Namun demikian paradigma yang paling menonjol sekarang ini adalah paradigma positivistik, dimana kenyataan menunjukan paradigma ini banyak memberikan sumbangan bagi
perkembangan teknologi dewasa ini , akan tetapi tidak berarti paradigma lainnya tidak berperan , peranannya tetap ada terutama dalam hal-hal yang tak dapat dijelaskan oleh paradigma
positivistik , hal ini terlihat dengan berkembangnya paradigma naturalistik yang telah mendorong berkembangnya penelitian kualitatif . oleh karena itu nampaknya paradigma-
paradigma tersebut tidak bersifat saling menghilangkan tapi lebih bersipat saling melengkapi , hal ini didasari keyakinan betapa kompleksnya realitas dunia dan kehidupan di dalamnya.
II.6 Bidang Kajian Dan Masalah-Masalah Dalam Filsafat Ilmu
Bidang kajian filsafat ilmu ruang lingkupnya terus mengalami perkembangan, hal ini tidak terlepas dengan interaksi antara filsafat dan ilmu yang makin intens. Bidang kajian yang
menjadi telaahan filsafat ilmu pun berkembang dan diantara para akhli terlihat perbedaan dalam menentukan lingkup kajian filsafat ilmu, meskipun bidang kajian iduknya cenderung sama,
sedang perbedaan lebih terlihat dalam perincian topik telaahan. Berikut ini beberapa pendapat akhli tentang lingkup kajian filsafat ilmu :
1. Edward Madden menyatakan bahwa lingkupbidang kajian filsafat ilmu adalah: a. Probabilitas
b. Induksi c. Hipotesis
2. Ernest Nagel a. Logical pattern exhibited by explanation in the sciences
b. Construction of scientific concepts c. Validation of scientific conclusions
3. Scheffer a. The role of science in society
b. The world pictured by science c. The foundations of science
17
Dari beberapa pendapat di atas nampak bahwa semua itu lebih bersifat menambah terhadap lingkup kajian filsafat ilmu, sementara itu Jujun S. Suriasumantri menyatakan bahwa filsafat
ilmu merupakan bagian dari epistemology yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu. Dalam bentuk pertanyaan, pada dasar filsafat ilmu merupakan telahaan berkaitan dengan objek apa yang
ditelaah oleh ilmu ontologi, bagaimana proses pemerolehan ilmu epistemologi, dan bagaimana manfaat ilmu axiologi, oleh karena itu lingkup induk telaahan filsafat ilmu adalah :
1. ontologi 2. epistemologi
3. axiologi ontologi berkaitan tentang apa obyek yang ditelaah ilmu, dalam kajian ini mencakup masalah
realitas dan penampakan reality and appearance, serta bagaimana hubungan ke dua hal tersebut dengan subjekmanusia. Epistemologi berkaitan dengan bagaimana proses diperolehnya ilmu,
bagaimana prosedurnya untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar. Axiologi berkaitan dengan apa manfaat ilmu, bagaimana hubungan etika dengan ilmu, serta bagaimana
mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan. Ruang lingkup telaahan filsafat ilmu sebagaimana diungkapkan di atas di dalamnya
sebenarnya menunjukan masalah-masalah yang dikaji dalam filsafat ilmu, masalah-masalah dalam filsafat ilmu pada dasarnya menunjukan topik-topik kajian yang pastinya dapat masuk ke
dalam salahsatu lingkup filsafat ilmu. Adapun masalah-masalah yang berada dalam lingkup filsafat ilmu adalah Ismaun :
1. masalah-masalah metafisis tentang ilmu 2. masalah-masalah epistemologis tentang ilmu
3. masalah-masalah metodologis tentang ilmu 4. masalah-masalah logis tentang ilmu
5. masalah-masalah etis tentang ilmu 6. masalah-masalah tentang estetika
metafisika merupakan telaahan atau teori tentang yang ada, istilah metafisika ini terkadang dipadankan dengan ontologi jika demikian, karena sebenarnya metafisika juga mencakup
telaahan lainnya seperti telaahan tentang bukti-bukti adanya Tuhan. Epistemologi merupakan teori pengetahuan dalam arti umum baik itu kajian mengenai pengetahuan biasa, pengetahuan
ilmiah, maupun pengetahuan filosofis, metodologi ilmu adalah telaahan atas metode yang
18
dipergunakan oleh suatu ilmu, baik dilihat dari struktur logikanya, maupun dalam hal validitas metodenya. Masalah logis berkaitan dengan telaahan mengenai kaidah-kaidah berfikir benar,
terutama berkenaan dengan metode deduksi. Problem etis berkaitan dengan aspek-aspek moral dari suatu ilmu, apakah ilmu itu hanya untuk ilmu, ataukah ilmu juga perlu memperhatikan
kemanfaatannya dan kaidah-kaidah moral masyarakat. Sementara itu masalah estetis berkaitan dengan dimensi keindahan atau nilai-nilai keindahan dari suatu ilmu, terutama bila berkaitan
dengan aspek aplikasinya dalam kehidupan masyarakat.
II.7 Kebenaran Ilmu