Perancangan Alat Pemrograman Pemrograman Alat Pemutus Aliran Listrik Saat Terjadi Gempa Berbasis AT89S51

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN BAHAN

3.1 Perancangan Alat

3.1.1 Diagram Blok

Secara garis besar rangkaian pendeteksi gempa dengan menggunakan mikrokontroller AT89S51 memiliki 7 blok utama. Yaitu Mikrokontroler AT89S51, sensor gempa, penguat sensor, display, alarm, dan rangkaian relay. Diagram blok rangkaian tampak seperti gambar berikut : Universitas Sumatera Utara ยต C AT89S51 relay relay Penguat Sinyal Sensor Getar Display Alarm Lampu Gambar 3.1 diagram blok dari rangkaian pemutus aliran listrik saat terjadi gempa dengan menggunakan mikrokontroller AT89S51. Sensor dihubungkan ke penguat sinyal supaya sehingga apabila sensor mendapat input getaran sensor dapat memberikan logika high dan logika low ke microkontroller. Sehingga relay yang berfungsi sebagai saklar elektronik yang akan menghidupkan lampu dan alarm jika diberi nilai high pada inputnya. Sedangkan display dikendalikan oleh P3.0 dan P3.1. display berfungsi untuk menampilkan Universitas Sumatera Utara keadaan gempa dalam angka, apakah gempa tersebut termasuk gempa berskala rendah angka 1 , atau berskala besar angka 2.

3.1.2 Sistem Kerja Rangkaian

Jika sensor menerima sinyal berupa getaran maka sensor akan mengirimkan sinyal tersebut ke ADC kemudian data yang masuk ke ADC akan diubah menjadi data digital dan dikirimkan dikirimkan ke mikrokontroller dengan dikirimkannya data ke mikrokontroller maka akan terjadi komunikasi antara sensor dengan mikrokontroller. Selanjutnya mikrokontroler akan mengambil data dari output sensor, sehingga mikrokontroler AT89S51 mengetahui data yang dikirimkan oleh sensor tersebut dan data ini akan dianggap oleh mikrokontroler sebagai perintah untuk mengerjakan sesuatu menampilkan skala pada display dan menghidupkan alarm dan memutuskan aliran listrik Universitas Sumatera Utara

3.2. Pemrograman

; = = = = = = = = = = = = = = = === ; ; earthquake detector miduk version ; ; = = = = = = = = = = = = = = = === ; bil0 equ 20h ;untuk angka 0 bil1 equ 0ech ;untuk angka 1 bil2 equ 18h ;untuk angka 2 sensor1 bit p0.2 sensor2 bit p0.1 alarm bit p3.2 lampu bit p0.0 utama: call angka0 clr alarm setb lampu mulai: jb sensor1,cek_sensor2 call angka1 call hidup_lampu call hidup_alarm jmp utama cek_sensor2: jb sensor2,mulai call angka2 call mati_lampu call hidup_alarm jmp utama hidup_alarm: setb alarm acall tunda clr alarm acall tunda ret hidup_lampu: setb lampu call delay ret mati_lampu: clr lampu call delay Universitas Sumatera Utara ret angka0: mov sbuf,bil0 jnb ti, clr ti ret angka1: mov sbuf,bil1 jnb ti, clr ti ret angka2: mov sbuf,bil2 jnb ti, clr ti ret delay: mov r7,255 dly: mov r6,255 djnz r6, djnz r7,dly ret tunda: mov r7,200 tnd: mov r6,10 td: mov r5,50 djnz r5, djnz r6,td djnz r7,tnd ret end Universitas Sumatera Utara

3.2.1 Diagram Alir

Gambar 3.2. Diagram Alir Program Program diawali dengan mulai yang berarti rangkaian diaktifkan, kemudian mikrokontroller akan mendeteksi nilai- nilai yang diinputkan oleh sensor. Jika nilai yang diinputkan sensor ke mikrokontroller adalah 1, maka mikrokontroller akan menyalakan alarm, kemudian mikrokontroller akan menampilkan status pada display, Dan memutuskan aliran listrik. Selanjutnya mikrokontroller akan kembali mendeteksi nilai- nilai yang diinputkan sensor selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

3.3. Perancangan Power Supplay PSA