Perhitungan Jumlah Guru Pendidikan Khusus/Sekolah Luar Biasa (TKLB/SDLB/SMPLB/SMALB)

5. Perhitungan Jumlah Guru Pendidikan Khusus/Sekolah Luar Biasa (TKLB/SDLB/SMPLB/SMALB)

(LPMP) paling lambat bulan Juli tahun berjalan dan diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan

Pendidikan Khusus terdiri atas delapan sampai dengan 10 mata Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Kementerian

pelajaran, muatan lokal, program khusus, dan pengembangan diri, Keuangan.

yang dikembangkan untuk peserta didik berkelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau sosial.

Program khusus pada pendidikan khusus/luar biasa bervariasi

5. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:

sesuai dengan jenis kelainannya, yaitu: program orientasi dan mobilitas untuk peserta didik tunanetra, bina komunikasi persepsi

a. menerima hasil capaian pelaksanaan penataan guru PNS bunyi dan irama untuk peserta didik tunarungu, bina diri untuk TK/TKLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK di

peserta didik tunagrahita, bina gerak untuk peserta didik tingkat kabupaten/kota dan provinsi, yang dilengkapi dengan

tunadaksa, dan bina pribadi dan sosial untuk peserta didik tunalaras. Kebutuhan Guru Pendidikan Khusus/Sekolah Luar Biasa

data kekurangan dan/atau kelebihan guru PNS TK/TKLB, SD/SDLB,

SMP/SMPLB,

SMA/SMALB,

a. Prinsip Perhitungan

kabupaten/kota dan provinsi yang bersangkutan dari seluruh provinsi;

Jumlah peserta didik setiap Rombel bervariasi menurut jenis

b. melakukan koordinasi dan rekonsiliasi penataan guru PNS

dan kelainannya:

1) Untuk Tunanetra (A), Tunarungu (B), Tunagrahita Ringan pendidikan provinsi;

bersama dinas pendidikan kabupaten/kota dan dinas

(C) dan Tunadaksa (D) terdiri dari maksimal 10 siswa

2) Untuk Tunagrahita Sedang (C1), Tunadaksa Sedang (D1),

c. melakukan pemetaan kelebihan dan/atau kekurangan guru Tunaganda (G) dan Autis maksimal 5 orang PNS TK/TKLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan

3) Untuk Jenis kategori berat dilakukan model belajar SMK secara nasional; perorangan atau 1 siswa ditangani 1 orang guru.

d. mengkoordinasikan dan memfasilitasi pemindahan guru PNS

4) Guru yang mengajar pada pendidikan luar biasa jenjang TK/TKLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK

SDLB, diampu oleh guru kelas dengan pendekatan untuk penataan dan pemerataan guru PNS TK/TKLB,

tematik.

SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK antarprovinsi,

5) Setiap rombel dalam mengikuti mata pelajaran tertentu antarkabupaten/kota pada provinsi yang berbeda;

diampu oleh 1 (satu) orang guru.

e. melakukan evaluasi dan menetapkan capaian penataan dan

6) Guru Mata Pelajaran di SDLB terdiri dari guru: Agama, Penjasorkes, Keterampilan, Guru Orientasi dan Mobilitas,

pemerataan guru PNS secara nasional berdasarkan laporan Guru Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama, Guru

mas-labbaika.blogspot.com 7) Angka wajib mengajar 24 jam tatap muka perminggu

pelaksanaan penataan dan pemerataan guru PNS antarsatuan Bina Diri, Guru Bina Pribadi Dan Sosial, Guru Bina Gerak. pendidikan, antarjenjang, atau antarjenis pendidikan;

f. menyampaikan hasil

evaluasi

capaian

penataan dan

digunakan sebagai angka pembagi.

pemerataan guru PNS secara nasional kepada Kementerian 52 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Bersama tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Bersama tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS 33

8) Guru mata pelajaran hanya mengampu 1 (satu) jenis mata

ketentuan mengenai pelajaran yang sesuai dengan sertifikat pendidik yang

provinsi

dengan mengacu

pada

kewenangan pemerintah provinsi di atas; dimilikinya.

9) Jumlah guru dihitung berdasarkan jumlah rombel yang

d. menyampaikan hasil capaian pelaksanaan penataan dan direncanakan di sekolah dan jumlah jam mata pelajaran

pemerataan guru PLB dan guru pada satuan pendidikan yang per minggu yang ada dalam struktur kurikulum.

berada dibawah binaan dinas pendidikan provinsi kepada

10) Apabila di sekolah terdapat lebih dari satu pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga agama yang diajarkan, jumlah dan jenis guru agama

Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dengan menggunakan disesuaikan dengan kebutuhan dan peraturan yang

Format III.

berlaku.

e. menerima hasil capaian pelaksanaan penataan guru PNS

11) Kemungkinan Jenis Kelainan yang terdapat di SDLB: TK/TKLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK

A =Tunanetra dari pemerintah kabupaten/kota, termasuk data kekurangan dan/atau kelebihan guru PNS antarsatuan pendidikan,

B =Tunarungu

antarjenjang, dan jenis pendidikan.

C =Tunagrahita Ringan

f. melakukan rekonsiliasi kebutuhan guru PNS bersama dinas C1=Tunagrahita Sedang

pendidikan kabupaten/kota dan kepala satuan PLB dan kepala satuan pendidikan yang berada dibawah binaan dinas

D =Tunadaksa Ringan

pendidikan provinsi;

D1=Tunadaksa Sedang

g. mengusulkan perencanaan penataan dan pemerataan guru

E =Tunalaras PNS antarsatuan pendidikan, antarjenjang, dan antarjenis pendidikan di pemerintah provinsi kepada Kementerian

F =Tunawicara Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga Penjaminan

G =Tunaganda Mutu Pendidikan (LPMP) paling lambat bulan Maret tahun berjalan dan diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri,

M =Autis Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

12) Perbandingan Maksimal Guru Kelas dan Siswa untuk

Birokrasi, dan Kementerian Keuangan;

masing-masing jenis kelainan :

h. memfasilitasi pemindahan guru PNS pada jenjang pendidikan

a) Tunanetra, Tunagrahita Ringan, Tunarungu, TK/TKLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB, dan SMK Tunawicara, Tunadaksa Ringan dan Tunalaras = 1:10

dari sekolah yang kelebihan guru pada suatu kabupaten/kota

b) Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, Tunaganda ke sekolah yang kekurangan guru pada kabupaten kota lainnya dan Autis = 1:5

mas-labbaika.blogspot.com

dengan mengacu pada ketentuan mengenai kewenangan

c) Untuk Kasus tertentu seperti Tunaganda dan Autis

pemerintah provinsi.

Berat= 1:1

i. melaporkan pelaksanaan penataan dan pemerataan guru PNS antarsatuan pendidikan, antarjenjang, dan jenis pendidikan di

34 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Bersama tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Bersama tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS 51 34 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Bersama tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Bersama tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS 51

13) Perhitungan kebutuhan guru umum berdasarkan pada penataan dan pemerataan guru PNS antarsatuan pendidikan,

kemampuan untuk mengajar siswa 3 rombel perhari. 1 rombel = 5 siswa sehingga kemampuan guru dalam 1

antarjenjang, dan antarjenis pendidikan di wilayahnya; minggu (6 hari) = 3 rombel x 5 siswa x 6 hari (sebanyak 90

e. menyampaikan hasil perencanaan sebagaimana dimaksud

siswa).

huruf d sebagai bahan informasi kepada pemerintah provinsi paling lambat bulan Februari tahun berjalan;

b. Formula Perhitungan

f. sesuai dengan kewenangannya, memfasilitasi/memproses

1) Guru SDLB

pemindahan guru PNS dari sekolah yang kelebihan guru ke Rumus umum penghitungan jumlah guru kelas SDLB sekolah yang kekurangan guru dengan mengacu pada

(tidak termasuk KS dan WKS) sebagai berikut: ketentuan pada huruf a dan b di atas;

a. Tunanetra (A)

g. membuat laporan pelaksanaan penataan dan pemerataan guru KG = JK + 1GOM + 1 GBKOMPBI

b. Tunarungu (B)

PNS antarsatuan pendidikan, antarjenjang, dan antarjenis

KG = JK + 1 GBKOMPBI

pendidikan di wilayahnya dan menyampaikannya kepada

c. Tunagrahita Ringan [C] , Sedang [C1] pemerintah provinsi dengan tembusan kepada Kementerian

KG = JK + 1 GBD

Pendidikan dan Kebudayaan paling lambat bulan Juni tahun

d. Tunadaksa Ringan [D], Sedang [D1] berjalan.

KG = JK + 1GBG

e. Tunalaras [E] KG = JK + 1GBPS + 1 GBKOMPBI

f. Tunawicara [F]