HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Kedudukan Pengarang dalam Sastra Indonesia

Novel Bumi Cinta ditulis oleh pengarang yang cerdas dan religius, Habiburrahman El Shirazy yang dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah. Semasa di SLTA pernah menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994). Keseriusan minat terhadap sastra telah mengantarnya mengikuti beberapa lomba dan mendapatkan penghargaan atas kemampuan dan karyanya yaitu pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi religius tingkat SLTA se- Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006. Dari novelnya yang berjudul “Ayat-ayat Cinta” dia sudah memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar,

sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta sudah dia kantongi.

Habiburrahman El Shirazy tidak hanya dikenal sebagai penyair, tapi juga novelis yang produktif. Novelis kelahiran Semarang, 30 September 1976 sangat gemar menulis. Banyak novel yang telah ditulisnya yang di antaranya novel Ayat Ayat Cinta , Ketika Cinta Bertasbih dan Bumi Cinta yang laris dan banyak dibaca oleh masyarakat. Sebagai seorang pengarang, ekspresi dan konsistensi karya- karya Habiburrahman El Shirazy terpublikasi melalui berbagai karya sastra. Karyanya banyak berbicara mengenai kereligiusan seseorang dengan segala aspek yang melingkupinya termasuk juga makna religius karya-karyanya yang memang

commit to user

Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ini. Melalui karya-karyanya, Habiburrahman ingin menjadikan novel-novel

yang ia buat sebagai sarana dalam membumikan ayat-ayat suci Al-Quran, sehingga Al-Quran bisa benar-benar hidup dan menjadi pedoman hidup yang bisa dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam benaknya, tokoh utama dalam novelnya dijadikan sebagai “Al-Quran berjalan” atau “Al-Quran hidup”. Namanya melambung setelah novel Ayat Ayat Cinta (2004) diangkat ke layar lebar oleh sutradara Hanung Bramantyo. Novel Bumi Cinta merupakan sebuah novel yang diciptakan dari hasil tadabburnya atas firman Allah dalam QS. Al Anfal: 45-47. Habiburrahaman El Shirazy merupakan salah satu pengarang Indonesia yang karya-karyanya banyak mengusung tentang kereligiusan tokohnya. Dan menjadikan setiap tokohnya sebagai seseorang yang beriman kepada Tuhannya, sehingga karya-karyanya banyak dijadikan inspirasi bagi masyarakat di Indonesia.

Habiburrahman El Shirazy adalah fenomena multitalent Indonesia. Kang Abik, demikian ia akrab disapa penggemarnya, dinobatkan sebagai Novelis No.1 Indonesia oleh INSANI UNDIP (Universitas Diponegoro), dan dijuluki Si Tangan Emas oleh majalah MATABACA (edisi Juni 2007) lantaran karya-karyanya yang selalu meledak di pasaran dan terus diburu para pembaca dan penggemar setianya. Sebagai sosok “fenomena multitalent”, selain dikenal sebagai novelis, Kang Abik

juga dikenal sebagai dai, penyair, sastrawan, budayawan, dan sutradara sekaligus. Dalam kapasitasnya yang serba multitalent itulah, tak jarang ia diundang untuk berbicara di forum-forum nasional maupun internasional.

2. Karya yang Telah Dihasilkan Pengarang

Habiburrahman El Shirazy dalam banyak karyanya novel-novelnya yang salah satunya novel Ayat Ayat Cinta yang lebih dari dua tahun bertengger di daftar Megabest-seller Asia. Novel tersebut menyampaikan betapa pentingnya cinta dikembalikan kepada fitrahnya yang suci. Yaitu cinta yang dibangun atas landasan iman dan takwa. Sebab, cinta seperti itulah yang akan terus dibawa hingga ke akhirat kelak. Dan sosok Fahri adalah medium yang digunakan untuk

commit to user

Sebagai mahasiswa yang merantau di Negara orang dengan adat, kultur, dan kebiasaan yang berbeda maka dengan kembali kepada iman dan takwa kepada Allahlah ia akan sanggup menjalani semuanya.

Habiburrahman juga banyak menulis novel-novel yang bagus dan inspiratif. Beberapa karya populer yang telah terbit antara lain, Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005), Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004), Di atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Bertasbih (Republika-Basmala, 2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007) dan Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007). Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Bulan Madu di Yerussalem, dan Dari Sujud ke Sujud (kelanjutan dari Ketika Cinta Bertasbih).

Habiburrahman El Shirazy juga telah meraih prestasi seperti pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994).

Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994). Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja. Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006. Dari novelnya yang berjudul "Ayat-ayat Cinta" dia sudah memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta sudah dia kantongi.

commit to user

kesehariannya lebih banyak digunakan untuk memenuhi undangan mengisi seminar dan ceramah, di samping juga menulis novel yang menjadi pekerjaan utamanya dan sesekali menulis skenario sinetron untuk Sinemart (sebuah rumah produksi yang menaungi karya-karyanya di dunia perfilman dan persinetronan).

commit to user

1. Analisis Struktural Novel Bumi Cinta

Pada novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ini pembaca disuguhkan berbagai macam cerita. Mulai dari cerita keseharian Ayyas selama di Moskaw, cerita cinta, dari yang masuk akal sampai yang tidak masuk akal, sehingga membuat pembaca selalu ingin mengetahui bagaimana akhir ceritanya. Tokoh utama dalam novel ini sangat kuat penggambarannya. Dalam penceritaan novel Bumi Cinta ini dapat diambil keterkaitan antara tema, tokoh, alur, latar, bahasa, amanat dan sudut pandang yang membentuk keterpaduan isi cerita dalam novel. Alasan pemilihan tema, tokoh, alur, latar, bahasa, amanat dan sudut pandang untuk dianalisis pada novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah bahwa pada novel ini penggambaran pada setiap tokoh dan isi dari novel ini memiliki sebuah kehidupan yang begitu luar biasa.

a. Tema

Tema adalah suatu gagasan atau ide yang mengilhami karya sastra. Secara garis besar tema dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah masalah hakiki manusia yaitu percintaan. Percintaan yang disampaikan bukan hanya cinta kepada sesama manusia tetapi juga cinta seseorang dengan Tuhan dan Rasul-Nya yang ditunjukkan dengan keimanan kepada Tuhan, dan sebaliknya cinta Tuhan kepada umat-Nya yang ditunjukkan dengan cobaan kepada hambanya serta petunjuk hidup berupa Al-Quran dan Sunnah Rasul. Novel Bumi Cinta, Habiburrahman El Shirazy menampilkan keteguhan iman tokoh-tokohnya dalam mengahadapi setiap cobaan kehidupan dan cobaan tentang kisah percintaan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

commit to user

“Ia merasa tidak punya benteng dan senjata apapun untuk menjaga imannya, kecuali berdoa memohon kepada Allah, agar iman yang ada di dalam hatinya tidak tercabut dalam kondisi apa pun. Hanya Allahlah yang bisa menjaga imannya. Hanya Allahlah yang bisa menyelamatkannya dari segala fitnah dan tipu daya setan. Tak ada yang lebih dahsyat dari rukuk dan sujud kepada Allah Yang Maha Kuasa. Dan mohonlah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat. Dan shalat itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (QS. Al-Baqarah:

45).” (Bumi Cinta: 40)

“Dengan melanggengkan zikir sebagai pembuka kegiatan harian ia berharap, Allah senantiasa menjaga jiwa, raga, akal, dan akhlaknya. Ia ingin selalu berasama Allah, ingin selalu mengingat Allah dan diingat Allah. Itulah kenapa setiap pagi ia tidak boleh melupakan empat hal tersebut, shalat, membaca Al-Quran, zikir dan membaca buku yang ditulis orang- orang saleh. “jika pagi datang, orang yang lalai akan berfikir apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan orang yang berakal

akan berfikir apa yang akan dilakukan Allah kepadanya.” Kata-kata Ibnu Athaillah itu sedemikian kuat tertanam dalam hatinya. (Bumi Cinta: 58)

“Ia merasa harus semakin merapat kepada Allah. Tak ada yang benar- benar mampu menyelamatkan imannya kecuali Allah. Moskwa bukan Madinah. Jika di Madinah aroma kesucian orang-orang saleh begitu terasa, di Moskwa yang ia rasakan adalah aroma perempuan cantik Rusia

seperti Yelena dan Anastasia Palazzo yang mengusik ketenangan jiwa.” (Bumi Cinta: 94)

….Imam Hasan berpesan pada Ayyas, “Bertakwalah kepada Allah selama di Moskwa ini, Saudaraku. Berhati-hatilah ujian imannya di sini

tidak ringan. Ini adalah Negara paling bebas di dunia. Kebebasan di

commit to user

dibandingkan dengan Rusia ini…. (Bumi Cinta: 113)

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa tema utama novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah cinta kepada Tuhan dan Rasul- Nya. Bahwa dalam Islam cinta yang sejati hanyalah cinta kepada Tuhan dan Rasulnya, bukan cinta sesama manusia.

Selain itu, terdapat sub tema lain, yaitu tentang nilai religius. Religius di sini merupakan landasan ilmu Islam yang berpijak pada keyakinan akan adanya Tuhan baik dilihat dari segi manapun. Semua yang dilakukan atau diperbuat adalah atas dasar adanya keyakinan akan kebesaran Tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta ini dan segala isinya. Di dalam novel Bumi Cinta ini terdapat banyak nilai-nilai religius yang disampaikan atau pesan- pesan moral dalam lingkup agama islam. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

...Sifatnya hampir sama, ramah dan murah hati. Ia bahkan merasa banyak belajar keikhalasan dan ketulusan dengan Mbok Jum. Saking ikhlasnya Mbok Jum lebih rela rugi daripada membuat orang lain tidak nyaman hatinya. (Bumi Cinta: 75)

“Ya. Di dalam Islam diajarkan, bahwa menyelamatkan satu nyawa anak manusia itu sama saja dengan menyelamatkan nyawa seluruh umat manusia. Allahlah sendiri yang mengatakan hal itu di dalam kitab suci umat islam, yaitu Al-Quran. (Bumi Cinta: 227)

“Dalam pandangan agama saya, maaf, orang seperti Doktor justru termasuk menyekutukan Allah, termasuk orang yang menghina Allah.

Dalam ajaran yang saya yakini, tuhan itu hanya satu yaitu Allah. Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Tuhan yang menciptakan manusia. Dialah tempat bergantung sesungguhnya. Dia tidak memiliki anak dan tidak diperanakkan. Dan

commit to user

kasian kepada saya, saya pun memiliki perasaan yang sama, saya merasa kasian kepada Doktor. (Bumi Cinta: 448)

“Islam memiliki solusi untuk masalahmu itu. Lelaki memang fitrahnya memerlukan perempuan dan sebaliknya. Dua makhluk Allah lain jenis itu memang diciptakan untuk bertemu dan hidup bersama dalam kasih sayang. Jalan paling suci bertemunya lelaki dan perempuan adalah

dengan menikah… (Bumi Cinta: 485)

“Maka kepada siapapun yang merasa pernah melakukan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, juga kepada diri saya sendiri, saya wasiatkan untuk segera bertobat dengan sebenar-benar tobat. Dengan tobat dan kembali kepada Allah sepenuh jiwa dan raga, kita berharap Allah senantiasa menyelimuti kita dengan selimut rahmat dan kasih sayang- Nya. Amin. ” (Bumi Cinta: 499)

….Bagi orang yang saling cinta-mencintai tidak ada yang lebih indah dari pernikahan suci di jalan yang diridhai Illahi. Demikian Rasulullah pernah menjelaskan dalam sebuha hadisnya. Pernikahan adalah jalan paling indah untuk ditempuh bagi lelaki dan perempuan yang saling mencintai. Itu adalah yang ditempuh oleh para Rasul dan para shalihin yang suci. (Bumi Cinta: 508)

b. Penokohan

Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy mempunyai banyak tokoh dalam berperan. Tokoh-tokoh tersebut antara lain adalah Muhammad Ayyas, Yelena, Linor/ Sofia, Anastasia Palazzo, Devid, Profesor Abraham Tomskii, Pak Joko Santoso, supir taksi, Bibi Margareta, Imam Hasan Sadulayev, Pak Akmal, Kiai Lukman, Aminet, Sergei Godotov, Bibi Parlova, Boris Melnikov, Dokter Tatiana, Bibi Krupina, Madame Ekaterina, Olga

commit to user

Fatheya, Omarov, Alyev, Shamil, Sarah, Tuan Yunus, Madame Yasmin, Bapak Duta Besar, dan Ibu setengah baya.

Tokoh dan penokohan menurut kadar keutamaan tokoh-tokohnya dapat dikategorikan yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Namun di sini hanya akan mendeskripsikan tokoh yang memiliki peran penting dalam cerita yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan yang mempunyai peran penting dalam jalannya cerita.

1) Muhammad Ayyas Berdasarkan keutamaan tokohnya Muhammad Ayyas merupakan tokoh utama yang protagonis. Dari fisik Muhammad Ayyas adalah sosok yang berbadan kurus:

“Yas, kamu membuat aku pangling. Sudah Sembilan tahun kita tidak bertemu. Kamu sekarang jauh lebih gagah dan lebih ganteng dari Ayyas

saat SMP dulu,” kata pemuda berkaca mata. (Bumi Cinta: 11)

Bel berbunyi lagi. Yelena yakin kali ini pasti Ayyas. Tak lama kemudian pintu terbuka. Dan benar, Ayyas. Ayyas Nampak menggil kedinginan. Pemuda bertubuh agak kurus itu melepas sepatunya lalu masuk ke ruang tamu. Ia kaget bukan main ketika melihat Yelena duduk di ruang tamu dengan pakaian yang tidak genap menutup aurat. Ia langsung menundukkan pandangannya. Ia merasa ruangan itu penuh sesak oleh setan bertepuk tangan menyambutnya. (Bumi Cinta: 90)

Kalau ia tertarik pada Ayyas, apa menariknya pemuda kurus itu? (Bumi Cinta: 136)

Sosok Muhammad Ayyas adalah seorang yang religius, dia takut dengan Allah dan juga sangat mencintai Al-Quran. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

commit to user

sudah benar-benar bugar. Selesai shalat Subuh, seperti biasa, ia membaca Al-Quran, zikir ma‟tsurat pagi, dan membaca kitab Mudzakarat fi Manazil Ash-Shiddiqin wa Ar-Rabbaniyyin , yang merupakan penjelas dari kalimat-kalimat penuh cahaya dari Ibnu Athaillah As Sakandary. Ia merasa shalat, membaca Al-Quran, zikir dan membaca buku adalah nutrisi jiwanya yang harus ia jaga betul-betul. Ia tidak mau sedikitpun meninggalkan kebiasaannya wiridan dan berzikir kepada Allah. Ia ingat betul kata- kata Ibnu Athaillah, “Tidak ada yang meninggalkan wirid kecuali orang bodoh.” (Bumi Cinta: 58)

Waktu shalat Zuhur hamper habis dan Ayyas belum juga menemukan tempat untuk shalat. Ia tahu, mencari masjid di Moskwa tidak semudah mencari masjid di Jakarta atau New Delhi India. Dari data yang ia punya, hanya ada lima masjid di Moskwa, yang kalau ia mengejar untuk shalat di salah satunya, maka waktu shalat Zuhur sudah habis. Akhirnya ia nekat, ia masuk stasiun Universitet dan mencari sudut untuk bisa sujud kepada Allah Azza Wa Jalla. (Bumi Cinta: 84)

Pagi itu Ayyas shalat Subuh pukul sembilan. Hal yang belum pernah terjadi selama hidupnya. Baru pagi itu ia kebobolan. Ia merasa shalat dan ibadahnya selama ini seolah tidak ada maknanya. Ia benar-benar menyesal sampai relung hati paling dalam. (Bumi Cinta: 188)

Ayyas terus membaca Al-Quran. Salju tidak turun, tapi udara di luar sangat dingin. Ayyas menyatu bersama ayat-ayat yang ia baca. Di tengah usahanya untuk terus menyatu dengan isi ayat yang ia baca, telinga mendengar pintu kamarnya diketuk lirih. Ia tetap membaca dengan suara lirih, pintu pintu kamarnya kembali diketuk, kali ini agak keras dan suara seorang perempuan memanggil namanya. Itu suara Linor. Ia bertanya dalam hati... (Bumi Cinta: 220-221)

commit to user

tinggal seperempat jam saja. Jika tidak cepat-cepat ia bisa kehilangan waktu yang penuh barakah itu. Tadi malam, ia akhirnya baru bisa tidur menjelang pukul tiga dini hari. Ia merasa Allah menolongnya dengan tetap bisa bangun dan masih bisa mengerjakan shalat Subuh tepat pada waktunya, meskipun kali ini tidak di awal waktu. Usai shalat Subuh, ia membaca Al-Quran, zikir pagi, dan kali ini membaca kitab kecil tipis

berjudul “Nahwal Ma‟aali” yang ditulis dengan bahasa yang indah oleh Syaikh Muhammad Ahm ad Al Rasyid… (Bumi Cinta: 324)

Di Moskwa Ayyas juga dikenal sebagai mahasiswa yang sedang melakukan penelitian untuk Tesisnya secara langsung. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan sebagai berikut:

“Tidak. Hanya penelitian untuk tesis magisterku. Aku harus menemui salah seorang Profesor sejarah di Universitas Moskwa .” (Bumi Cinta: 53)

“Bagus. Profesor Najmuddin sudah banyak cerita tentang kamu. Jadi kamu sedang nulis tentang Sejarah Islam di Rusia, fokus pada kehidupan Umat Islam di Rusia di Masa Pemerinta han Stalin?” (Bumi Cinta: 77)

“Jadi kau akan menulis tesis tentang sejarah modern. Kau mau menulis tesis tentang Sejarah Islam di Rusia atau dulunya Uni Soviet, fokus pada Kehidupan Umat Islam Rusia di Masa Pemerintahan Stalin. Benar?” Tanya Anastasia Palazzo setelah Ayyas duduk. (Bumi Cinta: 102)

“Sejarah Islam Modern terlalu luas, Rusia Modern juga luas. Saya ingin lebih spesifik, yaitu kajian Sejarah Islam Modern di Rusia Modern.” (Bumi Cinta: 102)

commit to user

“Terus sekarang sedang menyelesaikan master bidang sejarah. Kamu ke Moskwa ini dalam rangka penelitian untuk tesismu?” “Benar, Imam.” “Tentang apa?” “Sejarah Islam di Rusia, fokus pada Kehidupan Umat Islam Rusia di Masa Pemerintahan Stalin?” (Bumi Cinta: 109)

Ayyas juga sosok yang berpendidikan baik dalam sekolahnya maupun dalam keseharinnya di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Jadi setelah lulus SMP itu kamu ke pesantren ya Yas?” Tanya Devid. Ia samasekali tidak menggubris umpatan sopir Rusia itu.

“Iya. Ke Pasuruan. Kelas tiga Aliyah aku pindah ke Pesantren Kajoran Magelang yang diasuh Kiai Lukman Hakim.” “Terus, begitu lulus kamu langsung ke Saudi?” “Tidak.” “Lho katanya kuliah di Madinah.” “Iya setelah lulus pesantren aku sempat kuliah di IAIN Jakarta, sambil memasukkan berkas ke Madinah. Coba-coba saja. E, ternyata diterima.

Jadi ya sempat di Jakarta satu tahun.” (Bumi Cinta: 16)

“Oh ya Yas, kau belum cerita bagaimana bisa kuliah di Madinah? Bagaimana si bandit kecil itu bisa kuliah di Madinah?!” “Awalnya kan, ada seorang ulama dari Saudi yang dibawa oleh dosenku ke Grabag, Magelang. Dosenku itu aslinya Grabag, Magelang. Orangtuanya punya pesantren kecil di sana. Lha aku diminta untuk menemani. Alhamdulillah, selama di pesantren kan setiap pakai bahasa Arab, jadi aku cukup lancar berkomunikasi dengan ulama itu. Suatu pagi, aku dipanggil sama ulama itu, diajak ngobrol.ia bicara banyak hal, ini dan itu, dalam bahasa Arab. Aku jawab santai saja. Di akhir ngobrol itu dia memberi formulir untuk aku isi. Ternyata formulir pendaftaran

commit to user

Madinah. Ya berarti kan coba-coba. Ya aku isi saja, aku coba. Terus formulir dibawa sama ulama itu. Dan tahun berikutnya aku dapat panggilan. Aku diterima. Ternyata ulama itu seorang dosen di sana.

Begitu ceritanya.” (Bumi Cinta: 20-21)

Ayyas juga mempunyai keteguhan hati atau pendirian yang kuat pada ajaran agamanya, walaupun banyak yang meremehkan imannya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Kau tahu Yas, sopir tua ini menawari kita cewek Rusia?” kata Devid pada Ayyas.

“Ya aku tahu .” “Kau mau?” “Gila kau Dev! Itu zina! Haram!” (Bumi Cinta: 25)

“Kau boleh mengatakan apa saja, sesukamu.tuhan tetap ada. Meskipun seluruh penduduk bumi ini mengatakan dan mempercayai Tuhan tidak

ada, tetap saja Tuhan itu ada. Tuhan sudah ada sebelum alam semesta, termasuk dunia seisinya dan manusia ada. Sebab Tuhan itu termasuk kebenaran ponsulat.” (Bumi Cinta: 52)

“Kalau Tuhan berkehendak apa pun bisa terjadi!” Sahut Ayyas. “Ini bukan kehendak Tuhan, ini keajaiban alam.” Sanggah Yelena

dengan mata tetap berbinar. “Segala keajaiban itu terjadi karena kehendak Tuhan.” (Bumi Cinta: 62)

“Bagiku agama yang aku yakini adalah sumber utama kesehatan otak, jiwa dan batinku. Agama bukan racun. Justru agama yang benar adalah

penawar segala racun yang mengotori otak dan jiwa manusia. Kita cukupkan sampai di sini dulu Yelena. Biarlah sejarah yang menilai

pendapat siapa yang benar di antara kita.” Jawab Ayyas sebelum

commit to user

sementara Yelena menuju Lyublino. (Bumi Cinta: 100)

“Mungkin lebih baik saya berkorban materi. Menyewa tempat lain yang lebih aman, daripada iman dan Islam saya berantakan karena tidak kuat

menghadapi ujian perempuan.” Kata Ayyas tegas. (Bumi Cinta: 142)

“Saya pun sangat meyakini ajaran agama yang saya peluk. Saya akan mempertaruhkan apa saja yang saya miliki untuk mempertahankan keyakinan saya, termasuk nyawa saya. Sungguh saya rela kalau sampai saya harus kehilangan nyawa saya demi mempertahankan keyakinan Tauhid yang ada di hati saya. Karena itu sebaiknya kita saling menghormati. Bagimu agamamu dan b agiku agamaku.” (Bumi Cinta: 448)

Ayyas juga merupakan sosok yang pandai dan cerdas dalam kesehariannya. Dan Ayyas juga suka membaca buku-buku pengetahuan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Apa itu kebenaran ponsulat, aku tidak mengerti?” Tanya Yalena penuh penasaran.

“Menurut Immanuel Kant, kebenaran adanya Tuhan adalah kebenaran ponsulat. Yaitu kebenaran

tertinggi dalam tingkatan kebenaran. Kebenaran tak terbantahkan. Kebenaran yang berada di luar jangkauan indera, akal dan ilmu pengetahuan. Itulah yang disebut ponsulat, yaitu dalil teoretis yang berada di luar jangkauan pembuktian teoretis. Ah Yelena, kau ini mau mengajak aku makan atau mau diskusi. Kalau mau diskusi boleh saja, tapi sebaiknya kita cari waktu yang lebih tepat. Jujur saya perlu

istirahat.” Jawab Ayyas serius, dengan mimic muka yang serius pula. (Bumi Cinta: 52)

commit to user

dalam abjad latin. Orang tidak tahu cara membacanya pasti bingung dan mudah tersesat. Ayyas sudah belajar cukup banyak bahasa Rusia sejak kuliah di Madinah, membaca abjad Cyrilic biasa ia atasi. Tapi dengan adanya Yelena perjalanan lebih lancar, dan rasa gugupnya sebagai orang asing yang pertama kali ke Moskaw sedikit hilang. (Bumi Cinta: 67)

Ayyas mengambil buku berjudul Seeing Islam as Other Saw It. Ia duduk di sofa. Ia mulai membaca buku pertama. Beberapa halaman ia baca cukup menarik. Buku itu menjelaskan mengenai pandangan orang-orang non Muslim terhadap Islam awal. Menjelaskan pandangan bangsa- bangsa yang ditaklukkan oleh Islam. Ada yang suka, ada yang tidak suka. Ada yang sangat memusuhi dan ada yang biasa-biasa saja. Yang jelas buku itu ditulis bukan oleh orang Islam. Tetapi Ayyas merasa ada baiknya membaca buku itu, untuk mengetahui apa pandangan penulisnya terhadap agama yang dipeluknya dan dipeluk oleh kebanyakan orang Indonesia. (Bumi Cinta: 71-72)

“Hari ini aku jadi pembicara seminar di Fakultas Kedokteran MGU. Bagaimana kalau sekali-kali kalian ikut seminar. Ini seminarnya agak

menarik, temanya, „Tuhan Bagi Manusia di Era Modern.‟ Ya paling tidak melihat aku jadi pembicara berdampingan dengan para doktor dan

professor. Bagaimana?” (Bumi Cinta: 292)

“Seandainya saya diberi waktu satu hari penuh untuk memaparkan bukti ilmiah keaslian Al-Quran sebagai firman Tuhan, pastilah satu hari penuh itu tidak akan cukup. Ratusan ribu buku telah menulis bukti ilmiah itu. Setiap saat para ilmuwan telah menemukan bukti baru yang ilmiah tentang kemukjizatan Al-Quran.

“Baiklah, di waktu yang singkat ini, akan saya gunakan bercerita singkat tentang bukti keaslian Al-Quran sebagai firman Tuhan. Bukti ilmiah

commit to user

tentang tiga ilmuwan terkemuka di zamannya yang telah membuktikan Al-Quran sebagai kalam Tuhan yang tidak terbantahkan. (Bumi Cinta: 433)

Ayyas merupakan sosok yang baik dan bisa dipercaya membantu dalam memberikan solusi setiap masalah orang lain dan juga membantu dalam segala hal yang meurutnya itu baik untuk dirinya dan ajaran agamanya (Islam). Baik saat memberikan saran dan pendapatnya. Dan Ayyas pun sangat dipercaya oleh orang disekitarnya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Ayyas membantu Anastasia dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dan Anastasia sangat percaya pada Ayyas: “Aku sendiri tidak tahu kenapa aku harus memilihmu untuk mendengarkan ceritaku. Yang jelas aku sangat percaya padamu. Bahwa kamu bisa menjaga apa yang harus dijaga. Dan aku percaya kamu bisa memberi pendapat, jika merasa kamu perlu memberi pendapat.” (Bumi

Cinta: 280)

“Menurutku masalah Doktor sangat remeh, bukan masalah besar?” “Masalah yang remeh? Apa maksudmu?” “Doktor hanya perlu menikah segera dengan lelaki yang Doktor pilih, maka masalah Doktor selesai. Ibunda Doktor tidak akan meminta hal yang macam-macam dan si Boris Melnikov dan keluarganya juga tidak akan macam-macam. Ibunda Doktor meminta Doktor menikah dengan A atau B atau C, itu karena melihat Doktor tidak juga menikah, dan belum

memiliki pilihan yang jelas. Itu masalahnya.” (Bumi Cinta: 281)

Ayyas membantu Yelena dalam memecahkan masalah dan memberikan pendapatnya:

“Terkadang hidup dengan suasana baru adalah pilihan yang baik.

commit to user

baru, di tempat yang samasekali baru. Carilah tempat baru yang paling aman di Rusia ini. Ini pendapatku.” Ayyas memberi masukin. (Bumi

Cinta: 285)

Ayyas juga membantu Devid dalam memecahkan masalah dan memberikan pendapatnya atau saran untuk Devid:

“Saat segala keinginan nafsu aku penuhi, jiwaku merasa semakin kering. Aku harus bagaimana Yas?” Keluh Devid. “Kau bukan orang bodoh Dev. Kau tahu apa yang harus kau lakukan.

Kau juga apa yang menjadi sebab tenteramnya jiwamu. Apa aku harus menceramahimu? Tanyakan pada nuranimu paling dalam, kau akan mendapatkan jawaban dari kebutuhan jiwamu sekarang.” (Bumi Cinta:

481)

“Tinggalah di sini sementara waktu selama kau merasa perlu. Kau tidak perlu belajar. Kau dulu pernah belajar membaca Al-Quran dan shalat.

Kau hanya perlu membuka kembali ingatanmu yang tertutupioleh kerak- kerak nafsumu. Begitu ingatanmu akan shalat itu akan terbuka, kau akan bisa melakukannya. Sambil berusaha membuka ingatanmu perlahan- lahan, kau akan belajar mengucapkan kalimat syahadat. Kau harus menghafalnya, mengakrabinya, menghayatinya, dan menjadikannya bagian dari aliran darahmu. Itu jika kau ingin hidup bahagia seperti kakekmu.” “Baiklah aku ikuti saranmu. Aku sudah benar-benar bosan dengan cara hidupku yang serba bebas. Aku ingin hidup yang membahagiakan jiwa.”

(Bumi Cinta: 483)

…Devid mengatakan apa yang dirasakannya kepada Ayyas. Tak ada yang ditutupi-tutupi. Devid perlu solusi.

“Islam memiliki solusi untuk masalahmu itu. Lelaki memang fitrahnya

commit to user

itu memang diciptakan untuk bertemu dan hidup bersama dalam kasih sayang. Jalan paling suci bertemunya lelaki dan perempuan adalah dengan menikah. Maka menikahlah Dev, dan kau akan mendapatkan yang lebih membahagiakan daripada hidup dengan perempuan tidak

halal.” (Bumi Cinta: 485)

Ayyas yang pernah membantu Dokter Tatiana pada saat di India: “O, jiwa menolong Anda mengagumkan. Di India kau menyelamatkan

putriku. Dan kini kau membawa perempuan tak berdaya yang hampir mati ke rumah sakit. Tapi kau harus hati-hati kalau mau menolong seseorang. Jangan sampai kau tulus menolong tapi justru kecelakaan yang kau hadapi. Saya tidak tahu seperti apa nanti polisi akan menangani kasus perempuan tak berdaya ini. Semoga kau tidak kena getah yang mencelakakan kamu.” (Bumi Cinta: 184)

Ayyas juga seorang yang memiliki keahlian lain selain belajar dan membaca buku. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Ayyas yang bisa mandiri dalam memasak: “Wow, kau bisa masak ya? Wah bikin omelet ya? Aku minta dibuatkan

juga kalau boleh.” Sapa Yelena sambil menggerak-gerakan tangannya memutar ke kanan dan ke kiri. (Bumi Cinta: 59)

Ayyas sudah selesai membuat telur dadar yang pertama. Ia langsung membuat yang kedua. Tangannya nampak cukup terampil. Ia sudah biasa membuat telur dadar sejak masih SMP. Dan selama kuliah di Madinah dan kuliah S2 di India ia sering masak sendiri. Meskipun hasilnya tidak istimewa, ia cukup menguasai resep membuat beberapa jenis makanan. (Bumi Cinta: 60)

commit to user

“Dari gerakan tanganmu, kau seperti koki yang sudah cukup professional. Seperti koki di restoran China.” Puji Yelena. “Ah cuma bikin omelet, apa susahnya. Semua orang juga bisa.” (Bumi

Cinta: 60)

Ayyas yang juga bisa beladiri demi menjaga keamanan dirinya: Bule Rusia itu mengatupkan rahangnya, giginya bergemeretak, matanya semakin memerah. Amarahnya tidak tertahan lagi. Ia langsung menyarangkan pukulan ke rahang Ayyas. Ia ingin menghajar Ayyas sejadi-jadinya. Tapi ia terlalu menganggap enteng Ayyas. Pemuda Indonesia yang pernah belajar karate selama enam tahun sejak dari SMP itu dengan mudah mengelak, bahkan langsung menyarangkan pukulan ke ulu hati bule itu. Bule itu terhuyung ke belakang. Ayyas maju satu langkah. Pandangannya berputar menyapu seluruh ruangan dengan cepat. Pertarungan tak terelakkan. Ia langsung mempelajari medan perang, sebab ia harus menang. Kebenaran harus ditegakkan. Kekejian harus disingkirkan. (Bumi Cinta: 116)

Ayyas berusaha menghindari dengan pundak kiri terasa sakit. Ayyas terdesak. Akhirnya ia merasa tidak bisa tidak, ia harus menggabung karate dengan ilmu bela diri Thifan Po Khan. Ayyas merasa pundak kirinya semakin nyeri, ia bisa tumbang jika tidak segera menyudahi Sergei. Maka begitu ada kesempatan terbuka ia menyarangkan pukulan tenaga dalam andalan Thifan Po Khan yang ia kuasai. Pukulan itu tepat mengenai dada kiri Sergei. Seketika Sergei mengerang dengan darah muncrat dari mulutnya. Sergei terhuyung ke belakang dan merasakan rasa sakit luar biasa. Ia merasa tidak kuat lagi melawan Ayyas. Sergei ambruk menggelosor bersandar sofa. Ia pasrah pada apa yang akan dilakukan Ayyas padanya. (Bumi Cinta: 119)

commit to user

kutipan sebagai berikut: Ayyas hanya diam. Ia hanya mengerti sebagian saja dari isi pembicaraan itu. Yang jelas ia tahu, sopir tua itu menawarkan gadis cantik untuk mereka berdua. Seketika ia merasa, ujian yang akan dihadapinya di Moskwa tidaklah ringan. Selama ini ia bisa lurus-lurus saja karena berada di lingkungan yang lurus. Sekarang, di tengah lingkungan yang sangat jauh dari keyakinan dan norma yang dijunjungnya ia merasa akan menemukan ujian iman yang sesungguhnya. (Bumi Cinta: 25)

Devid bergegas keluar. Ayyas menutup pintu kamarnya, menyalakan lampu kamar mandi, dan mengambil air wudhu. Ia langsung shalat menghadap selatan. Ia merasa bahwa ujian imannya di Moskwa ini akan berat. Ia akan tinggal di Moskwa beberapa bulan, tidak sehari dua hari. Dan dua tetangganya adalah perempuan muda Rusia yang ia rasa tidak akan sama cara hidupnya dengan kebanyakan perempuan di dunia Timur. Ia kini berada di jantung kota Moskwa yang terkenal sebagai salah satu surga kehidupan bebas di dunia. Seluruh dunia maklum bahwa pengakses situs porno terbesar dunia adalah Rusia, dan Moskwa ibu kotanya. (Bumi Cinta: 39)

Ayyas adalah seseorang yang mudah terharu dan menitikkan air matanya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Azan berkumandang. Panggilan cinta dari Allah. Begitu sejuk, begitu merdu. Ayyas meneteskan air mata. Setelah berhari-haru di Moskwa, baru kali ini ia mendengar suara azan. Dan baru kali ini ia akan shalat berjamaah di masjid. (Bumi Cinta: 108)

Ayyas menangis memohon kepada Allah agar tidak diuji dengan ujian yang ia tidak mampu melewatinya dengan selamat. Ia minta dilindungi

commit to user

yang mulia. (Bumi Cinta: 115)

Ayyas yang menitikkan air mata karena Devid: Air mata Ayyas meleleh mendengar perkataan sahabatnya itu. Betapa kacaunya cara berfikir sahabatnya itu. Sahabatnya itu benar-benar telah tersesat sangat jauh. Sahabatnya itu tidak hanya harus belajar shalat, sebelum itu ia harus belajar mengucapkan kalimat syahadat. Ia harus kembali mengikrarkan kalimat syahadat, tanda bahwa ia telah kembali masuk Islam. Sebab mengingkari adanya Tuhan adalah bentuk kekafiran yang keluar dari ajaran Islam. (Bumi Cinta: 482)

Selesai shalat jumat, akad pernikahan dilangsungkan. Yang dinikahkan adalah Devid mendapatkan Yelena. Ayyas dan beberapa pejabat KBRI Moskwa menyaksikan prosesi akad pernikahan itu. Ayyas tidak kuasa menahan airmatanya ketika melihat Devid menangis tersedu-sedu dalam pelukan Imam Hasan Sadulayev setelah akad. Ayyas mendoakan teman lamanya itu agar benar-benar menjadi orang beriman sejati. Ia juga mendoakan agar dosa teman lamanya itu benar-benar diampuni oleh Allah. (Bumi Cinta: 499)

Ayyas yang menitikkan air mata karena Linor: Ayyas mengambil nafas panjang, tak terasa air matanya meleleh mendengar perjalanan hidup Linor yang penuh liku dan ujian. Jauh lebih berat dari ujian yang selama ini ia rasakan. Dan Linor dengan akal sehatnya, telah menemukan kedamaian dalam pelukan hangatnya ajaran Islam. (Bumi Cinta: 535)

Ayyas terharu karena Yelena: Ayyas juga terharu ketika sekilas melihat Yelena dengan penampilan yang jauh berbeda dengan yang pernah dilihatnya dulu. Yelena kini

commit to user

atau kesan bahwa Yelena pernah menjadi pelacur kelas atas di Moskwa. Kini Yelena Nampak bercahaya seumpama kapas putih yang tidak dinodai apa-apa. Ayyas berdoa agar Yelena yang pernah menjadi tetangga kamarnya itu benar-benar mampu menjadi Muslimah yang baik, dan menjadi ibu yang salehah yang nanti akan melahirkan keturunan yang saleh, keturunan yang meninggikan kalimat Allah di atas bumi Allah, bumi cinta orang-orang saleh yang menjadikan hidupnya sepenuhnya untuk beribadah kepada Allah. (Bumi Cinta: 500)

Ayyas adalah orang yang mempunyai sifat penolong dan sangat disiplin. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Ayyas yang mempunyai jiwa penolong orang lain: “Baiklah. Mari kita selamatkan satu nyawa umat manusia malam ini semampu kita.” Kata Ayyas. “O puji Tuhan, kau orang baik. Ayo, cepat. (Bumi Cinta: 171)

“O, jiwa menolong Anda mengagumkan. Di India kau menyelamatkan putriku. Dan kini kau membawa perempuan tak berdaya yang hampir mati ke rumah sakit. Tapi kau harus hati-hati kalau mau menolong seseorang. Jangan sampai kau tulus menolong tapi justru kecelakaan yang kau hadapi. Saya tidak tahu seperti apa polisi akan menangani kasus perempuan tak berdaya ini. Semoga kau tidak kena getah yang mencelakakan kamu.” (Bumi Cinta: 184)

“Ya. Yelena beruntung ada yang menyelamatkannya. Dan orang yang menyelamatkan itu kau.” “Bukan aku. Sebenarnya yang menyelamatkan adalah Tuhan. Tuhan mengulurkan tangan pertolongannya lewat Bibi Margareta. Dan Bibi Margareta mengajak saya. Awalnya saya juga merasa tidak percaya pada Bibi Margareta. Tapi Tuhan membuka hati dan pikiran saya untuk

commit to user

(Bumi Cinta: 190)

“Tidak perlu berterima kasih untuk sebuah keajiban Yelena. Manusia harus tolong menolong. Sudah menjadi kewajibanku untuk

menolongmu.” (Bumi Cinta: 194)

Ayyas yang mempunyai sikap disiplin: “Hei, Dabroye Utra. Kau sudah dating Ayyas.” Jawab Anastasia Palazzo

sambil meletakkan buku tebal yang dibacanya ke atas meja. Anastasia Palazzo tersenyum ramah pada Ayyas. “Kau dating setengah jam dari janji kita. Kau kelihatan bersemangat.” Lanjut Anastasia. (Bumi Cinta:

101)

2) Yelena Yelena merupakan tokoh utama tambahan yang protagonis karena ia cukup banyak memengaruhi kehidupan tokoh utama yaitu Muhammad Ayyas. Yelena adalah sosok gadis yang tidak hanya cantik secara fisik tapi juga baik dan cerdas. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Sosok Yelena secara fisik: Yelena bangkit dan berdiri di depan cermin besar. Ia pandangi tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Ia memandangi wajahnya sendiri dalam-dalam. Mukanya yang halus dan manis, dagu yang menawan, muka lonjong dan bulat yang memesona, dua mata dengan tatapan yang menyihir. Perlahan kedua matanya berkaca-kaca, lalu air matanya meleleh, “Tidak ada yang tidak mengakui kecantikanmu Yelena….

(Bumi Cinta: 43)

Yelena juga sudah bangun. Perempuan muda berambut pirang itu berkali-kali mengetuk pintu kamar Ayyas dan memanggil-manggil nama

Ayyas…. (Bumi Cinta: 96)

commit to user

pendidikannya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Kau pernah kuliah di sini?” Tanya Ayyas. “Tidak. Aku dulu kuliah di St. Petersburg.” “Jurusan apa?” “Bahasa Inggris.” (Bumi Cinta: 68) Setelah menyelesaikan S1 Sastra Inggris dari St. Petersburg, Yelena bekerja di sebuah agen wisata di kota Kazan, ibu kota Tatarstan yang

masih dalam kekuasaan Rusia…. (Bumi Cinta: 502)

Yelena adalah gadis yang sangat bebas, bahkan pekerjaannya pun sangat bebas untuk dirinya dan dipandang rendah oleh orang lain. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Sudah tiga tahun ia merasa tidak menjadi manusia. Sejak ia sampai di Moskwa dan bekerja menjamu lelaki hidung belang, sebagaimana yang baru saja dilakukannya dengan kliennya, ia merasa telah hilang kehormatannya sebagai manusia. Seringkali jiwanya menggugat. Hatinya merintih dalam diam. Batinnya bahkan sudah sangat kesakitan ingin berhenti. Akal sehatnya ingin kembali hidup bersih, sebagai perempuan bersih, seperti saat ia merasakan damai dan bahagia bersama keluarganya dulu. (Bumi Cinta: 44)

“Mungkin nama aslinya Yelena. Tapi namanya yang popular adalah Lisa Nikoleavna. Dia pelacur papan atas. Ya, dia guide bagi wisatawan

maksudnya guide plus. Belum lama ini dia dipakai seorang pejabat dari Jakarta yang berkunjung kemari.” (Bumi Cinta: 146)

“Salah. Kau salah. Aku bukan Yelena yang baik. Kau harus tahu aku adalah seorang pelacur. Aku perempuan bejat. Kau salah kalau kau memintaku menjadi istrimu. Carilah perempuan baik- baik.” (Bumi Cinta: 491)

commit to user

dengan adanya Tuhan dan tidak memeluk agama apa pun. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Tidak. Dulu aku memang pernah memeluk suatu agama. Pernah Budha, pernah Konghucu, pernah Ortodoks, dan pernah Islam?” “Pernah memeluk Islam?” “Ya pernah. Itu karena mantan suamiku agamanya Islam.” “Sekarang?” “Aku tidak memeluk agama apa pun. Aku tak percaya lagi sama agama, jug a Tuhan.” (Bumi Cinta: 51)

“Ah itu cuma teori, kenyataannya tidak begitu. Hampir semua masalah manusia ini selesai karena hebatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai manusia. Bukan karena Tuhan. Sebab Tuhan itu yang mengada-adakan juga manusia. Kalau kita sepakat Tuhan tidak ada, ya

pasti tidak ada. Tuhan itu ada karena kita berpikiran dia ada.” Jelas Yelena serius. (Bumi Cinta: 51-52)

“Dia masih tidak percaya adanya Tuhan! Sadarkanlah dia Bibi!” Jawab Ayyas.

“Benarkah Yelena?” Tanya Bibi Margareta. Yelena mengangguk. (Bumi Cinta: 247)

“Bersyukurlah kepada Allah yang masih memberikan kita rezeki dan kehidupan.” Sahut Ayyas. “Yelena tidak percaya pada Tuhan.” Lirih Linor. “Aku masih merenung. Aku masih perlu waktu untuk percaya lagi kepada Tuhan.” Ujar Yelena. (Bumi Cinta: 295)

Yelena merupakan sosok yang religius ketika ia sadar akan kesalahan dalam hidupnya. Yelena pun memutuskan untuk menjadi Muslimah dan

commit to user

berikut: Hati Yelena bergetar hebat mendengar kata-kata yang disampaikan Ayyas dengan penuh keimanan. Dan dengan suara agak serak Yelena

berkata, “Aku beriman bahwa Tuhan itu ada!” (Bumi Cinta: 301)

Setelah pidato Imam Hasan Sadulayev menanyakan kepada Yelena, untuk meyakinkan bahwa ia masuk Islam bukan karena ada paksaan atau karena keadaan yang memaksanya masuk Islam. Yelena menjawab bahwa dia masuk Islam samasekali bukan dipaksa seseorang, bukan juga karena ada keadaan tertentu yang memaksanya masuk Islam. Ia masuk Islam sungguh-sungguh karena kesadaran dan keinsyafan, serta karena panggilan jiwanya yang cenderung kepada Islam... (Bumi Cinta: 493)

Dan Yelena yang pernah tidak mengakui adanya Tuhan, kini bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Yelena menjadi manusia baru yang bersih dan fitri. Seluruh dosa dan masa lalunya yang kelam terhapus oleh dua kalimat syahadat yang ia ucapkan dengan tubuh bergetar. (Bumi Cinta: 495)

“Justru aku akan sangat menyesal kalau tidak memenuhi ajakanmu untuk menikah. Percayalah, Yelena yang jahiliyyah telah binasa, dan kini yang menjadi istrimu adalah Yelena yang lain. Yelena yang siap mati-matian menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan- Nya.” (Bumi Cinta: 508)

“Iya, Alhamdulillah. Mohon kami didoakan, agar rumah tangga kami salehah.” Tambah Yelena yang Nampak anggun dengan pakaian rapat menutup badan dan kerudung yang melilit menutupi kepala lehernya. (Bumi Cinta: 515)

commit to user

Linor merupakan tokoh utama tambahan yang antagonis karena ia cukup banyak memengaruhi kehidupan tokoh utama yaitu Ayyas. Linor adalah seseorang gadis yang sangat memegang teguh keyakinannya sendiri karena ia adalah seorang Yahudi. Linor adalah gadis yang cantik dan pandai bermain biola. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Linor yang memiliki fisik yang cantik: “Ya kenalkan saya Linor. Lengkapnya Linor E.J. Lazarenko.” Ucap

Linor mengenalkan diri. Resmi dan kaku. Dengan wajah tanpa senyum. Tanpa mengulurkan tangan untuk jabat tangan. Ayyas merasakan kekakuan wajah Linor, meskipun cantik wajah itu kurang memancarkan aura keramahan. (Bumi Cinta: 54)

Ia membuka laptopnya yang melihat apa yang dilakukan Ayyas. Nampaklah di layar laptopnya Ayyas sedang sujud dalam shalatnya. Linor memerhatikan dengan seksama. Gadis berambut pirang itu terus memerhatikan Ayyas sampai selesai salam. Setelah itu nampak wajah Ayyas yang jernih duduk membaca kitab suci Al-Quran. (Bumi Cinta: 218)

Linor yang pandai bermain biola: Selama dua hari ini ia tidak memiliki kesempatan berdialog dengan Linor. Ia ingin berdiskusi dengan gadis yang bekerja sebagai pemain biola pada sebuah orkhestra klasik musik Rusia itu jika ada kesempatan… (Bumi Cinta: 57)

Linor tidak mau bergabung saat ia mengobrol sambil minum teh dengan Yelena. Kalau ketemu Linor hanya say hello lalu masuk ke kamarnya. Terkadang main piano, tetapi lebih sering main biola. Meskipun kamar Linor sudah dibuat kedap suara, tapi sayatan biolanya tetap saja terdengar dari ruang ta mu…. (Bumi Cinta: 57-58)

commit to user

“Jangan kau ambil hati. Dia memang begitu. Dingin. Cantik tapi wajahnya dingin. Wajahnya cerah kalau dia main biola dalam konser yang dibanggakannya. Aku pernah melihat dua kali. Dia seperti malaikat memainkan biola, sangat menawan dan memesona. (Bumi Cinta: 243)

Linor adalah sosok yang sangat menyayangi dan mencintai ibunya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Aku ingin membuat Mama terkejut bahagia.” Jawab Linor sambil menatap mata ibunya dengan penuh cinta.” (Bumi Cinta: 385)

“Baiklah kalau bersama Mama, aku akan memakai nama Sofia.” Kata Linor halus. Perangainya sangat berbeda ketika bersama dengan orang lain. Biasanya Linor selalu dingin dan kelihatan tidak peduli. Tetapi kepada Ibunya Linor begitu lembut dan penuh perhatian. (Bumi Cinta: 386)

“Tidak Mama. Rasa lelah itu sudah hilang begitu Sofia bertemu Mama.” Linor sudah menyebut dirinya sebagai Sofia. Nama yang dicintai oleh

ibunya. (Bumi Cinta: 389)

Linor mengangguk dan berkata, “Iya Mama, Linor berjanji akan tetap mencintai dan menyayangi Mama.” “Sungguh, Anakku?”

“Sungguh Mama. Nyawa Linor taruhannya.” (Bumi Cinta: 401)

Linor juga sosok yang tidak menyukai agama lain selain keyakinannya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Linor pada saat berkenalan dengan Ayyas:

“Pasti Muslim.” “Benar.” “Ternyata benar, banyak sekali penganut agama primitif itu.” Desis

commit to user

bagai disengat kalajengking. Ia samasekali tidak mengira gadis yang baru beberapa detik ia kenal namanya itu, akan mengintimidasinya dengan kalimat yang sangat tidak bersahabat. (Bumi Cinta: 54)

Kalau boleh memberi saran, sebaiknya kau jauhi si Brengsek itu. Kau harus ingat masa lalumu. Orang Islam itu dimana-mana kerjanya membuat onar, sangat berbahaya. Mereka seperti tidak punya otak dan belas kasihan. Bahasa mereka bahasa kanibal. Mereka lebih kejam dari tentara Tartar yang membantai umat manusia beberapa abad yang lalu… (Bumi Cinta: 89)

Linor merupakan sosok yang religius ketika ia sadar akan kesalahan dalam hidupnya. Dan Linor pun memutuskan untuk menjadi Muslimah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Suatu ketika, dalam acara makan malam, Linor menyampaikan niatnya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat yang disambut linangan air mata bahagia keluarga itu. Selesai makan malam, Tuan Yunus bermaksud menghubungi imam masjid Berlin, agar prosesi pengucapan dua kalimat syahadat Linor diadakan secara resmi di masjid dan disaksikan oleh banyak kaum Muslimin. Akan tetapi Linor mencegahnya. Ia tidak mau dirinya diketahui banyak orang. Ia tidak mau Mosad mencium keberadaannya di Berlin. Tuan Yunus faham. Akhirnya Linor mengucapkan dua kalimat syahadat dengan dibimbing oleh Rahma atas permintaannya, seketika itu juga, selesai makan malam dan disaksikan oleh anggota keluarga itu. (Bumi Cinta: 520)

“Ya.” Jawab perempuan itu sambil mengangkat kepalanya. Perlahan nampaklah wajahnya. Dan Ayyas tersentak kaget. Hatinya langsung berdesir melihat wajah perempuan yang ada di hadapannya. Itu adalah benar Linor. Nampak begitu anggun dan bersih dalam balutan jilbab

commit to user

“Subhanallah. Anda benar-benar Linor.” “Dan Anda kini berjilbab dan shalat?” “Ya, karena aku sudah menjadi Muslimah sekarang.” (Bumi Cinta: 533)

4) Devid Devid adalah sosok laki-laki yang baik dan cerdas. Dia merupakan mahasiswa di St. Petersburg di Rusia. Tapi dari salah bergaul di kota itu ia terjebak dalam kesesatan duniawi yang sementara. Tapi pada akhirnya ia pun sadar dan kembali ke jalan Allah. Devid digolongkan sebagai tokoh tambahan yang protagonis. Pengarang menggambarkan tokoh Devid dengan sosok yang berkaca mata dan gemuk. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Ah Devid…Devid, caramu bicara kok tidak berubah, segar dan masih suka guyon. Lha kamu sendiri ini tambah gemuk dan putih. Apa karena

suka maka n daging Beruang Putih selama kuliah di sini?” (Bumi Cinta: 11)

Dua pemuda itu dengan sedikit bersusah payah terus berusaha membawa koper berat hitam ke lantai tiga. Akhirnya mereka sampai di depan pintu yang mereka tuju. Dengan nafas masih terengah-engah pemuda agak gemuk berkaca mata itu menjelaskan,… (Bumi Cinta: 32)

Ayyas menghentikan makannya dan beranjak menuju pintu. Begitu pintu dibuka, nampaklah sosok anak muda yang tidak asing baginya. Ayyas sangat terkejut melihat sosok gemuk berkaca mata yang ada di hadapannya. (Bumi Cinta: 479)

Di bagian pria, tepatnya di barisan pertama tidak jauh dari Imam Sadulayev berdiri, seorang pemuda berkaca mata dan berwajah Asia Tenggara nampak duduk menunduk dengan mata berkaca- kaca… (Bumi Cinta: 493)

commit to user

pengarang. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Ya awalnya kami hidup satu rumah. Sewa apartemen. Biasa saja,

layaknya orang-orang Eropa hidup. Sekarang kami berpisah. Eva hidup dengan lelaki dari Polandia. Dan aku sementara sendiri. Kau mungkin kaget mendengar cara hidupku, Yas. Ya sorry saja, aku sudah lama tidak hidup dengan cara Timur. Aku sangat menikmati hidup bebas cara Rusia, cara Eropa. Kalau kau benar-benar menghayati hidup di Rusia, nanti kau akan rasakan enaknya hidup bebas tanpa banyak aturan kayak di Jawa atau Saudi.” (Bumi Cinta: 20)

“He he he! Baguslah kau masih kukuh memegang keyakinanmu. Aku ingin tahu seberapa kukuh keimananmu di sini. Kalau aku, sorry saja, aku suda h tidak mau dibelenggu aturan agama apapun. He he he.” Ejek Devid sambil terus terkekeh-kekeh. (Bumi Cinta: 25)

“Ya aku sudah lupa. Sejak SMA aku sudah meninggalkan shalat. Aku bahkan hampir lupa bahwa aku ini masih tertulis beragama Islam,

meskipun akhir-akhir ini aku tidak percaya kepada Tuhan. Kalau aku shalat berarti aku harus percaya kepada Tuhan ya?” (Bumi Cinta: 482)

Devid adalah seseorang yang memiliki pendidikan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Ceritanya panjang dan berliku. Intinya, lulus SMP aku langsung ke Bandung. Karena Ayah pindah tugas di Bandung. Aku melanjutkan sekolah di Bandung. Selesai SMA aku kuliah di Singapura. Di Singapura aku kenalan dengan mahasiswi dari Rusia, namanya Eva Telyantikova. Usianya lebih tua dariku, tapi sangat cantik. Secantik para tsarina klasik Rusia. Aku dan Eva sangat dekat, kami hidup serumah cara Barat. Kau nanti akan tahu sendiri apa yang aku maksud. Kami sama-sama lulus. Ketika Eva pulang ke Rusia, ke St. Petersburg, aku ikuti dia. Aku

commit to user

sekarang.” (Bumi Cinta: 19)

Ayyas menarik nafas panjang. Ia hanya beristighfar di dalam hati. Ia tidak mungkin menceramahi Devid, sebab Devid bukan orang bodoh. Devid dulu di SMP termasuk siswa cerdas, selalu masuk tiga besar. Bahkan dirinya saja, ia rasakan saat SMP dulu masih kalah dengan Devid. Nilai raportnya biasa-biasa saja. Ia hanya berdoa, semoga Devid suatu saat nanti diberi petunjuk oleh Allah. Hanya Allah yang tahu bagaimana caranya memberi petunjuk kepada hamba-hamba-Nya yang ia kehendaki. (Bumi Cinta: 20)

Devid sadar akan kesesatannya dan ingin memperbaiki kehidupannya dengan meminta tolong kepada sahabatnya yaitu Ayyas. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Mungkin aku harus kembali shalat agar jiwaku tidak kering kerontang.” Gumam Devid dengan mata menerawang kosong.

“Shalat memang salah satu nutrisi jiwa yang paling penting.” Sahut Ayyas. (Bumi Cinta: 482)

“Ternyata aku tidak menemukan kebahagiaan jiwa dalam jalan yang aku lalui selama ini. Aku seperti seorang pengembara di tengah padang pasir maha luas yang tidak tahu aku harus ke mana. Aku merasa tidak tahu jalan. Aku berjalan asal jalan. Aku perlu petunjuk. aku perlu peta yang bisa membawaku ke tempat yang seharusnya aku tuju. Ketika tadi aku mendengar sayup-sayup kau membaca Al-Quran dalam shalatmu, jiwaku seperti tertarik ke sana. Aku teringat masa kecilku saat mendengar kakek membaca Al-Quran malam-malam. Kakek nampak begitu bahagia dengan jalan hidup yang ditempuhnya. Mungkin itu jalan yang harus aku

tempuh agar jiwaku menemukan apa yang dicarinya.” (Bumi Cinta: 483)

commit to user

“Baiklah aku ikuti saranmu. Aku sudah benar-benar bosan dengan cara hidupku yang serba bebas. Aku ingin hidup yang membahagiakan jiwa.”

(Bumi Cinta: 483)

Akhirnya, setiap malam Devid ikut shalat malam, ikut kajian Hadis setiap pagi dan setiap menjelang tidur, Ayyas menjelaskan makna kalimat syahadat sambil tiduran selama tak lebih dari tujuh menit. Dan siang hari ketika Ayyas harus pergi ke perpustakaan, ia meminta kepada Devid untuk pergi ke masjid Prospek Mira menemui Imam Hasan Sadulayev. (Bumi Cinta: 484)

Sosok Devid setelah menjadi Muslim: Ucap Devid dengan mata berbinar bahagia. Penampilan Devid kini nampak lebih rapi dan terjaga. Tutur katanya lebih halus. Sorot matanya nampak lebih teduh. Dan dalam setiap kalimatnya tanpa sadar ia banyak menyebut asma Allah. (Bumi Cinta: 515)

5) Anastasia Palazzo Anastasia adalah tokoh utama tambahan yang protagonis. Anastasia adalah pembimbing penelitian Ayyas di Moskaw yaitu menggantikan Profesor Abraham Tomskii. Secara fisik Anastasia sangat cantik dan sangat cerdas. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Anastasia Palazzo yang sangat cantik: “Bagus. Kau pasti senang dibimbing asistenku. Dia bisa diandalkan. Dan yang penting dia masih muda dan cantik. Kau suka wanita cantik?” Profesor berkepala botak dan berambut putih itu menggoda. (Bumi Cinta: 80)

“Dabro Dent!” Kata perempuan itu lembut. Ia berjalan mendekat. Pakaian yang membalut tubuhnya begitu serasi dengan pesona

wajahnya. Ia mengenakan celana jins ketat putih dan sweeter ketat putih

commit to user

lurus dan hitam legam ia biarkan tergerai begitu saja. (Bumi Cinta: 81)

“Sudah cukup jelas. Penjelasanmu runtut dan memahamkan. Bahkan bisa membuat orang terpana. Wajar kalau pembicara di sampingmu yang cantik itu sampai menciummu begitu kau selesai berbicara. Kelihatannya dia jatuh cinta padamu. Siapa namanya? Anastasia Paz.. siapa… Pazzo?” Ujar Yelena sedikit meledek. (Bumi Cinta: 338)

Anastasia yang sangat cerdas: “Dia sangat cerdas dan ramah. Tapi keras kepala dan sangat kuat

memegang prinsip-prinsip keyakinannya yang sangat konservatif. Dia tidak suka Vodka, jangan sekali-kali mengajaknya minum Vodka. Kalau kau bisa menakl ukan dia maka kau pemuda yang sungguh beruntung.” (Bumi Cinta: 80)

Ayyas ingin lebih tahu siapa Doktor Anastasi Palazzo. Ia menulis nama itu dalam situs-situs pencarian. Cukup banyak yang memuat nama Anastasia Palazzo. Yang jelas, asisten Profesor Tomskii itu bukan orang sembarangan. Ia orang yang cerdas dan brilian. Ia lahir di kota Novgorod. Menyelesaikan S1 di St. Petersburg University, S2 di Calcuta, India, S3 di Cambridge, London. Kepakarannya adalah pendidikan ilmu sejarah dan filologi. Anastasia Palazzo menguasai banyak bahasa. Selain bahasa Rusia ia menguasai bahasa Inggris, Perancis, Yunani, Kazakh, Urdu dan Ibrani. Mau tidak mau Ayyas harus mengagumi orang yang akan menjadi pembimbing penelitiannya selama di Moskwa ini. Ayyas juga membaca dua blog yang ditulis Doktor Anastasia Palazzo, sehingga Ayyas cukup mengerti riwayat hidup doktor muda itu. Baginya itu sudah cukup untuk bekal bertemu pembimbingnya itu. (Bumi Cinta: 97)

commit to user

mengusai teori interprestasi sejarah. Silakan Doktor tafsirkan sendiri, siapakah sosok itu. Yang jelas sosok itu jika gugup mukanya memerah, sehingga kecantikan tsarina tercantik pun lewat olehnya .” (Bumi Cinta: 106)

6) Bibi Margareta Bibi Margareta merupakan tokoh utama tambahan yang protagonis. Bibi Margareta merupakan sosok keibuan bagi Yelena, Linor dan Ayyas. Bibi Margareta adalah seseorang yang menolong Yelena dan seseorang yang baik hati terhadap siapa saja. Bibi Margareta adalah salah satu gelandangan yang ada di Moskaw.

Bibi Margareta adalah sosok yang bertubuh gemuk. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Salju terus turun perlahan. Seorang perempuan tua bertubuh gemuk dengan pakaian lusuh berdiri mondar-mandir di pinggir jalan dengan wajah cemas. Setiap kali ada yang lewat ia hentikan untuk minta tolong. Dan orang-orang seperti tidak memedulikannya. Setiap kali ia minta tolong pada seseorang dan tidak diperdulikan... (Bumi Cinta: 169)

Perempuan tua bertubuh gemuk itu memanggil Ayyas, Ayyas pura-pura tidak tahu dan tidak mendengar. Ia terus saja berjalan. Ia tahu perempuan tua itu adalah gelandangan yang banyak berkeliaran di kota Moskwa. Ayyas tidak mau berurusan dengan gelandangan Moskwa yang banyak membuat masalah. Perempuan tua itu dengan langkah berat mengejar Ayyas dan langsung memegang tangan kiri Ayyas. (Bumi Cinta: 169- 170)

Perempuan tua berpakaian kumal bernama Margareta itu langsung nerocos menceritakan detail kejadiannya dari a wal sampai akhir… (Bumi Cinta: 182-183)

commit to user

dengan semua nasihat-nasihatnya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Bibi Margareta yang baik dan tulus: “Tolonglah. Anda orang baik. Tolonglah orang yang sekarat itu. Tuhan akan memberkati hidup Anda,” desak perempuan tua itu. (Bumi Cinta:

170)

Bibi Margareta yang bijaksana dengan nasihatnya: “O tidak! Ini tidak boleh terjadi. Kau tidak boleh begitu Yelena, Anakku.

Aku akan menyesal seumur hidupku kalau kau masih terus tidak percaya adanya Tuhan. Kau bisa selamat dan sekarang sembuh ini karena kasih Tuhan.” (Bumi Cinta: 247)

“Kalau kau beriman, kau akan mudah meminta bantuan. Yaitu minta bantuan Tuhan Yang Maha Kuasa. Jika Tuhan membantu, tidak ada yang

tidak terselesaikan.” Sahut Bibi Margareta tenang. (Bumi Cinta: 249)

7) Profesor Abramov Tomskii Professor Abramov Tomskii adalah Guru Besar Sejarah Asia Tenggara yang sangat disegani di kalangan sejarawan Rusia. Profesor Tomskii merupakan seorang Profesor yang akan membimbing Ayyas dalam penelitiannya di Rusia ini.

Professor Tomskii memiliki sosok yang baik dan suka bergurau. Dan sosok yang berkaca mata tebal. Hal dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Ingatannya pada Mbok Jum seketika buyar tatkala ada seseorang menyapanya dengan suara berat bergetar, “Dabro Dent, Ayyas! Maaf saya terlambat!” Seorang lelaki tua berjas rapi, tinggi besar, berkulit putih, botak dan berkaca mata tebal berdiri tak jauh dari tempatnya duduk. Ayyas langsung mengenali lelaki itu. Tak lain adalah Profesor Abramov Tomskii. Ayyas langsung bangkit dari duduknya dan menjabat

commit to user

Cinta: 77)

“Bagus. Kau pasti senang dibimbing asistenku. Dia bisa diandalkan. Dan yang penting dia masih mudadan cantik. Kau suka wanita cantik?” Profesor berkepala botak dan berambut putih itu menggoda. (Bumi Cinta: 80)

Profesor Tomskii yang suka bergurau atau bercanda: “Puji Tuhan! Baru bertemu kalian sudah langsung akrab. Apa ini tanda-

tanda jodoh hehehe.” Profesor Tomskii berkelakar. “Profesor bercanda terus.” Sahut Anastasia. (Bumi Cinta: 82)

8) Imam Hasan Sadulayev Imam Hasan Sadulayev adalah seorang ahli ibadah dan ia menjadi Imam di salah satu masjid di Moskwa ini yaitu Masjid Olimpiski/ Masjid Prospek Mira. Imam Hasan merupakan sosok yang gagah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Setelah mendengarkan penjelasan sang imam, jamaah bubar. Ada yang shalat sunah. Ada yang keluar masjid. Ada yang tetap duduk berzikir. Dan ada yang membaca Al-Quran. Ayyas shalat dua rakaat lalu mendekati imam. Ia memperkenalkan dirinya kepada sang imam dan menyampaikan tujuannya berada di Moskwa. Imam itu berusia sekitar lima puluh tahunan. Masih gagah. Ia berasal dari kota Kazan, Tatarstan. Namanya Hasan Sadulayev. (Bumi Cinta: 108-109)

Imam Hasan Sadulayev yang berpendidikan: “Kamu benar. Aku juga pernah membuat tesis seperti kamu. Bachelor

aku selesaikan di Universitas Damaskus Syiria dan Master aku selesaikan di Birmingham, Inggris, dalam bidang hukum Islam.” (Bumi

Cinta: 109)

commit to user

Imam Hasan membelokkan Zhigulinya ke arah Arbatskaya. Beberapa menit kemudian mobil itu sudah meluncur di atas aspal Arbat Ulista menuju stasiun Smolenskaya. Memasuki Panfilovsky Pereulok, Imam

Hasan berpesan pada Ayyas, “Bertakwalah kepada Allah selama di Moskwa ini, Saudaraku. Berhati-hatilah ujian imannya di sini tidak ringan. Ini adalah negara paling bebas di dunia. Penganut free sex, dan pengakses situs porno terbesar di dunia. Kebebasan di Amerika maupun Belanda sekalipun, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Rusia ini. Kamu harus ekstra hati-hati. Kalau kamu memerlukan

bantuanku jangan segan.” (Bumi Cinta: 113)

9) Pak Joko Santoso Pak Joko adalah seorang guru Sekolah Indonesia. Pak Joko juga baik dan bijaksana. Pak Joko merupakan sosok yang bersahaja dan sederhana. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Sampai di KBRI Ayyas dikenalkan dengan Pak Joko Santoso, guru ilmu biologi yang merangkap guru olahraga, guru kesenian, dan guru bahasa Indonesia. Pak Joko Santoso menguasai karate sampai ban hitam, juga menguasai ilmu memijat dan mengurut dengan baik. (Bumi Cinta: 139)

Pak Joko yang suka membantu Ayyas: Pundak kiri Ayyas sedang diurut oleh seorang guru Sekolah Indonesia bernama Pak Joko Santoso… (Bumi Cinta: 139)

Pak Joko menganggu membenarkan, “Saya akan mencoba membantu. Sebenarnya satu bulan lagi istri saya mau pulang ke Indonesia. Dia akan

lama di Indonesia. Lha saat itu kau bisa menginap di rumah saya. Begini saja, kau coba saja bertahan di situ satu bulan, nanti baru pindah ke rumah saya.” (Bumi Cinta: 142)

commit to user

“Jadi memang benar. Kau harus pindah dari sana segera. Saya akan membantu semampu saya. Sekarang ayo kita ke masjid Balsoi Tatarski

untuk shalat Zuhur.” Ajak Pak Joko. (Bumi Cinta: 147)

Bersama Pak Joko yang rajin puasa sunnah, Ayyas benar-benar bisa hidup tenang dalam suasana penuh keimanan dan kedekatan dengan sang Khalik. Di dalam apartemen tua yang sederhana di Aptekarsky, tak ada lagi godaan perempuan yang sedemikian dekatnya seperti saat tinggal bersama Linor dan Yelena. (Bumi Cinta: 474)

Pak Joko yang bijaksana dalam menasihati: “Itulah Pak ujiannya. Kalau di sini memiliki istri tidak masalah. Kalau masih bujang seperti saya bisa celaka!”

“Kalau tidak kuat, cobalah berpuasa. Dengan berpuasa jiwamu akan lebih tenang, dan nafsumu akan lebih jinak dan terkendali. ” (Bumi Cinta: 143)

10) Madame Ekaterina Corsova Madame Ekaterina Corsova merupakan ibu dari Linor. Madame Ekaterina mempunyai hati yang tulus dan baik. Madame Ekaterina juga sangat menyayangi Linor meskipun bukan anak kandungnya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Kau selalu mengejutkan Mama.” Kata Madame Ekaterina dengan mata berkaca-kaca karena terharu bahagia. Madame Ekaterina mengendorkan

pelukannya tapi kedua tangannya yang mulai keriput itu memegang kepala Linor dan menghadapkan ke wajahnya dengan penuh lembut. (Bumi Cinta: 385)

“Dengarkan baik-baik, Anakku. Mama akan bercerita. Setelah bercerita Mama berharap kamu tetap mencintai Mama. Kamu tetap menyayangi

Mama. Sebab di dunia ini, sekarang ini kamulah yang paling berharga

commit to user

bagi Mama. Kau mau berjanji Anakku?” (Bumi Cinta: 401)

Sosok Madame Ekaterina: Pintu terbuka. Seorang perempuan yang belum begitu tua muncul dari balik pintu. Sebagian rambut perempuan tua itu telah memutih, tetapi kulit wajahnya masih segar. Hidungnya mancung, dan tatapan matanya tajam. Perempuan itu langsung membuka tangannya lebar-lebar sambil tersenyum. Linor menghambur ke pelukannya dengan hati damai. Kini ia merasa damai dalam dekapan ibunya. (Bumi Cinta: 383)

c. Bahasa

Bumi Cinta merupakan novel pembangun jiwa yang berisi tentang dakwah Islam. Novel Bumi Cinta juga terdapat kisah cinta yang tidak hanya berlandaskan terhadap nafsu. Dalam novel ini juga terdapat budaya Moskwa, Rusia. Bahasa dalam novel ini sangat santun dan halus. Setiap kata, kalimat dan paragraf yang disampaikan memiliki nilai estetis, membuat ajaran moral yang akan disampaikan memiliki nilai estetis, membuat ajaran moral yang akan disampaikan tidak terkesan dipaksakan. Dalam penyampaian nilai moral pengarang tidak mendikte melainkan melalui sikap dan perbuatan tokohnya dan pernyataan tokohnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan sebagai berikut ini:

Ayyas shalat dengan mata berkaca-kaca. Betapa mahalnya kesempatan yang dilapangkan oleh Allah kepadanya. Ia bisa rukuk dan sujud tanpa diancam dan diintimidasi. Ia bisa mendengarkan ayat-ayat Al-Quran dengan nyaman, dan di luar salju kembali turun ke bumi menjalankan titah Tuhan. (Bumi Cinta: 160-161)

“Ayo malcik, kita tolong orang sekarat itu. Aku tidak bisa menolong sendirian. Kita selamatkan satu nyawa malam ini. Ayo jangan ragu berbuat kebajikan! Kau memiliki hati yang lunak, aku percaya itu. Hatimu tidak terbuat dari batu atau baja seperti orang-orang itu. Ayolah

commit to user

masih ada manusia yang berbuat baik di atas muka bumi Moskwa ini.” (Bumi Cinta: 171)

“Saya pun sangat meyakini ajaran agama yang saya peluk. Saya akan mempertaruhkan apa saja yang saya miliki untuk mempertahankan keyakinan saya, termasuk nyawa saya. Sungguh saya rela kalau sampai saya harus kehilangan nyawa saya demi mempertahankan keyakinan Tauhid yang ada di hati saya. Karena itu sebaiknya kita saling

menghormati. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.” (Bumi Cinta: 448)

“Aku akan bersabar menunggumu. Aku berharap tidak lama setelah kau sampai di Indonesia, kau menyampaikan kabar baikmu kepadaku. Dan

aku berharap Indonesia menjadi bumi cinta, dimana aku bisa mewakafkan seluruh sisa umurku untuk berjuang meninggikan kalimat Allah.” (Bumi Cinta: 537)

Ayyas terus terisak. Isakan yang kalau siapapun melihat dan mendengarnya niscaya akan tersayat hatinya. Isakan seorang pecinta sejati, yang mencintai kekasihnya karena Allah, lalu kehilangan kekasihnya karena Allah pula. Adakah isakan yang lebih menyayat hati dari isakan seorang pecinta sejati yang kehilangan sang pujaan hati karena Allah Ta‟ala? (Bumi Cinta: 545)

Selain itu, ada juga beberapa puisi dan sajak yang bahasanya sangat indah. Puisi tersebut berupa saduran ataupun tulisan pengarang sendiri. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan sebagai berikut:

“Topan yang menyembunyikan langit, Angin pusar membawa salju

Sekarang ia mengaum bagai hewan buas

commit to user

Ia merengut kelu” (Bumi Cinta: 310)

Apabila cinta ada di hati yang satu pasti juga cinta itu ada di hati yang lain karena tangan yang satu takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain. (Bumi Cinta: 342-343)

Ada juga sajak yang disadur di dalam novel ini. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Kuatkan ikatan tekad Angkat tinggi-tinggi bendera harapan Berjalanlah menuju Allah Dengan sungguh-sungguh, tanpa lelah Jika rasa lemah menyerangmu Isi jiwamu dengan kekuatan Al-Quran Libas nafsumu, jangan kasih ampun Nafsu selalu mengajakmu menuju kebinasaan. (Bumi Cinta: 325)

Ada juga pepatah Arab yang di tuliskan di novel ini. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: “Ada pepatah Arab mengatakan al insan a‟dau ma jahilu. Artinya manusia adalah musuh sesuatu yang tidak diketahuinya … (Bumi Cinta: 207-208)

Pepatah Arab mengatakan, „Man „arofa nafsahu „arofa Rabbahu!‟ Artinya, siapa yang mengenal dirinya pasti mengenal Tuhannya. (Bumi Cinta: 331-332)

commit to user

dilihat dari kutipan sebagai berikut: …“Jika pagi datang, orang yang lalai akan berpikir apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan orang yang berakal akan berpikir apa yang akan dilakukan Allah kepadanya.” Kata-kata Ibnu Athaillah itu sedemikian kuat tertanam dalam hatinya. (Bumi Cinta: 58)

“Salah satu tanda sukses di akhir perjalanan adalah kembali kepada Allah di awal perjalanan.” Petuah indah Ibnu Athaillah itu senantiasa

terngiang-ngiang di relung-relung hati Muhammad Ayyas setiap pagi. Juga pagi itu, setelah ia mandi dan berpakaian rapi serta siap berangkat ke kampus MGU, ia kembali teringat kalimat indah Ibnu Athaillah yang sangat dahsyat makna dan maksudnya. “Min „alamatin nujhi fin nihayati ar ruju‟u ilallahi fil bidayati.” Begitu kalimat aslinya dalam bahasa Arab. (Bumi Cinta: 290)

Bahasa Rusia merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Rusia. Karena setting novel ini di Moskwa, Rusia maka banyak menggunakan bahasa Rusia. Namun bukan hanya bahasa Rusia tetapi juga terdapat penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Adapun untuk memudahkan pembaca tentang istilah asing disertakan pula catatan kakinya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan sebagai berikut:

“Kak Dela, 31 Ayyas?” Sapa Yelena begitu melihat Ayyas menyembulkan kepalanya dari pintu kamarnya.

“Ya Vso Kharasyo.” 32 Jawab Ayyas. (Bumi Cinta: 130)

31 Apa kabar Ayyas?”

32 Saya baik-baik saja.

“Baik terima kasih atas pujiannya. Da svidaniya! 45 Kata Ayyas sambil melambaikan tangan dan bergegas pergi.

commit to user

“Zhelayu uspekha! 46 Sambut Yelena dengan senyum mengembang. (Bumi Cinta: 228)

45 Sampai jumpa.

46 Semoga sukses.

“Vi Musliman?” 52 Tanya Ayyas, meskipun ia tahu bahwa lelaki tua itu seorang Muslim.

“Da.” 53 “Namas sitali?” 54 “Nyet.” 55 Jawab Osmanov dengan raut muka berubah. (Bumi Cinta: 271)

52 Anda Muslim?

53 Ya.

54 Anda mengerjakan shalat?

55 Tidak.

“Indakum mandi?” 57 Pelayan Arab itu kaget, “Ei Enta bitakallim „arabi?” 58

“Na‟ama ana atakallam „arabi. Na‟am ya akhi, „indakum mandi?” 59

“Na‟am indana.” 60 (Bumi Cinta: 278)

57 Kalian punya mandi. (Mandi adalah sebutan untuk daging kambing yang dimasak cara Yaman)

58 Hei kamu ngomong bahasa Arab?

59 Ya saya ngomong bahasa Arab. O ya, Saudaraku, kamu punya mandi?

60 Ya kami punya.

commit to user

penggunaan bahasanya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan sebagai berikut ini:

“Yas, kamu membuat aku pangling. Sudah sembilan tahun kita tidak bertemu. Kamu sekarang jauh lebih gagah dan lebih ganteng dari Ayyas

saat SMP dulu.” Kata pemuda berkaca mata. (Bumi Cinta: 11)

“Sungguh. Dulu kamu itu paling kecil dan paling krempeng di kelas. Sekarang jadi tinggi dan lumayan gagah. Tidak menyangka. Apa karena kamu sering makan daging Unta waktu kuliah di Arab sana?” (Bumi Cinta: 11)

“Ah Devid…Devid, caramu bicara kok tidak berubah, segar dan masih suka guyon. Lha kamu sendiri ini tambah gemuk dan putih. Apa Karena

suka makan daging Beruang Putih selama kuliah di sini?” (Bumi Cinta: 11)

“Orang ini memang edan Dev!” Sengit Ayyas. Devid malah tertawa terpingkal- pingkal. “Sudah aku bilang ndak percaya, dia akan licik begitu, Yas! Ini Rusia Yas, bukan Madinah,

hahaha…” (Bumi Cinta: 27)

“Sip. Aku akan coba cari. Satu jam lagi aku datang. Kau istirahat saja, atau menata kamarmu. Itu di almari ada selimut yang cukup untuk

menghangatkan tubuhmu. Aku pergi dulu Yas. Oh ya mana paspor dan immigration card -mu sekalian aku uruskan local registration- nya.” (Bumi Cinta: 39)

Perempuan tua itu memiliki dedeg dan gestur tubuh yang mirip dengan Mbok Jum… (Bumi Cinta: 74)

commit to user

“Lho pripun tho Pak, uang Sampeyan kan lima ribu. Harga dua bungkus nasi sambel tumpang empat ribu… (Bumi Cinta: 75)

Tapi Pak Tura h malah marah, “Lho mata Sampeyan apa picek Mbok… (Bumi Cinta: 75)

…Meskipun ia telah shalat dan membaca Al-Quran, virus itu tidak juga ter-delete sempurna, masih tersisa, hanya bisa dijinakkan. Ayyas membaca istighfar berulang kali. Lebih dari tujuh puluh kali. Dalam istighfar ia teringat pesan Kiai Lukman Hakim, saat ngaji di Pesantren Kajoran Magelang dulu, (Bumi Cinta: 93)

“Belum juga. Cuma aku sudah membaca sebagian besar headline koran di internet. (Bumi Cinta: 327)

Ia sedang sibuk mengakses data ke beberapa perpustakaan di dunia. Data-data yang bisa dia down load, atau dia copy, ada juga yang sifatnya hanya bisa ia baca. Ia sedang sibuk mendownload dan sesekali menulis beberapa hal penting dari data yang hanya bisa ia baca. (Bumi Cinta: 377)

d. Latar atau Setting

1) Latar Tempat Latar tempat merupakan penggambaran di mana cerita tersebut terjadi. Latar tempat novel Bumi Cinta adalah tempat-tempat di Moskwa, Rusia. Tempat terebut antara lain: Bandara Sheremetyevo, Apartemen, Kamar Ayyas, Masjid Agung Moskwa, Stasiun Metro, Ruang Profesor Tomskii, Kampus MGU, Lapangan Merah, Italian Medical Center, Kantin (Stolovaya), KBRI, Jalan sempit di Smolenskaya, Apartemen Pak Joko, dan Mobil BMW SUV

X5.

commit to user

Tempat ini adalah tempat pertemuan Ayyas dengan Devid. Ketika itu Devid menjemput Ayyas yang baru datang dan ingin melakukan penelitian di Rusia. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Lelaki berhidung bengkok ke kiri itu terus memainkan kunci mobilnya. Kedua kakinya ia gerak-gerakkan mengusir dingin. Tiba-tiba kedua kakinya berhenti. Mulutnya menyungging senyum. Kedua matanya begitu berbinar menatap dua anak muda berwajah asing; wajah Asia Tenggarang. Ia sangat hafal wajah-wajah bangsa-bangsa yang keluar dari bandara Sheremetyevo. (Bumi Cinta: 11)

b) Apartemen (dom) Tempat ini adalah tempat tinggal pertama Ayyas saat di Rusia. Apartemen ini merupakan apartemen yang ditinggali Yelena, Linor dan Ayyas. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Cantik ya Yas? Ada darah Firland dalam dirinya. Kau beruntung. Kau akan tinggal satu apartemen dengannya. Gunakan kesempatan sebaik-

baiknya.” Gumam Devid sambil tersenyum menggoda Ayyas. (Bumi Cinta: 30-31)

c) Kamar Ayyas Tempat ini adalah kamar pribadi Ayyas yang ada di dalam apartemen itu. Kamar yang member kenyamanan dan keamanan bagi imannya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Ayyas mengangguk dan menarik nafas, mukanya berubah lebih cerah. Penjelasan Devid itu membuat Ayyas merasa agak lega. Ia lalu bangkit dan memeriksa kamarnya. Kamar itu bernuansa biru. Indah, sejuk dan menyegarkan mata. Terlihat rapi dan cukup leluasa untuk aktivitasnya. Lantainya terbungkus karpet biru tua. Ada kamar mandi yang bersih di dalamnya. Lantai dan dindingnya dilapisi keramik putih gading. Meskipun sempit dan kecil, tapi sudah sangat cukup baginya. Di depan

commit to user

airnya keluar perlahan. Ia periksa semua lampu, semua berfungsi dan menyala. Pemanas di bawah jendela juga baik keadaannya. Pemanas itu menyala sehingga kamar terasa hangat. Ada meja dan kursi yang bisa ia gunakan untuk menulis dan membaca. Lemari berukuran sedang cukup untuk menyimpan pakaian dan barang-barangnya. (Bumi Cinta: 38)

d) Masjid Agung Moskwa Tempat ini adalah masjid pertama yang dikunjungi Ayyas di Moskwa. Dan kekaguman Ayyas pada masjid ini. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Di Moskwa benar-benar ada masjid. Dan yang ada di hadapannya adalah masjid yang cukup indah. Bangunan berwarna biru toska, kubah bulat, menara runcing dengan ujung bulat sabit. Itulah masjid agung bagi umat Islam di kota Moskwa. Masjid paling besar di antara lima masjid. Orang- orang menyebutnya Moskovsky Soborni Mechet atau Masjid Agung Moskwa. Sementara orang-orang yang ada di KBRI, seperti Pak Akmal Hidayat menyebut masjid itu sebagai Masjid Pusat Prospek Mira atau Masjid Prospek Mira. Ada juga yang menyebut Masjid Olimpiski karena terletak nempel dengan stadion Olimpiski yang pernah menjadi tuan rumah olimpiade olahraga sedunia tahun 1980. (Bumi Cinta: 108)

e) Ruang Profesor Tomskii Tempat ini adalah tempat pertemuan pertama antara Profesor Tomskii, Ayyas dan Anastasia. Dan tempat ini juga tempat Ayyas menghabiskan waktu dalam penelitiannya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Ruang Profesor Abraham Tomskii cukup besar. Ada satu set sofa untuk duduk bagi tamu. Ada meja rapat ukuran sedang. Meja kerja Profesor Tomskii sendiri cukup besar terletak di pojok ruangan. Di atas meja kerja itu ada monitor computer flat terbaru. Ada bola dunia. Dan beberapa tumpuk buku. Di sepanjang dinding belakang meja kerja itu, tertata rapi

commit to user

untuk referensi sejarah. (Bumi Cinta: 71)

f) Kampus MGU Tempat ini adalah tempat Profesor Tomskii mengajar. Dan di tempat ini pula Ayyas melakukan penelitiannya dengan konsultasi dengan Doktor Anastasia. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Beberapa menit kemudian metro berhenti di stasiun Universitet. Ratusan penumpang yang sebagian besar mahasiswa turun. Ayyas dan Yelena juga turun. Keluar dari stasiun, Ayyas menemukan bangunan universitas yang sangat besar. Benar-benar megah seperti yang diceritakan Devid dalam emailnya. Gedung itu Nampak cantik dan gagah menjulang tinggi khas bangunan keemasan rezim Stalin. Kono gedung MGU adalah bangunan terbesar di Moskwa. Ia termasuk dari tujuh gedung utama pencakar langit yang dibanggakan penduduk Moskwa. Letaknya yang di atas bukit Leninsky Gori membuatnya semakin Nampak berwibawa. (Bumi Cinta: 67-68)

g) Kantin (Stolovaya) Tempat ini adalah tempat dimana Ayyas makan saat bersama Doktor Anastasia. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Keduanya lalu bergegas ke stolovaya. Mereka hampir tidak dapat tempat karena stolovaya itu nampak penuh. Beruntung dua orang mahasiswi bermata sipit dan bermuka bundar khas wajah China bagian barat berdiri meninggalkan meja mereka. Doktor Anastasia mengajak Ayyas duduk di tempat yang ditinggalkan dua mahasiswi bermata sipit itu. Mau tak mau mereka duduk berhadapan dan hanya dipisah oleh meja kecil yang langsung penuh sesak oleh makanan yang mereka ambil. (Bumi Cinta: 202)

commit to user

Tempat ini adalah tempat Yelena diperiksa Dokter saat Yelena mendapat musibah karena kejahatan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut: Tubuh Yelena langsung dilarikan ke bagian gawat darurat. Ayyas mengajak perempuan tua itu kebagian administrasi. Pihak Medical Centre tidak mau perempuan tua itu yang bertanggung jawab. Dan perempuan tua itu juga dengan jujur mengaku tidak memiliki apa-apa selain uang seribu lima ratus rubel yang hanya cukup untuk makan sekali saja. Akhirnya mau tidak mau Ayyaslah yang harus menandatangani surat-surat yang disodorkan pihak Medical Centre. (Bumi Cinta: 173)

i) Apartemen Pak Joko Tempat ini adalah tempat tinggal Ayyas yang kedua setelah ia pindah dari apartemen Yelena. Apartemen ini adalah apartemen milik Pak Joko yang membantu Ayyas dalam mencari tempat tinggal yang aman untuk imannya yaitu dengan tinggal bersamanya untuk sementara waktu di Moskwa. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Bersama Pak Joko yang rajin puasa sunah, Ayyas benar-benar bisa hidup tenang dalam suasana penuh keimanan dan kedekatan dengan Sang Khalik. Di dalam apartemen tua yang sederhana di Aptektarsky, tak ada lagi godaan perempuan yang sedemikian dekatnya seperti saat tinggal bersama Linor dan Yelena. (Bumi Cinta: 474)

j) Lapangan Merah Tempat ini adalah tempat wisata yang dikunjungi Ayyas sebelum ia pulang ke Indonesia. Salah satu tempat yang indah di Moskwa. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Ayyas berdiri di tengah-tengah Lapangan Merah dan memandang ke sekelilingnya. Pemandangan yang baginya sangat menakjubkan. Seperti dalam dunia mimpi. Kremlin yang kukuh, klasik dan indah. Menara- menaranya yang gagah. Gereja-gereja di dalamnya dengan kubah-kubah

commit to user

Basil membuat Kremlin menjadi legendaris. (Bumi Cinta: 511)

k) KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Tempat ini adalah tempat Duta Besar Indonesia berada. Di KBRI ini juga ada sekolah Indonesia Moskwa. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Sementara itu, pada saat yang sama Ayyas ada di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskwa yang terletak di Novokuznetskaya Ulitsa nomor 12. Tepatnya Ayyas sedang berada di kantor Sekolah Indonesia Moskwa yang memang menyatu satu komplek dengan KBRI. Sekolah Indonesia Moskwa yang biasa disingkat SIM itu berada di salah satu sudut KBRI. Gedung itu agak kecil berbentuk L bersebelahan dengan Wisma Duta. Sekolah itu sudah ada sejak tahun 1963, bisa disebut sebagai sekolah Indonesia di luar negeri yang pertama ada. (Bumi Cinta: 139)

l) Jalan sempit di Smolenskaya Tempat ini adalah jalan ketika Yelena dibuang atau dilempar dari mobil dan ditemukan oleh Bibi Margareta dan Ayyas. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Salju turun perlahan. Jam kota menunjukkan pukul sebelas kurang sedikit. Sebuah mobil sedan berwarna hitam meluncur dari utara di atas aspal Smolenskaya Pereulok. Mobil itu kemudian belok kanan memasuki jalan yang agak sempit. Tiba-tiba mobil itu berhenti. Sang supir dan dua orang laki-laki melihat ke kanan dan ke kiri, juga melihat ke depan dan ke belakang. Setelah dirasa tidak ada yang melihat, seorang perempuan muda dilempar begitu saja dari dalam mobil dan langsung jalan. Perempuan muda itu tergeletak tak berdaya di atas tumpukan salju. Kedua matanya menengadah ke langit yang hitam berhias titik-titik salju yang turun perlahan. (Bumi Cinta: 162)

commit to user

Tempat ini adalah saat Ayyas dan Linor pergi bersama untuk menjenguk Yelena yang sedang sekarat di Medical Centre. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:

Sejurus kemudian Mobil BMW SUV X5 hitam itu menyusuri Panvilovsky Pereulok, lalu belok kanan masuk Protochny Pereulok, dan meluncur tenang menuju Italian Medical Centre. Sampai di rumah sakit yang dibangun oleh seorang pengusaha dari Itali itu, Linor langsung menghambur ke bagian gawat darurat. Ayyas membuntuti di belakangnya. Di depan pintu perempuan tua berpakaian kumal itu Nampak menunggu dengan setia. (Bumi Cinta: 179)

n) Stasiun Metro Tempat ini adalah tempat saat Yelena dan Ayyas akan pergi ke MGU dengan menaiki metro agar cepat dan tidak terlambat. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Ini jam kerja. Maaf. Selalu padat. Kalau kau ingin nyaman naik metro sebaiknya antara jam sepuluh sampai jam sebelas pagi, setelah melewati

jam sibuk. Metro ini transportasi paling dicintai penduduk Moskwa. Selain tepat waktu, tidak macet, harga tiketnya sangat murah. Bayangkan hanya dengan 19 rubel sekali jalan, kau bebas kemana saja, bahkan kalau perlu menjelajah seluruh jalur metro. Tidak dibatasi jarak. Asal tidak

keluar dari stasiun.” Terang Yelena pada Ayyas dengan bahasa Inggris yang lancar. Beberapa pemuda Rusia memerhatikan Yelena dengan mata

berkedip. Di antara mereka ada yang memandang kagum pada Yelena yang fasih berbahasa Inggris. Sementara Ayyas diam mendengarkan penjelasan Yelena yang begitu detail. (Bumi Cinta: 66)

commit to user

Latar waktu merupakan kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang dialami tokohnya. Latar waktu menggunakan pagi, siang, sore, malam, menjelang sore, tengah malam dan menunjuk jam. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Pagi ini sungguh beda Ayyas. Kau tadi lihat kan, tidak hanya aku yang merasakan, Linor pun merasakan. Ini puncak musim dingin Ayyas. Tidak

ada ceritanya di puncak musim dingin ada rumput kelihatan. Seharusnya rumput itu terpendam oleh salju satu meter tebalnya. Tapi itu kau lihat, ia kelihatan hijaunya. Dan matahati itu, seharusnya ia muncul nanti di awal Maret paling tidak. Tapi ini sudah muncul menyapa dengan hangat sinarnya. Dan pagi ini terasa hangat bukan? Ini keajaiban Ayyas. Belum pernah terjadi yang seperti ini.” (Bumi Cinta: 62-63)

Professor Tomskii ternyata belum tiba. Janji dengannya memang pukul setengah sebelas. Dan sekarang baru pukul sepuluh lebih seperempat, artinya ia datang lebih dulu seperempat jam. Seorang perempuan tua gemuk pendek mendekat. Perempuan itu memakai kerudung kosinka putih lazimnya perempuan tua di desa-desa Rusia. Kedua matanya dihiasi kaca mata yang kecil bundar. (Bumi Cinta: 70)

Pagi itu salju bertasbih. Pohon-pohon bereozka, pohon cemara araukaria juga bertasbih. Batu-batu yang tersusun rapi di pinggir jalan-jalan kota Moskwa yang tertimbun salju juga bertasbih. Udara dingin kota Moskwa bertasbih. Semua benda yang ada di kota Moskwa yang pernah dianggap sebagai pusatnya kota orang-orang atheis juga bertasbih. Alam selalu bertasbih mengagungkan nama Allah, Tuhan seru sekalian alam. (Bumi Cinta: 95)

Hari mulai gelap. Salju tipis turun perlahan. Ayyas melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan stasiun Prospek Mira. Ia memilih

commit to user

menyatu dengan bumi Allah yang bersalju. Dan salju-salju turun sambil terus bertasbih kepada Allah. (Bumi Cinta: 107)

Selesai shalat dzuhur Ayyas bingung mau kemana. Mau pulang ke apartemen masih siang, dan ia sudah merasa tidak nyaman lagi kembali ke apartemen. Mau jalan-jalan, tidak ada rencana yang matang. Dia selalu melakukan aktivitas dengan rencana yang jelas dan matang. Mau ke MGU, ia tidak tahu mau apa persisnya di sana kalau Doktor Anastasia mungkin sudah tidak di tempatnya dan ruangan Profesor Tomskii sudah tidak boleh di buka. (Bumi Cinta: 148)

Salju turun perlahan. Jam kota menunjukkan pukul sebelas kurang sedikit. Sebuah mobil sedan berwarna hitam meluncur dari utara di atas aspal Smolenskaya Pereulok. Mobil itu kemudian belok kanan memasuki jalan yang agak sempit. Tiba-tiba mobil itu berhenti. Sang supir dan dua orang laki-laki melihat ke kanan dan ke kiri, juga melihat ke depan dan ke belakang. Setelah dirasa tidak ada yang melihat, seorang perempuan muda dilempar begitu saja dari dalam mobil dan langsung jalan. Perempuan muda itu tergeletak tak berdaya di atas tumpukan salju. Kedua matanya menengadah ke langit yang hitam berhias titik-titik salju yang turun perlahan. (162)

“Kelihatannya mereka tidak pulang malam ini. Ini sudah lewat tengah malam.” Gumam Linor pada dirinya sendiri setelah melihat jam dinding di ruang tamu. (Bumi Cinta: 174)

Pagi itu Ayyas shalat Subuh pukul sembilan. Hal yang belum pernah terjadi selama hidupnya. Baru pagi itu ia kebobolan. Ia merasa shalat dan ibadahnya selama ini seolah tidak ada maknanya. Ia benar-benar menyesal sampai relung hati paling dalam. (Bumi Cinta: 188)

commit to user

Anastasia Palazzo mondar-mandir di ruang Profesor Tomskii. Ia menunggu ponselnya bordering, berharap anak muda itu meneleponnya atau memberi kabar kepadanya meskipun melalui sms. Ia ingin menelepon anak muda itu, tapi harga dirinya mencegah untuk melakukannya. (Bumi Cinta: 197)

“Kalau sudah hampir jam sembilan kenapa? Memang aku ada janji denganmu!” sahut Linor dari dalam kamar dengan nada jengkel. (Bumi

Cinta: 224)

Sampai pukul setengah dua siang Doktor Anastasi Palazzo belum juga datang. Ayyas sama sekali tidak menghiraukannya. Terkadang ia merasa lebih senang jika Doktor Anastasia tidak datang menemuinya sehingga ia bisa lebih konsentrasi dan lebih banyak membaca. (Bumi Cinta: 229)

“Siang ini agak lebih cerah dibandingkan kemarin. Agak enak untuk jalan-jalan .” Sahut Pak Ismet. (Bumi Cinta: 267)

Maka pagi itu kira-kira jam setengah delapan ia mengetuk pintu kamar Ayyas dan Linor. Keduanya keluar dari kamar masing-masing dalam keadaan telah rapi. Ayyas Nampak segar. Dan Linor nampak lebih bugar. (Bumi Cinta: 284)

Malam itu, Ayyas tidak bisa tidur. Ciuman Anastasia Palazzo terus terasa di pipinya. Bahkan masih terasa hangatnya diseluruh saraf dan hatinya. Kejadian tadi siang benar-benar membuatnya gelisah. Itu adalah untuk pertama kalinya ia di cium oleh seorang perempuan yang bukan mahramnya. Ia tidak merasa bahagia, tapi ia malah merasa berdosa. (Bumi Cinta: 318)

commit to user

membaca. Ketika alarm di ponselnya berdengking-dengking, ia menutup bukanya dan bangkit shalat. Itu adalah waktunya shalat Dhuha. Setelah itu ia kembali membaca. Ketika ia merasa agak jenuh, ia melakukan olahraga ringan di kamarnya. Ia melakukan olah pernafasan, lalu sedikit memainkan jurus Thifan-nya. Ia tidak sadar, ada kamera yang memantaunya, dan ada sepasang mata yang melihat kegiatannya. (Bumi Cinta: 326)

Kira-kira tiga jam Linor pingsan. Menjelang pukul empat dini hari, ia siuman. Awalnya ia kaget tergeletak di lantai ruang tamu. Setelah ingatannya benar-benar pulih, ia sadar apa yang telah terjadi. Ia diminta membalikan badan oleh Ayyas dan tiba-tiba punggungnya disodok sangat keras dan ia pingsan. Ia tidak tahu setelah itu apa yang dilakukan Ayyas kepada dirinya. (Bumi Cinta: 372)

Hari itu hari Jumat. Musim dingin masih bertahan. Salju sudah dua hari tidak turun, tetapi dimana-mana salju masih nampak membungkus apa saja. Masjid Prospek Mira penuh sesak oleh jamaah shalat jumat. Nampak wajah-wajah dari pelbagai bangsa. Ada Rusia, Qatar, Kazakh, Kirgis, Turkmen, Cechnya, Azerbaijan, Kirgish, Melayu dan Arab. (Bumi Cinta: 492)

Awal musim semi datang. Mentari bersinar cerah. Udara terasa lebih hangat dan segar, tidak lagi dingin menggigit. Dimana-mana salju mencair. Butir-butir bening air masih nampak membasahi beberapa ruas jalan. Butir-butir air itu mengalir mencari lubang-lubang drainase kota Moskwa yang teratur rapi setiap seratus meter. Rumput-rumput hijau seperti bangun dari tidur panjangnya. Dan tersenyum kepada siapa saja yang memandanginya. (Bumi Cinta: 509)

commit to user

menyepuh Lapangan Merah, tembok merah Kremlin, Pucuk-pucuk Menara, Kubah-kubah gereja, gedung-gedung, rerumputan, bunga- bungaan, tanaman dan aspal di jalan-jalan. (Bumi Cinta: 517)

Kini Linor ada di depan gedung tua. Ia melihat jam tangannya, tak terasa sudah pukul empat sore. Perjalanannya dengan taksi memang cukup lama ditambah macet di beberapa titik di pusat kota Moskwa. Juga perjalanannya dengan metro yang sengaja ia buat berpindah banyak jalur, lebih dari semestinya. (Bumi Cinta: 526)

3) Latar Sosial Latar sosial dalam novel Bumi Cinta adalah masyarakat Rusia yang penduduknya sebagian besar beragama Ortodoks. Latar sosial dan budaya Rusia dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Tenang Yas. Aku mau pura-pura tidak bisa bahasa Rusia. Supaya engkau tahu, bagaimana si Rusia tua ini memperlakukan kita. Dia pasti

mengira kita berdua ini benar-benar makanan empuknya. Katanya kau mau meneliti sejarah Rusia, ya biar tahu sekalian watak asli masyarakatnya.” (Bumi Cinta: 12)

Mobil tua itu kini melaju sedang di Koltsosadovaya. Ayyas melihat berbagai merek mobil yang ia rasa aneh, dan belum pernah ia temui di Indonesia, Saudi maupun India. Ada mobil berwarna hitam bermerek Volda. Ada yang bermerek Gazel, ada Lada, ada Sputnik Zhiguli dan ada Moskvich. Ia rasa itu adalah mobil-mobil buatan Rusia. Tiba-tiba mobil merah tua yang mereka naiki di salib oleh mobil mewah, Roll-Royce. Tepat di belakang Roll-Royce mobil Porsche biru langit mengikuti. (Bumi Cinta: 19)

commit to user

“Kita ada di Golden Ring. Depan sebelah kanan itu Hotel Belgrad. Yang itu Golden Ring Hotel. Di belakang kita ada gedung Deplunya Rusia. Kawasan Golden Ring ini nempel dengan Smolenskaya. Ini salah satu daerah penting dan strategis di Moskwa. Aku dapat apartemen sangat

murah untukmu di daerah ini.” (Bumi Cinta: 21)

“Berusaha taat. Kalau kamu, maaf, Ortodoks ya?” Ayyas yakin dugaannya benar. Sebab mayoritas penduduk Rusia memeluk Kristen Ortodoks pasca runtuhnya rezim komunis Uni Soviet. (Bumi Cinta: 51)

Ayyas siap melaksanakan apa yang direncanakannya. Ia harus menemui Profesor Abraham Tomskii hari itu. Ia harus memulai penelitiannya. Kemarin ia sudah sempat berhubungan dengan Guru Besar Sejarah Rusia itu lewat telepon. Profesor Tomskii begitu ramah dan terbuka. Ayyas telah berjanji untuk datang menemuinya pukul setengah sebelas pagi di Universitas Negeri Moskwa atau Moskovskyj Gosudarstvennyj Universiteit Imenilomonosova, biasa disingkat MGU. Universitas paling tua dan paling besar di Rusia ini juga sering disebut Universitas Lomonosova. Orang-orang Moskwa sangat bangga dengan MGU. Mereka beranggapan tidak ada Universitas yang lebih hebat dari MGU di atas muka bumi ini. Bahkan Harvard dan Oxford sekalipun. (Bumi Cinta: 59)

Kira-kira tujuh menit kemudian mereka berdua sudah sampai di gerbang stasiun metro Smolenskaya. Ada Logo berwarna merah berupa huruf “M” di depannya. Bangunan stasiun itu gagah dan berwibawa. Bangunan

berwarna coklat muda itu khas Rusia. Fasad dan bentuknya diukir dengan indah. Begitu serius orang Rusia membangun stasiunnya. Yelena lebih dulu masuk. Nonik Rusia itu membelikan karcis untuk Ayyas. Mereka lalu turun ke bawah dengan escalator. Ayyas terkagum-kagum dengan keindahan stasiun bawah tanah Smolenskaya. Stasiun itu

commit to user

melihat dengan seksama interior stasiun itu. Mengagumkan. Hampir tiga perempat dindingnya di balut marmer. Demikian juga lantainya. (Bumi Cinta: 64-65)

Beberapa menit kemudian metro berhenti di satsiun Universiteit. Ratusan penumpang yang sebagian besar mahasiswa turun. Ayyas dan Yelena juga turun. Keluar dari stasiun, Ayyas menemukan bangunan Universitas yang sangat besar. Benar-benar megah seperti yang diceritakan Devid dalam emailnya. Gedung itu nampak cantik dan gagah menjulang tinggi khas bangunan keemasan rezim Stalin. Konon gedung MGU adalah bangunan terbesar di Moskwa. Ia termasuk dari tujuh gedung utama pencakar langit yang dibanggakan penduduk Moskwa. Letaknya yang di atas bukit Leninsky Gory membuatnya semakin nampak berwibawa. (Bumi Cinta: 67-68)

Di Moskwa benar-benar ada masjid. Dan yang ada dihadapannya adalah masjid yang cukup indah. Bangunan berwarna biru toska, kubah bulat, menara runcing dengan ujung bulat sabit. Itulah masjid agung bagi umat Islam di kota Moskwa. Masjid paling besar di antara lima masjid. Orang- orang menyebutnya Moskovsky Soborni Mechet atau Masjid Agung Moskwa. Sementara orang-orang yang di KBRI, seperti Pak Akmal Hidayat menyebut masjid itu sebagai Masjid Pusat Prospek Mira atau Masjid Prospek Mira. Ada juga yang menyebut masjid Olimpiski karena terletak nempel dengan stadion Olimpiski yang pernah menjadi tuan rumah Olimpiade Olahraga Sedunia tahun 1980. (Bumi Cinta: 108)

Mobil Zhiguli merah tua itu melaju ke selatan dengan tenang di atas aspal Stretenka Ulista, lalu melewati Bolshaya Lubyanka Ulista. Tak lama kemudian sampai di bundaran dekat stasiun Lubyanka, lalu belok kiri menelusuri Teatralny Proezd. Ayyas seolah tidak mengedipkan

commit to user

Moskwa di tengah musim dingin. Kendaraan masih rame. Di beberapa tempat mobil-mobil berjalan lambat seperti semut. Di beberapa titik terjadi kemacetan. Mobil buatan Rusia yang sudah tua berbaur dengan mobil buatan Jepang yang mulai dekil. Mobil-mobil mewah terbaru juga nampak sesekali. (Bumi Cinta: 112)

“Masih banyak waktu. Kau harus melihatnya. Bahkan kau harus melihatnya di empat waktu. Di pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari. Biar mantab. Orang sini mengatakan siapa yang ke Moskwa belum sampai di Lapangan Merah berarti belum sampai Moskwa .” (Bumi Cinta: 144)

“Masih. Dia sekarang menikmati hari tuanya dengan hidup tenang dipinggir kota Novgorod.” “Kota paling penting bagi Rusia klasik yang banyak melahirkan ksatria yang gagah berani.” (Bumi Cinta: 200)

“Ya, kami orang Rusia sangat mencintai kentang. Satu hari tanpa kentang adalah penderitaan bagi orang Rusia. Orang Rusia tidak bisa

hidup tanpa makan kentang. Kentang adalah kebanggaan orang Rusia, bahkan nyawa orang Rusia.” Jawab Doktor Anastasia. (Bumi Cinta: 203)

“Bogatir adalah sebutan untuk ksatria zaman dulu yang sangat masyur dalam folklore Rusia dan keperkasaannya menjadi pujaan orang Rusia. Saya sendiri sekarang jarang mendengar sanjungan model ini. Tapi generasi Bibi ini menggunakannya secara luas. Dan itu sanjungan yang

luar biasa. Ketika Bibi menyanjungmu begitu, saya rasa tepat.” Jelas Yelena dengan wajah lebih cerah. (Bumi Cinta: 228)

commit to user

santai Pak Joko membawa mobil itu menelusuri Planitskaya Ulista. Terus ke utara, menyeberangi kanal Moskwa, lalu menyusuri pinggir komplek Kremlin yang megah. Mata Ayyas tidak berkedip memandangi komplek itu. Salju menghiasi bumi di sana sini. Pak Joko mengambil jalan terus ke utara. Sampai di kawasan Lubyanka, mobil terus melaju melewati gedung KGB Lubyanka yang nampak gagah dan angker. Mobil terus meluncur melewatiu stadion Olimpik, Gedung Teater Tentara, akhirnya memotong jalur melingkar ke kota Sadovaya Koltso dan akhirnya sampai di kawasan Savelofky. (Bumi Cinta: 268)

“Jangan lupa, kamu harus mengunjungi St. Peterburg. Itu kota yang sangat indah pernah menjadi ibukota Rusia sebelum Revolusi 1917. Pergilah kesana dan kamu akan menemukan pemandangan yang

menakjubkan.” Linor memberi saran. (Bumi Cinta: 362)

“Kalau bisa mampirlah ke kota Novgorod, sebelum St. Peterburg atau mungkin sesudah dari sana. Kota Novgorod ini sangat bernilai sejarah, ia

termasuk kota tua yang juga memiliki banyak peninggalan, ada kremlin juga di sana.” Kata Linor. (Bumi Cinta: 363)

“Kalau saya menyarankan ke Smolensk. Sebuah kota di dataran tinggi dengan pemandangan yang menakjubkan. Kalau musim semi kau bisa menyaksikan bunga- bunga yang indah bermekaran.” (Bumi Cinta: 363)

e. Amanat

Dalam novel Bumi Cinta terdapat ajaran bahwa membentengi diri yang baik dan kuat yaitu dengan selalu ingat Allah di mana pun kita berada. Dan apa pun masalah yang kita hadapi harus selalu ingat Allah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

commit to user

imannya, kecuali berdoa memohon kepada Allah, agar iman yang ada di dalam hatinya tidak tercabut dalam kondisi apa pun. Hanya Allahlah yang bisa menjaga imannya. Hanya Allahlah yang bisa menyelamatkannya dari segala fitnah dan tipu daya setan. Tak ada yang lebih dahsyat dari rukuk dan sujud kepada Allah Yang Maha Kuasa. (Bumi Cinta: 40)

Dengan melanggengkan zikir sebagai pembuka kegiatan harian ia berharap, Allah senantiasa menjaga jiwa, raga, akal, dan akhlaknya. Ia ingin selalu bersama Allah, ingin selalu mengingat Allah dan diingat oleh Allah. Itulah kenapa setiap pagi ia tidak boleh melupakan empat hal tersebut, shalat, membaca Al-Quran, zikir dan membaca buku yang ditulis orang-orang saleh. (Bumi Cinta: 58)

Ia merasa harus semakin merapat kepada Allah. Tak ada yang benar- benar mampu menyelamatkan imannya kecuali Allah. Moskwa buka Madinah. Jika di Madinah aroma kesucian orang-orang saleh begitu terasa, di Moskwa yang ia rasakan adalah aroma perempuan cantik Rusia seperti Yelena dan Anastasia Palazzo yang mengusik ketenangan jiwa. (Bumi Cinta: 94)

Selain itu, seorang muslim harus menolong orang lain yang kesusahan. Sebagai umat Islam kita harus berpedoman pada Al-Quran dan petunjuk Nabi dalam Hadist. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

Ayyas langsung teringat Allah. Bahwa diciptakannya manusia oleh Allah adalah untuk beribadah kepada-Nya, untuk berbuat kebaikan di atas muka bumi ini karena-Nya. Ia langsung teringat perintah Allah di dalam Al-Quran untuk menjaga nyawa orang lain, bahwa menjaga hidup satu nyawa manusia itu sama dengan menjaga nyawa seluruh umat manusia.

commit to user

iman Ayyas. (Bumi Cinta: 171)

Kewajibannya sebagai manusia adalah menolong manusia yang memerlukan pertolongannya. Tentu saja ia tidak menginginkan Yelena terus di jalan yang tidak benar. Ia ingin Yelena menginsafi bahwa yang ia lakukan adalah kesalahan besar, bahkan ia berharap Yelena kemudian bisa mendapatkan hidayah, lalu merubah cara hidupnya; dari cara hidup yang gelap dan pengap menjadi cara hidup yang penuh cahaya dan penuh kesegaran nikmat Tuhan. (Bumi Cinta: 187)

“Ya. Di dalam Islam diajarkan, bahwa menyelamatkan satu nyawa anak manusia itu sama saja dengan menyelamatkan nyawa seluruh umat manusia. Allahlah sendiri yang mengatakan hal itu dalam kitab suci umat Islam, yaitu Al- Quran.” (Bumi Cinta: 227)

Amanat lain yang terkandung dalam novel Bumi Cinta adalah cinta sejati yang sebenarnya hanyalah cinta kepada Allah dan hanya dengan ridha Allah. Jodoh, maut dan kehidupan kita sudah di atur oleh Allah. Semua dipasrahkan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Saya berlindung kepada Allah dari zina. Semoga sampai akhir hayat Allah menjauhkan saya dari perbuatan dosa itu. Saya ingin menjaga kesucian diri saya. Kalaupun melakukan hubungan dengan lawan jenis, saya ingin yang berlandaskan kesucian, yaitu menikah. Dengan menikah saya ingin memuliakan istri saya, saya ingin setia padanya sampaiakhir hayat. Saya ingin menjaga kesuciannya. Saya berharap istri saya juga melakukan hal yang sama. Pernikahan itu menjadi hubungan saling mencintai dan mengasihiyang ditaburi rahmat Allah. Dari percintaan yang harmonis dan indah itu saya inginlahir anak turun yang bersih, dan terjaga kesuciannya. Maka saya berusaha menjaga mati-matian kesucian

commit to user

saya, sebab saya ingin memiliki istri yang juga terjaga kesuciannya.” (Bumi Cinta: 232)

“Siapapun dia yang menjadi istriku, semoga kelak aku bisa membahagiakannya, dan menggenggam tangannya erat-erat memasuki pintu surga, tempat paling indah untuk orang-orang yang memadu cinta semata-mata karena mencari ridha Allah Subhanahu Wa Ta‟ala.” (Bumi Cinta: 236)

Ayyas terus terisak. Isakan yang kalau siapapun melihat dan mendengarnya niscaya akan tersayat hatinya. Isakan seorang pecinta sejati, yang mencintai kekasihnya karena Allah, lalu kehilangan kekasihnya karena Allah pula. Adakah isakan yang lebih menyayat hati dari isakan seorang pecinta sejati yang kehilangan sang pujaan hati karena Allah Ta‟ala? (Bumi Cinta: 545)

f. Alur atau plot

Plot atau alur cerita merupakan rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir yang merupakan jalinan konflik antartokoh dalam suatu cerita fiksi. Novel ini mempunyai alur cerita maju-mundur. Dalam cerita pertama yang dikisahkan adalah peristiwa yang terjadi pada waktu sekarang kemudian tokoh utama menceritakan kejadian yang dialami masa lalu, yaitu masa saat tokoh utama di SMP. Hal ini terbukti dari kutipan sebagai berikut:

“Sungguh. Dulu itu kamu paling kecil dan paling krempeng di kelas. Sekarang jadi tinggi dan lumayan gagah. Tidak menyangka. Apa karena

kamu sering makan daging unta waktu kuliah di Arab sana?” (Bumi Cinta: 11)

“Ah iya ya, aku dulu waktu SMP sempat dijuluki bandit kecil sama Bu Tyas, guru bahasa Inggris kita. Gara-garanya ketika Bu Tyas menuliskan

soal bahasa Inggris di papan tulis aku jepret pungggungnya pakai karet.

commit to user

mengenang masa-masa ia nakal dulu. (Bumi Cinta: 16)

Pembagian alur dalam karya sastra ada lima tahap, yaitu:

a) Situation (pengarang mulai melukiskan keadaan)

Tahap ini pengarang mengawali cerita dengan memperkenalkan tokoh yang bernama Ayyas. Ia adalah seorang mahasiswa yang sedang melakukan penelitian untuk tesisnya di Negara Rusia. Ayyas merupakan seseorang yang berpendidikan tingggi sekarang ia akan menyelesaikan Gelar Master ini. Di lingkungan baru untuk sementara waktu Ayyas mulai menyesuaikan dirinya. Banyak orang yang menyukainya di Moskwa ini. Ayyas juga sedia membantu temannya yang sedang kesusahan. Ketulusan hatinya tersebut juga terlihat ketika ia dimintai bantuan Bibi Margareta yang belum ia kenal dan ia mau membantu Bibi Margareta untuk menolong seseorang yang tidak tahu siapa dia namun ia rela menolong dengan tulus.

Pengarang juga memberikan gambaran bahwa Ayyas sedang merasakan keresahan karena wanita. Ia sebenarnya ingin memiliki pasangan hidup, namun ia mengakui banyak kelemahan pada dirinya. Ayyas ketika pergi ke Rusia tepatnya kota Moskwa, ia ingin melakukan penelitian langsung untuk mengetahui jelas sejarah Rusia namun ternyata cobaan datang ketika ia harus tinggal satu apartemen dengan dua wanita Rusia salah satunya Linor/ Sofia. Awalnya Ayyas tidak tertarik namun pada saat Linor telah hijrah ke jalan Allah dan menjadi Muslimah, Linor mandatangi Ayyas dan menawarkan untuk menikah dengannya. Ayyas awalnya menolak karena dia ingin berdiskusi dulu dengan Imam Hasan Sadulayev dan mungkin akan menerimanya dengan saksi Imam Hasan.

Pengarang di dalam tahap situation ini juga memperkenalkan tokoh yang bernama Linor/ Sofia, yaitu seorang wanita muda terpelajar yang baru berhijrah dan menawarkan kepada Ayyas untuk menikah. Keberadaan Ayyas yang tidak akan lama di Moskwa mendesak Linor untuk segera

commit to user

yang sederhana, polos, lugu, dan mudah menerima orang lain. Hal tersebut yang membuat Linor/ Sofia suka dengan kepribadian Ayyas. Hubungan mereka baik setelah Linor memeluk Islam dan berkata jujur kepada Ayyas. Pada akhirnya Ayyas mau menerima Sofia (nama Islam Linor) dengan baik.

b) Generation Circumstances (peristiwa mulai bergerak)

Peristiwa mulai bergerak yaitu ketika Devid mengajak Ayyas untuk melihat apartemen Ayyas selama tinggal di Moskwa. Ayyas sebenarnya kurang setuju dengan ide Devid untuk tinggal di apartemen tersebut karena ia akan tinggal dengan dua wanita Rusia yang belum ia kenal, namun ketika Devid menjelaskan dengan perlahan dan secara jelas, akhirnya Ayyas pun mau mengerti dan menyetujui untuk tinggal di apartemen tersebut.

Ayyas yang mengetahui kebiasaan hidup Devid setelah tinggal di Rusia maka Ayyas pun tidak ingin seperti Devid. Devid memang seorang yang cerdas dalam pendidikannya namun Devid cepat berubah dan mudah tergoda oleh lingkungan yang baru akibatnya ia terjerumus cukup jauh dari jalan Allah. Hal tersebut ternyata membuat Ayyas merasa kasian dengan Devid dan berharap sahabatnya itu kembali disadarkan dengan perbuatannya selama ini

Ayyas dan Devid menjalani kehidupan mereka masing-masing di Moskwa. Ayyas berusaha segera menyelesaikan penelitian Tesisnya dan Devid juga menyelesaikan kuliahnya di Rusia. Pada suatu ketika Devid meminta bantuan Ayyas untuk mecarikan solusi akan masalahnya. Dan Ayyas meminta Devid untuk kembali ke jalan Allah. Dengan dibimbing Ayyas, dan disaksikan Pak Joko, Devid mengucapkan kalimat syahadat. Devid pun mulai shalat dan membaca Al-Quran setiap hari. Perubahan Devid membuat Ayyas bahagia.

commit to user

Keadaan mulai memuncak yaitu ketika Ayyas menjalani hari- harinya di Moskwa dengan cemas, karena imannya diuji di sini. Ketika tindakan Linor yang berani masuk kamarnya dan menggoda Ayyas namun cepat dilumpuhkan Ayyas dan menyeretnya keluar dari kamar. Karena Ayyas takut dengan Allah dan tidak suka dengan perbuatan yang dilakukan Linor itu.

Bukan hanya Linor tapi juga Anastasia yang mencium Ayyas dengan tiba-tiba tanpa dia bisa menolaknya. Kejadian itu terjadi ketika seminar di MGU, setelah selesai menyampaikan semua pendapatnya tiba- tiba Anastasia memeluk dan menciumnya. Setelah kejadian itu Ayyas menyesal atas apa yang dilakukan Anastasia dan merasa berdosa kepada Allah.

Setelah semua kejadian itu, Ayyas semakin merapatkan dirinya pada Allah. Ayyas meminta dilindungi dan dijaga keimanannya. Ayyas ingin serius menyelesaikan penelitiannya dan segera pulang ke Indonesia.

d) Climax (keadaan mencapai klimaks)

Pengarang menggambarkan keadaan yang mencapai klimaks yaitu ketika pada suatu hari secara tiba-tiba Ayyas mendapat fitnah dari salah satu stasiun televisi di Rusia, semua dikarenakan ada pemboman di Rusia yang diduga pelakunya adalah Ayyas. Stasiun itu menyebut Ayyaslah yang melakukan pemboman itu. Pada saat itu Ayyas benar-benar terkejut namun dia tetap tenang karena banyak saksi yang memperkuat alibinya. Karena pada saat pemboman itu terjadi Ayyas sedang ada diskusi dengan disiarkan langsung oleh stasiun TV lain. Dan pihak stasiun itu pun mau jika harus bersaksi untuk Ayyas. Dan KBRI juga menyaksikan siaran diskusi tersebut, maka KBRI juga akan membela Ayyas.

Ayyas dengan berbagai cara memberikan alasan meyakinkan yang menurutnya bisa diterima oleh seluruh stasiun TV, namun Ayyas yakin bahwa kebenaran pasti menang. Itulah motivasi Ayyas dalam menghadapi

commit to user

orang yang ingin memfitnahnya.

e) Denounment (pengarang memberikan penyelesaian dari semua cerita)

Akhir cerita pengarang memberikan penyelesaian masalah dari cerita yang telah ditampilkan, bahwa pada akhirnya Ayyaslah yang berperan penting dalam penyelesaian masalah ini. Devid yang berubah Muslim dan menjalankan semua yang diperintahkan dan menjauhi semua larangan agama. Devid pun menikah dengan Yelena, dia bisa membawa Yelena mengikuti jejaknya masuk Islam. Linor pun juga sama yaitu menjadi seorang Muallaf. Dan mencari Ayyas untuk mau menjadi pasangan hidupnya di jalan Allah.

Ayyas sendiri akhirnya bisa menyelesaikan penelitiannya dan bisa segera pulang ke Indonesia. Ia merasakan banyak kenangan yang ia lewati selama di Moskwa ini. Baru kemarin ia merasa sampai di Moskwa tapi lusa ia harus meninggalkan Negara ini. Dan pada saat itu juga Sofia datang membawa kebahagiaan untuknya, yaitu Sofia menawarkan pada Ayyas untuk menikah dengannya sebelum Ayyas menjawab dan masih menolak, namun yang terjadi adalah Sofia ditembak oleh penjahat. Tapi Ayyas senang karena Sofia telah berhijrah dan berharap Sofia tidak mati dan menerimanya menjadi suaminya. Pada akhirnya pengarang menyajikan penyelesaian dengan menampilkan monolog Ayyas yang mengharapkan Linor/Sofia hidup dan disisi lain Ayyas juga telah menerima apa yang telah terjadi nantinya.

g. Sudut Pandang (Point of View)

Sudut pandang dalam novel Bumi Cinta menggunakan sudut pandang pesona ketiga yaitu “ia”. Narator adalah seseorang di luar cerita. Untuk

mempermudah pembaca mengenali siapa tokoh yang diceritakan, narator terus-menerus menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita. Jadi pengarang lebih

commit to user

dilihat dari kutipan sebagai berikut:

1) Penulis bercerita tentang Ayyas: Dua hari penuh Ayyas istirahat di apartemennya. Ia agak demam. Ingin sekali ia segera bisa jalan-jalan menelusuri Moskwa dan menyentuh butiran-butiran salju yang turun dari langit. Ia juga ingin segera melihat keindahan Lapangan Merah yang sangat terkenal itu. Ia memilih mengurungkan keinginannya. Lebih baik ia istirahat sampai benar-benar sentausa dari pada nekat kemudian jatuh sakit yang bisa membuat rencana yang telah disusunnya berantakan semua. (Bumi Cinta: 56)

Ya, ia telah merancang program hariannya dengan sangat rapi. Tidak hanya harian. Bahkan peta hidup beberapa tahun pun telah ia rancang sedetil mungkin. Tapi setipa pagi ia merasa harus meminta kekuatan dari Allah agar di anugerahi hari yang terbaik. Ia hanya bisa merencanakan dan merancang, namun pada akhirnya Allahlah yang memutuskan hasilnya. (Bumi Cinta: 58)

Di antara manusia yang sedikit itu adalah Ayyas. Pagi itu ia bertasbih bersama tasbih salju, angin dingin, pohon bereozka, pohon cemara, kayu birk, batu-batu dan seluruh benda-benda di jagat raya juga para malaikat yang tidak pernah membangkang perintah Tuhannya. Pagi itu Ayyas bertasbih, larut dalam zikir paginya yang panjang. Kali ini zikirnya lebih panjang dari pagi-pagi sebelumnya. (Bumi Cinta: 95)

Sungguh ia tidak menyesal harus berletih-letih sampai pukul tiga dini hari. Yang ia sesalkan adalah dirinya sendiri yang tidak bisa bangun tepat pada waktunya. Telinganya seperti tuli. Bunyi alarm sama sekali tidak di dengarnya. Ia menyesal bahwa dirinya bagaikan kerbau bodoh yang mendengkur sampai matahari tebit. Kerbau bodoh yang tidak bangun shalat subuh ketika hamba-hamba Allah yang saleh sama rukuk

commit to user

kekuatan cintanya kepada Allah belumlah dahsyat. (Bumi Cinta: 187)

2) Penulis bercerita tentang Yelena: Yelena pernah merasakan betapa tersiksanya kelaparan di tangah musim dingin. Kasihan juga kalau mahasiswa Indonesia itu sakit demam karena kaget pada perbedaan musim. Ia harus pulang. Ia juga ingin berkenalan lebih dekat dengan mahasiswa itu. Ia yakin ia bukan jenis lelaki buaya seperti kliennya yang sedang keluar makan malam. Dan ia tahu mahasiswa bukan orang yang banyak uang, tujuannya ke Moskwa pun bukan untuk bersenang-senang. (Bumi Cinta: 48)

Ia sangat takut. Ia tidak siap untuk mati. Ia masih ingin hidup. Tapi siapakha yang akan menyelamatkannya dalam kondisi sekarang seperti itu? Siapakah yang akan menyelamatkannya? Ia bertanya-tanya dalam lolongan panjang hatinya yang nyaris putus asa. (Bumi Cinta: 164)

3) Penulis bercerita tentang Devid: Sayup-sayup Devid mendengarkan suara Ayyas membaca Al-Quran dalam shalatnya. Ia menikmati suara itu. Sudah lama sekali ia tidak merasakan suasana tenang seperti itu. Dulu ketika masih kecil, saat ia masih tinggal satu rumah dengan kakeknya yang rajin ke masjid, ia sering mendengar suara kakeknya membaca Al-Quran di tengah malam. Ia teringat suasana itu. (Bumi Cinta: 481)

4) Penulis bercerita tentang Linor: Linor terus berpikir. Akhirnya ia tersenyum. Ia akan mendatangi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskwa. Ia akan ke sana dengan memakai pakaian Muslimah, dan ia akan menyamarkan identitas dirinya. Ia akan mengaku sebagai salah satu mahasiswa MGU kenalan Ayyas.

commit to user

tentang Ayyas. (Bumi Cinta: 523)

Di kamar mandi Linor melepas wignya. Ia membersihkan mukanya dengan pembersih yang ia bawa. Alis yang ia tebalkan ia bersihkan dan ia biarkan seperti aslinya. Beberapa tahi lalat yang ia buat juga sudah hilang. Kini yang nampak adalah Linor yang sesungguhnya. Ia kemudian memakai busana Muslimah yang ada di tas ranselnya. Setelah itu ia keluar ke ruang tamu dan shalat Zuhur. (Bumi Cinta: 532)

commit to user

Psikologi meneliti kesadaran atau pengalaman manusia. Psikologi terutama mengarahkan perhatian pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku itu. Sebagaimana yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini menggunakan teori psikoanalisis yang dikemukakan oleh Sigmund Freud dan teori psikologi lain yang mendukung.

Sigmund Freud membagi susunan kepribadian menjadi tiga sistem yang penting, yaitu id, ego dan superego. Id adalah jembatan antara segi biologis dan psikis manusia yang berupa dorongan-dorongan/ nafsu-nafsu yang bersifat ingin dipuaskan, termasuk di dalamnya naluri dan hasrat alamiah manusia, sehingga dikatakan bahwa id bekerja berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle). Ego adalah segi kepribadian yang dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan serta mau menanggung ketegangan, dalam batas tertentu ego menjalankan proses sekunder, yaitu menggunakan kemampuan berfikir secara rasional dalam mencari pemecahan masalah yang terbaik. Maka dari itu, ego bekerja berdasarkan prinsip realitas (reality principle). Superego merupakan perwakilan dari berbagai nilai dan norma yang diajarkan dari orangtua yang ada dalam masyarakat.

Pembahasan proses perkembangan jiwa tokoh-tokoh dalam novel Bumi Cinta berpangkal dari pembahasan terhadap aspek penokohan yang terdapat dalam analisis struktural, sehingga dapat dikatakan bahwa analisis psikologi merupakan tindak lanjut dari analisis struktural.

Aspek psikologi sastra atau proses kejiwaan dari para tokoh novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, akan diteliti unsur psikologi sastra dari tokoh-tokoh dalam cerita tersebut, dengan pelaksana perwatakan, yang digambarkan memiliki perkembangan/ konflik yang dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern (lingkungan). Berikut akan dijabarkan mengenai proses kejiwaan tokoh - tokoh dalam novel Bumi Cinta.

commit to user

Ayyas adalah tokoh utama dalam novel Bumi Cinta. Ayyas digambarkan oleh pengarang sebagai mahasiswa dari Indonesia yang sedang melakukan penelitian di Negara Rusia. Ayyas merupakan seorang yang taat kepada agamanya yaitu Islam. Dia adalah seorang laki-laki bijaksana dan baik terhadap orang lain. Ayyas adalah seorang Muslim yang takut kepada Allah. Ia sangat kuat menjaga keimanannya. Ia dikenal oleh orang-orang di sekitarnya sebagai seorang yang baik dan taat kepada agamanya. Seperti terlihat dalam kutipan berikut:

Pagi itu adalah Subuh ketiga Ayyas di Moskwa. Ia merasa tubuhnya sudah benar-benar bugar. Selesai shalat Subuh, seperti biasa, ia membaca Al-Quran, zikir ma’tsurat pagi, dan membaca kitab Mudzakarat fi Manazil Ash-Shiddiqin wa Ar-Rabbaniyyin , yang merupakan penjelas dari kalimat-kalimat penuh cahaya dari Ibnu Athaillah As Sakandary. Ia merasa shalat, membaca Al-Quran, zikir dan membaca buku adalah nutrisi jiwanya yang harus ia jaga betul- betul. Ia tidak mau sedikitpun meninggalkan kebiasaannya wiridan dan berzikir kepada Allah. Ia ingat betul kata- kata Ibnu Athaillah, “Tidak ada yang meninggalkan wirid kecuali orang bodoh.” (Bumi Cinta: 58)

Ayyas menjalani kehidupannya dengan baik dan terencana, sehingga ia tidak sembarangan atau asal-asalan. Ia selalu baik kepada siapa saja sehingga banyak orang yang suka pada sifatnya itu. Ia merupakan seorang mahasiswa yang sederhana. Ia memiliki stemming (keadaan perasaan yang berlangsung beberapa waktu lamanya). Dalam hal ini stemming dasar yang dimiliki Ayyas adalah stemming kegembiraan. Ia merasa senang dengan kehidupan yang diberikan Allah kepadanya, juga ketika ia mengalami banyak pengalaman selama di Moskwa, Rusia. Kegembiraannya ini merupakan stemming bahagia yang tenang dan mendalam. Orang yang gembira tidak gelisah dan tidak diganggu keadaan jiwanya. Dia tidak mudah merasa khawatir memikirkan hari depan dan selalu puas dengan apa yang ada disekitarnya. Kebutuhan-kebutuhan

commit to user

tinggal bagi Ayyas telah dapat ia penuhi dan tidak merasa kekurangan. Hal tersebut merupakan pengaruh dari ego pada diri Ayyas yang berfungsi dengan baik. Ego merupakan instansi yang mempertahankan dan melindungi pribadi. Ego tersebut kaya dengan energi intern (pulsi-pulsi

Id ), tetapi juga memperhatikan realitas luar. Tugas ego adalah mempertahankan kepribadiannya sendiri dan menjamin penyesuaian dengan alam sekitar. Masalah wanita memang tidak dapat dipungkiri membuat Ayyas mulai merasa resah/ cemas. Kecemasannya tersebut muncul karena banyaknya wanita yang berada di dekatnya. Mungkin keinginan untuk mendapatkan jodoh atau pendamping yang baik dan Muslimah itu ada, dan itu juga merupakan pengaruh dari adanya dorongan Id yang merupakan aspek psikologi kepribadian paling dasar yang di dalamnya terdapat naluri-naluri bawaan organisme. Naluri yang muncul di dalam dirinya merupakan representasi psikologis bawahan dari eksitasi yang diakibatkan oleh munculnya suatu kebutuhan organisme. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis, dan rasa aman yang telah dapat terpenuhi, di dalam diri Ayyas muncul kebutuhan akan rasa cinta dan ingin memiliki pasangan hidup. Sebenarnya ia ingin mendapatkan jodoh yang baik dan menikah, namun ia menyadari bahwa ia belum memiliki menemukan wanita yang tepat untuk dirinya yaitu wanita yang muslimah, oleh karena itu ia merepresikan keinginannya tersebut dengan melupakan atau mengalihkan ke alam bawah sadarnya, sehingga persediaan energi psikis yang ada di dalam dirinya dapat mencapai keseimbangan. Hal tersebut merupakan pengaruh dari peran superego yang mampu menguasai Id dengan baik. Adanya pengaruh kebutuhan akan rasa cinta pada seorang wanita yang ada dalam diri Ayyas, memberikan dorongan Id nya untuk dapat menyalurkan keinginannya tersebut. Hal ini tampak ketika Ayyas melihat Linor sekarat karena tertembak. Seperti tampak dalam kutipan berikut:

commit to user

menjadikannya sebagai teman berjuang di jalan-Nya sampai maut datang menjemput. Ia juga berjanji, jika Sofia selamat, ia akan menjadikannya sebagai satu-satunya bidadari surga bagi dirinya. (Bumi Cinta: 542-543)

Keinginan Ayyas untuk dapat memiliki pendamping hidup, dan belum dapat tersalurkan, telah memberikan tegangan pada Id nya. Id dalam diri individu tidak dapat mentolelir penumpukan energi yang menyebabkan meningginya taraf tegangan organisme/ individu tersebut secara keseluruhan. Bagi individu meningginya tegangan tersebut akan menempatkannya pada suatu keadaan yang tidak menyenangkan, sehingga

Id akan berusaha meredakan atau mengurangi tegangan yang meninggi tersebut ke taraf semula / keadaan yang menyenangkan.

Id dalam menjalankan fungsi dan operasinya, untuk pencapaian maksud tersebut, oleh karena itu memiliki perlengkapan berupa tindakan refleks dan proses primer. Proses Id dalam mempertahankan konstansi (mencapai keadaan yang menyenangkan) tampak dilakukan Ayyas setelah Sofia pergi, tak terasa tiba-tiba kakinya melangkah menuju jendela, ia ingin melihat Sofia. Dari jendela ia melihat Sofia melangkah semakin menjauh. Reaksi Ayyas yang demikian merupakan sebuah tindakan refleks. Tindakan refleks Ayyas merupakan proses Id dalam pencapaian pemuasaan hasratnya untuk melihat Sofia dan keinginan untuk memanggilnya. Reaksi itu muncul akibat tegangan (keinginannya yang belum tersalurkan untuk menikah) yang membuatnya berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan, dan ingin membuatnya berada pada keadaan yang menyenangkan. Namun karena objek yang ada dalam pikirannya itu tidak akan bisa memuaskan kebutuhan sepenuhnya, sedangkan kebutuhan selalu mendesak untuk dipuaskan, maka hal tersebut menggerakkan ego nya untuk terus melihat Sofia dari jendela. Ayyas berniat untuk mengontak Sofia dan mengajaknya bertemu dan menyampaikan kesediaannya menerima tawaran Sofia. Hal tersebut

commit to user

Sofia. Ayyas kemudian ingin bertemu dengan Imam Hasan Sadulayev. Imam Hasan Sadulayev adalah seorang imam di masjid Prospek Mira yang sangat religius. Rencana Ayyas ingin bertemu adalah ingin membicarakan mengenai kesediaannya menerima tawaran Sofia. Karena pada awalnya Ayyas masih menolak, namun Ayyas mempertimbangkan kembali apa yang dikatakan Sofia. Seperti tampak dalam kutipan berikut:

Sesaat Ayyas terpaku di depan jendela. Ia ingin berlari turun dan mengejar Sofia. Tetapi entah kenapa ia ragu? Apakah itu tidak seperti anak-anak remaja yang sedang jatuh cinta di sinetron-sinetron Indonesia? Ia mengurungkan niatnya. Ia berniat setelah shalat Isya’ ia akan mengontak Sofia dan mengajaknya bertemu di rumah Imam Hasan Sadulayev, atau di suatu tempat yang aman dari fitnah, dan ia akan menyampaikan kesediaannya menerima tawaran Sofia. (Bumi Cinta: 541)

Kemauan/kesediaan Ayyas untuk menerima Sofia merupakan pengaruh dari adanya stimulus eksternal. Menurut teori Sigmund Freud, di samping menerima stimulus dari dalam (stimulus internal) berupa naluri-naluri, individu juga menerima stimulus dari luar (stimulus eksternal) yang berupa sikap dan perlakuan dari individu lain/situasi dan kondisi lingkungan tempat individu berada. Sugesti yang diberikan oleh Sofia agar mau mempertimbangkan tawarannya dengan kata-kata yang halus merupakan stimulus eksternal yang menyalurkan energi psikis pada Id dan menggerakkan ego nya untuk melakukan proses identifikasi (perilaku eksternal). Selanjutnya Ayyas mengidentifikasikan dirinya dengan Sofia yang menurutnya akan dapat bersama-sama memjalani semua di jalan Allah. Proses identifikasi tersebut pertama-tama berlangsung secara sadar, dan selanjutnya irrasional, yaitu mulai mampu memunculkan semangat dan potensi-potensi kreatif yang ada pada diri Sofia. Ayyas pun akan

commit to user

untuk menerimanya. Ayyas yang pada awalnya meragukan Sofia karena masa lalu Sofia membuat Ayyas belum bisa menerimanya secara langsung, ia perlu waktu. Namun, ia menyadari perasaannya pada Sofia yang sesungguhnya dan ingin menerima Sofia sebagai istrinya. Perasaan inferior (penuh ketidakberdayaan) yang selama ini ada pada dirinya, sebagai lelaki biasa yang sebelumnya belum bisa menerima dan meragukan untuk Sofia, kini perlahan mulai berganti dengan perasaan percaya diri dan optimisme yang tinggi (perasaan superior). Perasaan tersebut menjadi pendorong bagi manusia untuk mencapai keunggulan diri atau menjadi diri yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga secara tidak langsung proses kejiwaan Ayyas mulai mengalami perkembangan.

Pada suatu saat, Ayyas melihat Sofia pergi setelah berkata jujur mengenai perasaannya, hati Ayyas justru terus berdetak. Hatinya untuk pertamakalinya seperti merasakan keindahan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Tampak dalam kutipan berikut:

Sementara itu, sedetik selepas kepergian Linor alias Sofia, hati Ayyas justru terus berdetak dan merasakan keindahan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Wajah Sofia yang anggun dalam balutan jilbab putih seolah tidak mau sirna dari pikirannya. (Bumi Cinta: 540)

Keresahan Ayyas selama ini terhadap masalah wanita/ ingin memiliki pasangan hidup yang seiman dengannya, yang merupakan pengaruh dari adanya dorongan Id, tetapi terhambat karena belum ada jalan keluar untuk menyalurkan hasratnya tersebut, membuat Ayyas berada dalam keadaan yang kurang menyenangkan. Pada saat Sofia memintanya untuk menjadi suaminya dan Ayyas yang sebenarnya juga bahagia, membuat dia berada dalam keadaan yang menyenangkan. Hal tersebut membuat energi ego di dalam dirinya membentuk kateksis. yaitu dengan niatnya yang mantap untuk menerima tawaran itu.

commit to user

berusaha merasionalisasikan keinginannya untuk menikah tersebut dengan berbagai pertimbangan yang dapat diterima oleh masyarakat / lingkungan, seperti halnya perkembangan kepribadian manusia. Menikah adalah sudah semestinya, apalagi kini Sofia telah hijrah dan menjadi muslimah. Dari sekian wanita yang ditemuinya ternyata hanya Sofia yang bisa membuat hatinya merasakan getaran-getaran cinta. Tampak dalam kutipan berikut:

Sejatinya, ia merasa Sofia yang baru saja menemuinya tidak layak ditolak keinginan sucinya. Sofia telah hijrah. Dan ia ingin menyempurnakan hijrahnya bersama dirinya. Sesungguhnya, merupakan suatu kehormatan jika dirinya mendampingi Sofia mewakafkan diri berjuang di jalan Allah. Adakah yang lebih mulia dari orang yang menyerahkan jiwa dan raganya di jalan Allah? (Bumi Cinta: 540)

Hal tersebut merupakan pengaruh dari Ego yang berfungsi dengan baik dalam diri Ayyas. Ego yang merupakan sistem pengarah individu yang bertindak sebagai eksekutor (menyalurkan energi yang berasal dari Id) dalam diri Ayyas tersebut, dikuasai oleh prinsip realitas, seperti tampak dalam pemikirannya yang obyektif, yang sesuai dengan tuntutan sosial yang rasional. Menurut psinsip realitas, pencarian kepuasan tidak lagi menggunakan cara yang paling singkat, namun menyesuaikan menurut kondisi yang diwajibkan oleh dunia luar. Proses rasionalisasi tersebut memungkinkan ego mempertahankan kepribadiannya dan menjamin penyesuaian dengan lingkungan. Hal tersebut merupakan sebuah perkembangan pada fungsi kesadaran pribadi yang mulai tampak dalam diri Ayyas. Dalam taraf ini perkembangan kejiwaan Ayyas mulai berkembang secara signifikan. Ayyas yang mau menerima Sofia atau Linor itulah yang membuat Ayyas baik. Karena ia berpikir menikah di jalan Allah adalah solusi yang benar. Ayyas mencoba memahami semua apa yang sudah pernah dilakukan Linor kepadanya. Semua telah diceritakan oleh Linor dengan detil. Semua yang

commit to user

meminta maaf kepada Ayyas. Ayyas pun juga merasakan apa yang dirasakan oleh Linor tersebut dan bermaksud ingin membantunya (berempati). Seperti dalam kutipan berikut :

“Saya doakan kau istiqamah di jalan yang lurus, dan kau pegang teguh keislamanmu sampai kau bertemu Allah. Untuk permintaannu, sungguh kau adalah gadis dengan pesona yang tidak bisa ditolak kaum lelaki. Tetapi berumah tangga harus semakin melipat gandakan amal saleh dan kebaikan. Ini tidak sederhana. Saya perlu musyawarah dan istikharah. Padahal besok lusa saya harus kembali ke Indonesia. Saya tidak tahu harus bagaiman? ” (Bumi Cinta: 536)

Hubungan yang semakin akrab memungkinkan masing-masing pihak melakukan disclosure yaitu pengungkapan bagian dalam diri (innerself) antara lain berupa ide-ide, pendapat, minat, pengalaman-pengalaman dan perasaan-perasaannya kepada orang lain. Hal tersebut merupakan stimulus yang merangsang perkembangan pemikiran atau pun kepribadian seseorang. Perasaan empaty yang dilakukan oleh Ayyas merupakan dorongan ego yang merupakan aspek psikologi dari kepribadian yang timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan orang lain (kebutuhan untuk beraktualisasi diri). Dan pada akhirnya Ayyas dengan tulus mau menerima Sofia namun semua tidak sesuai yang diharapkan, awal yang bahagia itu menjadi duka karena cintanya untuk Sofia berubah menjadi kehilangan. Sofia ditembak oleh penjahat tapi Ayyas tegar dan berjanji apabila Sofia selamat maka ia akan segera menikahi Sofia. Itulah janji Ayyas kepada Sofia akan membahagiakannya di jalan Allah.

commit to user

Devid digambarkan oleh pengarang sebagai seorang pemuda masih kuliah. Dalam segi penampilan ia memiliki paras/ wajah yang tidak terlalu tampan namun rapi dan bersih. Dari segi fisik ia cukup memiliki fisik yang agak gemuk dan memiliki daya tarik interpersonal yang tinggi (persona stimuli). Devid merupakan seorang tokoh yang terpelajar yang mempunyai latar sosial yang maju.

Devid hidup dengan berkecukupan. Di dalam kehidupannya sekarang, dia hidup nyaman dengan kehidupan yang bebas tanpa aturan. Masalah yang muncul adalah ketika Devid ingin hidup bebas tanpa aturan agama dan orang tuanya. Hidup di negara bebas dan ia pun juga ingin bebas. Dia bosan dengan semua aturan-aturan agama yang selalu menentang apapun yang di larang agama, padahal sebenarnya Devid ingin/

Id menjalani semua tanpa aturan dan larangan tersebut. namun hal tersebut terhambat, sehingga ego membentuk antikateksis. Ego yang ada di dalam dirinya berusaha menggendalikan dorongan-dorongan Id (keinginan untuk hidup bebas itu) dia ingin hidup seperti orang barat yang tanpa aturan, dengan maksud untuk tinggal di Rusia. Seperti dalam kutipan berikut:

“Ya awalnya kami hidup satu rumah. Sewa apartemen. Biasa saja, layaknya orang-orang Eropa hidup. Sekarang kami berpisah. Eva

hidup dengan lelaki dari Polandia. Dan aku sementara sendiri. Kau mungkin kaget mendengar cara hidupku, Yas. Ya sorry saja, aku sudah lama tidak hidup dengan cara Timur. Aku sangat menikmati hidup bebas cara Rusia, cara Eropa. Kalau kau benar-benar menghayati hidup di Rusia, nanti kau akan rasakan enaknya hidup bebas tanpa banyak aturan kayak di Jawa atau Saudi.” (Bumi Cinta: 20)

Kegiatan Devid sehari-hari sebenarnya tidak jauh beda dengan yang lainnya. Dia tergolong orang yang baik dan sopan. Sehari-hari dia kuliah di St. Peterburg. Memilih hidup bebas adalah cara hidupnya sekarang. Dan ia dipandang sebelah mata oleh sahabatnya sendiri karena cara hidupnya tersebut. dan semua itu ia sadari dan membuatnya menjadi tertekan dan

commit to user

tekanan dari sahabatnya yaitu Ayyas, memberikan tegangan pada Id yang membuatnya berada dalam keadaan yang kurang menyenangkan. Ego di dalam dirinya walaupun telah mampu mengendalikan dorongan-dorongan

Id dengan mengungkapkan tingkah laku sebaliknya (reaksi formasi) melalui pernyataannya bahwa ia memang menjalani hidup bebas, namun sebenarnya secara sadar ia mengakui bahwa hal tersebut salah. Hal ini mampu sepenuhnya mengurangi taraf ketegangan dan sewaktu-waktu dapat muncul dan menyebabkan penumpukan energi kembali. Taraf ketegangan tersebut ketika kembali memenuhi Id (yaitu kecemasannya terhadap ketakutannya akan hidup yang dijalaninya sekarang dan selanjutnya), ego di dalam dirinya berusaha mereduksikan ketegangannya dengan cara pemindahan obyek. Ia berusaha menyublimasikan/ menyalurkan dorongan-dorongan yang menyebabkan ketegangan pada Id dengan memindahkan atau menyesuaikan ke dalam bentuk sikap/ perilaku yang dapat diterima bahkan dihargai oleh orang lain, yaitu dengan bersikap baik dan sopan terhadap orang lain apalagi dengan sahabatnya sendiri yaitu Ayyas. Dia berusaha menjadi seorang sahabat yang baik yang membantu mencarikan apartemen murah tapi nyaman untuk sahabatnya itu. Dan memberikan masukan untuk sahabatnya selama tinggal di Moskaw, ini merupakan pengaruh dari fungsi ego yang ingin mereduksikan tegangannya dengan mekanisme sublimasi. Suatu saat ketika Devid mencarikan apartemen yang sesuai dengan kriteria Ayyas, namun sangat tidak mudah dalam waktu tiga hari menemukan apartemen yang strategis dan murah. Tapi Devid tidak menyerah mencari. Dan setelah ketemu dan Ayyas pun tahu sebenarnya kondisi apartemen itu Ayyas mulanya menolak tapi dengan penjelasan Devid secara halus dan meyakinkan bagi Ayyas maka ia bisa mengerti. Akhirnya Ayyas mau untuk menempati apartemen itu. Ia berhasil menyalurkan/mengalihkan tegangan yang perlahan-lahan memberi dampak frustasi pada suatu kegiatan yang memberi pengaruh positif pada dirinya. Ia walaupun belum

commit to user

membuat perasaan superior muncul di dalam dirinya. Setelah semua apa yang dilakukan Devid dengan kehidupan bebasnya akhirnya ia sadar akan kesalahannya, ia menyesal dan ingin berubah menjadi baik kembali hidup di jalan Allah. Semua kehidupan yang dulu di jalani membuat ia cemas, tetapi ia masih mengalihkan/ mendesakkan dorongan yang membuatnya cemas ke alam bawah sadarnya. Ketegangan itu bisa muncul kembali akibat lingkungan sekitarnya. Meskipun ia mampu mendesakan dorongan-dorongan yang membuat kecemasan ke alam bawah sadarnya, namun belum lenyap sama sekali dan memiliki potensi untuk muncul ke alam kesadaran. Devid mengalami kecemasan realistis, yaitu suatu kecemasan yang berasal dari luar. Dia merasa sedih karena merasa telah banyak mepermalukan dirinya sendiri hingga dia merasa sangat menyesal. Di satu sisi dorongan id (yaitu kehidupan bebas itu) muncul tetapi di sisi lain ia juga ingin berubah dan berusaha menjadi yang Muslim yang baik dan selalu di jalan Allah. Devid memiliki sahabat yang baik seperti Ayyas. Dan Ayyas pun selalu siap membantu Devid semampunya. Pada saat Devid ingin berubah kembali ke jalan lurus, Devid mendapat bantuan dari Ayyas. Ayyas merasa bahwa Devid harus mendapat kebenaran kembali di jalan Allah. Seperti dalam kutipan berikut:

“Tinggalah di sini sementara waktu selama kau merasa perlu. Kau tidak perlu belajar. Kau dulu pernah belajar membaca Al-Quran dan shalat. Kau hanya perlu membuka kembali ingatanmu yang tertutupi oleh kerak-kerak nafsumu. Begitu ingatanmu akan shalat itu terbuka, kau akan bisa melakukannya. Sambil membuka ingatanmu perlahan- lahan, kau akan belajar mengucapkan kalimat syahadat. Kau harus menghafalnya, mengakrabinya, menghayatinya, dan menjadikannya bagian dari aliran darahmu. Itu jika kau ingin bisa hidup bahagia

seperti kakekmu.”

commit to user

“Baiklah aku ikuti saranmu. Aku sudah benar-benar bosan dengan cara hidupku yang serba bebas. Aku ingin hidup yang membahagiakan

jiwa.” (Bumi Cinta: 483) Devid terlihat tampak menyesali apa yang telah dilakukan selama ini. Tapi

Ayyas mencoba membantu semampunya dan telah memberi sugesti (efek penguatan) pada Devid bahwa Devid akan bisa menjalani dengan perlahan untuk kembali ke jalan Allah. Namun Devid masih cemas dengan perbuatannya yang lalu. Kecemasan itu telah membuatnya diliputi perasaan inferior (ketidakberdayaan) yang membuatnya rendah diri jika berhadapan dengan masalah tersebut. Ayyas yang bertanya pada dirinya memang benar-benar ingin membantu (berempati), justru membuat Devid lebih ingin melakukan disclosure (pengungkapan diri) dengan masalah lain. Seperti dalam kutipan berikut:

“Apa yang harus aku lakukan Yas. Aku sudah tidak kuat menahan lagi. Kau tahu sendiri selama ini aku tidak lepas dari perempuan. Dulu hidup satu rumah dengan Eva. Lalu bergonta-ganti hidup dengan perempuan Rusia. Sejak aku ada di rumah ini, aku tidak menyentuh perempuan sama sekali. Tetapi aku rasanya tidak kuat lagi. Aku perlu

hidup bersama perempuan. Aku harus bagaimana?” Devid mengatakan apa yang dirasakannya kepada Ayyas. Tak ada yang ditutup-tutupi.

Devid perlu solusi. “Islam memiliki solusi untuk masalahmu itu. Lelaki memang fitrahnya

memerlukan perempuan dan sebaliknya. Dua makhluk Allah lain jenis itu memang diciptakan untuk bertemu dan hidup bersama dalam kasih sayang. Jalan paling suci bertemunya lelaki dan perempuan adalah dengan menikah. Maka menikahlah Dev, dan kau akan mendapatkan yang lebih membahagiakan daripada hidup dengan perempuan tidak

halal.” (Bumi Cinta: 485) Tindakan Devid yang tidak mampu menguasai/ mengontrol dorongan Id nya tersebut menurut teori Sigmund Freud merupakan ketidakmampuan dirinya dalam mengontrol emosi/ ketegangannya selama ini yang

commit to user

dan pada akhirnya menimbulkan perbuatan yang impulsif, yaitu dengan keberaniannya untuk mengakui kesalahan. Pengakuan yang tersebut sebenarnya salah dan tidak baik untuk dilakukan, merupakan pengaruh dari superego (hati nurani) yang sebenarnya juga memberikan desakan/ penekanan dalam dirinya, namun karena dominasi Id yang sangat kuat sehingga ego berbalik merintanginya dengan membentuk mekanisme pertahanan yaitu melalui rasionalisasi. Ia mengemukakan alasan-alasan/ dalih tertentu yang seakan-akan masuk akal, sebagai upaya pembelaan dirinya, agar perbuatan dan alasan-alasannya itu bisa diterima oleh orang lain, sehingga seolah-olah karena alasan-alasan itulah ia rela melakukan tindakan tersebut. Pada akhirnya Devid terbukti bisa berubah. Hal ini dikarenakan bantuan dari Ayyas yang selalu meyakinkan Devid. Devid yang memiliki dorongan

Id untuk dapat berubah lebih baik di jalan Allah, akhirnya menjadi lebih baik lagi, sehingga memunculkan fungsi superego di dalam dirinya. Melihat apa yang telah terjadi fungsi superego di dalam diri Devid mulai muncul dan mendominasi Id. Terlihat secara psikis bahwa Devid mulai menyadari dan menyesali sikap-sikapnya selama ini. Devid mencoba meredam dengan kepercayaan (optimismenya) bahwa dirinya akan bisa menjadi lebih baik lagi.

3) Proses Kejiwaan Linor/ Sofia

Linor digambarkan oleh pengarang sebagai seorang wanita yang cantik namun sikapnya dingin kepada siapapun. Linor digambarkan sebagai seorang wanita yang bekerja sebagai Agen Mosad di Rusia. Linor sangat memegang teguh prinsipnya dan keyakinannya.

Linor tinggal satu apartemen dengan Ayyas dan Yelena. Linor juga membenci agama lain salah satunya agama Islam. Meskipun demikian Linor sangat menyayangi ibunya. Keinginan/ Id Linor adalah membahagiakan ibunya (Madame Ekatarina). Ego dalam dirinya ketika dia

commit to user

belum percaya dan ingin mengetahui yang sebenarnya dari ibunya. Masalah yang dihadapinya dalam cerita ini adalah ketika dia berkunjung ke rumah ibunya, dia mendapatkan kenyataan yang tidak dapat dipercaya oleh hatinya yaitu ketika dia tahu bahwa dia bukan anak kandung ibunya. Linor bingung harus bersikap bagaimana atas masalah ini. Seperti dalam kutipan berikut:

“Mama tidak mengada-ada. Inilah yang sesungguhnya terjadi. Kalau kau tidak percaya kau bisa test DNA. Mama punya beberapa lembar rambut Salma dan contoh darah Salma yang pernah Mama ambil beberapa saat sebelum dia melahirkan. Mama hanya menyampaikan kebenaran yang tidak boleh Mama tutup-tutupi. Mama tidak mau mengkhianati Salma. Apa kata Salma kepada Mama, jika dia bisa hidup kembali melihat Mama menyembunyikan sejarah hidupmu dan membiarkan dirimu menjadi agen Zionis yang terus membunuhi orang-orang Palestina setiap hari, padahal kau sejatinya adalah orang Palestina. Sekali lagi Mama katakan sebenarnya kau bukan anak Mama, kau anak Salma. Tidak ada darah Yahudi yang mengalir dalam

tubuhmu, yang ada sesungguhnya adalah darah Muslim Palestina.” (Bumi Cinta: 417)

Linor dalam kutipan di atas terlihat sangat bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Dia bisa menerima cerita dan penjelasan dengan baik, namun dia masih belum percaya dengan kenyataan ini. Hal ini membuat ketegangan dalam dirinya muncul dan mendesak idnya untuk berbuat sesuatu. Linor akhirnya tahu jati dirinya yang sebenarnya dan akhirnya ia mau untuk berubah yaitu memperdalam agama Islam. Sebelum dia berangkat untuk belajar agama Islam, Linor mendapat masukan untuk menemui keluarga yang dikenal ibunya. Ternyata, saran tersebut berpengaruh dan di jalankan oleh Linor sehingga fungsi superego dalam diri Linor berfungsi baik. Dia mulai bisa berfikir jernih dengan apa yang

commit to user

kembali ke jalan lurus yaitu di jalan Allah.

4) Proses Kejiwaan Yelena

Yelena digambarkan oleh pengarang sebagai seorang janda. Yelena mempunyai pekerjaan sebagai pelacur high class di Rusia. Yelena merupakan janda muda yang bercerai dengan suaminya karena dia tidak mau hidup berumahtangga penuh dengan aturan. Yelena sudah memiliki anak satu dari pernikahannya dengan mantan suaminya. Yelena merupakan orang yang baik. Awal masalah Yelena adalah pada saat ia terkena musibah yang membuatnya merasa antara hidup dan mati, yaitu ketika ia dilempar dari dalam mobil ke sebuah gang sempit di pinggir jalan yang bersalju tebal. Di saat itu ia merasa kematian sudah dekat padanya. Dalam hati Yelena ingin/ Id, diselamatkan. Tampak dalam kutipan berikut:

Dalam cemas dan rasa takut yang tiada terkira, ia meminta kepada Tuhan agar diberi kesempatan untuk tetap hidup. Ia minta kepada Tuhan agar mengulurkan tangan pertolongan-Nya. Air mata Yelena terus menetes. Suara hatinya yang paling dalam terus menjerit meminta pertolongan Tuhan. Berkali-kali nama Tuhan ia sebut dalam hati. Ia benar-benar berharap, Tuhan tidak akan pernah melupakannya meskipun ia telah lama melupakan Tuhan. Akankah Tuhan mengulurkan kasih saying-Nya pada Yelena, pelacur papan atas Rusia yang telah lama meninggalkannya? Entahlah, hanya waktu yang bisa menjawab. (Bumi Cinta: 165)

Tegangan dalam diri Yelena muncul kembali ketika Olga (agen yang menaunginya) mengirim pesan singkat untuk ia kembali ke pekerjaannya, dan ia teringat kembali apa yang telah terjadi padanya, sehingga memberi tegangan pada Id dan menjadikannya dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Yelena bingung karena ia sebenarnya tidak ingin berurusan dengan Olga lagi. Ego di dalam dirinya berusaha mereduksikan ketegangannya dengan cara pemindahan objek. Pemindahan objek terjadi

commit to user

pada Linor tentang permasalahan yang dihadapinya. Yelena merasa Linor dapat membantunya dan merasa sedikit berkurang bebannya. Ternyata diam-diam Linor memiliki ide yang bagus untuk Yelena. Keinginan untuk menghancurkan Olga sangat kuat. Pada suatu hari ia berhasil menjalankan semua misi dari Linor. Berkat dorongan superego yang kuat dan dia berhasil dengan tugasnya. Akhirnya Yelena terbebas dari Olga dan Yelena menjalani hidup seperti orang biasa dan meninggalkan pekerjaannya. Pada akhirnya Yelena menjadi muallaf dan menikah dengan Devid.

5) Proses Kejiwaan Anastasia Palazzo

Anastasia adalah seorang dosen di MGU Moskwa. Dia adalah seorang wanita yang cantik dan cerdas. Anastasia merupakan sosok wanita Rusia yang pandai dan sangat memesona bagi siapa saja yang melihatnya. Anastasia memiliki prinsip yang teguh dan penuh tanggung jawab, namun dia juga berani dalam bertindak. Hal ini dapat dibuktikan ketika dia mencium pipi Ayyas dengan cepat dan dengan penuh kesadaran. Ketika id menguasai dirinya, dia melakukan ciuman itu. Ciuman cepat itu dilakukannya ketika Ayyas selesai menyampaikan pendapatnya dan saat itu dia melakukan karena ingin tahu reaksi Ayyas, itupun dia lakukan pada saat seminar di MGU selesai dan dengan sangat cepat tanpa Ayyas bisa menolak. Masalah muncul ketika Ayyas mengetahui dan menyadarinya bahwa dirinya dicium Anastasia tanpa dia bisa menolak. Anastasia pun bersikap biasa saja dengan kejadian itu dan malah merasa bahagia. Seperti dalam kutipan berikut ini:

Ketika seminar selesai. Ayyas berdiri hendak meninggalkan tempat duduknya. Dan tanpa ia duga samasekali. Doktor Anastasia Palazzo, memeluk dan mencium pipi kiri dan pipi kanannya dengan sangat cepat. Kejadian itu terjadi begitu saja dengan sangat cepat. Kecepatannya, bisa jadi melebihi kecepatan kereta api paling cepat di dunia. Ayyas

commit to user

Tahu-tahu, bibir Anastasia sudah mendarat di pipinya. Beberapa orang mengabadikan kejadian itu. Ia sangat malu dan marah. Ia ingin marah sejadi-jadinya pada Doktor Anastasia, tapi ratusan orang masih ada di situ sedang memerhatikannya. Setelah menciumnya dengan sesungging senyum penuh arti, Doktor Anastasia mengeloyor pergi begitu saja. (Bumi Cinta: 317)

Kejadian itu sungguh sangat mengecewakan bagi Ayyas dan membahagiakan bagi Anastasia. Setelah kejadian itu, Ayyas tidak terima karena ia merasa melakukan dosa besar terhadap semua yang sudah terjadi. Rasa bersalah Anastasia kepada Ayyas pun tidak ada melainkan dia bahagia dalam diri Anastasia membuat ego dalam diri, melakukan tindakan yang abnormal dengan secara sadar mencium Ayyas di depan umum. Hal ini dilakukan karena dia merasa Ayyas sangat polos dan superego dalam dirinya menuntut dia untuk melakukan perbuatannya itu. Pada akhirnya, Anastasia tidak menyesali apa yang telah dilakukannya pada Ayyas. Ia merasa bahagia dan tidak akan melupakan hal itu. Itulah id yang menggerakan ego nya untuk berbuat hal itu.

6) Proses Kejiwaan Bibi Margareta

Bibi Margareta adalah seorang gelandangan di Moskwa. Dia adalah seorang wanita yang baik. Sosoknya sebagai seorang penolong, perlu dicontoh oleh orang lain. Dia selalu melandaskan semua perbuatannya dengan atas nama Tuhan. Terlihat ketika dia mengetahui Yelena sedang sekarat di pinggir jalan, dia coba membantu tapi dia tidak bisa bila sendiri. Pada akhirnya dia meminta orang-orang yang lewat di sekitar tempat itu untuk menolong tapi semua orang itu mengacuhkannya. Dan pada akhirnya dia memaksa Ayyas untuk menolong. Seperti dalam kutipan berikut:

“Ayo malcik, kita tolong orang sekarat itu. Aku tidak bisa menolong sendirian. Kita selamatkan satu nyawa malam ini. Ayo jangan ragu

commit to user

Hatimu tidak terbuat dari batu atau baja seperti orang-orang itu. Ayolah kita berbuat satu kebaikan malam ini. Kita tunjukkan kepada Tuhan, masih ada manusia yang berbuat baik di atas muka bumi

Moskaw ini.” (Bumi Cinta: 171) Terlihat dari kutipan di atas, Bibi Margareta dapat mengontrol id nya dengan baik sehingga tekanan yang dialami dapat dikurangi. Fungsi ego yang ada dalam dirinya juga berperan dalam memberikan masukan kepada orang lain agar mau membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Keinginan Bibi Margareta untuk mengajak Ayyas menolong orang lain sangat kuat. Semua keraguan Ayyas dapat dibaca oleh Bibi Margareta menggunakan superego yang berkembang baik dalam pemikirannya.

7) Pengaruh Lingkungan Terhadap Individu

Manusia mengalami perkembangan kepribadian, dalam perkembangannya tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan berpengaruh di dalamnya. Di dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, pengarang menyajikan cerita dengan latar belakang perkotaan yang identik dengan bangunan-bangunan bersejarah dan sangat indah. Pengarang begitu eksplisist/ jelas dalam menceritakan/ menggambarkan lingkungan sosial yang menjadi pijakan cerita. Demikian pula dengan adat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang ada. Lingkungan kota Moskaw seperti yang digambarkan oleh pengarang merupakan lingkungan primer, yaitu lingkungan sosial yang di dalamnya terdapat hubungan yang erat antara individu yang satu dengan yang lain. Pengaruh lingkungan primer biasanya lebih berpengaruh dari pada lingkungan sosial sekunder, dalam arti bahwa hubungan yang terjalin antar anggota masyarakatnya lebih intensif/ lebih akrab. Keadaan kota tersebut pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pola tingkah laku dan pemikiran masyarakatnya.

commit to user

kota yang tenang dan damai. Demikian juga tidak pernah ada permasalahan-permasalahan sosial yang umum terjadi di masyarakat sekarang atau masyarakat pada umumnya.

Pengarang juga menggambarkan keadaan kota yang sangat indah baik dari segi fisik kota tersebut maupun dari gambaran masyarakatnya. Semua terasa tertata rapi dan indah, begitu pula dengan lingkungan alam yang melingkupi kota tersebut, seolah-olah sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka yang senantiasa tidak kurang menyediakan segala kebutuhan untuk masyarakat dan dapat dimanfaatkan dengan baik. Hal ini seperti tampak dalam kutipan berikut:

Gumpalan tipis lembut bagai kapas nan putih itu terus turun perlahan lalu menempel di aspal, rerumputan, tanah, atap-atap gedung dan menyepuh kota Moskwa menjadi serba putih. Kota katedral itu seolah diselimuti jubah ihram orang-orang suci. Dalam suasana serba putih, Moskwa seolah memamerkan keindahan sihirnya di musim dingin.” Jalan-jalan yang putih. Katedral-katedral dan bangunan berbentuk kastil yang disepuh salju. Pucuk-pucuk cemara araucaria yang bertahtakan butir-butir putih. Taman-taman yang menjelma hamparan permadani serba putih. Air mancur yang membeku menciptakan keindahan ukiran kristal. Dan, pesona jelita muka nonik-nonik muda Rusia dalam balutan rapat palto merah muda tebal berkelas. Semua berpadu menjadi sihir kota Moskwa di musim dingin. Sihir musim dingin kota Moskwa adalah sihir impian surgawi dalam negeri-negeri dongeng. (Bumi Cinta: 9)

Tampak dalam kutipan di atas bahwa kota di mana Ayyas tinggal merupakan kota yang begitu indah bagaikan surga dunia. Kota Moskwa yang memancarkan sejarahnya. Hubungan antar anggota masyarakat pun terjalin dengan baik. Keadaan yang demikian pada akhirnya akan berpengaruh terhadap keadaan individu sebagai anggota masyarakat dalam

commit to user

yang dalam hal ini menyangkut keadaaan psike. Dalam hubungan antar individu keadaaan tersebut memicu timbulnya kesadaran akan pentingnya saling tolong-menolong. Hal tersebut dengan demikian akan terbentuk norma/ nilai-nilai sosial yang diyakini dan dikehendaki oleh anggota masyarakat sebagai sesuatu yang bernilai dan utama. Demikian juga dalam kaitan dengan psike, lingkungan sosial yang memungkinkan individu mengadakan kontak sosial akan berpengaruh terhadap pembentukan superego individu.

Menurut teori Sigmund Freud, Superego pribadi manusia sudah mulai dibentuk pada waktu seseorang berumur 5-6 tahun, dan perkembangan superego tersebut berlangsung terus menerus selama ia hidup. Superego yang terdiri atas hati nurani, norma-norma dan cita-cita pribadi itu tidak mungkin terbentuk dan berkembang tanpa manusia itu bergaul dengan manusia lainnya, sehingga sudah jelas bahwa tanpa pergaulan sosial itu manusia tidak dapat berkembang sebagai manusia selengkap-lengkapnya (Gerungan ,1996 :25)

Freud lebih lanjut mengemukakan bahwa, superego terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan oleh individu dari sejumlah individu yang berperan, berpengaruh atau berarti bagi individu tersebut. Untuk selanjutnya superego dalam diri individu berperan sebagai pengendali dan bahkan penghambat atas pengekspresian dorongan- dorongan primitif Id, apabila Id tidak sesuai dengan nilai-nilai yang telah terinternalisasi / terserap dalam kepribadiannya.

Ayyas yang hidup dalam lingkungan Islami yang terbiasa dengan keadaan yang damai, tentram, tidak banyak konflik telah berpengaruh terhadap pembentukan superegonya. Pandangan bahwa kesempurnaan seseorang/seseorang menjadi lebih bermakna apabila ia tidak merugikan orang lain/tidak menyakiti, dapat membantu orang lain, tidak membangun konflik dan mampu menjaga keharmonisan merupakan suatu hal yang utama. Hal tersebut terserap/terinternalisasi secara kuat di dalam dirinya,

commit to user

yang telah ia percayai meminta Ayyas untuk tinggal satu apartemen dengan dua wanita, ia tidak setuju, namun ia memilih untuk menyelesaikan semua itu dengan tidak membuat konflik, yaitu ia percaya apa yang dilakukan temannya itu juga tidak sembarangan, ia tahu bahwa Devid pasti tidak akan mengecewakannya.

Tampak di sini superego yang ada di dalam dirinya mendominasi kepribadiannya. Walaupun pada akhirnya dominasi superego yang begitu kuat dan tidak ideal tersebut berdampak buruk dalam perkembangan kejiwaannya selanjutnya.

Keadaan lingkungan juga berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan tokoh Ayyas. Ayyas yang pada awalnya tinggal di kota Moskwa memilih untuk kembali ke Indonesia karena menurutnya lingkungan kota Moskwa membuat dirinya banyak mengalami kekecewaan terutama masalah wanita dan banyaknya ujian keimanan. Ayyas memutuskan untuk secepatnya pulang ke Indonesia. Lingkungan perkotaan merupakan lingkungan sosial sekunder. Orang cenderung bersifat individualis, banyak terjadi persaingan, banyak yang ingin mencari kebebasan/ hanya mengejar keuntungan dan tuntutan dalam kehidupan saja tanpa mau peduli pada urusan orang lain.

Ayyas ketika berada di kota mampu mengadakan saling bantu- membantu dengan Devid. Lingkungan yang mendukung mampu memunculkan potensi kreatifnya sehingga menunjang pertumbuhan kepribadiannya ke arah yang lebih baik. Devid mulai terpengaruh oleh atmosfir kota yang penuh dengan persaingan/kompetisi. Namun berbeda dengan Ayyas yang mampu menjaga semua keimanannya saat berada di kota Moskwa itu. Kehilangan cinta yang telah membuatnya diliputi perasaan inferior dalam permasalahan tersebut, membuat lenyap bentuk- bentuk tingkah laku lama tertentu, ada bentuk kebutuhan tertentu yang digantikan oleh bentuk-bentuk tingkah laku dan kebutuan baru. Hal tersebut memberi dampak kecemasan yang menyebabkan meningginya

commit to user

superego tak mampu lagi merintanginya untuk melakukan tindakan yang menyimpang.

Dorongan ego nya sendiri membuat Ayyas menjadi tidak lagi memperdulikan wanita-wanita yang bisa membuatnya terjebak ke dalam dunia bebas dan hanya akan mencintai kelak yang menjadi pasangan hidupnya di jalan Allah, karena hal itu telah memberi efek trauma dan menimbulkan perasaan inferior, sampai ia akhirnya memutuskan untuk memilih seorang wanita yang rela berkorban demi dirinya. Faktor lingkungan yang mencakup lingkungan masyarakat dan hubungan antar individu di dalam novel Bumi Cinta ini memiliki pengaruh yang cukup besar, terutama dalam perkembangan/ perubahan karakter dari para tokoh. Hal tersebut tidak lepas dari pengetahuan dan pemahaman pengarang mengenai keadaan lingkungan masing-masing tersebut.

8) Simpulan Analisis Proses Kejiwaan Tokoh

Analisis psikologi sastra terhadap novel Bumi Cinta karya Habiburrahman EL Shirazy, telah penulis jabarkan satu demi satu. Dengan analisis penokohan tokoh-tokoh dalam novel tersebut maka dapat diperoleh gambaran mengenai proses/perkembangan kejiwaan dari masing-masing tokohnya yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan faktor dari luar. Walaupun pengarang menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki karakter yang unik dan kompleks (lain dari yang lain). Namun melalui analisis penokohan dengan bantuan teori psikologi sastra, proses kejiwaan dari masing-masing tokoh dapat dipahami dan hal tersebut memberikan efek realistis dalam karya ini.

Analisis Psikologi sastra novel Bumi Cinta karya Habiburrahman EL Shirazy ini mampu memberikan gambaran perwatakan pada masing- masing tokohnya. Proses kejiwaan tokoh-tokohnya dapat dipahami melalui pendalaman teori Sigmund Freud (id, ego, dan superego) yang dapat menggambarkan suasana dan perasaan hati para tokoh. Hal tidak lepas dari

commit to user

dalam karyanya. Tokoh Ayyas merupakan tokoh utama dalam novel ini. Pada awalnya ia memiliki keadaan jiwa yang harmoni/ideal (ego dapat menjalankan fungsinya dengan baik). Ia mampu mengatasi dorongan id nya dengan antichatexis, sampai akhirnya bertemu dan menerima ajakan Sofia untuk menikah yang memberikan (stimulus eksternal) pada perkembangan kepribadiannya ke arah yang lebih baik, dan ia akhirnya merasakan bahagia dengan Sofia. Dalam taraf tersebut perkembangan kejiwaan, Ayyas terlalu mendapat tekanan dari superego yang menimbulkan kecemasan. Ia meredakan kecemasannya dengan mekanisme represi, yaitu menekan dorongan yang menjadi penyebab kecemasan ke alam bawah sadar, sehingga menguras energi psikis di dalam id nya dan menyebabkan ego mampu menguasai dan dia menjadi orang yang baik.

Tokoh selanjutnya yang memiliki karakter/penokohan yang kompleks yaitu Devid. Awal kisahnya dalam cerita, Devid menjadi seorang mahasisiwa yang hidup secara bebas. Semua yang telah di jalaninya membuatnya menyesal pada akhirnya ini telah memberikan tekanan/tegangan pada Id nya dan memunculkan kecemasan. Ia meredam kecemasan dengan berperilaku sebaliknya dengan apa yang sedang terjadi (reaksi formasi) melalui pernyataannya bahwa benar dia bebas, namun sebenarnya kenyataan yang terjadi, dia menyesal setelah melakukan semua itu. Kejadian reaksi sebagai bentuk pengalihan dorongan/sublimasi atas kecemasannya yang kembali muncul pada dirinya, dan akhirnya berhasil memberi dampak positif pada perkembangan kepribadiannya. Berjalannya waktu membuktikan Devid bisa berubah menjadi lebih baik.

Tokoh yang terakhir yaitu tokoh wanita yang bernama Linor. Tokoh Linor mengalami suatu proses kejiwaan ke arah yang tidak menyenangkan. Pada awal kehidupannya bersama ibunya bahagia. Linor sebenarnya memiliki kondisi kejiwaan yang cukup ideal. Ego yang berfungsi dengan baik memungkinkannya dapat beradaptasi dengan

commit to user

setelah muncul masalah yang dialami oleh dirinya yang akhirnya mengetahui siapa sebenarnya dirinya, dia sangat terkejut dan tidak percaya. Dia mengalami kecemasan karena masalah yang membelit dirinya ini. Hal itu menyebabkan menumpuknya energi pada Id. Id yang terlalu kuat berbalik menekan ego, sehingga superego gagal merintanginya, dan menyebabkan perbuatan yang impulsif. Ia akhirnya ingin tahu lebih jelas cerita dari ibunya agar dia yakin pada langkah yang akan diambil setelah ini, namun pada akhirnya superego mampu menguasai dirinya kembali dan memberi tekanan, sampai memunculkan sikap yang regresif, yaitu perubahan pada sikap dan keyakinan yang dilakukannya, ia mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya dan berubah memeluk agama ibu kandungnya.

commit to user

Shirazy

Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Beriman adalah percaya adanya kesabaran-Nya. Ajaran ini yang seharusnya dimiliki oleh umat manusia di dunia ini sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Nilai religius merupakan sudut pandang yang mengikat manusia dengan Tuhan. Manusia senantiasa akan membutuhkan Tuhan Karena secara naluri, manusia akan selalu membutuhkan perlindungan dan pertolongan dari-Nya. Oleh Karena itu, selalu ingat Tuhan merupakan pencerminan pribadi yang bertakwa dan menjunjung tinggi fitrah manusia. Manusia senantiasa akan membutuhkan Tuhan dalam berbagai masalah yang dihadapinya.

Dalam novel Bumi Cinta ini tokoh utama banyak sekali berserah diri dengan Allah yaitu Tuhan Semesta Alam. Tokoh utama menjunjung tinggi semua ajaran agamanya yaitu Islam dan menjauhi segala larangan Allah. Dan selalu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-harinya. Seperti menjalankan shalat, puasa dan membaca Al-Quran. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut:

“Dengan melanggengkan zikir sebagai pembuka kegiatan harian ia berharap, Allah senantiasa menjaga jiwa, raga, akal, dan akhlaknya. Ia

ingin selalu berasama Allah, ingin selalu mengingat Allah dan diingat Allah. Itulah kenapa setiap pagi ia tidak boleh melupakan empat hal tersebut, shalat, membaca Al-Quran, zikir dan membaca buku yang ditulis orang- orang saleh. “jika pagi datang, orang yang lalai akan berfikir apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan orang yang berakal akan berfikir apa yang akan dilaku kan Allah kepadanya.” Kata-kata Ibnu Athaillah itu sedemikian kuat tertanam dalam hatinya. (Bumi Cinta: 58)

commit to user

ingat Allah dan selalu menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang oleh Allah. Dalam setiap langkahnya ia selalu ingat Allah dan menyerahkan semua hanya kepada Allah. Ayyas selalu menjaga keimanannya dan memohon kepada Allah untuk di lindungi dari kesesatan.

Menurut Rahmat (dalam Thontowi) bahwa ada lima aspek atau dimensi religiusitas yaitu :

a) Dimensi Ideologi atau keyakinan Dimensi Ideologi yaitu dimensi dari keberagamaan yang berkaitan dengan apa yang harus dipercayai, misalnya kepercayaan adanya Tuhan, malaikat, surga, dan sebagainya. Kepercayaan atau doktrin agama adalah dimensi yang paling mendasar. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan berikut:

“Kau boleh mengatakan apa saja, sesukamu. Tuhan tetap ada. Meskipun seluruh penduduk bumi ini mengatakan dan mempercayai Tuhan tidak ada, tetap saja Tuhan itu ada. Tuhan sudah ada sebelum alam semesta, termasuk dunia seisinya dan manusia ada. Sebab adanya Tuhan itu

termasuk kebenaran ponsulat.” (Bumi Cinta: 52)

“Islam seutuhnya datangnya dari Allah. Itu yang kami yakini dan bisa dibuktikan kebenarannya dengan timbangan ilmiah. Semua ajarannya

datangnya dari Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tata cara ibadah dalam Islam diatur oleh Allah. Allah menjelaskannya kepada Nabi Muhammad, dan Nabi Muhammad menjelaskannya kepada umatnya. Maka cara shalat umat Islam di seluruh dunia sama. Takbirnya sama. Bacaannya sama. Gerakannya juga sama.” (Bumi Cinta: 208)

“Doktor tidak boleh melupakan hal penting. Di dalam Islam, rukun pertamanya adalah syahadat, bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Ketika seseorang mengatakan aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, artinya orang itu hanya akan

commit to user

Dia hanya boleh meletakkan keningnya ke tanah kepada Allah saja. Selain kepada Allah tidak boleh. Dia hanya menjadi hamba Allah, hanya tunduk kepada Allah. Selain kepada Allah dia tidak boleh tunduk apalagi sujud. (Bumi Cinta: 209)

Ayyas berusaha untuk kembali kepada Allah, menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah setiap kali memulai aktivitas apa saja. Ia merasa dirinya lemah tiada berdaya, yang memberinya kekuatan adalah Allah, yang memberinya kemampuan berpikir juga Allah, dan yang menjaga dari segala yang tidak baik adalah Allah. Allah. Allah. Allah. Semuanya adalah milik Allah, dan bakal kembali kepada Allah. (Bumi Cinta: 291)

“Masih ada bukti ilmiah lainnya, dari sudut pandang pelbagai bidang ilmu tentang kemukjizatan Al-Quran sebagai firman Allah. Akan tetapi rasanya saya sudah mengambil waktu yang cukup panjang. Tiga kisah ilmiah di atas kiranya sudah menjadi bukti yang tak terbantahkan tentang keaslian Al-Quran sebagai wahyu dari Allah, Tuhan seru sekalian alam. (Bumi Cinta: 440)

“Dalam pandangan agama saya, maaf, orang seperti Doktor justru termasuk menyekutukan Allah, termasuk orang yang menghina Allah. Dalam ajaran yang saya yakini, Tuhan itu hanya satu yaitu Allah. Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Tuhan yang menciptakan manusia. Dialah tempat bergantung yang sesungguhnya. Dia tidak memiliki anak dan tidak diperanakan. Dan tidak ada di jagad raya ini yang menyerupainya. Jika Doktor merasa kasian kepada saya, saya pun memiliki perasaan yang sama, saya merasa kasian kepada Doktor. (Bumi Cinta: 447)

commit to user

“Saya pun sangat meyakini ajaran agama yang saya peluk. Saya akan mempertaruhkan apa saja yang saya miliki untuk mempertahankan keyakinan saya, termasuk nyawa saya. Sungguh saya rela kalau sampai saya harus kehilangan nyawa saya demi mempertahankan keyakinan Tauhid yang ada di hati saya. Karena itu sebaiknya kita saling

menghormati. Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.” (Bumi Cinta: 448)

b) Dimensi Peribadatan Dimensi peribadatan yaitu dimensi keberagaman yang berkaitan dengan sejumlah perilaku, dimana perilaku tersebut sudah ditetapkan oleh agama, seperti tata cara ibadah, berpuasa dan shalat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan berikut:

“Ketundukan seorang Muslim yang total kepada Allah nampak jelas ketika dia sujud kepada Allah. Kepala dan muka adalah bagian paling mulia bagi manusia. Bagian yang paling mulia itu harus ditundukkan sepenuhnya dengan keikhlasan kepada Allah. Tidak ada yang lebih mulia dari Allah, tidak ada yang lebih agung dan lebih besar dari Allah. Inilah ibadah yang total tidak setengah-setengah. Penyembahan yang total kepada Allah. (Bumi Cinta: 209)

“Ketika seseorang sujud kepada Allah, berarti dia siap untuk melaksanakan seluruh perintah Allah dan siap untuk menjauhi seluruh larangan Allah. Artinya, di luar shalat pun dia siap sujud kepada Allah, patuh kepada Allah tanpa keraguan sedikit pun. (Bumi Cinta: 209)

c) Dimensi Penghayatan, yaitu dimensi yang berkaitan dengan perasaan keagamaan yang dialami oleh penganut agama atau seberapa jauh seseorang dapat menghayati pengalaman dalam ritual agama yang dilakukannya, misalnya kekhusyukan ketika melakukan sholat dan

commit to user

kutipan berikut: Waktu shalat Zuhur hampir habis dan Ayyas belum juga menemukan tempat untuk shalat. Ia tahu, mencari masjid di Moskwa tidak semudah mencari masjid di Jakarta atau di New Delhi India. Dari data yangia punya, hanya ada lima masjid di Moskwa, yang kalau ia mengejar untuk shalat di salah satunya, maka waktu shalat Zuhur sudah habis. Akhirnya ia nekat, ia masuk stasiun Universitet dan mencari sudut untuk bisa sujud kepada Allah Azza Wa Jalla. Ketika ia shalat banyak orang melihatnya dengan terheran-heran. Dan ia tetap tidak bergeming, ia tetap khusyuk dalam shalatnya. Selesai shalat seorang polisi mendekatinya, memeriksa dokumennya dan menanyakan apa yang baru saja dilakukannya. Ayyas menjawab ia baru saja shalat, beribadah kepada Tuhannya. (Bumi Cinta: 84)

Ayyas memohon kepada Allah agar tidak diuji dengan ujian yang ia tidak mampu melewatinya dengan selamat. Ia minta dilindungi oleh Allah, diteguhkan hatinya untuk tetap lurus memegang ajaran Islam yang mulia. Ayyas masih tersungkur dalam sujudnya, murattal di laptopnya tetap menyala, tiba-tiba pintu kamarnya digedor dengan sangat kerasnya. Ayyas agak kaget. Ia lanjutkan shalatnya. Pintu kamarnya kembali digedor-gedor. Selesai salam, Ayyas bangkit dengan kemarahan yang langsung menyala. Siapa yang tidak memiliki sopan santun itu? Mau apa dia menggedor-gedor pintu kamarnya seperti orang gila? (Bumi Cinta: 115)

Ayyas duduk di pinggir tempat tidurnya dengan mushaf di tangan kanannya. Kedua matanya tertuju sepenuhnya pada halaman mushaf. Bibirnya bergetar lirih melantunkan ayat-ayat suci. Hati dan pikirannya berusaha keras mentadabburi ayat-ayat yang dibacanya, meskipun

commit to user

dialaminya. Tiba-tiba sambil tetap membaca ia teringat pertama kali tiba di Moskwa, dan ia harus bertemu dengan orang seperti Yelena dan Linor. Yelena yang kini masih terbaring di rumah sakit, dan Linor yang datang dan pergi tidak pasti waktunya. (Bumi Cinta: 219)

Ayyas terus membaca Al-Quran. Salju tidak turun, tapi udara di luar sangat dingin. Ayyas menyatu bersama ayat-ayat yang ia baca. Di tengah usahanya untuk terus menyatu dengan isi ayat yang ia baca, telinganya mendengar pintu kamarnya diketuk lirih. Ia tetap membaca dengan suara lirih, pintu kamarnya kembali diketuk, kali agak keras dan suara seorang perempuan memanggil namanya. Itu suara Linor. Ia bertanya dalam hati, ada apa Linor mengetuk pintu kamarnya? Ada perlu apa? (Bumi Cinta: 220)

d) Dimensi Pengetahuan, yaitu berkaitan dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap ajaran-ajaran agama yang dianutnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan berikut:

“Shalatnya umat Islam saat ini, yang ada sujudnya, adalah sama dengan shalatnya para nabi dan rasul sebelumnya. Nabi Adam, Nuh, Idris,

Ibrahim, Ismail, Ishak, Musa, Yunus, Daud, Sulaiman, Yahya, Isa dan seluruh nabi sebelum Nabi Muhammad menyembah Allah dengan cara yang sama dengan umat Islam saat ini. Yaitu dengan rukuk dan sujud yang disebut shalat. (Bumi Cinta: 208)

“Islam artinya menyerahkan diri secara total kepada Allah, tunduk secara penuh kepada Allah. Maka di dalam ajaran Islam, saat dan tempat yang

paling dekat seorang hamba dengan Allah adalah ketika hamba itu sedang sujud kepada Allah. (Bumi Cinta: 209)

commit to user

“Jadi kalau boleh saya berkata, saya ingin mengatakan sesungguhnya di atas muka bumi ini yang paling merdeka adalah orang Islam. Sebab orang Islam hanya tunduk kepada Allah, hanya menyembah kepada Allah. Umat Islam tidak menyembah sesama manusia, atau manusia yang dianggap Tuhan. Umat manusia hanya sujud kepada Allah semata. Inilah cara ibadah para nabi dan rasul sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad. (Bumi Cinta: 210)

“Ya. Di dalam Islam diajarkan, bahwa menyelamatkan satu nyawa anak manusia itu sama saja dengan menyelamatkan nyawa seluruh umat

manusia. Allahlah sendiri yang mengatakan hal itu di dalam kitab suci umat Islam, yaitu Al- Quran.” (Bumi Cinta: 227)

e) Dimensi Pengamalan, yaitu berkaitan dengan akibat dari ajaran-ajaran agama yang dianutnya yang diaplikasikan melalui sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan berikut:

Ayyas langsung teringat Allah. Bahwa diciptakannya manusia oleh Allah adalah untuk beribadah keoada-Nya, untuk berbuat kebaikan di atas muka bumi ini karena-Nya. Ia langsung teringat perintah Allah di dalam Al-Quran untuk menjaga nyawa orang lain, bahwa menjaga hidup satu nyawa manusia itu sama dengan menjaga nyawa seluruh umat manusia. Kalimat yang disampaikan perempuan tua itu berhasil menggugah sisi iman Ayyas. “Baiklah. Mari kita selamatkan satu nyawa umat manusia mala mini semampu kita.” Kata Ayyas. (Bumi Cinta: 171)

Di Aptekarsky ia merasa lebih nyaman. Bersama Pak Joko ia saling menolong dalam kebaikan dan kesabaran. Shalat terjaga tepat pada waktunya. Setiap malam selalu bangun dan shalat Tahajud bersama. Dan selesai shalat Subuh ia mengaji hadis-hadis Nabi bersama Pak Joko yang

commit to user

Arba’in Nawawi setiap pagi. (Bumi Cinta: 474)

Ayyas hanya mengharap ridha dan kebaikan di mata Allah, bukan di mata manusia. Yang jelas, bagi Ayyas menikah tidak semata-mata pertempuran lelaki dan perempuan dalam akad yang sah. Pernikahan harus menjadi langkah lebih maju dalam mengabdi dan beribadah kepada Allah. (Bumi Cinta: 537)

commit to user

1. Struktur Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy

a. Tema

Novel Bumi Cinta terdiri dari beberapa bagian, setiap bagian mengandung tema sendiri-sendiri. Tema yang ada pada tiap bagian tersebut tidak terlepas dari tema utamanya yaitu cinta kepada Tuhan dan Rasul-Nya. Tema dalam sebuah karya sastra merupakan gambaran makna yang terdapat dalam sebuah cerita. Hal ini sesuai dengan pendapat Stanton dan Kenny (dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 67) bahwa tema merupakan hal penting dalam sebuah karya sastra karena melalui tema dapat melihat ide, gagasan yang disampaikan oleh pengarang.

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas tema yang terkandung dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy adalah tentang perjuangan seorang

pemuda mempertahankan keimanannya, mempertahankan keyakinannya, dan mempertahankan akidahnya di jalan Allah.

b. Penokohan

Dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy terdapat beberapa tokoh yang diceritakan. Tokoh utama dalam novel ini adalah Muhammad Ayyas dan dalam cerita tokoh ini menjadi tokoh protagonist, di mana ia lebih mendominasi dan diceritakan terus menerus dalam cerita. Tokoh protagonist lainnya adalah Yelena yang perannya selalu mendukung tokoh utama. Penggambaran karakter tokoh detail dan utuh. Hal ini membuktikan bahwa tokoh-tokoh tersebut adalah tokoh utama dalam novel. Hal ini sejalan dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro (2005: 176) yang menyatakan tokoh utama merupakan tokoh yang ditampilkan secara terus-menerus atau paling sering diceritakan dalam sebuah cerita.

Tokoh tambahan yang terdapat dalam novel adalah Linor/ Sofia, Bibi Margareta, Anastasia dan Pak Joko, dan lain-lain. Mereka dalam cerita

commit to user

cerita. selain tokoh utama, terdapat pula tokoh tambahan dan tokoh pembantu dalam novel ini, yaitu tokoh yang sesekali muncul tanpa pembahasan yang mendetail dalam penggambaran wataknya.

c. Bahasa

Bahasa yang digunakan di dalam novel ini sangat santun dan halus. Setiap kata, kalimat dan paragraf yang disampaikan memiliki nilai estetis, membuat ajaran moral yang akan disampaikan memiliki nilai estetis, membuat ajaran moral yang akan disampaikan tidak terkesan dipaksakan. Dalam penyampaian nilai moral pengarang tidak mendikte melainkan melalui sikap dan perbuatan tokohnya dan pernyataan tokohnya. beberapa puisi dan sajak yang bahasanya sangat indah. Puisi tersebut berupa sanduran ataupun tulisan pengarang sendiri. Ada juga pepatah Arab yang di tuliskan di novel ini. Ada juga kata-kata bagus dan indah dari Ibnu Athaillah. Bahasa Rusia merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat Rusia. Karena setting novel ini di Moskwa, Rusia maka banyak menggunakan bahasa Rusia. Namun bukan hanya bahasa Rusia tetapi juga terdapat penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Dalam novel Bumi Cinta terdapat banyak campur kode dalam penggunaan bahasanya.

d. Latar atau Setting

Latar/ setting merupakan lingkungan terjadinya peristiwa, termasuk di dalamnya terdapat tempat dan waktu dalam cerita. Artinya bahwa latar meliputi tempat terjadinya peristiwa, dan juga menunjuk pada waktunya. Kota Moskaw menempati posisi terpenting dalam latar tempat yang berfungsi sebagai pendukung tema utama yang ada dalam novel ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Herman J. Waluyo (2002: 28) yang menjelaskan bahwa latar berfungsi untuk memperjelas tema dalam novel.

Latar waktu merupakan waktu kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang dialami tokohnya. Latar waktu menggunakan malam, siang hari, pagi,

commit to user

236) yang menyatakan bahwa penekanan waktu lebih pada keadaan hari, misalnya pagi hari, siang atau malam. Selain latar waktu juga terdapat latar sosial. Latar sosial menunjukan berbagai hal yang berkaitan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat pada tempat tertentu. Hal tersebut meliputi masalah kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, serta hal-hal yang termasuk latar spiritual.

Latar sosial dalam novel Bumi Cinta ini adalah kebiasaan, keyakinan dan cara berpikir masyarakat di Rusia, merupakn hal yang harus dijunjung tinggi oleh semua orang yang menjadi penghuni tempat itu.

e. Sudut Pandang

Dalam novel ini gaya penceritaannya menggunakan sudut pandang pesona ketiga y aitu “ia”. Narator adalah seseorang di luar cerita. Untuk mempermudah pembaca mengenali siapa tokoh yang diceritakan, narator terus-menerus menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita. Jadi pengarang lebih leluasa menceritakan tokoh-tokoh dalam novel. Hal ini sejalan dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro (2005: 257) yang menyatakan bahwa sudut

pandang “ia” mengisahkan berbagai peristiwa dan tingkah laku yang dialami tokoh.

f. Alur

Novel ini mempunyai alur cerita maju-mundur. Dalam cerita Plot atau alur cerita merupakan rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir yang merupakan jalinan konflik antartokoh dalam suatu cerita fiksi. Dalam cerita pertama yang dikisahkan adalah peristiwa yang terjadi pada waktu sekarang kemudian tokoh utama menceritakan kejadian yang dialami masa lalu, yaitu kejadian yang dialami di masa SMP tokoh utama.

commit to user

Amanat yang terkandung di dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy ini adalah membentengi diri yang baik dan kuat yaitu dengan selalu ingat Allah dimana pun kita berada. Dalam novel ini diceritakan bahwa tokoh utama sangat menjaga iman dan akidahnya di Negara Rusia yang bebas itu. Menurutnya hanya dengan lindungan Allah, ia bisa menghidari perbuatan yang dilarang dan selalu ingat Allah dimana pun ia berada.

Amanat yang lain adalah tolong menolong antar sesama umat manusia walau berbeda keyakinan dan agama. Menolong orang yang sedang terkena musibah adalah perbuatan yang baik di sisi Allah dan agama Islam.

Amanat lain dalam novel ini adalah cinta sejati yang sebenarnya hanyalah cinta kepada Allah dan hanya dengan ridha Allah. Jodoh, maut dan kehidupan kita sudah di atur oleh Allah. Semua dipasrahkan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Amanat merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang.

2. Analisis Psikologi Sastra

Hasil penelitian berupa analisis psikologi sastra pada novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, yaitu berpangkal dari pembahasan terhadap aspek penokohan yang terdapat dalam analisis struktural, sehingga dapat dikatakan bahwa analisis psikologi merupakan tindak lanjut dari analisis structural. Aspek psikologi sastra atau proses kejiwaan dari para tokoh novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, akan diteliti unsur psikologi sastra dari tokoh-tokoh dalam cerita tersebut, dengan pelaksana perwatakan, yang digambarkan memiliki perkembangan/ konflik yang dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern (lingkungan). Sigmund Freud membagi susunan kepribadian menjadi tiga sistem yang penting, yaitu id, ego dan superego. Penelitian tersebut dibahas dengan dilihat dari setiap psikologi tokohnya.

commit to user

Ayyas adalah seorang Muslim yang taat dan takut kepada Allah. Proses kejiwaan tokoh atas dapat dilihat dari tiga tahap yaitu id, ego dan superego . Masalah wanita yaitu Ayyas yang ingin mendapatkan pendamping yang Muslimah merupakan pengaruh dari adanya dorongan Id yang merupakan aspek psikologi kepribadian paling dasar yang di dalamnya terdapat naluri-naluri bawaan organisme. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (physiological needs) , seperti: makanan, pakaian, dan tempat tinggal bagi Ayyas telah dapat ia penuhi dan tidak merasa kekurangan. Hal tersebut merupakan pengaruh dari ego pada diri Ayyas yang berfungsi dengan baik.

Ego merupakan instansi yang mempertahankan dan melindungi pribadi. Ego tersebut kaya dengan energi intern (pulsi-pulsi Id), tetapi juga memperhatikan realitas luar. Tugas ego adalah mempertahankan kepribadiannya sendiri dan menjamin penyesuaian dengan alam sekitar. Ego yang ditampilkan disini adalah ketika Sofia meninggalkan dom Ayyas, namun karena obyek yang ada dalam pikirannya itu tidak akan bisa memuaskan kebutuhan sepenuhnya, sedangkan kebutuhan selalu mendesak untuk dipuaskan, maka hal tersebut menggerakkan ego nya untuk terus melihat Sofia dari jendela.

Sebenarnya Ayyas ingin mendapatkan jodoh yang baik dan menikah, namun ia menyadari bahwa ia belum memiliki menemukan wanita yang tepat untuk dirinya yaitu wanita yang Muslimah, oleh karena itu ia merepresikan keinginannya tersebut dengan melupakan atau mengalihkan ke alam bawah sadarnya, sehingga persediaan energi psikis yang ada di dalam dirinya dapat mencapai keseimbangan. Hal tersebut merupakan pengaruh dari peran superego yang mampu menguasai Id dengan baik.

b. Proses Kejiwaan Devid

Devid merupakan seorang tokoh yang terpelajar yang mempunyai latar sosial yang maju. Devid hidup dengan berkecukupan. Di dalam kehidupannya sekarang, dia hidup nyaman dengan kehidupan yang bebas tanpa aturan.

commit to user

agama dan orang tuanya. Dia bosan dengan semua aturan-aturan agama yang selalu menentang apapun yang di larang agama, padahal sebenarnya Devid ingin/ Id menjalani semua tanpa aturan dan larangan tersebut. namun hal tersebut terhambat, sehingga ego membentuk antikateksis. Ego yang ada di dalam dirinya berusaha menggendalikan dorongan-dorongan Id (keinginan untuk hidup bebas itu) dia ingin hidup seperti orang barat yang tanpa aturan, dengan maksud untuk tinggal di Rusia.

Setelah sadar akan semua kesalahannya, ia meminta bantuan Ayyas dan ia mengakui semuanya. Pengakuan yang tersebut sebenarnya salah dan tidak baik untuk dilakukan, merupakan pengaruh dari superego (hati nurani) yang sebenarnya juga memberikan desakan/ penekanan dalam dirinya, namun karena dominasi Id yang sangat kuat sehingga ego berbalik merintanginya dengan membentuk mekanisme pertahanan yaitu melalui rasionalisasi.

Devid yang memiliki dorongan Id untuk dapat berubah lebih baik di jalan Allah, akhirnya menjadi lebih baik lagi, sehingga memunculkan fungsi superego di dalam dirinya. Melihat apa yang telah terjadi fungsi superego di dalam diri Devid mulai muncul dan mendominasi Id.

c. Proses Kejiwaan Linor/ Sofia

Linor digambarkan oleh pengarang sebagai seorang wanita yang cantik namun sikapnya dingin kepada siapapun. Keinginan/ Id Linor adalah membahagiakan ibunya (Madame Ekatarina). Ego dalam dirinya ketika dia tahu bahwa ternyata dia bukan anak kandung dari ibunya. Akhirnya ia belum percaya dan ingin mengetahui yang sebenarnya dari ibunya. Masalah yang dihadapinya dalam cerita ini adalah ketika dia berkunjung ke rumah ibunya, dia mendapatkan kenyataan yang tidak dapat dipercaya oleh hatinya yaitu ketika dia tahu bahwa dia bukan anak kandung ibunya. Linor bingung harus bersikap bagaimana atas masalah ini.

commit to user

untuk berubah yaitu memperdalam agama Islam. Sebelum dia berangkat untuk belajar agama Islam, Linor mendapat masukan untuk menemui keluarga yang dikenal ibunya. Ternyata, saran tersebut berpengaruh dan di jalankan oleh Linor sehingga fungsi superego dalam diri Linor berfungsi baik.

d. Proses Kejiwaan Yelena

Yelena digambarkan oleh pengarang sebagai seorang janda. Yelena mempunyai pekerjaan sebagai pelacur high class di Rusia. Awal masalah Yelena terjadi pada saat ia terkena musibah yang membuatnya merasa antara hidup dan mati, yaitu ketika ia dilempar dari dalam mobil ke sebuah gang sempit di pinggir jalan yang bersalju tebal. Di saat itu ia merasa kematian sudah dekat padanya. Dalam hati Yelena ingin/ Id, diselamatkan.

Tegangan dalam diri Yelena muncul kembali ketika Olga (agen yang menaunginya) mengirim pesan singkat untuk ia kembali ke pekerjaannya, dan ia teringat kembali apa yang telah terjadi padanya, sehingga memberi tegangan pada Id dan menjadikannya dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Yelena bingung karena ia sebenarnya tidak ingin berurusan dengan Olga lagi. Ego di dalam dirinya berusaha mereduksikan ketegangannya dengan cara pemindahan obyek. Pemindahan obyek terjadi saat Yelena bertemu dengan Linor dan menceritakan semua yang terjadi pada Linor tentang permasalahan yang dihadapinya. Yelena merasa Linor dapat membantunya dan merasa sedikit berkurang bebannya. Ternyata diam-diam Linor memiliki ide yang bagus untuk Yelena. Keinginan untuk menghancurkan Olga sangat kuat. Pada suatu hari ia berhasil menjalankan semua misi dari Linor. Berkat dorongan superego yang kuat dan dia berhasil dengan tugasnya. Akhirnya Yelena terbebas dari Olga dan Yelena menjalani hidup seperti orang biasa dan meninggalkan pekerjaannya. Pada akhirnya Yelena menjadi muallaf dan menikah dengan Devid.

commit to user

Anastasia adalah seorang Dosen di MGU Moskwa. Dia adalah seorang wanita yang cantik dan cerdas. Anastasia merupakan sosok wanita Rusia yang pandai dan sangat mempesona bagi siapa saja yang melihatnya. Awal masalah adalah ketika Anastasia mencium Ayyas dengan cepat. Hal ini dapat dibuktikan ketika dia mencium pipi Ayyas dengan cepat dan dengan penuh kesadaran. Ketika id menguasai dirinya, dia melakukan ciuman itu.

Kejadian itu sungguh sangat mengecewakan bagi Ayyas dan membahagiakan bagi Anastasia. Setelah kejadian itu, Ayyas tidak terima okarena ia merasa melakukan dosa besar terhadap semua yang suudah terjadi. Rasa bersalah Anastasia kepada Ayyas pun tidak ada melainkan dia bahagia dalam diri Anastasia membuat ego dalam diri, melakukan tindakan yang abnormal dengan secara sadar mencium Ayyas di depan umum. Hal ini dilakukan karena dia merasa Ayyas sangat polos dan superego dalam dirinya menuntut dia untuk melakukan perbuatannya itu. Pada akhirnya Anastasia tidak menyesali apa yang telah dilakukannya pada Ayyas. Ia merasa bahagia dan tidak akan melupakan hal itu. Itulah id yang menggerakan ego nya untuk berbuat hal itu.

f. Proses Kejiwaan Bibi Margareta

Bibi Margareta adalah seorang gelandangan di Moskwa. Dia adalah seorang wanita yang baik. Sosoknya sebagai seorang penolong, perlu dicontoh oleh orang lain. Dia selalu melandaskan semua perbuatannya dengan atas nama Tuhan. Terlihat ketika dia mengetahui Yelena sedang sekarat di pinggir jalan, dia coba membantu tapi dia tidak bisa bila sendiri. Pada akhirnya dia meminta orang-orang yang lewat disekitar tempat itu untuk menolong tapi semua orang itu mengacuhkannya. Dan pada akhirnya dia memaksa Ayyas untuk menolong.

Bibi Margareta dapat mengontrol id nya dengan baik sehingga tekanan yang di alami dapat di kurangi. Fungsi ego yang ada dalam dirinya juga berperan dalam memberikan masukan kepada orang lain agar mau membantu

commit to user

mengajak Ayyas menolong orang lain sangat kuat. Semua keraguan Ayyas dapat dibaca oleh Bibi Margareta menggunakan superego yang berkembang baik dalam pemikirannya.

g. Pengaruh Lingkungan Terhadap Individu

Di dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, pengarang menyajikan cerita dengan latar belakang perkotaan yang identik dengan bangunan-bangunan bersejarah dan sangat indah. Pengarang begitu eksplisist/ jelas dalam menceritakan/ menggambarkan lingkungan sosial yang menjadi pijakan cerita. Demikian pula dengan adat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang ada. Lingkungan kota Moskwa seperti yang digambarkan oleh pengarang merupakan lingkungan primer, yaitu lingkungan sosial yang di dalamnya terdapat hubungan yang erat antara individu yang satu dengan yang lain. Dan keadaan kota tersebut juga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pola tingkah laku dan pemikiran masyarakatnya.

Lingkungan sosial yang memungkinkan individu mengadakan kontak sosial akan berpengaruh terhadap pembentukan superego individu. Superego dalam diri individu berperan sebagai pengendali dan bahkan penghambat atas pengekspresian dorongan-dorongan primitif Id, apabila Id tidak sesuai dengan nilai-nilai yang telah terinternalisasi/ terserap dalam kepribadiannya. Dorongan ego yang baik pun dapat membuat suatu id yang baik pula, hal ini tampak dalam novel Bumi Cinta ini.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi setiap tokoh dan juga berpengaruh besar pada kehidupan tokoh di dalam cerita tersebut. hal ini tampak pada Devid sahabat Ayyas. Sikap Devid di Moskwa sangat berbeda dengan waktu tinggal di Indonesia. Devid terjebak dalam kehidupan Moskaw yang bebas. Dampak tersebut tidak baik untuk Devid hingga pada akhirnya Devid menyadarinya kalau semua yang ia lakukan salah.

Faktor lingkungan yang mencakup lingkungan masyarakat dan hubungan antar individu di dalam novel Bumi Cinta ini memiliki pengaruh

commit to user

para tokoh. Hal tersebut tidak lepas dari pengetahuan dan pemahaman pengarang mengenai keadaan lingkungan masing-masing tersebut.

h. Simpulan Analisis Proses Kejiwaan Tokoh

Analisis Psikologi sastra novel Bumi Cinta karya Habiburrahman EL Shirazy ini mampu memberikan gambaran perwatakan pada masing-masing tokohnya. Proses kejiwaan tokoh-tokohnya dapat dipahami melalui pendalaman teori Sigmund Freud (id, ego, dan superego) yang dapat menggambarkan suasana dan perasaan hati para tokoh. Hal tidak lepas dari kemampuan pengarang dalam melukiskan perwatakan tokoh yang ada dalam karyanya.

Tokoh Ayyas merupakan tokoh utama dalam novel ini. Pada awalnya ia memiliki keadaan jiwa yang harmoni/ideal (ego dapat menjalankan fungsinya dengan baik). Ia mampu mengatasi dorongan id nya dengan antichatexis , sampai akhirnya bertemu dan menerima ajakan Sofia untuk menikah yang memberikan (stimulus eksternal) pada perkembangan kepribadiannya ke arah yang lebih baik, dan ia akhirnya merasakan bahagia dengan Sofia. Dalam taraf tersebut perkembangan kejiwaan, Ayyas terlalu mendapat tekanan dari superego yang menimbulkan kecemasan. Ia meredakan kecemasannya dengan mekanisme represi, yaitu menekan dorongan yang menjadi penyebab kecemasan ke alam bawah sadar, sehingga menguras energi psikis di dalam id nya dan menyebabkan ego mampu menguasai dan dia menjadi orang yang baik.

Tokoh selanjutnya yang memiliki karakter/penokohan yang kompleks yaitu Devid. Awal kisahnya dalam cerita, Devid menjadi seorang mahasisiwa yang hidup secara bebas. Semua yang telah di jalaninya membuatnya menyesal pada akhirnya ini telah memberikan tekanan/tegangan pada Id nya dan memunculkan kecemasan. Ia meredam kecemasan dengan berperilaku sebaliknya dengan apa yang sedang terjadi (reaksi formasi) melalui pernyataannya bahwa benar dia bebas, namun sebenarnya kenyataan yang

commit to user

bentuk pengalihan dorongan/sublimasi atas kecemasannya yang kembali muncul pada dirinya, dan akhirnya berhasil memberi dampak positif pada perkembangan kepribadiannya. Berjalannya waktu membuktikan Devid bisa berubah menjadi lebih baik.

Tokoh yang terakhir yaitu tokoh wanita yang bernama Linor. Tokoh Linor mengalami suatu proses kejiwaan ke arah yang tidak menyenangkan. Pada awal kehidupannya bersama ibunya bahagia. Ego yang berfungsi dengan baik memungkinkannya dapat beradaptasi dengan keadaan lingkungannya. Dia mengalami kecemasan karena masalah yang membelit dirinya ini. Id yang terlalu kuat berbalik menekan ego, sehingga superego gagal merintanginya, dan menyebabkan perbuatan yang impulsif. Ia akhirnya ingin tahu lebih jelas cerita dari ibunya agar dia yakin pada langkah yang akan diambil setelah ini, namun pada akhirnya superego mampu menguasai dirinya kembali dan memberi tekanan, sampai memunculkan sikap yang regresif, yaitu perubahan pada sikap dan keyakinan yang dilakukannya, ia mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya dan berubah memeluk agama ibu kandungnya.

3. Nilai Religius dalam Novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy

Nilai religius merupakan sudut pandang yang mengikat manusia dengan Tuhan. Manusia senantiasa akan membutuhkan Tuhan Karena secara naluri, manusia akan selalu membutuhkan perlindungan dan pertolongan dari- Nya. Oleh Karena itu, selalu ingat Tuhan merupakan pencerminan pribadi yang bertakwa dan menjunjung tinggi fitrah manusia. Manusia senantiasa akan membutuhkan Tuhan dalam berbagai masalah yang dihadapinya.

Dalam novel Bumi Cinta ini tokoh utama banyak sekali berserah diri dengan Allah yaitu Tuhan Semesta Alam. Tokoh utama menjunjung tinggi semua ajaran agamanya yaitu Islam dan menjauhi segala larangan Allah. Dan selalu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-harinya, seperti menjalankan shalat, puasa dan membaca Al-Quran.

commit to user

diperintahkan dan menjauhi yang dilarang oleh Allah. Dalam setiap langkahnya ia selalu ingat Allah dan menyerahkan semua hanya kepada Allah. Ayyas selalu menjaga keimanannya dan memohon kepada Allah untuk di lindungi dari kesesatan.

Menurut Rahmat (dalam Thontowi) bahwa ada lima aspek atau dimensi religiusitas yaitu :

a) Dimensi Ideologi atau keyakinan Dimensi Ideologi yaitu dimensi dari keberagamaan yang berkaitan dengan apa yang harus dipercayai, misalnya kepercayaan adanya Tuhan, malaikat, surga, dan sebagainya. Kepercayaan atau doktrin agama adalah dimensi yang paling mendasar. Kepercayaan tokoh utama terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melindunginya di manapun ia berada. Dan keyakinan akan agama yang dianutnya yaitu agama Islam.

b) Dimensi Peribadatan Dimensi peribadatan yaitu dimensi keberagaman yang berkaitan dengan sejumlah perilaku, dimana perilaku tersebut sudah ditetapkan oleh agama, seperti tata cara ibadah, berpuasa dan shalat. Dalam novel ini juga dijelaskan tata cara shalat dan kebenaran akan tata cara shalat yaitu menghadap kiblat dan kiblat umat Muslim di seluruh dunia adalah Makkah.

c) Dimensi Penghayatan, yaitu dimensi yang berkaitan dengan perasaan keagamaan yang dialami oleh penganut agama atau seberapa jauh seseorang dapat menghayati pengalaman dalam ritual agama yang dilakukannya, misalnya kekhusyukan ketika melakukan sholat dan kekhusyukan membaca Al-Quran. Tokoh utama dalam menjalankan ibadahnya yaitu shalat dan membaca Al- Quran selalu khusyuk. Semua itu terbukti dengan saat ada pengganggu yang akan mengganggunya maka ia tidak akan bergeming.

commit to user

pengetahuan seseorang terhadap ajaran-ajaran agama yang dianutnya. Banyak sekali ajaran-ajaran yang disampaikan dalam novel ini, yaitu ajaran agama Islam. Seperti kebenaran Al-Quran, kebenaran Makkah dan lain sebagainya.

e) Dimensi Pengamalan, yaitu berkaitan dengan akibat dari ajaran- ajaran agama yang dianutnya yang diaplikasikan melalui sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Pengamalan ajaran agama Islam pun ditunjukkan dengan jelas dalam novel ini seperti pada saat menolong orang yang ternyata sifat menolong itu sudah tercantum dalam kitab suci Al-Quran.

Semua nilai-nilai religius yang ada dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman ini telah dijelaskan secara detail dan rinci oleh pengarang. Nilai-nilai religius tersebut disampaikan pengarang dengan menadabburi ayat- ayat suci Al-Quran. Pengarang hanya mengharapkan bahwa apa yang disampaikan di dalam Al-Quran bisa benar-benar hidup dan menjadi pedoman hidup yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

commit to user