50
J. PENGUKURAN KESALAHAN PERAMALAN FORECAST ERORR
Menurut Taylor, 2004:318 pengukuran kesalahan peramalan merupakan perbedaan antara peramalan permintaan dengan
permintaan aktual. Persamaan menghitung nilai error asli atau residual dari setiap
periode peramalan adalah sebagai berikut Subagyo, 2002 : 10 : E
t
= X
t
- S
t
Keterangan : E
t
: Kesalahan peramalan pada periode t X
t
: Data pada periode t S
t
: Nilai peramalan pada periode t Untuk mengukur kesalahan error forecast digunakan Mean
Absolute Error Subagyo, 2002 : 10 : Mean Absolute Error adalah rata-rata nialai absolute dari kesalahan meramal tidak dihiraukan
tanda positif atau negatif atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
n S
X MAE
t t
- å
=
Keterangan : X
t
: Data pada periode t S
t
: Nilai peramalan pada periode t n : Jangka waktu MAE
Nilai error yang asli biasanya tidak dirata-rata sebagai ukuran besar kecilnya error, sebab ada yang positif dan ada yang negatif.
Meskipun penyimpangan dari forecast besar, seolah-olah rata-rata
51 error kecil, karena kalau error dijumlahkan begitu saja error positif
besar dikurangi dengan error negatif yang besar. Untuk menghindari hal ini maka error perlu dijadikan angka mutlak diabaikan tanda
positif dan negatifnya, kemudian baru dirata-rata, yaitu merupakan Mean Absolute Error Subagyo, 2002 : 11
Sedangkan menurut Nasution, 2003 : 30 pengukuran kesalahan peramalan merupakan ukuran tentang tingkat perbedaan antara hasil
peramalan dengan permintaan sebenarnya terjadi. Ada dua rumus yang digunakan dalam pengukuran kesalahan, yaitu :
1. Rata-rata Deviasi Mutlak Mean Absolute Deviation atau MAD
MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan
lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan kenyataannya. Secara matematis MAD dapat dirumuskan :
n F
A MAD
t t
- å
= Keterangan :
A
t
: Permintaan aktual pada periode t F
t
: Peramalan permintaan pada periode t n : Jumlah periode peramalan yang terlibat
2. Rata-rata kuadrat Kesalahan Mean Squere Error atau MSE
52 MSE merupakan metode alternatif dalam suatu
metode peramalan. Pendekatan ini penting karena tekhnik ini menghasilkan kesalahan yang moderat lebih disukai oleh
suatu peramalan yang menghasilkan kesalahan yang sangat besar, secara sistematis MSE dirumuskan sebagai berikut :
n F
A MSE
t t
- å
=
Keterangan : A
t
: Permintaan aktual pada periode t F
t
: Peramalan permintaan pada periode t n : Jumlah periode peramalan yang terlibat
53
BAB III PEMBAHASAN