Mengenal Tahapan Proses Penambangan Batubara

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
lab-akuntansi.umm.ac.id

Mengenal Tahapan Proses Penambangan Batubara
Tanggal: 2011-11-24
Peserta (mahasiswi) SC Akuntansi Pertambangan foto bersama pembicara dari PT.TIA Coal

Banyak hal yang menarik dalam pelaksanaan acara Short Course Akuntansi Pertambangan kemarin (19-20/11).
Finance Manager PT. Tunas Inti Abadi (TIA), Ilham Nugraha yang juga alumni Asisten Lab Akuntansi UMM angkatan
2001, banyak bercerita tentang bagaimana proses awal mula mutiara hitam atau yang biasa kita kenal dengan bahan
mineral batubara yang berada di ratusan bahkan ribuan meter di dalam tanah sampai bisa dimanfaatkan sebagai
sumber energi yang dapat diproduksi masal dan berbiaya ekonomis.
Agar dapat memahami lebih jauh karakteristik pertambangan maka kita harus mengetahui tahap-tahap dalam kegiatan
pertambangan. “Tahapan dalam akuntansi pertambangan bisa dihitung dengan lima jari”, gurau llham sambil
mengangkat tangan kirinya.

Tahapan-tahapan tersebut, lanjut Ilham, diawali dengan perusahaan melakukan eksplorasi. Pada tahapan ini,
perusahaan mencari dahulu sumber-sumber mineral yang layak untuk dapat dieksploitasi secara komersial, yaitu
dengan cara melakukan penyelidikan umum, mengurus surat perizinan dan administrasi kepada pejabat pemerintahan
daerah setempat, melakukan study topografi, geologi, geokimia, dan geofisik dari interest area serta melakukan proses

drilling, trenching dan sampling.
Tahapankedua adalah tahapan evaluasi. Pada tahapan ini perusahaan harus memperhitungkan secara teknis dan
komersial kemungkinan dari interest area yang dimaksud untuk ditambang, yaitu dengan cara menghitung dan menilai
kualitas cadangan mineral, meneliti model dan menilai proses penambangan mana yang paling ekonomis dalam setiap
interest area, melakukan survey moda transportasi, infrastruktur, dan studi pasar dan keuangan.
Tahap ketiga adalah persiapan berbagai infrastruktur dan struktur yang akan memungkinkan terjadinya proses
penambangan, proses delivery hasil tambang ke titik penjualan dan proses penjualan untuk dapat dilakukan, dimana
didalam tahapan ini perusahaan harus melakukan proses-proses seperti proses pembentukan muka bumi secara
permanen. “konstruksi jalan, jalur pengangkutan dan terowongan, konstruksi fasilitas pendukung, land clearing, serta
pengupasan lapisan tanah pucuk awal dilakukan pada tahapan ini”, jelas alumni Akuntansi UMM asal Jakarta ini.
Pada tahap keempat perusahaan melakukan tahapan produksi yang dilakukan setiap hari untuk mengeluarkan
cadangan mineral menjadi hasil tambang, mengangkut hasil tambang ke titik penjualan dan mengirimkan hasil tambang.
Dalam proses ini termasuk juga proses pemurnian, pencucian, atau pengolahan lanjutan dari mineral hingga mencapai
tahap siap jual. Secara umum, jelas Ilham, dalam tahapan produksi ini perusahaan melakukan pengupasan lapisan
tanah yang tertutup, melakukan ekstraksi mineral, pengangkutan mineral, perawatan jalan produksi, pengelolaan
stockpile, pencucian/pengolahan lanjutan mineral, loading (yaitu proses transfer hasil tambang dari stockpile ke moda
transportasi yang digunakan untuk distribusi).
Tahap terakhir, tutu Ilham, perusahaan harus melakukan penutupan atas tambang dan mengembalikan kondisi area
yang ditambang menjadi mendekati kondisi sebelum dilakukan penambangan. “Untuk keperluan proses penutupan
tambang ini perusahaan diwajibkan untuk membuat rencana kerja penutupan tambang (RKPT) yang biasanya sudah

harus disiapkan perusahaan ditahap awal proses produksi” ungkap bapak 1 putri ini.
Ilham juga mengungkapkan bahwa perkembangan terkini industri pertambangan yang ada di Indonesia menempati
peringkat ke-5 untuk produksi batubara terbesar di dunia dengan rataan produksi mencapai 123 juta MT/tahun. Padahal
di Indonesia sendiri memiliki cadangan batubara terkira sebanyak 147,66 MT dan cadangan terukur mencapai 20,99
miliar ton.
“Dengan melihat perbandingan cadangan batubara dan produksi tahunan batubara di Indonesia, peluangnya masih
besar. Yang itu artinya juga peluang bagi sarjana Akuntansi untuk berkiprah di industri pertambangan” pungkasnya. (
ebs/ns/kyl)

page 1 / 1