Produksi Potensial Unsur Hara C, N dan P

0,338 0,375 0,325 0,300 0,320 0,340 0,360 0,380 pr odukt ifi tas se rasa h g m 2 har i Stas iun 1 Stas iun 1 Stas iun 1 ` Dilihat dari karakteristik stasiun pengamatan yang berbeda, yakni pada daerah dekat laut menunjukkan nilai produktifitas serasah yang bervariasi seperti disajikan pada Gambar 13 di bawah ini. Gambar 13. Perbandingan produktifitas serasah antar stasiun Berdasarkan Gambar 13 di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan produktifitas di stasiun 2 lebih besar dibandingkan dengan stasiun 1 dan 3. Hal ini dapat terjadi karena pada stasiun 2 tersebut mendapat pengaruh angin yang lebih besar dan penetrasi pasang yang juga lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun lainnya. Brown 1984 menyatakan bahwa salah satu faktor mekanik yang mempengaruhi produktifitas serasah adalah angin bersama-sama dengan hujan. Penetrasi pasang yang lebih baik di stasiun 2 juga menghasilkan pertumbuhan mangrove yang lebih baik sehingga jumlah serasah yang dihasilkan juga lebih banyak.

4.7 Produksi Potensial Unsur Hara C, N dan P

Besarnya produksi potensial unsur hara serasah atau potensi unsur hara yang dapat dimanfaatkan litterfall nutrient accession di perairan mangrove Pulau Panjang disajikan pada Tabel 10. Kandungan unsur hara serasah dari tiap 0,300 0,320 0,340 0,360 0,380 Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 0,338 0,375 0,325 pr oduk ti fi tas s er as ah g m 2 har i ` stasiun di lokasi pengamatan disajikan pada Lampiran 8 serta rincian sumbangan produksi potensial unsur hara serasah disajikan pada Lampiran 9. Tabel 10. Produksi potensial unsur hara pada gugur serasah gm 2 hari Stasiun Komponen serasah Produksi potensial unsur hara serasah gm 2 hari C N P St 1 Daun 0.462 ± 0.049 0.003 ± 0.002 0.00068 ± 0.00019 Ranting Cabang 0.016 ± 0.032 0.0003 ± 0.0005 0.00002 ± 0.00004 Bunga Buah 0.025 ± 0.020 0.0002 ± 0.0001 0.00010 ± 0.00013 Total 0.503 ± 0.101 0.004 ± 0.003 0.00080 ± 0.00036 St 2 Daun 0.508 ± 0.069 0.004 ± 0.003 0.00062 ± 0.00026 Ranting Cabang 0.066 ± 0.061 0.0006 ± 0.0008 0.00009 ± 0.00007 Bunga Buah 0.002 ± 0.004 0.00006 ± 0.0001 0.00001 ± 0.00003 Total 0.576 ± 0.134 0.004 ± 0.003 0.00073 ± 0.00036 St 3 Daun 0.496 ± 0.090 0.003 ± 0.002 0.00071 ± 0.00035 Ranting Cabang 0.000 ± 0.000 0.000 ± 0.000 0.00000 ± 0.00000 Bunga Buah 0.010 ± 0.012 0.0001 ± 0.0002 0.00002 ± 0.00003 Total 0.506 ± 0.103 0.003 ± 0.002 0.00073 ± 0.00038 Rata-rata 0.528 ± 0.112 0.004 ± 0.003 0.00076 ± 0.00037 Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa mangrove Pulau Panjang memiliki produksi potensial unsur hara serasah yang dapat dimanfaatkan masing-masing sebesar 0.528 g-Cm 2 hari; 0.00353 g-Nm 2 hari dan 0.00076 g-Pm 2 hari. Terlihat bahwa kandungan unsur hara karbon C pada serasah mangrove jauh lebih besar dari kandungan nitrogen N maupun posfor P. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa pada daun A. marina mengandung unsur hara karbon 47.93, nitrogen 0.35, fosfor 0.083, kalium 0.81 dan magnesium 0.49 Arief, 2003. Gambaran kontribusi produktifitas potensial unsur hara serasah mangrove Pulau Panjang diantara beberapa kawasan mangrove lainnya disajikan pada Tabel berikut. 1 2 3 P N C 0,503 0,576 0,506 0,003 0,004 0,003 0,0008 0,0007 0,0007 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 p ro d u ksi u n su r h ar a ser asah g m 2 h ar i S t a s i u n Tabel 11. Kontribusi produksi potensial unsir hara serasah mangrove Pulau Panjang dan beberapa kawasan mangrove lainnya. Sumber Lokasi Penelitian Jenis mangrove Produksi potensial unsur hara serasah gm2hari C N P Djamaluddin, 1995 Likupang, Minahasa R. apiculata dan S. Caseolaris - 0.0029 0.00038 Pribadi, 1998 Teluk Bintuni, Papua Rhizopora spp dan Bruguierra spp - 0.0658 0.0017 Foster, 1982 Catalangan, Filipina R. apiculata dan A. Marina 1.38 - - Khoon et al, 1984 Matang Malaysia R. apiculata - 0.0128 0.0013 Ulqodry, 2008 Tanjung Api-api, Sumatera Selatan A. marina dan S. caseolaris 0.788 0.0225 0.0022 Penelitian ini Pulau Panjang, Banten S. alba; R. apiculata; R. stylosa; B. Gymnorhiza; A. alba; L. racemosa; A. floridum 0.528 0.0035 0.0007 Perbandingan produksi potensial unsur hara serasah untuk masing-masing stasiun di lingkungan mangrove Pulau Panjang disajikan pada Gambar berikut. Gambar 14. Potensi unsur hara serasah antar stasiun pengamatan Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa serasah mangrove di stasiun 2 memiliki kontribusi potensi unsur hara C, N dan P yang lebih besar bila dibandingkan dengan stasiun pengamatan lainnya stasiun 1 dan stasiun 2. Hal ini disebabkan oleh tingginya produktifitas serasah pada stasiun 1 dibandingkan dengan stasiun lainnya serta diduga karena substrat mangrove di stasiun tersebut lebih banyak mendapat unsur hara dari air melalui mekanisme pasang yang selanjutnya akan dimanfaatkan oleh tumbuhan mangrove hingga menyebabkan terjadinya guguran serasah. Eong et al, 1982 mengemukakan bahwa unsur-unsur hara yang ada di dalam kolom air juga dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan mangrove melalui penetrasi air laut yang juga mengandung unsur hara di saat pasang.

4.8 Bobot Serasah yang Dihasilkan dan yang Terdekomposisi

Dokumen yang terkait

Fluks Bentik dan Potensi Aktivitas Bakteri Terkait Siklus Nitrogen di Sedimen Perairan Mangrove Pulau Dua, Banten (Benthic Fluxes and Potency of Bacterial Activity Related to Nitrogen Cycle in Pulau Dua Mangrove Sediments, Banten)

0 3 18

Formulir Hasil Validasi (Fluks Bentik dan Potensi Aktivitas Bakteri Terkait Siklus Nitrogen di Sedimen Perairan Mangrove Pulau Dua, Banten)

0 3 3

Formulir Hasil Validasi (Produksi Serasah Mangrove di Pesisir Tangerang, Banten)

0 6 3

Produktifitas serasah mangrove dan potensi kontribusi unsur hara di perairan mangrove Pulau Panjang Banten

1 3 78

Produktifitas Srasah Mangrove dan Potensi Kontribusi Unsur Hara di Perairan Mangrove Tanjung Api Api Sumatera Selatan

0 2 103

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

2 8 80

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 15

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 16

Laju Dekomposisi Serasah Daun Rhizophora apiculata dan Kontribusi Terhadap Unsur Hara di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 0 11

Produksi Serasah Mangrove (Abdul Haris, dkk.) 13 PRODUKSI SERASAH MANGROVE DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PERAIRAN PESISIR KABUPATEN SINJAI

0 1 6