tanaman sehingga tanaman terhindar dari kondisi yang tidak menguntungkan. Selain itu, dengan pemakaian greenhouse maka suhu, kelembaban, cahaya, dan keperluan tanaman yang lain dapat diatur sehingga tanaman dapat ditanam sepanjang tahun. Greenhouse di daerah tropis didefinisikan sebagai rumah tanaman agar mencerminkan fungsinya sebagai bangunan perlindungan tanaman Suhardiyanto, 2009. Greenhouse mengatasi pengaruh buruk iklim luar sehingga pengetahuan prinsip dasar perencanaan greenhouse membantu memanipulasi kondisi iklim luar agar sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Didalam rumah tanaman, parameter lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, pasokan nutrisi, kecepatan angin, dan konsentrasi karbondioksida dapat dikendalikan dengan mudah. Penggunaan rumah tanaman memungkinkan dilakukannya modifikasi lingkungan yang tidak sesuai bagi pertubuhan tanaman menjadi lebih mendekati kondisi optimum bagi pertumbuhan tanaman Suhardiyanto, 2009.

C. Arang Sekam

Terdapat beraneka ragam media tanam untuk sistem hidroponik substrat, antara lain arang sekam, pasir, zeolit, rockwoll, gambut peat moss, dan serbuk sabut kelapa. Syarat terpenting untuk media tanam hidroponik substrat adalah ringan dan porus. Setiap media tanam memiliki porositas yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media tanam untuk hidroponik substrat sebaiknya dipilih media tanam yang ringan dan memiliki porositas yang baik, salah satunya adalah arang sekam. Arang sekam, berasal dari sekam yaitu bagian dari bulir padi-padian Serealia berupa lembaran yang kering, bersisik, dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam yaitu endospermium dan embrio. Sekam dapat dijumpai pada hampir semua anggota rumput- rumputan Poaceae. Meskipun pada beberapa jenis Serealia ditemukan pula variasi bulir tanpa sekam misalnya jagung dan gandum. Dalam pertanian, sekam dapat dipakai sebagai campuran pakan, alas kandang, dicampur di tanah sebagai pupuk, dibakar, atau arangnya dijadikan media tanam. Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mengandung beberapa unsur kimia penting. Komposisi kimia sekam padi menurut Suharno 1979, dalam Deptan, 2009: 1. Kadar air : 9.02 2. Protein kasar : 3.03 3. Lemak : 1.18 4. Serat kasar : 35.68 5. Abu : 17.17 6. Karbohidrat dasar : 33.71 Komposisi kimia sekam padi menurut DTC - IPB, dalam Deptan, 2009: 1. Karbon zat arang : 1.33 2. Hidrogen : 1.54 3. Oksigen : 33.64 4. Silika : 16.98 5 Sekam memiliki kerapatan jenis bulk density 1125 kgm 3 , dengan nilai kalori 1 kg sekam sebesar 3300 Cal. Menurut Houston 1972, dalam Deptan, 2009, sekam memiliki bulk density 0.100 g ml, nilai kalori antara 3300 -3600 Calkg sekam dengan konduktivitas panas 0.271 BTU. Arang sekam mempunyai karakteristik ringan berat jenis 0.2 kgl, kasar sehingga sirkulasi udara tinggi, kapasitas menahan air tinggi, berwarna hitam sehingga dapat mengabsorbsi sinar matahari dengan efektif. Rongganya banyak sehingga aerasi dan drainasenya baik, hal ini juga mempermudah pergerakan akar tanaman dalam media tanam tersebut. Arang sekam telah steril, karena saat pembuatannya sekam telah mendapat panas yang tinggi karena proses pembakaran sehingga tidak memerlukan desinfeksi dengan kemikalia apapun. Mempunyai daya melapuk lambat dan dianggap dapat bertahan kira-kira satu tahun sehingga dapat digunakan beberapa kali Wuryaningsih, 2008. Arang sekam memiliki nilai permeabilitas sebesar 32.89 cmjam Patappa, 2001. Perbedaan fisik sekam padi dengan arang sekam, dapat dilihat masing-masing pada Gambar 2 dan 3.

D. Plastik Polybag