Parameter lingkungan : Pengamatan terumbu karang Pengamatan Acan

35 Pengambilan Data Pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lapangan dengan metode survey lapangan visual recall terhadap kondisi sumberdaya ekologi dan lingkungan serta melakukan wawancara langsung dengan penduduk responden setempat untuk data sosial, ekonomi dan budaya. Sedangkan pengambilan data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari instansi terkait sesuai kebutuhan data yang dikaji.

a. Parameter lingkungan :

Pengambilan data parameter lingkungan dilakukan pengukuran secara langsung di lokasi penelitian meliputi suhu menggunakan thermometer, kecepatan arus menggunakan floating drouge, kecerahan air menggunakan peralatan secchi disk, salinitas menggunakan refraktometer, oksigen terlarut menggunakan DO meter.

b. Pengamatan terumbu karang

Untuk memperoleh data tentang kondisi terumbu karang alat bantu utama yang digunakan dalam pengamatan terumbu karang adalah peralatan selam SCUBA Self Contained Underwater Breathing Apparatus, roll meter, transek kuadrat dengan ukuran 1 x 1 m, serta alat tulis bawah air underwater paper dan pensil. Alat pendukung lainnya yang digunakan untuk mengamati terumbu karang diantaranya adalah under water camera, pasak besi yang digunakan untuk memasang transek permanen, serta kapal motor sebagai alat transportasi dalam pengambilan data. GPS digunakan untuk mencatat posisi geografis lokasi stasiun pengamatan. metode yang digunakan adalah Metode Transek Kuadrat dengan modifikasi Line Intercept Transect LIT menentukan luasan areal pengamatan 1 m x 50 m dengan 2 kali ulangan Gambar 10. Kemudian pada garis LIT tersebut diletakkan petakan kuadrat ukuran 1 x 1 m secara berselingan pada tiap-tiap jarak 5 m. Pengamatan ini untuk mengetahui persentase tutupan karang hidup, karang mati, jumlah individu maupun jenis biota serta kondisi habitat pada masing- masing stasiun. Teknik ini untuk mengestimasi persentase masing-masing kategori bentik dan habitat mengacu pada English et al. 1997. Berikut disajikan gambar Metode Transek Kuadrat pada Gambar 11. Gambar 11 Metode pe

c. Pengamatan Acan

Untuk menge memiliki nilai ekonom terumbu karang dalam barong, Banded cor karang Acropora spp, seribu Deadema setos tripang Large holothur urchin bulu babi s dengan ” Fine Scale Sur Visual Ikan Karang 0 50 pengambilan data karang dengan transek kuadr Acanthaster planci, megabentos dan ikan karan ngetahui kelimpahan beberapa megabentos, konomis penting dan bisa dijadikan indikator lam penelitian ini hanya dilakukan untuk biota oral shrimp udang kecil yang hidup diseki spp, Pocillopora spp, Acanthaster planci bi etosum bulu babi hitam triton Large, Kima T othurian, Trochus niloticus lola, Mushroom c bi seperti pensil, gastropoda keong Drupella ale Survey Method”, LIT dan ikan karang dengan Coral Reef Fish Visual Census mengacu pada 36 50m adrat. arang. os, terutama yang or dari kesehatan biota lobster udang kitar sela cabang bintang berbulu Tridacna gigas, coral , Pencil sea lla spp dilakukan an metode Sensus pada English et al. 37 1994 pada semua stasiun transek permanen. Pengambilan data dilapangan adalah sebagai berikut semua biota karang yang berada 1 m di sebelah kiri dan kanan pita berukuran 70 m dihitung jumlahnya, sehingga luas bidang yang teramati per transeknya yaitu 2 x 70 = 140 m 2 . Khusus untuk Acanthaster planci transek yang digunakan 50 x 100 m = 5 000 m 2 setara 0.5 ha sedangkan untuk semua jenis ikan karang yang terlihat pada garis transek 2.5 m disebelah kiri dan kanan meteran 70 m dihitung jumlahnya, sehingga luas bidang yang teramati pertranseknya 2.5 x 70 m = 350 m 2 lihat Gambar 8.

d. Data sekunder