Autokorelasi Uji - F Uji - t

bebas sama dengan nol 0. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut Ghozali, 2009:95 : 1. Mempunyai angka Tolerance diatas 0,1 2. Mempunyai nilai VIF di di bawah 10

4. Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Ghozali, 2009. Untuk mengetahui suatu persamaan regresi bebas autokorelasi atau tidak, dapat digunakan dengan uji run test. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi terjadi secara random atau tidak sistematis. Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan pengaruh dua atau lebih variabel prediktor variabel bebas terhadap satu variabel kriterium variabel terikat atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas X atau lebih dengan sebuah variabel terikat Y Usman dan Akbar,2006:241. Rumus Usman dan Akbar,2006:242 : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Y : Kinerja Karyawan a : Konstanta b 1 , b 2 , b 3 dan b 4 : Koefisien Regresi X 1 : Disiplin kerja X 2 : Motivasi X 3 : Kompensasi X 4 : Lingkungan Kerja e : Error Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan beberapa pengujian yaitu uji – F dan uji – t.

1. Uji - F

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara bersama-sama dengan  = 0,05

2. Uji - t

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan  = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang dilakukan adalah : 1. Merumuskan hipotesis statistis H 1 o : b 1 0 Disiplin kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. H 1 a : b 1 0 Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. H 2 o : b 2 0 Motivasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. H 2 a : b 2 0 Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. H 3 o : b 3 0 Kompensasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. H 3 a : b 3 0 Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan H 4 o : b 4 0 Lingkungan kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. H 4 a : b 4 0 Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan 2. Mencari t hitung Batasan t hitung Ho : diterima bila sig.  = 0,05 Ho : ditolak bila sig.   = 0,05 Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model Disiplin kerja, motivasi, kompensasi, lingkungan kerja dalam menerangkan variasi variabel dependen atau tidak bebas Kinerja Karyawan. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol 0 dan satu 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen bebas dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali,2009:87. Kelemahan penggunaan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel independen yang dimaksudkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dengan demikian banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 Adjusted R Square pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R 2 , nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model Ghozali,2009:87. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Statistical Package for Social Science SPSS sebagai alat bantu dalam mengolah data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Uji Validitas Tabel Uji Validitas Variabel R hitung R table Keterangan Disiplin Kerja X 1 Indikator 1 0.539 0.170 Valid Indikator 2 0.477 0.170 Valid Indikator 3 0.538 0.170 Valid Indikator 4 0.412 0.170 Valid Motivasi X 2 Indikator 1 0.578 0.170 Valid Indikator 2 0.273 0.170 Valid Indikator 3 0.518 0.170 Valid Indikator 4 0.666 0.170 Valid Indikator 5 0.597 0.170 Valid Kompensasi X 3 Indikator 1 0.529 0.170 Valid Indikator 2 0.639 0.170 Valid Indikator 3 0.682 0.170 Valid Indikator 4 0.717 0.170 Valid Indikator 5 0.469 0.170 Valid Indikator 6 0.555 0.170 Valid Lingkungan Kerja X 4 Indikator 1 0.492 0.170 Valid Indikator 2 0.538 0.170 Valid Indikator 3 0.426 0.170 Valid Indikator 4 0.460 0.170 Valid Indikator 5 0.443 0.170 Valid Kinerja Karyawan Y Indikator 1 0.628 0.170 Valid Indikator 2 0.443 0.170 Valid Indikator 3 0.408 0.170 Valid Indikator 4 0.450 0.170 Valid Indikator 5 0.478 0.170 Valid Indikator 6 0.379 0.170 Valid Indikator 7 0.380 0.170 Valid Indikator 8 0.500 0.170 Valid Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2015 Hasil uji validitas memperlihatkan, nilai r hitung setiap indikator lebih besar dibanding nilai r tabel , hal ini menunjukkan indikator dari variabel disiplin kerja, motivasi, kompensasi, lingkungan kerja dan kinerja karyawan dinyatakan valid sebagai alat ukur dalam variabel penelitian. Uji Reliabilitas Tabel Uji Reliabilitas Variabel Cronbachs Alpha Kriteria Disiplin Kerja X 1 0.704 Reliabel Motivasi X 2 0.750 Reliabel Kompensasi X 3 0.823 Reliabel Lingkungan Kerja X 4 0.713 Reliabel Kinerja Karyawan Y 0.758 Reliabel Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2015 Hasil uji reliabilitas memperlihatkan, setiap cronbach alpha dari masing-masing indikator lebih besar dibanding standar reliabilitas yaitu jika memberikan nilai cronbach alpha 0,60. Hal ini menunjukkan indikator dari variabel disiplin kerja, motivasi, kompensasi, lingkungan kerja dan kinerja karyawan dinyatakan handal sebagai alat ukur dalam variabel penelitian. Uji Normalitas Tabel Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 133 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 2.90517694 Most Extreme Differences Absolute .064 Positive .048 Negative -.064 Kolmogorov-Smirnov Z .738 Asymp. Sig. 2-tailed .647 a. Test distribution is Normal. Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2015 Dari tabel diatas diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,738 dengan tingkat signifikan 2-tailed = 0,647. Nilai sig 0,05 , maka H diterima. Artinya variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal. Uji Heterokedastisitas Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Disiplin Kerja 0.783 1.277 Motivasi 0.776 1.289 Kompensasi 0.857 1.166 Lingkungan Kerja 0.862 1.160 a. Dependent Variable: Y Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2015 Dari tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini. Uji Autokorelasi Hasil uji run test pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai dari Asymp. Sig. 2-tailed 0.258 0,05 yang berarti H diterima. Dengan demikian, data yang dipergunakan cukup random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi untuk data yang diuji. Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan dari hasil regresi pada, didapatkan persamaan linear antara disiplin kerja, motivasi, kompensasi, lingkungan kerja dan kinerja karyawan sebagai berikut : Y = 2,414 + 0,408 X 1 + 0,270 X 2 + 0,269 X 3 + 0,478 X 4 Pengujian Hipotesis Uji F Hasil uji – F sebesar 38.521 dengan nilai sig.0,000. Tingkat signifikansi yang didapat lebih kecil α = 0,05 menyatakan bahwa disiplin kerja, motivasi, kompensasi, dan lingkungan kerja secara bersama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Uji – t Berdasarkan hasil uji – t, maka dapat dilakukan pembuktian sebagai berikut : 1. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Pengaruh secara parsial antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 3,783 dengan sig. 0.000 α = 0,05. Nilai sig. yang lebih kecil α = 0,05, menunjukkan diterimanya hipotesis yang menyatakan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 2. Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Pengaruh secara parsial antara motivasi terhadap kinerja karyawan sebesar 2.816 dengan sig. 0.006 α = 0,05. Nilai sig. yang lebih kecil α = 0,05, menunjukkan diterimanya hipotesis yang menyatakan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 3. kinerja karyawan Pengaruh secara parsial antara kompensasi terhadap kinerja karyawan sebesar 3.825 dengan sig. 0.000 α = 0,05. Nilai sig. yang lebih kecil α = 0,05, menunjukkan diterimanya hipotesis yang menyatakan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 4. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Pengaruh secara parsial antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 5.840 dengan sig. 0.000 α = 0,05. Nilai sig. yang lebih kecil α = 0,05, menunjukkan diterimanya hipotesis yang menyatakan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi didapat Adjusted R Square sebesar 0,532. Hasil ini dapat diartikan bahwa variabel disiplin kerja, motivasi, kompensasi dan lingkungan kerja mampu menjelaskan kinerja karyawan sebesar 53,2 0,532 x 100,0. Sementara untuk 46,8 100 - 53,2 kinerja karyawan di DPPAD Provinsi Jateng dipengaruhi oleh variabel selain disiplin kerja, motivasi, kompensasi dan lingkungan kerja. PEMBAHASAN 1. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Uji hipotesis membuktikan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dengan didapat hasil uji – t disiplin kerja sebesar 3,783 dengan sign. 0,000 α = 0,05. Adanya angka positif dan signifikan ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat kedisiplinan dalam bekerja, maka semakin berpengaruh dan mampu meningkatkan kinerja karyawan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah DPPAD Provinsi Jawa Tengah.

2. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA KOMPENSASI GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja Kompensasi Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

0 3 12

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPENSASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Pengaruh Motivasi Kerja, Kompensasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 17

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPENSASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN UNIVERSITAS Pengaruh Motivasi Kerja, Kompensasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 18

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kebupaten Klaten).

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kebupaten Klaten).

0 2 11

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kebupaten Klaten).

0 5 4

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kebupaten Klaten).

0 1 14

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KUDUS.

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET D.I. YOGYAKARTA.

2 4 139

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 3 12