PEMANFAATAN GREEN HOUSE SEBAGAI SUMBER BELAJAR MUATAN LOKAL KECIL MENANAM DEWASA MEMANEN DI SDN KESAMBEN 1 KABUPATEN JOMBANG

(1)

i

PEMANFAATAN GREEN HOUSE SEBAGAI SUMBER BELAJAR MUATAN LOKAL KECIL MENANAM DEWASA MEMANEN

DI SDN KESAMBEN 1 KABUPATEN JOMBANG

SKRIPSI

OLEH:

EKA TRI KARTIKA 201010430311354

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(2)

(3)

(4)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Eka Tri Kartika

Tempat tanggal lahir : Jombang, 30 Maret 1992

NIM : 201010430311354

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul “Pemanfaatan Green House Sebagai Sumber Belajar Muatan Lokal Kecil Menanam Dewasa Memanen di SDN Kesamben 1 Kabupaten Jombang” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty non eksklusif.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Malang, 2 Mei 2016 Yang menyatakan,


(5)

v MOTTO

“Kegagalan merupakan proses menuju keberhasilan”

“Usaha, kesabaran dan do’a merupakan hal untuk meraih keberhasilan” “Jalani tanpa keluh untuk mendapatkan hasil yang terbaik”

“Hasil yang bisa dibanggakan orang yang memberi kita semangat,

orang-orang yang kita sayangi” “Never tired to fight !”


(6)

PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, tak lupa Rosulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan yang terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Kedua orang tua saya, Bapak Karnoto dan Ibu Sulastri yang sangat aku sayangi dan patuhi, terima kasih atas semua yang beliau berikan dan dengan tulus ikhlas membesarkan, menyayangi, membimbing, memberi nasehat, mendoakan serta mendukung dan berkorban untuk masa depanku.

2. Adikku tersayang Bagas Oktavia Rahmanto terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan menjadi inspirasi untuk menjadi kakak yang baik.

3. Sahabat-sahabatku, Eka Dwi W, Elista Septa AB, Yanti Oktavia, Varanesya Anggi, Susilowati, terimakasih menerima keluh kesah, memotivasi saya dan selalu menghibur. Terimakasih telah menjadi sahabat-sahabat terbaik saya. 4. Teman-teman seperjuangan PGSD 2010 khusunya kelas B yang selalu

kompak dan bersama-sama dalam suka dan duka selama kuliah.


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat hidayah, dan inayah-Nya skripsi dengan judul “Pemanfaatan Green House Sebagai Sumber Belajar Muatan Lokal Kecil Menanam Dewasa Memanen di SDN Kesamben 1 Kabupaten Jombang” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang terhormat:

1. Dr. Yus Mochamad Cholily. M.Si, selaku pembimbing I dan Dr. Ribut Wahyu E., M.Si, Selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan kesabaran dalam membimbing penulis.

2. Keluarga besar sekolah SDN Kesamben 1 Jombang yang telah mengijinkan melakukan penelitian ini untuk menyelesaikan tugas akhir.

3. Bapak, Ibu, dan Adikku tercinta yang senantiasa mendoakan penulis dalam menuntut ilmu.

4. Mahasiswa PGSD angkatan 2010 yang selalu menjadi rekan terbaik penulis. 5. Semua pihak terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis dari berbagai pihak senantiasa mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 2 Mei 2016 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR FOTO ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Istilah ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Kajian Teori ... 7

1. Kurikulum ... 7

2. Kurikulum Muatan Lokal . ... 10

3. Green House ... 11

4. KMDM (Kecil Menanam Dewasa Memanen) ... 11

5. Proses Pembelajaran ... 12

6. Tujuan Pembelajaran ... 15

B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 16

C. Kerangka Pikir ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 22

B. Kehadiran Peneliti ... 23

C. Lokasi Penelitian ... 23

D. Data dan Sumber Data ... 23

E. Metode Pengumpulan Data ... 24

F. Analisis Data... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

1. Pemanfaatan Green House Sebagai Sumber Belajar Pada Tahap Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi di SDN Kesamben 1 ... 30

2. Kendala dan Upaya Sekolah Dalam Pemanfaatan Green House Di Lingkungan Sekolah Pada Mata Pelajaran Muatan Lokal KMDM Di SDN Kesamben 1 ... 41

3. Respon Siswa Terhadap Pemanfaatan Green House Sebagai Sumber Belajar di SDN Kesamben 1 ... 44


(9)

ix

B. Pembahasan ... 47

1. Pemanfaatan Green House Sebagai Sumber Belajar Pada Tahap Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi di SDN Kesamben 1 ... 47

2. Kendala dan Upaya Sekolah Dalam Pemanfaatan Green House Di Lingkungan Sekolah Pada Mata Pelajaran Muatan Lokal KMDM Di SDN Kesamben 1 ... 49

3. Respon Siswa Terhadap Pemanfaatan Green House Sebagai Sumber Belajar di SDN Kesamben 1 ... 50

BAB V PENUTUP ... 52

1. Kesimpulan ... 52

2. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahap Penelitian ... 19 Gambar 3.1 Model Interaktif Dalam Analisis Data ... 27


(11)

xi

DAFTAR FOTO

Foto 4.1 Green house SDN Kesamben 1 ... 33 Foto 4.2 Proses pembelajaran KMDM kelas 2 di green house ... 37 Foto 4.3 Pemberian pengarahan sebelum masuk green house saat pembelajaran

KMDM pada kelas 5 ... 38 Foto 4.4 Foto beberapa peserta didik sedang mengisi angket yang dibagi peneliti


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Budiarti, Diyan. 2013. Pendidikan Lingkungan Hidup Sebagai Muatan Lokal Pada Sekolah Adiwiyata Di SDN Purwantoro 1 Kota Malang. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang. Hamalik, Oemar. 2009. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Hariadi, Tony K. 2007. Sistem Pengendalian Suhu, Kelembapan, Dan Cahaya Dalam Rumah Kaca. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, Vol. 10, No. 1, 2007: 82-93.

Hidayat, Soleh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Idi, Abdullah. 2009. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kementrian Negara Lingkungan Hidup. 2007. Program Adiwiyata: Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Jakarta: Kementrian Negara Linngkungan Hidup.

Menteri Kehutanan Republik Indonesia. 2011. Nomor : P. 22/ Menhut-II/ 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Dan Teknis Penggunaan Dana Dekonsentrasi Bidang Penyuluhan Kehutanan.

Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Permendikbud nomor 103 tahun 2014

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyono, Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Thobroni, Muhammad & Arif Mustofa. 2013. Belajar & Pembelajaran Pengembangan Wacana Dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktik. Jakarta: Prestasi Pustaka.


(13)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (pasal II UU No.20 tahun 2003). Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang dapat mengembangkan semua kompetensi yang dipelajari di sekolah yang tentunya mempunyai dasar kegunaan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan dalam kompetensi tersebut adalah pendidikan yang memanfaatkan lingkungan.

Masalah sosial dan lingkungan yang sering kali terjadi di sekitar kita hendaknya dijadikan sebagai pelajaran untuk memperbaiki kembali perilaku dan memiliki kesadaran untuk memelihara lingkungan hidup. Pembelajaran mengenai lingkungan juga harus diterapkan di sekolah terutama sekolah dasar agar peserta didik dapat menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan sejak dini.

Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan nasional berperan penting dalam membentuk dan membina sikap sosial peserta didik. Setiap sekolah dianjurkan peduli dan berbudaya lingkungan agar mampu memberikan contoh kepada peserta didik sikap peduli terhadap lingkungan. Suasana lingkungan


(14)

2

sekolah yang bersih dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif. Pendidikan lingkungan dapat ditanamkan semenjak dini sehingga dapat memunculkan kebiasaan peserta didik yang mengarah pada sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.

Pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup membutuhkan suatu pengembangan kurikulum yang terstruktur dengan baik sehingga tujuan terselenggarakannya pendidikan lingkungan hidup dapat tercapai sesuai dengan keadaan sekolah tersebut. Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu dikembangkan sesuai dengan potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik.

Menurut Hamalik (2013:17) kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa yang memberikan kesempatan belajar. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja, melainkan meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti: bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain-lain, yang pada gilirannya menyediakan kemungkinan belajar secara efektif.

Salah satu yang menunjang belajar peserta didik adalah lingkungan sekolah. Memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar diharapkan dapat mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Selain itu juga dapat menciptakan suatu kondisi yang baik untuk sekolah agar menjadi tempat


(15)

3

pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, peserta didik, dan pekerja lainnya), sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Pelaksanaan pendidikan yang berbasis lingkungan hidup pada sekolah tercermin dari pelaksanaan pendidikan yang memanfaatkan lingkungan sekolah terutama pada pemanfaatan green house. Salah satunya pada mata pelajaran muatan lokal. Muatan lokal merupakan salah satu mata pelajaran yang bukan termasuk mata pelajaran inti. Pemilihan pelajaran muatan lokal dapat ditentuan oleh sekolah yang bersangkutan. Tujuan mata pelajaran muatan lokal adalah untuk memberikan pengetahuan tentang lingkungan terhadap peserta didik.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2015 dengan salah satu guru kelas yaitu Bapak Karnoto menyatakan bahwa SDN Kesamben 1 yang mendapat sertifikat sebagai sekolah Adiwiyata, mengacu pada pengembangan program muatan lokal KMDM (kecil menanam dewasa memanen). Muatan lokal KMDM dilaksanakan pada semua kelas mulai kelas 1-6. SDN Kesamben 1 memperoleh penghargaan ini dikarenakan penataan lingkungan yang rapi, bersih dan nyaman. Selain itu SDN Kesamben 1 juga mempunyai Green House yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan tandon air serta lahan yang cukup luas untuk mendukung proses belajar muatan lokal KMDM.

Berdasarkan latar belakang dan pemaparan di atas maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam sekolah yang dapat mengembangkan program muatan


(16)

4

lokal yang memanfaatkan lingkungan sekolah pada sekolah adiwiyata. SDN Kesamben 1 Kabupaten Jombang merupakan peserta sekaligus penerima penghargaan Adiwiyata, sehingga Bupati Jombang memberikan amanah pada SDN Kesamben 1 untuk mengembangkan program muatan lokal yang berwawasan lingkungan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pemanfaatan Green House Sebagai Sumber Belajar Muatan Lokal Kecil Menanam Dewasa Memanen di SDN Kesamben 1 Kabupaten Jombang”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu dari tahapan yang ada di antara sejumlah tahapan penelitian yang mempunyai kedudukan penting di dalam aktivitas penelitian yang dikaji. Berdasarkan pemaparan latar belakang yang terjadi di SDN Kesamben 1, maka rumusan masalah dalam analisis adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pemanfaatan green house sebagai sumber belajar pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di SDN Kesamben 1 ?

2. Bagaimana kendala dan upaya sekolah dalam pemanfaatan green house di lingkungan sekolah pada mata pelajaran muatan lokal KMDM di SDN Kesamben 1 ?

3. Bagaimana respon siswa terhadap pemanfaatan green house sebagai sumber belajar di SDN Kesamben 1 ?


(17)

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan suatu yang ingin dicapai dalam penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan.

1. Pemanfaatan green house sebagai sumber belajar pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di SDN Kesamben 1

2. Kendala dan upaya sekolah dalam pemanfaatan green house di lingkungan sekolah pada mata pelajaran muatan lokal KMDM di SDN Kesamben 1

3. Respon siswa terhadap pemanfaatan green house sebagai sumber belajar di SDN Kesamben 1

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pemafaatan lingkungan sekolah untuk mendukung proses belajar, sehingga dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya. Penelitian ini memiliki 2 manfaat yaitu, manfaat praktis dan manfaat teoritis.

Manfaat Praktis

1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan khususnya bagi guru, peserta didik, dan sekolah agar dapat memanfaatkan lingkungan sekolah terutama green house sebagai sarana proses belajar. Bagi guru, sebagai referensi dalam pelaksanaan KMDM (kecil menanam dewasa memanen) sebagai muatan lokal di sekolah tersebut. Bagi peserta didik adalah sebagai upaya untuk menumbuhan sikap peduli terhadap


(18)

6

lingkungan. Bagi sekolah manfaat penelitian ini dijadikan sebagai masukan untuk menumbuhkan sekolah berbudaya lingkungan.

2. Bagi peneliti,meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pelaksanaan muatan lokal KMDM pada sekolah. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menadi bahan masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis.

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai pelaksanaan mata pelajaran muatan lokal KMDM (kecil menanam dewasa memanen) pada sekolah yang memiliki green house.

E. Definisi Istilah 1. Green house

Menurut menteri kehutanan nomor P.41/Menhut-II/2005 “merupakan sebuah bangunan tempat budidaya tanaman dengan pengaturan beberapa variabel di dalamnya agar sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang tanaman yang sedang dibudidayakan saat itu. Struktur rumah kaca harus mampu menahan beban yang ditimbulkan oleh hujan, angin, ataupun penggunaannya sebagai penopang tanaman”.

2. Kecil Menanam Dewasa Memanen

KMDM adalah program penyuluhan yang ditujukan pada murid sekolah dasar dengan tujuan menumbuh kembangkan minat dan rasa cinta terhadap pohon dan lingkungan alam sekitarnya.


(1)

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (pasal II UU No.20 tahun 2003). Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang dapat mengembangkan semua kompetensi yang dipelajari di sekolah yang tentunya mempunyai dasar kegunaan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan dalam kompetensi tersebut adalah pendidikan yang memanfaatkan lingkungan.

Masalah sosial dan lingkungan yang sering kali terjadi di sekitar kita hendaknya dijadikan sebagai pelajaran untuk memperbaiki kembali perilaku dan memiliki kesadaran untuk memelihara lingkungan hidup. Pembelajaran mengenai lingkungan juga harus diterapkan di sekolah terutama sekolah dasar agar peserta didik dapat menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan sejak dini.

Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan nasional berperan penting dalam membentuk dan membina sikap sosial peserta didik. Setiap sekolah dianjurkan peduli dan berbudaya lingkungan agar mampu memberikan contoh kepada peserta didik sikap peduli terhadap lingkungan. Suasana lingkungan


(2)

sekolah yang bersih dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif. Pendidikan lingkungan dapat ditanamkan semenjak dini sehingga dapat memunculkan kebiasaan peserta didik yang mengarah pada sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.

Pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup membutuhkan suatu pengembangan kurikulum yang terstruktur dengan baik sehingga tujuan terselenggarakannya pendidikan lingkungan hidup dapat tercapai sesuai dengan keadaan sekolah tersebut. Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu dikembangkan sesuai dengan potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik.

Menurut Hamalik (2013:17) kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa yang memberikan kesempatan belajar. Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja, melainkan meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti: bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain-lain, yang pada gilirannya menyediakan kemungkinan belajar secara efektif.

Salah satu yang menunjang belajar peserta didik adalah lingkungan sekolah. Memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar diharapkan dapat mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Selain itu juga dapat menciptakan suatu kondisi yang baik untuk sekolah agar menjadi tempat


(3)

pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, peserta didik, dan pekerja lainnya), sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Pelaksanaan pendidikan yang berbasis lingkungan hidup pada sekolah tercermin dari pelaksanaan pendidikan yang memanfaatkan lingkungan sekolah terutama pada pemanfaatan green house. Salah satunya pada mata pelajaran muatan lokal. Muatan lokal merupakan salah satu mata pelajaran yang bukan termasuk mata pelajaran inti. Pemilihan pelajaran muatan lokal dapat ditentuan oleh sekolah yang bersangkutan. Tujuan mata pelajaran muatan lokal adalah untuk memberikan pengetahuan tentang lingkungan terhadap peserta didik.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2015 dengan salah satu guru kelas yaitu Bapak Karnoto menyatakan bahwa SDN Kesamben 1 yang mendapat sertifikat sebagai sekolah Adiwiyata, mengacu pada pengembangan program muatan lokal KMDM (kecil menanam dewasa memanen). Muatan lokal KMDM dilaksanakan pada semua kelas mulai kelas 1-6. SDN Kesamben 1 memperoleh penghargaan ini dikarenakan penataan lingkungan yang rapi, bersih dan nyaman. Selain itu SDN Kesamben 1 juga mempunyai Green House yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan tandon air serta lahan yang cukup luas untuk mendukung proses belajar muatan lokal KMDM.

Berdasarkan latar belakang dan pemaparan di atas maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam sekolah yang dapat mengembangkan program muatan


(4)

lokal yang memanfaatkan lingkungan sekolah pada sekolah adiwiyata. SDN Kesamben 1 Kabupaten Jombang merupakan peserta sekaligus penerima penghargaan Adiwiyata, sehingga Bupati Jombang memberikan amanah pada SDN Kesamben 1 untuk mengembangkan program muatan lokal yang berwawasan lingkungan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti

tentang “Pemanfaatan Green House Sebagai Sumber Belajar Muatan

Lokal Kecil Menanam Dewasa Memanen di SDN Kesamben 1 Kabupaten Jombang”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu dari tahapan yang ada di antara sejumlah tahapan penelitian yang mempunyai kedudukan penting di dalam aktivitas penelitian yang dikaji. Berdasarkan pemaparan latar belakang yang terjadi di SDN Kesamben 1, maka rumusan masalah dalam analisis adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pemanfaatan green house sebagai sumber belajar pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di SDN Kesamben 1 ?

2. Bagaimana kendala dan upaya sekolah dalam pemanfaatan green house di lingkungan sekolah pada mata pelajaran muatan lokal KMDM di SDN Kesamben 1 ?

3. Bagaimana respon siswa terhadap pemanfaatan green house sebagai sumber belajar di SDN Kesamben 1 ?


(5)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan suatu yang ingin dicapai dalam penelitian.

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan.

1. Pemanfaatan green house sebagai sumber belajar pada tahap

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi di SDN Kesamben 1

2. Kendala dan upaya sekolah dalam pemanfaatan green house di

lingkungan sekolah pada mata pelajaran muatan lokal KMDM di SDN Kesamben 1

3. Respon siswa terhadap pemanfaatan green house sebagai sumber belajar di SDN Kesamben 1

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pemafaatan lingkungan sekolah untuk mendukung proses belajar, sehingga dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya. Penelitian ini memiliki 2 manfaat yaitu, manfaat praktis dan manfaat teoritis.

Manfaat Praktis

1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan khususnya bagi guru, peserta didik, dan sekolah agar dapat memanfaatkan lingkungan sekolah terutama green house sebagai sarana proses belajar. Bagi guru, sebagai referensi dalam pelaksanaan KMDM (kecil menanam dewasa memanen) sebagai muatan lokal di sekolah tersebut. Bagi peserta didik adalah sebagai upaya untuk menumbuhan sikap peduli terhadap


(6)

lingkungan. Bagi sekolah manfaat penelitian ini dijadikan sebagai masukan untuk menumbuhkan sekolah berbudaya lingkungan.

2. Bagi peneliti,meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pelaksanaan muatan lokal KMDM pada sekolah. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menadi bahan masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis.

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai pelaksanaan mata pelajaran muatan lokal KMDM (kecil menanam dewasa memanen) pada sekolah yang memiliki green house.

E. Definisi Istilah 1. Green house

Menurut menteri kehutanan nomor P.41/Menhut-II/2005

“merupakan sebuah bangunan tempat budidaya tanaman dengan

pengaturan beberapa variabel di dalamnya agar sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang tanaman yang sedang dibudidayakan saat itu. Struktur rumah kaca harus mampu menahan beban yang ditimbulkan oleh hujan, angin, ataupun penggunaannya sebagai penopang tanaman”.

2. Kecil Menanam Dewasa Memanen

KMDM adalah program penyuluhan yang ditujukan pada murid sekolah dasar dengan tujuan menumbuh kembangkan minat dan rasa cinta terhadap pohon dan lingkungan alam sekitarnya.