HUBUNGAN ANTARA ETNOSENTRISME KONSUMEN DENGAN INTENSI MEMBELI PAKAIAN IMPORT

HUBUNGAN ANTARA ETNOSENTRISME KONSUMENDENGAN INTENSI
MEMBELI PAKAIAN IMPORT
Oleh: Sari Herviani ( 02810233 )
Psychology
Dibuat: 2008-01-21 , dengan 3 file(s).

Keywords: Etnosentrisme Konsumen, Intensi Membeli
Abstraksi
Remaja sangat takut terkucil atau terisolir dari kelompoknya, sehingga mereka berusaha untuk
mengikuti standar perilaku dan nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok (peer group).
Konformitas ini salah satunya diwujudkan dengan kesamaan minat terhadap penampilan,
khususnya dalam hal pakaian. Mereka cenderung untuk memilih pakaian yang mencerminkan
jiwa remaja yang trendy dan dapat meningkatkan status sosial mereka di masyarakat; sehingga
kebanyakan dari mereka menjatuhkan pilihan pada pakaian import yang saat ini membanjiri
pasaran Indonesia. Remaja yang memiliki etnosentrisme atau rasa cinta terhadap kebudayaan
Nasional yang tinggi akan melibatkan pertimbangan moralitas dan dampak buruk yang dapat
terjadi di dalam negeri jika mereka membeli pakaian import, sehingga intensi atau niat yang
mendasari keinginan mereka untuk membeli pakaian import rendah. Sebaliknya, remaja dengan
etnosentrisme rendah akan cenderung untuk memiliki intensi membeli pakaian import yang
tinggi karena mereka hanya melibatkan unsur kesenangan dan penerimaan sosial yang akan
mereka peroleh jika membeli pakaian import.

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dimana populasinya adalah siswa-siswi SMU
Negeri 5 Samarinda yang berjumlah 940 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 112
orang yang diambil dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan dua skala yaitu skala etnosentrisme konsumen dan skala intensi membeli,
sedangkan metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product
moment.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan dari data yang telah didapatkan dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif dan sangat signifikan (r = -0,269; P = 0,004)
antara etnosentrisme konsumen dengan intensi membeli pakaian import pada remaja; artinya jika
etnosentrime konsumen rendah maka akan diikuti oleh tingginya intensi membeli; dan jika
etnosentrisme konsumen tinggi maka akan diikuti oleh rendahnya intensi membeli. Adapun
sumbangan efektif variabel etnosentrisme konsumen kepada variable intensi membeli pakaian
import adalah sebesar 7,2 %.

Most of all teenagers are worrying about being dumped by their community, so they are trying to
behave according to their peer group’s norms. We can see this conformity from the similiar
things they find enjoyable together, in this case to wear imported clothes. Teens admit that
imported clothes - which is flooding Indonesia’s marketing nowaday, reflect their trendy lifestyle and increase their social status in society. Highly ethnocentric teens – or in other words
teens with huge love of Indonesia’s cultures, would considering morality and worst influence
that could be happened to Indonesia’s economy situation if they purchase imported clothes, so

their intention to buy imported clothes is becoming low. In the other hand, teens with low

etnocentrism would have a highly intention of purchasing imported clothes; because they are
only thingking about the social acceptance and pleasurement of purchasing imported clothes.
This is a quantitative research which the population are 940 students of SMU Negeri 5
Samarinda. The sample are 112 students, taken by cluster sampling technique. Data collected
with two kind of scale; ethnocentrism consumer scale and buying intention scale, while product
moment correlation used as a method of data analising.
From result of the research, we can conclude that there is a very significant and negative
correlation (r = -0,269; P = 0,004) between consumer ethnocentrism and intention of buying
imported clothes on teenagers; it means that low value of consumer ethnocentrism would
followed by increasing on buying intention; to the contrary if the value of buying intention is
high it would also followed by decreasing on consumer ethnocentrism. Effective contribution
from consumer ethnocentrism to intention of buying imported clothes is about 7,2 %.