DAMPAK INSENTIF DALAM KINERJA KARYAWAN BAGIAN
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
1
DAMPAK INSENTIF DALAM KINERJA KARYAWAN BAGIAN
PEMASARAN PADA PERUASAHAAN ROTI MBO
(MORLANO BALIBOND ORLENDY) JEMBER
The Effect of Incentive Give Away on Marketing Employee’s Performance
At MBO (Morlano Balibond Orlendy) Jember
Mohammad Hoiron, Poerwanto, Suhartono
Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. KalimantanNo. 37, Jember 68121
E-mail: mohammad.hoiron@yahoo.com
Abstract
The study results showed that the incentives given to employees of marketing department of Bread
Company MBO Jember were fairly good. The company gave material and non-material incentives;
the material incentive given was equal to one percent of the sales earned by employees of the
marketing department. Meanwhile, the non-material incentives were given in the form of verbal
praise and gratitude directly by the company manager. The company provided an incentive with a
specific purpose, one of which is to improve employee performance of marketing department. The
performance of employees at marketing department of Bread Company MBO Jember was also
fairlygood; they worked in accordance with the company's expectations and always hit the target of
30 stores every day. However, there are still problems related to the employees’ lateness in break
time to go home; they often returned late to work or return to the company. The problem was due to
lack of socialization and training on performance of employees at marketing department and the low
level of employees’ education. The solution is that the company through the management of or
managers should give direction or socialization on employee performance at marketing department.
In addition, the company manager must tighten the process of recruitment of employees in order to
gain employees with level of education in accordance with the company needs.
Keywords: Insentif, Kinerja karyawan
e-SOSPOL XXX
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
2
kompensasi financial adalah gaji, tunjangan,
PENDAHULUAN
bonus (insentif), dan komisi. Sedangkan untuk
Latar Belakang Masalah
Manajemen
merupakan satu
kompensasi
sumber
daya
manusia
bidang manajemen yang
khusus mempelajari hubungan dan peranan
manusia dalam organisasi. Hal ini disebabkan
manajemen sumber daya manusia mengatur
tenaga kerja yang ada di dalam organisasi,
sehingga
terwujud
tujuan
organisasi
dan
kepuasan kerja karyawan. Manajemen sumber
daya manusia juga dapat menghasilkan kinerja
yang baik dalam sebuah perusahaan dengan
cara penilaian, pemberian balas jasa dalam
setiap
individu
anggota
organisasi
sesuai
dengan kemampuan kerjanya.
Menurut
Hasibuan
:
118)
semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan”. Kompensasi
juga merupakan penghargaan yang diberikan
baik
langsung
maupun
tidak
langsung, financial maupun non financial yang
adil kepada karyawan atas kinerja mereka
dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga
pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh
perusahaan
kinerja
manapun
karyawannya.
e-SOSPOL XXX
guna
diantaranya
pelatihan, wewenang dan tanggung jawab,
penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja
yang mendukung.
Pemberian insentif merupakan salah satu hal
pokok
yang
harus
diperhatikan
oleh
perusahaan. Semangat tidaknya karyawan bisa
juga disebabkan oleh besar kecilnya insentif
yang
diterima.
Apabila
karyawan
tidak
mendapatkan insentif yang sesuai dengan
besarnya pengorbanan dalam bekerja seperti
melampaui target penjualan setiap hari, maka
karyawan tersebut cenderung malas bekerja dan
tidak bersemangat yang ada akhirnya mereka
(2012
mengemukakan bahwa Kompensasi adalah “
karyawan
non-financial
meningkatkan
Adapun
bentuk
bekerja semaunya tanpa ada motivasi yang
tinggi. Dengan adanya pemberian insentif yang
tepat serta cara kerja yang baik sehingga ke
depannya, proses kerja organisasi dapat berjalan
sesuai tujuan organisasi.
Perkembangan industri yang semakin pesat
membawa dampak timbulnya persaingan usaha
yang semakin ketat dalam bidang pelayanan
terhadap pelanggan. Kondisi ini menuntut
setiap perusahaan untuk memiliki keunggulankeunggulan kompetitif, respons yang cepat dan
tanggap agar dapat bersaing dengan perusahaan
yang bergerak dalam bidang yang sejenis.
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
3
Keunggulan-keunggulan kompetitif ini dapat
diberikan kepada karyawan bagian pemasaran
diperoleh
yaitu insentif material dan non material. .
dengan
memiliki
sumber
daya
manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki
Insentif
kinerj yang baik terhadap perusahaan sehingga
karyawan bagian pemasaran sebesar 1 % dari
dapat memberdayakan sumber daya yang
hasil penjualan yang diperoleh oleh karyawan
dimilikinya
dan
bagian pemasaran. Sedangkan insentif non
produktif. Perusahaan harus menyadari bahwa
material diberikan kepada seluruh karyawan
manusia pada dasarnya memiliki berbagai
Perusahaan
macam kebutuhan yang semakin lama semakin
pemberian pujian secara lisan maupun tertulis.
bertambah dan kompleks, oleh karena itu,
Sistem insentif ini juga diberikan untuk
perusahaan
memperhatikan
memacu atau memompa semangat karyawan
kesejahterahan karyawannya baik yang berupa
bagian pemasaran agar bekerja lebih giat untuk
pemberian material maupun nonmaterial, hal
meningkatkan hasil penjualan. Semakin banyak
tersebut diharapkan dapat menimbulkan kinerja
hasil penjualan yang didapat oleh karyawan
yang baik pada karyawan.
pemasaran
secara
efektif,
perlu
efisien,
Jember merupakan kota yang memiliki
material
Roti
maka
yang
diberikan
MBO
semakin
Jember
besar
kepada
seperti
insentif
material yang akan didapat oleh karyawan.
cukup banyak perusahaan, salah satumya
Perusahaan Roti MBO (Morlano Balibond
Rumusan Masalah
Orlendy) Jember. Perusahaan ini terletak di
Berdasarkan permasalahan di atas dapat
Kecamatan Tanggul atau tepatnya di Desa
di tarik sebuah permasalahan yaitu “Bagaimana
Manggisan. Produksi rotinya dulu bermerek
dampak pemberian insentif dalam kinerja
Morisan, kemudian saat ini berubah menjadi
karyawan bagian pemasaran pada Perusahaan
Morlano. Nama MBO merupakan singkatan
Roti MBO Jember?”.
dari Morlano Balibond Orlendy. Perusahaan
Roti ini merupakan persahaan yang cukup
sukses
di
Jember.
Pemasaraannya
sudah
mencakup Pulau Madura sampai Pulau Bali.
Perusahaan
Roti
MBO
Jember
menerapkan sistem insentif. Sistem insentif ini
e-SOSPOL XXX
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis
secara
menyeluruh
tentang
dampak insentif dalam kinerja karyawan bagian
pemasaran pada Perusahaan Roti MBO Jember.
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
4
Insentif
Menurut Hasibuan (2003:87), insentif
Manfaat Penelitian
a.
merupakan suatu perangsang atau pendorong
Bagi Peneliti
Sebagai suatu pengalaman yang bermanfaat
yang diberikan dengan sengaja kepada para
untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu
pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat
pengetahuan
yang lebih besar untuk berprestasi bagi
yang
didapatkan
dengan
kenyataan di lapangan.
perusahaan. Sedangkan menurut Mangkunegara
b.
(2007:89)
Bagi Instansi Terkait
“Insentif
merupakan
suatu
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan atau
penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan
sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam
oleh
mengambil
kebijakan,
karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi
khususnya tentang insentif dan loyalitas karywn
yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai
bagian pemasaran.
tujuan-tujuan organisasi atau dengan kata lain,
c.
insentif kerja merupakan pemberian uang diluar
keputusan
atau
Bagi Akademik
Penelitian
ini
dapat
referensi
penelitian
digunakan
selanjutnya
pihak
kepada
gaji yang dilakukan oleh pihak pemimpin
dan
organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi
kerja
Ilmu
organisasi”.
khususnya
organisasi
sebagai
memberikan kontribusi bagi perkembangan
Administrasi,
pemimpin
mengenai
dan
kontribusi
karyawan
kepada
bagian
Berdasarkan uraian diatas maka dapat
pemasaran, serta sebagai pandangan umum
disimpulkan bahwa insentif merupakan salah
untuk dijadikan acuan untuk mengadakan
satu bentuk rangsangan atau motivasi yang
penelitian lebih lanjut guna penyempurnaan
sengaja diberikan kepada karyawan untuk
penelitian ini
mendorong semangat kerja karyawan agar
insentif
dan
loyalitas
karyawan
mereka
bekerja
lebih
produktif
lagi,
meningkatkan prestasinya dalam mencapai
tujuan perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis-Jenis Insentif
Seorang
e-SOSPOL XXX
karyawan
yang
memiliki
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
5
prestasi kerja yang baik tentunya berhak
Komisi merupakan bonus yang dibayarkan
mendapatkan insentif. Insentif yang diterimanya
kepada pihak yang menghasilkan penjualan
berbentuk rangsangan yang diberikan kepada
yang baik dan lazim dipergunakan sebagai
manusia
bagian dari penjualan.
agar
Rangsangan
mau melakukan tindakan.
tersebut
berupa
hadiah-hadiah
3.
Profit Sharing
sebagai balas jasa atas suatu usaha ekstra atau
Profit sharing adalah insentif yang diterima
hasil istimewa yang dicapai seorang karyawan.
karyawan yang diambil dari sebagian laba
Pada dasarnya ada dua jenis insentif yang
bersih.
umum diberikan, seperti yang diuraikan oleh
4.
Sarwoto
Priansa,
Terdapat dua jenis program balas jasa yang
insentif yang dapat
dibayar di kemudian hari di antaranya pensiun
(dalam
Suwatno
2013:235) jenis-jenis
dan
Kompensasi yang ditangguhkan
diberikan kepada karayawan yaitu insentif
dan pesangon.
material dan insentif non material :
b.
a.
Yaitu daya perangsang yang diberikan kepada
Insentif Material
Suatu daya perangsang yang diberikan
kepada
karyawan
berdasarkan
kinerjanya,
berbentuk uang atau barang, insentif material
ini
bernilai
ekonomis
sehingga
dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta
keluarga. Beberapa insentif yang diberikan
meliputi:
1.
Bonus
Bonus merupakan uang yang dibayarkan
sebagai balas jasa atas hasil pekerjaan yang
telah dilaksanakan, diberikan selektif, dan
khusus kepada pekerja yang berhak menerima,
serta diberikan berkala, sekali menerima tanpa
adanya suatu ikatan pada masa yang akan
datang.
2.
Komisi
e-SOSPOL XXX
Insentif Non Material
karyawan
yang
berbentuk
penghargaan,
pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya.
Beberapa macam insentif non material meliputi:
1.
Pemberian gelar secara resmi
2.
Pemberian tanda jasa atau medali
3.
Pemeberian piagam penghargaan
4.
Pemberian pujian lisan atau tulisan
5.
Pemberian promosi jabatan
6.
Pemberian perlengkapan khusus pada
ruang kerja
7.
Ucapan terimakasih secara formal maupun
informal.
Sedangkan
menurut
adalah :
a.
Piece work
Siagian
(2005:268)
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
6
Piece work adalah teknik yang digunakan untuk
macam-macam insentif yang dapat diberikan
mendorong kinerja pegawai berdasarkan hasil
perusahaan
pekerjaan yang dinyatakan dalam jumlah unit
menggunakan jenis insentif yang dikemukakan
produksi.
Sarwoto
b.
2013:235) untuk dijadikan indikator penelitian.
Bonus
kepada
(dalam
karyawannya.
Suwatno
dan
Peneliti
Priansa,
Bonus adalah insentif yang diberikan kepada
Indikator tersebut digunakan pada penelitian ini
pegawai yang mampu bekerja sedemikian rupa
untuk menyesuaikan dengan pemberian insentif
sehingga
yang
tingkat
produksi
yang
baku
diberikan
pada
karyawan
bagian
terlampaui.
pemasaran pada Perusahaan Roti MBO Jember
c. Komisi
yaitu Insentif Material yaitu: Bonus dan
Komisi adalah bonus yang diterima karena
Kompensasi yang ditangguhkan. Sedangkan
berhasil
Insentif Non Material yaitu: pemberian pujian
melaksanakan
tugas
dan
sering
diterapkan oleh tenaga-tenaga penjualan.
lisan atau tulisan dan ucapan terimakasih
d. Insentif bagi Eksekutif
formal maupun informal.
Insentif bagi eksekutif adalah insentif yang
iberikan kepada pegawai khususnya manajer
atau pegawai yang memiliki kedudukan tinggi
Kiinerja Karyawan
Menurut
Miner
(dalam
Sutrisno,
untuk
2010:170) kinerja adalah bagaimana seseorang
membayar cicilan rumah, kendaraan bermotor,
diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku
atau biaya pendidikan.
sesuai dengan tugas yang telah dibebankan
e. Kurva Kematangan
kepadanya. Setiap harapan mengenai bagaimana
dalam
Kurva
suatu
perusahaan,
kematangan
adalah
misalnya
insentif
yang
seseorang
harus
berperilaku
dalam
diberikan kepada tenaga kerja yang karena
melaksanakan tugas, berarti menunjukkan suatu
masa kerja dan golongan pangkat serta gaji
peran dalam organisasi. Prawirosentono (dalam
tidak bisa mencapai pangkat dan penghasilan
Sutrisno, 2010:170) mengemukakan kinerja
yang lebih tinggi lagi, misalnya dalam bentuk
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
penelitian ilmiah atau dalam bentuk bahan
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
mengajar yang lebih besar dan sebagainya.
organisasi,
Dari
uraian
e-SOSPOL XXX
diatas
dapat
diketahui
sesuai
dengan
wewenang
dan
tanggung jawab masin-masing, dalam rangka
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
7
upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
dengan waktu, jumlah hasil kerja lebih banyak
secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai
dibanding dengan rekan kerja
dengan moral maupun etika. Menurut Irianto
c.Waktu Kerja, menerangkan akan berapa
(dalam Sutrisno, 2010:171) mengemukakan
jumlah absent (tidak hadir, keterlambatan
kinerja karyawan adalah prestasi yang diperoleh
individu pegawai tersebut.
seseorang dalam melakukan tugas. Keberhasilan
d.Kerjasama
organisasi tergantung pada kinerja para pelaku
Kerjasama merupakan kemampuan mental
organisasi yang bersangkutan.
seseorang karyawan untuk dapat bekerja
Dari pendapat para ahli diatas dapat
secara bersama dengan orang lain dalam
dipahami bahwa kinerja merupakan hasil kerja
menyelesaikan
yang
ditentukan.
telah
dicapai
seseorang
dalam
melaksanakan tugasnya, karyawan yang bagus
tugas-tugas
yang
telah
Dalam penelitian ini peneliti hanya
akan menentukan keberhasilan suatu organisai.
menggunakan 3 indikator yaitu kualitas, waktu
Indikator-indikator Penilaian Kinerja
kerja, kerja sama, indikator kuantitas tidak
Menurut
Miner
(dalam
Sutrisno,
digunakan dalam penelitian ini karena alasan
2010:172) mengemukakan adanya 4 aspek dari
keterbatasan
kinerja, yaitu sebagai berikut
pengukuran kinerja karyawan operasional dari
a. Kualitas
Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan (baik
segi kuantitas atau jumlah yang dapat dihitung
atau
tidak
baik
mutunya),
misalnya
dari
kinerja
kemampuan
karyawan
peneliti
operasional
dalam
yang
cenderung bersifat jasa.
pencapaiaan mutu hasil kerja sesuai dengan
standar yang ditetapkan, pencapaian mutu
METODE PENELITIAN
hasil kerja yang lebih baik dibandingkan
dengan waktu, pencapaian mutu hasil kerja
Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
lebih baik dibandingkan dengan rekannya.
penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif
b.Kuantitas
Kuantitas,
yaitu
jumlah
yang
harus
dengan
pendekatan
kualitatif.
Pengertian
diselesaikan, misalnya jumlah hasil kerja
metode deskriptif menurut Sugiyono (2013:21)
sesuai dengan standar yang ditetapkan, jumlah
adalah “Metode deskriptif adalah metode yang
hasil kerja lebih banyak dibanding dengan
digunakan
e-SOSPOL XXX
untuk
menggambarkan
atau
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
8
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
peneliti akan melakukan penelitian yang
digunakan untuk membuat kesimpulan yang
berkaitan dengan topik penelitiannya. Peneliti
lebih
(2013:6)
harus bisa memilih lokasi yang sesuai dengan
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
topik yang akan diteliti yaitu tentang analisis
bermaksud untuk memahami fenomena tentang
insentif terhadap loyalitas karyawan. Dan
apa yang dialami oleh subjek penelitian
lokasi yang pilih yaitu perusahaan roti MBO
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
yang terletak di Kecamatan Tanggul Kota
dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara
Jember.
luas.
Menurut
Moleong
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan
memanfaatkan
berbagai
Tahap Pengumpulan Data
metode
alamiah
Teknik
pengumpulan
data
menurut
Sugiyono (2012:224) merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujan
Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dari
suatu rangkaian kegiatan dari langkah-langkah
awal yang dilakukan peneliti dalam suatu
proses penelitian. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap persiapan adalah:
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan kegiatan
utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.
Adapun
teknik-teknik
pengumpulan data antara lain:
a.
Observasi
Obeservasi menurut Nasution dalam Sugiyono
untuk menambah dan memperluas pengetahuan
(2012:224) merupakan dasar semua ilmu
peneliti yang dapat diperoleh dengan membaca
pengetahuan . Para ilmuan dapat bekerja
buku-buku atau literatur dan hasil penelitian-
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan
kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
insentif dan kinerja.
Data itu dikumpulkan dan sering dengan
b.
Menentukan Lokasi Penelitian
bantuan berbagai alat yang sangat canggih,
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana
sehingga benda yang sangat kecil atau yang
e-SOSPOL XXX
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
sangat jauh dapat diobservasi dengan jelas.
dikelola,
b.
menemukan
Teknik wawancara
mensintesiskannya,
penting
Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu
(Moleong
2012:186). Wawancara
merupakan metode pengumpulan data dengan
cara bertanya langsung dengan karyawan atau
pihak-pihak
yang
terkai
seperti
bagian
personalia dan pimpinan perusahaan, untuk
pola,
dan
mencari
menemukan
apa
yang
apa
dipelajari,
9
dan
yang
dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain. Analisis data pada suatu penelitian
merupakan tahap lanjutan dari pengumpulan
data yang bertujuan untuk menyajikan suatu
pemecahan dengan permasalahan yang terdapat
dalam penelitian.
memperoleh informasi tentang dampak insentif
dalam kinerja karyawan bagian pemasaran
Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis yang terdiri dari
pada Perusahaan Roti MBO Jember.
tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan
c.
Dokumentasi
yaitu : reduksi data, penyajian data, dan
Dokumentasi menurut Sugiyono (2012:240)
penarikan
merupakan catatan peristiwa yang sudah
Miles
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
2013:246).
gambar,
atau
karya
monumental
dan
kesimpulan/verifikasi.
Huberman
(dalam
Menurut
Sugiyono
dari
seseorang. Dalam penelitian ini, kegiatan
Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data
pengumpulan data, baik data primer maupun
data sekunder dilakukan dengan mengambil
Dalam penelitian kualitatif diperlukan usaha
dokumen-dokumen, catatan, atau arsip yang
untuk
berhubungan dengan penelitian.
(credibility) orang lain atas hasil penelitian
meningkatkan
derajat
kepercayaan
yang sudah dilakukan. Hal ini dinamakan
keabsahan data karena selain untuk melakukan
Tahap Analisis Data
penyanggahan baik atas apa yang dituduhkan
Menurut Bogdan dan Biklen (dalam
kepada penelitian kualitatif yang tidak ilmiah,
Moleong, 2013:248) Analisis data kualitatif
juga sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari
adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
penelitian kualitatif itu sendiri.
bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
e-SOSPOL XXX
Tahap
penarikan
keabsahan
data
pada
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 10
penelitian
ini
menggunakan
teknik
trianggulasi. Moleong (2007:330) menyatakan,
trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan
Teknik pemeriksaan keabsahan data menurut
Moleong (2013:327) meliputi :
1)
Ketekunan Pengamatan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
Hal ini dimaksudkan untuk menentukan ciri-ciri
yang lain di luar data itu, untuk keperluan
dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
relevan dengan persoalan atau isu yang dicari
data itu. Teknik trianggulasi yang paling
dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal
banyak
tersebut secara rinci.
digunakan
adalah
pemeriksaaan
melalui sumber lainnya. Terdapat empat
macam
trianggulasi
sebagai
teknik
pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan
sumber, metode, penyidik dan teori. Peneliti
menggunakan
trianggulasi
penggunaan
sumber
memanfaatkan
yang
berarti
2)
Triangulasi
Merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu.
membandingkan dan mengecek balik derajat
3)
Diskusi dengan teman sejawat
kepercayaan suatu informasi melalui waktu
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos
dan alat yang berbeda dalam penelitian
hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh
kualitatif, dalam hal ini adalah informan.
dalam bentuk diskusi analitik dengan rekanrekan sejawat.
4) Kecukupan Referensi
Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Penggunaan bahan referensi dilakukan untuk
Pola-pola, penjelasan, konfigurasi, alur sebabakibat, dan proposisi yang muncul kemudian
ditarik
kesimpulan.
Kesimpulan
mendapatkan
konsep
dan
menganalisis
fenomena selama mengadakan penelitian.
tersebut
diverifikasi selama penelitian berlangsung.
Verifikasi atau pemeriksaan keabsahan data
dalam penelitian ini dilakukan agar data yang
diperoleh nantinya sesuai dengan realita dan
kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
e-SOSPOL XXX
HASIL PENELITIAN
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 11
Perusahaan
Roti
MBO
Jember
Peranan sumber daya manusia dalam
memberikan insentif material dan insentif non
suatu perusahaan sangatlah penting. Sumber
material untuk memberi motivasi atau semangat
daya manusia ini merupakan penggerak utama
karyawan
atas kelancaran jalannya perusahaan. Sumber
menghasilkan
daya manusia ini merupakan faktor yang tidak
perusahaan dan yang sesuai dengan tuntutan
dapat dipisahkan dari faktor-faktor yang lain.
dan tujuan perusahaan dalam pencapaian target
Masalah sumber daya manusia yang berada
penjualan
dalam suatu perusahaan seringkali menemui
meningkatkan
kendala-kendala yang tidak diinginkan, karena
pemasaran terhadap perusahaan.
itu untuk pemecahannya dituntut keahlian
bagian
pemasaran
kinerja
yang
yang
maksimal
kinerja
Perusahaan
supaya
baik
bagi
serta
akan
karyawan
Roti
bagian
MBO
Jember
khusus untuk mengetahui latar belakang dan
memberikan insentif bagi karyawan supaya
perilaku
mengenai
mereka bekerja dengan baik dan sesuai dengan
kebiasaan sehari-hari, watak, dan perilaku
tujuan perusahaan. Perusahaan mempunyai
sumber daya manusia tersebut.
target 30 toko setiap harinya kepada karyawan
setiap
personal,
baik
Perusahaan Roti MBO Jember merupakan
bagian pemasaran dan mereka harus memenuhi
perusahaan yang mempunyai salah satu tujuan
target tersebut untuk memperoleh insentif dari
untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
perusahaan.
Dengan
Untuk
perusahaan
akan
mencapai
kerjasama
antara
tujuan
pihak
tersebut
manajemen
perlu
dan
adanya
insentif
berdampak
dari
sebagai
penyemangat dan motivasi karyawan untuk
karyawan. Karyawan adalah tulang punggung
mencapai
dari perusahaan yang akan melakukan berbagai
perusahaan dan karyawan bagian pemasaran
kegiatan
sudah mencapai target tersebut setiap harinya.
dalam
menjalankan
perusahaan.
target
dan
memenuhi
tujuan
Kegiatan itu salah satunya adalah kegiatan
pemasaran. Semakain banyak perolehan atau
Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran
barang yang dipasarkan maka semakin banyak
Menurut Miner kinerja adalah bagaimana
juga perolehan keuntungan yang didapatkan
seseorang diharapkan dapat berfungsi dan
oleh perusahaan.
berperilaku sesuai dengan tugas yang telah
Insentif Karyawan
dibebankan
e-SOSPOL XXX
kepadanya.
Setiap
harapan
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 12
mengenai
bagaimana
harus
mengirim roti pada toko atau warung, dan area
berperilaku dalam melaksanakan tugas, berarti
yang mereka lalui atau pasarkan sudah cukup
menunjukkan suatu peran dalam organisasi.
luas, yaitu dari Madura, Jawa dan Bali.
Prawirosentono mengemukakan kinerja adalah
Karyawan bagian pemasaran adalah salah satu
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
ujung tombak bagi perusahaan karena mereka
atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,
bertugas
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
produksi Roti oleh Perusahaan Roti MBO
masin-masing, dalam rangka upaya mencapai
Jember.
tujuan organisasi bersangkutan secara legal,
tergantung pada karyawan bagian pemasaran
tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan
dan hal tersebut sangat mempengaruhi terhadap
moral
pertumbuhan Perusahaan Roti MBO Jember.
maupun
mengemukakan
prestasi
yang
melakukan
seseorang
etika.
Menurut
Irianto
kinerja
karyawan
adalah
diperoleh
tugas.
seseorang
Keberhasilan
dalam
organisasi
memasarkan
Naik
atau
turunnya
menjual
penjualan
hasil
juga
Dengan memberikan insentif yang jelas
dan
mudah
dimengerti,
diharapkan
menimbulkan kinerja yang baik
akan
terhadap
tergantung pada kinerja para pelaku organisasi
karyawan bagian pemasaran. Menurut Miner
yang bersangkutan
(dalam Sutrisno, 2010:170) kinerja adalah
bagaimana
seseorang
diharapkan
dapat
berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas
Tahap Interpretasi Data
Jember
yang telah dibebankan kepadanya. Setiap
merupakan salah satu perusahaan perseorangan
harapan mengenai bagaimana seseorang harus
yang bergerak dibidang industri roti yang
berperilaku dalam melaksanakan tugas, berarti
terletak di Desa Manggisan Kecamatan Tanggul
menunjukkan suatu peran dalam organisasi.
Kabupaten Jember. Perusahaan ini mempunyai
Insentif yang diberikan pada karyawan bagian
banyak
didalam
pemasaran tentunya akan berdampak pada
perusahaan, dengan pembagian tugas sesuai
kinerja, seperti insentif material sebesar 1
profesionalitas karyawan masing-masing. Salah
persen yang diberikan perusahaan dan insentif
satu karyawan yang terdapat dalam Perusahaan
non material seperti ucapan terimakasih dan
Roti MBO Jember ini adalah karyawan bagian
pujian secara lisan akan memotivasi karyawan
pemasaran, mereka bertugas menjual atau
bagian pemasaran sehingga akan meningkatkan
Perusahaan
karyawan
e-SOSPOL XXX
Roti
yang
MBO
bekerja
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 13
kinerja
mereka. Akan
tetapi
masih
ada
karyawan yang masih bekerja tidak sesuai
dengan tugas yang diberikan oleh perusahaan
Kesimpulan
Pemberian insentif memiliki peran yang
seperti : keterlambatan saat pulang kerja.
penting untuk mendorong dan meningkatkan
dampak insentif dalam kinerja karyawan bagian
efektivitas organisasi pada umumnya. Insentif
pemasaran pada Perusahaan Roti MBO Jember
yang diberikan oleh Perusahaan Roti MBO
sudah berjalan dengan baik, namun masih ada
Jember kepada karyawan bagian pemasaran ada
kekurangan dalam hal sosialisasi terhadap
dua yaitu : insentif material dan insentif non
kinerja
dan
material. Insentif material yang diberikan yaitu
kurangnya pelatihan yang diberikan oleh
sebesar satu persen dari hasil penjualan yang
manajemen
kinerja
diperoleh oleh karyawan bagian pemasaran.
karyawan bagian pemasaran. Selain itu proses
Sedangkan insentif non material yang diberikan
rekrutmen harus diperketat untuk menyesuaikan
berupa
kebutuhan
tercipta
terimakasih langsung oleh manajer perusahaan.
karyawan yang mempunyai kinerja yang baik
Insentif material dan non material ini sudah
terhadap perusahaan.
diberikan dari awal berdirinya perusahaan
karyawan
bagian
perusahaan
terhadap
perusahaan
Dengan upaya
pemasaran
sehingga
diharapkan
sampai sekarang.
karyawan bagian pemasaran menjadi karyawan
Perusahaan
yang
berkualitas
tersebut,
pujian
untuk
mencapai
secara
Roti
lisan
dan
MBO
ucapan
Jember
tujuan
memberikan insentif material dan non material
perusahaan dengan mempunyai pengetahuan
mempunyai tujuan tertentu, salah satu untuk
dan keahlian yang dibutuhkan perusahaan untuk
meningkatkan
melaksanakan pekerjaan secara efektif. Selain
pemasaran.
itu, pengembangan sumber daya manusia dapat
pemasaran pada Perusahaan Roti MBO Jember
meningkatkan produktivitas kerja, mencapai
cukup baik, mereka bekerja sesuai dengan
efisiensi tenaga kerja dan waktu, meningkatkan
harapan perusahaan dan selalu mencapai target
keahlian
karyawan
30 toko setiap harinya. Akan tetapi masih ada
komitmen
dan
serta
kinerja
meningkatkan
karyawan
pemasaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
e-SOSPOL XXX
bagian
kinerja
Kinerja
karyawan
karyawan
bagian
bagian
masalah terkait keterlambatan karyawan saat
pulang kerja, karyawan bagian pemasaran
masih sering mengalami keterlambatan pulang
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 14
kerja atau kembali ke perusahaan. Masalah
tersebut
disebabkan
karena
kurangnya
sosialisasi dan pelatihan terhadap kinerja
karyawan bagian pemasaran dan rendahnya
tingkat pendidikan karyawan.
Saran
Berdasarkan
hasil
kesimpulan
yang
diperoleh, maka peneliti memberi saran yang
dapat
direkomendasikan
dampak
terkait
dengan
insentif dalam kinerja karyawan
Hasibuan, M. S. P. 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Hasibuan, M. S. P. 2012. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Cetakan Keenam Belas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mangkunegara. 2007. Menejemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy, J. 2007. Metode Penelitian
Kualitatiif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
bagian pemasaran pada Perusahaan Roti MBO
Jember sebagai berikut:
a.
Pihak perusahaan melalui pimpinan atau
Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
manajer perusahaan harus memberikan arahan
atau sosialisasi tentang kinerja karyawan
bagian pemasaran terhadap perusahaan.
b.
Pemimpin atau manajer perusahaan harus
memperketat proses rekrutmen karyawan yang
Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian
Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Siagian P. Sondang (2005). Fungsi-Fungsi
Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara
tingkat pendidikannya sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
c.
Karyawan juga harus memiliki kinerja
yang baik terhadap perusahaan dengan insentif
yang telah diberikan oleh pimpinan atau
Sugiyono.
2012.
Metode
Kuantitatif, Kualitatif
Bandung: CV. Alfabeta.
Penelitian
dan R&D.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif
danm R&D. Bandung. Alfabeta.
manajer perusahaan.
Sutrisno, E. 2010, Budaya Organisasi, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Daftar Pustaka
e-SOSPOL XXX
Suwatno & Priansa, D. J. 2013. Manajemen
SDM dalam Organisasi Publik dan dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 15
e-SOSPOL XXX
1
DAMPAK INSENTIF DALAM KINERJA KARYAWAN BAGIAN
PEMASARAN PADA PERUASAHAAN ROTI MBO
(MORLANO BALIBOND ORLENDY) JEMBER
The Effect of Incentive Give Away on Marketing Employee’s Performance
At MBO (Morlano Balibond Orlendy) Jember
Mohammad Hoiron, Poerwanto, Suhartono
Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. KalimantanNo. 37, Jember 68121
E-mail: mohammad.hoiron@yahoo.com
Abstract
The study results showed that the incentives given to employees of marketing department of Bread
Company MBO Jember were fairly good. The company gave material and non-material incentives;
the material incentive given was equal to one percent of the sales earned by employees of the
marketing department. Meanwhile, the non-material incentives were given in the form of verbal
praise and gratitude directly by the company manager. The company provided an incentive with a
specific purpose, one of which is to improve employee performance of marketing department. The
performance of employees at marketing department of Bread Company MBO Jember was also
fairlygood; they worked in accordance with the company's expectations and always hit the target of
30 stores every day. However, there are still problems related to the employees’ lateness in break
time to go home; they often returned late to work or return to the company. The problem was due to
lack of socialization and training on performance of employees at marketing department and the low
level of employees’ education. The solution is that the company through the management of or
managers should give direction or socialization on employee performance at marketing department.
In addition, the company manager must tighten the process of recruitment of employees in order to
gain employees with level of education in accordance with the company needs.
Keywords: Insentif, Kinerja karyawan
e-SOSPOL XXX
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
2
kompensasi financial adalah gaji, tunjangan,
PENDAHULUAN
bonus (insentif), dan komisi. Sedangkan untuk
Latar Belakang Masalah
Manajemen
merupakan satu
kompensasi
sumber
daya
manusia
bidang manajemen yang
khusus mempelajari hubungan dan peranan
manusia dalam organisasi. Hal ini disebabkan
manajemen sumber daya manusia mengatur
tenaga kerja yang ada di dalam organisasi,
sehingga
terwujud
tujuan
organisasi
dan
kepuasan kerja karyawan. Manajemen sumber
daya manusia juga dapat menghasilkan kinerja
yang baik dalam sebuah perusahaan dengan
cara penilaian, pemberian balas jasa dalam
setiap
individu
anggota
organisasi
sesuai
dengan kemampuan kerjanya.
Menurut
Hasibuan
:
118)
semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan”. Kompensasi
juga merupakan penghargaan yang diberikan
baik
langsung
maupun
tidak
langsung, financial maupun non financial yang
adil kepada karyawan atas kinerja mereka
dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga
pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh
perusahaan
kinerja
manapun
karyawannya.
e-SOSPOL XXX
guna
diantaranya
pelatihan, wewenang dan tanggung jawab,
penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja
yang mendukung.
Pemberian insentif merupakan salah satu hal
pokok
yang
harus
diperhatikan
oleh
perusahaan. Semangat tidaknya karyawan bisa
juga disebabkan oleh besar kecilnya insentif
yang
diterima.
Apabila
karyawan
tidak
mendapatkan insentif yang sesuai dengan
besarnya pengorbanan dalam bekerja seperti
melampaui target penjualan setiap hari, maka
karyawan tersebut cenderung malas bekerja dan
tidak bersemangat yang ada akhirnya mereka
(2012
mengemukakan bahwa Kompensasi adalah “
karyawan
non-financial
meningkatkan
Adapun
bentuk
bekerja semaunya tanpa ada motivasi yang
tinggi. Dengan adanya pemberian insentif yang
tepat serta cara kerja yang baik sehingga ke
depannya, proses kerja organisasi dapat berjalan
sesuai tujuan organisasi.
Perkembangan industri yang semakin pesat
membawa dampak timbulnya persaingan usaha
yang semakin ketat dalam bidang pelayanan
terhadap pelanggan. Kondisi ini menuntut
setiap perusahaan untuk memiliki keunggulankeunggulan kompetitif, respons yang cepat dan
tanggap agar dapat bersaing dengan perusahaan
yang bergerak dalam bidang yang sejenis.
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
3
Keunggulan-keunggulan kompetitif ini dapat
diberikan kepada karyawan bagian pemasaran
diperoleh
yaitu insentif material dan non material. .
dengan
memiliki
sumber
daya
manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki
Insentif
kinerj yang baik terhadap perusahaan sehingga
karyawan bagian pemasaran sebesar 1 % dari
dapat memberdayakan sumber daya yang
hasil penjualan yang diperoleh oleh karyawan
dimilikinya
dan
bagian pemasaran. Sedangkan insentif non
produktif. Perusahaan harus menyadari bahwa
material diberikan kepada seluruh karyawan
manusia pada dasarnya memiliki berbagai
Perusahaan
macam kebutuhan yang semakin lama semakin
pemberian pujian secara lisan maupun tertulis.
bertambah dan kompleks, oleh karena itu,
Sistem insentif ini juga diberikan untuk
perusahaan
memperhatikan
memacu atau memompa semangat karyawan
kesejahterahan karyawannya baik yang berupa
bagian pemasaran agar bekerja lebih giat untuk
pemberian material maupun nonmaterial, hal
meningkatkan hasil penjualan. Semakin banyak
tersebut diharapkan dapat menimbulkan kinerja
hasil penjualan yang didapat oleh karyawan
yang baik pada karyawan.
pemasaran
secara
efektif,
perlu
efisien,
Jember merupakan kota yang memiliki
material
Roti
maka
yang
diberikan
MBO
semakin
Jember
besar
kepada
seperti
insentif
material yang akan didapat oleh karyawan.
cukup banyak perusahaan, salah satumya
Perusahaan Roti MBO (Morlano Balibond
Rumusan Masalah
Orlendy) Jember. Perusahaan ini terletak di
Berdasarkan permasalahan di atas dapat
Kecamatan Tanggul atau tepatnya di Desa
di tarik sebuah permasalahan yaitu “Bagaimana
Manggisan. Produksi rotinya dulu bermerek
dampak pemberian insentif dalam kinerja
Morisan, kemudian saat ini berubah menjadi
karyawan bagian pemasaran pada Perusahaan
Morlano. Nama MBO merupakan singkatan
Roti MBO Jember?”.
dari Morlano Balibond Orlendy. Perusahaan
Roti ini merupakan persahaan yang cukup
sukses
di
Jember.
Pemasaraannya
sudah
mencakup Pulau Madura sampai Pulau Bali.
Perusahaan
Roti
MBO
Jember
menerapkan sistem insentif. Sistem insentif ini
e-SOSPOL XXX
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis
secara
menyeluruh
tentang
dampak insentif dalam kinerja karyawan bagian
pemasaran pada Perusahaan Roti MBO Jember.
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
4
Insentif
Menurut Hasibuan (2003:87), insentif
Manfaat Penelitian
a.
merupakan suatu perangsang atau pendorong
Bagi Peneliti
Sebagai suatu pengalaman yang bermanfaat
yang diberikan dengan sengaja kepada para
untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu
pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat
pengetahuan
yang lebih besar untuk berprestasi bagi
yang
didapatkan
dengan
kenyataan di lapangan.
perusahaan. Sedangkan menurut Mangkunegara
b.
(2007:89)
Bagi Instansi Terkait
“Insentif
merupakan
suatu
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan atau
penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan
sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam
oleh
mengambil
kebijakan,
karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi
khususnya tentang insentif dan loyalitas karywn
yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai
bagian pemasaran.
tujuan-tujuan organisasi atau dengan kata lain,
c.
insentif kerja merupakan pemberian uang diluar
keputusan
atau
Bagi Akademik
Penelitian
ini
dapat
referensi
penelitian
digunakan
selanjutnya
pihak
kepada
gaji yang dilakukan oleh pihak pemimpin
dan
organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi
kerja
Ilmu
organisasi”.
khususnya
organisasi
sebagai
memberikan kontribusi bagi perkembangan
Administrasi,
pemimpin
mengenai
dan
kontribusi
karyawan
kepada
bagian
Berdasarkan uraian diatas maka dapat
pemasaran, serta sebagai pandangan umum
disimpulkan bahwa insentif merupakan salah
untuk dijadikan acuan untuk mengadakan
satu bentuk rangsangan atau motivasi yang
penelitian lebih lanjut guna penyempurnaan
sengaja diberikan kepada karyawan untuk
penelitian ini
mendorong semangat kerja karyawan agar
insentif
dan
loyalitas
karyawan
mereka
bekerja
lebih
produktif
lagi,
meningkatkan prestasinya dalam mencapai
tujuan perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis-Jenis Insentif
Seorang
e-SOSPOL XXX
karyawan
yang
memiliki
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
5
prestasi kerja yang baik tentunya berhak
Komisi merupakan bonus yang dibayarkan
mendapatkan insentif. Insentif yang diterimanya
kepada pihak yang menghasilkan penjualan
berbentuk rangsangan yang diberikan kepada
yang baik dan lazim dipergunakan sebagai
manusia
bagian dari penjualan.
agar
Rangsangan
mau melakukan tindakan.
tersebut
berupa
hadiah-hadiah
3.
Profit Sharing
sebagai balas jasa atas suatu usaha ekstra atau
Profit sharing adalah insentif yang diterima
hasil istimewa yang dicapai seorang karyawan.
karyawan yang diambil dari sebagian laba
Pada dasarnya ada dua jenis insentif yang
bersih.
umum diberikan, seperti yang diuraikan oleh
4.
Sarwoto
Priansa,
Terdapat dua jenis program balas jasa yang
insentif yang dapat
dibayar di kemudian hari di antaranya pensiun
(dalam
Suwatno
2013:235) jenis-jenis
dan
Kompensasi yang ditangguhkan
diberikan kepada karayawan yaitu insentif
dan pesangon.
material dan insentif non material :
b.
a.
Yaitu daya perangsang yang diberikan kepada
Insentif Material
Suatu daya perangsang yang diberikan
kepada
karyawan
berdasarkan
kinerjanya,
berbentuk uang atau barang, insentif material
ini
bernilai
ekonomis
sehingga
dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta
keluarga. Beberapa insentif yang diberikan
meliputi:
1.
Bonus
Bonus merupakan uang yang dibayarkan
sebagai balas jasa atas hasil pekerjaan yang
telah dilaksanakan, diberikan selektif, dan
khusus kepada pekerja yang berhak menerima,
serta diberikan berkala, sekali menerima tanpa
adanya suatu ikatan pada masa yang akan
datang.
2.
Komisi
e-SOSPOL XXX
Insentif Non Material
karyawan
yang
berbentuk
penghargaan,
pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya.
Beberapa macam insentif non material meliputi:
1.
Pemberian gelar secara resmi
2.
Pemberian tanda jasa atau medali
3.
Pemeberian piagam penghargaan
4.
Pemberian pujian lisan atau tulisan
5.
Pemberian promosi jabatan
6.
Pemberian perlengkapan khusus pada
ruang kerja
7.
Ucapan terimakasih secara formal maupun
informal.
Sedangkan
menurut
adalah :
a.
Piece work
Siagian
(2005:268)
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
6
Piece work adalah teknik yang digunakan untuk
macam-macam insentif yang dapat diberikan
mendorong kinerja pegawai berdasarkan hasil
perusahaan
pekerjaan yang dinyatakan dalam jumlah unit
menggunakan jenis insentif yang dikemukakan
produksi.
Sarwoto
b.
2013:235) untuk dijadikan indikator penelitian.
Bonus
kepada
(dalam
karyawannya.
Suwatno
dan
Peneliti
Priansa,
Bonus adalah insentif yang diberikan kepada
Indikator tersebut digunakan pada penelitian ini
pegawai yang mampu bekerja sedemikian rupa
untuk menyesuaikan dengan pemberian insentif
sehingga
yang
tingkat
produksi
yang
baku
diberikan
pada
karyawan
bagian
terlampaui.
pemasaran pada Perusahaan Roti MBO Jember
c. Komisi
yaitu Insentif Material yaitu: Bonus dan
Komisi adalah bonus yang diterima karena
Kompensasi yang ditangguhkan. Sedangkan
berhasil
Insentif Non Material yaitu: pemberian pujian
melaksanakan
tugas
dan
sering
diterapkan oleh tenaga-tenaga penjualan.
lisan atau tulisan dan ucapan terimakasih
d. Insentif bagi Eksekutif
formal maupun informal.
Insentif bagi eksekutif adalah insentif yang
iberikan kepada pegawai khususnya manajer
atau pegawai yang memiliki kedudukan tinggi
Kiinerja Karyawan
Menurut
Miner
(dalam
Sutrisno,
untuk
2010:170) kinerja adalah bagaimana seseorang
membayar cicilan rumah, kendaraan bermotor,
diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku
atau biaya pendidikan.
sesuai dengan tugas yang telah dibebankan
e. Kurva Kematangan
kepadanya. Setiap harapan mengenai bagaimana
dalam
Kurva
suatu
perusahaan,
kematangan
adalah
misalnya
insentif
yang
seseorang
harus
berperilaku
dalam
diberikan kepada tenaga kerja yang karena
melaksanakan tugas, berarti menunjukkan suatu
masa kerja dan golongan pangkat serta gaji
peran dalam organisasi. Prawirosentono (dalam
tidak bisa mencapai pangkat dan penghasilan
Sutrisno, 2010:170) mengemukakan kinerja
yang lebih tinggi lagi, misalnya dalam bentuk
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
penelitian ilmiah atau dalam bentuk bahan
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
mengajar yang lebih besar dan sebagainya.
organisasi,
Dari
uraian
e-SOSPOL XXX
diatas
dapat
diketahui
sesuai
dengan
wewenang
dan
tanggung jawab masin-masing, dalam rangka
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
7
upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
dengan waktu, jumlah hasil kerja lebih banyak
secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai
dibanding dengan rekan kerja
dengan moral maupun etika. Menurut Irianto
c.Waktu Kerja, menerangkan akan berapa
(dalam Sutrisno, 2010:171) mengemukakan
jumlah absent (tidak hadir, keterlambatan
kinerja karyawan adalah prestasi yang diperoleh
individu pegawai tersebut.
seseorang dalam melakukan tugas. Keberhasilan
d.Kerjasama
organisasi tergantung pada kinerja para pelaku
Kerjasama merupakan kemampuan mental
organisasi yang bersangkutan.
seseorang karyawan untuk dapat bekerja
Dari pendapat para ahli diatas dapat
secara bersama dengan orang lain dalam
dipahami bahwa kinerja merupakan hasil kerja
menyelesaikan
yang
ditentukan.
telah
dicapai
seseorang
dalam
melaksanakan tugasnya, karyawan yang bagus
tugas-tugas
yang
telah
Dalam penelitian ini peneliti hanya
akan menentukan keberhasilan suatu organisai.
menggunakan 3 indikator yaitu kualitas, waktu
Indikator-indikator Penilaian Kinerja
kerja, kerja sama, indikator kuantitas tidak
Menurut
Miner
(dalam
Sutrisno,
digunakan dalam penelitian ini karena alasan
2010:172) mengemukakan adanya 4 aspek dari
keterbatasan
kinerja, yaitu sebagai berikut
pengukuran kinerja karyawan operasional dari
a. Kualitas
Kualitas, yaitu mutu yang dihasilkan (baik
segi kuantitas atau jumlah yang dapat dihitung
atau
tidak
baik
mutunya),
misalnya
dari
kinerja
kemampuan
karyawan
peneliti
operasional
dalam
yang
cenderung bersifat jasa.
pencapaiaan mutu hasil kerja sesuai dengan
standar yang ditetapkan, pencapaian mutu
METODE PENELITIAN
hasil kerja yang lebih baik dibandingkan
dengan waktu, pencapaian mutu hasil kerja
Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
lebih baik dibandingkan dengan rekannya.
penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif
b.Kuantitas
Kuantitas,
yaitu
jumlah
yang
harus
dengan
pendekatan
kualitatif.
Pengertian
diselesaikan, misalnya jumlah hasil kerja
metode deskriptif menurut Sugiyono (2013:21)
sesuai dengan standar yang ditetapkan, jumlah
adalah “Metode deskriptif adalah metode yang
hasil kerja lebih banyak dibanding dengan
digunakan
e-SOSPOL XXX
untuk
menggambarkan
atau
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
8
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
peneliti akan melakukan penelitian yang
digunakan untuk membuat kesimpulan yang
berkaitan dengan topik penelitiannya. Peneliti
lebih
(2013:6)
harus bisa memilih lokasi yang sesuai dengan
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
topik yang akan diteliti yaitu tentang analisis
bermaksud untuk memahami fenomena tentang
insentif terhadap loyalitas karyawan. Dan
apa yang dialami oleh subjek penelitian
lokasi yang pilih yaitu perusahaan roti MBO
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
yang terletak di Kecamatan Tanggul Kota
dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara
Jember.
luas.
Menurut
Moleong
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan
memanfaatkan
berbagai
Tahap Pengumpulan Data
metode
alamiah
Teknik
pengumpulan
data
menurut
Sugiyono (2012:224) merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujan
Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dari
suatu rangkaian kegiatan dari langkah-langkah
awal yang dilakukan peneliti dalam suatu
proses penelitian. Kegiatan yang dilakukan
pada tahap persiapan adalah:
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan kegiatan
utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.
Adapun
teknik-teknik
pengumpulan data antara lain:
a.
Observasi
Obeservasi menurut Nasution dalam Sugiyono
untuk menambah dan memperluas pengetahuan
(2012:224) merupakan dasar semua ilmu
peneliti yang dapat diperoleh dengan membaca
pengetahuan . Para ilmuan dapat bekerja
buku-buku atau literatur dan hasil penelitian-
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan
kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
insentif dan kinerja.
Data itu dikumpulkan dan sering dengan
b.
Menentukan Lokasi Penelitian
bantuan berbagai alat yang sangat canggih,
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana
sehingga benda yang sangat kecil atau yang
e-SOSPOL XXX
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan...
sangat jauh dapat diobservasi dengan jelas.
dikelola,
b.
menemukan
Teknik wawancara
mensintesiskannya,
penting
Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu
(Moleong
2012:186). Wawancara
merupakan metode pengumpulan data dengan
cara bertanya langsung dengan karyawan atau
pihak-pihak
yang
terkai
seperti
bagian
personalia dan pimpinan perusahaan, untuk
pola,
dan
mencari
menemukan
apa
yang
apa
dipelajari,
9
dan
yang
dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain. Analisis data pada suatu penelitian
merupakan tahap lanjutan dari pengumpulan
data yang bertujuan untuk menyajikan suatu
pemecahan dengan permasalahan yang terdapat
dalam penelitian.
memperoleh informasi tentang dampak insentif
dalam kinerja karyawan bagian pemasaran
Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis yang terdiri dari
pada Perusahaan Roti MBO Jember.
tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan
c.
Dokumentasi
yaitu : reduksi data, penyajian data, dan
Dokumentasi menurut Sugiyono (2012:240)
penarikan
merupakan catatan peristiwa yang sudah
Miles
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
2013:246).
gambar,
atau
karya
monumental
dan
kesimpulan/verifikasi.
Huberman
(dalam
Menurut
Sugiyono
dari
seseorang. Dalam penelitian ini, kegiatan
Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data
pengumpulan data, baik data primer maupun
data sekunder dilakukan dengan mengambil
Dalam penelitian kualitatif diperlukan usaha
dokumen-dokumen, catatan, atau arsip yang
untuk
berhubungan dengan penelitian.
(credibility) orang lain atas hasil penelitian
meningkatkan
derajat
kepercayaan
yang sudah dilakukan. Hal ini dinamakan
keabsahan data karena selain untuk melakukan
Tahap Analisis Data
penyanggahan baik atas apa yang dituduhkan
Menurut Bogdan dan Biklen (dalam
kepada penelitian kualitatif yang tidak ilmiah,
Moleong, 2013:248) Analisis data kualitatif
juga sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari
adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
penelitian kualitatif itu sendiri.
bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
e-SOSPOL XXX
Tahap
penarikan
keabsahan
data
pada
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 10
penelitian
ini
menggunakan
teknik
trianggulasi. Moleong (2007:330) menyatakan,
trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan
Teknik pemeriksaan keabsahan data menurut
Moleong (2013:327) meliputi :
1)
Ketekunan Pengamatan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
Hal ini dimaksudkan untuk menentukan ciri-ciri
yang lain di luar data itu, untuk keperluan
dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
relevan dengan persoalan atau isu yang dicari
data itu. Teknik trianggulasi yang paling
dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal
banyak
tersebut secara rinci.
digunakan
adalah
pemeriksaaan
melalui sumber lainnya. Terdapat empat
macam
trianggulasi
sebagai
teknik
pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan
sumber, metode, penyidik dan teori. Peneliti
menggunakan
trianggulasi
penggunaan
sumber
memanfaatkan
yang
berarti
2)
Triangulasi
Merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar
data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu.
membandingkan dan mengecek balik derajat
3)
Diskusi dengan teman sejawat
kepercayaan suatu informasi melalui waktu
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos
dan alat yang berbeda dalam penelitian
hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh
kualitatif, dalam hal ini adalah informan.
dalam bentuk diskusi analitik dengan rekanrekan sejawat.
4) Kecukupan Referensi
Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Penggunaan bahan referensi dilakukan untuk
Pola-pola, penjelasan, konfigurasi, alur sebabakibat, dan proposisi yang muncul kemudian
ditarik
kesimpulan.
Kesimpulan
mendapatkan
konsep
dan
menganalisis
fenomena selama mengadakan penelitian.
tersebut
diverifikasi selama penelitian berlangsung.
Verifikasi atau pemeriksaan keabsahan data
dalam penelitian ini dilakukan agar data yang
diperoleh nantinya sesuai dengan realita dan
kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
e-SOSPOL XXX
HASIL PENELITIAN
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 11
Perusahaan
Roti
MBO
Jember
Peranan sumber daya manusia dalam
memberikan insentif material dan insentif non
suatu perusahaan sangatlah penting. Sumber
material untuk memberi motivasi atau semangat
daya manusia ini merupakan penggerak utama
karyawan
atas kelancaran jalannya perusahaan. Sumber
menghasilkan
daya manusia ini merupakan faktor yang tidak
perusahaan dan yang sesuai dengan tuntutan
dapat dipisahkan dari faktor-faktor yang lain.
dan tujuan perusahaan dalam pencapaian target
Masalah sumber daya manusia yang berada
penjualan
dalam suatu perusahaan seringkali menemui
meningkatkan
kendala-kendala yang tidak diinginkan, karena
pemasaran terhadap perusahaan.
itu untuk pemecahannya dituntut keahlian
bagian
pemasaran
kinerja
yang
yang
maksimal
kinerja
Perusahaan
supaya
baik
bagi
serta
akan
karyawan
Roti
bagian
MBO
Jember
khusus untuk mengetahui latar belakang dan
memberikan insentif bagi karyawan supaya
perilaku
mengenai
mereka bekerja dengan baik dan sesuai dengan
kebiasaan sehari-hari, watak, dan perilaku
tujuan perusahaan. Perusahaan mempunyai
sumber daya manusia tersebut.
target 30 toko setiap harinya kepada karyawan
setiap
personal,
baik
Perusahaan Roti MBO Jember merupakan
bagian pemasaran dan mereka harus memenuhi
perusahaan yang mempunyai salah satu tujuan
target tersebut untuk memperoleh insentif dari
untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
perusahaan.
Dengan
Untuk
perusahaan
akan
mencapai
kerjasama
antara
tujuan
pihak
tersebut
manajemen
perlu
dan
adanya
insentif
berdampak
dari
sebagai
penyemangat dan motivasi karyawan untuk
karyawan. Karyawan adalah tulang punggung
mencapai
dari perusahaan yang akan melakukan berbagai
perusahaan dan karyawan bagian pemasaran
kegiatan
sudah mencapai target tersebut setiap harinya.
dalam
menjalankan
perusahaan.
target
dan
memenuhi
tujuan
Kegiatan itu salah satunya adalah kegiatan
pemasaran. Semakain banyak perolehan atau
Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran
barang yang dipasarkan maka semakin banyak
Menurut Miner kinerja adalah bagaimana
juga perolehan keuntungan yang didapatkan
seseorang diharapkan dapat berfungsi dan
oleh perusahaan.
berperilaku sesuai dengan tugas yang telah
Insentif Karyawan
dibebankan
e-SOSPOL XXX
kepadanya.
Setiap
harapan
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 12
mengenai
bagaimana
harus
mengirim roti pada toko atau warung, dan area
berperilaku dalam melaksanakan tugas, berarti
yang mereka lalui atau pasarkan sudah cukup
menunjukkan suatu peran dalam organisasi.
luas, yaitu dari Madura, Jawa dan Bali.
Prawirosentono mengemukakan kinerja adalah
Karyawan bagian pemasaran adalah salah satu
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
ujung tombak bagi perusahaan karena mereka
atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,
bertugas
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
produksi Roti oleh Perusahaan Roti MBO
masin-masing, dalam rangka upaya mencapai
Jember.
tujuan organisasi bersangkutan secara legal,
tergantung pada karyawan bagian pemasaran
tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan
dan hal tersebut sangat mempengaruhi terhadap
moral
pertumbuhan Perusahaan Roti MBO Jember.
maupun
mengemukakan
prestasi
yang
melakukan
seseorang
etika.
Menurut
Irianto
kinerja
karyawan
adalah
diperoleh
tugas.
seseorang
Keberhasilan
dalam
organisasi
memasarkan
Naik
atau
turunnya
menjual
penjualan
hasil
juga
Dengan memberikan insentif yang jelas
dan
mudah
dimengerti,
diharapkan
menimbulkan kinerja yang baik
akan
terhadap
tergantung pada kinerja para pelaku organisasi
karyawan bagian pemasaran. Menurut Miner
yang bersangkutan
(dalam Sutrisno, 2010:170) kinerja adalah
bagaimana
seseorang
diharapkan
dapat
berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas
Tahap Interpretasi Data
Jember
yang telah dibebankan kepadanya. Setiap
merupakan salah satu perusahaan perseorangan
harapan mengenai bagaimana seseorang harus
yang bergerak dibidang industri roti yang
berperilaku dalam melaksanakan tugas, berarti
terletak di Desa Manggisan Kecamatan Tanggul
menunjukkan suatu peran dalam organisasi.
Kabupaten Jember. Perusahaan ini mempunyai
Insentif yang diberikan pada karyawan bagian
banyak
didalam
pemasaran tentunya akan berdampak pada
perusahaan, dengan pembagian tugas sesuai
kinerja, seperti insentif material sebesar 1
profesionalitas karyawan masing-masing. Salah
persen yang diberikan perusahaan dan insentif
satu karyawan yang terdapat dalam Perusahaan
non material seperti ucapan terimakasih dan
Roti MBO Jember ini adalah karyawan bagian
pujian secara lisan akan memotivasi karyawan
pemasaran, mereka bertugas menjual atau
bagian pemasaran sehingga akan meningkatkan
Perusahaan
karyawan
e-SOSPOL XXX
Roti
yang
MBO
bekerja
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 13
kinerja
mereka. Akan
tetapi
masih
ada
karyawan yang masih bekerja tidak sesuai
dengan tugas yang diberikan oleh perusahaan
Kesimpulan
Pemberian insentif memiliki peran yang
seperti : keterlambatan saat pulang kerja.
penting untuk mendorong dan meningkatkan
dampak insentif dalam kinerja karyawan bagian
efektivitas organisasi pada umumnya. Insentif
pemasaran pada Perusahaan Roti MBO Jember
yang diberikan oleh Perusahaan Roti MBO
sudah berjalan dengan baik, namun masih ada
Jember kepada karyawan bagian pemasaran ada
kekurangan dalam hal sosialisasi terhadap
dua yaitu : insentif material dan insentif non
kinerja
dan
material. Insentif material yang diberikan yaitu
kurangnya pelatihan yang diberikan oleh
sebesar satu persen dari hasil penjualan yang
manajemen
kinerja
diperoleh oleh karyawan bagian pemasaran.
karyawan bagian pemasaran. Selain itu proses
Sedangkan insentif non material yang diberikan
rekrutmen harus diperketat untuk menyesuaikan
berupa
kebutuhan
tercipta
terimakasih langsung oleh manajer perusahaan.
karyawan yang mempunyai kinerja yang baik
Insentif material dan non material ini sudah
terhadap perusahaan.
diberikan dari awal berdirinya perusahaan
karyawan
bagian
perusahaan
terhadap
perusahaan
Dengan upaya
pemasaran
sehingga
diharapkan
sampai sekarang.
karyawan bagian pemasaran menjadi karyawan
Perusahaan
yang
berkualitas
tersebut,
pujian
untuk
mencapai
secara
Roti
lisan
dan
MBO
ucapan
Jember
tujuan
memberikan insentif material dan non material
perusahaan dengan mempunyai pengetahuan
mempunyai tujuan tertentu, salah satu untuk
dan keahlian yang dibutuhkan perusahaan untuk
meningkatkan
melaksanakan pekerjaan secara efektif. Selain
pemasaran.
itu, pengembangan sumber daya manusia dapat
pemasaran pada Perusahaan Roti MBO Jember
meningkatkan produktivitas kerja, mencapai
cukup baik, mereka bekerja sesuai dengan
efisiensi tenaga kerja dan waktu, meningkatkan
harapan perusahaan dan selalu mencapai target
keahlian
karyawan
30 toko setiap harinya. Akan tetapi masih ada
komitmen
dan
serta
kinerja
meningkatkan
karyawan
pemasaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
e-SOSPOL XXX
bagian
kinerja
Kinerja
karyawan
karyawan
bagian
bagian
masalah terkait keterlambatan karyawan saat
pulang kerja, karyawan bagian pemasaran
masih sering mengalami keterlambatan pulang
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 14
kerja atau kembali ke perusahaan. Masalah
tersebut
disebabkan
karena
kurangnya
sosialisasi dan pelatihan terhadap kinerja
karyawan bagian pemasaran dan rendahnya
tingkat pendidikan karyawan.
Saran
Berdasarkan
hasil
kesimpulan
yang
diperoleh, maka peneliti memberi saran yang
dapat
direkomendasikan
dampak
terkait
dengan
insentif dalam kinerja karyawan
Hasibuan, M. S. P. 2003. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Hasibuan, M. S. P. 2012. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Cetakan Keenam Belas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mangkunegara. 2007. Menejemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy, J. 2007. Metode Penelitian
Kualitatiif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
bagian pemasaran pada Perusahaan Roti MBO
Jember sebagai berikut:
a.
Pihak perusahaan melalui pimpinan atau
Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
manajer perusahaan harus memberikan arahan
atau sosialisasi tentang kinerja karyawan
bagian pemasaran terhadap perusahaan.
b.
Pemimpin atau manajer perusahaan harus
memperketat proses rekrutmen karyawan yang
Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian
Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Siagian P. Sondang (2005). Fungsi-Fungsi
Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara
tingkat pendidikannya sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
c.
Karyawan juga harus memiliki kinerja
yang baik terhadap perusahaan dengan insentif
yang telah diberikan oleh pimpinan atau
Sugiyono.
2012.
Metode
Kuantitatif, Kualitatif
Bandung: CV. Alfabeta.
Penelitian
dan R&D.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif
danm R&D. Bandung. Alfabeta.
manajer perusahaan.
Sutrisno, E. 2010, Budaya Organisasi, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Daftar Pustaka
e-SOSPOL XXX
Suwatno & Priansa, D. J. 2013. Manajemen
SDM dalam Organisasi Publik dan dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Hoiron, et al., Dampak Insentif Dalam Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Pada Perusahaan... 15
e-SOSPOL XXX