Anopheles aconitus Anopheles kochi
Gambar 22 Rata-rata kepadatan nyamuk Anopheles yang tertangkap pada
magoon sapi pra dan pasca perlakuan. Deltametrin adalah piretroid yang membunuh serangga secara kontak
atau dengan cara terkonsumsi. Secara umum modus aksi dari deltametrin adalah mempengaruhi aktifitas saraf dengan menunda penutupan saluran natrium.
Pada keadaan normal protein ini membuka untuk memberikan rangsangan pada saraf dan menutup untuk menghentikan sinyal saraf. Piretroid terikat pada
gerbang ini dan mencegah penutupan secara normal yang menghasilkan rangsangan saraf berkelanjutan. Hal ini yang mengakibatkan tremor dan
gerakan inkordinasi pada serangga. Deltametrin memiliki spektrum pengendalian yang luas broad spectrum dan efektif terhadap banyak spesies
serangga hama dari ordo Lepidoptera, Coleoptera, Diptera, Orthoptera dan Thysanoptera. Namun kebanyakan piretroid tidak aktif terhadap tungau
mite,acarinae, kecuali beberapa senyawa seperti fenpropatrin, bifentrin. Schleier dan Peterson 2011.
Tingkat penurunan kepadatan Anopheles yang tertangkap dalam magoon sapi yang telah dibalur insektisida sangat besar hal ini dimaklumi karena dari
hasil cone test pada awal penelitian menemukan kematian nyamuk uji setelah 0,0
20,0 40,0
60,0 80,0
100,0 120,0
H-20 H-13
H-6 H0
H+7 H+14 H+21
Pengamatan
K epa
da tan
ny amuk
sa pi
ma la
m
An.subpictus An.vagus
An.barbirostris An. sundaicus
An. aconitus An.kochi
An. hyrcanus group
kontak satu jam mendapatkan daya bunuh yang tinggi sampai dengan hari ke delapan.
Studi neurofisiologis menunjukkan bahwa efek knockdown disebabkan oleh keracunan dari saraf perifer dan efek mematikan ini disebabkan oleh
kerusakan yang ireversibel pada kedua neuron perifer dan sentral yang terjadi ketika insektisida kontak dengan nyamuk. Nilai KDT 50 knock-down time
untuk deltametrin berada pada kisaran 22 sampai dengan 27 menit Simsek 2007.
Monitoring status resistensi insektisida oleh Winarno et. al 2010 di wilayah Lampung menemukan deltametrin 5 WP masih dinyatakan susceptible
dimana dalam pengujian tersebut mampu menimbulkan kematian 100 pada nyamuk uji.
Naswir 2012 melaporkan hasil pengujian kerentanan spesies An. subpictus terhadap insektisida menggunakan deltametrin 0.05 menghasilkan
persentase kematian nyamuk uji sebesar 100. Hasil yang sama dengan dilaporkan Widiarti et al. 2009 pada pengujian kerentanan spesies vektor
An.subpictus dengan menggunakan deltametrin 0,05 di desa Sanggalangit Kabupaten Buleleng Bali juga menunjukkan hasil dengan persentase yang sama
yakni kematian 100. Betson et al. 2009 juga melaporkan mortalitas 100 pada beberapa daerah di Gambia pada Anopheles gambiae terhadap deltametrin
0.05. Zooprofilaksis saat ini mengalami perkembangan lebih lanjut dengan
pemanfaatan insektisida untuk lebih meningkatkan efektifitasnya. Sejauh ini ada dua riset yang dilaporkan menggunakan kombinasi insektisida dan zooprofilaksis.
Pertama penyemprotan kandang ternak yang menurut Barodji 2010 dapat menghemat penggunaan insektisida sebesar 83 bila dibandingkan
penyemprotan dalam rumah indoor spraying. Metode kedua adalah paparan insektisida langsung ke tubuh ternak.
Penggunaan kombinasi zooprofilaksis dan insektisida banyak dikritik oleh beberapa pengamat lingkungan yang mempertanyakan tentang efek repellen dari
insektisida yang dibalurkan pada ternak akan menyebabkan vektor kembali mudah mengigit manusia. Habtewold et al. 2004 melakukan penelitian di