KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE MENGENAI ISU INTERNET INDONESIA TERANCAM MATI TOTAL (analisis framing pada www.tempo.co dan www.kompas.com)

(1)

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA ONLINE MENGENAI ISU INTERNET INDONESIA TERANCAM MATI TOTAL

(analisis framing pada www.tempo.co dan www.kompas.com) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-I)

Disusun oleh : Aditya Setyawan 201010040311385 Dosen Pembimbing : 1. Muslimin Machmud, Ph.D

2. Drs. Farid Rusman, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN Nama : Aditya Setyawan

NIM : 201010040311385

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Konstruksi Pemberitaan Media Online Mengenai Isu Internet Di Indonesia Terancam Mati Total (analisis framing pada www.tempo.co dan www.kompas.com)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS

Pada Hari : Kamis

Tanggal : 13 Agustus 2015 Tempat : Ruang Dosen 611


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kahadirat Tuhan Yang Maha Esa dan segala karuniannya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Kurang lebih enam bulan adalah waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian ini.

Penelitian berjudul Konstruksi Pemberitaan Media Online Mengenai isu Internet Indonesia Terancam Mati Total merupakan penelitian yang intensif dilakukan oleh peneliti terhadap dua media yang ada di Indonesia. Dengan penelitian ini diharapakan dapat menjadi salah satu referensi, apakah sebuah media melakukan fungsi sebagaimana mestinya sebuah media yang digunakan untuk menginformasikan peristiwa sesuai dengan kenyataan yang terjadi dilapangan.

Peneliti sadar masih banyak kekurangan dalam proses penelitian ini,untuk itu dalam penelitian selanjutnya semoga dapat menyempurnakan penelitian analisis framing dalam berbagai topik yang terjadi di Indonesia khusunya.

Taklupa peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang

2. Sugeng Winarno, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

3. Muslimin Machmud, Ph.D dan Drs. Farid Rusman, M.Si selaku Dosen Pembimbing

4. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang

5. Kedua orang tua, Bapak Sudiono Nasution dan Ibu Lilik Suryani


(4)

7. Anak IKOM 2010 khususnya Lutfi, Yoga, Chilmi, Rudi, Tio, Novan, Prana, Dito, Putri, Ucan Dinda, Giras, Ulul, Asadudin, Bonek, Henry, Arga dan teman –teman yang lain.

8. Gold Street 108 crew yang senantiasa menghambat pengerjaan skripsi.

9. Semua pihak yang telah menyemangati saya selama menjalani perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Malang


(5)

DAFTAR ISI

BAB I : Pendahuluan ...1

1.1 Latar belakang ...1

1.2 Rumusan masalah ...9

1.3 Tujuan penelitian ...9

1.4 Manfaat penelitian ...9

BAB II : Tinjauan Pustaka ...11

2.1 Surat Kabar Sebagai Medium Komunikasi massa ...11

2.2 Surat Kabar Sebagai Industri ...23

2.3 Surat Kabar Sebagai Institusi Sosial Dan Politik ...26

2.4 Konstruksi Media Tentang Realitas ...29

BAB III : Metode Penelitian ...38

3.1 Paradigma penelitian ...38

3.2 Pendekatan penelitian ...39

3.3 Sumber data ...41

3.4 Ruang linkgup penelitian ...42

3.5 Teknik analisis data ...42

BAB IV : Deskripsi Obyek Penelitian ...45

4.1 Profil www.tempo.co ...45

4.2 Profil www.kompas.com ...59

BAB V : Konstruksi Pemberitaan Media Online...80

5.1 Pemetaan Berita Melalui Analisis Framing model Pan dan Kosicky ...81

5.2 Pengaruh Teori Hirarki pada pemberitaan media online ...122

5.2.1 Visi dan Misi OrganisasiMempengaruhi Pemberitaan Tempo.co ...…..122

5.2.2 Level Ekstramedia Memberi Pengaruh Terhadap Pemberitaan Kompas.com ………..126

5.3 Perbedaan www.tempo.co dan www.kompas.com dalam Mengkonstruksi Berita ...131


(6)

6.1 Kesimpulan ...134

6.2 Saran Penelitian ...135

Daftar Pustaka ...138

Lampiran DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Visi dan Misi PT. Tempo Inti Media ... 48

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Tempo Inti Media ... 49

Gambar 4.3 Tampilan website www.tempo.co ... 55

Gambar 4.4 Tampilan struktur organisasi www.kompasgramedia.com ... 66

Gambar 4.5 Tampilan website www.kompas.com ... 79

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Struktur Analisis Framing model Pan dan Kosicki ... 44

Tabel 5.1 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel 1 ... 81

Tabel 5.2 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel 2 ... 90

Tabel 5.3 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel 3 ... 98

Tabel 5.4 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel 4 ... 103

Tabel 5.5 Analisis Framing Pan dan Kosicki Artikel 5 ... 109


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Baran, J. Stanley. 2011. Pengantar Komununikasi Massa (Literasi Media dan Budaya). Jakarta: Salemba Humanika.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya

Biagi, Sherley. 2010. Media/ Impact : Pengantar Media Massa, Jakarta: Salemba Humanika.

Eriyanto, 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKIS.

Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.

Nurudin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pres

Oetama, Jakob. 2001. Pers Indonesia : Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

McQuail, Denis. 2011. McQuail’s Mass Communication Theory: 6th

Edition. Jakarta: Salemba Humanika.

Tamburaka, Apriadi. 2012. Agenda Setting Media Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Bungin, Burhan. 2008 . Sosiologi Komunikasi . Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(8)

Sudibyo, Agus. 2001. Politik Media Dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta

Sumber :

www.korporat.tempo.comiu

www.kompas.gramedia.com

http://tekno.kompas.com/read/2014/10/31/10503487/menkominfo.didesak.tuntaskan.k asus.im2

http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/03/04/090647065/dukung-indar-im2-begini-kata-menteri-rudiantara

http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/11/06/090620089/kasus-im2-menteri-rudiantara-angkat-tangan

http://tekno.kompas.com/read/2014/10/31/10503487/menkominfo.didesak.tuntaskan.k asus.im2

http://tekno.kompas.com/read/2014/09/24/06252327/internet.indonesia.terancam.mati .total

http://tekno.kompas.com/read/2014/09/24/06252327/internet.indonesia.terancam.mati .total


(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan konteks tertentu, memiliki pengaruh dan tujuan tertentu. Sebagai makhluk sosial kehidupan manusia tidak lepas dari komunikasi, manusia selalu berkomunikasi untuk memperoleh informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Komunikasi dimulai dari zaman dimana manusia masih menggunakan tanda dan isyarat sampai sekarang menggunakan bahasa lisan untuk melakukan komunikasi.

Seiring berkembangnya zaman dan manusia terus berkembang dalam hal komunikasi, sehingga manusia mengenal istilah media. Media adalah sebuah istilah yang digunakan pada tahun 1920-an untuk memberi istilah pada informasi yang sengaja disampaikan kepada masyarakat luas. Dengan kata lain media adalah sarana komunikasi publik. Berbagai macam informasi diperoleh dari media. Media massa dapat diklarifikasikan menjadi 3 kategori: media cetak (koran, majalah, buku) , media elektronik (televisi, radio, handphone), media online (internet, skyber, dll). Media massa sangat erat berhubungan dengan segala aktivitas yang dilakukan manusia. Setiap hari, rata-rata manusia yang berada di perkotaan menghabiskan lebih banyak waktunya dengan media massa daripada tanpa media.


(10)

Media massa merupakan salah satu bagian dari lingkup ilmu komunikasi yang berarti ilmu yang mencoba memahami produksi, pengolahan, dan efek dari sistem-sistem simbol dan sinyal dengan membangun teori yang dapat di uji, mengandung generalisasi yang sah yang menjelaskan tentang fenomena yang berkaitan dengan produksi, pengolahan, dan efek (Berger dan Chafee, 1987; 17). Pesan yang disampaikan melalui media massa akan diterima secara serempak oleh khalayak dan hanya berjalan satu arah. Khalayak tidak dapat memberikan respon secara langsung terhadap berita yang telah di paparkan oleh media massa (Nurudin, 2009 :27). Pada hakikatnya, media massa memiliki peran statis dan dimanis, peran statis media massa adalah to inform (menginformasi), to

communicate (mengkomunikasikan), to educate (mendidik), dan to influence

public opinion (mempengaruhi persepsi masyarakat) dan peranan dinamis dari

media massa yaitu menyangkut isi pesan serta artikulasi-artikulasi yang menjadi tuntunan khalayak karena persoalan, keadaan, tantangan serta aspirasi yang mereka hadapi (Oetama, 2001 : 431). Media massa mempengaruhi apa yang sedang dibicarakan dan dilakukan khalayak umum.

Seiring kemajuan jaman yang telah dilalui oleh manusia, kini manusia mulai mengubah budaya jurnalistik ke arah yang lebih baik. Media cetak yang sebelumnya merupakan sumber informasi kini ditransformasikan menjadi media online dengan basis internet. Media online berbasis internet saat ini dapat diakses dimanapun dan kapanpun seperti dirumah menggunakan komputer atau laptop, di warung internet (Warnet), telepon genggam atau smart phone. Tujuannya adalah supaya masyarakat kita dapat dengan mudah dalam


(11)

mendapatkan informasi yang aktual dan up to date. Media online berbasis internet juga mengubah pola pikir masyarakat yang sebelumnya pasif dalam menerima berita, untuk ikut menyampaikan pendapat dan informasi melalui media online. Perubahan media massa ini membuat media dan masyarakat semakin dekat dengan adanya pertukaran informasi dan opini. Selain untuk mencari sebuah informasi, internet juga sebagai media untuk pembelajaran atau edukasi serta sebagai sarana hiburan bagi masyarakat.

Kepraktisan dan kemudahan dalam mengakses inilah yang saat ini lebih digemari oleh sebagian besar masyarakat kita yang mempunyai fasilitas untuk mengakses internet. Karakteristik dari sebuah media online adalah Breaking News, penyajian yang nyaris bersamaan setelah suatu peristiwa atau fenomena terjadi. Inilah yang menjadi kekuatan dari suatu media online yang lebih digemari oleh masyarakat, yaitu cepat dan akurat. Paradigma inilah yang menjadi suatu proses dimana para pemilik perusahaan pers berbondong- bondong untuk saling membuat situs- situs beritanya di dalam media online. Tujuan mereka tidak lain adalah untuk menarik minat konsumen agar mengakses situs berita yang ada di media online. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk lebih memilih media online daripada media yang lain seperti media cetak, elektronik dll.

Sekarang di Indonesia banyak media online yang mulai bermunculan dan yang sudah lama berkecimpung dalam media online. Misalnya situs Detik.com,

ROL (Republika online), Viva news, Tempo.co, atau Liputan6.com dll.


(12)

dalam bentuk web dengan tampilan yang menarik sehingga menarik perhatian pembaca. Selain itu media online sekarang juga merambah dunia Social Network

seperti Facebook dan Twitter untuk mempermudah pembaca mengakses berita atau informasi dan berita yang aktual, tanpa mengeluarkan uang, menghemat waktu dan bisa mengakses dimana saja tanpa batasan waktu dan tempat.

Berita mengejutkan datang dari dunia teknologi komunikasi, Internet di Indonesia terancam mati total. Seperti yang dikutip Detik.com pada tanggal 22 september 2014. Kejadian ini dimulai dari kasus mantan Direktur Utama Indosat Mega Media (IM2), Indar Atmanto yang divonis delapan tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider kurungan enam bulan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang dijatuhkan kepada Indar karena kasus tuduhan korupsi pengadaan jaringan 2,1 GHz/3G di PT Indosat. Kasus yang diusut sejak bulan januari lalu kini mulai diusut lagi oleh MA. Dan puncaknya para penyelenggara internet,

Internet Service Provider (ISP) tidak mau mengalami nasib yang sama seperti Indar Armanto dan mendekam di LP Sukamiskin karena kasus tersebut.

Selama ini perusahaan besutan Indar Armanto IM2 yang tidak memiliki izin frekuensi 3G, dalam operasi perusahanya IM2 menjual produk internetnya dengan menyewa bandwith ke operator Indosat yang mempunya izin frekuensi 3G. Ternyata model bisnis seperti yang diterapkan IM2 dan Indosat juga dipakai oleh para perusahaan yang menyediakan jasa internet lain di Indonesia, yang jumlahnya lebih dari 200 ISP. Penyedia layanan internet ISP menilai bahwa yang dilakukan oleh IM2 sudah sesuai regulasi dan aturan yang telah dianggap benar oleh regulator telekomunikasi seperti Kemenkominfo dan Badan Regulasi


(13)

Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Namun nyatanya, Indar tetap bersalah dan masuk penjara. Dalam Pertemuan di Kantor Pusat PT Indosat, komunitas ISP sepakat untuk menanyakan kejelasan status hukum kepada Kemenkominfo dan Mahkamah Agung (MA). Selain itu mereka juga sepakat membentuk gerakan pita hitam untuk mendukung Indar. Jika nanti jawaban Mahkamah Agung, memberlakukan fatwa yang sama seperti Indar kepada seluruh Penyedia layanan Internet, imbasnya 71 ribu pengguna internet tidak bisa mengakses internet karena internet indonesia mati total. Dikarenakan Penyedia Layanan Internet ISP tidak mau menyediakan layanan internet dan tidak mau melanjutkan bisnis ini karena takut bernasib sama seperti Indar.

Media Nasional yang lain tidak luput menyoroti berita ini terutama media online yang berbasis internet dan berhubungan erat dengan kasus ini, seperti yang diberitakan oleh Tempo.co yang gencar memberitakan tentang kabar Internet di Indonesia terancam mati total karena korupsi pengadaan jaringan yang dilakukan oleh Indar Armanto mantan direktur utama IM2. Dan imbasnya ke penyedia layanan internet lain dengan sistem yang sama dilakukan oleh IM2. Penyedia layanan internet ISP lainya pun terancam menutup bisnisnya dan tidak menyediakan layanan internet bagi pengguna internet jika MA dan Kemenkominfo menerapkan fatwa yang sama kepada penyedia layanan internet lainya.

Sementara itu sebagian media seperti Kompas.com lebih memilih pendekatan pemberitaan ke arah sebab akibat jika internet di Indonesia mati total, kerugian Negara sangat banyak. Seperti yang diberitakan pada tgl 22


(14)

september 2014 sekitar 200 penyedia layanan internet bersiap untuk menghentikan layananya jika fatwa yang dijatuhkan kepada IM2 berlaku sama kepada ISP penyedia internet lain. Jika itu terjadi banyak dampak yang ditimbulkan karena internet mati total. Seperti yang dikatakan Chief of Network Security APJII, Irvan Nasrun mengatakan, jika internet Indonesia mati total, maka kerugian yang akan ditanggung negara akan sangat besar.Irvan mencontohkan transaksi yang terjadi di Indonesia Stock Exchange (IDX) yang menggunakan koneksi internet yang terjadi setiap harinya. Setiap harinya negara akan kehilangan 90 miliar karena tidak ada koneksi internet, dikarenakan semua bisnis sekarang menggunakan koneksi internet dari segala aspek dan berbagai macam bisnis. Industri bisnis media online akan mati total karena tidak ada koneksi internet, dan sekitar 71 juta penggunainternet di Indonesia buta akan informasi karena di zaman sekarang ini sebagian besar warga Indonesia menjadikan internet sebagai kebutuhan pokok.

Peneliti mencoba meneliti dari dua media online yaitu Tempo.co dan Kompas.com. Tempo.co adalah salah satu produk digital yang diterbitkan oleh PT. Tempo Media Group sejak tahun 1971. Tempo.co mulai aktif dalam pemberitaan pertama kali pada 23 Nopember 2011 menggantikan situs berita tempo interaktif.

Menurut Alexa.com sebuah situs dan lembaga yang bekerja dalam bidang survey media online. Tempo.co yang juga merupakan objek penelitian pada penelitian ini memeiliki trackrecord yang sangat memuaskan. Terbukti pada setiap bulannya, tempo.co dikunjungi tidak kurang dari 11juta orang, dan


(15)

mengalamai peningkatan jumlah halaman (pageview) yang rata-rata dikunjungi sekitar 55juta orang perbulan. Peningkatan ini terjadi berkat inovasi content

yang terus menerus dilakukan, diantaranya dengan menambahkan tampilan audio dan video, dan sajian infografik yang memikat. Tempo.co menempati peringkat ke 2 di Indonesia dan peringkat ke 41 di dunia, sebagai media yang paling banyak dikunjungi dan akurasi pemberitaanya sangat tinggi. Menurut Alexa.com rata-rata Tempo.co dikunjungi 88% pengguna internet di Indonesia. Alexa.com atau Alexa rank adalah sebuh situs yang menyediakan informasi tentang peringkat atau ranking suatu situs. Yang didasarkan dari jumlah pengunjung yang masuk ke dalam situs tersebut.

Sementara Kompas.com adalah bentuk digital dari Harian Kompas, Kompas.com terbentuk sejak tahun 2009 sebelum tahun 2009 mengalami beberapa perubahan, dan akhirnya mulai tahun 2009 Kompas.com mulai diresmikan dan bisa diakses oleh seluruh pembaca setia harian kompas. Mengusung semboyan "Amanat Hati Nurani Rakyat", Kompas dikenal sebagai sumber informasi tepercaya, akurat, dan mendalam. Menurut Alexa.com Kompas.com menempati rangking 11 di Indonesia dan rangking 27 di dunia, naik 111 rangking dari rangking 138 dunia dalam tahun 2009 sampai 2014. Rata rata pembaca setia harian kompas yang merupakan media cetak kini beralih ke kompas.com karena lebih praktis dapat diakses dimana mana. Popularitas, kepraktisan, dan keakuratan berita adalah alasan peneliti menggunakan media online Tempo.co dan Kompas.com sebagai obyek yang akan diteliti.


(16)

Berbagai perbedaan pasti terlihat dalam kedua media tersebut, dalam segi bahasa, penyampaian dan akurasi beritanya. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana kedua media tersebut membingkai sebuah berita tentang kasus atau fenomena yang terjadi disekitar untuk disajikan kepada masyarakat agar mereka tertarik mengkonsumsi berita tersebut. Alasan peneliti memilih berita tentang kasus Internet ini adalah karena berita ini sangat menarik, apalagi saat ini pada era globaliasasi, internet adalah kebutuhan pokok sebagian orang. Jika internet di Indonesia benar benar di matikan, maka kita semua akan kembali ke tahun sebelum 1998, tidak ada koneksi internet. Tempo.co dan Kompas.com adalah dua media yang gencar memberitakan kasus ini, bisa dilihat dari dalam seminggu ada empat berita yang diterbitkan oleh kedua media ini mengenai kasus korupsi Dirut IM2 yang mengancam industri internet. Dengan menggunakan Analisis Framing (Eriyanto,2002:10) yang digunakan media dalam mengkonstruksi sebuah realita yang ada untuk menjadikannya sebuah berita. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik analisis framing menurut Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki karena pendekatan ini dapat digambarkan dalam 4 struktur yaitu Sintaksis, Skrip, Tematik dan Retoris. Keempat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat menunjukkan framing dari suatu media. Sehingga peneliti dapat membandingkan bagaimana kedua media tersebut dalam mengkonstruksikan sebuah realita menjadi berita.

Berdasarkan latar belakang yang telah di samapaikan, peneliti akan menggunakan analisis framing untuk menganalisis pemberitaan tentang


(17)

Indonesia terancam Internet mati total pada media online Tempo.co dam

Kompas.com.

1.2Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah tentang :

a. Bagaimana Tempo.co dan Kompas.com mengkonstruksi berita tentang “Internet Indonesia terancam mati total” ?

b. Bagimana perbedaan konstruksi kedua media, Tempo.co dan Kompas.com ?

1.3Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui pembingkaian berita tentang Internet di Indonesia terancam mati total pada media online Tempo.co dan Kompas.com.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Akademis dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber pengetahuan mengenai pembingkaian terhadap sebuah peristiwa yang dilakukan oleh media, dalam hal ini berita Internet di Indonesia terancam mati total.


(18)

2. Manfaat Praktis dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana cara sebuah media dalam membingkai sebuah peristiwa yang akan diberitakan


(1)

Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Namun nyatanya, Indar tetap bersalah dan masuk penjara. Dalam Pertemuan di Kantor Pusat PT Indosat, komunitas ISP sepakat untuk menanyakan kejelasan status hukum kepada Kemenkominfo dan Mahkamah Agung (MA). Selain itu mereka juga sepakat membentuk gerakan pita hitam untuk mendukung Indar. Jika nanti jawaban Mahkamah Agung, memberlakukan fatwa yang sama seperti Indar kepada seluruh Penyedia layanan Internet, imbasnya 71 ribu pengguna internet tidak bisa mengakses internet karena internet indonesia mati total. Dikarenakan Penyedia Layanan Internet ISP tidak mau menyediakan layanan internet dan tidak mau melanjutkan bisnis ini karena takut bernasib sama seperti Indar.

Media Nasional yang lain tidak luput menyoroti berita ini terutama media online yang berbasis internet dan berhubungan erat dengan kasus ini, seperti yang diberitakan oleh Tempo.co yang gencar memberitakan tentang kabar Internet di Indonesia terancam mati total karena korupsi pengadaan jaringan yang dilakukan oleh Indar Armanto mantan direktur utama IM2. Dan imbasnya ke penyedia layanan internet lain dengan sistem yang sama dilakukan oleh IM2. Penyedia layanan internet ISP lainya pun terancam menutup bisnisnya dan tidak menyediakan layanan internet bagi pengguna internet jika MA dan Kemenkominfo menerapkan fatwa yang sama kepada penyedia layanan internet lainya.

Sementara itu sebagian media seperti Kompas.com lebih memilih pendekatan pemberitaan ke arah sebab akibat jika internet di Indonesia mati total, kerugian Negara sangat banyak. Seperti yang diberitakan pada tgl 22


(2)

september 2014 sekitar 200 penyedia layanan internet bersiap untuk menghentikan layananya jika fatwa yang dijatuhkan kepada IM2 berlaku sama kepada ISP penyedia internet lain. Jika itu terjadi banyak dampak yang ditimbulkan karena internet mati total. Seperti yang dikatakan Chief of Network Security APJII, Irvan Nasrun mengatakan, jika internet Indonesia mati total, maka kerugian yang akan ditanggung negara akan sangat besar.Irvan mencontohkan transaksi yang terjadi di Indonesia Stock Exchange (IDX) yang menggunakan koneksi internet yang terjadi setiap harinya. Setiap harinya negara akan kehilangan 90 miliar karena tidak ada koneksi internet, dikarenakan semua bisnis sekarang menggunakan koneksi internet dari segala aspek dan berbagai macam bisnis. Industri bisnis media online akan mati total karena tidak ada koneksi internet, dan sekitar 71 juta penggunainternet di Indonesia buta akan informasi karena di zaman sekarang ini sebagian besar warga Indonesia menjadikan internet sebagai kebutuhan pokok.

Peneliti mencoba meneliti dari dua media online yaitu Tempo.co dan Kompas.com. Tempo.co adalah salah satu produk digital yang diterbitkan oleh PT. Tempo Media Group sejak tahun 1971. Tempo.co mulai aktif dalam pemberitaan pertama kali pada 23 Nopember 2011 menggantikan situs berita tempo interaktif.

Menurut Alexa.com sebuah situs dan lembaga yang bekerja dalam bidang survey media online. Tempo.co yang juga merupakan objek penelitian pada penelitian ini memeiliki trackrecord yang sangat memuaskan. Terbukti pada


(3)

mengalamai peningkatan jumlah halaman (pageview) yang rata-rata dikunjungi sekitar 55juta orang perbulan. Peningkatan ini terjadi berkat inovasi content yang terus menerus dilakukan, diantaranya dengan menambahkan tampilan audio dan video, dan sajian infografik yang memikat. Tempo.co menempati peringkat ke 2 di Indonesia dan peringkat ke 41 di dunia, sebagai media yang paling banyak dikunjungi dan akurasi pemberitaanya sangat tinggi. Menurut Alexa.com rata-rata Tempo.co dikunjungi 88% pengguna internet di Indonesia. Alexa.com atau Alexa rank adalah sebuh situs yang menyediakan informasi tentang peringkat atau ranking suatu situs. Yang didasarkan dari jumlah pengunjung yang masuk ke dalam situs tersebut.

Sementara Kompas.com adalah bentuk digital dari Harian Kompas, Kompas.com terbentuk sejak tahun 2009 sebelum tahun 2009 mengalami beberapa perubahan, dan akhirnya mulai tahun 2009 Kompas.com mulai diresmikan dan bisa diakses oleh seluruh pembaca setia harian kompas. Mengusung semboyan "Amanat Hati Nurani Rakyat", Kompas dikenal sebagai sumber informasi tepercaya, akurat, dan mendalam. Menurut Alexa.com Kompas.com menempati rangking 11 di Indonesia dan rangking 27 di dunia, naik 111 rangking dari rangking 138 dunia dalam tahun 2009 sampai 2014. Rata rata pembaca setia harian kompas yang merupakan media cetak kini beralih ke kompas.com karena lebih praktis dapat diakses dimana mana. Popularitas, kepraktisan, dan keakuratan berita adalah alasan peneliti menggunakan media online Tempo.co dan Kompas.com sebagai obyek yang akan diteliti.


(4)

Berbagai perbedaan pasti terlihat dalam kedua media tersebut, dalam segi bahasa, penyampaian dan akurasi beritanya. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana kedua media tersebut membingkai sebuah berita tentang kasus atau fenomena yang terjadi disekitar untuk disajikan kepada masyarakat agar mereka tertarik mengkonsumsi berita tersebut. Alasan peneliti memilih berita tentang kasus Internet ini adalah karena berita ini sangat menarik, apalagi saat ini pada era globaliasasi, internet adalah kebutuhan pokok sebagian orang. Jika internet di Indonesia benar benar di matikan, maka kita semua akan kembali ke tahun sebelum 1998, tidak ada koneksi internet. Tempo.co dan Kompas.com adalah dua media yang gencar memberitakan kasus ini, bisa dilihat dari dalam seminggu ada empat berita yang diterbitkan oleh kedua media ini mengenai kasus korupsi Dirut IM2 yang mengancam industri internet. Dengan menggunakan Analisis Framing (Eriyanto,2002:10) yang digunakan media dalam mengkonstruksi sebuah realita yang ada untuk menjadikannya sebuah berita. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik analisis framing menurut Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki karena pendekatan ini dapat digambarkan dalam 4 struktur yaitu Sintaksis, Skrip, Tematik dan Retoris. Keempat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat menunjukkan framing dari suatu media. Sehingga peneliti dapat membandingkan bagaimana kedua media tersebut dalam mengkonstruksikan sebuah realita menjadi berita.

Berdasarkan latar belakang yang telah di samapaikan, peneliti akan menggunakan analisis framing untuk menganalisis pemberitaan tentang


(5)

Indonesia terancam Internet mati total pada media online Tempo.co dam Kompas.com.

1.2Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah tentang :

a. Bagaimana Tempo.co dan Kompas.com mengkonstruksi berita tentang “Internet Indonesia terancam mati total” ?

b. Bagimana perbedaan konstruksi kedua media, Tempo.co dan Kompas.com ?

1.3Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui pembingkaian berita tentang Internet di Indonesia terancam mati total pada media online Tempo.co dan Kompas.com.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Akademis dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber pengetahuan mengenai pembingkaian terhadap sebuah peristiwa yang dilakukan oleh media, dalam hal ini berita Internet di Indonesia terancam mati total.


(6)

2. Manfaat Praktis dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana cara sebuah media dalam membingkai sebuah peristiwa yang akan diberitakan


Dokumen yang terkait

Bingkai pemberitaan penyergapan terorisme Ciputat: studi komparasi berita di liputan6.com dan tempo.co

1 17 137

Analisis Isi Pemberitaan Eksekusi Mati Mary Jane Fiesta Veloso Di Tempo.Co

2 11 104

Analisis Framing Pemberitaan Media Online Rakyat Merdeka Dan Cnn Indonesia Dalam Isu Penetapan 19 Pondok Pesantren Penyebar Paham Radikalisme Oleh BNPT

1 29 118

Konstruksi Realitas Sosial Kasus Tewasnya Terduga Teroris Di Media Online (Analisis Framing Pemberitaan Siyono Di Kompas.Com)

0 8 118

Konstruksi Pemberitaan KLB PSSI di Internet Konstruksi Pemberitaan KLB PSSI Di Internet (Analisis Framing Pemberitaan Kongres Luar Biasa Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Pada Portal Kompas.Com Dan Viva.Co.Id Bulan Maret 2013).

1 2 15

ISU PERUSAHAAN DALAM KONSTRUKSI MEDIA Isu Perusahaan Dalam Konstruksi Media (Analisis Framing Pemberitaan Tentang Isu Ketidakmerataan Program CSR oleh Pabrik Aqua Kepada Warga Polanharjo di Harian Umum SOLOPOS pada Bulan Desember 2012)”.

0 0 15

KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 2 14

PENDAHULUAN KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 0 6

KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 0 17

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA TENTANG NEGARA ISLAM INDONESIA (ANALISIS FRAMING REPUBLIKA DAN KOMPAS)

0 0 17