HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN MINAT MEMBELI PAKAIAN IMPORT SECOND PADA MAHASISWA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Maraknya keberadaan produk import saat ini memenuhi kondisi
pemasaran di Indonesia. Produk yang ditawarkan pun beragam, mulai dari
kendaraan, alat elektronik, pakaian, tas, kosmetik hingga mainan anak. Salah
satu produk yang sangat diminati oleh masyarakat adalah pakaian import. Tidak
sulit untuk menemukan toko yang menjual pakaian import karena hampir di
setiap mall dan pasar tradisional menyediakan pakaian import.
Maraknya penjualan serta pembelian produk import salah satunya
dikarenakan oleh nilai barang import di Indonesia yang dianggap lebih berkelas
atau berkualitas dibandingkan dengan produk lokal. Sehingga sebagian orang
berlomba–lomba untuk membeli produk–produk import. Hal ini menunjukkan
adanya harapan bahwa nilai barang import yang berkelas akan mewakili nilainilai atau konsep yang ada pada diri pemakai atau pemiliknya.
Bisnis pakaian import second pun kini berkembang pesat, terutama di
daerah perkotaan. Dengan karakter konsumen yang sebagian besar ingin tampil
serba ber-merk dengan tingkat ekonomi menengah kebawah. Namun, tidak
jarang orang-orang dari kelas ekonomi menengah keatas pun bersedia berdesakdesakkan untuk mencari pakaian atau aksesoris yang mereka inginkan ditoko
pakaian second. Jenis barang yang dijual bermacam-macam, mulai dari kaos,
kemeja, jaket, celana pendek, celana panjang sampai selimut-selimut tebal

dengan harga relatif murah.
Ditengah mahalnya harga pakaian ditoko pakaian dan butik, pakaian
second dari luar negeri saat ini menjadi alternatif bagi masyarakat. Selain murah,
para peminatnya pun berpeluang membawa pulang pakaian bermerk yang masih
bagus untuk digunakan. Sebagian besar pedagang mendatangkan pakaian
tersebut dari berbagai negara di Asia seperti Singapura, Malaysia, China, dan
Hongkong. Kini pakaian tersebut menjadi pilihan masyarakat, bahkan

1

2

pembelinya pun bervariasi mulai dari kalangan menengah kebawah sampai
kalangan menengah keatas. (ANS/Suhatman, 2001)
Tingginya tingkat pembelian atau permintaan dari konsumen usia
dewasa pada pakaian import second sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, misalnya pada konsumen pria dewasa berminat terhadap pakaianpakaian import seperti kemeja untuk kebutuhan kerja, serta jaket untuk
berkendaraan roda dua. Sedangkan ibu-ibu rumah tangga atau konsumen wanita
usia dewasa melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
termasuk kebutuhan akan pakaian anak mereka. Sedangkan para mahasiswa

membeli pakaian import second dikarenakan model-model pakaian di toko
tersebut unik, bervariasi, dan jumlahnya terbatas sehingga menimbulkan kesan
lebih personal atau berbeda dengan model pakaian yang diperjualbelikan di mall
atau toko baju lainnya, serta kualitasnya yang baik dan berasal dari luar negeri.
Kekurangan dari pakaian import second hanyalah karena pakaian-pakaian
tersebut pernah digunakan oleh orang lain sebelumnya yang biasa disebut bekas.
Dari besarnya perhatian dan ketertarikan masyarakat tersebut, maka
dapat dikatakan minat membeli terhadap barang import second tinggi. Menurut
Kotler dan Armstrong (1997) bahwa orang akan memiliki minat atau menyukai
terhadap sesuatu itu jika dianggap dapat memproyeksikan kualitas yang sama
dengan dirinya. Maka minat membeli masyarakat tinggi dikarenakan adanya
pemikiran bahwa pakaian import dianggap dapat memproyeksikan kualitas yang
sama dengan dirinya yaitu berkelas dan dipandang positif oleh lingkungan,
namun bagaimana jika pakaian import tersebut second atau bekas.
Dalam hal ini minat membeli merupakan bagian penting yang
mengawali perilaku konsumen. Menurut Engel, et al. (1994) dapat dikatakan
bahwa perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului tindakan tersebut. Minat membeli merupakan
hal yang mendahului atau awal dari proses menuju kearah tindakan pembelian

yang dilakukan oleh calon konsumen. Minat membeli pada calon konsumen
tersebut berupa adanya rasa ketertarikan terhadap produk-produk dan jasa, guna
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginannya yang belum

3

tercapai. Adapun pertimbangan yang dapat mempengaruhi dalam minat membeli
seseorang yang nantinya akan mempengaruhi perilaku pembeliannya, yaitu
kualitas produk, harga, kemasan produk, serta kebutuhan akan barang.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Mutiara (2008) menyatakan bahwa
ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara image product dengan
minat membeli dalam arti jika remaja memiliki image product yang positif
terhadap pakaian batik maka minat membeli pakaian batik pada remaja juga
cenderung tinggi, dan apabila remaja memiliki image product yang negatif
terhadap pakaian batik maka minat membeli pakaian batik pada remaja juga
cenderung rendah. Adapun sumbangan efektif image product terhadap minat
membeli yaitu 45,7% sedangkan 54,3% dipengaruhi oleh faktor lain.
Pada penelitian yang dilakukan Sujatmoko (2005) menyatakan bahwa
tayangan iklan Honda Supra Fit versi “Komentar Masyarakat” di televisi
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat membeli masyarakat

dengan persentase sebesar 60% dan sisanya 40% merupakan minat membeli
yang dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Widyananta (2005) menyatakan
bahwa penggunaan selebritis sebagai model iklan Oli Top One ditelevisi
berpengaruh terhadap minat membeli masyarakat sebesar 43% dan 57% sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2010) menyatakan bahwa
ada hubungan positif dan sangat signifikan antara citra merek kartu CDMA
dengan minat membeli konsumen. Dari hasil perhitungan ditemukan bahwa citra
merek memiliki sumbangan efektif terhadap minat membeli sebesar 60,5% dan
sisanya 39,5% disebabkan oleh faktor lain seperti harga, pelayanan, dan kualitas
produk yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Normalasari (2010) menyatakan
bahwa ada hubungan positif dan sangat signifikan antara harga diri dengan minat
membeli notebook, apabila harga diri tinggi maka minat membeli notebook pun
tinggi. Adapun sumbangan efektif harga diri terhadap minat membeli adalah
sebesar 11, 3% sedangkan 88,7% termasuk variabel lain yang tidak diteliti.

4


Dari penelitian-penelitian diatas menunjukkan bahwa nilai suatu produk
(image product), citra produk, unsur iklan serta penggunaan selebritis juga ikut
mempengaruhi minat membeli konsumen. Searah dengan penelitian tersebut,
bahwa jenis pakaian luar negeri yang berkelas dan berkualitas tinggi yang sering
dilihat diberbagai media begitu menarik, apalagi jika model pakaian tersebut
seperti yang dikenakan oleh artis idola masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa
sikap yang dikembangkan oleh konsumen terhadap suatu produk tidak lagi
didasari atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merk
produk itu dalam mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada diri mereka.
Bahkan sebagian masyarakat kini tidak hanya sekedar membeli pakaian sesuai
kebutuhannya saja, melainkan lebih memilih pakaian dengan berbagai macam
alasan yang jauh dari kebutuhan yang mendasar akan pakaian itu sendiri.
Tinggi rendahnya minat membeli dapat dilihat dari adanya perasaan
senang atau tidak terhadap produk tersebut, yaitu apakah ada rasa puas dari diri
yang membangkitkan rasa untuk lebih memberikan pemusatan pada produk
tersebut atau tidak. Kemudian dengan melihat atau mengobservasi partisipasi
konsumen dalam suatu aktivitas yang sehubungan dengan produk tersebut, yaitu
ada tidaknya perhatian konsumen terhadap produk, dimana konsumen
melakukan pemusatan pada produk yang dilakukan secara sadar dengan adanya
keinginan untuk memilikinya atau tidak. Kemudian apakah konsumen

melakukan pencarian produk atau tidak. Jika kesemua hal tersebut terpenuhi
barulah seseorang itu dikatakan memiliki minat yang dalam hal ini adalah
pakaian import second.
Adapun perasaan senang untuk tertarik membeli suatu produk dapat
dilihat dari sifat-sifat perasaan, salah satunya yaitu dapat mengarahkan tingkah
laku dan perasaan sesorang sehingga dapat memperkuat atau memperlemah
tindakan seseorang. Sehingga apabila konsumen mempunyai perasaan senang
terhadap pakaian import second, maka akan mempunyai pengaruh pada tindakan
konsumen tersebut dengan membeli pakaian tersebut. Pada dasarnya perasaan
konsumen terhadap sutu produk akan berpengaruh pada kuat atau lemahnya
konsumen untuk membeli.

5

Konsumen pakaian import second tidak hanya dari kalangan ibu rumah
tangga saja, namun ada juga dari kalangan mahasiswa. Anak-anak muda
termasuk mahasiswa saat ini sudah terpengaruh dengan kultur negara luar,
mereka lebih memilih membeli baju bekas karena ingin meniru gaya tokoh atau
artis luar negeri. Para konsumen tersebut memiliki alasan-alasan tersendiri,
diantaranya adalah tuntutan untuk tampil maksimal disetiap kesempatan, serta

alasan ekonomi. (Anon., 2009)
Pakaian import second banyak diminati oleh mahasiswa khususnya dari
kalangan yang mengetahui merk ternama dunia. Sebut saja merk levis, gucci,
elle, pumma, burberrys, nike, polo, get used, louise vuitton, christian dior, dan
merk lainnya. Selain sesuai dengan posisi keuangan mahasiswa yang terbatas,
juga menggambarkan gairah akan gaya pakaian-pakaian yang tidak ada
kembarannya karena biasanya berjumlah terbatas atau hanya tersedia satu buah
saja sehingga terkesan lebih personal. Barang personal inilah yang tidak didapat
jika membeli pakaian di mall atau supermarket, dimana pakaian-pakaian yang
dijual disana rata-rata dibuat secara massal atau dibuat dalam jumlah banyak.
Umumnya anak-anak muda ini bersikap malu saat membeli pakaian second.
Sikap malu dari konsumen pakaian import second ini disebabkan oleh respon
sebagian besar masyarakat yang menganggap pakaian second adalah sesuatu
yang tidak jelas asal usulnya, juga berkesan kumuh karena dibeli ditempat yang
sudah dikenal sebagai toko pakaian second. (Ambarini, 2011)
Para mahasiswa memiliki minat-minat pribadi, seperti minat pada
penampilan diri dan minat pada pakaian (Hurlock, 1980). Perhatian terhadap
pakaian dan perhiasan tetap berperan kuat dalam masa dewasa dini. Seseorang
mengetahui bahwa penampilan itu penting bagi keberhasilannya disemua bidang
kehidupan, sehingga mereka sering menghabiskan banyak waktu dan uang untuk

pakaian dan perhiasan. Selain itu, minat terhadap pakaian tidak menjadi
berkurang dengan bertambahnya usia. Bahkan perhatian itu bertambah apabila
orang merasakan manfaat pakaian ber-merk dan menarik dalam pergaulan.
Perkembangan mahasiswa dalam menjalani kehidupannya tak lepas dari faktor
yang mempengaruhinya, seperti lingkungan

yang berada disekitarnya.

Mahasiswa yang mampu beradaptasi dalam lingkungan, akan mengetahui siapa

6

dirinya dan mampu mengembangkan sikap serta perilakunya. Individu yang
memiliki harga diri tinggi akan memiliki evaluasi diri dan keberhargaan diri
yang kuat, sehingga mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang tidak
mudah terpengaruh oleh lingkungan. Sehingga individu yang memiliki harga diri
tinggi akan lebih memiliki minat atau ketertarikan untuk membeli pakaian sesuai
dengan kebutuhannya, dan sebaliknya individu dengan harga diri rendah tidak
akan mempermasalahkan pemilihan pakaian import second karena pakaian
tersebut merupakan pakaian bermerk yang memiliki kualitas dan tampilan yang

masih bagus. Hal tersebut merupakan ekpresi dari gambaran diri yang dimiliki
agar sesuai dengan gambaran diri yang diinginkan.
Suatu sikap yang paling penting ditunjukkan dan dikembangkan oleh
seseorang adalah sikap terhadap diri sendiri. Bagaimana ia memandang dirinya
sendiri, mengembangkan potensi yang dimilikinya, dan menghargai dirinya
sendiri. Harga diri dalam kehidupan sehari – hari sering dikaitkan dengan situasi
tersinggung atau penghargaan terhadap diri maupun orang lain yang dinilai
melalui perilaku orang yang bersangkutan. Harga diri merupakan salah satu
kebutuhan penting manusia. Maslow dalam teori hierarki kebutuhannya
menempatkan kebutuhan individu akan harga diri sebagai kebutuhan pada level
kedua sebelum kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan akan harga diri begitu
besar dalam sisi manusia, manusia dapat mengaktualisasikan dirinya jika
kebutuhan akan harga diri sudah terpenuhi.
Sebuah perilaku yang salah dan menyimpang dimata masyarakat dapat
mempengaruhi harga diri seseorang. Kesalahan persepsi yang terjadi di
masyarakat saat ini membuat individu berlomba–lomba agar dipandang oleh
masyarakat sebagai orang yang mempunyai harga diri tinggi sehingga akan
mempengaruhi image-nya dimata masyarakat. Kedudukan dan status sosial
individu akan mempengaruhi kepercayaan diri dan harga diri seseorang. Maka
tak jarang individu rela mengeluarkan uang dengan jumlah yang besar hanya

untuk mendapatkan pengakuan dari kelompok sosialnya. Hal ini wajar adanya,
mengingat manusia sebagai makhluk sosial yang ingin diakui keberadaannya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Putra (2005) menyatakan bahwa
semakin tinggi harga diri maka semakin rendah kecenderungan gaya hidup

7

konsumtif, dengan sumbangan efektif harga diri terhadap gaya hidup konsumtif
sebesar 13,2% dan sisanya 86,8% dipengaruhi oleh faktor lain.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2008) menyatakan
bahwa self esteem yang tinggi akan dapat melakukan keputusan membeli dengan
tepat, yaitu sesuai dengan kebutuhan dan harapan. Begitu pula sebaliknya saat
self esteem rendah maka keputusan membelinya tidak tepat yaitu tidak sesuai
dengan kebutuhan dan harapan. Karena dengan self esteem tinggi maka orang
akan mampu bersikap mandiri yaitu mampu membuat pilihan dan mengambil
keputusan membeli sesuai dengan kebutuhannya, melakukan evaluasi alternative
yang benar, yaitu info yang diperoleh akan dikembalikan pada alasan
menginginkan produk tersebut bukan karena pengaruh dari orang lain. Self
esteem memberikan sumbangan efektif terhadap keputusan membeli ponsel high
class sebesar 20,3% sedangkan 79,7% adalah faktor lain.

Dari penelitian-penelitian diatas maka dapat dikatakan bahwa harga diri
mempengaruhi gaya konsumtif serta keputusan membeli seseorang. Semakin
tinggi harga diri seseorang maka kecenderungan akan gaya konsumtif semakin
rendah serta dapat melakukan keputusan membeli dengan tepat sesuai dengan
kebutuhan dan harapan. Sedangkan orang dengan harga diri rendah
kecenderungan akan gaya hidup konsumtifnya semakin tinggi dan akan
melakukan keputusan membeli tidak tepat, yaitu tidak sesuai dengan kebutuhan
dan harapannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan bahwa
harga diri seseorang akan membentuk minat membeli mereka terhadap produk,
bilamana produk yang dibeli sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Pengetahuan atau bahkan pengalaman dalam menggunakan suatu produk,
tentunya tak lepas dari proses berpikir mengenai kelebihan dan kekurangan
produk tersebut, juga adanya perasaan senang atau tidak terhadap produk yang
berujung pada pengambilan keputusan. Berdasarkan hal inilah, konsumen yang
dalam hal ini adalah mahasiswa mengevaluasi kinerja produk secara
menyeluruh. Bila mahasiswa memiliki sikap positif atas sebuah produk, tentunya
mereka juga mempunyai komitmen terhadap produk, sehingga memiliki
kepercayaan akan produk tersebut. Hal tersebut tentunya tak lepas dari

8

kepemilikan harga diri mahasiswa. Harga diri yang dimiliki dapat menjelaskan
bagaimana mahasiswa dapat menyatakan minatnya terhadap suatu produk,
sehingga mempengaruhi mereka untuk melakukan pembelian atau tidak.
Mahasiswa yang menunjukkan perasaan dan sikap percaya diri, diri berharga,
diri mampu, perasaan berguna dan penting didunia akan memiliki kriteria yang
tinggi dalam peminatan atau pemilihan produk, sehingga mahasiswa tersebut
lebih memilih pakaian import yang masih baru dan bukan pakaian import yang
second atau pernah digunakan oleh orang lain. Berbeda dengan mahasiswa yang
memiliki sikap canggung, lemah, pasif, tergantung, penakut, tidak mampu
mengatasi tuntutan hidup dan rendah diri dalam bergaul, maka mahasiswa
tersebut tidak memiliki kriteria atau standart yang tinggi dalam pemilihan
produk, sehingga mereka tidak mempermasalahkan pemilihan pakaian pada toko
pakaian import second walaupun orang lain memandang negatif asalkan apa
yang menjadi kebutuhan mereka tercapai. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “Hubungan antara harga diri dengan minat
membeli pakaian import second pada mahasiswa”.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara harga diri dengan minat membeli
pakaian import second pada mahasiswa.

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara harga diri dengan minat membeli pakaian import second pada mahasiswa.

9

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Secara Teoritis
Dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu psikologi khususnya
psikologi industri & organisasi mengenai sikap konsumen.
2. Secara Praktis
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan sumbangan
informasi kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain
mahasiswa dan para penjual pakaian import second.

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN MINAT
MEMBELI PAKAIAN IMPORT SECOND
PADA MAHASISWA

SKRIPSI

Oleh :
FEBRINA NOVIANTI
05810082

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
1

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN MINAT
MEMBELI PAKAIAN IMPORT SECOND
PADA MAHASISWA

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Sebagai Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S-1) Psikologi

Disusun Oleh
Febrina Novianti
05810082

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
2

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi

: Hubungan Antara Harga Diri Dengan Minat Membeli
Pakaian Import Second Pada Mahasiswa

Nama Peneliti

: Febrina Novianti

No.Induk Mahasiswa : 05810082
Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Waktu Penelitian

: 29 November – 7 Desember 2011

Malang, 06 Januari 2012
Pembimbing I

Pembimbing II

Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si

Tri Muji Ingarianti, S.Psi., M.Psi

3

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi telah diuji oleh Dewan Penguji
Tanggal : 06 Januari 2012

Dewan Penguji

Ketua Penguji

: Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si

_________________

Anggota Penguji

: 1. Tri Muji Ingarianti, S.Psi., M.Psi

_________________

2. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si

_________________

3. Zainul Anwar, S.Psi., M.Psi

_________________

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Cahyaning Suryaningrum., M.Si

4

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Febrina Novianti

Nim

: 05810082

Fakultas

: Psikologi

Menyatakan skripsi saya yang berjudul Hubungan Antara Harga Diri
Dengan Minat Membeli Pakaian Import Second Pada Mahasiswa adalah bukan
merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam
bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi akademik.

Mengetahui

Malang, 06 Januari 2012

Ketua Program Studi

Yang Menyatakan,

(M.Salis Yuniardi , M. Psi)

(Febrina Novianti)

5

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan hidayah
serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menyusun
skripsi yang berjudul Hubungan Harga Diri Dengan Minat Membeli Pakaian
Import Second Pada Mahasiswa. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada
teladan kita Nabi Muhammad Saw, keluarga, para sahabat, dan para pengikut yang di
ridhoi-Nya.
Sungguh merupakan suatu anugerah yang tak terhingga yang harus
disyukuri ketika penulis berhasil menyelesaikan karya tulis ini. Hanya suatu
persembahan teramat sangat kecil jika dibandingkan dengan nikmat yang telah
penulis terima dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa semua keberhasilan ini
tidak diperoleh dengan mudah tanpa perjuangan yang sungguh-sungguh dan tentunya
dengan bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan rasa terimakasih banyak
kepada
1.

Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.

2.

Bapak Zakarija Achmat M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk mengarahkan, memberikan saran, serta kesabaran dan pengertiannya
sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik.

3.

Ibu Tri Muji Ingarianti M.Psi selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk mengarahkan juga memberikan saran, serta sabar dan ikhlas untuk
membimbing dan mengarahkan peneliti hingga selesainya penulisan tugas
akhir/skripsi ini.

4.

Ibu Diana Savitri M.Psi, selaku dosen wali psikologi yang telah mendukung dan
member pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

5.

Seluruh Dosen dan pegawai TU Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah banyak membantu penulis selama kuliah.

i

6.

Pemberi cinta terbesar, kedua orangtuaku : Papa Lodewyk Felix Jacobs & Mama
Rustiati yang tidak pernah berhenti memberikan do‟a, semangat, dan dukungan
moril maupun materil.

7.

Keluarga ku, Kak Tonny, Kak Ayu, Novi dan keponakan kecil ku Kafka, serta
keluarga besar Jacobs & Chalifah atas kasih sayang dan semangatnya.

8.

Tami Chalifah Abdi tempat berbagi hati dan cerita yang telah mengorbankan
waktu, ilmu dan kasih sayang nya selama 1 tahun ini.

9.

Buat sahabat ku tersayang dan teman-teman seperjuangan khususnya kelas B
Psikologi 05 Rahma, Anita, Dwi, Ratih, Pras, Erwin, Hendra. Sahabat-sahabat
kostan kav 7 Febrica, Ulfa, Asstrini, Itha, Tanti, Mega, Novi, Maeda dan Egi
atas kisah terhebat yang sudah dibagi selama di Malang „unforgetable moment‟
yang akan selalu diingat.

10. Para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang telah bersedia
menjadi subjek penelitian
11. Serta seluruh pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang mungkin
tidak dapat ditulis satu persatu, penulis ucapkan terima kasih.
Akhir kata, tiada satupun karya yang sempurna, saran dan kritik sangat
penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat
bagi penulis dan segenap pembaca.

Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamitthariq, Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang, Januari 2012
Penulis

Febrina Novianti

ii

INTISARI
Novianti, Febrina. (2011). Hubungan Antara Harga Diri Dengan Minat
Membeli Pakaian Import Second Pada Mahasiswa. Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing (1) Zakarija Achmat, M.Si (2) Tri Muji Ingarianti, M.Psi
Kata kunci

: Harga Diri, Minat Membeli

Tingginya minat membeli mahasiswa terhadap pakaian import second tampak
dari tingkat pembeliannya. Selain karena faktor harga yang terjangkau serta keadaan
ekonomi juga dikarenakan adanya kesesuaian antara produk tersebut dengan dirinya.
Minat membeli merupakan bagian penting yang mengawali keputusan membeli
konsumen nantinya yang dipengaruhi oleh pandangan positif atau negatif terhadap
produk yang dituju, dan disesuaikan dengan kebutuhan serta harapannya akan produk
tersebut. Pilihan atas produk akan menggambarkan bagaimana penghargaan
seseorang atas kemampuan, keberhasilan, serta penerimaan dirinya. Maka dari itu,
hal ini berkaitan erat dengan harga diri yang dimiliki mahasiswa. Sehingga peneliti
mencoba mengkaji permasalahan melalui sebuah penelitian dengan judul “hubungan
antara harga diri dengan minat membeli pakaian import second pada mahasiswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subyek yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Malang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala yaitu skala harga
diri dan skala minat membeli. Adapun metode analisa data yang digunakan adalah
teknik analisa korelasi product moment dari Karl Pearson yang dibantu dengan
program SPSS.
Berdasarkan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif
yang sangat signifikan (r = -0,505; p = 0,000) antara harga diri dengan minat
membeli pakaian import second pada mahasiswa, dimana pada mahasiswa yang
memiliki harga diri tinggi ditemukan minat membeli pakaian import second yang
rendah dan pada mahasiswa yang memiliki harga diri rendah ditemukan minat
membeli pakaian import second yang tinggi. Hubungan harga diri dengan minat
membeli pakaian import second dapat dijelaskan sebesar 25,5% sedangkan sisanya
74,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti.

iii

ABSTRACTION
Novianti, Febrina. (2011). Relationship Between Self-Esteem With Interest In
Buying Clothes Import Second on University Student. Faculty of Psychology
University of Muhammadiyah Malang.
Counselor (1) Zakarija Achmat, M.Si (2) Tri Muji Ingarianti, M.Psi
Keywords : Self-Esteem, Buying Interest
The high interest of students to buy imported clothing second looks from the
purchase. In addition to its affordable price factors as well as the economic situation
is also due to the compatibility between these products by themselves. Interest in
buying is an important part of consumers will start buying decisions are influenced
by positive or negative outlook towards the intended product, and tailored to the
needs and expectations for such products. Choice of product will illustrate how one's
appreciation of the ability, success, and the reception itself. Therefore, it is closely
related to self-possessed student. So the researchers tried to assess the problem
through a study entitled "The relationship between self-esteem by buying interest
clothes import second on university student”.
This study is a quantitative study. The subjects used in this study were 100
students University of Muhammadiyah Malang. Data collection methods used were
the scale of self-esteem scale and the scale of buying interest. The data analysis
method used is the product moment correlation analysis technique that is assisted by
SPSS program.
Based on the results of research show that there is a very significant negative
correlation (r = -0.505, p = 0.000) between self-esteem with an interest in buying
clothes second import on university students, where students who have high selfesteem was found that low buying interest on the second and apparel imports in
students who have low self-esteem found interest in buying clothes second import
high. Relationships self-esteem by buying clothes imported second interest can be
explained by 25.5% while the remaining 74.5% is explained by other variables.

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................
INTISARI ............................................................................................................
ABSTRAKSI .......................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan Penelitian .............................................................................
D. Manfaat Penelitian ...........................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
A. Minat Membeli ................................................................................
1. Pengertian Minat Membeli …………………………………... ..
2. Faktor-faktor Pendorong Minat Membeli ...................................
3. Macam-macam Minat ………………………………………... ..
4. Karakteristik Minat …………………………………………... ..
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Membeli ...................
B. Harga Diri .......................................................................................
1. Pengertian Harga Diri ………………………………………... ..
2. Kategori Kebutuhan Akan Penghargaan …………………….. ..
3. Aspek Harga Diri …………………………………………….. ..
4. Karakteristik Harga Diri ……………………………………… .
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri …………………
C. Hubungan Harga Diri dengan Minat Membeli Pakaian Import
Second……………………………………………………………..
D. Kerangka Pemikiran ........................................................................
E. Hipotesa Penelitian ………………………………………………..

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .....................................................................
B. Variabel Penelitian ..........................................................................
C. Definisi Operasional .......................................................................
D. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................
E. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ………………………………
F. Prosedur Penelitian ………………………………………………..
G. Validitas dan Reliabilitas.................................................................
H. Metode Analisa Data .......................................................................

v

i
iii
iv
v
vii
viii

1
8
8
8

9
9
9
10
11
11
12
12
12
13
14
15
15
19
20

21
21
22
23
24
28
28
33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................
B. Analisa Data Penelitian ..................................................................
C. Pembahasan ....................................................................................
BAB V

35
38
39

PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ...............................................................................................

43
43

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

45

LAMPIRAN ........................................................................................................

48

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Pilihan Jawaban .........................................................................

25

Tabel 3.2 Blue Print Skala Harga Diri ...............................................................

26

Tabel 3.3 Blue Print Skala Harga Diri Setelah Try Out ………………………

26

Tabel 3.4 Blue Print Minat Membeli Pakaian Import Second ………………..

27

Tabel 3.5 Blue Print Minat Membeli Pakaian Import Second Setelah Try out..

27

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Skala Harga Diri ................................................

30

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Skala Minat Membeli Pakaian Import Second....

31

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Skala Harga Diri Setiap Aspek ......................

32

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Skala Harga Diri Keseluruhan ………………

32

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Skala Minat Membeli pakaian import
Second Setiap Aspek …… .................................................................

33

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Skala Minat Membeli Pakaian Import
Second Keseluruhan ……………………... .......................................

33

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kelompok Skala Harga Diri ............................

36

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kelompok Skala Minat Membeli
Pakaian Import Second ……………………………..………………

36

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kelompok Skala Harga Diri Berdasarkan
Jenis Kelamin ………………………………………………………

37

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kelompok Skala Minat Membeli Pakaian
Import Second Berdasarkan Jenis Kelamin ………………………...

38

Tabel 4.5 Analisis Korelasi Harga Diri Dengan Minat Membeli Pakaian
Import Second ………………………………………………………

39

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Skala untuk Try Out

Lampiran 2

Skala untuk Penelitian

Lampiran 3

Data Try Out Skala Harga Diri

Lampiran 4

Data Try Out Skala Minat Membeli

Lampiran 5

Hasil Analisis Try Out Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6

Data Penelitian Skala Harga Diri

Lampiran 7

Data Penelitian Skala Minat Membeli

Lampiran 8

Hasil Analisis Korelasi Harga Diri Dengan Minat Membeli

viii

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (2009). Pesona baju bekas import. Diakses 21 Februari 2009 dari
http://iphone.kapanlagi.com/a/pesona-baju-bekas-impor_3.html.
Ambarini. (2011). Pasar kodok, tabanan, Bali. Diakses 31 Oktober 2011 dari
http://e-kuta.com/blog/tempat-belanja/pasar-kodok-pasar-pakaian-bekasimport-terbesar.html.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian edisi revisi 2010. Jakarta: PT Rineka Cipta
As‟ad, M. (2004). Psikologi industri seri sumber daya manusia edisi IV. Yogyakarta:
Liberty.
Azwar, S. (2010). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
. (2010). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Baron & Byrne. (2003). Psikologi Sosial., Edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga
Borualogo, I. S. (2004). Hubungan Antara persepsi tentang Figure Attachment
dengan Self-Esteem remaja panti asuhan Muhammadiyah. Bandung: Jurnal
Fakultas Psikologi Universitas Islam, Vol. 13, No. 1.
Clemes., Bean., & Clark. (1997). Bagaimana meningkatkan harga diri remaja.
Jakarta: Binapura Aksara.
Dayakisni, T., dan Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press
Engel, Blackwell & Miniard. (1994). Perilaku konsumen edisi VI jilid 1. Jakarta:
Binarupa Aksara
Hurlock. (1980). Psikologi perkembangan edisi V. Jakarta: Erlangga
Kerlinger, F. N. (2006). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajahmada
University Press
Koswara. (1991). Teori-teori Kepribadian. Bandung: PT. Eresco
Kotler & Armstrong. (1997). Prinsip-prinsip pemasaran edisi III. Jakarta: Erlangga
Kurniawati, I. (2008). Hubungan antara self esteem dengan keputusan membeli
telepon selular (ponsel) high class pada mahasiswa (Skripsi, Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa timur).

ix

Maslow, A. (1987). Motivation and personality third edition. New York: Harper
Collins.
Muslimin, A. (2000). Korelasi antara penampilan publik figure pada iklan minuman
berenergi kratingdaeng di televise indosiar dengan minat beli konsumen
(Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa
timur).
Mutiara, D. (2008). Hubungan antara image product dengan minat membeli pakaian
batik pada remaja di pekalongan (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang, Jawa timur).
Normalasari, D. P. (2009). Hubungan harga diri dengan minat membeli notebook
(Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa
timur).
Poerwanti. (1998). Dimensi-dimensi riset ilmiah. Malang: UMM Press
Pratiwi, F. C. (2010). Hubungan antara citra merk kartu CDMA dengan minat
membeli konsumen (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang, Jawa timur).
Putra, Y. E. (2005). Hubungan antara harga diri dengangaya hidup konsumtif pada
remaja SMU Muhammadiyah 1 Klaten (Skripsi, Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa timur).
Shaleh & Wahab. (2004). Psikologi suatu pengantar (dalam perspektif islam).
Jakarta: Kencana.
Sujatmoko, E. (2005). Pengaruh tayangan iklan Honda Supra Fit versi “komentar
masyarakat” di televise terhadap minat membeli masyarakat (studi pada
perum. ASABRI, Gogorante, Kediri) (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang, Jawa timur).
Suhatman. (2001). Bursa pakaian eks import marak di Jambi. Diakses 15 Oktober
2001 dari http:/ /berita.liputan6.com/ read/21796/ bursa_pakaian_impor.html

x

Widyananta, H. (2005). Penggunaan model iklan dan minat membeli masyarakat
(studi pengaruh penggunaan selebritis sebagai model iklan Oli Top One di
televise terhadap minat beli masyarakat Kelurahan Jatimulyo, Malang)
(Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa
timur).
Winardi. (1991). Marketing dan perilaku konsumen. Bandung: Mandar Maju.
Winarsunu. (2009). Statistik dalam psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.
Witherington, H.C. (1985). Psikologi pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.

xi