Studi Kebiasaan Makanan Ikan Buntal Pisang (T lunaris) di Perairan Mayangan, Subang, Jawa Barat.

STUD1 KEBIASAAN MAKANAN IKAN BUNTAL PISANG (Tetraodon
l i ~ ~ ~ aDI
r i sPERAIRAN
)
MAYANGAN, SUBANG, JAWA BARAT

Oleh:
HERLIANA N O W A N T I
C02400025

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
msmu-r PERTANIAN BOGOR
Agustus 2004

Kntnknnlnh, "Sinpnknlz ynng rlnpat melepnsknn knmu dnri kegelnpnn
(bencnnn) di dnrnt rlrrn di laut ynng knmu berdoa
kepadnNyn de~zgankerendnlznn diri dan dengnn pelan"
Kntnknnlnlz, "Hnnyn AlloIz ynng menyelnmntknn clnri bencnnn rlnn
segnln kes~rsnlznn"(Q.S. 6: 63,64)


Melnngknlz pnsti untuk bernrti

"Selnksn cintn knrenn Allolz,
dengan segnln kerenrlnlznn lzati kupersenzbnlzk~nknryn kecil ifziutztuk
Mnnznlz, dnn kelunrgn tercintn"

STUD1 ICEBIASAAN MAKANAN IKAN BUNTAL PISANG (Tetraorloll
lz~rlaris)DI PERAIRAN MAYANGAN, SUBANG, JAWA BARAT

Oleh:
HERLIANA NOVIYANTI
C02400025

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAlRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANLAN BOGOR
Agustus 2004

Herliana Noviyanti. C02400025. Studi Kebiasaan Makanan Ikan Buntal Pisang (T lunaris)
di Perairan Mayangan, Subang, Jawa Barat. Dibawah bimbingan Sulistiono dan Ridwan

Affandi.

RINGKASAN
Ikan buntal pisang (Tetraodon lunaris) merupakan salah satu jenis ikan karnivora yang
hidup di laut, muara sungai, dan perairan tawar. Ikan ini menyebar hampir di seluruh
perairan Indonesia termasuk di Pulau Jawa. Sampai saat ini pemanfaatan dan pengelolaan
terhadap sumberdaya ikan buntal belum optimal, bahkan ikan ini termasuk jenis ikan yang
tidak umum dimanfaatkan di Indonesia.
Penelitian terhadap ikan ini bertujuan untuk mengetahui salah satu aspek biologi yaitu
kebiasaan makanan yang meliputi tingkat konsumsi makanan, komposisi jenis makanan,
selektifitas dan penggunaan bersama sumberdaya oleh suatu kelompok ikan.
Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Mayangan, Desa Mayangan, Kecamatan Legon
Kulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat dari bulan April sampai dengan Desember 2003.
Stasiun pengambilan contoh ditentukan berdasarkan wilayah penangkapan ikan oleh nelayan
di perairan Mayangan, sehingga dianggap mewakili perairan tersebut. Frekuensi
penangkapan ikan dilakukan satu bulan satu kali.
Ikan T lunaris yang telah diawetkan dengan formalin 10 % diukur panjang dan berat
totalnya. Aktivitas makannya diketahui dari nilai persentase pakan relatif, dan untuk
mengetahui kebiasaan makanan ikan tersebut digunakan Index ofpreponderance. Indeks
similaritas digunakan untuk mengetahui kesamaan jenis makanan antar kelompok pada ikan

contoh.
Selama penelitian ini dilaksanakan ikan T lunaris yang berhasil dikumpulkan
berjumlah 570 ekor yang terdiri dari 253 ekor ikan jantan dan 3 17 ekor ikan betina dengan
kisaran panjang antara 71 ~ l l msampai 318 mrn. Panjang total ikan jantan berkisar antara 71237 mm, sedangkan kisaran panjang total ikan betina antara 80-3 18 mm
Berdasarkan persentase pakan relatif diperoleh bahwa ikan T. lunaris jantan maupun
betina aktif makan pada bulan November. Tingkat keaktifan makan pada ikan tersebut
berhubungan dengan ketersediaan makanan di Perairan Mayangan.
Jenis makanan yang terdapat pada lambung ikan T. lunaris adalah ikan, kerang,
gastropoda, udang, kepiting, cumi-cumi, serasah, dan jenis makanan yang tidak
teridentifikasi. Makanan utama ikan T. lunaris di Perairan Mayangan adalah kelompok ikari
(untuk ikan buntal jantan IP tertinggi = 40%, dan untuk ikan betina IP tertinggi = 35 %).
Ikan jantan makanan pelengkapnya berupa cumi-cumi, kepiting, kerang, udang serta serasah
dan makanan tambahamya b e ~ p gastropoda
a
dan jenis makanan yang tidak teridentifikasi.
Sedangkan pada ikan betina makanan pelengkapnya adalah kerang, kepiting,udang, serasah,
cumi-cumi, serta jenis makanan yang tidak teridentifikasi dan makanan tambahannya adalah
gastropda. Perubahan makanan ikan buntal dari waktu ke waktu diduga lebih dipengaruhi
oleh ketersediaan, kelimpahan, dan penyebaran sumberdaya makanan di perairan.
Jenis makanan yang dikonsumsi ikan jantan sama dengan jenis makanan yang dikonsumsi

ikan betina. Tingkat kesamaan makanan pada tiap bulannya tertinggi sebesar 100% yang
berarti terdapat kesamaan jenis makanan yang dikonsumsi pada kelompok yang
dibandingkan.

lltan b~~lltal
pisang tern~asultjenis ileal1 yang spesialis atau selektif dalanl memilih atau
rnenglconsuillsi malcanan. Luas relung ikan T. lurzaris betina (5.00) lebih besar dari pada
ikail T. lunnrisjnntan (4.35), i11i berati bahwa iltan betina dapat men~alfaatlcansunlberdaya
makanan lebih besar dari pada ikan jantan. Tumpang tindih malcanau pada ikan jantan
maupun ilcan betina mendekatil menunjukan terjadi kompetisi yang tinggi yang diduga
dipengaruhi oleh faktor ltesediaan dan kelimpahan malcanan, serta selera ikan terhadap
sumberdaya ~ualcanantersebut.

SKRIPSI
Judul

: STUD1 KEBIASAAN MAKANAN II