Ekonomi produksi

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM EKONOMI PRODUKSI

KELOMPOK : 3

Ahmad Khwarizmi (4441131566) Aliyudha Saefuddin (4441131508) Awanda Putri (4441131369) Diani Lupitasari (4441131264) Indah Purnamasari (4441131388)

VI B

JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2016


(2)

LAPORAN 1

ANALISIS HUBUNGAN INPUT DENGAN INPUT

A. Hubungan Input dengan Input (Pupuk dengan tenaga kerja)

Hubungan antara input dengan input pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan pola hubungan antara 2 input produksi yang akan mempengaruhi output produksi. Dengan menggunakan analisis regresi pada hubungan input dengan input maka akan diketahui apakah kedua input saling mempengaruhi satu sama lain dalam menghasilkan output produksi atau tidak. Dalam perhitungan kali ini,input yang akan digunakan yakni pupuk dan tenaga kerja.

Langkah – langkah analisis hubungan input dengan input, sebagai berikut: 1. Buat tabel data produksi input dan output (pupuk dengan tenaga kerja). 2. Copy data di Ms. Excel

3. Buka SPSS

4. Paste data pupuk dengan tenaga kerja

5. Pilih Graphs  Legacy Dialogs  Scatter/Dot  Define 6. Masukan input data Y axis (pupuk) dan X axis (tenaga kerja) 7. Klik “OK” (hasilnya grafik tanpa garis)

Untuk memunculkan garis:

Klik kanan  pilih edit content  klik in separate window  pilih gambar garis lurus (Add fit line at total).

Keterangan:

 Jika membentuk garis lurus, arahnya dari kiri bawah ke kanan atas maka tandanya memiliki hubugan yang positif dan linier.

 Jika membentuk garis melengkung dan arahnya bergerak dari kiri atas ke kanan bawah maka tandanya memiliki hubungan negative dan non linier ,

Untuk mengetahui adanya pengaruh antara kedua input (pupuk dan tenaga kerja), maka digunakan analisis regresi. Jika dinyatakan dalam model matematika maka:


(3)

Keterangan: Y = Pupuk X = Tenaga Kerja

Cara menghitung analisis regresi melalui SPSS yaitu: 1. Buka Analyze

2. Klik Regression 3. Klik Linear

4. Masukkan data pupuk ke Dependent dan tenaga kerja ke Independent

5. Klik “OK”

Berikut tabel hasil dari perhitungan SPSS : 1. Tabel R Square

Variables Entered/Removeda Model Variables

Entered

Variables Removed

Method

1 TENAGA

KERJAb

. Enter

a. Dependent Variable: PUPUK b. All requested variables entered.

Tabel 1.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,976a ,953 ,951 ,15525

a. Predictors: (Constant), TENAGA KERJA Tabel 2.

2. Tabel Uji F


(4)

Model Sum of Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 9,845 1 9,845 408,502 ,000b

Residual ,482 20 ,024

Total 10,327 21

a. Dependent Variable: PUPUK

b. Predictors: (Constant), TENAGA KERJA Tabel 3.

3. Tabel Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,208 ,202 -1,029 ,316

TENAGA KERJA

1,051 ,052 ,976 20,211 ,000

a. Dependent Variable: PUPUK Tabel 4.


(5)

B. Interpretasi Output SPSS

1. Untuk Nilai R Square = 0,953

“Variabel X memiliki pengaruh terhadap variabel y sebesar 95 % atau tenaga kerja mempengaruhi pupuk sebesar 95 %,sedangkan sisanya 5% dipengaruhi oleh faktor produksi lainnya.

“R square yang didapat sebesar 0,953 artinya angka tersebut mendekati angka 1 yang menyatakan regresi yang didapat hampir sempurna.

2. Untuk Nilai tingkat signifikasi

“Tingkat signifikasinya yaitu <5% yang berarti bahwa input (tenaga kerja dan pupuk) dapat berpengaruh secara simultan atau bekerja secara bersama-sama.

3. Untuk Tabel Uji T

Diperoleh persamaan matematika sebagai berikut :

Y = -0,208 + 1,051 X + e


(6)

“Setiap peningkatan atau penambahan satu satuan tenaga kerja akan berpengaruh sebesar 1,051 terhadap pupuk.”

C. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis regresi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Hubungan yang terjadi antara input (pupuk) dan input (tenaga kerja) memiliki hubungan yang simultan artinya secara bersama-sama

mempengaruhi output serta memiliki hubungan linier yang positif.

LAPORAN 2


(7)

A. Hubungan Input dengan Output

Hubungan antara Input dengan output menunjukkan tentang seberapa besar pola hubungan penggunaan tingkat input yang akan menghasilkan output. Dalam perhitungan ini akan menggunakan analisis regresi dengan menggunakan data input (Luas lahan) dan output (Produksi).

Berikut Langkah-langkah dalam perhitungan SPSS : 1. Buat tabel data produksi : Luas lahan dan produksi. 2. Copy data di Ms. Excel

3. Buka SPSS

4. Paste data Luas lahan dan produksi

5. Pilih Graphs  Legacy Dialogs  Scatter/Dot Pilih simple scatter 

Define

6. Masukan input data Y axis (Produksi) dan X axis (Luas lahan) 7. Klik “OK” (hasilnya grafik tanpa garis)

Untuk memunculkan garis:

Klik kanan  pilih edit content  klik in separate window  pilih gambar garis (Add fit line at total).

Keterangan:

 Jika membentuk garis lurus, arahnya dari kiri bawah ke kanan atas maka tandanya memiliki hubugan yang positif dan linear.

 Jika membentuk garis melengkung, arahnya bergerak dari kiri atas ke kanan bawah maka hubungannya negative dan non linear.

8. Cara menghitung analisis regresi melalui SPSS yaitu: 1. Buka Analyze

2. Klik Regression 3. Klik Linear

4. Masukkan data produksi ke Dependent dan luas lahan ke Independent


(8)

Berikut Hasil Output SPSS : 1. Tabel R Square

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 LUAS LAHANb . Enter

a. Dependent Variable: PRODUKSI b. All requested variables entered.

Tabel 1.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,975a ,950 ,949 ,10280

a. Predictors: (Constant), LUAS LAHAN

Tabel 2. 2. Tabel Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 8,518 1 8,518 806,055 ,

000b

Residual ,444 42 ,011

Total 8,962 43

a. Dependent Variable: PRODUKSI b. Predictors: (Constant), LUAS LAHAN

Tabel 3.

3. Tabel Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) -,394 ,321 -1,231 ,225

LUAS LAHAN 1,117 ,039 ,975 28,391 ,000


(9)

Gambar Grafik 2

B. Interpretasi Output SPSS

1. Untuk Nilai R Square = 0,950

Interpretasi yang didapat dari tabel diatas yaitu :

“Variabel X memiliki pengaruh terhadap variabel y sebesar 95 % atau Luas lahan mempengaruhi Produksi sebesar 95 %, sedangkan sisanya 5% dipengaruhi oleh faktor produksi lainnya.

“R square yang didapat sebesar 0,950 artinya angka tersebut

mendekati angka 1 yang menyatakan regresi yang didapat hampir sempurna. 2. Untuk Tingkat signifikan


(10)

“Tingkat signifikasinya yaitu <5% yang berarti bahwa input (Luas lahan dan produksi) dapat berpengaruh secara simultan atau bekerja secara bersama-sama.

3. Untuk Tabel Uji T

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh model matematika yaitu :

Y = -0,394+ 1,117 X + e

Interpretasi :

“Setiap peningkatan atau penambahan satu satuan luas lahan akan berpengaruh sebesar 1,117 terhadap hasil produksi.

C. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan input dengan output dapat berjalan secara simultan dengan hubungan positif dan linear serta regresi yang terjadi antar keduanya mendekati sempurna.

LAPORAN 3

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS SEDERHANA

A. Analisis Efisiensi Teknis Sederhana dan Perhitungan Standar Deviasi

Analisis Efisiensi Teknis Sederhana berfungsi untuk mengetahui titik efisiensi penggunaan masing-masing variabel input dan output dengan


(11)

asumsi bahwa Efisiensi dilihat dari data yang nilainya mendekati nilai rata-rata masing-masing variabel input ataupun output.

1. Tabel 3.1. Hasil data Analisis Efisiensi Teknis Sederhana

NO Lahan(X1) XI^ Bibit(X2) X2^ Pupuk(X3) X3^ Obat(X4) X4^ TenagaKerja (X5)

X5^ Produksi (Y) Y^ 1 7.31 53.44 3.00 9.00 2.30 5.29 2.30 5.29 7.71 59.44 7.82 61.15 2 7.31 53.44 3.22 10.37 2.30 5.29 2.71 7.34 8.11 65.77 7.82 61.15 3 7.82 61.15 3.22 10.37 3.00 9.00 3.00 9.00 8.11 65.77 8.16 66.59 4 7.82 61.15 3.91 15.29 3.00 9.00 3.22 10.37 8.11 65.77 8.16 66.59 5 7.82 61.15 3.91 15.29 3.22 10.37 3.40 11.56 8.33 69.39 8.52 72.59 6 7.82 61.15 4.38 19.18 3.40 11.56 3.40 11.56 8.40 70.56 8.52 72.59 7 8.01 64.16 4.38 19.18 3.91 15.29 3.40 11.56 8.40 70.56 8.52 72.59 8 8.01 64.16 4.61 21.25 3.91 15.29 3.91 15.29 8.40 70.56 8.52 72.59 9 8.01 64.16 4.61 21.25 3.91 15.29 3.91 15.29 8.45 71.40 8.52 72.59 10 8.01 64.16 4.61 21.25 3.91 15.29 3.91 15.29 8.52 72.59 8.52 72.59 11 8.01 64.16 4.61 21.25 3.91 15.29 3.91 15.29 8.62 74.30 8.52 72.59 12 8.29 68.72 4.61 21.25 3.91 15.29 3.91 15.29 8.62 74.30 8.70 75.69 13 8.29 68.72 4.61 21.25 3.91 15.29 3.91 15.29 8.80 77.44 8.78 77.09 14 8.29 68.72 4.61 21.25 3.91 15.29 3.91 15.29 8.80 77.44 8.92 79.57 15 8.29 68.72 4.61 21.25 3.91 15.29 3.91 15.29 8.80 77.44 8.92 79.57 16 8.29 68.72 4.61 21.25 3.91 15.29 3.91 15.29 8.80 77.44 8.92 79.57 17 8.41 70.73 4.61 21.25 4.61 21.25 4.61 21.25 8.80 77.44 8.99 80.82 18 8.52 72.59 5.01 25.10 4.61 21.25 4.61 21.25 8.80 77.44 9.21 84.82 19 8.52 72.59 5.30 28.09 4.61 21.25 4.61 21.25 8.80 77.44 9.21 84.82 20 8.52 72.59 5.30 28.09 4.61 21.25 4.61 21.25 8.96 80.28 9.21 84.82 21 8.70 75.69 5.30 28.09 4.61 21.25 4.61 21.25 9.21 84.82 9.21 84.82 22 8.92 79.57 5.30 28.09 4.61 21.25 4.61 21.25 9.50 90.25 9.62 92.54 Jumla

h 178.99 1459.66 98.33 448.66 83.98 330.90 84.28 331.79 189.05 1627.87 191.29 1667.75

Rata-rata 8.14 66.35 4.47 20.39 3.82 15.04 3.83 15.08 8.59 73.99 8.70 75.81

2. Perhitungan Standar Deviasi

Standar deviasi dapat didapat dengan menggunakan rumus :

ϑ =

∑ Xi¿2 ¿ n ∑ Xi2

−¿ ¿ √¿


(12)

a. Perhitungan standar deviasi untuk Lahan (X1)

ϑ =

∑ X1¿2 ¿ n ∑ X12

−¿ ¿ √¿

ϑ =

178,99¿2 ¿

22.1459,66−¿ ¿

√¿

ϑ =

32112,52−32037,42

462

ϑ =

0,162554112 ϑ = 0,40318

b. Perhitungan standar deviasi untuk Bibit (X2)

ϑ =

∑ X2¿2 ¿ n ∑ X22−¿

¿ √¿

ϑ =

98,33¿2 ¿

22.448,66−¿ ¿ √¿

ϑ =

9870,58−9668,79 462

ϑ =

0,436774891 ϑ = 0,66088947

c. Perhitungan standar deviasi untuk Pupuk (X3)

ϑ =

∑ X3¿2 ¿ n ∑ X32

−¿ ¿ √¿

ϑ =

83,98¿2 ¿

22.330,90−¿ ¿ √¿


(13)

ϑ =

7279,84−7052,64

462

ϑ =

0,491774891 ϑ = 0,701266633

d. Perhitungan standar deviasi untuk Obat Pembasmi Hama (X4)

ϑ =

∑ X4¿2 ¿ n ∑ X42−¿

¿ √¿

ϑ =

84,28¿2 ¿

22.331,79−¿ ¿ √¿

ϑ =

7299,3−7103,1 462 ϑ =

0,424675324 ϑ = 0,651671178

e. Perhitungan standar deviasi untuk Tenaga Kerja (X5)

ϑ =

∑ X5¿2 ¿ n ∑ X52

−¿ ¿ √¿

ϑ =

189,05¿2 ¿

22.1627,87−¿ ¿

√¿

ϑ =

35813,067−35739,903

462

ϑ =

0,158365584 ϑ = 0,397951736


(14)

ϑ =

∑Y¿2 ¿ n ∑Y2−¿

¿ √¿

ϑ =

191.29¿2 ¿

22.1667.75−¿ ¿

√¿

ϑ =

36690,5−36591,86

462

ϑ =

0,213506493 ϑ = 0,462067628 B. Interpretasi Hasil

 Interpretasi dari Efisiensi Teknis Sederhana :

Berdasarkan Data tabel 3.1 diatas maka diperoleh efisiensi masing-masing variabel (input dan output) yakni :

a. Nilai efisiensi Luas Lahan sebesar 8,01 b. Nilai efisiensi Bibit sebesar 4,38 c. Nilai efisiensi Pupuk sebesar 3,91

d. Nilai efisiensi Obat Pembasmi Hama sebesar 3,91 e. Nilai efisiensi Tenaga Kerja sebesar 8,62

f. Nilai efisiensi Produksi sebesar 8,70

 Interpretasi dari perhitungan standar deviasi :

Hasil dari perhitungan diatas menyatakan bahwa :

a. Luas Lahan memiliki tingkat simpangan baku sebesar 0,40318 dengan sebarannya sedikit karena ϑ<1

b. Bibit memiliki tingkat simpangan baku sebesar 0,66088947dengan sebarannya sedikit karena ϑ<1

c. Pupuk memiliki tingkat simpangan baku sebesar 0,701266633 dengan sebarannya sedikit karena ϑ<1

d. Obat Pembasmi hama memiliki tingkat simpangan baku sebesar 0,651671178 dengan sebarannya sedikit karena ϑ<1


(15)

e. Tenaga Kerja memiliki tingkat simpangan baku sebesar 0,397951736 dengan sebarannya sedikit karena ϑ<1

f. Produksi memiliki tingkat simpangan baku sebesar 0,462067628 dengan sebarannya sedikit karena ϑ<1

C. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis efisiensi teknis sederhana maka dapat disimpulkan bahwa tingkat efisiensi terbesar berada pada nilai efisiensi produksi sebesar 8,70 sedangkan nilai terendah berada pada nilai efisiensi input pupuk dan obat sebesar 3,91.

Hasil dari perhitungan standar deviasi,simpangan baku terbesar terdapat pada input pupuk sebesar 0,70 sedangkan simpangan baku terkecil terdapat pada input tenaga kerja sebesar 0,39. Keseluruhan data baik input maupun output memiliki Sebaran data yang sedikit karena nilai standar deviasi nya <1 .

LAPORAN 4

ANALISIS FUNGSI COBB-DOUGLAS

A. Analisis Fungsi Cobb-douglas

Fungsi Cobb-Douglas berfungsi untuk melihat seberapa besar pengaruh input yang digunakan dengan output yang diinginkan. Fungsi ini digunakan untuk mewakili hubungan input dan output yang memiliki lebih dari satu variabel.

Langkah-langkah menghitung Cobb-Douglas melalui SPSS : 1. Buka Analyze

2. Klik Regression 3. Klik Linear

4. Masukkan data produksi ke Dependent (Y) dan Selebihnya (luas lahan,Bibit,Pupuk,Obat Pembasmi,Tenaga Kerja) ke Independent (Xi)


(16)

Berikut Hasil Output dari SPSS : 1. Tabel R Square

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

OBAT PEMBASMI, TENAGA KERJA, BIBIT, LUAS LAHAN, PUPUKb

. Enter

a. Dependent Variable: PRODUKSI b. All requested variables entered.

2. Tabel

Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .059 5 .012 70.377 .000b

Residual .003 17 .000

Total .062 22

a. Dependent Variable: PRODUKSI

b. Predictors: (Constant), OBAT PEMBASMI, TENAGA KERJA, BIBIT, LUAS LAHAN, PUPUK

3. Tabel Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .259 .274 .945 .358

LUAS LAHAN .644 .206 .595 3.126 .006

BIBIT .014 .064 .044 .222 .827

PUPUK .044 .065 .172 .681 .505

TENAGA KERJA .220 .200 .187 1.099 .287

OBAT PEMBASMI .001 .073 .003 .013 .990

a. Dependent Variable: PRODUKSI

B. Interpretasi Output SPSS

1. Untuk nilai R Square = 0,954

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .977a .954 .940 .01298

a. Predictors: (Constant), OBAT PEMBASMI, TENAGA KERJA, BIBIT, LUAS LAHAN, PUPUK


(17)

“Variabel X memiliki pengaruh terhadap variabel y sebesar 95 % atau Input (Luas lahan,Bibit,pupuk,obat,tenaga kerja) mempengaruhi Output Produksi sebesar 95 %, sedangkan sisanya 5% dipengaruhi oleh faktor input lainnya selain kelima faktor input tersebut.

“R square yang didapat sebesar 0,954 artinya angka tersebut mendekati angka 1 yang menyatakan regresi yang didapat hampir sempurna.

2. Untuk Nilai Uji Signifikan sebesar 0,00

“Tingkat signifikasinya yaitu <5% yang berarti bahwa input (Luas lahan,Bibit,pupuk,obat,tenaga kerja) dapat berpengaruh secara simultan atau bekerja secara bersama-sama.

3. Untuk tabel uji T

a. Di peroleh Persamaan matematika sebagai berikut :

Ln Y = ln b0 + b1 ln x1 + b2 ln x2 + b3 ln x3 + b4 ln x4 + b5 ln x5 + ln e

= ln 0,259 + 0,644 ln x1 + 0,014 ln x2 + 0,044 ln x3 + 0,001 ln x4 +

0,220 ln x5 + ln e

Y = 1,30 X10,644 X20,014 X30,044 X40,001 X50,220 e b. Untuk menghitung Return To Sscale (RTS)

RTS = 0,644 + 0,014 + 0,044+ 0,001 + 0,220 = 0,923

Keterangan :

 RTS <1 maka skala usahanya mengalami Decreasing  RTS = 1 maka skala usahanya konstan

 RTS > 1 maka skala usahanya mengalami increasing Konklusi dari nilai RTS = 0,923 Yakni Skala usaha tengah mengalami Decreasing karena RTS < 1

C. Kesimpulan

Berdasarkan analisis Cobb-Douglas dapat disimpulkan bahwa hubungan yang terjadi antara seluruh input yang digunakan dengan output produksi memiliki hubungan simultan dan berpengaruh sebesar 95%. Namun berdasarkan skala RTS ,skala usaha produksinya tengah


(18)

mengalami Decreasing Return Scale. Yang artinya tingkat produksi tengah mengalami penurunan .

LAPORAN 5

PRAKTIKUM LAPANGAN

A. Profile Perusahaan

PT. Saung Mirwan didirikan pada tahun 1983 terletak di Ds. Sukamanah Kp. Ps. Muncang Kec. Megamendung – Bogor, Indonesia dengan ketinggian 670m diatas permukaan laut.

Pada awalnya, T. Hadinata selaku pemilik perusahaan memulai

usahanya dengan menanam melon di atas lahan terbuka. Tahun 1985 mulai dikembangkan usahanya dengan menanam bawang putih seluas 7 Ha di daerah Cipanas, Kab. Cianjur dan memperkerjakan karyawan sebanyak 100 orang. Karena banyak petani lain yang juga membudidayakan bawang putih, usaha tersebut kurang memberikan keuntungan sehingga kemudian diputuskan untuk mengembalikan usahanya di sekitar desa Sukamanah dengan mencoba usaha tanaman di dalam green house, menggunakan sistem tetes irigasi. Hasil percobaan awal yang menunjukkan hasil sangat memuaskan menjadikan T.Hadinata untuk memperbesar usaha ini dengan jenis tanaman melon, paprika, tomat, kyuuri dan shisito. Hingga tahun 1991 luas areal green house telah mencapai 1.5 Ha.

Desa Sukamanah merupakan pusat kegiatan PT. Saung Mirwan dari produksi, pengemasan, penjualan, sampai pada administrasi. Bangunan


(19)

green house mempunyai luasan sebesar 3 Ha, terdiri atas tanaman tomat cherry, shisito, kyuuri, baby kyuuri, krisan pot, mawar pot, gloxynia, kalanchoe, armenia, gardenia, cabe hias, cemara, beringin cina, dan anthurium.Untuk areal lahan terbuka dengan luas 2 Ha dibudidayakan tanaman okra, baby kailan, buncis TW, edamame,dan euchaliptus silver dolar. Sedangkan lain-lain seluas 5.5 Ha, terdiri atas bangunan kantor, gudang, sarana olah raga, tempat, ibadah, gudang pengemasan, bengkel, koperasi, asrama,dan lain lain.

 Fasilitas PT Saung Mirwan:

Sebagai salah satu upaya untuk memberikan sarana dan prasarana bagi seluruh karyawannya, PT. Saung Mirwan juga memberikan fasilitas-fasilitas tambahan untuk seluruh karyawan, disamping kewajiban sebagai sebuah perusahaan yang harus diberikan kepada karyawannya. Sarana yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan antara lain :

– Gedung untuk beribadah – Sarana asrama karyawan

– Sarana olah raga seperti lapangan tennis, tennis meja, dan mini golf – Sarana hiburan seperti, kolam pemancingan

 Visi dan Misi PT Saung Mirwan:

Visi :

 Menjadi Salah Satu Leader di Bidang Agribisnis dengan Menerapkan Teknologi Tepat Guna untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pertanian.

Misi :

 Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas Tinggi secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pasar.

 Senantiasa meningkatkan kualitas produk, kualitas sumber daya manusia dan kualitas pelayanan untuk memberikan kepuasan pelanggan.


(20)

 Mengembangkan sistem agribisnis melalui jaringan kemitraan.  Bekerjasama dengan berbagai lembaga penelitian untuk

menerapkan teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk pelaku agribisnis

B. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Perusahaan

Dalam PT Sayuran Siap Saji memiliki keterikatan dengan beberapa kelompok tani karena membeli langsung produk pertanian holtikultura dari petani. Sehingga margin yang diperoleh perusahaan dari petani sebesar 50% dari nilai jual, margin keuntungan tomat sebesar 60% dari nilai jual dan margin keuntungan untuk perusahaan sebesar 20%.

Harga beli sayuran dari kelompok tani berbeda – beda, seperti caism dengan harga Rp. 1.000,00 sampai Rp. 4.000,00, paprika dengan harga Rp. 30.000,00 sampai Rp. 40.000,00.

Biaya Variabel yang dikeluarkan oleh PT Sayuran Siap Saji sebesar 15 – 20% dari harga jual.

C. Efisiensi Teknis Sederhana Perusahaan

Dalam PT Sayuran Siap Saji ada dua produk yang dihasilkan yaitu produksi sayuran dalam bentuk utuh yang dikelola oleh PT Saung Nirwan dan produksi sayuran yang telah dipotong oleh PT Sayuran Siap Saji. Perusahaan ini memilik produk gambaran yaitu:

1. Produk yang dihasilkan PT Sayuran Siap Saji berstandar HACCP ( Hazard Analysis Cristical Control Point) yang merupakan sistem control dalam upaya mencegah terjadinya masalah dasar atas intentifikasi titik-titik kritis dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan didistribusikan.

2. Produk di PT Sayuran Siap Saji ini di olah secara bersama-sama dan mendapatkan pelayanan yang sama sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh produk tersebut.


(21)

3. Produk yang dihasilkan ialah produk pertanian yang sangat di pengaruhi oleh suhu. Suhu yang dapat memperlambat layu dan menjaga kesegaran produk. Oleh karena itu, setiap produk yang telah dipanen dan di bersihkan harus segera dimasukan ke ruang pendingin. 4. PT Sayuran Siap Saji mengelola mulai dari proses produksi hingga

pengemesan. Ada beberapa proses yang PT Sayuran Siap Saji ini lakukan, diantaranya:

a. Pada Proses On Farm, perusahaan ini memproduksi produk pertanian holtikultura untuk memenuhi kebutuhan produksinya. Pada produk pertanian, produk yang diperoleh dari tanaman yang ditanam di rumah kaca dan bahwa mereka menggunakan media daripada tanah. Sehingga hasilnya adalah produk bersih dan memiliki warna yang lebih cerah sehingga harga jual yang diperoleh akan lebih tinggi daripada produk lainnya.

b. Proses Pengolahan, produk dikenal produk-produk segar - potong merupakan produk akhir yang dihasilkan oleh proses dari bahan baku menjadi produk yang siap untuk diolah atau konsumsi yang memiliki higenitas jauh lebih baik. Akurasi dari biaya segar - pemotongan akan lebih tepat dari pada menghitung biaya dasar. c. Pengemasan Produk, dibagi menjadi produk mentah (seluruh) dan

proses produk (potong segar), semua produk yang dipasarkan di pasar ritel dan hotel pasar, restoran dan kafe. Produk yang dimaksud adalah produk sayuran segar.

5. Sebagian kegiatan pemprosesan PT Sayuran Siap Saji telah

menggunakan mesin untuk memudahkan aktifitas pengemasan dan penyimpanan. Sedangkan untuk proses pembersihan dan penyortiran perusahaan ini masih menggunakan sistem manual.

6. Jaminan kualitas produk di PT Sayuran Siap Saji berdasarkan pada spesifikasi pelanggan. Untuk produk pesanan dikirim dalam jarak jauh maka akan mendapatkan perlakuan khusus dan tergantung pada produk yang dikirim.


(22)

7. PT Sayuran Siap Saji mempunyai tabel atau daftar nama pengiriman barang beserta jumlah barang yang dikirimnya dalam waktu sebulan. Apabila produk yang diminta tidak sesuai pesanan maka PT Sayuran Siap Saji akan mengirim produk yang tersedia. Jika proses produksi mengalami kesalahan, biaya yang harus ditanggung PT Sayuran Siap Saji sangat besar

8. PT Sayuran Siap Saji tidak lagi memikirkan pelanggan untuk esok hari karena untuk kegiatan dalam waktu pertahun sudah ditentukan

pelanggannya dan terikat kontrak.

D. Kesimpulan

PT Sayuran Siap Saji merupakan cabang dari PT Saung Mirwan. Dimana PT Sayuran Siap saji memproduksi sayuran dalam bentuk yang telah dipotong menjadi beberapa bagian, sedangkan PT Saung Mirwan memproduksi sayuran dalam bentuk utuh. Perusahaan ini memiliki beberapa gambaran atas produknya yaitu: makanan harus berdasakan keamanan standar HACCP, Pengolahan dilakukan secara terpadu, Diproses dan dikemas di pabrik perusahan, terdapat mesin untuk memaksimalkan produksi namun masih memilih pemotongan manual, menjamin kualitas berdasarkan spesifikasi pelanggan, dan pengiriman yang terjadwal selama setahun.


(23)

(24)

(25)

(1)

 Mengembangkan sistem agribisnis melalui jaringan kemitraan.  Bekerjasama dengan berbagai lembaga penelitian untuk

menerapkan teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk pelaku agribisnis

B. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Perusahaan

Dalam PT Sayuran Siap Saji memiliki keterikatan dengan beberapa kelompok tani karena membeli langsung produk pertanian holtikultura dari petani. Sehingga margin yang diperoleh perusahaan dari petani sebesar 50% dari nilai jual, margin keuntungan tomat sebesar 60% dari nilai jual dan margin keuntungan untuk perusahaan sebesar 20%.

Harga beli sayuran dari kelompok tani berbeda – beda, seperti caism dengan harga Rp. 1.000,00 sampai Rp. 4.000,00, paprika dengan harga Rp. 30.000,00 sampai Rp. 40.000,00.

Biaya Variabel yang dikeluarkan oleh PT Sayuran Siap Saji sebesar 15 – 20% dari harga jual.

C. Efisiensi Teknis Sederhana Perusahaan

Dalam PT Sayuran Siap Saji ada dua produk yang dihasilkan yaitu produksi sayuran dalam bentuk utuh yang dikelola oleh PT Saung Nirwan dan produksi sayuran yang telah dipotong oleh PT Sayuran Siap Saji. Perusahaan ini memilik produk gambaran yaitu:

1. Produk yang dihasilkan PT Sayuran Siap Saji berstandar HACCP ( Hazard Analysis Cristical Control Point) yang merupakan sistem control dalam upaya mencegah terjadinya masalah dasar atas intentifikasi titik-titik kritis dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan didistribusikan.

2. Produk di PT Sayuran Siap Saji ini di olah secara bersama-sama dan mendapatkan pelayanan yang sama sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh produk tersebut.


(2)

3. Produk yang dihasilkan ialah produk pertanian yang sangat di pengaruhi oleh suhu. Suhu yang dapat memperlambat layu dan menjaga kesegaran produk. Oleh karena itu, setiap produk yang telah dipanen dan di bersihkan harus segera dimasukan ke ruang pendingin. 4. PT Sayuran Siap Saji mengelola mulai dari proses produksi hingga

pengemesan. Ada beberapa proses yang PT Sayuran Siap Saji ini lakukan, diantaranya:

a. Pada Proses On Farm, perusahaan ini memproduksi produk pertanian holtikultura untuk memenuhi kebutuhan produksinya. Pada produk pertanian, produk yang diperoleh dari tanaman yang ditanam di rumah kaca dan bahwa mereka menggunakan media daripada tanah. Sehingga hasilnya adalah produk bersih dan memiliki warna yang lebih cerah sehingga harga jual yang diperoleh akan lebih tinggi daripada produk lainnya.

b. Proses Pengolahan, produk dikenal produk-produk segar - potong merupakan produk akhir yang dihasilkan oleh proses dari bahan baku menjadi produk yang siap untuk diolah atau konsumsi yang memiliki higenitas jauh lebih baik. Akurasi dari biaya segar - pemotongan akan lebih tepat dari pada menghitung biaya dasar. c. Pengemasan Produk, dibagi menjadi produk mentah (seluruh) dan

proses produk (potong segar), semua produk yang dipasarkan di pasar ritel dan hotel pasar, restoran dan kafe. Produk yang dimaksud adalah produk sayuran segar.

5. Sebagian kegiatan pemprosesan PT Sayuran Siap Saji telah

menggunakan mesin untuk memudahkan aktifitas pengemasan dan penyimpanan. Sedangkan untuk proses pembersihan dan penyortiran perusahaan ini masih menggunakan sistem manual.

6. Jaminan kualitas produk di PT Sayuran Siap Saji berdasarkan pada spesifikasi pelanggan. Untuk produk pesanan dikirim dalam jarak jauh maka akan mendapatkan perlakuan khusus dan tergantung pada produk yang dikirim.


(3)

7. PT Sayuran Siap Saji mempunyai tabel atau daftar nama pengiriman barang beserta jumlah barang yang dikirimnya dalam waktu sebulan. Apabila produk yang diminta tidak sesuai pesanan maka PT Sayuran Siap Saji akan mengirim produk yang tersedia. Jika proses produksi mengalami kesalahan, biaya yang harus ditanggung PT Sayuran Siap Saji sangat besar

8. PT Sayuran Siap Saji tidak lagi memikirkan pelanggan untuk esok hari karena untuk kegiatan dalam waktu pertahun sudah ditentukan

pelanggannya dan terikat kontrak.

D. Kesimpulan

PT Sayuran Siap Saji merupakan cabang dari PT Saung Mirwan. Dimana PT Sayuran Siap saji memproduksi sayuran dalam bentuk yang telah dipotong menjadi beberapa bagian, sedangkan PT Saung Mirwan memproduksi sayuran dalam bentuk utuh. Perusahaan ini memiliki beberapa gambaran atas produknya yaitu: makanan harus berdasakan keamanan standar HACCP, Pengolahan dilakukan secara terpadu, Diproses dan dikemas di pabrik perusahan, terdapat mesin untuk memaksimalkan produksi namun masih memilih pemotongan manual, menjamin kualitas berdasarkan spesifikasi pelanggan, dan pengiriman yang terjadwal selama setahun.


(4)

(5)

(6)