TAHAPAN PROSES KONSELING PERORANGAN dan
TAHAPAN PROSES KONSELING
PERORANGAN
TAHAPAN PROSES KONSELING
PERORANGAN
•
•
•
•
•
Pengantaran (introduction)
Penjajagan (investigation)
Penafsiran (interpretation)
Pembinaan (intervention)
Penilaian/pengembangan
(inspection)
TAHAP PENGANTARAN
• Mengkondisikan, mengantarkan klien memasuki
kegiatan konseling dengan segenap
pemahaman : pengertian, tujuan, dan prinsip
dasar yang menyertainya.
• Proses ini ditempuh melalui kegiatan penerimaan
yang hangat, permisif, tidak menyalahkan, penuh
pemahaman, dan penstruturan yang jelas.
• Apabila proses awal ini efektif, klien akan
termotivasi untuk menjalani proses konseling
secara efektif
TAHAP PENJAJAGAN
• Proses penjajagan dapat diibaratkan sebagai
membuka dan memasuki ruang sumpek atau hutan
belantara yang berisi hal-hal yang bersangkut paut
dengan permasalahan dan perkembangan klien.
• Sasaran penjajagan adalah hal-hal yang
dikemukakan klien dan hal-hal lain perlu dipahami
tentang diri klien.
• Seluruh sasaran penjajagan ini adalah berbagai hal
yang selama ini terpendam, tersalahartikan dan/atau
terhambat perkembangannya pada diri klien.
TAHAP PENAFSIRAN
• Apa yang terungkap melalui panjajagan
merupakan berbagai hal yang perlu diartikan
atau dimaknai keterkaitannya dengan
masalah klien.
• Hasil proses penafsiran ini pada umumnya
adalah aspek-aspek realita dan harapan klien
dengan bebagai variasi dinamika psikisnya.
• Dalam rangka penafsiran ini, upaya diagnosis
dan prognosis, dapat memberikan manfaat
yang berarti.
TAHAP PEMBINAAN
• Proses ini secara langsung mengacu kepada
pengentasan masalah dan pengembangan diri
klien.
• Dalam tahap ini disepakati strategi dan intervensi
yang dapat memudahkan terjadinya perubahan.
• Sasaran dan strategi terutama ditentukan oleh
sifat masalah, gaya dan teori yang dianut konselor,
serta keinginan klien.
• Dalam tahap ini konselor dan klien mendiskusikan
alternatif pengentasan masalah dengan berbagai
konsekuensinya, serta menetapkan rencana
tindakannya.
TAHAP PENILAIAN
• Ada tiga jenis penilaian dalam konseling
perorangan : penialaian segera, penilaian
jangka pendek, dan penialaian jangka panjang.
• Penialian segera dilaksanakan pada setiap
akhir sesi layanan
• Penilaian jangka pendek : penialaian pasca
layanan selama satu minggu sampai satu
bulan, dan penialian jangka panjang
dilaksanakan setelah beberapa bulan.
TAHAP PENILAIAN LANJUTAN
• Fokus penilaian segera diarahkan kepada
diperolehnya informasi dan pemahaman baru
(understanding), dicapaianya keringanan
beban perasaan (comfort), dan
direncanakannya kegiatan pasca konseling
dalam rangka perwujudan upaya pengentasan
masalah klien (action).
• Penilaian pasca konseling, baik dalam jangka
pendek (beberapa hari) maupun jangka
panjang mengacu kepada pemecahan masalah
dan perkembangan klien secara menyeluruh.
STRUKTURING
• Pemahaman bersama antara konselor dan klien
berkenaan dengan karakterisitik, kondisi, dan parameter
konseling.
• Teknik yang digunakan koselor alat yang digunakan oleh
konselor untuk membatasi aturan-aturan dan arahanarahan dalam proses konseling.
• Strukutring berisikan batasan-batasan konselor
berkenaan dengan sifat, kondisi, batas-batas, dan tujuan
dari proses konseling (Brammer & Shortrom, 1992)
• Struturing merupakan suatu istilah yang digunakan
untuk menggambarkan perilaku-perilaku yang
digunakan oleh konselor untuk membawa kliennya
mengetahui peran konselor dan klien pada setiap
tahapan hubungan proses konseling (Jones:1980)
Fungsi Struturing
1. Konselor dapat mengkomunikasikan kepada
klien tentang peran dan tanggung jawab dirinya
dan klien dalam proses konseling.
2. Mengurangi kesalahpahamanan atara konselor
dan klien
3. Menangani perebdaan-perbedaan dalam asumsi
dan harapan konselor dan klien.
4. Meningkatkan rasa aman dalam hubungan .
5. Konselor lebih comfortable (percaya diri)
BENTUK-BENTUK
STRUKTURING
1.Batasan Waktu (Time Limits)
boleh alasan konselor , boleh alasan klien,
atau kesepakatan keduanya.
2. Batasan Peran (Role Limits)
Konselor bisa menjelaskan: pengertian,
tujuan, asas konseling, tugas, peran dan
tanggung jawab konselor dan klien dlm
proses konseling.
3, Pembatasan masalah (Problem Limits)
PERORANGAN
TAHAPAN PROSES KONSELING
PERORANGAN
•
•
•
•
•
Pengantaran (introduction)
Penjajagan (investigation)
Penafsiran (interpretation)
Pembinaan (intervention)
Penilaian/pengembangan
(inspection)
TAHAP PENGANTARAN
• Mengkondisikan, mengantarkan klien memasuki
kegiatan konseling dengan segenap
pemahaman : pengertian, tujuan, dan prinsip
dasar yang menyertainya.
• Proses ini ditempuh melalui kegiatan penerimaan
yang hangat, permisif, tidak menyalahkan, penuh
pemahaman, dan penstruturan yang jelas.
• Apabila proses awal ini efektif, klien akan
termotivasi untuk menjalani proses konseling
secara efektif
TAHAP PENJAJAGAN
• Proses penjajagan dapat diibaratkan sebagai
membuka dan memasuki ruang sumpek atau hutan
belantara yang berisi hal-hal yang bersangkut paut
dengan permasalahan dan perkembangan klien.
• Sasaran penjajagan adalah hal-hal yang
dikemukakan klien dan hal-hal lain perlu dipahami
tentang diri klien.
• Seluruh sasaran penjajagan ini adalah berbagai hal
yang selama ini terpendam, tersalahartikan dan/atau
terhambat perkembangannya pada diri klien.
TAHAP PENAFSIRAN
• Apa yang terungkap melalui panjajagan
merupakan berbagai hal yang perlu diartikan
atau dimaknai keterkaitannya dengan
masalah klien.
• Hasil proses penafsiran ini pada umumnya
adalah aspek-aspek realita dan harapan klien
dengan bebagai variasi dinamika psikisnya.
• Dalam rangka penafsiran ini, upaya diagnosis
dan prognosis, dapat memberikan manfaat
yang berarti.
TAHAP PEMBINAAN
• Proses ini secara langsung mengacu kepada
pengentasan masalah dan pengembangan diri
klien.
• Dalam tahap ini disepakati strategi dan intervensi
yang dapat memudahkan terjadinya perubahan.
• Sasaran dan strategi terutama ditentukan oleh
sifat masalah, gaya dan teori yang dianut konselor,
serta keinginan klien.
• Dalam tahap ini konselor dan klien mendiskusikan
alternatif pengentasan masalah dengan berbagai
konsekuensinya, serta menetapkan rencana
tindakannya.
TAHAP PENILAIAN
• Ada tiga jenis penilaian dalam konseling
perorangan : penialaian segera, penilaian
jangka pendek, dan penialaian jangka panjang.
• Penialian segera dilaksanakan pada setiap
akhir sesi layanan
• Penilaian jangka pendek : penialaian pasca
layanan selama satu minggu sampai satu
bulan, dan penialian jangka panjang
dilaksanakan setelah beberapa bulan.
TAHAP PENILAIAN LANJUTAN
• Fokus penilaian segera diarahkan kepada
diperolehnya informasi dan pemahaman baru
(understanding), dicapaianya keringanan
beban perasaan (comfort), dan
direncanakannya kegiatan pasca konseling
dalam rangka perwujudan upaya pengentasan
masalah klien (action).
• Penilaian pasca konseling, baik dalam jangka
pendek (beberapa hari) maupun jangka
panjang mengacu kepada pemecahan masalah
dan perkembangan klien secara menyeluruh.
STRUKTURING
• Pemahaman bersama antara konselor dan klien
berkenaan dengan karakterisitik, kondisi, dan parameter
konseling.
• Teknik yang digunakan koselor alat yang digunakan oleh
konselor untuk membatasi aturan-aturan dan arahanarahan dalam proses konseling.
• Strukutring berisikan batasan-batasan konselor
berkenaan dengan sifat, kondisi, batas-batas, dan tujuan
dari proses konseling (Brammer & Shortrom, 1992)
• Struturing merupakan suatu istilah yang digunakan
untuk menggambarkan perilaku-perilaku yang
digunakan oleh konselor untuk membawa kliennya
mengetahui peran konselor dan klien pada setiap
tahapan hubungan proses konseling (Jones:1980)
Fungsi Struturing
1. Konselor dapat mengkomunikasikan kepada
klien tentang peran dan tanggung jawab dirinya
dan klien dalam proses konseling.
2. Mengurangi kesalahpahamanan atara konselor
dan klien
3. Menangani perebdaan-perbedaan dalam asumsi
dan harapan konselor dan klien.
4. Meningkatkan rasa aman dalam hubungan .
5. Konselor lebih comfortable (percaya diri)
BENTUK-BENTUK
STRUKTURING
1.Batasan Waktu (Time Limits)
boleh alasan konselor , boleh alasan klien,
atau kesepakatan keduanya.
2. Batasan Peran (Role Limits)
Konselor bisa menjelaskan: pengertian,
tujuan, asas konseling, tugas, peran dan
tanggung jawab konselor dan klien dlm
proses konseling.
3, Pembatasan masalah (Problem Limits)